Anda di halaman 1dari 2

TERBALIKNYA SEJARAH

Ada tiga cara untuk melemahkan dan menjajah suatu negeri :

1. Kaburkan sejarahnya

2. Hancurkan bukti-bukti sejarahnya agar tak bisa dibuktikan kebenarannya

3. Putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya,katakan bahwa leluhurnya itu bodoh dan primitif

Bahwa sejarah Indonesia bukan sejarah asli karena sudah dibengkokkan atau dikaburkan oleh
Belanda,ditulis Juri Lina,Swedia 2004 “Architects of Deception - the Concealed History of Freemasonry”

Sejarah adalah "Dialog" yang berkelanjutan antara masa kini dan masa lalu untuk bersikap di masa
depan,Interpretasi masa lalu dapat berubah sebagai tanggapan terhadap "Bukti baru",aplikasi nya
adalah harus merevisi

Perlawanan terhadap karya-karya catatan sejarah yang direvisi akan menyajikan narasi sejarah
"Komprehensif" yang baik hasil nya,Menjadikan fungsi "Sejarah" sebagai catatan kejadian dan fakta yang
memberi tahu kita,Bagaimana...masa lalu benar terjadi ...oleh karena itu "Revisionisme" historis bekerja
mengklarifikasi nya,ini proses alami

Filsuf ilmu pengetahuan,Thomas Kuhn , mengatakan ini berbeda dengan ilmu-ilmu yang dapat
dikuantifikasi dicirikan oleh "Paradigma Tunggal",Ilmu - ilmu sosial dicirikan oleh beberapa paradigma
yang berasal dari Tradisi klaim "Tuntutan balik"dan perdebatan atas dasar-dasar Penelitian akademik

Filsuf Karl Popper berkata:

"Revisionisme Historis" adalah sarana di mana catatan sejarah - sejarah yang ada masyarakat,dipahami
dalam ingatan kolektif mereka - secara terus-menerus harus disempurnakan dengan memadukan fakta-
fakta dan interpretasi baru dari peristiwa-peristiwa yang mendukung dipahami sebagai sejarah

Sejarawan James M.Mc Pherson ,

mengatakan:

"Revisi" adalah sumber kehidupan

dari pengetahuan historis,Pencarian sejarawan tak berujung hanya untuk memahami masa lalu saja
"Revisionisme" adalah apa yang membuat sejarah menjadi penting dan bermakna untuk bersikap lebih
baik di masa depan

Tanpa Revisionisme,kita mungkin hanya akan terjebak dengan satu gambar "Rekonstruksi" subjektif
sipenulis catatan
Tanpa sejarawan Revisionis,yang telah melakukan penelitian di sumber-sumber baru dan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan bernuansa baru,kita akan tetap terperosok dalam "satu" dari "Stereotipe"
ambigu

Belanda berperan dalam upaya pembodohan terhadap bangsa Nusantara di masa lalu,menulis sejarah
dengan subjektifitas mereka...

Ada 26 ribu manuskrip kuno milik Indonesia di angkut ke Leiden di Belanda,Kalau dijejer panjangnya bisa
mencapai 12 kilometer,"

Perpustakaan Nasional sendiri hanya mengoleksi 10,3 ribu manuskrip kuno,Tidak sampai separuh nya
,Catatan leluhur kita itu di mungkinkan di tafsirkan subjektif menurut Belanda lalu di publikasi ke sini

Hal dasar dan paling utama dalam mengembalikan catatan benar sejarah Nusantara adalah
penghitungan awal tahun "Saka" di Prasasti yang di mulai pada tahun 78 Masehi,...inilah penyebab
hilang nya sejarah leluhur nenek moyang kita sebelum tahun itu.....tantangan bagi ilmuwan untuk
mencari "Kapan" seharus nya awal tahun "Saka"...juga mengungkap peradaban nya

Sejarah Nusantara telah tertulis terbalik....

Bahwa semua situs juga ajaran asli di Nusantara tidak berdasar pada salah satu dari 2 Agama lndia,tapi
yang tergambar di Vhwănā Çhaķâ Phalā kini terpublikasi menjadi "Borobudur" juga terekam sempurna
di Bali,Adalah yang mendasari lahir/tumbuhnya 3 Agama di sana.....Leluhur kitalah yang
mewarnai,bukan sebalik nya

INDONËSIARYĀ

By : Santosabapiliang

(Datuok Panglimo Soko)

Info Buku : WA 0813 2132 9787

Anda mungkin juga menyukai