Anda di halaman 1dari 4

KASUS PRAKTIKUM METOKEP

Hasil pengkajian tanggal 31 Mei 2021 Jam 08.00 WIB, Perawat melakukan pengkajian pada

klien bernama Tn. M umur 53 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan buruh, alamat

Gemolong, nomor register 01 12 14 02, dirawat di Ruang Anggrek II kamar 2D RS X. Sejak klien

dirawat dokter mendiagnosa bahwa Tn. M menderita penyakit Stroke Non Hemoragik. Penanggung

jawab klien adalah Ny. N, umur 52 tahun, pendidikan SD, pekerjaan buruh, hubungan dengan klien

istri klien.

Keluhan utama yang dirasakan klien adalah anggota gerak bagian kanan tidak dapat

digerakan. Riwayat penyakit sekarang Tn. M mengatakan ia mulai merasakan anggota gerak bagian

kanan tidak dapat digerakan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Tiga hari sebelumnya ia

mengeluh kemeng-kemeng, bicara. pelo, kemudian klien dibawa oleh keluarga ke RS Y dan

mendapatkan penanganan awal dan pemeriksaan, klien didiagnosa Stroke. Klien kemudian dirujuk ke

RS X. Tiba di IGD RS X jam 08.00 WIB Mei tanggal 31 Mei 2021, klien mendapatkan penanganan

dengan terapi: Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 60x/menit,

respirasi 20x/menit dan suhu 360C.

Klien dianjurkan untuk rawat inap, kemudian klien dipindah ke Ruang Anggrek II kamar

2D untuk dilakukan perawatan lanjut. Hasil pengkajian di Ruang Anggrek II tanggal1 31 Mei 2021

jam 12.00 WIB, riwayat penyakit dahulu, klien sebelumnya pernah mondok di RS Y karena pingsan

tidak sadarkan diri di jalan secara tiba-tiba sekitar sebulan yang lalu. Klien tidak mempunyai riwayat

penyakit hipertensi, diabetes melitus maupun asma. Klien juga mempunyai kebiasaan merokok

kurang-lebih sudah 10 tahun dan suka mengkonsumsi kopi, klien mengatakan dianjurkan oleh dokter

untuk berhenti dari kebiasaannya tersebut semenjak mondok pertama kali ketika klien jatuh pingsan

dan saat ini klien tidak merokok dan mengkonsumsi kopi.

Hasil pengkajian riwayat keluarga, klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang

menderita penyakit seperti klien, dan tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi,

diabetes melitus maupun asma.


Hasil pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon, pola nutrisi dan

metabolisme, klien mengatakan sebelum sakit makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk (tahu,

tempe, ikan, daging, sayur, buah), setiap makan habis satu porsi makan, minum air putih

kurang-lebih 5 gelas sehari, klien suka mengkonsumsi kopi dalam sehari klien minum kopi

kurang lebih 2-3 gelas. Selama sakit klien makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah

disiapkan oleh rumah sakit, ia minum air putih dan minum teh 1 gelas sesudah makan, klien

mengatakan selama makan saat mengunyah serasa makanan yang dikunyah menumpuk di mulut

bagian kanan, disebabkan karena mulut klien mengalami perot ke kanan.

Tabel Pola aktifitas dan latihan Tn. M di RSUD X


3 April 2012

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan /minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan : 0: mandiri, 1: dibantu dengan alat, 2: dibantu dengan orang lain, 3: dibantu dengan alat dan orang lain,
4: ketergantungan total.

Pola kognitif perseptual, sebelum sakit klien mengatakan bahwa ia dalam keadaan sadar

penuh, cara komunikasi klien baik, tidak terdapat gangguan pendengaran, penglihatan,

penciuman, dan pengecapan. Selama sakit klien mengatakan masih sadar penuh, masih bisa

mengintepretasikan lingkungan tetapi dalam hal mengutarakan secara verbal ia mengalami

hambatan.

Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum klien sedang, pemeriksaan Glasgow Coma

Scale: Eyes 4 (membuka spontan), Verbal 5 (orientasi penuh namun perkataan sulit dimengerti

karena pelo/bibir mengalami perot kearah kanan), Motorik, untuk ekstremitas kanan 6

(mengikuti perintah), pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah Tn. M

110/70 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi 20x/menit, dan suhu 36 0C. Mulut sedikit perot ke

kanan, mengalami hipersekresi saliva, sedikit kotor, dan tidak ada sariawan atau stomatitis.

Hasil pemeriksaan dada, untuk paru simetris antara kanan dan kiri, pengembangan paru kanan

dan kiri sama, vocal fremitus kanan dan kiri sama, saat diperkusi bunyi paru sonor, dan saat

diauskultasi suara napas vesikuler. Pemeriksaan jantung, saat diinspeksi ictus cordis tidak

tampak, dan tidak teraba saat dipalpasi, bunyi pekak saat diperkusi, dan bunyi jantung I dan II
murni, tidak ada suara tambahan.

Hasil pemeriksaan ekstremitas, untuk ekstremitas atas, kekuatan otot kanan 1, otot kiri

5, capilary refile kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang dan perabaan akral

hangat, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit di tangan kiri, untuk ekstremitas bawah,

kekuatan otot kanan 3, otot kiri 5, capilary refile kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan

bentuk tulang dan perabaan akral hangat.

Hasil pengkajian saraf kranial terdapat masalah pada Nervus Cranial VII (Fasialis)

dengan hasil adanya ketidaksimetrisan bibir atau perot ke kanan, cara pemeriksaannya yaitu

minta klien tersenyum, mengencangkan wajah, menggembungkan pipi, menaikan dan

menurunkan alis mata, perhatikan kesimetrisannya, Nervus Cranial XI (Aksesorius) dengan

hasil klien tidak mampu mengangkat bahu sebelah kanan, cara pemeriksaannya minta klien

untuk mengangkat bahu dan kita tahan dan memalingkan kepala ke sisi yang ditahan pemeriksa

secara pasif, hasil pemeriksaan fungsi saraf sensori terdapat nyeri superfisial, terjadi penurunan

rangsangan pada anggota gerak kanan.

Hasil pemeriksaan penunjang CT Scan tanpa kontras adalah infark di lobus

temporoparientalis kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir pada tanggal 31 Maret 2012

tidak ada kelainan pada hasil laboratorium. Terapi: tanggal 3 April 2012 infus NaCl 0,9%

20tetes/menit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, Sohobion 2 x 2ml untuk

pencegahan dan penyembuhan kekurangan

vitamin B1, B6, B12, Citicolin 2 x 250mg untuk memperbaiki aliran darah serebral termasuk stroke

iskemik, Ranitidin 2 x 50mg untuk lambung

Anda mungkin juga menyukai