Anda di halaman 1dari 5

3.2.

KADAR AIR AGREGAT KASAR

3.2.1. Tujuan Percobaan

Menentukan kadar air agregat kasar dengan cara pengeringan.

3.2.2. Alat Percobaan

a. Kontainer

Gambar 3.2.1. Kontainer


b. Timbangan

Gambar 3.2.2. Timbangan dengan Ketelitian 0,1 gram


c. Oven

Gambar 3.2.3. Oven

KELOMPOK 6
3.2.3. Bahan Percobaan

a. Agregat kasar

Gambar 3.2.4. Agregat Kasar

3.2.4. Prosedur Percobaan

a. Menimbang contoh agregat kasar sebanyak 2000 gram,


kemudian masukkan ke dalam container (Ws).

Gambar 3.2.5. Menimbang Agregat Kasar


b. Memasukkan benda uji ke dalam oven dengan suhu
1050C– 1100C selama 24 jam.

Gambar 3.2.6. Memasukkan Benda Uji

KELOMPOK 6
c. Mengeluarkan benda uji dari oven, lalu didinginkan.

Gambar 3.2.7. Mengeluarkan Benda Uji


d. Menimbang kembali benda uji setelah dingin (Wd).

Gambar 3.2.8. Menimbang Agregat Kasar

3.2.5. Data Hasil Percobaan

Tabel 3.2.1. Data Hasil Percobaan


Berat Agregat sebelum Berat Agregat sesudah
dioven (Ws) dioven (Wd)
2000 gram 1946 gram
Sumber : Data praktikum

KELOMPOK 6
3.2.6. Perhitungan

Rumus :
Ws−Wd
% Kadar air agregat kasar (W) = x 100 %
Ws

Keterangan :
Ws : Massa benda uji sebelum dioven
Wd : Massa benda uji sesudah dioven
Ws−Wd
% Kadar air agregat kasar (W) = x 100%
Ws
2000 gram−1946 gram
= x 100%
2000 gram
= 2,7 %

3.2.7. Analisis

Dari praktikum yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai kadar


air agregat kasar adalah 2,7 %. Menurut ASTM C566 - 97, kadar
air agregat kasar yang disyaratkan berkisar 0 – 3 %. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar air agregat kasar ini sesuai menurut
ASTM C566 - 97 dan menunjukkan bahwa agregat kasar ini
termasuk baik sebagai bahan campuran beton.

3.2.8. Kesimpulan dan Saran

3.2.8.1. Kesimpulan

a. Besar kadar air agregat kasar yang diperoleh dalam


praktikum kali ini sebesar 2,7 %.
b. Kadar air agregat kasar hasil praktikum termasuk
kriteria ASTM C566- 97. karena menurut ASTM
C566 - 97 kadar air agregat kasar yang baik berkisar 0
- 3 %.

KELOMPOK 6
3.2.8.2. Saran

a. Melakukan proses percobaan dengan baik.


b. Menggunakan alat dengan baik sesuai fungsinya.
c. Pemilihan kondisi benda uji yang tidak terlalu basah.

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai