Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perjanjian merupakan suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih. Konsep perjanjian adalah persetujuan yang diakui hukum, persetujuan ini
merupakan kepentingan pokok. Dalam sebuah perjanjian ada yang disebut dengan prestasi dan
wanprestasi, prestasi merupakan pelaksanaan dari kontrak sedangkan wanprestasi menurut Pasal 1234
KUH Perdata adalah seseorang yang menyerahkan sesuatu, sebaliknya dianggap wanprestasi bila
seseorang tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukanya, melaksanakan apa yang dijanjikanya,
tetapi tidak sebagaimana dijanjikan, melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat, melakukan sesuatu
yang menurut kontrak tidak boleh dilakukan. Akibat dari wanprestasi itu biasanya dapat dikenakan sanksi
berupa ganti rugi, pembatalan kontrak, pelatihan risiko, maupun membayar biaya perkara. Di Indonesia
kasus-kasus wanprestasi masih banyak terjadi, orang-orang yang melakukan wanprestasi masih belum
mengetahui peraturan hukum-hukum bisnis dalam melakukan perjanjian (kontrak). Sehingga terjadi suatu
wanprestasi yang terjadi di berbagai perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia maupun perusahaan-
perusahaan yang ada di luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana contoh kasus wanrpestasi yang terjadi di Indonesia?
1.2.2 Apa penyebab terjadinya wanprestasi dalam kasus tersebut?
1.2.3 Bagaimana menurut KUH Perdata tentang kasus wanprestasi tersebut?
1.2.4 Bagaimana cara untuk menyelesaikan kasus wanprestasi tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui contoh kasus wanprestasi yang terjadi di Indonesia.


1.3.2 Untuk mengetahui penyebab terjadinya wanprestasi dalam kasus tersebut.
1.3.3 Untuk mengetahui menurut KUH Perdata tentang kasusu wanprestasi.
1.3.4 Untuk mengetahui cara untuk menyelesaikan kasus wanprestasi tersebut.

1.4 Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai