Anda di halaman 1dari 25

PENGEMBANGAN WISATA BAHARI YANG

BERKELANJUTAN

28 Agustus 2020
R I Z K I H A N DAYA N I
DEPUTI BIDANG PRODUK WISATA DAN PENYELENGGARA KEGIATAN (EVENTS)
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF / BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
OUTLINE

Dampak Pandemi COVID-19

Prioritas Pengembangan Wisata


Bahari

Strategi Pemulihan

2
I. DAMPAK, PANDEMI COVID 19

3
DAMPAK PANDEMI TERHADAP SEKTOR PARIWISATA

“ PANDEMI COVID-19 LANGSUNG


BERDAMPAK TERHADAP INDUSTRI
PARIWISATA
UNWTO
TERDAMPAK PALING AWAL,
BERESIKO TERTULAR SALAH SATU Penurunan signifikan angka perjalanan
wisata internasional hingga -56% YoY (Jan-
YANG PALING TINGGI, Mei 2020 vs Jan-Mei 2019).
BERPOTENSI PALING TERPURUK, Hilangnya devisa pariwisata sebesar 320


DAN PULIH PALING AKHIR Miliar USD, tiga kali lipat lebih besar dari
krisis ekonomi global 2009*

*) UNWTO: IMPACT OF COVID-19 ON GLOBAL TOURISM MADE CLEAR AS UNWTO COUNTS THE COST OF STANDSTILL , 28 JULY 2020 4
KONDISI PARIWISATA DI MASA PANDEMI COVID-19
• Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel


klasifikasi bintang di Indonesia pada
Mei 2020 rata-rata adalah sebesar
14,45% atau turun 29,08%
dibandingkan Mei 2019.

Ribuan usaha di sektor pariwisata


Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan Mei sangat terdampak negatif sehingga
2020 mengalami penurunan sebesar 86,90% sekitar 13 juta tenaga kerja sektor
dibandingkan dengan Mei 2019. pariwisata diberhentikan dari tempat
kerjanya.

Secara kumulatif (periode Januari–Mei 2020), jumlah Bila diasumsikan ASPA USD 1.220
kunjungan wisman ke Indonesia adalah sebesar 2,93 maka devisa yang bisa diraup hanya
juta (turun sebesar 53,36%) dibandingkan dengan sekitar USD 2,9-3,5 Miliar, atau
jumlah wisman pada periode yang sama di tahun 2019. menurun sekitar 83%-86% dari target
devisa pariwisata 2020 berdasarkan
RPJMN, yaitu sebesar USD 21 Miliar.

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)


5
DAMPAK PANDEMI TERHADAP WISATA BAHARI

6
II.
PRIORITAS PENGEMBANGAN WISATA
BAHARI

7
STRATEGIC RATIONALE : WHY MARINE TOURISM ?
• Laut Nusantara = wilayah laut diantara pulau-
pulau NKRI = 2,8 juta km2
• Laut Teritorial = wilayah laut dari coastal baseline sampai 12
Luas Laut
mil ke arah laut lepas = 0,3 juta km2
5,8 juta km2 • ZEEI = wilayah laut dari coastal baseline sampai 200 mil ke
INDONESIA NEGARA (75%) arah laut lepas = 2,7 juta km2.
BAHARI DAN KEPULAUAN • Total potensi ekonomi kelautan Indonesia: US$
1,2 triliun/tahun atau 7 kali lipat APBN 2015 (Rp
TERBESAR DI DUNIA 2.000 triliun = US$ 170 miliar) atau 1,2 PDB nasional
• Jumlah pulau 17.504, • Lapangan kerja: 40 juta orang atau 1/3 total angkatan
terdaftar di PBB kerja Indonesia.
13.466 pulau;
• Garis pantai
terpanjang kedua di
dunia (95.181 km)
setelah Kanada
• Indonesia 2013 à Devisa pariwisata sebesar 10 miliar dolar
Luas Darat AS. Pariwisata bahari menyumbang 10% yang setara dengan
1 miliar dollar;
1,9 juta km2 =
Sumber: data dan informasi geospasial, 2013 190 juta ha (25%)
• Malaysia : Pariwisata bahari menyumbang 40% terhadap
sektor pariwisata, sekitar 8 miliar dollar.
Ecotourism related to reefs is a
business now estimated to be worth at
least US$9 billion per year. World
Bank.

(Sumber : Rohmin Dahuri, 2014)


8
WISATA CRUISE WISATA YACHT

PRIORITAS
PENGEMBANGAN
WISATA BAHARI

WISATA DIVING 9
1 Diving

WISATA SELAM INDONESIA


INDONESIA DIVE MAP
PERAN KEMENPAREKRAF:

PENGEMBANGAN DESTINASI DAN ATRAKSI


- Mendukung pelaksanaan sertifikasi pemandu
wisata selam di daerah wisata selam
- Melakukan sosialisasi terkait pedoman
penyelenggaraan wisata selam rekreasi
- Mendukung penyelenggaraan event selam
- Menyusun diving sites directory
- Mendukung pembuatan paket wisata selam

PENGEMBANGAN PEMASARAN
- Memasarkan destinasi-destinasi wisata selam
- Berpartisipasi pada pameran selam
PERATURAN WISATA SELAM DI INDONESIA internasional
• Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 Tentang
Standar Usaha Wisata Selam
Peraturan ini mengatur bisnis wisata selam, sertifikasi, serta supervisi dan sanksi administratif tertentu.
• Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Wisata Selam Rekreasi
Peraturan ini menetapkan bahwa setiap kegiatan menyelam rekreasi dilakukan sesuai dengan Pedoman
untuk Kegiatan Selam Rekreasi yang disajikan sebagai Lampiran dalam peraturan ini.
10
1 Diving

DIVING SITES DIRECTORY

Memuat informasi dan tips


yang komprehensif terkait
wisata diving di Indonesia,
termasuk situs-situs selam di
Indonesia, bagaimana cara
menuju tempat wisata, serta
hal-hal lainnya.
11
2 Cruise

WISATA KAPAL PESIAR (CRUISE)


Jumlah kapal pesiar yang menyebut pelabuhan Indonesia
menunjukkan pertumbuhan yang positif dan terus meningkat.

PERAN KEMENPAREKRAF:

PENGEMBANGAN DESTINASI DAN ATRAKSI


• Mendukung pembuatan paket wisata cruise
• Berkoordinasi dengan K/L lain dalam mendukung pengembangan
wisata cruise dalam hal regulasi

PENGEMBANGAN PEMASARAN
- Berpartisipasi pada pameran cruise internasional
- Berkolaborasi dengan cruise lines dan cruise operators internasional
- Menjalin kerjasama (MoU) dengan negara Singapura untuk
meningkatkan cruise traffic ke Indonesia
- Pembuatan website cruise untuk memuat informasi terkait wisata
yacht di Indonesia https://www.indonesia.travel/cruise/en/home

Sumber: Cruise Management Consulting


12
3 Yacht

WISATA KAPAL YACHT

Dalam beberapa tahun terakhir, Asia JALUR WISATA


Tenggara telah berkembang pesat menjadi KAPAL YACHT
pusat utama yacht. Pertumbuhan ini
dikaitkan dengan ekonominya yang sedang
meningkat serta destinasi dan atraksi yang
begitu banyak ditawarkan.

Peran Kemenparekraf:
PENGEMBANGAN DESTINASI
• Mendukung pengembangan jalur wisata kapal
yacht
• Berkoordinasi dengan K/L lain dalam mendukung
pengembangan wisata yacht dalam hal regulasi

PENGEMBANGAN PEMASARAN
• Mendukung pelaksanaan dan promosi event yacht
• Pembuatan website yacht untuk memuat informasi
terkait wisata yacht di Indonesia
(https://www.indonesia.travel/yachts/en/yachts)

Visit https://www.indonesia.travel/yachts/en/home
13
III.
STRATEGI
PEMULIHAN

14
MITIGASI DAMPAK PANDEMI SESUAI ARAHAN PRESIDEN
Untuk mengatasi dampak pandemi, kemenparekraf dalam jangka pendek melakukan 3
program utama untuk mitigasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Program
Perlindungan Sosial Program Semacam Padat Karya Program Stimulus

Dukungan Program Gerakan Pembuatan Gerakan & Virtual Webinar / Bantuan


Industri BaLaSa BISA Konten/ Ajakan Events Online Modal Bisnis
Pariwisata (Bahan Pokok (Cash For Masyarakat Training
untuk & Lauk Siap Work)
Peningkatan Fasilitasi
Nakes Saji) • Gerakan Skill
Melibatkan 82 Ribu Tenaga Masker Kain (Peserta)
Kerja parekraf di 27 provinsi
• Makanan

Koordinasi dengan K/L Koordinasi dengan K/L • Ekraf Koordinasi dengan K/L

Program Pra Kerja, Program Pasat Karya Desa Kebijakan fiskal dan moneter : Relaxasi
Bansos Kemensos untuk Desa Wisata Pajak dsb

15
15
PEMULIHAN TERHADAP SEKTOR PAREKRAF
UNTUK PEMULIHAN JANGKA PANJANG, FOKUS AKAN DIUTAMAKAN UNTUK MEMBANGUN PEMULIHAN KESEIMBANGAN
PENYEDIAAN (SUPPLY) DAN PERMINTAAN (DEMAND) PADA SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

PENYEDIAAN (supply) PERMINTAAN (demand)

1. Persiapan Destinasi Wisata 1. Menciptakan Rasa Aman dan Nyaman bagi Wisatawan

2. Membangun Infrastruktur Konektivitas yang 2. Memperluas dan Memperbesar Konektivitas Wisatawan


Kompetitif dengan Negara Lain

3. Menciptakan dan Membangun Daya Tarik Wisata 3. Pemberian Insentif/Paket Wisata

4. Implementasi dan Monitoring Protokol CHSE di 4. Optimalisasi Kegiatan MICE K/L di Destinasi Wisata
daerah
5. Peningkatan Kualitas SDM Parekraf 5. Insentif Peningkatan Daya Beli Produk Lokal

6. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produk Ekraf 6.Hibah Pariwisata Melalui Transfer Daerah untuk
Hotel, Restoran, dan Pemda
16
“GAINING
CONFIDENCE &
BUILDING TRUST”

untuk membangun trust of destination bagi wisatawan


mancanegara dan nusantara melalui aspek penerapan protokol
kesehatan (Cleanliness, Health, Safety and Environment)

17
A. Panduan Protokol CHSE Sektor Parekraf

Penyusunan
protokol CHSE Buku Panduan Hotel, Restoran/Rumah Makan, Sektor Ekonomi Kreatif, Daya Tarik
dalam bentuk video edukasi dan Wisata dan Homestay Telah dikeluarkan dan disosialisasikan
handbook yang ditujukan kepada
para pelaku usaha pariwisata Buku Panduan untuk SPA, Biro Perjalanan Wisata,
Wisata Minat Khusus, MICE, EVENT
Masih Dalam Proses

18
A. Panduan Protokol CHSE Wisata Selam

Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan


Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam akan digunakan
sebagai acuan para pelaku usaha wisata selam dalam
melaksanakan aktivitas wisata selam.
KONTEN
• PANDUAN UMUM
• PANDUAN KHUSUS :
Ø Pekerja
Ø Pelanggan dan/atau Wisatawan
Ø Aktivitas Usaha Wisata Selam
Ø Pengelolaan Tempat Usaha Wisata Selam
Ø Kursus Selam
Ø Latihan di Kolam Renang
Ø Transportasi Darat/Kendaraan
Ø Aktivitas di Kapal/Pantai/Dermaga
Ø Selam Rekreasi
Ø Live on Board (LOB)
Ø Pemeiliharaan dan Perbaikan Alat Selam
Ø Panduan Menjaga Kelestarian Lingkungan
Ø Panduan Ketika Terjadi Kondisi Darurat
19
B. Pemulihan Destinasi
• Target lokasi tahun 2020: Bali, Banyuwangi, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, DIY, NTB, Labuan Bajo, Likupang,
Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, Sambas Singkawang, Derawan-Berau, Tana Toraja, Biak, Tanjung Puting.
• Telah terlaksana program pada Juli-Agustus antara lain di Bali, Mandalika, Likupang, Tanjung Puting, Kepulauan
Riau, Banyuwangi

1. PENGUATAN SAPTA PESONA DI DTW Dukungan Komponen:


§ Pembersihan/Sterilisasi Destinasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE)
§ Sosialisasi/Workshop CHS di DTW
§ Visitor Management
§ Sadar Wisata

2. REVITALISASI AMENITAS DI DTW


§ Revitalisasi Toilet Bersih & kelengkapannya
§ Instalasi tempat cuci tangan
§ Penyediaan tempat sampah
§ Papan petunjuk
§ Sarana Ibadah
§ Sarana pendukung Kesehatan

3. BIMTEK 3A (ATRAKSI, AMENITAS


DAN AKSESIBILITAS)/ SOSIALISASI
CHSE DI DTW
B. Pemulihan Destinasi
4. Revitalisasi Bumi - Aksi Bersih Pantai
Kemenparekraf berkolaborasi dengan Divers Clean Action (DCA) dalam kegiatan Revitalisasi Bumi - Aksi Bersih Pantai;
termasuk dalam penentuan lokasi & memberdayakan para pelaku pariwisata khususnya wisata bahari yang terdampak
aktivitasnya karena Pandemi Covid-19.
10 TITIK BALI
• Pantai Menjangan (27-28 Agustus)
• Pantai Pemuteran (21-22 Agustus)
• Tanah Lot (27-28 Agustus)
• Pantai Teluk Gilimanuk (27-28 Agustus)
• Pantai Tulamben (14-15 Agustus)
• Pantai Amed (21-22 Agustus)
• Pantai Mahagiri (24-25 Agustus)
• Pantai Toyapakeh (27-28 Agustus)
• Pantai Tanjung Benoa Selatan (13-14 Agustus)
• Pantai Tanjung Benoa Utara (TBC)

6 TITIK DI NTB
• Pantai Pink, Lombok Timur (Minggu III, Agustus)
• Gili Kondo, Lombok Timur (Minggu III, Agustus)
• Senggigi, Lombok Barat (Minggu IV, Agustus)
• Gili Nangu, Lombok Barat (Minggu IV, Agustus)
• Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah (Minggu IV, Agustus)
• Pantai Pandanan, Lombok Utara (Minggu IV, Agustus)

21
C. Membangun Kepercayaan Publik
1. Pembuatan Konten Pemasaran dan TVC

Mendorong perjalanan di dalam negeri

Mempromosikan penerapan CHSE untuk


mendapatkan kepercayaan pasar dan
menginspirasi pasar akan daya tarik

PUBLIKASI MEDIA
DIGITAL, ELEKTRONIK, CETAK, RUANG

AKTIVITAS OFFLINE
KERJASAMA TERPADU, PAMERAN, MISI PENJUALAN,
FESTIVAL, WISATA PENGENALAN

AKTIVITAS ONLINE
AKTIVASI PEMASARAN KERJASAMA DENGAN ONLINE
TRAVEL AGENT (OTA)

22
C. Membangun Kepercayaan Publik
2. Partisipasi pada International Digital Dive Expo: Adex Pixel “Virtual” Expo (APE)
TIMELINE & TEMA WEBINAR

23
C. Membangun Kepercayaan Publik
3. Hybrid Webinar dan Sosialisasi Protokol CHSE
Mempromosikan penerapan CHSE untuk mendapatkan kepercayaan pasar dan menginspirasi pasar akan daya tarik

Key Opinion Leader Media Industri

Komunitas Pemerintah Pusat dan


Daerah

24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai