Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ni Putu Alira Kinanti

NIM : 205090101111018
Kelas : Biologi A

Buku pejambon 1945 ditulis dengan menyuguhkan perspektif yang kontekstual dalam
menarasikan sejarah pendirian negara Indonesia, kemudian dianggap cukup bisa dalam
menggerakan reproduksi sejarah pendirian negara setelah sempat terhenti pasca orde baru,
dan yang terakhir adalah menyuguhkan periode penting dalam babak-babak yang dianggap
krusial mengenai persiapan kemerdekaan dan berbagai rencana setelah kemerdekaan.
Selanjutnya buku ini pun memiliki refleksi terhadap Gedung Pancasila, sehingga kisah yang
pernah terjadi disana dapat diketahui secara umum. Karena tempat bersejarah apabila tidak
dinarasikan hanya akan menjadi tempat lalu lalang oleh generasi selanjutnya, sehingga
mereka tidak dapat mengetahui sejarah yang ada di dalamnya. Refleksi terhadap peristiwa
Gedung Pejambon diantaranya adalah diingatnya pendirian Republik Indonesia, tempat
dimana gagasan dan ide-ide diadu dan dipertaruhkan untuk masa kemerdekaan yang
gemilang, BPUPKI adalah bukti dari kedigdayaan diplomasi para tokoh, penghapusan 7 kata
dalam butir piagam Jakarta karena tuntutan dari pemeluk agama non-muslim. Kemudian buku
ini juga memiliki refleksi terhadap tokoh pendiri bangsa. Contohnya adalah tidak ada satu
golongan yang dapat mengklaim bahwa golongannya yang paling berjasa bagi Indonesia,
Bung Karno memiliki penilaian tersendiri terhadap Gedung Pejambon, beliau berkata
bahwa rapat-rapat yang pernah dilaksanakan disana terlaksana dengan sangat kacau. Gedung
Pejambon sampai sekarang masih dipergunakan untuk pertemuan-pertemuan kemenlu.
Sebelum pandemi, Gedung Pancasila seringkali melaksanakan tour. Dikarenakan sedang
pandemi, maka tour tersebut dilaksanakan secara virtual. Setiap tour memiliki guide untuk
menjelaskan kegunaan gedung tersebut di masa lalu dan di masa sekarang.
Pentingnya mempelajari sejarah berdirinya negara karena generasi saat ini tidak
mengetahui proses terjadinya proklamasi dan kejadian sejarah lainnya. Sehingga, perlu
dihasilkannya buku mengenai proklamasi, perumusan UUD, dan Pancasila dengan bahasa
yang mudah dimengerti agar generasi muda mengetahui sejarah yang ada di negaranya
sendiri. Sehingga nantinya generasi muda tidak mudah diombang-ambingkan oleh diskusi
yang tidak membangun dan tidak bisa bergerak maju.

Anda mungkin juga menyukai