Asuhan Keperawatan
Oleh
Roymond H. Simamora*)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2 Tuliskan dari Sisi Negatifnya!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
(nama/tanda tangan)
Pelayanan merupakan unsur lain dari strategi produk. Pelayanan didefinisikan sebagai
aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan sebuah lembaga kepada yang lain yang biasanya
tidak kasat mata dan hasilnya tidak dapat dimiliki (Kotler, 1994). Rumah Sakit merupakan
organisasi kesehatan yang dengan segala fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu
pasien dalam meningkatkan kesehatan dan mencapai kesembuhan yang optimal baik fisik,
psikis maupun sosial. Rumah Sakit menyediakan pelayanan yang bermutu tinggi yang
diberikan kepada pasien, berdasar standar kualitas tertentu untuk memenuhi bahkan
melebihi kebutuhan dan harapan pasien, sehingga tercapai kepuasan pasien dan akan
menyebabkan peningkatan kepercayaan pasien kepada rumah sakit.
Pelayanan prima merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari dan harus dipunyai oleh
seorang perawat yang ideal, karena dalam pelayanan prima terkandung suatu aspek sosial yaitu suka
melakukan tindakan sosial atau prosocial behavior tanpa harus ada penguat. Perawat profesional
yang memberikan pelayanan sesuai dengan jiwa seperti tersebut tentunya akan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan citra positif
Rumah Sakit sebagai lembaga resmi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Simamora (2009) menemukan bahwa semakin baik persepsi pasien rawat inap terhadap pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit maka semakin rendah kecemasan yang dialaminya. Pelayanan prima
yang diberikan perawat, seperti: mau mendengarkan keluhan pasien secara tuntas, penuh pengertian,
penerimaan dan ketulusan serta empati akan sangat membantu proses kesembuhan pasien dan
munculnya kesediaan pasien untuk bekerja sama dalam proses pengobatan, akibatnya perasaan
cemas, takut dan depresi akan terkurangi dan akibat lebih lanjut berupa kesembuhan pasien menjadi
lebih cepat tercapai.
Pelayanan prima di Rumah Sakit melibatkan seluruh karyawan dari manajer puncak sampai ke
pekarya. Para profesi yang meliputi berbagai bidang kedokteran atau kesehatan merupakan ujung
tombak pelayanan di Rumah Sakit, yang tidak hanya dituntut profesional akan tetapi juga diharapkan
peran serta aktifnya dalam manajemen Rumah Sakit termasuk manajemen mutu (Simamora, dkk.
2017). Pelayanan prima di Rumah Sakit merupakan pelayanan yang bermutu tinggi yang diberikan
pada pasien, berdasar standar kualitas tertentu untuk memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan
harapan pasien, sehingga tercapai kepuasan pasien dan akan menyebabkan peningkatan kepercayaan
pasien kepada Rumah Sakit.
2: Ability (Kemampuan)
Disini karyawan harus memiliki kemampuan dasar untuk mampu melakukan program
pelayanan prima, seperti: Bagaimana melakukan komunikasi yang efektif, Memiliki
pengetahuan di bidang kerja saat ini dengan baik. Memahami SOP dasar untuk menangani
keluhan pelanggan. Memahami hal apa saja yang boleh di infokan keluar dan hal apa saja
yang tidak boleh. Memiliki kemampuan untuk memotivasi dirinya agar senantiasa
memberikan pelayanan prima, dengan tidak mencampur adukan dengan permasalahan
pribadi.
3: Attention (Perhatian)
Merupakan bentuk kepedulian kepada pelanggan / tamu, yang berkaitan dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan, serta pemahaman atas saran dan kritik yang diberikan. Dalam
melakukan aktivitasnya, seorang karyawan haruslah senantiasa memperhatikan dan
mendahulukan keinginan pelanggan, termasuk di dalamnya tamu perusahaan tersebut.
Apalagi jika pelanggan/ amu tersebut sudah menunjukan tanda membutuhkan bantuan atau
pelayanan, maka seharusnya karyawan tersebut bergegas atau menunjukan atensi untuk
segera melayani dengan cepat dan baik. Dan akan lebih baik lagi jika begitu ada pelanggan
atau tamu, karyawan tersebut melakukan hal-hal sebagai berikut:
Menyapa dengan mengucapkan salam pembuka dengan sopan dan ramah, wajah harus
tampak tersenyum, bukan bibir senyum tapi wajah tidak menunjukkan senyum keramahan.
Menanyakan keperluan dan keinginan pelanggan/tamu dengan bahasa yang sopan.
Mendengarkan dan memahami semua yang disampaikan pelanggan/tamu dengan penuh
pengertian dan emphaty. Mempersilahkan pelanggan/tamu untuk menunggu ditempat yang
disediakan dengan sopan. Dengan cepat melayani keperluan dan keinginan pelanggan/tamu
tersebut, tetap dalam sikap yang ramah. Dahulukan apa yang menjadi keperluan atau
keinginan pelanggan/tamu tersebut. Jika memang ada yang harus dikerjakan terlebih dahulu
(bersifat urgent) atau sedang mengerjakan sesuatu, yang bisa di jeda (misal urusan internal),
sampaikan dengan sopan sembari meminta maaf dan dan sampaikan akan segera melayani.
4 : Action (Tindakan)
Attention (perhatian) penekanannya pada bagaimana kita memberikan atensi kita terhadap
kebutuhan atau keinginan pelanggan tamu kita. Kemudian atensi ini haruslah dilanjutkan
dengan action (tindakan) atas apa yang menjadi kebutuhan dari pelanggan / tamu tersebut.
Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah, melakukan tindakan nyata untuk
memastikan apa yang menjadi kebutuhan/keinginan pelanggan tamu kita, jika kurang yakin
dan lebih baik lakukan konfirmasi dengan sopan. Jika diperlukan, dapat dilakukan
pencatatan, apalagi jika permintaan tersebut cukup beragam, dan jika hal ini adalah bagian
dari transaksi, maka permintaan tersebut bisa dicatat di form yang harus sudah disiapkan.
Jika karyawan tersebut berada di bagian yang berhubungan dengan transaksi (FO, FDA,
Cashier, Sales Counter, Telemark, dll), maka prosedur transaksi harus menjadi prioritas,
tentu dengan ramah dan kesopanan yang tinggi. Jangan lupa untuk mengucapkan
termakasih, dan tanyakan apa masih ada hal lain yang bisa dibantu, sembari mengatupkan
tangan sebagai tanda menghormati dan menghargai.
2. Responsiveness atau kepekaan, yaitu kepekaan terhadap kebutuhan pasien yang diiringi
dengan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3. Assurance atau kepastian pelayanan, yaitu bentuk layanan langsung dalam membantu
pasien, yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan.
D. PENUTUP
Menganggap bahwa pelayanan prima sebagai suatu budaya berarti rnelakukan kegiatan
pelayanan sebagai suatu hal yang membanggakan dengan nilai luhur yang dijunjung tinggi.
Budaya pelayanan prima adalah sebuah budaya yang kuat yang mewarnai sifat hubungan
antara perawat pemberi pelayanan. Budaya pelayanan prima dibentuk oleh sikap perawat
dan manajemen instansi/organisasi pemberi pelayanan. Sikap pelayanan prima berarti
pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas
pekerjaan. Sikap anda dapat menggambarkan instansi/organisasi anda. Anda adalah
perwakilan instansi/organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Eva Ranika. B. (2016). Pengaruh Aplikasi Protokol Caring Pada Penerimaan Pasien Baru
Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Medan. Thesis Magister
Keperawatan F.Kep USU. Repositori USU
Kotler, P. (1994). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and
Control. 8th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Simamora. R.H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember UniversityPress
Simamora, R. H. (2010). Buku ajar Komunikasi keperawatan. Jember UniversityPress
Simamora, R. H. (2012). Buku ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., & Siahaan, J. (2017). Penguatan Kinerja Perawat
dalam pemberian Asuhan keperawatan Melalui pelatihan Ronde Keperawatan di Rumah
sakit Royal Prima Medan. Jurnal Pengabdian Masyarakat. UNIMED., No.23 (2),300-
304. Diakses tanggal 28 Juni 2018
Suherni. (2014). Hubungan Kualitas Pelayanan Prima Perawat dengan Loyalitas Pasien di
RSUD Dr. Pirngadi. Thesis Magister Keperawatan F.Kep USU. Repositori USU
Riwayat Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Organisasi:
Oy Mora, Seminar Keperawatan PPNI Kotamadya Pematang Siantar, 2018... Roymond H. Simamora
Page 13
Lampiran 1.
(Sebelum meberikan asuhan keperawatan, perawat harus, melakukan cek selalu untuk kesiapan diri)
laki-laki
4 Make-up minimalis, ditauch-up lagi
5 Pastikan pakaian bersih selalu rapi
6 Kenakanlah atribut, pengenal diri
7 Bau badan harus dihindari
8 Eits, kendalikan kuku agar tak menyakiti
9 Kenakan sepatu dan kaos kaki bersih, juga sepatu yang
washlap, bedak tabur atau make-up set, cologne, sisir kecil, sapu tangan, mana tau dipakai
sewaktu-waktu.
Lampiran 2.
INSTRUMEN KEPUASAN PASIEN
Para Pengunjung yang terhormat:
Mohon kesediaannya untuk mengisi kuisioner. Masukkan anda sangat berharga, bagi
peningkatan pelayanan kami. Terima kasih atas partisipasinya.
Hormat Kami,
1. Tanggal :
2. Ruang Perawatan :
24. Apakah karyawan yang secara khusus yang membuat kecewa ? Bila ada, sebutkan
namanya ?
25. Saran anda untuk perbaikan pelayanan Rumah sakit ini