Anda di halaman 1dari 5

SLIDE 5

Dalam pengertian K3 atau istilah Indonesia disebut “Keselamatan dan Kesehatan


Kerja atau K3 ”, kita bisa membaginya menjadi 2 pengertian yaitu keselamatan
kerja dan kesehatan kerja. 

Yang pertama ialah,


Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja menurut Bangun (2012: 377) menyatakan, keselamatan kerja
adalah perlindungan terhadap pekerjaan keamanan yang dialami pekerja, baik fisik
maupun mental di lingkungan kerjanya. Jadi bisa kita artikan bahwa keselamatan
kerja merupakan perlindungan karyawan dari cedera yang disebabkan oleh
kecelakaan terkait pekerjaan.

Yang kedua ialah,


Kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2011: 161) menyatakan, program kesehatan kerja
menunjukkan kondisi yang bebas dari fisik, mental, emosional atau rasa sakit yang
berhubungan dengan lingkungan kerja . Jadi disini kesehatan kerja merupakan
suatu kondisi yang mengacu pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara
umum. Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, dan
masalah mental emosional yang dapat mengganggu aktivitas.

Nah, Berdasarkan beberapa definisi sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa


Kesehatan dan Keselamatan Kerja memiliki arti sebagai istilah komplementer
antara istilah keselamatan kerja dan istilah kesehatan kerja, sehingga biasanya
digunakan sebagai satu istilah yaitu
Halaman 7

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berarti Segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

SLIDE 6
Selanjutnya adalah pengertian dari Pariwisata. Karena pada presentasi kita
membahas mengenai K3 dibidang pariwisata maka kita perlu mengerti apa itu
pariwisata. Jadi disini Ada beberapa definisi pariwisata dari beberapa ahli. 

Definisi pariwisata Berdasarkan UU No.9 tahun 1990 adalah suatu kegiatan


mengunjungi suatu tempat dalam waktu singkat dengan tujuan tertentu
untuk menikmati obyek wisata.

Kemudian berdasarkan UU No. Tahun 2009, pariwisata adalah segala jenis


pariwisata adalah segala jenis pariwisata dengan kegiatan yang didukung fasilitas
dan pelayanan pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.

Kemudian menurut Chooper (1996: 43) juga mengatakan, bahwa pariwisata


sebagai pergerakan sementara menuju destinasi di luar rumah biasa dan tempat
kerja, kegiatan yang dilakukan selama tinggal dan fasilitas yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas menyimpulkan bahwa tujuan utama
pariwisata adalah untuk bersantai dan menghibur .
SLIDE 7
Selanjutnya kita akan membahas mengenai Kebijakan dan Peraturan K3

SLIDE 8
LIHAT PPT

SLIDE 9
Next, ini adalah Beberapa peraturan K3 telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Indonesia, antara lain: LIHAT PPT

Nah, Peraturan danDasar Hukum K3yang dikeluarkan pemerintah ini sangat


penting untuk Pembangunan nasional supaya dapat berjalan dengan baik, apabila
kualitas, kompetensi dan profesionalitasnya sumber daya manusianya juga baik,
termasuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3) manusia sumber daya.
Tenaga kerja merupakan aset penting perusahaan. Karena itu, pekerja harus
diberikan perlindungan dalam hal K3, karena ada ancaman dan potensi bahaya
yang terkait kerja. 
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah membuat kebijakan
perlindungan tenaga kerja di bidang K3 melalui undang-undang K3. Perundang-
undangan K3 ini juga merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja, kebakaran, ledakan dan pencemaran pekerjaan lingkungan
yang penerapannya sesuai dengan jenis dan sifat pekerjaan serta kondisi
lingkungan kerja.
SLIDE 10
Next kita akan membahas mengenai Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pariwisata

SLIDE 11
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Kesehatan Kerja
dan Keselamatan (K3) di sektor pariwisata: LIHAT PPT

Yang pertama, Sebuah. Dinas pariwisata setempat harus terlebih dahulu melakukan


audit teknis terhadap fasilitas di tempat wisata tersebut, apakah masih layak atau
tidak. Apalagi untuk infrastruktur berisiko tinggi.

Kemudian yang kedua, Pengelola pariwisata harus memiliki standar kapasitas yang
maksimal untuk lokasi wisata. Jadi, Jangan bersikeras tentang penjualan tiket
masuk padahal lokasi wisata sudah over capacity.
Kelebihan kapasitas tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga keamanan
dan keselamatan konsumen sebagai pengguna jasa pariwisata.

Yang ketiga, Pengelola pariwisata harus mewajibkan adanya perlengkapan


penunjang keselamatan, misalnya jika wisata seperti arum jeram maka harus ada
seperti jaket pelampung atau pengaman, kemudian jaket untuk wisata air berisiko
tinggi, seperti danau, kolam, dan / atau pantai. Dan ada Petugas jaga pantai atau
danau agar bila terjadi kecelakaan konsumen dapat dengan cepat dievakuasi dan
diselamatkan.

Selanjutnya, Konsumen/ wisatawan dilarang memaksakan diri memasuki area


destinasi wisata yang tidak memungkinkan. Konsumen tidak boleh memaksakan
diri untuk memasuki kawasan tujuan wisata, jika belum memenuhi standar,
misalnya sedang sakit. Atau misal ada beberapa wahana yang mewajibkan tinggi
badan dan berat badan maksimal untuk menaiki wahana tersebut.

Halaman 9
9
Selanjutnya, Pengelola wisata dapat menambah fasilitas toilet dengan toilet
portable dan menjamin ketersediaan air yang cukup untuk wisatawan.
Sehingga pengelola dapat menjamin ketersediaan air bagi pengunjung/ wisatawan.

Dan yang terakhir, Lokasi wisata juga harus dilengkapi dengan klinik kesehatan
dan tenaga medis yang ada dan siaga selama lokasi wisata. Sangat penting untuk
melakukan pertolongan pertama dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian

SEKIAN PRESENTASI DARI SAYA, SELANJUTNYA AKAN DIJELASKAN


OLEH MAS VIO. KEPADA MAS VIO WAKTU DAN TEMPAT SAYA
PERSILAHKAN.

Anda mungkin juga menyukai