Makalah Biokimia Darah
Makalah Biokimia Darah
PRAKTIKUM BIOKIMIA
DARAH
NAMA KELOMPOK :
Fakultas Farmasi
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Darah, diproduksi dalam sumsum tulang dari sel yang disebut pluripotential stem cell
(PSC). Rata-rata orang dewasamemiliki 5,5 liter darah. Darah terdiri dari 2 komponen yaitu
plasma dan sel darah, dengan komposisi 55% darah merupakan plasma darah dan sisanya
45% adalah sel-sel darah. Plasma darah terdiri dari 3 komponen,yaitu: Protein, air dan waste
product. Sel darah juga terdiri dari 3 komponen,yaitu: sel darah merah, sel darah putih dan
platelet.
PLATELET
Pada kondisi normal, hanya sel-sel matang yang ditemukan dalam sirkulasi.
Perubahan dalam produksi dan fungsi dari sel-sel darah menyediakan informasi untuk
pertimbangan diagnosis, prognosis, respon terhadap terapi yang diberikan dan penyembuhan
pasien.Perhitungan darah lengkap dilakukan untuk mendapatkan gambaran perubahan yang
dimaksud.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan darah
2. Macam – macam pemeriksaan darah
3. Sebutkan fungsi darah manusia
4. Sebutkan kelainan – kelainan darah pada manusia
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian darah
2. Mengetahui macam - macam pemeriksaan darah
3. Mengetahui fungsi darah
4. Mengetahui kelainan – kelainan darah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang terdapat pada makhluk hidup yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari
serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan
level tinggi punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang
sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45%
sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar
sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya
kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa
lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku
Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika
terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan.
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan
pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih
antara 90-110 mmHg.
Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg
(milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar
membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan
sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
7. Sklerosis
Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang
menjadi keras.
8. Miokarditis
Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
9. Trombus / Embolus
Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya
gumpalan di dalam nadi tajuk.
10. Leukimia / Penyakit Kanker Darah
Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak
terkontrol pada sistem transportasi.
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk
melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga
pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
4. Trombosit (platelet)
Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang
ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan
hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih
spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa
Pemeriksaan darah lengkap adalah penilaian dasar komponen sel darah, yang bertujuan
untuk:
Pemeriksaan darah lengkap diindikasikan untuk dilakukan –dan tidak terbatas hanya -
pada keadaan-keadaan berikut:
1. Jaundice
2. Lymphodenopathy
3. Perdarahan, memar
4. Fatigue and/ or weight loss
5. Ulser di mulut
PEMERIKSAAN DARAH
ITD UAnormal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah,
sedangkan pada
wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada
kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung
kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan
pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll
HITUNG SEL DARAH MERAH
Hitung sel darah merah dilakukan untuk menentukan jumlah sel darah merah per
sentimeter kubik darah. Perhitungan sel darah merah juga melakukan perhitungan
Hemoglobin dan Hematokrit yang merupakan bagian dari sel darah merah.
Dewasa SI Unit
yaitu :
• Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
• Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
• Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
• Anak anak : 11-13 gram/dl
• Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
• Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
• Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
• Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada
banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang
gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker,
lupus,dll).
Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di
daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor,
preeklampsi, hemokonsentrasi, dll
HITUNG HEMOGLOBIN
Dewasa SI Unit
3. HEMATOKRIT
Hematokrit secara harfiah berarti memisahkan darah, yaitu memisahkan sel darah dari
plasma.
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk
pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar
hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakitpenyakit
yang sama.
HITUNG HEMATOKRIT
Hitung hematokrit dilakukan untuk menentukan persentase sel darah merah terhadap jumlah
darah total.
Dewasa SI Unit
Pria 40% – 54%
Wanita 38% – 47%
2. Hemoglobin
3. Hematokrit
Gambaran peningkatan nilai untuk hemaglobin dan hematokrit umumnya untuk
memperjelas atau mendukung hasil pemeriksaan dan atau peningkatan nilai hitung sel
darah merah
Pemeriksaan sel darah putih bisa dilakukan secara total atau per tipe sel darah putih
yang akan berpengaruh pada akurasi penentuan kelainan atau penyakit yang ada.
Dewas SI Unit
a
Pria (4.0 – 6.2) × 10³/µL
Wanita (4.2 – 6.4) × 10³/µL
Tabel 4. Nilai normal hitung sel darah putih total
5. TROMBOSIT ( PLATELET )
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada
keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada
kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi
sumsum tulang, dll.
Platelet atau trombosit merupakan sel terkecil yang terdapat di darah. Platelet menyumbat
endothelium yang rusak (plug), selanjutnya clotting factors membentuk fibrin strands untuk
mempertahankan sumbatan platelet tersebut.
HITUNG PLATELET
Hitung platelet menunjukkan jumlah circulating plates dalam darah. Hitung platelt tidak
menunjukkan fungsi platelet sebagai penyumbat secara adekuat. Perhitungan mengenai hal
tersebut dilakukan berupa test pemeriksaan Bleeding Time. Waktu normal bleeding time
adalah 3-5 menit.
Dewas SI Unit
a
140.000 – 450.000
Pria
μ/L
140.000 – 450.000
Wanita
μ/L
BASOFIL
Basofil merupakan tipe sel darah putih yang paling sedikit jumlahnya. Basofil
dihubungkan dengan reaksi alergi sistemik karena aktivitas pelepasan histamin.
HITUNG BASOFIL
Basophil
Absolute 25 – 100 µL
Differentia
0 – 0,75%
l
EOSINOFIL
Fungsi eosinofil adalah untuk memakan dan membunuh parasit multiseluler.
Eosinofil juga berperan pada proses detoxifying kompleks imun yang terbentuk pada
reaksi alergi
HITUNG EOSINOFIL
Eosinofil
Absolute 50 – 400 µL
Differentia
1% – 5%
l
Tabel 7. Nilai normal hitung differential eosinofil
NEUTROFIL
Neutrofil dibagi menjadi 2, yaitu neutrofil bands dan segmented. Neutrofil
segemented adalah sel neutrofil yang telah matang (mature) yang disebut juga dengan
polymorphonuclear (PMN). Sedangkan neutrofil bands adalah sel neutrofil yang belum
matang (immature) dan disebut juga dengan stabs.
HITUNG NEUTROFIL
Absolute Differential
3.000 – 7000
Neutrofil 60% – 70%
µL
2.800 – 5.600
Segmented 54% – 68%
µL
Bands 150 – 600 µL 3% – 5%
LIMFOSIT
Merupakan tipe sel darah putih terbanyak setelah neutrofil dan dihubungkan dengan
respon imun spesifik.
HITUNG LIMFOSIT
Limfosit
Absolute 1.000 – 4.000 µL
Differential 25% – 33%
MONOSIT
Monosit merupakan tipe sel darah putih dengan ukuran terbesar, yang mengalami
perubahan menjadi sel-sel makrofag, yang berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh.
Limfosit
Absolute 100 – 800 µL
Differential 3% – 7%
4. Limfosit
Peningkatan nilai
Kondisi-kondisi berikut dapat menyebabkan peningkatan differential count limfosit:
Infeksi akut yang disebabkan virus-virus, seperti: cytomegalovirus, measles,
mumps, rubella. Contohnya pada penyakit Endemic parotitis
Penurunan nilai
Penurunan nilai differential count limfosit sering dihubungkan dengan HIV dan AIDS
5. Monosit
Peningkatan nilai
Kondisi-kondisi berikut dapat menyebabkan peningkatan differential count monosit:
Infeksi kronis seperti: tuberculosis, subacute bacterial endocarditis (SBE)
Penurunan nilai
Kondisi-kondisi berikut dapat menyebabkan peningkatan differential count monosit:
Penderita yang menjalani terapi glukokortikoid
HEMOSTASIS
Apabila jaringan tubuh mengalami cedera dan mengalami perdarahan akan memicu
rangkaian aktivitas faktor pembekuan darah melalui 3 jalur: Intrinsik, Ekstrinsik dan Umum
dan merangsang pembentukan bekuan darah.
Namun, kadang-kadang terjadi kelainan koagulasi (pembekuan) darah , sehingga
memerlukan tes-tes, antara lain:
Tes PT (Prothrombin Time)
Tes aPTT (activated Partial Thromboplastin Time)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk
melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Leukosit (White Blood Cell / WBC)
4. Trombosit (platelet)
5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
6. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
7. Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
8. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
9. Platelet Disribution Width (PDW)
Pemeriksaan kimia darah meliputi : Glukosa, Cholesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL,
Small dense-LDL, Ureum (BUN), Kreatinin, Asam Urat, SGOT, SGPT, Billirubin, Protein
Total, Albumin, Globulin, Cholenesterase (CHE), Alkali Fosfatase (ALP) Gamma-GT,
Protein Elektrophoresis(SPF). Beberapa contoh interpretasi dari hasil pemeriksaan darah
lengkap secara sederhana antara lain bila kadar Hb turun menandakan anemia, leukositnya
meningkat melebihi normal mungkin menandakan terjadinya infeksi, trombositnya turun
mungkin saja menandakan terjadi infeksi virus, dan lain sebagainya. Yang perlu diingat
adalah pemeriksaan ini adalah penunjang dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh dokter. Jadi diagnosis tidak semata-mata dari hasil laboratorium, tapi yang
paling utama adalah dari keadaan klinis pasien itu sendiri.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Rukman.2014. Hematologi dan Transfusi.Jakarta : Erlangga
Chairlan. 2004. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC