Anda di halaman 1dari 41

KEWIRAUSAHAAN DALAM MASA

PANDEMI COVID-19

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


ROY FACHRABY GINTING SH. M. Kn

DANIEL SITEPU
192406021
KOM A’19

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul Kewirausahaan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada setiap pihak yang sudah mendukung
selama berlangsungnya pembuatan makalah ini. Terkhusus lagi penulis sampaikan
terima kasih kepada Bapak Roy Fachraby Ginting SH M.Kn. Selaku dosen pengajar
yang telah membimbing. Penulis sekaligus juga berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun amat
penulis nantikan, agar nantinya penulis dapat meningkatkan dan merevisi kembali
pembuatan makalah di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.

Medan, 14 April 2021

Daniel Sitepu
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A Pengantar dan Karakteristik Kewirausahaan
1 Pengertian dan Ruang lingkup Kewirausahaan 2
2 Karakteristik Kewirausahaan 4
B Wirausaha dan Wiraswasta
1 Wirausaha 5
2 Wiraswasta 7
C Konsep Dasar Kewirausahaan
1 Konsep Dasar 9
2 Maksud dan Tujuan 12
D Pendidikan Kewirausahaan
1 Pengertian Pendidikan Kewirausahaan 16
2 Manfaat dan Tujuan 18
E Model dan Proses Kewirausahaan
1 Model Kewirausahaan 20
2 Proses Kewirausahaan 23
3 Manfaat dan Kegunaan Teori dan Aliran Dasar Etika 24
F Kewirausahaan & Produktivitas
1 Pengertian Produktivitas & Kewirausahaan 25
2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 26
3 Pengukuran Produktivitas Kerja 27
G Karakteristik Wirausaha yang Sukses
1 Karakteristik Wirausaha 28
H Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
1 Kepemimpinan Kewirausahaan
2 Karakteristik Kepemimpinan 30
I Menyusun Strategi Perancangan Usaha
1 Menyusun Strategi Perancangan Usaha 32
2 Cara Menyusun Bisnis Plan 34
J Teknik Strategi Pemasaran dan Evaluasi Dalam Kewirausahaan
1 Strategi Pemasaran dan Evaluasi Dalam Kewirausahaan 35
2 Pengertian Stratergi Pemesaran 35
3 Fungsi Stratergi Pemasaran 36
4 Langkah Menjalankan Strategi Pemasaran 36
5 Contoh Strategi Pemasaran 37
K Modal dalam Membangun Usaha
1 Modal dalam Membangun Usaha 38
2 Cara Mengelola Modal Agar Efektif 39
K Evalusia dan Resume
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan 40
2 Saran 40

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai
negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan
dalam struktur bisnis maupun masyarakat,Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
ikut memiliki andil dalam mendorong praktik -praktik kewirausahaan yang pada
akhirnya memunculkan berbagai penemuan -penemuan produk dan jasa baru bagi
konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan
dalam jangka panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai
sektor.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas beberapa permasalahan, yaitu :
1. Apa itu Kewirausahaan,Wirausaha,dan Wiraswasta?
2. Apa saja Model Kewirausahaan?
3. Bagaimana Kewirausahan itu diterapakan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantan dan Karakteristik Kewirausahaan


1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah sebuah proses dalam mengerjakan dan menciptakan
sesuatu yang baru dengan kreatif dan penuh inovasi tujuannya agar bermanfaat bagi
orang lain serta memiliki nilai lebih. Kewirausahaan merupakan sebuah sikap mental
seseorang yang mempunyai kreativitas, aktif, bercipta daya guna membuat sesuatu
yang unik dan baru serta bisa bermanfaat untuk banyak orang. Kewirausahaan
mempunyai proses yang dinamis guna menciptakan sesuatu yang disertai tenggang
waktu, modal, sumber daya serta risiko. Kewirausahaan ialah sebuah proses untuk
mengembangkan, mengindentifikasi, mewujudkan visi serta misi dalam kehidupan.

Ruang Lingku Kewirausahaan


1. Lapangan Agraris
Ruang lingkup dalam lapangan agraris ini mencakup beberapa kegiatan
kewirausahaan dalam berbagai macam sektor, seperti:
 Pertanian
 Perkebunan
 Kehutanan
Misalnya seperti petani yang menanam padi, kemudian setelah beberapa lama maka
panen, dan setelah itu petani tersebut menjual gabah atau berasnya,selain itu juga ada
petani yang menanam tanamannya dikebun-kebun, setelah panen maka hasil dari apa
yang ditanam itu dijual ke pasar. Hasil-hasil dari perkebunan misalnya seperti teh,
kopi, kelapa sawit, rempah-rempah, dll.
2. Lapangan Perikanan
Dalam ruang lingkup perikanan terbagi menjadi beberapa sektor, seperti:
 Pemeliharaan ikan
 Penetasan ikan
 Makanan Ikan
 Penganggutan Ikan
Untuk pemeliharaan dan penetasan ikan, kita mungkin sudah familiar, baik itu jenis
ikan air tawar maupun ikan air laut. Contoh yang banyak kita jumpai adalah untuk
ikan lele, ikan mas, ikan tuna, dan yang lainnya,untuk makanan ikan, usahanya bisa
berupa pembuatan makan ikan seperti pelet dan yang lainnya. Sedangkan untuk
pengangkutan ini bisa berupa jasa antar (distribusi) untuk ikan-ikan atau lainnya
yang akan diperjualbelikan.
3. Lapangan Peternakan
Pada lapangan peternakan, ruang lingkupnya bisa berupa:
 Bangsa burung dan unggas.
 Bangsa binatang menyusui.

Untuk bangsa burung dan unggas sendiri misalnya seperti ayam, bebek, burung, dan
yang lainnya. Sedangkan untuk bangsa binatang menyusui seperti misalnya kambing,
domba, sapi, kerbau, unta, dan yang lainnya.
4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan
Untuk lapangan perindustrian, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
 Industri besar.
 Industri menengah.
 Industri kecil
Dan untuk lapangan kerajinan ini terbagi juga menjadi beberapa bagian,
yaitu:
 Pengolahan hasil kerajinan.
 Pengolahan hasil perkebunan.
 Pengolahan hasil perikanan.
 Pengolahan hasil peternakan.
 Pengolahan hasil kehutanan.
5. Lapangan Pertambangan dan Energi
Pada umumnya, kewirausahaan yang berada pada sektor ini merupakan usaha
atau bisnis yang besar. Contoh beberapa perusahaan yang ada dalam sektor ini
adalah perusahaan tambang batubara, perusahaan tambang emas, perusahaan
tambang minyak, perusahaan gas alam, dan yang lainnya.
6. Lapangan Perdagangan
Dalam lapangan perdagangan ini terbagi menjadi beberapa sektor, yaitu:
 Sektor pedagang besar.
 Sektor pedagang menengah.
 Sektor pedagang kecil.
7. Lapangan Pemberian Jasa.
Ruang lingkup yang terdapat dalam lapangan pemerian jasa meliputi:
 Sebagai pedagang perantara.
 Sebagai pemberi kredit.
 Sebagai pengusaha angkutan.
 Sebagai pengusaha hotel dan restoran.
 Sebagai pengusaha biro jasa dan travel perjalanan.
 Sebagai pengusaha auransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata
busana dan lain sebagainya.

2. Karakteristik Kewirausahaan
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses.
Apalagi jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang
jujur akan membuat usaha berkembang dengan pesat.
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
3. Kreatif dan inovatif
Memiliki kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari karakteristik wirausaha.
Kreativitas memungkinkan Anda untuk menciptakan hal yang berbeda. Apalagi
kreativitas tersebut ditunjang dengan inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan
dapat menarik minat para pelanggan. Oleh karena itu, tumbuhkan sifat kreatif dan
inovatif untuk mengembangkan usaha.
4. Berkomitmen tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen
yang tinggi serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan mencapai
kesuksesan.
5. Mandiri serta realistis
Salah satu karakteristik yag harus dimiliki ketika berwirausaha adalah mandiri
dan realistis. Hal ini karena ketika berwirausaha membutuhkan kemampuan untuk
mengambil keputusan cepat. Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis
jika ingin usaha yang digelutinya berkembang dengan pesat.
6. Memiliki keterampilan personal
Ketika terjun berwirausaha, Anda harus memiliki keterampilan personal.
Hal ini dikarenakan Anda harus mampu mencari, memanfaatkan setiap peluang,
berkomunikasi, dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat
menguntungkan usaha yang sedang dijalani.
1. Wirusaha
Wirausaha adalah suatu kegiatan usaha ataupun bisnis, dari setiap kegiatannya
ditunjukan kepada pelaku usaha yang biasa kita sebut wirausahawan.utamanya dalam
pembutatan produk yang baru untuk mentukan bagaimana memproduksi, ataupun
penyusunan dalam bisnis dan proses pemasaran untuk mengatur modal untuk usaha.
Tujuannya agar dapat menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai jual. Pada ilmu
ekonomi, wirausaha ada kaitannya dengan sumber daya, tenaga kerja, dan modal yang bisa
menghasilkan dan mendatangkan keuntungan.
Wirausaha menentukan adanya pengambilan risiko yang menjadi bagian yang sangat
diperlukan untuk kapasitas disuatu negara yang telah berhasil sampai dipasar global dan bisa
berubah.
Adapun Jenis-jenis Pada Wirausaha sebagai berikut :
1.Bisnis Kecil
Orang-orang yang menjalankan atau memiliki bisnis sendiri dan mempekerjakan
anggota keluarga atau karyawan lokal bisa disebut wirausaha di bisnis kecil.
Untuk mereka mendapat keuntungan yang didapatkan sudah cukup bagi menghidupi
keluarga saja. Mereka mendanai bisnis mereka dengan mengambil pinjaman usaha kecil
atau pinjaman dari teman dan keluarga.
1. Star Up
Pengusaha pemula dapat dimulai berbisnis dengan mengetahui bahwa visi mereka
bisa mengubah berfikir yang luas kepada dunia.Tujuan dari mereka adalah menarik investor
untuk berinvestasi dan berfikir tentang bisnis yang baru yang belum ada sebelumnya.Hal ini
berfokus pada model bisnis yang bisa dijadikan skala yang besar, jadi, mereka dapat
mempekerjakan karyawan yang terbaik dan cerdas.Lalu mereka akan membutuhkan banyak
untuk modal dalam mendukung proyek bisnis tersebut.
2. Perusahaan Besar
Perusahaan besar menentukan siklus tujuan pada bisnisnya.Secara garis besar
perusahaan tersebut tumbuh dan bertahan hanya dengan membuat inovasi yang inovatif
yang mengacu pada produk utama dari mereka dan mempromosikan produk
tersebut.Persaingan baru, preferensi pelanggan, perubahan didalam teknologi, akan
menimbulkan tekanan untuk perusahaan besar yang telah menciptakan produk inovatif lalu
menjualnya kepada pelanggan yang baru.Dalam mengatasi perubahan di teknologi,
organisasi tersebut akan melakukan pembelian perusahaan inovasi dan bisa juga mencoba
menciptakan produk baru.
3. Sosial
Jenis pada kewirausahaan sosial berfokus dengan menghasilkan layanan dan produk
yang bisa menyelesaikan masalah dan kebutuhan di sosial.Tujuannya adalah satu yaitu
bekerja bagi masyarakat tetapi tidak bisa menghasilkan keuntungan.

Tahapan Pada Wirausaha :


Beberapa proses tahapan untuk memulai kegiatan dalam wirausaha, yaitu proses
persiapan, mulai, melaksanakan, dan mempertahankan.
1.Persiapan
Membuat persiapan dan memberikan ide ataupun gagasan dalam memulai
berwirausaha.Sistem permodalan dan proses prosedur menjalankan usaha juga harus
dipersiapkan dengan matang.
2. Mulai
Setelah adanya peluang maka mulailah melakukan planning usaha yang sudah
disiapkan sebelumnya. Memulai berwirausaha haruslah yakin dan jangan mudah
menyerah.Tidak ada usaha yang berjalan mulus, pasti ada saja kendala seperti kerugian dll,
mulai dari situlah kita bisa belajar dan tahu apa yang harus diperbaiki.
3. Melaksanakan
Pada tahapan melaksanakan Anda bisa mengelola macam-macam aspek di dalam
wirausaha, bisa dari sumber daya manusianya, pembiayaan, organisasi dalam bisnis,
pimpinan dan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Mempertahankan
Terakhir adalah tahapan untuk mempertahankan wirausaha yang sudah Anda
miliki.Cara mempertahankan bisa di bilang mudah-mudah susah, karena jika kita tidak bisa
mempertahankan apa yang kita punya, maka kesempatan itu akan hilang.
Tetapi jika kita bisa mempertahankan dengan optimal dan semaksimal mungkin usaha ini
akan bertahan dengan pesaing-pesaing wirausaha yang baru.
5. Karakteristik WirausahaTidak semua jika kita berwirausaha langsung sukses, beberapa
karakteristik ini bisa membuat kewirausahaan berhasil.

2. Wiraswasta
Wiraswasta adalah salah satu profesi yang banyak orang dambakan, pasalnya
pekerjaan yang satu ini relatif banyak memiliki kelebihan di bandingkan profesi lain. Salah
satunya dalam hal dapat lebih fleksibel mengatur waktu untuk menjalankannya. Tentu saja,
karena kita sendirilah sebagai bos alias pemilik usahanya.
Ciri-Ciri Seseorang Wiraswatawan :
1. Mempunyai visi
1. Kreatif dan inovatif
2. Mampu kelihat dan mewujudkan peluang
3. Membawa usaha ke arah kemajuan
4. Orientasi kepada kepuasan Konseumen atau Pelanggan
5. Berani menerima tantangan ketidakpastian
6. Berjiwa Kompetisi
7. Cepat dalam mengambil keputusan
Jenis- jenis Wiraswasta :
1. Intrapreneur (Intrapreneur skill: Mempengaruhi, mengajak, dan memimpin).
Seorang intrapreneur akan tetap dalam perusahaan, bukan sebagai pegawai tapi
sebagai konsultan, sales person berdasarkan komisi, atau pemilik sebagian saham
perusahaan. Bagi mereka yang menyukai perusahaan atau permainan dalam tim, ini
adalah pilihan ideal, diantaranya menjadi:
1) Agen asuransi yang mendapatkan bisnis residual.
2) Agen sekuritas mendapatkan penjualan residual.
3) Pemasar jaringan mendapatkan komisi residual.
4) Manajer korporat mendapatkan opsi saham.

2. Exrapreneur (Exrapreneur skill: Kreatif dan menghibur).


1) Penulis lagu mendapatkan royalty dari lagu-lagu yang diciptanya.
2) Aktor mendapatkan bagian dari akting.
3) Game designer mendapatkan royalti.
4) Penemu mendapatkan royalti.
5) Pembantu para selebriti mendapatkan persentase keuntungan.

3. Infopreneur (Infopreneur skill: Mengorganisasi, menata, menyederhanakan,


mengajar, dan lainnya).
Seorang infopreneur adalah mereka yang mendapatkan uang dari menjual
informasi. Produk utama mereka adalah data, pengetahuan, keahlian, atau
informasi khusus. Di sini, mereka mengubah ide, pengetahuan, dan pengalaman
menjadi uang kontan.
4. Autopreneur (Autopreneur skill: menganalisis, melihat nilai tersembunyi,
menanamkan modal).
Model ini tidak seperti wirausahawan tradisional yang menciptakan bisnis
dengan menjual ”objek yang berat dan keras”, autopreneur berusaha
mendapatkan kepemilikan atas aliran otomatis pendapatan tanpa harus bekerja
lagi.

Ada beberapa unsur penting dalam kegiatan wiraswasta :


Dalam perjalanan usahanya, seorang wiraswasta harus memahami unsur-unsur penting
di setiap kegiatannya. Unsur tersebut terbagi menjadi tiga aspek, antara lain.
1. Unsur pengetahuan
Di dalam penerapannya, seorang pengusaha harus memiliki pengetahuan yang luas.
Pengetahuan tersebut akan berdampak kepada tingkat nalar dan pengambilan
keputusan.Meskipun pengetahuan bisa didapat dari mana saja, namun biasanya unsur ini
ditentukan dari tingkat pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya.
2. Unsur keterampilan
Keterampilan bisa didapat dari mana saja, mulai dari pelatihan atau pengalaman kerja
sebelumnya. Namun, pada umumnya tingkat keberhasilan sangat berpengaruh dalam upaya
mencapai keberhasilan sebuah usaha.
3. Unsur kewaspadaan
Setiap wiraswasta harus memiliki sifat waspada. Kewaspadaan ini merupakan perpaduan
antara sikap mental dan pengambilan sikap ketika menghadapi suatu hal.Faktor penting ini
juga sangat diperlukan ketika dihadapkan kepada risiko yang menentukan masa depan
sebuah usaha.
Dari Wirausaha dan Wiraswasta dapat kita temukan perbedaan yaitu orang yang
berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain.Sedangkan wiraswasta
busa digunkan bagi seorang karyawan yang bekerja di orang lain atau bagi yang memiliki
bisnis sendiri.

C. Konsep Dasar Kewirausahaan


1. Konsep Dasar
Ada beberapa konsep dasar yang harus di perhatikan dalam kewirausahaan sebagai
bertikut :
1) Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks
bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin, proses sistematis penerapan krativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan
dan peluang di pasar. Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma
pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya
keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa sedang terjadi perubahan paradigma
pendidikan. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yang independen.
2) Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
3) Hakikat Kewirausahaan
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Ada dua pendapat tentang pengertian
kewirausahaan, yaitu Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung
maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

2. Maksud & Tujuan


Ada beberapa manfaat Kewirausahaan :
1. Pertumbuhan kemampuan manajerial
Salah satu manfaat terbesar dan paling signifikan dari kewirausahaan adalah
membantu dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat manajerial.Pengusaha
yang sukses harus belajar banyak keterampilan untuk menjalankan bisnisnya.Salah
satu keterampilan yang sangat penting adalah seni membuat keputusan.Jadi seorang
wirausahawan menimbang pilihannya, menganalisis pilihannya dan memilih
alternatif terbaik. Inilah inti dari pengambilan keputusan.Sepanjang jalan, seorang
pengusaha bahkan dapat mempelajari fungsi dan teknik manajerial baru.Ini sangat
membantu dalam pengembangan keseluruhan kemampuan manajerial dalam suatu
ekonomi.
2. Meningkatkan standar hidup yang lebih baik
Salah satu faktor yang sangat penting dari kewirausahaan adalah bahwa
kewirausahaan membantu memenuhi semua kebutuhan dan kemewahan
pelanggan di masyarakat.Pengusaha akan meluncurkan produk dan layanan
untuk memenuhi persyaratan pelanggan, meskipun itu bukan barang / jasa
umum. Bahkan persyaratan niche dipenuhi oleh pengusaha.Jadi ini menghasilkan
standar hidup yang lebih baik bagi anggota masyarakat.Ledakan dalam hal
elektronik berteknologi tinggi, pengalaman belanja pribadi, mobil mewah, dan
produk lainnya adalah hasil dari peningkatan standar hidup manusia berkat para
pengusaha.
3. Pembangunan ekonomi
Pengusaha memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian
nasional di negara mana pun.Pengusaha adalah percikan yang menyulut api
pembangunan ekonomi di suatu negara. Pengusaha tidak hanya
menginvestasikan modalnya sendiri tetapi juga menarik modal dari
pasar.Pengusaha memanfaatkan tabungan ini secara produktif kemudian
memobilisasi dan mengubahnya menjadi sumber daya yang produktif.Sumber
daya atau modal keuangan yang terkumpul ini adalah dasar dari penciptaan
kekayaan dalam perekonomian.

D. Pendidikan Kewirausahaan
1. Pengertian Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan adalah satu program pendidikan yang menggarap
aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi peserta
didik. Pada hakikatnya pendidikan kewirausahaan adalah sekolah yang membangun
atmosfer entrepreneurship agar peserta didik menyukai tantangan, kreatif, inovatif,
dan memiliki keberanian dalam mengambil atau mengelola risiko. Pendidikan yang
memiliki atmosfer entrepreneurship akan memunculkan peluang hidup yang lebih
baik bagi lulusannya. Lulusan sekolah akan memiliki karakter mandiri sehingga
mampu mengelola diri sendiri untuk menghadapi lingkungan yang penuh kompetitif,
serta memiliki daya saing dan mampu membaca peluang untuk melahirkan karya
hidup untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Selama ini, proses pendidikan dan pembelajaran memang diorientasikan
untuk memberikan bekal pengetahuan maksimal untuk peserta didik sehingga aspek
kecerdasan dan kepandaian atau intelektualitas menjadi garapan utama. Akan tetapi
ternyata hal tersebut merupakan kesalahan terbesar dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di negeri ini. Karena terlaalu asyik menggarap aspek telektualitas
sehingga anak-anak hanya menjadi sosok-sosok teoritis semata. Mereka hanya
menguasai teori atas proses kehidupan dan sama sekali tidak mempunyai
kemampuan untuk menghadapi kehidupan secara aplikatif. Dalam Program
pendidikan dan pembelajaran aspek kewirausahaan, tidak cukup hanya memberikan
bekal teori atau konsep kewirausahaan semata. Selama proses pendidikan dan
pembelajaran kewirausahaan peserta didik harus diberikan berbagai pelatihan
aplikatif.
Pembelajaran kewirausahaan diawali dengan persiapan serta pengadaan
materi pembelajaran teori, praktik dan implementasi. Hal ini pada dasarnya
diarahkan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, bimbingan dan pembinaan, maka
pelaksanaan pembelajaran ini berdimensi pendidikan, pelatihan, bimbingan dan
pembinaan, maka pelaksanaan kewirausahaan bisa menjadi bidang studi utama atau
tersendiri serta dapat juga dijadikan ekstrakulikuler bagi lembaga pendidikan yang
menyajikan pelajaran atau perkuliahan kewirausahaan.
Setelah persiapan dan pengadaan materi pembelajaran kewirausahaan dengan
tujuan utama mengisi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.
Selanjutnya bersamaan dengan berjalannya proses pembelajaran disediakan juga
wahan konsultasi terutama untuk hal-hal pragmatis untuk melengkapi proses
pembelajaran yang diarahkan untuk megisi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
yang diperkuat dengan ‚4H‛ peserta didik.
Berikut penjelasan dari 4H.
a). Head (Kepala)
Head atau kepala yang diartikan sebagai pemikiran, dan dalam pembelajaran
‚diisi‛ oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku agar
peserta didik dapat merasakan suka duka berwirausaha dan memperoleh pemikiran
kewirausahaan.
b). Heart (Hati)
Heart atau hati yang diartikan sebagai perasaan, ‚diisi‛ oleh penanaman
empatisme sosial-ekonomi, agar peserta didik mulai memupuk potensi guna
mengembangkan langkah-langkah antisipatif.
c) Hand (Tangan)
Hand atau tangan yang diartikan sebagai keterampilan yang harus dimiliki
oleh peserta didik untuk berwirausaha. Oleh karena itu pembelajaran kewirausahaan
membekali peserta didik dengan teknik produksi agar mereka kelak dapat
berproduksi atau menghasilkan produk baik berupa barang, jasa ataupun ide baru.
d). Health (Kesehatan)
Health atau kesehatan yang diartikan sebagai kesehatan phisik, mental dan
sosial. Peserta didik hendaknya dibekali oleh teknik-teknik antisipasi terhadap
berbagai hal yang mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa peroalan maupun
resiko lainnya sebagai wirausaha.

Terkait dengan proses pendidikan dan pembelajaran, bahwa pembelajaran


kewirausahaan merupakan keterampilan aplikatif yang sangat mendukung kesiapan
peserta didik menghadapi kehidupan di masyarakat. Sebab hanya dengan
keterampilan berwirausaha, peserta didik dapat mandiri dan tidak bergantung pada
masyarakat. Selain itu pentingnya keterampilan wirausaha lainnya dapat dijelaskan
sebagai berikut. a). Keterampilan sebagai Brandingself Peserta Didik
Dalam kehidupan ini, salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap
orang adalah citra diri atau brandingself. Orang-orang dengan citra diri tinggi akan
ikut menentukan perjalanan hidup masyarakatnya. Oleh karena itu Pendidikan
keterampilan merupakan salah satu bekal yang perlu diberikan kepada peserta didik
sehingga mereka dapat menjadi sosok-sosok yang berkemampuan tinggi. Dengan
keteranpilan kewirausahaan inilah, peserta didik dipersiapkan dengan sebuah atau
beberapa kemampuan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan di
masyarakat.
b). Keterampilan sebagai Pertanggungjawaban Moral Pendidikan
Pendidikan merupakan proses persiapan kompetensi peserta didik untuk dapat
menjalani kehidupan lebih baik. Namun selama ini, melihat kenyataan bahwa
kehidupan peserta didik setelah mengikuti dan menyelesaikan proses pendidikan
pembelajaran, ternyata mereka tidak dapat survive dalam kehidupannya. Oleh karena
itu proses pendidikan dan pembelajaran yang harus di berikan tidak hanya agar
peserta didik pintar dan cerdas, tetapi yang lebih penting adalah agar mereka survive
dalam kehidupannya. Hal ini sesungguhnya yang harus diberikan kepada peserta
didik pada dekade sekarang ini. Sudah tidak relevan lagi jika proses Pendidikan dan
pebelajaran hanya memberikan pengetahuan dan sikap semata. Dua aspek tersebut
seing dikalahkan dengan aspek ketiga, yaitu keterampilan.
c). Keterampilan Wirausaha sebagai Pelatihan Wirausaha
Dengan Keterampilan wirausaha yang diberikan di dalam proses pendidikan
dan pembelajaran, setidaknya sudah melakukan dan menerapkan proses yang
dinamakan pelatihan wirausaha untuk peserta didik. Jika di sekolah anak-anak
dibekali
keterampilan wirausaha, itu artinya sudah memberikan bekal kepada peserta didik
sehingga mereka dapat melakukan proses kerja berbasis wirausaha. Artinya, setelah
anak-anak menyelesaikan masa pendidikannya, mereka tidak perlu kebingungan
untuk mencari pekerjaan. Mereka bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan
dengan keterampilan wirausaha tersebut.
d). Eksistensi Keterampilan Kewirausahaan dalam Kehidupan
Dengan memerhatikan posisi pendidikan kewirausahaan terhadap eksistensi
peserta didik dan masyarakat serta dunia pendidikan, setidaknya menyadari bahwa
pendidikan kewirausahaan ini sangat penting. Memposisikan peserta didik sebagai
sosok yang ikut menetukan langkah dan perjalanan kehidupan ini. Mereka akan
menjadi pelukis-pelukis kehidupan dan memberikan berbagai warna dan hiasan
indah.

2. Manfaat dan Tujuan


Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai kewirausahaan
yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar peserta didik
dapat mandiri. Kedua, aktivitas ekstrakurikuler perlu dikemas sistemik dan diarahkan
untuk membangun motivasi dan sikap mental wirausaha.
Tujuan pendidikan wirausahaan menurut R jadmiko danuhadimejo sebagai
berikut :
a) Untuk mengembangkan , memupuk dan membina bibit atau bakat pengusaha
sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan yang mutakhir.
b) Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat mungkin
dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.
c) Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam
memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki oleh wirausaha
tradisional pribumi.
d) Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul, memberikan
kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif meningkatkan daya saing dan
daya juang.
e) Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara kita
yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau menyamai
negara yang sudah maju
E. Model dan Proses Kewirausahaan
1. Model Kewirausahaan
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan
oleh Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
a). Innovation (Inovasi)
Faktor personal yang mendorng inovasi adalah:
 Keinginan berprestasi
 Adanya sifat penasaran
 Keinginan menanggung resiko
 Faktor pendidikan dan
 Faktor pengalaman.
Faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah :
 Adanya peluang
 Pengalaman
 Kreativitas

b). Triggering Event (pemicu)


Beberapa faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah :
 Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
 Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
 Tidak ada pekerjaan lain
 Dorongan karena faktor usia
 Keberanian menanggung resiko
 Komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.
Faktor-faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :
 Sumber-suber yang bis adi manfaatkan, misalnya tabungan, modal,
warisan, memiliki bangunan yang strategis
 Mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisni. dst

c). Implementasi (pelaksanaan)


Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah binis adalah sebagai berikut :
 Siap mental secara total
 Adanya manaer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.
 Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
 Adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai
keberhasilan.

d). Growth ( Proses Pertumbuhan )


 Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua
rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
 Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
 Adanya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki
misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia
dsb.
 Adanya konsumen dan pemasok barang yang continue
 Adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan
 Adanya kebujaksanaan pemerintahan yang menunjang berupa
peraturan bidang ekonomi yang menguntugkan.
2. Proses Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1.Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha
yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur /
produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

3. Manfaat & Kegunaan Teori & Aliran Dasar Etika


Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka
lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan
berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,
dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan
penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk
menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik
tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam
teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang
pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun
cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,
keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga
maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang
pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang
dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi
memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang,
dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk
dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang,
berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi.
Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai
sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis
cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta
dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang
meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut
saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi
dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi,
maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam
menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
3. Teori perilaku
Bagaimana seorang wirausahawan harus memilikikecakapandalam
mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal terkait,
membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang
supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.
F. Kewirausahaan & Produktivitas
1. Pengertian Kewirausahaan & Produktivitas
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai
pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu
kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih
baik dari hari ini.
International Labour Organization dalam Hasibuan, mengungkapkan bahwa
secara lebih sederhana maksud dari produktivitas adalah perbandingan secara
ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang
dipergunakan selama produksi berlangsung.
Sumber-sumber tersebut dapat berupa tanah, bahan baku dan bahan
pembantu, pabrik, mesin-mesin dan alat-alat, tenaga kerja manusia.
The Liang Gie mengatakan bahwa produktivitas adalah merupakan
perbandingan antara hasil kerja yang berupa barang-barang atau jasa dengan
sumber atau tenaga yang dipakai dalam suatu proses produksi tersebut.
Secara umum, produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan
antara keluaran dan masukan serta mengutarakan cara pemanfaatan baik
terhadap sumber-sumber dalam memproduksi suatu barang atau jasa.
Adapun menurut Sinungan yang dimaksud dengan produktivitas kerja
dapaikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain adalah


ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan
peralatan produksi yang dipergunakan (input).
b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga
factor esensial, yakni : investasi termasuk penggunaan pengetahuan
dan teknologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja.
Sedangkan menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson dalam
bukunya Human Resource Management, Produktivitas (productivity)
diartikan sebagai ukuran atas kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang
diselesaikan, dengan mempertimbangkan biaya dari sumber daya yang
digunakan Adalah juga berguna untuk melihat produktivitas sebagai sebuah
perbandingan antara masukan dan hasil yang menandakan nilai tambah yang
diberikan oleh sebuah organisasi atau sebuah ekonomi.
Sehingga dari beberapa pengertian diatas, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa produktivitas adalah kemampuan menghasilkan barang
dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan
dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan waktu yang telah
ditentukan dengan adanya peran serta tenaga kerja atau karyawan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Menurut Siagian factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
adalah :
a. Pendidikan,
b. Pelatihan,
c. Penilaian prestasi kerja,
d. Sistem imbalan,
e. Motivasi, dan
f. Kepusan kerja.
Menurut Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, mengatakan bahwa
ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas, antara
lain :
a. Knowledge
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang
diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi
pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas
dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan
pekerjaan dengan baik dan produktif.
b. Skills
Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional
mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan diperoleh
melalui proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan
pekerjaanpekerjaan yang bersifat teknis. Dengan ketrampilan yang dimiliki
seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara
produktif.

c. Abilities
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimilki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat
mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk
faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, diharapkan memilki
ability yang tinggi pula.

d. Attitude
Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan
yang terpolakkan tersebut memilki implikasi positif dalam hubungannya
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Artinya apabila
kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin
perilaku kerja yang baik pula. Dapat dicontohkan seorang pegawai
mempunyai kebiasaan tepat waktu, disiplin, simple, maka perilaku kerja juga
baik, apabila diberi tanggung jawab akan menepati aturan dan kesepakatan.
e. Behaviors
Demikian dengan perilaku manusia juga akan ditentukan oleh
kebiasaankebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat
mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai
tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan akan dapat terwujud.
Sedangkan menurut Wana Nusa dalam Sumarsono yang menjadi
factor produktivitas adalah:
a. Pendidikan
b. Ketrampilan
c. Disiplin
d. Motivasi
e. Sikap dan etika kerja
f. Gizi dan kesehatan
g. Tingkat penghasilan
h. Jaminan lingkungan dan iklim kerja
i. Hubungan industrial
j. Teknologi
k. Sarana produksi
l. Manajemen dan kesempatan berprestasi.

3.      Pengukuran Produktivitas Kerja


Menurut Simamora faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran
produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja; kualitas kerja; dan ketepatan
waktu.
a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh
karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standart yang
ada atau ditetapkan oleh perusahaan.
b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam
hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standart yang
ditetapkan oleh perusahaan.
c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas
lain.
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
aktivitas yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi sebuah hasil yang
terbaik dengan tepat waktu sesuai dengan komitmen dan kesepakatan

G. Karakteristik Wirausaha yang Sukses


1. Katarakteristi Wirausaha
Karakteristik Wirausaha Menuju Sukses
Bila kita membahas wirausaha, tentu Anda ingin tahu apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Salah satu
faktor terpenting adalah karakter yang Anda miliki. Karakteristik wirausaha
yang harus dimiliki apabila Anda ingin menggeluti dunia bisnis dan sukses di
dalamnya.
1. Jujur
Karakteristik wirausaha yang paling pertama adalah kejujuran. Dalam
semua aspek, kejujuran adalah hal penting di dunia ini. Dalam dunia bisnis
pun sangat penting bagi Anda untuk bersikap jujur. Dari kejujuran sikap akan
timbul rasa percaya. Bila Anda sudah dipercaya maka niscaya perjalanan
Anda di dunia wirausaha akan jauh lebih mudah.
2. Memiliki Tujuan Jangka Panjang
Seseorang dengan karakter wirausaha ditandai salah satunya dengan
memiliki tujuan wirausaha jangka panjang. Suka tidak suka, proses menjadi
wirausahawan yang sukses tidak ditempuh dalam satu hari. Anda pasti
mengalami naik dan turun baik dari sisi emosi, modal, menghadapi
tantangan, dan lain sebagainya.
Salah satu yang bisa tetap menjaga Anda untuk meraih kesuksesan adalah
tujuan yang Anda miliki. Semakin kuat dan jelas tujuan yang ingin Anda raih
di masa depan, maka akan jauh lebih kuat pijakan kaki Anda saat berproses
menuju kesuksesan. Jadi, apa kira-kira tujuan jangka panjang yang Anda
miliki? Dapatkah Anda bayangkan bagaimana dan berada di manakah bisnis
Anda 5, 10, atau bahkan 20 tahun ke depan?
3. Bersedia untuk Bekerja Keras
Walaupun Anda sudah sering mendengar kerja cerdas, tetapi jangan
pernah lupakan sebuah resep ampuh dalam menjalankan bisnis yaitu kerja
keras. Anda bisa mengkombinasikan antara kerja keras dan kerja cerdas.
Bayangkan seorang yang ingin mendapatkan air. Bila Anda hanya bekerja
keras, mungkin Anda rela menjadi pengangkut air dengan cara berjalan
bolak-balik antara sumur menuju rumah. Apabila Anda kombinasikan kerja
keras Anda dengan kerja cerdas, maka Anda akan berpikir keras bagaimana
caranya menyalurkan air menggunakan pipa menuju rumah Anda.Di sini
Anda bisa lihat perbedaannya bukan? Seorang wirausaha bersedia untuk
bekerja keras dengan cara yang cerdas.
4. Walk The Talk
Apa yang dipegang oleh orang lain dari Anda? Hal yang pertama kali
mereka jadikan pegangan komitmen Anda adalah ucapan yang keluar dari
mulut Anda.
Apabila Anda mampu menjalankan apa yang Anda katakan, maka orang lain
akan menaruh kepercayaan dan yakin Anda bisa berpegang teguh kepada
komitmen yang telah Anda buat sendiri. Hal ini hampir sama dengan karakter
kejujuran yang telah dibahas di atas.
Hanya saja dalam walk the talk, orang lain akan melihat sejauh mana Anda
mampu bertingkah laku sesuai dengan apa yang mereka dengar dari Anda.
Konsistensi antara apa yang Anda katakan akan Anda lakukan merupakan
salah satu karakter penting dari seorang wirausaha sukses.
5. Mampu Bekerja Sama dengan Orang Lain
Manusia adalah makhluk sosial, begitu juga dalam dunia wirausaha.
Agar Anda menjadi seorang wirausaha sukses, maka Anda harus mampu
bekerjasama dengan orang lain. Pihak yang akan sering berhubungan dengan
Anda adalah distributor dan pembeli.   Rasanya hampir tidak Anda
melakukan segala sesuatunya seorang diri dalam sebuah bisnis.
6. Kreativitas Tinggi
Wirausaha adalah ruang di mana orang dengan daya kreativitas tinggi
dapat menuangkan segala idenya. Semakin kreatif Anda, semakin besar
kesempatan Anda untuk sukses. Coba lihat contoh penjualan air mineral.
Hanya dengan ditambahkan kalimat, “Kayak ada manis-manisnya,” saja
semua orang sudah tahu perbedaan antara brand tersebut dengan brand lain
yang sudah bercokol selama ini di puncak teratas industri air minum
kemasan. Tuangkan daya imajinasi kreatif Anda untuk mendorong wirausaha
milik Anda menjadi sukses dan berbeda dari yang lain.
7. Memiliki Kedisiplinan
Disiplin adalah sesuatu yang menjadi resep universal kesuksesan di
hampir semua bidang. Bedanya adalah, dalam dunia wirausaha, Anda
seringkali harus mendisiplinkan diri sendiri. Sebab dengan menjadi
wirausaha, Anda harus mampu memimpin diri Anda sendiri. Anda yang
harus mampu mendisiplinkan diri Anda sendiri. Mulai dari hal kecil seperti
kapan Anda bangun tidur, jadwal kerja harian, kapan Anda harus beristirahat,
kapan Anda harus bertemu klien, dan lain sebagainya.
Sekarang coba lihat ke dalam cermin kemudian tanyakan ini; Siapkah
Anda menjadi seseorang yang disiplin demi meraih kesuksesan? Menjadi
seorang pelaku wirausaha yang sukses menjadi impian banyak orang. Tetapi
tidak semua orang mampu menguasai karakteristik tersebut.  Dari 7 karakter
wirausaha yang ada di dalam ulasan ini, manakah yang sudah Anda miliki?
Semakin kuat karakteristik wirausaha Anda, semakin besar kemungkinan
Anda menuju sukses.

H Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


1. Kepemimpinan Wirausaha
Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan
perusahaanya. Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu
komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam mempengaruhi tindakan
orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang untuk bekerja
sama dalam pencapaian suatu tujuan.
Kata pemimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau
mengatur dan menunjukkan ataupun mempengaruhi. Jadi dalam kata pimpin
termuat dua unsur pokok yaitu subjek sebagai unsur pemimpin dan objek
sebagai unsur yang dipimpin.
Dalam kaitannya dengan organisasi atau suatu kegiatan usaha, kata
pemimpin mengacu pada posisi seseorang yang secara formal memiliki status
tertentu melalui pemilihan, pengangkatan keturunan, revolusi, atau cara lain.

Jadi, kepemimpinan mengacu pada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau


banyak orang dalam suatu kelompok dengan maksud mencapai tujuan
organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah
kemampuan, proses, atau fungsi yang digunakan dalam memengaruhi orang
lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Pada suatu kegiatan, kepemimpinan merupakan upaya membantu din
sendiri atau orang lain mencapai suatu tujuan. Berdasarkan hal di atas, maka
fungsi pemimpin adalah mengarahkan, membina, mengatur, dan menunjukan
orang-orang yang dipimpin supaya mereka senang, sehaluan, serta terbina
serta menurut terhadap kehendak dan tujuan pemimpin. Kegagalan seorang
pemimpin dalam melaksanakan tugasnya menunjukkan kegagalan pemimpin
sendiri, mengingat pemimpin yang mampu membina, mengarahkan,
menunjukkan, serta mengatur yang dipimpinnya, maka segala tugas
pekerjaan yang dipimpinnya itu akan berjalan secara efektif dan terarah
terhadap sasarannya.
Suryana dan Bayu (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan yang
baik adalah semakin besar perhatian kita kepada karyawan kita, semakin
keras mereka bekerja untuk kita. Gaya kepemimpinan sesuai dengan
pemimpinnya. Jika benar-benar mementingkan para karyawan kita,
kemungkinan sukses kita lebih besar jika kita bersifat manusiawi dengan
hubungan kita dengan  karyawan, hal ini hampir pasti akan membawa
efisiensi dan laba yang lebih besar.

2. Karakteristik Kepemimpinan
Karakter yang harus di  miliki oleh seorang wirausaha pada jiwa
kepemimpinan wirausaha yaitu:
a. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian seseorang dalam berwirausaha yang senantiasa dihadang
oleh risiko merupakan wujud dari keberanian menembus ketidakpastian
usaha. Oleh karena itu, wiraswasta membutuhkan perhitungan yang cermat,
hati-hati, dan bersifat antisipatif terhadap dengan segala kemungkinan
timbulnya risiko.
b. Membangun tim yang baik (Good Team Leader)
Untuk mewujudkan komitmen perusahaan mutlak di perlukan
kebersamaan langkah semua karyawan yang di kendalikan oleh pemimpin
perusahaan. Kebersamaan karyawan dalam intern perusahaan ini
mencerminkan keterlibatan dan kontribusi tenaga dan pikiran seluruh
karyawan dengan membentuk tim yang baik sehingga target perusahaan
dapat diwujudkan bersama.
c. Menjadi pendengar yang baik (Eager to Learning)
Berfikir dan berjiwa besar merupakan ahli dalam menciptakan
gambar yang positif, memandang kedepan, optimis baik dalam pikiran
mereka sendiri maupun orang lain. maka dari itu hendaklah pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan masukan-masukan yang di
berikan karyawannya untuk mencapai tujuan bersama.
d. Berani mengambil risiko
Kemauan untuk mengambil risiko menempatkan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko
akan sukar memulai atau berinisiatif. Seorang yang berani mengambil risiko
adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dengan cara yang baik.

e. Having Mentor
Kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawannya mungkin
ada batasnya dan kekurangan, oleh karena itu perlu untuk menggunakan
mentor atau orang yang akan membimbing dan membina untuk
mengembangkan usaha baik dalam bisang teknis, maupun menajemen usaha.
f. Pikiran yang terbuka (Open Mided)
Seorang wirausaha yang terbuka terhadap ide baru inilah merupakan
wirausaha yang inovatif dan kreatif yang di temukan di dalam jiwa
kewiraushaan. Pikiran yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaharuan,
bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri, tidak lepas dari suatu
latar belakang pendidikan, dan pengalaman yang banyak.
g. Adanya kepercayan (Trusted)
Kepercayaan diri merupakan suatu penduan sikap dan keyakinan
seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan dalam praktik sikap dan
kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan,
dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualistis, dan
ketidak ketergantungan. Seseorang yang memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.

I Menyusun Strategi Perencanaan Usaha


1. Menyusun Strategi Perencanaan Usaha
Saat ini, banyak sekali orang-orang yang memutuskan untuk
membuka usaha atau bisnisnya sendiri. Seorang wirausaha atau pebisnis,
tentunya perlu membuat perencanaan dan strategi usaha atau
bisnis plan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Namun, rencana bisnis
sering kali hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Hal ini karena parameter ekonomi di dalam pasar secara nyata sangat
sulit diprediksi dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk itu, motivasi dan
niat dari pebisnis itu sendiri yang akan menyebabkan suatu bisnis dapat
bertahan atau tetap berjalan walaupun hasil dengan perencanaannya
menyimpang. Lalu, apa sebenarnya tujuan dibuatnya bisnis plan dan
bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menyusunnya.
Berikut Strategi atau perencanaan usaha atau business plan atau
rencana bisnis ke depannya.
1. Table of Contents
a. Tujuan Bisnis Plan
b. Cara Menyusun Bisnis Plan
c. Kenali Bisnis
d. Tentukan Arah
e. Tentukan Target Bisnis
f. Tulis Rencana Bisnis
2. Tujuan Bisnis Plan
menyusun business plan sangat penting dilakukan karena memiliki
beberapa tujuan utama yang dapat menguntungkan perusahaan ke depannya.
Beberapa tujuan dari adanya business plan: Membantu Anda agar tetap
kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan saat awal ingin membuka
sebuah bisnis. Alat untuk mencari dana, sehingga Anda dapat mengatur
keuangan  dan berhasil dalam bisnis.

Sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan


penyandang dana. Hal ini akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara
operasional bisnis Anda.
Mempermudah untuk menjalankan usaha dengan mengetahui
langkah-langkah praktis dalam menghadapi persaingan, membuat promosi,
dan sebagainya, sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan
keuntungan.Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan
dilakukan, Sebagai bahan penyusunan strategi dan juga evaluasi bisnis.

2. Cara Menyusun Bisnis Plan


Suatu perusahaan atau pelaku bisnis harus bisa memahami dan
menyusun business plan bagi perkembangan bisnis mereka. Berikut ini
adalah beberapa cara atau langkah dalam menyusun bisnis plan dengan baik. 
a. Kenali Bisnis
Pelajari dan pahami secara menyeluruh dan mendalam mengenai
bentuk, potensi, dan segala tantangan yang ada pada bisnis. Dalam tahap ini
Anda bisa menggunakan teknik analisis SWOT.
Hal ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun
bisnis yang sesuai dengan keinginan dan dapat memberikan keuntungan
maksimal. Dengan mengenali bisnis yang dimiliki, Anda akan mengetahui
langkah seperti apa ke depan dan memahami setiap risiko yang mungkin bisa
terjadi.
b. Tentukan Arah
Pandangan yang terarah mengenai tujuan dan sasaran perusahaan
memang harus dimiliki seluruh pebisnis. Dengan adanya arah yang jelas,
maka Anda tak akan kesulitan nantinya dalam merancang alur dari rencana
bisnis tersebut. Buatlah tujuan dan sasaran bisnis yang jelas dan terarah agar
dapat mencapainya dengan lebih mudah.
c. Tentukan Target Bisnis
Dengan menentukan target bisnis plan yang tepat, Anda bisa
menyesuaikan konten bisnis plan dengan baik dan benar. Misalkan target
bisnis plan adalah klien, maka Anda harus menyusun rencana bisnis tersebut
dengan lebih serius, mendalam, dan profesional. Dengan adanya target,
Anda akan semakin terpacu untuk mencapai apa yang ditetapkan sedari awal.
d. Tulis Rencana Bisnis
Jika Anda sudah memahami ketiga langkah di atas, maka Anda bisa
langsung menuliskan rencana bisnis. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
dituliskan dalam business plan:
1. Misi Bisnis
2. Ringkasan Efektif
3. Penawaran Produk atau Jasa
4. Target Pasar
5. Marketing Plan
6. Analisis Industri dan Tingkat Persaingan
7. Laporan Keuangan
8. Resume of Company Principal
9. Penawaran
10. Lampiran

Saat Anda mulai menulis bisnis plan, tanpa disadari Anda dapat


mengetahui seberapa besar keinginan untuk membuka bisnis tersebut dan
seberapa besar kesiapan Anda. Setelah memutuskan untuk berbisnis, berarti
Anda juga harus siap mengelola keuangan dengan baik.

J Teknik Strategi Pemasaran & Evaluasi dalam Kewirausahaan


1. Strategi Pemasaran dan Evaluasi Dalam Kewirausahaan
Semua usaha atau bisnis pasti punya impian untuk bisa berkembang
pesat. Semua perusahaan pasti berharap agar target transaksi atau
pendapatannya tercapai. Untuk mencapai itu, kita butuh yang namanya
pemasaran dan strategi pemasaran.  
Apa itu Pemasaran? Pemasaran adalah kegiatan mempromosikan dan
menjual produk/jasa.
Di dalamnya ada proses panjang untuk menentukan siapa target
promosi dan seperti apa bentuk promosinya. Dengan cara ini, bisnis bisa
mempromosikan produk/jasanya dengan lebih efektif. Kalau begitu, apa
bedanya dengan strategi pemasaran? Agar lebih paham, mari kita simak satu
per satu pengertian strategi pemasaran dari para ahli. 

2. Pengertian Stratergi Pemesaran


Berikut adalah pengertian strategi menurut tiga ahlinya.
1. Philip Kotler
Philip Kotler namanya memang sudah terkenal di dunia pemasaran. Ia
mengatakan bahwa pengertian strategi pemasaran terdiri dari pola pikir
pemasaran yang nantinya dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran itu
sendiri. Strategi pemasaran berisi strategi rinci tentang sasaran pasar,
penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), hingga anggaran untuk
pemasaran. 
2. Kurtz (2008)
Ada pula Kurtz (2008) yang menjabarkan pendapatnya dalam
bentuk tulisan.
Ia menulis bahwa strategi pemasaran itu merupakan keseluruhan program
perusahaan dalam menentukan target pasar. Ia menambahkan bahwa strategi
ini bertujuan memuaskan konsumen dengan cara membangun kombinasi dari
campuran pemasaran. Campuran yang dimaksud terdiri dari produk,
distribusi, promosi, serta harga. 
3. Kotler dan Amstrong (2008)
Satu lagi pengertian strategi pemasaran datang dari Kotler dan
Amstrong (2008). Kedua ahli ini menganggap strategi ini sebagai logika
pemasaran di mana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai serta
mendapat keuntungan dari relasinya dengan konsumen. intinya, strategi
pemasaran adalah jaring penghubung antara bisnis dengan konsumen.
Strategi yang kamu buat pun pasti tidak hanya terdiri dari satu taktik
saja. Mungkin malah menggabungkan banyak hal misalnya: jejaring
tradisional, media digital, iklan cetak/televisi/radio, email langganan, dan
sebagainya. 

3. Fungsi Stratergi Pemasaran


Setidaknya ada empat fungsi dari strategi pemasaran, antara lain:
1. Menambah motivasi untuk mengembangkan bisnis
Strategi pemasaran akan memberikan gambaran tentang peluang
bisnis yang bisa digarap. Peluang ini tidak cuma terpaku di masa sekarang,
tetapi juga potensi pengembangannya di masa mendatang.  Dengan kata lain,
gambaran yang ada akan menciptakan “inovasi”. Pengembangan ini tidak
hanya berpotensi menarik minat konsumen/pasar, tetapi juga bagi bisnis agar
berani mencoba hal baru. 
2. Mengefektifkan koordinasi tim
Sudah jelas bahwa strategi marketing ada untuk mencapai tujuan
bisnis. Sehingga, dengan adanya “panduan utama” ini, kerja masing-masing
divisi menjadi lebih terarah. 
3. Memperjelas tujuan perusahaan
Kalau perusahaan mau maju, ia harus punya tujuan yang jelas.
Tanpa itu, pasti akan susah berkembang. Strategi pemasaran membantu untuk
ikut
merumuskan tujuan jangka pendek dan panjang dari perusahaan itu sendiri. 
4. Mengontrol aktivitas pemasaran
Namanya juga “strategi pemasaran”, pasti tidak jauh-jauh dari
aktivitas pemasaran.
Ia memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai koridor alias terpantau
dengan baik
demi mencapai tujuan.  

4. Langkah Menjalankan Strategi Pemasaran


Lalu, bagaimana kamu harus memulainya?
Bitlabs merangkum enam kunci sederhana untuk memahami strategi
pemasaran. 
1. Analisis situasi
Pahami di mana posisi bisnismu sekarang. Untuk bisa memetakan
kondisi bisnismu secara jelas, coba jawab pertanyaan seperti ini:
Apakah pendapatan sudah mencapai target? 
Apa kamu berencana membuka cabang?
Bagaimana tingkat kepuasan konsumen dengan variasi produk yang telah
ada?
Buatlah penilaian sejujur mungkin tentang kondisi bisnis yang kamu
miliki. Jika masih kurang jelas, gunakan metode SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats) untuk membantu melakukan
identifikasi. 
2. Definisikan tipe pelanggan ideal
Mengharapkan semua orang bakal tertarik dengan produk kita
memang terdengar bagus. Akan tetapi, kamu juga harus realistis dan
strategis. Jadi, coba definisikan tipe pelanggan idealmu berdasarkan identitas
dan kondisinya. Misalnya dari rentang usia, jenis kelamin, status pernikahan,
kondisi finansial, dan sebagainya. 
Kenapa ini penting? 
Pertama, kamu memperbesar peluang calon pelanggan agar tertarik
membeli produk/jasa. Sebab, kamu memakai cara komunikasi yang “mereka
banget” untuk menjangkau mereka. Cara macam ini menimbulkan rasa
percaya. 
Kedua, memperbesar peluang pelanggan agar lebih loyal. Apalagi ketika
mereka menyukai produkmu dan cara komunikasimu. Kamu tak memberi
mereka alasan lain untuk pindah produk lainnya. Ketiga, membuat daftar tipe
pelanggan juga akan menghemat tenaga, pikiran, dan waktu ketika ingin
mengembangkan produk.
Kenapa? Karena kamu punya tujuan yang jelas, kamu bisa langsung
memutuskan mana strategi yang kemungkinan suksesnya besar.

Nah, praktik ketiga hal di atas tidak akan kamu dapatkan kalau
sembarangan menjaring semua orang. Kalau kamu tertarik untuk tahu lebih
dalam soal ini, coba baca → Buyer Persona, Si Senjata Ampuh untuk Strategi
Pemasaran
3 Buat target pemasaran 
Tujuan utama strategi pemasaran adalah mendorong peningkatan
pendapatan.
Otomatis, berhasil tidaknya rencana pemasaran ditunjukkan dengan angka
konversi atau penjualan. Untuk bisa mencapai target, kamu tentu harus
membuat target yang spesifik. Kenapa? Target spesifik membantu kamu
membuat strategi yang terukur presisi.  Target di sini bukan cuma angka ya,
tapi juga rentang waktu yang jelas. Ini akan berguna untuk memudahkanmu
melacak progres. Jadi, kamu bisa mengevaluasi strategimu sendiri dan
memudahkan semisal perlu adanya penyesuaian strategi. 
4. Tentukan marketing tools
Kamu telah menilai kondisi bisnismu, tipe pelanggan pun sudah jelas,
tujuannya juga terpampang nyata, dan timeline-nya rapi.
Apa yang harus kamu lakukan selanjutnya? Untuk membuat strategi
pemasaran yang baik, kamu harus menentukan taktik pemasaran. 
Poin ini sudah sempat disinggung di awal tulisan ini. Intinya, ada banyak
taktik yang bisa dipakai. Mulai dari yang tradisional hingga modern.Satu hal
yang pasti, perencana strategi pemasaran yang baik pasti tahu mana yang
paling cocok dengan bisnis yang dijalankan. Bahkan ia bisa melakukan
kombinasi serta penyesuaian.
5. Anggaran 
Poin-poin sebelumnya sudah siap, nih, tapi kalau tanpa anggaran yang
memadai? Ya mana bisa jalan. Supaya berjalan efektif dan sesuai dengan
target, strategi pemasaran juga butuh duit. Pastikan bahwa anggarannya
cukup walaupun tidak harus besar. Tentunya, yang paling penting, harus
bersifat berkelanjutan sesuai dengan timeline yang telah dibuat. 
Lebih baik lagi kalau dampak strategi yang dimiliki bakal memberikan
keuntungan jangka panjang. Kamu bisa melakukan penghematan buat proyek
selanjutnya. 
6. Antisipasi gangguan
Strategi pemasaran jangan cuma mikirin enak-enaknya doang.
Pastikan perencanaannya juga mempertimbangkan risiko yang mungkin hadir
di tengah jalan. Langkah ini akan memberikan gambaran sekilas tentang
tantangan yang mungkin hadir sehingga nantinya tidak kaget. Alih-alih,
kamu bisa langsung memikirkan alternatif penyelesaiannya secara lebih
sigap. 

5. Contoh Strategi Pemasaran


Ada banyak contoh strategi pemasaran yang digunakan oleh berbagai
bisnis. Namun, di sini Bitlabs akan rangkumkan tiga jenis yang paling umum
digunakan:
1. Kerja sama
Kerja sama ini biasanya dilakukan dengan pihak yang dianggap punya
pengaruh. Misalnya dengan menggandeng acara tv tertentu atau endorse
selebriti hingga influencer daring.Pihak-pihak ini dianggap bisa
memperkenalkan suatu produk dan diharapkan akan diikuti oleh
pengikut/penggemar mereka. 
2. Diskon di momen khusus
Ini adalah salah satu strategi pemasaran yang paling ramah bisnis.
Kamu bisa memberikan diskon khusus misalnya di soft opening/ulang
tahun/acara tertentu. Variasinya pun banyak, misalnya beli satu gratis satu,
beli produk A dapat produk B, beli dua makanan gratis satu minuman, dan
sebagainya.  Hal yang perlu diingat, pastikan kamu sudah membuat
perhitungan terperinci sehingga kegiatan ini tidak berujung rugi. 
4. Flash sale
Jangan salah, flash sale sudah ada sejak lama. Dulu kegiatan ini
paling sering tampil di tv, misalnya penjualan panci anti-lengket yang dijual
lebih murah kalau pelanggan langsung menelepon saat itu juga. Uniknya,
taktik ini semakin naik daun ketika e-commerce mulai populer di Indonesia.
Kini orang-orang berlomba-lomba untuk jadi yang tercepat klik beli ketika
ada produk baru yang diluncurkan. Banyak merek smartphone yang
menggunakan strategi pemasaran ini untuk menjual produknya. 

K Modal dalam Membangun Usaha


1. Modal dalam Membangun Usaha
Modal merupakan salah satu hal penting yang harus disiapkan oleh
pelaku usaha yang akan membuka sebuah usaha, Namun, agar suatu usaha
berumur panjang dan dapat berkembang dengan menyiapkan modal saja tidak
cukup. Modal yang ada harus dikelola dan diatur dengan baik. Seperti halnya,
mobil dia membutuhkan bensin yang cukup dan harus diatur sedemikian rupa
agar mobil dapat berjalan sampai tujuan. Bahkan dalam hal bisnis, satu tujuan
saja tidak cukup Anda juga harus memiliki tujuan-tujuan lain. Karena itu
sangat penting untuk mengelola modal dengan baik. Tidak ada standar
ataupun cara yang pasti untuk mengelola atau mengalokasikan modal dalam
sebuah usaha.Kenyataannya, bisnis yang sama pun dapat mengalokasikan
modal dengan cara yang berbeda,
Namun, yang pasti modal tersebut harus sudah Anda kelola sejak awal
bisnis berdiri, sehingga saat bisnis berjalan maka tidak akan ada hambatan
operasional. Dalam mengalokasikan modal, satu prinsip yang harus Anda
pegang adalah kelola modal secara efektif dan efisien agar modal  bekerja
sesuai dengan target. Apa saja yang harus Anda lakukan untuk mengelola
modal usaha?
2. Cara Mengelola Modal agar Efektif
Beberapa cara atau strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengelola
modal agar efektif dan efisien.
a. Table of Contents
1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Bisnis
2. Membuat Akun atau Pos Khusus Pengeluaran
3. Membuat Catatan Pembukuan
4. Hindari untuk Berutang
5. Memonitor dan Mengontrol Cash-flow
6. Konsultasi dengan Orang yang Berpengalaman
b. Pisahkan Rekening Pribadi dan Bisnis
Akan selalu kami ingatkan untuk memisahkan rekening pribadi dan
bisnis. Meskipun Anda baru memulai bisnis dan atau bisnis Anda masih kecil,
memisahkan rekening pribadi dan bisnis merupakan hal yang wajib dilakukan.
Dengan memisahkan rekening maka Anda akan lebih bijak dan mudah untuk
mengelola bisnis.
Selain itu, salah satu prinsip akuntansi juga menyebutkan mengenai
prinsip ‘kesatuan usaha’ di mana maksudnya harta dari pemilik harus terpisah
dengan harta perusahaan.Dengan demikian, pengelolaan keuangan atau
modal akan lebih akurat.
 

c. Membuat Akun atau Pos Khusus Pengeluaran


Setelah membuat rekening sendiri, Anda juga sebaiknya membuat
akun pengeluaran tersendiri. Rencanakan berapa persen pengeluaran untuk
bisnis Anda dari modal tersebut. Selain itu, targetkan juga berapa persen laba
atau keuntungan yang akan Anda capai? Untuk berjaga-jaga adanya situasi
darurat, Anda juga dapat mencadangkan kas.
d. Membuat Catatan Pembukuan
Membuat catatan pembukuan keuangan merupakan hal yang penting.
Ini akan sangat membantu Anda untuk mengelola dan mengatur modal usaha.
Dalam mencatat transaksi Anda juga harus berdasarkan bukti transaksi,
jangan mencatat pengeluaran tanpa adanya bukti karena akan menimbulkan
masalah dikemudian hari. Catatlah semua jenis pengeluaran yang dilakukan
dari jumlah paling kecil sampai besar.
e. Hindari untuk Berutang
Utang merupakan salah satu momok bagi sebuah usaha. Jika bisa
hindarilah untuk berutang apalagi di awal-awal pendirian.Dengan tidak
berutang akan membantu Anda dalam mengelola modal usaha dengan efektif.
f. Memonitor dan Mengontrol Cash-flow
Kelancaran aliran kas bisnis Anda merupakan salah satu indikator
pengelolaan modal usaha yang baik. Jadi jika ada kewajiban yang tidak
terpenuhi maka artinya ada yang salah dalam mengatur modal usaha. Oleh
karena itu, Anda harus mengatur dan mengontrol aliran kas secara periodik.
g. Konsultasi dengan Orang yang Berpengalaman
Cara lain mengelola modal usaha yakni berkonsultasi dengan orang
yang sudah berpengalaman. Saat ini banyak sekali konsultan bisnis, sehingga
Anda dapat dengan mudah untuk berkonsultasi terutama masalah keuangan
atau modal usaha. Jika Anda rasa mahal, maka Anda juga dapat sharing
pengalaman dengan teman atau keluarga yang sudah memiliki bisnis lebih
dahulu. Selain itu, Anda juga dapat bergabung dengan grup-grup atau
komunitas pengusaha-pengusaha. Untuk memudahkan dalam mengelola
modal dan keuangan perusahaan

L. Evaluasi & Resume


Evaluasi Usaha sangatlah penting dilakukan oleh setiap pelaku usaha
secara berkala. Hal itu dimaksudkan untuk mencari tahu kesalahan atau
memperbaiki kesalahan dalam usaha yang dijalankan. Karena, perlu diingat
tidak mungkin suatu usaha berjalan mulus-mulus saja.
Evaluasi juga dilakukan pada saat usaha sudah berjalan beberapa
waktu, bisa dalam sebulan atau beberapa minggu.Harapannya, setelah
dilakukan evaluasi pada usaha diharapkan tidak melupakan evaluasi pada
usaha, karena sering terjadi justru banyak usaha yang sukses sewaktu
didirikan namun perlahan-lahan meredup karena kurangnya evaluasi dan
tindakan-tindakan perbaikan.
Dalam Buku Kiat Praktis Membuka Usaha, Karya Pietra Sarosa
dijelaskan pula apa pentingnya dari evaluasi.
Berikut penjelasannya :
1. Mengetahui posisi usaha anda
Posisi yang dimaksud bukan berati lokasi namun ditujukan kepada
kondisi keseluruhan usaha. Dengan adanya evaluasi, bisa mengetahui harta
perusahaan, utang dan modal. Selain itu, juga bisa mengetahui berapa rata-
rata pengeluaran bulanan, persediaan barang sampai jumlah karyawan
perusahaan.
2. Mengetahui adanya kemajuan atau kemunduran
Cara mengetahuinya yaitu dengan membandingkan dengan posisi
usaha pada saat evaluasi sebelumnya atau pada saat usaha baru berdiri.Bisa
membandingkannya dengan hal-hal keuangan ini dengan cara
membandingkan laporan keuangan pada saat awal pendirian usaha dengan
laporan keuangan yang ada sekarang.
3. Mengambil langkah-langkah perbaikan atau pengembangan
Jika kondisi usaha mengalami peningkatan, tentunya sebagai pelaku
usaha ingin mengembangkannya lagi. Namun, jika kondisi sebaliknya yang
terjadi tentunya sebagai pelaku usaha harus memikirkan cara untuk
memperbaiki usaha tersebut agar lebih baik
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
1. Kesimpulannya adalah bahwa istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha,
walaupun rumusannya berbeda–beda tetapi isi dan karakteristiknya sama.
Namun ada perbedaan focus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih
focus pada obyek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih
menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek
kehidupan.
2. Kesimpulan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
wirausaha berhubungan dengan ciri khas, perilaku, watak, sikap serta tindakan
seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
usaha.  Karakteristik dalam berwirausaha akan terwujud jika sikap keseharian
dan komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.
3. Kesimpulannya pendidikan kewirausahaan adalah kompetensi wajib yang
harus di miliki untuk menjawab tantangan masa depan dengan penenman
karakter kewirausahaan. Hal ini penting karena sebagai motor penggerak
perekonomian masa depan Indonesia.
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat
dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah
seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk
melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar,
mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi

B. Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang
tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus
asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan
usaha yang di jalankannya
DAFTAR PUSTAKA

2 Buku

3 Internet
https://alvianisme.com/ruang-lingkup-kewirausahaan/
https://www.coursehero.com/file/59769013/MAKALAH-RUANG LINGKUP-
KEWIRAUSAHAANdocx/
https://www.dosenpendidikan.co.id/karakteristik-kewirausahaan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-wiraswasta/
https://www.freedomsiana.id/7-konsep-dasar-kewirausahaan-menurut-para-ahli/
https://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/550e5459813311862cbc62
5d/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah
https://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/model-proses-kewirausahaan
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-kewirausahaan-lengkap.html
RIWAYAT HIDUP

Nama : Daniel Sitepu


Nim : 192406021
Pekerjaan : Pelajar
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat / Tanggal Lahir : Medan 10 – 10 - 2000
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl.Persada No.54 Sidikalang,Sumatra Utara,Dairi.
Email : Sitepudaniel67@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
SD 2006-2012 : SD 030285 HUTAGAMBIR
SMP 2012-2015 : SMP NEGERI 3 SIDIKALANG
SMA 2015-2018 : SMA NEGRI 1 SIDIKALANG

Anda mungkin juga menyukai