2 Tahun 2019
10
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
Gambar 1. Korelasi antara struktur 3D dengan kondisi in vivo-nya. Sel MDA-MB-231 yang
dikultur pada 30% matrigel setelah perlakuan TGF-β dan penurunan ekspresi PIAS pada
struktur 3D menunjukkan struktur 3D yang tidak terorganisasi sedangkan sel tanpa
perlakuan menunjukkan struktur 3D membulat. Struktur tidak terorganisasi tersebut
menunjukkan sifat invasif secara in vitro yang memiliki korelasi dengan potensi metastasis
secara in vivo.
Gambar 2. Perbedaan morfologi sel pada kultur 2D monolayer dan kultur 3D spheroid dari
beberapa sel line (sumber: Ravi M et al., 2015)
11
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
Tabel I. Perbandingan metode kultur sel 2D vs 3D (diadaptasi dari Kapałczyńska et al., 2016)
Parameter 2D 3D
Waktu penumbuhan Menit-jam Jam-hari
sel dalam sistem
kultur
Kualitas kultur Kualitas performa tinggi, Kualitas performa dan
keterulangan yang baik, kultur keterulangan yang lebih buruk,
jangka panjang, mudah di susah untuk di interpretasikan,
interpretasikan, teknik lebih teknik kultur lebih rumit
sederhana
Pendekatan in vivo Tidak menggambarkan struktur Membentuk struktur 3D yang
asli jaringan atau massa tumor menyerupai kondisi in vivo
Interaksi antar sel Tidak ada interaksi antar sel dan Interaksi antar sel dan sel-
antar sel dengan lingkungan, lingkungan berlangsung dengan
sehingga tidak terbentuk baik, sehingga terbentuk
lingkungan mikro in vivo lingkungan mikro in vivo
Karakteristik sel Mengubah morfologi dan Morfologi sel dipertahankan,
fenotipe serta polaritas sel fenotipe dan polaritas sel lebih
beragam
Mekanisme merubah ekspresi gen, mRNA, Ekspresi gen, mRNA, topologi
molekular topologi dan biokimia sel dan biokimia sel seperti in vivo
Biaya Murah karena media dan reagen Lebih mahal karena
untuk pengujian banyak tersedia membutuhkan matriks untuk
secara komersial menciptakan kondisi kultur 3D
12
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
Gambar 3. Kultur Sel 3D menggunakan scaffold, a) Interaksi sel dengan lingkungannya dalam
media kultur dengan scaffold; b) Mesenchymal stem cells (MSC) yang melekat pada fibrin
(sumber: a) Kapałczyńska et al., 2016; b) Kombe et al., 2019).
Kultur Tanpa Menggunakan metode scaffold free, waktu ini digunakan plate yang di
Scaffold yang dibutuhkan dalam lapisi oleh polimer yang
pembentukan konstruksi sel dapat menurunkan tingkat
Untuk membentuk suatu
3D lebih cepat jika adhesi antara sel dengan
kultur sel 3D, dapat pula
dibandingkan dengan culture plate, sel yang
dilakukan tanpa
menggunakan metode tersuspensi kemudian di
menggunakan bahan
dengan scaffold karena sentrifugasi, sehingga
biomaterial padat sebagai
dengan metode ini membentuk agregat
pendukung terbentuknya
proliferasi dan migrasi sel spheroid (Breslin, S., &
spheroid. Dengan teknik ini,
bukan merupakan faktor O’Driscoll, L.,2013). Kategori
spheroid dapat terbentuk
dengan cepat, namun kurang yang penting dalam yang kedua ialah metode
pembentukan struktur 3D hanging-drop, pada metode
resisten (Larson B, 2015).
sel. Namun sel yang dapat ini digunakan tray (baki)
Kelebihan metode ini
dikultur dengan metode ini yang membantu
dibandingakn dengan
adalah sel yang memiliki mempertahankan media
metode kultur dengan
kemampuan ikatan agar tetap dalam bentuk
scaffold adalah dapat
intraselular yang kuat cekung, sehingga sel akan
mengembangkan suatu
(Alghuwainem,et al.,2019) terkumpul pada bagian
jaringan hidup hanya
cekung media hingga
berdasarkan kemampuan sel Ada tiga jenis metode kultur
membentuk spheroid.
dalam membetuk matriks sel 3D tanpa menggunakan
Metode kultur spheroid
dan arsitektur jaringan. scaffold, pertama metode
banyak diterapkan untuk
Dengan menggunakan force-floating, pada metode
13
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
Gambar 4. Metode kultur sel 3D tanpa scaffold (sumber: Breslin, S., & O’Driscoll, L. 2013)
APLIKASI TEKNIK metode pengujian pada Beberapa jenis lini sel (cell
KULTUR SEL 3D tahapan awal, sehingga line) yang dikultur dengan
dapat mengeliminasi sistem 3D menunjukan
senyawa yang tidak sensitivitas yang rendah
Penemuan Obat ( Drug
berkhasiat sedini mungkin terhadap agen antikanker
Discovery)
dan dapat meningkatkan jika dibandingkan sel yang
Pada tahun 2011 terdapat
efisiensi penggunaan dana. dikultur dengan sistem 2D
setidaknya 900 kandidat
Pengujian in vitro dengan (Dhiman, H. K., Ray, A. R.,
obat kanker yang sudah
menggunakan metode kultur Panda, A. K,. 2005). Selain
sampaipada tahap uji klinis
sel 3D, seperti halnya uji itu, terdapat suatu jenis cell
dibawah pengawasan
sitotoksik dan migrasi sel, line yang menunjukan efek
Federal Drug Administration
sangat berpotensi untuk yang berlawanan ketika
(FDA). Namun, hanya sekitar
mengatasi permasalahan dikultur pada system 2D dan
12 senyawa saja yang dapat
tersebut karena seperti yang 3D (Howes, 2007). Meskipun
diterima. Hasil tersebut
telah dijelaskan di atas demikian, terdapat juga sel
kurang efektif jika
bahwa sel yang dikultur yang menunjukkan fenotipe
dibandingkan dengan jumlah
dengan teknik 3D akan lebih yang serupa ketika dikultur
biaya yang dikeluarkan yakni
menyerupai kondisi pada system 2D dan 3D.
sekitar ratusan milyar dolar
pertumbuhan selsecara in Spheroid cell line A549 (sel
untuk tahap uji pre-klinis dan
vivo (Larson B., 2015). kanker paru) menunjukan
uji klinik. Oleh karena itu
ekspresi sekresi IL-6 dan IL-8
perlu adanya perbaikan
14
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
yang konsisten jika kondisi aslinya (Inamdar & kondisi alami organ, biaya
dibandingkan dengan sel Bronstein, 2011). Metode yang dibutuhkan lebih kecil
pada kondisi kultur kultur mikrofluid organ on dan meningkatkan efisiensi
monolayernya (2D) (kultur chip telah berhasil pengujian (Baudoin R et al.,
2D) (Bazou D, 2010). diaplikasikan dalam 2007).
mendesain sistem kapiler Kultur mikrofluid juga
Kultur Sel dalam Sistem alveolus dengan telah digunakan untuk
Mikrofluid (Organ-on-Chip) menggunakan polimer mendesain suatu model
Organ-on chip microfluid membrane yang penyakit yang menyerupai
adalah suatu teknologi memungkinkan terjadinya kondisi in vivo nya seperti
terbaru, dimana dilakukan perpindahan udara seperti Alzheimer (Lee & Park,
desain sistem yang pada kondisi asli paru-paru 2010), dan beberapa jenis
menyerupai sistem alamiah (Huh D, 2011). Metode ini kanker. Metode ini juga
yang ada pada organ aslinya juga telah berhasil digunakan digunakan mempelajari
dalam sebuah chip. Replikasi untuk menirukan beberapa kanker payudara, dimana sel
sistem organ dalam chip organ seperti liver epitel payudara manusia di
tersebut dilakukan melalui (Domansky K, et al., 2010), kultur bersama dengan sel
desain mikrostruktural, ginjal (Jang & Suh, 2010) dan fibroblast payudara manusia
mekanisme dinamis dan saluran pencernaan (Sung at untuk mempelajari transisi
fungsi biologi organ yang al., 2011) yang selanjutnya sel abnormal yang muncul
mirip dengan organ aslinya dimanfaatkan dalam pada saluran susu di
(Breslin, S., & O’Driscoll, L., penemuan dan pengujian payudara yang merupakan
2013). Penelitian dengan obat. Dalam aspek bentuk paling awal dari
sistem kultur 3D merupakan penemuan dan pengujian kanker payudara (Ductal
salah satu faktor penting obat, metode ini memiliki Carcinoma in situ (DCIS))
karena dalam teknologi ini beberapa kelebihan menjadi kanker payudara
dibutuhkan adanya interaksi dibandingkan dengan yang sudah menyebar
antar sel dan sel dengan metode konvensional seperti (invasive) (Sung et al., 2011).
lingkungan yang menyerupai lebih cepat, mirip dengan
Gambar 5. a) sistem mikrofluid; b) aplikasi metode mikrofluid yang menyerupai organ ginjal
(sumber: a) Breslin, S., & O’Driscoll, L., 2013; (b) Inamdar, N. K., & Borenstein, J. T., 2011).
15
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019
17