1. Akuntabilitas 1) Akuntabilitas Kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. 2) Aktualisasi Menjadikan sesuatu benar-benar terjadi/terlaksana. 3) ASN Aparatur Sipil Negara, profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. 4) Birokrasi Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. 5) Fraud Sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. 6) Integritas Bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut. 7) Konflik Kepentingan Situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. 8) Laporan Kinerja Perwujudan dari akuntabilitas, yang menjelaskan tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. 9) Responsibilitas Kewajiban untuk bertanggung jawab. 10) Stakeholder Pihak yang berkepentingan, dalam hal ini yaitu masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. 11) Tanggung jawab Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). 12) Transparansi Keterbukaan secara sungguh-sungguh, menyeluruh dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik. 2. Nasionalisme 1) Chauvinisme Rasa cinta tanah air secara berlebihan dengan mengagung- agungkan bangsa sendiri sehingga merendahkan bangsa lain. 2) Demokratis Bersifat/berciri demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 3) Diskriminatif Membeda-bedakan atau memperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain. 4) HAM Hak Asasi Manusia, adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 5) Implementasi Pelaksanaan atau penerapan. 6) Kebijakan Publik Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi setiap orang di suatu negara. 7) Kondisi Damai Kondisi yang tenang, dimana tidak terjadi konflik/perpecahan antara dua pihak atau lebih. 8) Nasionalisme Pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. 9) Pelayanan Publik Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Orang yang melakukan serangkaian kegiatan tersebut disebut pelayan publik. 10) Pendekatan Spiritual Pendekatan yang cenderung menyentuh satu sisi spiritualitas manusia, mengembalikan manusia pada sebuah kesadaran darimana dia berasal, alasan mengapa manusia diciptakan, dan tugas-tugas yang harus dilakukan manusia di dunia. 11) Pluralitas Paham atas keberagaman untuk dapat hidup secara toleran ditengah-tengah masyarakat yang majemuk baik kemajemukan budayanya, agamanya, bahasa, politik, dsb. 12) Proporsional Sesuai dengan proporsi; sebanding; seimbang; berimbang 13) Stabilitas Kemantapan, keseimbangan. 14) Sekularisasi Hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. 15) Toleransi Kembar Situasi ketika institusi agama dan negara menyadari batas otoritasnya lalu mengembangkan toleransi sesuai fungsinya masing-masing. 16) Wawasan Kebangsaan Cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. 3. Etika Publik 1) Aji Mumpung Memanfaatkan situasi dan kondisi dalam hal ini kedudukan politis untuk kepentingan diri sendiri selagi memegang jabatan yang memungkinkan adanya peluang untuk hal itu. 2) Etika Refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. 3) Good Governance Suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mewujudkan pemerintahan yang baik secara umum. 4) Kode Etik Rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. 5) Legitimasi Kewenangan atau keabsahan dalam memegang kekuasaan. 6) Loyalitas Ganda Menggunakan kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi pribadi. Loyalitas ganda adalah kesetiaan pada dua kepentingan terpisah yang berpotensi menimbulkan konflik satu sama lain, yang mengarah pada konflik kepentingan. 7) Moral Kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. 8) Netralitas Keadaan tidak memihak. 9) Norma Pedoman, tatanan, dan pengendali tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 10) Profesi Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. 11) Publik Masyarakat umum. 12) Refleksi Gambaran. 13) Sopan/santun Sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan. 4. Komitmen Mutu 1) Benchmark Sebuah pengukuran dari kualitas kebijakan organisasi, produk, program, strategi, dan lainnya, untuk memberikan wawasan yang diperlukan untuk membantu manajemen dalam memahami proses dan produknya baik dengan cara membandingkannya dengan industri serupa ataupun yang berbeda. 2) Complier Subyek penegakan, mereka yang harus mematuhi hukum dan peraturan, misalnya wajib pajak. 3) Diklat Suatu program yang dirancang untuk dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman pekerja (pegawai) terhadap keseluruhan lingkungan kerjanya. 4) Efektivitas Suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas dan waktu sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. 5) Efisiensi Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya). Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. 6) Evolusioner Perubahan yang terjadi secara perlahan. 7) Inovasi Proses dan/atau hasil pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. 8) Input Semua sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan output. 9) Kolaborasi Proses dua orang atau lebih, entitas atau organisasi yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. 10) Komitmen Bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat untuk melakukan hal tertentu, atau tindakan tertentu. 11) Kualitas Tingkat baik buruknya sesuatu. 12) Kuantitas Berkaitan dengan jumlah atau banyaknya sesuatu. 13) Mutu Nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. 14) Ombudsman Membantu pelanggan untuk memecahkan permasalahan atau persengketaan dan mendapatkan pelayanan atau informasi yang mereka butuhkan ketika mereka tidak puas dengan sistem penanganan keluhan. 15) Outcome Konsekuensi, berhubungan dengan dampak yang ditimbulkan dari output, baik itu menjadi disukai atau tidak disukai. 16) Output Produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan, untuk memuaskan kebutuhan dan harapan mereka. 17) Paradigma Model utama, pola atau metode (untuk meraih beberapa jenis tujuan). 18) Pelanggan utama Individu atau kelompok dimana pekerjaan utama anda terutama dirancang untuk membantu mereka. 19) Pelanggan sekunder Individu atau kelompok lain dimana pekerjaan anda dirancang untuk memberi manfaat kepada mereka tetapi sifatnya tidak langsung kepada pelanggan utama. 20) Product Innovation Perubahan pada produk atau jasa yang diberikan. 21) Process Innovation Perubahan pada cara/metode bagaimana suatu produk/jasa diciptakan atau diberikan kepada masyarakat. 22) Position Innovation Perubahan dalam konteks bagaimana produk/jasa tersebut diperkenalkan. 23) Paradigm Innovation Perubahan model mental yang mengubah mindset pelanggan dalam hal mendapatkan layanan. 24) Reliability Atau kehandalan, merupakan kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjukan. 25) Responsiveness Keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 26) Revolusioner Perubahan yang terjadi secara cepat, bersifat menyeluruh dan mendasar. 27) Tangible Bukti langsung, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi. 28) Total Quality Management Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan. 5. Anti Korupsi 1) Anti Korupsi Sikap dan perilaku untuk tidak mendukung atau menentang adanya upaya tindak pidana korupsi. 2) Dis-Asosiasi Keluar dari lingkaran pengaruh negatif. 3) Gratifikasi Pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. 4) Identifikasi Integritas Apabila individu meniru integritas seseorang atau kelompok lain dikarenakan integritas sudah sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia dengan yang memberikan pengaruh terkait integritas. 5) Internalisasi Integritas Apabila individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap dan berperilaku dengan penuh integritas dikarenakan integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya. 6) Kesediaan Integritas Ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk berintegritas dari orang lain atau dari kelompok lain, dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut. 7) Korupsi Perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma- norma agama, material, mental, dan umum. 8) Korupsi Transaktif Korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik antara pembeli dan penerima, demi keuntungan bersama. 9) Korupsi Ekstroaktif Korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk tekanan tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-orangnya, atau hal-hal yang dihargai. 10) Korupsi Investif Korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi. 11) Korupsi Nepotistik Korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik. 12) Korupsi Autogenik Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahui sendiri. 13) Korupsi Suportif Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi yang lain. 14) Korupsi Defensif Korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka mempertahankan diri dari pemerasan. 15) Pemerasan Suatu perbuatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga dengan melakukan perbuatan yang menakut-nakuti dengan suatu harapan agar yang diperas menjadi takut dan menyerahkan sejumlah sesuatu yang diminta oleh yang melakukan pemerasan demi keuntungan pribadi. 16) Penggelapan dalam Jabatan Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu. Pemilikan itu umumnya terdiri atas setiap perbuatan yang menghapuskan kesempatan untuk memperoleh kembali uang/barang itu oleh pemilik yang sebenarnya dengan cara- cara menghabiskan, atau memindah tangankan barang itu, seperti memakan, memakai, menjual, menghadiakan, dan menukar. 17) Perbuatan Curang Perbuatan yang tidak jujur atau tidak adil dimana akibat dari perbuatan tersebut kepentingan orang lain dirugikan. 18) Role Model Seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. 19) Suap (Penyuapan) Tindakan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum; juga menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum. 20) Tindak Pidana Tindakan melawan hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat dihukum. 21) Tunas Integritas Individu yang terpilih untuk melakukan pembangunan budaya integritas baik di level nasional yang disebut dengan duta dan agen penggerak integritas maupun di level organisasi yang disebut dengan penggerak integritas, setiap ruang lingkup mempunyai peran, kompetensi, dan kinerja yang berjenjang.