PANDEMI COVID-19
DANIEL SITEPU
192406021
KOM A’19
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul Kewirausahaan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada setiap pihak yang sudah mendukung
selama berlangsungnya pembuatan makalah ini. Terkhusus lagi penulis sampaikan
terima kasih kepada Bapak Roy Fachraby Ginting SH M.Kn. Selaku dosen pengajar
yang telah membimbing. Penulis sekaligus juga berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun amat
penulis nantikan, agar nantinya penulis dapat meningkatkan dan merevisi kembali
pembuatan makalah di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.
Daniel Sitepu
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A Pengantar dan Karakteristik Kewirausahaan
1 Pengertian dan Ruang lingkup Kewirausahaan 2
2 Karakteristik Kewirausahaan 4
B Wirausaha dan Wiraswasta
1 Wirausaha 5
2 Wiraswasta 7
C Konsep Dasar Kewirausahaan
1 Konsep Dasar 9
2 Maksud dan Tujuan 12
D Pendidikan Kewirausahaan
1 Pengertian Pendidikan Kewirausahaan 16
2 Manfaat dan Tujuan 18
E Model dan Proses Kewirausahaan
1 Model Kewirausahaan 20
2 Proses Kewirausahaan 23
3 Manfaat dan Kegunaan Teori dan Aliran Dasar Etika 24
F Kewirausahaan & Produktivitas
1 Pengertian Produktivitas & Kewirausahaan 25
2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 26
3 Pengukuran Produktivitas Kerja 27
G Karakteristik Wirausaha yang Sukses
1 Karakteristik Wirausaha 28
H Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
1 Kepemimpinan Kewirausahaan
2 Karakteristik Kepemimpinan 30
I Menyusun Strategi Perancangan Usaha
1 Menyusun Strategi Perancangan Usaha 32
2 Cara Menyusun Bisnis Plan 34
J Teknik Strategi Pemasaran dan Evaluasi Dalam Kewirausahaan
1 Strategi Pemasaran dan Evaluasi Dalam Kewirausahaan 35
2 Pengertian Stratergi Pemesaran 35
3 Fungsi Stratergi Pemasaran 36
4 Langkah Menjalankan Strategi Pemasaran 36
5 Contoh Strategi Pemasaran 37
K Modal dalam Membangun Usaha
1 Modal dalam Membangun Usaha 38
2 Cara Mengelola Modal Agar Efektif 39
K Evalusia dan Resume
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan 40
2 Saran 40
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk bangsa burung dan unggas sendiri misalnya seperti ayam, bebek, burung, dan
yang lainnya. Sedangkan untuk bangsa binatang menyusui seperti misalnya kambing,
domba, sapi, kerbau, unta, dan yang lainnya.
4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan
Untuk lapangan perindustrian, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Industri besar.
Industri menengah.
Industri kecil
Dan untuk lapangan kerajinan ini terbagi juga menjadi beberapa bagian,
yaitu:
Pengolahan hasil kerajinan.
Pengolahan hasil perkebunan.
Pengolahan hasil perikanan.
Pengolahan hasil peternakan.
Pengolahan hasil kehutanan.
5. Lapangan Pertambangan dan Energi
Pada umumnya, kewirausahaan yang berada pada sektor ini merupakan usaha
atau bisnis yang besar. Contoh beberapa perusahaan yang ada dalam sektor ini
adalah perusahaan tambang batubara, perusahaan tambang emas, perusahaan
tambang minyak, perusahaan gas alam, dan yang lainnya.
6. Lapangan Perdagangan
Dalam lapangan perdagangan ini terbagi menjadi beberapa sektor, yaitu:
Sektor pedagang besar.
Sektor pedagang menengah.
Sektor pedagang kecil.
7. Lapangan Pemberian Jasa.
Ruang lingkup yang terdapat dalam lapangan pemerian jasa meliputi:
Sebagai pedagang perantara.
Sebagai pemberi kredit.
Sebagai pengusaha angkutan.
Sebagai pengusaha hotel dan restoran.
Sebagai pengusaha biro jasa dan travel perjalanan.
Sebagai pengusaha auransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata
busana dan lain sebagainya.
2. Karakteristik Kewirausahaan
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses.
Apalagi jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang
jujur akan membuat usaha berkembang dengan pesat.
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
3. Kreatif dan inovatif
Memiliki kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari karakteristik wirausaha.
Kreativitas memungkinkan Anda untuk menciptakan hal yang berbeda. Apalagi
kreativitas tersebut ditunjang dengan inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan
dapat menarik minat para pelanggan. Oleh karena itu, tumbuhkan sifat kreatif dan
inovatif untuk mengembangkan usaha.
4. Berkomitmen tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen
yang tinggi serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan mencapai
kesuksesan.
5. Mandiri serta realistis
Salah satu karakteristik yag harus dimiliki ketika berwirausaha adalah mandiri
dan realistis. Hal ini karena ketika berwirausaha membutuhkan kemampuan untuk
mengambil keputusan cepat. Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis
jika ingin usaha yang digelutinya berkembang dengan pesat.
6. Memiliki keterampilan personal
Ketika terjun berwirausaha, Anda harus memiliki keterampilan personal.
Hal ini dikarenakan Anda harus mampu mencari, memanfaatkan setiap peluang,
berkomunikasi, dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat
menguntungkan usaha yang sedang dijalani.
1. Wirusaha
Wirausaha adalah suatu kegiatan usaha ataupun bisnis, dari setiap kegiatannya
ditunjukan kepada pelaku usaha yang biasa kita sebut wirausahawan.utamanya dalam
pembutatan produk yang baru untuk mentukan bagaimana memproduksi, ataupun
penyusunan dalam bisnis dan proses pemasaran untuk mengatur modal untuk usaha.
Tujuannya agar dapat menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai jual. Pada ilmu
ekonomi, wirausaha ada kaitannya dengan sumber daya, tenaga kerja, dan modal yang bisa
menghasilkan dan mendatangkan keuntungan.
Wirausaha menentukan adanya pengambilan risiko yang menjadi bagian yang sangat
diperlukan untuk kapasitas disuatu negara yang telah berhasil sampai dipasar global dan bisa
berubah.
Adapun Jenis-jenis Pada Wirausaha sebagai berikut :
1.Bisnis Kecil
Orang-orang yang menjalankan atau memiliki bisnis sendiri dan mempekerjakan
anggota keluarga atau karyawan lokal bisa disebut wirausaha di bisnis kecil.
Untuk mereka mendapat keuntungan yang didapatkan sudah cukup bagi menghidupi
keluarga saja. Mereka mendanai bisnis mereka dengan mengambil pinjaman usaha kecil
atau pinjaman dari teman dan keluarga.
1. Star Up
Pengusaha pemula dapat dimulai berbisnis dengan mengetahui bahwa visi mereka
bisa mengubah berfikir yang luas kepada dunia.Tujuan dari mereka adalah menarik investor
untuk berinvestasi dan berfikir tentang bisnis yang baru yang belum ada sebelumnya.Hal ini
berfokus pada model bisnis yang bisa dijadikan skala yang besar, jadi, mereka dapat
mempekerjakan karyawan yang terbaik dan cerdas.Lalu mereka akan membutuhkan banyak
untuk modal dalam mendukung proyek bisnis tersebut.
2. Perusahaan Besar
Perusahaan besar menentukan siklus tujuan pada bisnisnya.Secara garis besar
perusahaan tersebut tumbuh dan bertahan hanya dengan membuat inovasi yang inovatif
yang mengacu pada produk utama dari mereka dan mempromosikan produk
tersebut.Persaingan baru, preferensi pelanggan, perubahan didalam teknologi, akan
menimbulkan tekanan untuk perusahaan besar yang telah menciptakan produk inovatif lalu
menjualnya kepada pelanggan yang baru.Dalam mengatasi perubahan di teknologi,
organisasi tersebut akan melakukan pembelian perusahaan inovasi dan bisa juga mencoba
menciptakan produk baru.
3. Sosial
Jenis pada kewirausahaan sosial berfokus dengan menghasilkan layanan dan produk
yang bisa menyelesaikan masalah dan kebutuhan di sosial.Tujuannya adalah satu yaitu
bekerja bagi masyarakat tetapi tidak bisa menghasilkan keuntungan.
2. Wiraswasta
Wiraswasta adalah salah satu profesi yang banyak orang dambakan, pasalnya
pekerjaan yang satu ini relatif banyak memiliki kelebihan di bandingkan profesi lain. Salah
satunya dalam hal dapat lebih fleksibel mengatur waktu untuk menjalankannya. Tentu saja,
karena kita sendirilah sebagai bos alias pemilik usahanya.
Ciri-Ciri Seseorang Wiraswatawan :
1. Mempunyai visi
1. Kreatif dan inovatif
2. Mampu kelihat dan mewujudkan peluang
3. Membawa usaha ke arah kemajuan
4. Orientasi kepada kepuasan Konseumen atau Pelanggan
5. Berani menerima tantangan ketidakpastian
6. Berjiwa Kompetisi
7. Cepat dalam mengambil keputusan
Jenis- jenis Wiraswasta :
1. Intrapreneur (Intrapreneur skill: Mempengaruhi, mengajak, dan memimpin).
Seorang intrapreneur akan tetap dalam perusahaan, bukan sebagai pegawai tapi
sebagai konsultan, sales person berdasarkan komisi, atau pemilik sebagian saham
perusahaan. Bagi mereka yang menyukai perusahaan atau permainan dalam tim, ini
adalah pilihan ideal, diantaranya menjadi:
1) Agen asuransi yang mendapatkan bisnis residual.
2) Agen sekuritas mendapatkan penjualan residual.
3) Pemasar jaringan mendapatkan komisi residual.
4) Manajer korporat mendapatkan opsi saham.
D. Pendidikan Kewirausahaan
1. Pengertian Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan adalah satu program pendidikan yang menggarap
aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi peserta
didik. Pada hakikatnya pendidikan kewirausahaan adalah sekolah yang membangun
atmosfer entrepreneurship agar peserta didik menyukai tantangan, kreatif, inovatif,
dan memiliki keberanian dalam mengambil atau mengelola risiko. Pendidikan yang
memiliki atmosfer entrepreneurship akan memunculkan peluang hidup yang lebih
baik bagi lulusannya. Lulusan sekolah akan memiliki karakter mandiri sehingga
mampu mengelola diri sendiri untuk menghadapi lingkungan yang penuh kompetitif,
serta memiliki daya saing dan mampu membaca peluang untuk melahirkan karya
hidup untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Selama ini, proses pendidikan dan pembelajaran memang diorientasikan
untuk memberikan bekal pengetahuan maksimal untuk peserta didik sehingga aspek
kecerdasan dan kepandaian atau intelektualitas menjadi garapan utama. Akan tetapi
ternyata hal tersebut merupakan kesalahan terbesar dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di negeri ini. Karena terlaalu asyik menggarap aspek telektualitas
sehingga anak-anak hanya menjadi sosok-sosok teoritis semata. Mereka hanya
menguasai teori atas proses kehidupan dan sama sekali tidak mempunyai
kemampuan untuk menghadapi kehidupan secara aplikatif. Dalam Program
pendidikan dan pembelajaran aspek kewirausahaan, tidak cukup hanya memberikan
bekal teori atau konsep kewirausahaan semata. Selama proses pendidikan dan
pembelajaran kewirausahaan peserta didik harus diberikan berbagai pelatihan
aplikatif.
Pembelajaran kewirausahaan diawali dengan persiapan serta pengadaan
materi pembelajaran teori, praktik dan implementasi. Hal ini pada dasarnya
diarahkan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, bimbingan dan pembinaan, maka
pelaksanaan pembelajaran ini berdimensi pendidikan, pelatihan, bimbingan dan
pembinaan, maka pelaksanaan kewirausahaan bisa menjadi bidang studi utama atau
tersendiri serta dapat juga dijadikan ekstrakulikuler bagi lembaga pendidikan yang
menyajikan pelajaran atau perkuliahan kewirausahaan.
Setelah persiapan dan pengadaan materi pembelajaran kewirausahaan dengan
tujuan utama mengisi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.
Selanjutnya bersamaan dengan berjalannya proses pembelajaran disediakan juga
wahan konsultasi terutama untuk hal-hal pragmatis untuk melengkapi proses
pembelajaran yang diarahkan untuk megisi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
yang diperkuat dengan ‚4H‛ peserta didik.
Berikut penjelasan dari 4H.
a). Head (Kepala)
Head atau kepala yang diartikan sebagai pemikiran, dan dalam pembelajaran
‚diisi‛ oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku agar
peserta didik dapat merasakan suka duka berwirausaha dan memperoleh pemikiran
kewirausahaan.
b). Heart (Hati)
Heart atau hati yang diartikan sebagai perasaan, ‚diisi‛ oleh penanaman
empatisme sosial-ekonomi, agar peserta didik mulai memupuk potensi guna
mengembangkan langkah-langkah antisipatif.
c) Hand (Tangan)
Hand atau tangan yang diartikan sebagai keterampilan yang harus dimiliki
oleh peserta didik untuk berwirausaha. Oleh karena itu pembelajaran kewirausahaan
membekali peserta didik dengan teknik produksi agar mereka kelak dapat
berproduksi atau menghasilkan produk baik berupa barang, jasa ataupun ide baru.
d). Health (Kesehatan)
Health atau kesehatan yang diartikan sebagai kesehatan phisik, mental dan
sosial. Peserta didik hendaknya dibekali oleh teknik-teknik antisipasi terhadap
berbagai hal yang mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa peroalan maupun
resiko lainnya sebagai wirausaha.
c. Abilities
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimilki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat
mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk
faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, diharapkan memilki
ability yang tinggi pula.
d. Attitude
Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan
yang terpolakkan tersebut memilki implikasi positif dalam hubungannya
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Artinya apabila
kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin
perilaku kerja yang baik pula. Dapat dicontohkan seorang pegawai
mempunyai kebiasaan tepat waktu, disiplin, simple, maka perilaku kerja juga
baik, apabila diberi tanggung jawab akan menepati aturan dan kesepakatan.
e. Behaviors
Demikian dengan perilaku manusia juga akan ditentukan oleh
kebiasaankebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat
mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai
tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan akan dapat terwujud.
Sedangkan menurut Wana Nusa dalam Sumarsono yang menjadi
factor produktivitas adalah:
a. Pendidikan
b. Ketrampilan
c. Disiplin
d. Motivasi
e. Sikap dan etika kerja
f. Gizi dan kesehatan
g. Tingkat penghasilan
h. Jaminan lingkungan dan iklim kerja
i. Hubungan industrial
j. Teknologi
k. Sarana produksi
l. Manajemen dan kesempatan berprestasi.
2. Karakteristik Kepemimpinan
Karakter yang harus di miliki oleh seorang wirausaha pada jiwa
kepemimpinan wirausaha yaitu:
a. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian seseorang dalam berwirausaha yang senantiasa dihadang
oleh risiko merupakan wujud dari keberanian menembus ketidakpastian
usaha. Oleh karena itu, wiraswasta membutuhkan perhitungan yang cermat,
hati-hati, dan bersifat antisipatif terhadap dengan segala kemungkinan
timbulnya risiko.
b. Membangun tim yang baik (Good Team Leader)
Untuk mewujudkan komitmen perusahaan mutlak di perlukan
kebersamaan langkah semua karyawan yang di kendalikan oleh pemimpin
perusahaan. Kebersamaan karyawan dalam intern perusahaan ini
mencerminkan keterlibatan dan kontribusi tenaga dan pikiran seluruh
karyawan dengan membentuk tim yang baik sehingga target perusahaan
dapat diwujudkan bersama.
c. Menjadi pendengar yang baik (Eager to Learning)
Berfikir dan berjiwa besar merupakan ahli dalam menciptakan
gambar yang positif, memandang kedepan, optimis baik dalam pikiran
mereka sendiri maupun orang lain. maka dari itu hendaklah pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan masukan-masukan yang di
berikan karyawannya untuk mencapai tujuan bersama.
d. Berani mengambil risiko
Kemauan untuk mengambil risiko menempatkan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko
akan sukar memulai atau berinisiatif. Seorang yang berani mengambil risiko
adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dengan cara yang baik.
e. Having Mentor
Kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawannya mungkin
ada batasnya dan kekurangan, oleh karena itu perlu untuk menggunakan
mentor atau orang yang akan membimbing dan membina untuk
mengembangkan usaha baik dalam bisang teknis, maupun menajemen usaha.
f. Pikiran yang terbuka (Open Mided)
Seorang wirausaha yang terbuka terhadap ide baru inilah merupakan
wirausaha yang inovatif dan kreatif yang di temukan di dalam jiwa
kewiraushaan. Pikiran yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaharuan,
bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri, tidak lepas dari suatu
latar belakang pendidikan, dan pengalaman yang banyak.
g. Adanya kepercayan (Trusted)
Kepercayaan diri merupakan suatu penduan sikap dan keyakinan
seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan dalam praktik sikap dan
kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan,
dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualistis, dan
ketidak ketergantungan. Seseorang yang memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
Nah, praktik ketiga hal di atas tidak akan kamu dapatkan kalau
sembarangan menjaring semua orang. Kalau kamu tertarik untuk tahu lebih
dalam soal ini, coba baca → Buyer Persona, Si Senjata Ampuh untuk Strategi
Pemasaran
3 Buat target pemasaran
Tujuan utama strategi pemasaran adalah mendorong peningkatan
pendapatan.
Otomatis, berhasil tidaknya rencana pemasaran ditunjukkan dengan angka
konversi atau penjualan. Untuk bisa mencapai target, kamu tentu harus
membuat target yang spesifik. Kenapa? Target spesifik membantu kamu
membuat strategi yang terukur presisi. Target di sini bukan cuma angka ya,
tapi juga rentang waktu yang jelas. Ini akan berguna untuk memudahkanmu
melacak progres. Jadi, kamu bisa mengevaluasi strategimu sendiri dan
memudahkan semisal perlu adanya penyesuaian strategi.
4. Tentukan marketing tools
Kamu telah menilai kondisi bisnismu, tipe pelanggan pun sudah jelas,
tujuannya juga terpampang nyata, dan timeline-nya rapi.
Apa yang harus kamu lakukan selanjutnya? Untuk membuat strategi
pemasaran yang baik, kamu harus menentukan taktik pemasaran.
Poin ini sudah sempat disinggung di awal tulisan ini. Intinya, ada banyak
taktik yang bisa dipakai. Mulai dari yang tradisional hingga modern.Satu hal
yang pasti, perencana strategi pemasaran yang baik pasti tahu mana yang
paling cocok dengan bisnis yang dijalankan. Bahkan ia bisa melakukan
kombinasi serta penyesuaian.
5. Anggaran
Poin-poin sebelumnya sudah siap, nih, tapi kalau tanpa anggaran yang
memadai? Ya mana bisa jalan. Supaya berjalan efektif dan sesuai dengan
target, strategi pemasaran juga butuh duit. Pastikan bahwa anggarannya
cukup walaupun tidak harus besar. Tentunya, yang paling penting, harus
bersifat berkelanjutan sesuai dengan timeline yang telah dibuat.
Lebih baik lagi kalau dampak strategi yang dimiliki bakal memberikan
keuntungan jangka panjang. Kamu bisa melakukan penghematan buat proyek
selanjutnya.
6. Antisipasi gangguan
Strategi pemasaran jangan cuma mikirin enak-enaknya doang.
Pastikan perencanaannya juga mempertimbangkan risiko yang mungkin hadir
di tengah jalan. Langkah ini akan memberikan gambaran sekilas tentang
tantangan yang mungkin hadir sehingga nantinya tidak kaget. Alih-alih,
kamu bisa langsung memikirkan alternatif penyelesaiannya secara lebih
sigap.
A. Kesimpulan
1. Kesimpulannya adalah bahwa istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha,
walaupun rumusannya berbeda–beda tetapi isi dan karakteristiknya sama.
Namun ada perbedaan focus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih
focus pada obyek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih
menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek
kehidupan.
2. Kesimpulan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
wirausaha berhubungan dengan ciri khas, perilaku, watak, sikap serta tindakan
seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
usaha. Karakteristik dalam berwirausaha akan terwujud jika sikap keseharian
dan komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.
3. Kesimpulannya pendidikan kewirausahaan adalah kompetensi wajib yang
harus di miliki untuk menjawab tantangan masa depan dengan penenman
karakter kewirausahaan. Hal ini penting karena sebagai motor penggerak
perekonomian masa depan Indonesia.
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat
dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah
seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk
melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar,
mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi
B. Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang
tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus
asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan
usaha yang di jalankannya
DAFTAR PUSTAKA
2 Buku
3 Internet
https://alvianisme.com/ruang-lingkup-kewirausahaan/
https://www.coursehero.com/file/59769013/MAKALAH-RUANG LINGKUP-
KEWIRAUSAHAANdocx/
https://www.dosenpendidikan.co.id/karakteristik-kewirausahaan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-wiraswasta/
https://www.freedomsiana.id/7-konsep-dasar-kewirausahaan-menurut-para-ahli/
https://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/550e5459813311862cbc62
5d/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah
https://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/model-proses-kewirausahaan
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-kewirausahaan-lengkap.html
RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD 2006-2012 : SD 030285 HUTAGAMBIR
SMP 2012-2015 : SMP NEGERI 3 SIDIKALANG
SMA 2015-2018 : SMA NEGRI 1 SIDIKALANG