Anda di halaman 1dari 12

Critical Journal Review Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :Wiflihani, M.Pd.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

DISUSUN OLEH :

NAMA : VENTY EOLOGI HUTABARAT


NIM : 4193331043
KELAS : PSPK 2019 A

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
berlimpah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jornal Review ini.. Critical
Journal Review yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara” ini merupakan syarat
wajib untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Wiflihani, M.Pd., selaku dosen pengampu
yang telah memberikan bimbingan dan kepada rekan-rekan sekalian yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan tugas Critcal Journal Review ini.
Saya menyadari tugas CJR ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi.
Saya berharap tugas Critical Journal Review ini dapat bermanfaat baik bagi saya sendiri
maupun pembaca.

Pearaja, 30 Oktober 2020

Venty Eologi Hutabarat


NIM: 4193331043
DAFTAR ISI
I. Identitas Jurnal
 Identitas Jurnal I
Judul : Tantangan Terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Pasca Reformasi
Jenis Jurnal : Jurnal Cakrawala Hukum
Penulis : Husein Muslimin
Tahun : 2016
Volume :7
Nomor :1
Halaman : 30-38

 Identitas Jurnal II
Judul : Pengutan Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang
Jenis Jurnal : Jurnal Harmony
Penulis : Natal Kristiono
Tahun : 2018
Volume :2
Nomor :2
Halaman : 193-204

II. Pengantar
Pancasila berisi nilai-nilai dan cita-cita yang digali dari bumi Indonesia sendiri,
artinya digali dan diambil dari kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat dan bangsa
Indonesia. Di sini Pancasila dikenal sebagai Ideologi terbuka dalam arti bahwa Pancasila
sebagai Ideologi yang mampu mengikuti perkembangan jaman serta dinamis, merupakan
sistem pemikiran terbuka dan merupakan hasil konsensus masyarakat itu sendiri, oleh karena
itulah Pancasila juga merupakan dasar negara yang sudah barang tentu harus terwujud dalam
segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan konsensus politik yang sangat menakjubkan, para pendiri negara
mampu menampung semua kepentingan yang ada kedalam ideologi Pancasila, dan yang luar
biasa adalah mengambil jalan tengah antara dua pilihan ekstrim yakni negara sekuler dan
negara agama. Dasar negara yang telah ditetapkan itu merupakan pilihan yang sesuai dengan
karakter bangsa, asli, yang akhirnya menjadi negara yang berkarakter religius.
Bangsa Indonesia merupakan salah satu dari berbagai bangsa di dunia yang
mempunyai sejarah serta prinsip atau ideologi dalam kehidupan yang berbeda dengan
bangsa-bangsa lainnya. Pancasila dipilih sebagai ideologi bangsa Indonesia karena
nilainilainya berasal dari kepribadian asli bangsa Indonesia sendiri. Pancasila memiliki fungsi
dan kedudukan yang penting dalam negara Indonesia yaitu sebagai jati diri bangsa Indonesia,
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, sebagai dasar filsafat negara, serta sebagai
asas persatuan bangsa Indonesia.

III. Ringkasan Artikel


 Ringkasan Jurnal I
A. Pendahuluan
Pancasila berisi nilai-nilai dan cita-cita yang digali dari bumi Indonesia sendiri,
artinya digali dan diambil dari kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat
dan bangsa Indonesia. Di sini Pancasila dikenal sebagai Ideologi terbuka dalam
arti bahwa Pancasila sebagai Ideologi yang mampu mengikuti perkembangan
jaman serta dinamis, merupakan sistem pemikiran terbuka dan merupakan hasil
konsensus masyarakat itu sendiri, oleh karena itulah Pancasila juga merupakan
dasar negara yang sudah barang tentu harus terwujud dalam segala aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan konsensus politik yang
sangat menakjubkan, para pendiri negara mampu menampung semua kepentingan
yang ada kedalam ideologi Pancasila, dan yang luar biasa adalah mengambil jalan
tengah antara dua pilihan ekstrim yakni negara sekuler dan negara agama. Dasar
negara yang telah ditetapkan itu merupakan pilihan yang sesuai dengan karakter
bangsa, asli, yang akhirnya menjadi negara yang berkarakter religius. Betapa
hebatnya para pendiri republik ini, betapa tidak, mereka telah memberi landasan
yang kokoh bagi suatu bangsa besar yang multiethnik, multi agama, ribuan pulau,
dan kaya sumberdaya alam (yang menjadi daya tarik asing untuk campur tangan).
Pancasila adalah titik pertemuan atau nukthatul liqo yang lahir dari suatu
kesadaran bersama pada saat krisis. Kesadaran tersebut muncul dari kesediaan
untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar membentuk bangsa yang
besar. Pancasila adalah suatu konsensus dasar yang menjadi syarat utama
terwujudnya bangsa yang demokratis.
B. Metode Penelitian
Metode dalam penulisan adalah dengan metode deskritptif-analitis serta
mengggunakan metode hermeneutik, kemudian dilakukan pencarian data-data
yang paling relevan dan utama terkait dengan kajian tentang Pancasila dan
pendidikan serta selanjutnya dilakukan analisis yang lebih tajam sehingga
menghasilkan gagasan atau ide yang kreatif.
C. Hasil Dan Pembahasan
 Pancasila Sebagai Ideologi
Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’.
Disamping itu masih diketemukan katalain yakni ‘idein’ yang berarti
‘melihat’. Dengan demikian secara harafiah ideologi berarti ilmu pengetahuan
tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan dengan cita-cita, yakni cita-cita yang
bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Ideologi Pancasila yang
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Sebagai ideologi terbuka maka Pancasila
memiliki dimensi sebagai berikut: a. Dimensi idealis, b. Dimensi normatif, c.
Dimensi realistis
 Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara pada hakekatnya adalah sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum. Hal ini mengandung konsekuensi
yuridis, yaitu bahwa seluruh peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila. Dengan kata lain, isi dan
tujuan peraturan perundangundangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa
Pancasila. Pokok-pokok fikiran yang terdapat dalam Pembukaan UUDNRI
1945 yang di dalamnya ada dasar negara Pancasila yang sudah barang tentu
menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara, terdapat sembilan prinsip pokok
yang mendasari penyusunan sistem penyelenggaraan Negara Indonesia dalam
rumusan undang-undang di masa depan.
 Dinamika Masyarakat Indonesia Pasca Reformasi
Tahun 2007, Universitas Islam Negeri Jakarta melalui lembaganya yakni Pusat
Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) melakukan survei yang hasilnya
menunjukkan bahwa mayoritas responden (84,7%) lebih mendukung Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila ketimbang berapirasi negara Islam
(22,8%). Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 2006 melakukan
survei yang hasilnya 69,6 persen responden masih mengidealkan sistem
kenegaraan berdasarkan Pancasila, 11,5 persen menginginkan seperti negara
Islam, dan hanya 3,5 persen menginginkan Indonesia seperti negara demokrasi
Barat (As;ad SaidAli, 2009, 1). Hasil ini cukup menggembirakan sebab
responden yang menganggap Pancasila sebagai sistem kenegaraan yang
terbaik atau diidealkan menunjukkan angka yang sangat signifikan, ini artinya
ideologi Pancasila masih tetap tertancap di masyarakat Indonesia.
D. Kesimpulan
Pancasila adalah jelas pondasi negara bukan yang lain bukan sekedar pilar tetapi
merupakan dasar bangunan yang menentukan bentuk dan wujud bagunan itu
sendiri. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ini tidak akan diganti dan
diubah selama Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada. Hakekatnya
fungsi pancasila tidak berubah dan bahkan tidak boleh berubah, yakni tetap
sebagaimana yang digagas secara cerdas oleh pendiri negara saat itu, yaitu sebagai
dasar negara, sebagai ideologi negara, maupun sebagai pandengan hidup bangsa.
Pancasila digali dari bumi pertiwi berarti pancasila berasal nilai moral dan budaya
Bangsa Indonesia yang sudah ada sejak Bangsa Inonesia ada dan bukan ideologi
yang dipaksakan dari luar. Pancasila tidak bersifat tertutup melainkan ideologi
terbuka, artinya didak hanya dapat membenarkan melainkan dibutuhkan, oleh
karena itu ideologi terbuka milik seluruh rakyat sehingga masyarakat dapat
menemukan dirinya, kepribadiaanya didalam ideologi tersebut. Ideologi pancasila
bersifat aktual, dinamis dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan
zaman. Pancasila sebagai dasar negara pada hakekatnya adalah sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum. Sebagai dasar negara, ideologi bangsa,
dan negara, perekat bangsa, pancasila harus selalu dipertahankan dan ditanamkan
kepada seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai benteng dan pegangan dalam
kehidupan bangsa dan bernegara saat ini dan dimasa akan datang.
 Ringkasan Jurnal II
A. Pendahuluan
Bangsa Indonesia merupakan salah satu dari berbagai bangsa di dunia yang
mempunyai sejarah serta prinsip atau ideologi dalam kehidupan yang berbeda
dengan bangsa-bangsa lainnya. Pancasila dipilih sebagai ideologi bangsa
Indonesia karena nilainilainya berasal dari kepribadian asli bangsa Indonesia
sendiri. Pancasila memiliki fungsi dan kedudukan yang penting dalam negara
Indonesia yaitu sebagai jati diri bangsa Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia, sebagai dasar filsafat negara, serta sebagai asas persatuan
bangsa Indonesia. Fungsi dan kedudukan pancasila tersebut mulai terancam di era
reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis
ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan.
Kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Era reformasi telah banyak
melahirkan perubahanperubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial,
ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai
tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua
bidang kehidupan. Saat ini setelah reformasi terjadi selama 18 tahun kondisi
bangsa Indonesia belum sepenuhnya pulih dan stabil. Kondisi perekonomian
warga Indonesia bisa dikatakan masih di bawah standar. Angka pengangguran
yang cukup tinggi penyebab salah satunya. Selain itu sistem pendidikan yang
selalu berganti-ganti setiap ada pergantian Menteri Pendidikan semakin
memperparah kondisi bangsa Indonesia. Sehingga bangsa Indonesia masih
termasuk negara berkembang.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-deskriptif bisa juga
dikatakan statistik deskriptif . Data disajikan dalam bentuk tabel biasa maupun
distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram; pictogram; penjelasan
melalui mean, median, modus; dan variasi kelompok melalui rentang dan
simpangan baku.
C. Hasil Dan Pembahasan
Untuk mendapatkan data peneliti menyebarkan kuesioner kepada 50 responden.
Hasil dari kuesioner dapat dilihat pada diagram di atas. Berikut ini adalah
penjelasan dari diagram di atas. Pada pernyataan pertama pada kuesioner semua
responden selalu melaksanakannya. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi
Pancasila sila pertama pada kalangan responden yaitu kalangan mahasiswa bagus
dan maksimal. Hal ini bisa membawa kebaikan bagi calon penerus bangsa
menjadi pribadi yang berkarakter mulia dan berdedikasi tinggi terhadap negara.
Dari presentase tersebut menunjukkan bahwa kalangan responden (mahasiswa
baru) sudah sepenuhnya mempunyai dan menerapkan kewajibannya kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Jadi penerapan Pancasila sila
pertama untuk indikator ini harus tetap dipertahankan. Pada pernyataan kedua
pada kuesioner 90% responden selalu melaksanakannya. Sedangkan 10% lainnya
kategori sering melakukannya. Disini seharusnya semua responden bisa selalu
melaksanakannya. Hal ini karena indikator tersebut merupakan suatu dasar dalam
menciptakan keharmonisan antarumat beragama. Dengan adanya keharmonisan
tersebut tidak akan ada lagi konflik dan isu tidak baik berkenaan dengan
keberagaman agama tersebut. Jadi penerapan Pancasila sila pertama untuk
indikator yang satu ini harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi.
D. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan membagikan kuesioner
kepada responden bisa diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan dan
pemahaman Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa sebagai berikut: a. Penerapan
Pancasila sila pertama pada responden sudah baik untuk tiga indikator, sedangkan satu
indikator lainnya belum baik. Sehingga untuk ke depannya penerapan Pancasila sila
pertama dalam lingkungan responden harus ditingkatkan lagi supaya menjadi maksimal.
b. Penerapan Pancasila sila kedua pada responden sudah baik untuk tiga indikator,
sedangkan untuk dua indikator yang lainnya belum baik. Sehingga untuk ke depannya
penerapan Pancasila sila kedua dalam lingkungan responden harus ditingkatkan lagi
supaya menjadi maksimal. c. Penerapan Pancasila sila ketiga pada respondendua
indikator sudah baik, tetapi untuk satu indikator lainnya belum baik. Sehingga untuk ke
depannya penerapan Pancasila sila ketiga dalam lingkungan responden harus ditingkatkan
lagi supaya menjadi maksimal. d. Penerapan Pancasila sila keempat pada responden
semua indikator sebanyak tiga indikator sudah baik. Sehingga untuk ke depannya
penerapan Pancasila sila keempat dalam lingkungan responden harus ditingkatkan lagi
supaya menjadi maksimal. e. Penerapan Pancasila sila kelima pada responden semua
indikator sebanyak lima indikator sudah baik. Sehingga untuk ke depannya penerapan
Pancasila sila kelima dalam lingkungan responden harus ditingkatkan lagi supaya menjadi
maksimal. 2. Solusi yang dapat dilakukan untuk menguatkan kembali Ideologi Pancasila
di kalangan mahasiswa yaitu dengan menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila yang
dapat ditunjukkan dengan beberapa perilaku sebagai berikut. a. Menerima Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara. b. Berusaha mempelajari agar memahami
makna Pancasila, nilai - nilai Pancasila dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. c.
Mempertahankan Pancasila agar tetap lestari. d. Menolak segala bentuk ideologi, paham,
ajaran yang bertentangan dengan Pancasila. e. Menetapkan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. f. Kesetiaan terhadap bangsa dan negara. c. Penerapan
Pancasila sila ketiga pada respondendua indikator sudah baik, tetapi untuk satu indikator
lainnya belum baik. Sehingga untuk ke depannya penerapan Pancasila sila ketiga dalam
lingkungan responden harus ditingkatkan lagi supaya menjadi maksimal. d. Penerapan
Pancasila sila keempat pada responden semua indikator sebanyak tiga indikator sudah
baik. Sehingga untuk ke depannya penerapan Pancasila sila keempat dalam lingkungan
responden harus ditingkatkan lagi supaya menjadi maksimal. e. Penerapan Pancasila sila
kelima pada responden semua indikator sebanyak lima indikator sudah baik. Sehingga
untuk ke depannya penerapan Pancasila sila kelima dalam lingkungan responden harus
ditingkatkan lagi supaya menjadi maksimal. 2. Solusi yang dapat dilakukan untuk
menguatkan kembali Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa yaitu dengan
menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila yang dapat ditunjukkan dengan beberapa
perilaku sebagai berikut. a. Menerima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
b. Berusaha mempelajari agar memahami makna Pancasila, nilai - nilai Pancasila dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. c. Mempertahankan Pancasila agar tetap
lestari. d. Menolak segala bentuk ideologi, paham, ajaran yang bertentangan dengan
Pancasila. e. Menetapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. f.
Kesetiaan terhadap bangsa dan negara.

IV. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
Pancasila adalah jelas pondasi negara bukan yang lain bukan sekedar pilar
tetapi merupakan dasar bangunan yang menentukan bentuk dan wujud
bagunan itu sendiri. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ini tidak akan
diganti dan diubah selama Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada.
Hakekatnya fungsi pancasila tidak berubah dan bahkan tidak boleh berubah,
yakni tetap sebagaimana yang digagas secara cerdas oleh pendiri negara saat
itu, yaitu sebagai dasar negara, sebagai ideologi negara, maupun sebagai
pandengan hidup bangsa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti
dengan membagikan kuesioner kepada responden bisa diperoleh kesimpulan
sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan dan pemahaman Ideologi Pancasila di
kalangan mahasiswa, 2. Solusi yang dapat dilakukan untuk menguatkan
kembali Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa yaitu dengan menunjukkan
sikap positif terhadap Pancasila
 Saran
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ini tidak akan diganti dan diubah
selama Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada. Hakekatnya fungsi
pancasila tidak berubah dan bahkan tidak boleh berubah, yakni tetap
sebagaimana yang digagas secara cerdas oleh pendiri negara saat itu, yaitu
sebagai dasar negara, sebagai ideologi negara, maupun sebagai pandengan
hidup bangsa
DAFTAR PUSTAKA

Muslimin, H. (2016). Tantangan Terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar


Negara Pasca Reformasi.Jurnal Cakrawala Hukum. 7(1). 30-18

Kristiono, N. (2018). Pengutan Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa


Universitas Negeri Semarang. Jurnal Harmony, 2(2), 193-204

Anda mungkin juga menyukai