Anda di halaman 1dari 17

PT ASTRA INTERNASIONAL

A.Perkenalan

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah
perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc.

Pada tahun 1990, telah dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk,
dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan
dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2019 adalah sebesar Rp280,3 triliun.
Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan
mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2019, Astra telah mengembangkan bisnisnya
dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen
usaha, terdiri dari:

 Otomotif.
 Jasa Keuangan.
 Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.
 Agribisnis.
 Infrastruktur dan Logistik.
 Teknologi Informasi.
 Properti.

Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa
melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup, masyarakat Indonesia
menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan
dan asuransi milik Astra.

Pelaku bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat
berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai
produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara dan kendaraan bermotor,
senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa bagi
negara.

Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui
238 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 188,031
karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun
reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan
memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan
serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial
bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di
bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta
kesehatan.

B. Visi & Misi

Visi :

1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di ASIA PASIFIK dengan
pertumbuhan yang berkelanjutan dan struktur keungan yang solid.
2. Menjadi perusahaan yang intelligent dan agile yang berfokus pada karyawan
pelanggan dan masyarakat

Misi :

Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para


pemangku kepentingan

C. Nilai budaya yang dianut

1. Artefak :

 Desain Kantor :
Setelah pindah dari gedung PT Astra International Tbk di AMDI
(Astra Management Development Institute) di jalan Gaya Motor Raya,
Astra Digital menempati kantor baru di sentra bisnis Altira Business
Park, Sunter. Kepindahan kantor pada September 2018 ini sukses
membawa citra baru bagi Astra Internasional sebagai Mother of
Company dari Astra Digital.

Di Astra Digital, budaya perusahaan konvensional yang terkesan


kaku ditinggal. Kegiatan kerja pun terasa lebih mengasikan dan
transparan.

Wiwie Yudiantyo, selaku Head of Business Development and


Mobility Solutions , menjelaskan iklim kerja yang dibangun di kantor
Astra Digital sudah dikonsep dengan sedemikian rupa. Tentu hal ini
berbeda dengan perusahaan Astra lainnya.

Para karyawan yang bekerja di dalamnya dijamu nyaman dengan


menghadirkan konsep start up culture  berkat nuansa homey  yang
dihadirkan.
Homey yang berarti rumah atau suasana rumah diharapkan dapat
memberikan kenyamanan bagi para pegawai dan pengunjung.
Stylish homey berarti rumah yang bergaya, hal ini dimaksudkan untuk
memberi nilai komersial, entertaint dan edukasi melalui fasilitas-fasilitas yang
ada.

“Kantor Astra Digital ini memang sengaja dibuat berbeda dengan


kantor Astra Internasional atau anak perusahaan lainnya yang lebih
korporat. Kami mengonsep kantor ini agar in line  dengan gaya bekerja
para milenial,”  cerita Wiwie.

Contoh :

 Tata Ruang kantor

Seolah tak ingin meninggalkan budaya lama keluarganya, Astra


Digital pun turut melanggengkan nilai-nilai dasar dari Group Astra. Hal
itu dituangkan dengan mengolaborasi antara tradisi Astra dengan nilai
baru yang lebih diterima oleh para pekerja milenial di kantor Astra
Digital.
 
“ Kalau ditanya soal konsep, sebenarnya kami membangun kantor ini
dengan tidak meninggalkan based value  Astra. Hanya, kami mencoba
mengolaborasikannya dengan konsep besar yang kami bawa saat
membangun penuansaan kantor, termasuk interiornya,” jelas Wiwie.
 
Kantor yang terdiri dari lima lantai ini menghadirkan nuansa bekerja
yang sangat asik dan nyaman. Setiap karyawan tidak diberi khusus ruang
masing-masing yang cenderung tetap dan begitu membosankan. Akan
tetapi, ruang gerak mereka dibebaskan.

Tata ruang kantor di desain tanpa menggunakan kubik kublik


pembatas. Lalu, mereka juga bisa bekerja dan meeting di setiap tempat
tanpa perlu mencari-mencari ruang khusus.

Selain konsep tersebut, Astra Digital juga mengedapankan


nuansa green. Hal itu dapat Anda temui dari hadirnya tanaman dan
pepohonan yang ada di kantor ini. Dengan begitu, suasana kantor pun
terlihat lebih nyaman dan menyejukkan.

 Dekat dan mengerti budaya kerja milenial


Lalu, selain mengedepankan transparansi, kedekatan, dan menghalau jarak
antarsesama karyawan, Astra Digital juga tak luput menyelipkan sarana bermain dan
releksasi bagi karyawannya. Di lantai 3A contohnya. Di sana setiap karyawan bisa
bekerja, makan-minum, dan beristirahat dengan nyaman.

Lalu, bila mereka sudah penat terhadap load job  yang dikerjakan, mereka dapat
bermain. Ada fasilitas meja biliar, fussball, dan Xbox yang disediakan. Jadi, setiap
karyawan dapat relaksasi tanpa meninggalkan kantor.
“Suasananya nyaman banget. Semisal aku lagi bosan kerja di lantai 2, aku bisa
pindah ke lantai lain atau roof top biar lebih fresh. Bahkan, istirahat sebentar di 3A,” kata
Rani, karyawan Astra Digital.

Suasana kantor yang sangat homey  tersebut juga diamini oleh Boni, dari Tim
Sejalan. Menurutnya, selain menghilangkan gap antar-karyawan dan atasan, Astra Digital
juga berhasil mewujudkan nuansa kantor impian anak milenial.

 “Kalau mau mencari hiburan di sini tidak sesusah di kantor sebelumnya. Di sini banyak
fasilitas menarik, seperti Xbox atau biliar. Serunya lagi, ada pantry khusus yang dapat kita
manfaatkan buat berkreasi bikin makanan atau minuman, khususnya kopi karena ada
mesin kopi sendiri di sini,”ujar Boni yang pernah merasakan kantor Astra Digital saat
masih di Amdi.

Bila kita bicara soal nuansa milenial yang dibangun, Astra Digital juga boleh dikatakan
mengerti akan apa yang tidak disukai pekerjanya. Para milenial yang cenderung tak suka
aturan baku pun dilayani dengan sistem yang fleksibel. Contohnya soal jam kerja dan
pakaian.
Dituturkan oleh Beni, karyawan yang sudah cukup lama bekerja di Astra Digital,
bahwa di kantor tersebut sistem aturannya cenderung fleksibel. Mengenai jam kerja dan
pakaian pun tidak terlalu kaku. Karyawan pun bisa merasa nyaman ke kantor mengenakan
pakaian yang ia suka.

  “Di sini memang bebas dan santai banget  jam kerjanya. Kita bisa datang dengan
mengenakan pakaian apa saja, seperti kaus (kaus produk), pakaian formal atau
bergaya fashionable. Jam kerjanya pun tidak sekaku di kantor Astra Digital sebelumnya,
yang memang mengikuti aturan AI,” cerita Beni.

  Oleh karenanya, tak heran bila kantor Astra Digital menjadi salah satu perusahaan
yang cocok buat anak muda. Hal itu karena konsep dan budaya yang dikembangkan
sangatlah dekat dan mengerti keinginan bekerja mereka.

 Kegiatan Ceremonial

Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-71 diperingati


dengan sangat meriah oleh Astra Group. Sudah lebih dari satu dekade upacara
bendera dilaksanakan secara serentak dan diikuti oleh seluruh direksi dan
karyawan seluruh anak perusahaan serta kantor cabang Astra di seluruh
Indonesia.

Dalam upacara bendera, Presiden Direktur PT Astra International Tbk


Prijono Sugiarto bertindak sebagai pembina upacara. Demikian pula, di anak
perusahaan Astra, pimpinan masing-masing anak perusahaan dan kepala cabang
bertindak sebagai pembina upacara. 

Petugas upacara merupakan karyawan Astra yang dilatih selayaknya


pasukan pengibar bendera (Paskibra). Mereka dipilih dari berbagai divisi di setiap
perusahaan secara bergilir setiap tahun.

Untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 Republik


Indonesia, di kantor pusat PT Astra International Tbk telah dilaksanakan acara 17-
an Seru Bareng Astra, yang diisi dengan berbagai macam lomba, seperti Merdeka
Race yang didalamnya terdiri dari beberapa lomba khas 17-an, lomba memasak,
vokal grup dan yel-yel pada 9 Agustus. Perlombaan ini diikuti dengan penuh
semangat oleh para karyawan.
Astra berusaha untuk bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa
Indonesia melalui Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia, sebuah

langkah nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif serta memberikan
kontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta dan
karya terpadu untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia. 

Astra menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam


empat pilar utama, yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan serta
Kesehatan.

Melalui 202 perusahaan dan 213.175 karyawan Astra, yang terdiri dari
99,99% putra-putri terbaik Indonesia, kontribusi nyata dilaksanakan di anak
perusahaan Grup Astra dan sembilan yayasan yang berada di bawah naungan
Astra, yaitu Yayasan Toyota & Astra, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan
Astra Bina Ilmu, Yayasan Astra Honda Motor, Yayasan Amaliah Astra, Yayasan
Pendidikan Astra – Michael D Ruslim, Yayasan Karya Bhakti United Tractors,
Yayasan Astra Agro Lestari dan Yayasan Insan Mulia Pamapersada Nusantara.

2. Nilai

 Pelayanan Prima

Nilai yang di pegang oleh astra international dalam melayani


pelanggan :
Etika Bisnis 3.1 Pelanggan Pengertian: Pihak yang merupakan pembeli
atau pemakai produk atau jasa yang diproduksi dan/atau dipasarkan Perseroan.
Prinsip dalam berinteraksi dengan pelanggan:
a. Perseroan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
b. Perseroan berkomitmen terhadap harga, kualitas, waktu pengiriman,
layanan purna jual dan jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku
c. Perseroan (termasuk Komisaris, Direktur dan Karyawan) tidak
diperkenankan memberi kepada atau menerima dari pelanggan imbalan atau
hadiah (yang substansial) yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
d. Perseroan menjaga informasi rahasia pelanggan
e. Perseroan mengacu pada etika periklanan dan peraturan perundangan
yang berlaku

 Kerja Sama

Mitra Usaha Pengertian: Pihak yang memiliki hubungan usaha dengan


Perseroan, seperti prinsipal, distributor, penyalur dan pemasok. Prinsip
dalam menjalin kerjasama dengan mitra usaha:

a. Berdasarkan pada persamaan, kesetaraan dan saling percaya (mutual


trust) yang berlandaskan pada keadilan dan tanggung jawab sosial serta
tidak membedakan suku, agama, ras dan antar golongan

b. Patuh pada peraturan perundangan yang berlaku

c. Komisaris, Direktur dan Karyawan Perseroan harus menghindari


benturan kepentingan

d. Semua kesepakatan dituangkan dalam dokumen tertulis yang disusun


berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan

e. Pemilihan mitra usaha berdasarkan pada profesionalisme, prinsip


keselarasan nilai-nilai QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale)

f. Berupaya memberdayakan mitra usaha kecil dan menengah

g. Perseroan (termasuk Komisaris, Direktur dan Karyawan) tidak


diperkenankan memberi kepada atau menerima dari mitra usaha imbalan
atau hadiah (yang substansial) yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan

 Ketulusan
PT ASTRA INTERNATIONAL memiliki yayasan khusus membantu
pendidikan di Indonesia yaitu YAYASAN PENDIDIKAN ASTRA MICHAEL
D. RUSLIM (YPA-MDR).

PAMDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah tingkat dasar dan


menengah di daerah prasejahtera dalam bentuk pengembangan sumber daya
manusia, pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional.
Tujuannya adalah agar para siswa mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan
kecakapan hidup serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa
Indonesia.

Jumlah Penerima Manfaat : 67 Sekolah Binaan, 16.058 Siswa, 906 Guru
Dana Kelolaan : Rp35,9 miliar
Pencapaian pada Tahun 2017 :

Peresmian SMKN 1 Leuwiliang


Kelulusan Tahun Ajaran 2016/2017: 2.719 siswa
Forum Komunikasi Sekolah Binaan (FKSB) IV 2017
Sertifikasi ISO 9001:2015 untuk 3 sekolah binaan
SDN Jigudan, Kec. Pandak, Kab. Bantul, DIY
SMPN 1 Tanjungsari, Kec.Tanjungsari, Kab. Lampung Selatan, Prov.Lampung
MKN 1 Leuwiliang, Kec.Leuwiliang, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat
Launching Rintisan Desa Wisata Budaya Gedangsari
Kemah Prestasi YPA-MDR 2017
Donasi yang diberikan kepada sekolah binaan selama 2017 :

Beasiswa untuk guru dan siswa.


Buku pelajaran dan buku perpustakaan.
Alat peraga dan perlengkapan multimedia.
Peralatan olahraga dan perlengkapan ekstrakurikuler.
Mebel sekolah.
Pembangunan/renovasi bangunan sekolah.
Alat kesenian.
Alat dan Mesin Praktik.

 Optimis

Optimisme dalam Beradaptasi dan Berinovasi Tahun 2020, dunia dilanda


pandemi COVID-19 dan menimbulkan krisis yang belum pernah terjadi.
Menyikapi situasi yang menantang dengan penuh ketidakpastian ini, Grup
Astra dengan cepat merumuskan strategi dan kebijakan penanggulangan
pandemi untuk beradaptasi dan berinovasi menghadapi realitas baru, yang
selanjutnya diterapkan secara serentak oleh portofolio bisnis Astra.
Selain itu, Astra juga senantiasa mendukung Insan Astra, masyarakat dan
bangsa Indonesia untuk bersama-sama menghadapi pandemi ini. Tahun 2020
juga memiliki makna penting bagi Grup Astra dalam memetakan perjalanan
berikutnya menjadi “Kebanggaan Bangsa” menuju Goal 2030 untuk menjadi
salah satu perusahaan yang membanggakan bagi Indonesia di mata dunia
dalam semua aktivitasnya.
Dengan fondasi bisnis yang kuat, yang telah dibangun selama ini melalui
ketahanan, kekuatan, kemampuan beradaptasi, dan kegigihan, Grup Astra
menyongsong masa depan dengan senantiasa berusaha yang terbaik dan
optimis dalam mewujudkan bisnis yang solid dan berkelanjutan. ( Annual
Report PT Astra International 2020)

D. Asumsi Dasar

1. Strategi Human relations Pimpinan dengan melakukan pendekatan Konseling Langsung dan
Konseling Tidak Langsung

Konseling biasanya dilakukan oleh pimpinan suatu perusahaan dengan maksud karyawan
dapat lebih terbuka dan saling memahami satu 101 sama lainnya, serta pimpinan dapat
mengetahui kemampuan masing- masing karyawannya dan dapat memberikan motivasi kepada
karyawan. Konseling dapat dilakukan dengan cara konseling langsung berupa tatap muka
langsung antara pimpinan dan karyawan. Konseling tidak langsung yaitu dalam melakukan
pemberian motivasi atau semangat pimpinan menggunakan perantara atau melalui media.

Hal ini diungkapkan Region head PT. Astra International Tbk-Honda Makassar dalam
interview dengan peneliti, beliau memberi komentar sebagai berikut:
“ berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan secara persuasif, dan pemberian
coaching konseling secara periodik (2 bulan sekali). Konseling dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Langsung yaitu memangil karyawan satu persatu, face to face
communication, agar lebih mengenal karakter dan mengetahui permasalahan yanga dihadapi,
Konseling tidak langsung, motivasi melalui email ke seluruh karyawan”. (Wawancara dengan
Denny Teguh Tanggal 28 Agustus 2017 pukul 10.55 Wita di ruang kerjanya).

Administration Department Head mempunyai strategi lain dalam pemberian motivasi


kepada karyawan, beliau lebih senang untuk memotivasi karyawan secara keseluruhan, hal
tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara, sebgai berikut : “ pemberian motivasi melalui
BERSIN (berbagi Inspirasi) pada Updating News yang dilakukan setiap hari di pagi hari sebelum
melakukan aktivitas kerja. Serta adanya motor penggerak di setiap department, sehingga setiap
department selalu bergerak untuk berimprovement dalam pencapaian tujuan”. (Wawancara
dengan Rissyo Melandi Tanggal 20 Juli 2017 pukul 09.45 Wita di ruang kerjanya)

102 Honda Customer Care and Complain (HC3) Department Head, lebih menekankan
strategi kepada hubungan kerja yang harmonis, beliau menyatakan bahwa: “ Melakukan
pendekatan yang humanis, berarti karyawan lebih dihargai, dihormati, dipentingkan dan
dibutuhkan keberadaanya, serta diberi apresiasi atas kinerjanya. Karyawan dijadikan mitra kerja
artinya kita menjadi satu sistem yang kokoh dan saling membutuhkan, melaksanakan, mencapai
target yang dituntut , ada rasa senasib seperjuangan serta rasa kebersamaan harus diterapkan dan
enak, susah sama susah, senang sama senang dijalanin bareng. Serta penerapan metode
MERADANG (mengubah orang dengan orang) yang dijadikan sebagai role model agar
karyawan mau berubah untuk maju dan berimprovement”. (Wawancara dengan Emininda Malik
Tanggal 05 Juli 2017 pukul 14.25 Wita di ruang kerjanya).

Selanjutnya Kricantus Fenat selaku warehouse Dep Head PT Astra International Tbk
Honda Makassar juga mengatakan bahwa diperlukan suatu strategi untuk memberikan motivasi
terhadap karyawan agar mereka mau berimprove yaitu sebagai berikut: “Sebagai pimpinan , kita
harus memberikan motivasi dan dorongan kepada karyawan agar mereka dapat
mengaktualisasikan potensi yang mereka miliki, dan memanfaatkan segala fasilitas serta sarana
dalam bekerja. Membentuk Group Chat melalui media soisal seperti LINE & WA , yang
digunakan untuk membahas hal-hal terkait kerjaan dan juga memberikan kata-kata motivasi”.
(Wawancara dengan Kriscantus Fenat tanggal 07 Agustus 2017 pukul 09.40 di ruang kerjanya).

Selain melalui penyampaian secara langsung baik secara personal maupun per bagian,
Kriscantus Fenat memanfaatkan media social sebagai sarana dalam pemberian motivasi kepada
karyawan. Dimana pun dan kapan 103 pun motivasi dapat diberikaan, sehingga pemberian
motivasi kepada karyawan tidak lagi mengenal ruang dan waktu.

Asumsi Dasar didapat dari penelitian oleh TESIS STRATEGI HUMAN RELATIONS
REGION HEAD UNTUK MEMBERIKAN MOTIVASI KARYAWAN DALAM
IMPROVEMENT DI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK HONDA MAKASSAR THE
STRATEGY OF HUMAN RELATIONS REGION HEAD TO GIVE EMPOLYEES
MOTIVATION FOR IMPROVEMENT AT PT ASTRA INTERNATIONAL TBK
HONDA MAKASSAR

 Direksi Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh tujuh anggota direksi
lainnya dalam mengelola usaha Perseroan. Tugas dan tanggung jawab direksi yaitu sebagai
berikut :

1) Direksi bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perusahaan dan


memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.
2) Direksi secara formal mengadakan lima kali rapat sepanjang tahun 2008 untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan Perseroan, strategi dan berbagai hal
penting lainnya.
3) Direksi mengadakan beberapa pertemuan informal yang dilaksanakan untuk membahas
dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
4) Selain itu, direksi mengadakan pertemuan formal yang ditetapkan pada awal tahun
kalendar guna memastikan bahwa pemberitahuan kepada semua Direktur telah
disampaikan dengan cukup waktu. Agenda dan semua informasi yang berhubungan
dengan topik pembahasan pada setiap pertemuan, disampaikan kepada semua Direktur
sebelum acara pertemuan.

2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 10 anggota, dimana tiga diantaranya merupakan anggota Komisaris
Independen yang tidak terafiliasi dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, atau pemegang
saham pengendali. Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam
menjalankan kegiatan dan mengelola perusahaan.
3. Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengawas. Penjelasan lengkap mengenai fungsi Komite Audit disampaikan di bagian “Laporan
Komite Audit” dalam laporan tahunan ini.

4. Audit Internal
Peran Audit Internal adalah mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal Astra
International Tbk, untuk memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan keakuratan informasi operasional, keuangan dan
kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan Perseroan. Audit Internal bertanggung jawab kepada
Direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi unit operasi perusahaan. Laporan
yang dihasilkan memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan di semua tingkatan
telah dilaksanakan dengan baik dan prinsip kehatihatian senantiasa diterapkan. Hasil audit
tersebut dikomunikasikan secara rutin kepada Direksi. Implementasi Risk-Based Auditing
memberikan manfaat dalam meningkatkan fungsi pengendalian, efektifitas biaya, dan fokus pada
halhal yang berisiko tinggi.

5. Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko


a. Manajemen Astra International Tbk bertanggung jawab dalam pembentukan dan
penerapan pengendalian internal yang memadai, melalui sistem yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan Direksi Perseroan atas hal-
hal sebagai berikut: Perlindungan atas aset-aset penting
b. Identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko usaha secara hati-hati
c. Kepastian bahwa transaksi telah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan manajemen
d. Publikasi laporan keuangan secara akurat serta telah memenuhi semua peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan dinilai oleh
manajemen melalui penerapan criteria pengendalian internal yang efektif sebagaimana
dijabarkan dalam Panduan Pengendalian Internal yang dikeluarkan pada tanggal 1
Desember 2005 dan berlaku efektif terhitung sejak 1 Januari 2006. Proses penilaian
tersebut juga memastikan bahwa aspek-aspek sistem pengendalian internal diantaranya
pengendalian lingkungan, penilaian risiko, pengendalian aktifitas, informasi dan
komunikasi serta pengawasan, telah dijalankan secara efektif.
TUGAS DIREKSI :
Tugas Direksi Direksi berkewajiban memimpin dan mengelola Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar dan
peraturan perundangan yang berlaku serta dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Pedoman Direksi 3 Tugas-tugas Direksi meliputi, antara lain:
a. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam
bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana kerja (work plan);
b. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas setiap
divisi dan unit usaha
c. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara
efektif dan efisien
d. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan;
e. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan
f. Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus
g. Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan
Perseroan
h. Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada publik;
i. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang terkait. Direksi menjalankan
tugas kepengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan
kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan dengan memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan. Jika diperlukan, Direksi
dapat membentuk komite atau satuan kerja untuk membantu pelaksanaan tugas
dan wewenangnya secara efektif dan efisien
Wewenang Direksi Direksi berwenang menjalankan segala tindakan
kepengurusan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar dan kebijakan Perseroan,
antara lain sebagai berikut
a. Mewakili dan mengikat Perseroan dengan pihak lain
b. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu berdasarkan surat kuasa; c.
c. Mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia Perseroan
termasuk pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan penetapan
gaji, pensiun atau tunjangan pensiun dan remunerasi lainnya bagi
karyawan Perseroan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
dan/atau keputusan RUPS.
Peran CEO dalam perusahaan
1. Sebagai Pemimpin 
Tentunya, menjadi pejabat eksekutif tertinggi akan memimpin seluruh karyawan yang bekerja
dibawahnya. CEO perlu memiliki rasa tanggung jawab pada perusahaan yang dikelolanya. Selain
itu, CEO biasanya memiliki pandangan visioner untuk terus mempertimbangkan masa depan
perusahaan. Kreativitas seorang pemimpin juga dibutuhkan, agar inovasi dan pembaruan produk
atau sistem terus dapat berkembang dan dapat bersaing dengan kompetitor. 

2. Sebagai Pengelola 
Selain menjadi pemimpin, CEO memiliki tugas sebagai pengelola. Yaitu untuk mengelola
sumber daya manusia yang ada di lingkungan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan karena jika karyawan ditempatkan pada posisi yang sesuai
dengan kompetensinya, maka efektivitas bekerja akan semakin meningkat. Tidak hanya
mengelola dalam bidang SDM, CEO juga perlu mengelola pendanaan perusahaan, seperti
melihat budget untuk produksi, pemasaran, dan lainnya untuk menunjang kegiatan usaha
perusahaan. 

3. Sebagai Komunikator 
CEO bisa menjadi jembatan komunikasi antara karyawan dan jajaran direksi yang ada di dalam
perusahaan. Terkadang, dalam rapat umum atau rapat umum pemegang saham, CEO sering kali
menjadi pembicara dalam menyampaikan kegiatan perusahaan yang sudah dilakukan dalam satu
tahun. Maka, banyak sekali yang berpendapat bahwa CEO adalah wajah perusahaan. 

4. Sebagai Eksekutor 
Eksekutor adalah orang yang akan mengeksekusi sebuah ide atau gagasan. Seorang CEO mampu
mengambil berbagai keputusan strategis yang dapat berdampak baik bagi sustainabilitas
perusahaan berdasarkan hasil analisis data, baik yang telah menjadi jejak
rekam (record)  perusahaan maupun analisis terhadap berbagai lingkungan bisnis. Dalam hal ini,
CEO lah yang membuat keputusan strategis untuk melangsungkan aktivitas bisnis perusahaan.
Secara umum, CEO harus mampu memperhitungkan setiap detail dampak positif dan negatif
serta langkah-langkah eksekusi ide yang tepat untuk perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab NOMINASI DAN RMONUSI


Fungsi Nominasi KNR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu Dewan Komisaris
mengenai:
a. Komposisi jabatan Direksi dan Dewan Komisaris; b.
b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris; Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 2
c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
dan
d. Program pengembangan untuk anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
e. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS untuk mendapatkan persetujuan.

Fungsi Remunerasi KNR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai


berikut:
Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu Dewan Komisaris
mengenai:
a. Struktur remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris
b. Kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris
c. Besaran atas remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris.
d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian
kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris terkait dengan kinerja
mereka.

Tugas Penasihat

Komite eksekutif menyarankan dewan direksi organisasi untuk mendukung proses pengambilan

keputusannya. Komite lebih sering bertemu daripada dewan, dan bergerak lebih gesit. Diangkat oleh

dewan, komite memiliki wewenang untuk bertindak atas namanya, meskipun otoritas tersebut

memang memiliki batasan berdasarkan tujuan yang ditentukan komite. Berkenaan dengan

keputusan investasi dan perencanaan strategis, komite mungkin tidak mengambil tindakan itu

sendiri, tetapi melaporkan hasil penelitian dan membuat rekomendasi.

Pengawasan Komite Ad-Hoc

Anggota komite eksekutif dapat ditunjuk untuk mendukung proyek-proyek khusus dan mengawasi

komite ad-hoc lainnya, sering kali terdiri dari anggota manajemen tingkat rendah atau bahkan

personel non-manajemen. Anggota yang ditunjuk dalam peran ini memberikan kepemimpinan

kepada komite-komite lain ini, memastikan tujuan tercapai. Pemimpin ini menerima dan meninjau
laporan status dan kemudian memberikan pembaruan kepada komite eksekutif, berfungsi sebagai

saluran antara komite ad-hoc dan dewan direksi.


Pengembangan Kebijakan

Komite eksekutif dapat diminta untuk mengawasi pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan

etika, pedoman keamanan, manajemen kualitas, sumber daya manusia, persyaratan lingkungan dan

peraturan. Pengembangan kebijakan dapat melibatkan beberapa anggota komite yang melakukan

pengawasan kepada berbagai komite ad-hoc, yang anggota-anggotanya melakukan kerja keras

dalam mengumpulkan persyaratan hukum dan lainnya serta menyusun dokumentasi kebijakan. Ini

akan menjadi tanggung jawab komite untuk memastikan bahwa semua tugas diselesaikan untuk

pertama-tama menetapkan kebijakan dan kemudian menjalankannya secara efektif di seluruh

organisasi.

Masalah di Tempat Kerja

Selain melayani kebutuhan dewan, anggota komite eksekutif juga melayani kebutuhan tempat kerja.

Masalah atau masalah di tempat kerja yang membutuhkan pengawasan eksekutif akan mencapai

tingkat komite eksekutif. Anggota komite kemudian harus memutuskan masalah mana yang bisa

berhenti di sana, dan mana yang harus dipindahkan lebih jauh ke arah arahan tingkat dewan.

Contohnya dapat mencakup identifikasi risiko keuangan atau peraturan yang pertama kali dihadapi

atau diakui di tingkat karyawan dan kemudian ditingkatkan melalui tingkat manajemen.

Anda mungkin juga menyukai