Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014


Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
Dan angaka kreditnya menyebutkan bahwa Pengawas Sekolah adalah
Pengawas Sekolah/Madrasah yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada
satuan pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan
program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan
Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan
profesional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan
pelaksanaan tugas pengawasan didaerah khusus.
Rincian kegiatan tugas pokok setiap jenjang jabatan dan pangkat
Pengawas Sekolah sebagaimana tercantum dalam tabel permendikbud
tersebut pada halaman 8-9 menyebutkan salah satunya adalah bahwa
melaksanakan pembimbingan pengawas muda dalam melaksanakan tugas
pokok adalah wajib bagi pengawas madya dan utama.
Oleh karena itu, penulis sebagai pengawas madya akan memaparkan
proses pelaksanaan pembimbingan pengawas muda dalam laporan ini.

B. Fokus Masalah Pembimbingan

Sebagai pengawas muda, boleh jadi memerlukan pembimbingan dalam


pelaksanaan tugas pokok, diantaranya dalam penyusunan program
pengawasan serta semua kelengkapannya. Sehingga sebagai pengawas
madya melaksanakan hal tersebut merupakan sebuah kewajiban dalam
melaksanakan tugas.
Hal ini didasarkan bahwa Tugas pokok pengawas sekolah sangat berkaitan
dengan jenjang jabatan fungsional Pengawas Sekolah. Jenjang jabatan
fungsional Pengawas Sekolah terdiri atas Pengawas Sekolah Muda (golongan
1 | Mulyadi/PM
III/c dan III/d), Pengawas Sekolah Madya (golongan IV/a, IV/b, dan IV/c), dan
Pengawas Sekolah Utama (golongan IV/d dan IV/e). Pembagian jenjang
jabatan tersebut berhubungan juga dengan perincian kegiatan pengawas
sekolah. Semakin tinggi jabatan fungsional pengawas sekolah, bertambah pula
perincian kegiatan yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah tersebut.
Semakin tinggi jabatan seorang fungsional pengawas sekolah, semakin besar
pula tugas, tanggung jawab, dan kewenangannnya.

C. Tujuan dan Sasaran Pembimbingan

Pembimbingan pengawas muda bertujuan untuk membantu pengawas


muda dalam melaksanakan tugas pokok kepengawasan, diantaranya :
1. Menyusun program pengawasan tahunan
2. Menyusun laporan kepenagawasan
3. Menyusun instrumen dalam pelaksanaan kepengawasan
Sasaran pelaksanaan pembimbingan pengawas muda ini adalah para
pengawas yang masih golongan III/c dan III/d. Dalam pembimbingan tahun ini
para pengawas yang akan menjadi bagian dalam kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut :

D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pembimbingan


Ruang lingkup pembimbingan pengawas muda ini adalah dalam
melaksankan tugas pokok. Dalam pembimbingan akan dibatasi pada
penyusunan program pengawasan tahunan. Sesuai Buku Kerja Pengawas
tahun 2015, dalam program pengawasan tahunan ini terdiri dari :
1. Penyusunan BAB I Pendahuluan
2. Penyusunan BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan
Tahun sebelumya
3. Penyusunan BAB III Program Tahunan Sekolah
4. Penyusunan BAB IV Program semester pengawasan sekolah
5. Penyusunan BAB V Rencana Pengawasan Akademik dan Rencana
Pengawasan Manajerial
6. Penyusunan BAB VI Penutup
7. Penyusunan lampiran-lampiran

2 | Mulyadi/PM
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Tugas pokok pengawas sekolah sangat berkaitan dengan jenjang


jabatan fungsional Pengawas Sekolah. Jenjang jabatan fungsional Pengawas
Sekolah terdiri atas Pengawas Sekolah Muda (golongan III/c dan III/d),
Pengawas Sekolah Madya (golongan IV/a, IV/b, dan IV/c), dan Pengawas
Sekolah Utama (golongan IV/d dan IV/e). Pembagian jenjang jabatan tersebut
berhubungan juga dengan perincian kegiatan pengawas sekolah. Semakin
tinggi jabatan fungsional pengawas sekolah, bertambah pula perincian kegiatan
yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah tersebut. Semakin tinggi jabatan
seorang fungsional pengawas sekolah, semakin besar pula tugas, tanggung
jawab, dan kewenangannnya.
Di awal tahun pelajaran, para pengawas ditunutut menyusun program
pengawasan tahunan. Sebagai perenacanaan yang akan menjadi pedoman
dalam melaksankan kepengawasan. Dalam program inilah semua
perencanaan sudah secara matang dipersiapkan. Ketika pelaksanaan
pengawasn sudah seharusnya seorang pengawas melaksanakan sesuai
program yang disusun. Sehingga tujuan dan target tercapai sesuai yang tertulis
dalam program. Efektivitas sebuah kegiatan akan tergambar jelas antara
perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu pentingnya penyusunan program kepengawasan
tahunan inilah menjadi sesuatu keniscayaan dalam proses pembimbingan
sehingga peran pengawas sebagai bagian dari menjadikan pendidikan yang
bermutu dapat ditingkatkan. Proses pembimbingan ini menjadi bagian dalam
meluruskan perencanaan, menyiapkan bahan dan menetukan tujuan dan target
kegiatan kepengawasan setahun yang akan datang.

3 | Mulyadi/PM
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

Dalam pembimbingan pengawas muda ini melauli pendekatan,


antara lain: keterampilan proses,dan andragogi, pendekatan ini dimaksudkan
bahwa kegiatan ini dilaksanakan di ruang pengawas dengan
mengedepankan bahwa pengawas muda sudah mempunyai kemampuan
dan pengalaman dalam menyusun program pengawasan . Pembimbing
hanya membantu hal-hal yang perlu penegasan sesuai buku kerja
kepengawasan.
Metode, antara lain: dengan menggunakan teknik diskusi, fgd, dan
pengamatan dokumen serta tugas mandiri. Metode inipun disesuaikan
dengan konteks bahasan, ketika membahas penyusun program, maka
karena menggunkan matriks, maka perlu penambahan dalam kemampuan
IT dalam progran exel atau insert tabel pada MS. Word.

4 | Mulyadi/PM
BAB IV
HASIL PEMBIMBINGAN PENGAWAS MUDA
A. Program pembimbingan pengawas muda

Target yang Keterangan ( Nama


No. Program Uraian kegiatan Sasaran Metode
diharapkan Pengawas Muda )
1. Pembimbingan Penyusunan program Pengawas 100% pengawas Diskusi, ATMADI, S.Pd.I., M.Si
Pengawas Tahunan Pengawas : muda di muda yang FGd, studi 19640220 200003 1 002
Muda Kelompok dibimbing dokumen , III/d
1. Penyusunan BAB I Kerja mempunyai LILI AMALIA, S.Pd., MM
Pendahuluan Pengawas program Tahunan 19700605 200501 2 004
2. Penyusunan BAB II Kankemenag pengawasan III/d
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Kab . sekolah sesuai MISBAKHUL MUNIR,
Program Pengawasan Tangerang dengan S.Pd., M.Pd
Tahun sebelumya ketentuan. 19680628 200501 1 009
3. Penyusunan BAB III III/d
Program Tahunan Sekolah ASTO, ST
4. Penyusunan BAB IV 19760525 200501 1 005
Program semester III/d
pengawasan sekolah JONI JUHAENI, S.Pd.I
5. Penyusunan BAB V 19760812 200501 1 002
Rencana Pengawasan III/c
Akademik dan Rencana
Pengawasan Manajerial
6. Penyusunan BAB VI
Penutup
7. Penyusunan lampiran-
lampiran

5 | Mulyadi/PM
B. Hasil Pelaksanaan Pembimbingan Pengawas Muda
Sebelum dan sesudah pelaksanaan penulis menggunakan instrumen
angket sebagai berikut :
No. Uraian STS TS RR S SS
1 Jenjang jabatan pengawas terdiri dari; pengawas sekolah
muda, pengawas sekolah madya dan pengawas sekolah
Utama
2. Golongan pengawas muda terdiri Penata,III/c ,Penata Tingkat
I, III/d dan penata utama IV/a
3. Tugas pokok Pengawas Sekolah muda terdiri 8 kegiatan
4. Sesuai Ketentuan Buku kerja Pengawas, BAB I dalam program
Tahunan Pengawas Sekolah terdiri dari, Latar belakang;
landasan hukum; Visi, msi dan tujuan Pengawasan; Sasaran
dan strategi pengawasan ; alur kegiatan Pengawasan; Ruang
lingkup pengawasan; tujuan dan manfaat program
Pengawasan
5. Latar belakang terdiri dari : teori/regulasi ; kondisi pendidikan;
fakta satuan pendidikan hasil evaluasi pengawasan; rencana
pemerintah, tindaklanjut pengawasan dan persiapan
pemenuhan SNP
6. Landasan hukum cukup dituliskan secukupnya sesuai
kebijakan tidak mesti berurutan
7. Visi merupakan penjabaran dari visi pendidikan nasional,
dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dan indikator-
indikator visi.

8. Bab II . merupakan evaluasi hasil pelaksanaan program


kegiatan pengawasan tahun sebelumnya

9. BAB II terdiri dari A. Identifikasi Hasil Pengawasan Tahun


Sebelumnya Dan B. Analisis dan Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan Tahun Sebelumnya
10. Dalam matriks identifikasi hasil kepengawasan tahun
sebelumya harus mencantumkan tindak lanjut
11. BAB III merupakan program tahunan pengawasan sekolah
12 Matrik program hanya terdiri no. Program, uraian kegiatan,
target yang diharapkan dan keterangan ( nama sekolah binaan
)
13 Untuk program diisi dengan supervisi akademik, non akademik
dan manjerial
14. BAB IV terdiri program pembahasan
15. Program semester terdapat dalam Bab IV
16. Program semester terdiri dari : identitas sekolah; Identifikasi
Masalah dan diketahui Ketua Pokjawas
17. BAB V terdiri dari RPA dan RPM
18. Komponen dalam RPA terdiri Aspek maslah, Tujua, Indikator,
waktu, Tempat, Strategi/,metode/teknik, skenario kegiatan,
sumber daya, penilaian/instrumen dan RTL
19. RPA tidak perlu ditandatangan oleh ketua Pokjawas
20 Komponen RPM sama dengan RPA
21 BAB VI Penutup terdiri dari simpulan dan rekomendasi
22. Semua instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan
program sebaiknya dilampirkan

6 | Mulyadi/PM
Dalam instrumen angket ini akan diperoleh data kemampuan awal dan akhir
setelah pembimbingan dalam menyusun program tahunan pengawas sekolah.
Hal-hal yang akan diketahui antara lain ;
No. Uraian No. Soal Ket.
1 Pengetahuan tentang pengawas muda 1,2,3
2 Ruang lingkup BAB I 4,5,6,7
3 Ruang Lingkup BAB II 8,9,10
4 Ruang lingkup BAB III 11,12, 13
5 Ruang lingkup BAB IV 14,15,16
6 Ruang Lingkup BAB V 17,18,19,20
7 Ruang lingkup BAB VI dan lampiran 21,22

a. Data yang diperoleh sebelum pembimbingan :

Rata-
No. Uraian P. 1 P.2 P.3 P.4 P.5 Jml
rata
Pengetahuan tentang
1. 73,33 60,00 66,67 73,33 33,33 306,66 61,33
kepengawasan
2. Ruang lingkup BAB I 50,00 50,00 50,00 70,00 60,00 280,00 56,00
3. Ruang Lingkup BAB II 66,67 66,67 66,67 60,00 66,67 326,68 65,34
4. Ruang lingkup BAB III 66,67 73,33 66,67 66,67 53,33 326,67 65,33
5 Ruang lingkup BAB IV 60,00 60,00 60,00 60,00 53,33 293,33 58,67
6 Ruang lingkup BAB V 60,00 60,00 60,00 65,00 70,00 315,00 63,00

Ruang lingkup BAB VI dan


7 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 300,00 60,00
lampiran
Jumlah 436,67 430,00 430,01 455,00 396,66 2148,34 429,67
Rata-rata 62,38 61,43 61,43 65,00 56,67 306,91 61,38

Ket : P.1 ; ATMADI, S.Pd.I., M.Si / 19640220 200003 1 002 /III/d


P.2 : LILI AMALIA, S.Pd., MM / 19700605 200501 2 004 / III/d
P.3 : MISBAKHUL MUNIR, S.Pd., M.Pd / 19680628 200501 1 009 / III/d
P.4 : ASTO, ST / 19760525 200501 1 005 / III/d
P.5: JONI JUHAENI, S.Pd.I / 19760812 200501 1 002 /III/c

7 | Mulyadi/PM
b. Data setelah proses pembimbingan

Setelah dilaksanakan proses pembimbingan dalam menyusun program


tahunan pengawas sekolah maka diperoleh data sebagai berikut :

Rata-
No. Uraian P. 1 P.2 P.3 P.4 P.5 Jml
rata
Pengetahuan tentang
1. 100,00 93,33 93,33 86,67 86,67 460,00 92,00
kepengawasan
2. Ruang lingkup BAB I 80,00 95,00 95,00 80,00 95,00 445,00 89,00
3. Ruang Lingkup BAB II 80,00 80,00 86,67 80,00 93,33 420,00 84,00
4. Ruang lingkup BAB III 86,67 86,67 86,67 86,67 93,33 440,01 88,00
5 Ruang lingkup BAB IV 80,00 80,00 80,00 86,67 80,00 406,67 81,33
6 Ruang lingkup BAB V 80,00 80,00 80,00 85,00 80,00 405,00 81,00
Ruang lingkup BAB V dan
7 90,00 90,00 90,00 90,00 80,00 440,00 88,00
lampiran
Jumlah 596,67 605,00 611,67 420,01 608,33 3016,68 603,34
Rata-rata 85,24 86,43 87,38 84,00 86,90 430,95 86,19

Ket : P.1 ; ATMADI, S.Pd.I., M.Si / 19640220 200003 1 002 /III/d


P.2 : LILI AMALIA, S.Pd., MM / 19700605 200501 2 004 / III/d
P.3 : MISBAKHUL MUNIR, S.Pd., M.Pd / 19680628 200501 1 009 / III/d
P.4 : ASTO, ST / 19760525 200501 1 005 / III/d
P.5: JONI JUHAENI, S.Pd.I / 19760812 200501 1 002 /III/c

8 | Mulyadi/PM
c. Data hasil telaah dokumen program tahunan pengawas sekolah
Jml Rata-
No. Uraian 1 2 3 4 5 6 7
skor rata

1. ATMADI, S.Pd.I., M.Si 87,5 80 100 87,5 75 87,5 75 592,5 84,64

2. LILI AMALIA, S.Pd., MM 87,5 85 100 100 87,5 100 75 635 90,71

3. MISBAKHUL MUNIR, S.Pd., M.Pd 87,5 90 100 100 87,5 100 75 640 91,43

4. ASTO, ST 87,5 80 100 100 87,5 87,5 75 617,5 88,21

5. JONI JUHAENI, S.Pd.I 87,5 90 100 100 87,5 100 75 565 91,43

Jumlah 437,5 425 500 487,5 425 475 375 3050 446,43

Rata-rata 87,5 85 100 97,5 85 95 75 610 89,29

Ket : 1. Sistematika/kelengkapan komponen


2. Ruang Lingkup BAB I
3. Ruang Lingkup BAB II,
4. Ruang Lingkup BAB III
5. Ruang Lingkup BAB IV
6. Ruang Lingkup BAB V
7. Ruang Lingkup BAB VI dan Lampiran

9 | Mulyadi/PM
C. Analisis Dan Evaluasi Hasil Pembimbingan Pengawas Muda

1. Analisis Hasil Pembimbingan Pengawas Muda

No. Uraian 1 2 3 Kenaikan %


ATMADI, S.Pd.I., M.Si
1. 19640220 200003 1 002 62,38 85,24 84,64 36,65
III/d
LILI AMALIA, S.Pd., MM
2. 19700605 200501 2 004 61,43 86,43 90,71 40,70
III/d
MISBAKHUL MUNIR, S.Pd., M.Pd
3. 19680628 200501 1 009 61,43 87,38 91,43 42,24
III/d
ASTO, ST
4. 19760525 200501 1 005 65,00 84,00 88,21 29,23
III/d
JONI JUHAENI, S.Pd.I
5. 19760812 200501 1 002 56,67 86,90 91,43 53,34
III/c
Jumlah 306,91 429,95 446,42 40,09
Rata-rata 61,38 85,99 89,28 40,09

Keterangan :
1. Skor sebelum pembimbingan,
2. Skor setelah pembimbingan dan
3. Jumlah skor telaah dokumen program

Dari data tersebut maka terdapat perubahan pemahaman para peserta


dalam menyusun program pengawasan. Perubahan pemaham tersebut
sebagai berikut :
a. Atmadi sebelum pembimbingan mendapat skor 62,38 dan
setelahnya mendapat skor 85,24 sehingga terdapat kenaikan 36,65
%. Hasil telaah dokumen 84,64. dengan predikat A ( Dapat digunakan
untuk contoh bagi pengawas lain)
b. Lili Amalia sebelum pembimbingan mendapat skor 61,43 dan
setelahnya mendapat skor 86,43 sehingga terdapat kenaikan 40,70
%. Hasil telaah dokumen 90,71 dengan predikat A ( Dapat digunakan
untuk contoh bagi pengawas lain)
c. Misbakhul Munir sebelum pembimbingan mendapat skor 61,43 dan
setelahnya mendapat skor 87,38 sehingga terdapat kenaikan 42,24

10 | Mulyadi/PM
%. Hasil telaah dokumen 91,43 dengan predikat A ( Dapat digunakan
untuk contoh bagi pengawas lain) .
d. Asto sebelum pembimbingan mendapat skor 65,00 dan setelahnya
mendapat skor 84,00 sehingga terdapat kenaikan 29,23 %. Hasil
telaah dokumen 88,21 dengan predikat A ( Dapat digunakan untuk
contoh bagi pengawas lain)
e. Joni Juhaeni sebelum pembimbingan mendapat skor 56,67 dan
setelahnya mendapat skor 86,90 sehingga terdapat kenaikan 53,34
%. Hasil telaah dokumen 91,43, dengan predikat A ( Dapat digunakan
untuk contoh bagi pengawas lain)

11 | Mulyadi/PM
2. Evaluasi Hasil Pembimbingan Pengawas Muda

Target yang
No Program Uraian kegiatan Sasaran Metode Hambatan Ketercapaian Tindak lanjut
diharapkan
1. Pembimbin Penyusunan program Pengawas 100% pengawas Diskusi, Sering 95 % pengawas Secara
gan Tahunan Pengawas : muda di muda yang FGd, studi berbarengan muda yang berkelanjutan
Pengawas Kelompok dibimbing dokumen , dengan dibimbing terus diadakan
Muda 1. Penyusunan BAB I Kerja mempunyai kegiatan lain. mempunyai pembimbingan
Pendahuluan Pengawas program Tahunan program secara individual
2. Penyusunan BAB II Kankemenag pengawasan Banyaknya Tahunan
Evaluasi Hasil Kab . sekolah sesuai contoh/dokum pengawasan Secara personal
Pelaksanaan Program Tangerang dengan en program sekolah sesuai khusus P. Atmadi
Pengawasan Tahun ketentuan. yang sudah dengan perlu bimbingan
sebelumya ada yang ketentuan untuk perbaikan
3. Penyusunan BAB III berbeda program
Program Tahunan dengan
Sekolah pedoman Sisi ruang lingkup
4. Penyusunan BAB IV penyusunan BAB VI dan
Program semester program lampiran perlu
pengawasan sekolah tahunan diarahkan lebih
5. Penyusunan BAB V pengawas lanjut
Rencana Pengawasan sekolah
Akademik dan Rencana
Pengawasan Manajerial
6. Penyusunan BAB VI
Penutup
7. Penyusunan lampiran-
lampiran

12 | Mulyadi/PM
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai upaya pemenuhan tugas pokok sebagai pengawas madya,
maka proses pembimbingan pengawas muda sudah merupakan
keharusan. Selain sebagai tugas pokok, pembimbingan pengawas
muda juga akan menambah ruang penambahan pemahaman dalam
menyusun strategi , terutama bagaimana program lebih terarah. Juga
upaya komunikasi yang harmonis sesama pengawas.
Hasil yang diperoleh setelah pembimbingan menunjukkan bahwa
terdapat perubahan yang nyata pada diri pengawas muda dalam
memahami penyusunan program pengawasan. Data tersebut sebagai
berikut :
1. Atmadi sebelum pembimbingan mendapat skor 62,38 dan
setelahnya mendapat skor 85,24 sehingga terdapat kenaikan
36,65 %. Hasil telaah dokumen 84,64. dengan predikat A ( Dapat
digunakan untuk contoh bagi pengawas lain)
2. Lili Amalia sebelum pembimbingan mendapat skor 61,43 dan
setelahnya mendapat skor 86,43 sehingga terdapat kenaikan
40,70 %. Hasil telaah dokumen 90,71 dengan predikat A ( Dapat
digunakan untuk contoh bagi pengawas lain)
3. Misbakhul Munir sebelum pembimbingan mendapat skor 61,43
dan setelahnya mendapat skor 87,38 sehingga terdapat kenaikan
42,24 %. Hasil telaah dokumen 91,43 dengan predikat A ( Dapat
digunakan untuk contoh bagi pengawas lain) .
4. Asto sebelum pembimbingan mendapat skor 65,00 dan
setelahnya mendapat skor 84,00 sehingga terdapat kenaikan
29,23 %. Hasil telaah dokumen 88,21 dengan predikat A ( Dapat
digunakan untuk contoh bagi pengawas lain)
5. Joni Juhaeni sebelum pembimbingan mendapat skor 56,67 dan
setelahnya mendapat skor 86,90 sehingga terdapat kenaikan
53,34 %. Hasil telaah dokumen 91,43, dengan predikat A ( Dapat
digunakan untuk contoh bagi pengawas lain)
13 | Mulyadi/PM
B. Rekomendasi
Hasil yang diperoleh tersebut tent saja tidak semua dipahami secara
utuh, ada beberapa bagian yang memang harus diberikan bimbingan
secara berkelanjutan.
1. Dari sisi personal, maka Bapak Atmadi yang mendapatkan skor
paling rendah dalam telaah dokumen program perlu terus
mendapatkan bimbimbingan sebagai upaya perbaikan prograam.
2. Sisi ruang lingkup penyusunan BAB VI dan lampiran perlu diarahkan
lebih lanjut

14 | Mulyadi/PM
LAMPIRAN
1. Surat tugas pembimbingan pengawas muda dari Pokjawas
2. Surat keterangan pelaksanaan pembimbingan pengawas muda
dari Pokjawas
3. Jadwal pelaksanaan pembimbingan pengawas muda
4. Daftar hadir penagawas muda
5. Instrumen pembimbingan pengawas muda

15 | Mulyadi/PM

Anda mungkin juga menyukai