Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 tentang
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi, serta Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI). Oleh sebab itu, Ketua Sekolah Tinggi Pastoral Santo
PPAK STP St. Agustinus Keuskupan Agung Pontianak. Diharapkan muatan dalam
kurikulum KKNI ini dapat diaktualisasikan dan dipatuhi oleh civitas akademika Program studi
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, dan kepada
semua pihak yang telah memberikan masukan dan saran yang berharga dalam
KKNI Program Sarjana Prodi PPAK pada STP St. Agustinus Keuskupan Agung Pontianak.
pengajaran pendidikan Agama Katolik pada STP St. Agustinus Keuskupan Agung Pontianak
1
A. Latar Belakang dan Perkembangan Kurikulum Program Studi
memerlihatkan adanya kerja sama yang sinergis antara penentu kebijakan dan perilaku
kebijakan. Tujuan sinergistias adalah agar arah implementasi kebijakan pendidikan dapat
dipahami oleh semua pihak sehingga tahapan operasionalnya tetap berada pada jalur
regulasi. Namun, muncul persoalan yang terkait dengan tuntutan regulasi penyelenggaraan
pendidikan di perguruan tinggi negeri dan swasta. Kecenderungan yang muncul pada
beberapa tahun terakhir ini justru memerlihatkan kondisi kontradiktif dimana pendidikan
dikomersialisasikan dengan tujuan profit atau nonprofit. Pada akhirnya, pengakuan akan
mutu lulusan dari setiap perguruan tinggi mulai dipertanyakan karena kalah bersaing di
pasar global dan tidak diakui secara internasional. Oleh sebab itu, sejauh isu-isu strategis
pendidikan dapat mencukupi peningkatan mutu, relevansi dan daya saing hanya sebatas
Nomor 8 Tahun 2012 dan Permendikbud Nomor 73 Tahun 2013. Salah satu tujuannya
lanjutan dari upaya ini adalah munculnya pengakuan terhadap kualitas lulusan perguruan
tinggi itu sendiri, baik kemudahan akses di pasar lokal, nasional maupun internasional.
Walaupun demikian, standarisasi kurikulum KKNI hendaknya tidak sebatas pada perumusan
pembelajaran pada lulusan dalam tiga aspek: sikap dan tata nilai, pengetahuan dan
keterampilan. Tiga aspek inilah yang harus digarisbawahi sebagai kunci bagi semua pihak
2
Pada dasarnya, kurikulum KKNI merupakan salah satu instrumen penting dalam
lulusan pada sebuah perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa
tujuan, isi, dan bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dengan demikian, tercapai atau
tindakan tujuan pendidikan sangat tergantung pada kurikulum KKNI yang ditetapkan.
Dalam penyusunan Kurikulum KKNI ini tidak terlepas dari hasil kajian kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang dinilai merupakan proses yang wajar terjadi sesuai
Oleh sebab itu, dengan tersedianya kurikulum KKNI mutu pendidikan di Sekolah Tinggi
Pastoral Santo Agustinus Keuskupan Agung Pontianak akan semakin meningkat dan
berkontribusi positif terhadap kualitas para lulusan dari Sekolah Tinggi Pastoral Santo
Dalam pelaksanaannya, kurikulum KKNI ini merujuk pada Undang-undang dan peraturan
sebagai berikut:
pendidikan;
3
8. Peraturan presiden Nomor 103 tahun 2007 tentang pengesahan Regional Convention on
Indonesia;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013, tentang
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 36 tahun 2009 tentang pembidangan Ilmu dan Gelar
Keserjanaan;
15. Peraturan Menteri Agama (PMA) RI Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik
dan Pengajaran Agama Katolik pada Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus Keuskupan
1. Menyesuaikan kurikulum Prodi PPAK pada Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus
2. Membakukan sertifikikasi profil lulusan prodi PPAK pada Sekolah Tinggi Pastoral Santo
4
4. Menjamin struktur kurikulum KKNI program Sarjana Prodi PPAK pada Sekolah Tinggi
Pastoral Santo Agustinus Keuskupan Agung Pontianak yang lebih ramping namun
bermutu.
1. Visi lembaga
Pendidikan Agama dan Keagamaan Katolik yang bertaraf nasional dan internasional
3. Misi lembaga
kemandirian.
agama Katolik.
kependidikan.
5
e. Melaksanakan pembinaan civitas akademika yang berwawasan kebangsaan dan
multikultur.
5. Tujuan
b. Menghasilkan Guru Pendidikan Agama Katolik yang profesional dan berdaya saing
f. Meningkatkan kerja sama dengan Gereja lokal dan universal dalam mewujudkan
E. Struktur Kurikulum
a. Pendekatan CTL
6
makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan
sehari-hari Mahasiswa. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak
hanya disiapkan dalam memori jangka pendek yang mudah dilupakan, tetapi dapat
disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan
dalam tugas nantinya. CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar ini
dapat membantu dosen mengaitkan antara materi yang diajarkannya dan situasi
anggota masyarakat.
b. Pendekatan Sains
tertentu sebagai dasarnya. Cara kerja pendekatan sains dalam pendidikan adalah
c. Pendekatan Filosofi
pelaksanaan pendidikan semata yang hanya terbatas pada tataran empiris. Dalam
pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih
mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman inderawi atupun fakta-fakta faktual,
antaranya adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan
nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta,
7
d. Pendekatan Religius
agama. Di dalamnya berisi keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat
pendidikan. Cara kerja pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains maupun
filsafat di mana cara kerjanya berlandaskan pada akal budi atau rasio. Pendekatan
e. Pendekatan Teknologis
perangkat atau instrumen tertentu yang dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai
f. Pendekatan Interaksional
pola terjadinya interaksi yang seimbang antara dosen dan mahasiswa. Dosen aktif
g. Pendekatan Inquiri
hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata melalui proses penelitian. Mahasiswa
dunia nyata.
8
h. Pendekatan Keteladanan
ilustrasi-ilustrasi tentang kisah tertentu yang patut diteladani oleh mahasiswa, juga
secara tidak langsung melalui sikap keteladanan dosen itu sendiri dalam relasi dan
mahasiswa.
a. Metode Diskusi
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama antara
dosen dan mahasiswa dan sesama mahasiswa tentang permasalahan atau materi kuliah
yang sedang dibahas. Dengan menggunakan metode ini, mahasiswa dirangsang kreaktif
Metode ini digunakan untuk menghadiri terjadinya verbalisme yang berlebihan dan
menggunakan metode ini proses pembelajaran lebih menarik karena kegiatan presentasi
itu sendiri didukung dengan media pembelajaran seperti laytop dan infokus.
c. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan keterangan atau indormasi atau uraian
tentang suatu pokok bahasan serta masalah secara lisan. Dalam penerapannya metode
ini didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan
lain-lain.
d. Metode Eksprimen
Metode eksprimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu
mahasiswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
9
sesuatu berdasarkan fakta dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pihak yang
berkepentingan.
e. Metode Resitasi
Metode ini digunakan dalam rangka mengembangkan aktivitas belajar mahasiswa baik
secara individual maupun kelompok. Metode ini juga dapat membantu mahasiswa dalam
hal kreaktifitas, kemandrian, tanggung jawab dan disiplin terkait tugas-tugas yang
f. Metode Simulasi
menjelaskan sesuatu (materi kuliah) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain
peran mengenai satu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang
sebenarnya. Dengan menggunakan metode ini dilatih untuk kreaktif, percaya diri,
terampil untuk menghadapi situasi yang sebenarnya kelak terutama dalam tugas dan
Metode ini digunakan untuk membangun komunikasi langsung dan bersifat interaktif,
sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara dosen dan mahasiawa. Metode dapat
Penilaian hasil pembelajaran pada prodi PPAK di Sekolah Tinggi Pastoral Santo
10
3. Penilaian proses pembelajaran melalui ecaluasi hasil belajar, mencakupi nilai hasil
belajar seperti: Tugas mandiri dan kelompok, PPL, KKN (KBN), UTS dan UAS.
Penilaian melalui evaluasi meliputi penilaian terhadap indeks prestasi semester dan
a. Dosen
pembelajaran.
b. Mahasiswa
c. Alumni
PPL/praktek mengajar di sekolah-sekolah dan Karya Bakti Natal (KBN) (b) Isi dan
11
Agustinus Keuskupan Agung Pontianak yang Pengguna Alumni (c) sikap dan tata
nilai, pengetahuan dan keterampilan lulusan yang sesuai tuntutan dunia kerja.
9. Sumber Belajar
Terdapat dua sumber belajar yang diterapkan pada program studi Sekolah Tinggi Pastoral
1. Learning resources by design (LRD). LRD adalah sumber belajar yang secara
2. Learning resouces by utilization (LRU). RLU adalah sumber belajar yang tidak
F. Dosen
12
20 Andreas Engselmus, CP Sangkan, 10 November 1965
22 Martinus, CP Tapang Perodah, 10 Deseber 1967
Andreas Alsandriata,
23 S.Ag.,M.Si. Pontianak, 05 September 1982
24 Drs. Yosef, M.Th. Benua Martinus, 24 Januari 1965
25 Lidwina, SFK.,M.Th. Pemangkat, 27 Maret 1967
Yohanes Peten Lewo,
26 S.Pd.,M.Pd Puhu, 01 Juli 1974
27 ‘011056102 Dr. A. Totok Priyadi, M.Pd. Klaten, 11 Mei 1961
G. Tenaga Kependidikan
No Nama L/ Pendidikan
P Terakhir Jabatan Keterangan
1 FH. Mulyana, S.Sos L Strata 1 Bendahara
2 Karolina Karolin,
S.Kom P Strata 1 Staf Akademik
3 Ifad. H. Malau, S.Sos L Strata 1 Staf Administrasi Umum
4 H.W. Puguh. P, S.P L Strata 1 Staf Administrasi Umum
5 Werenvridus Sadan,
S.S L Strata 1 Staf Administrasi Umum
6 Martina, S.Ag L Strata 1 Staf Perpustakaan
7 R. Yulianti P SMA Staf Perpustakaan
8 L Satpam
9 David L SMA Office Boy (OB)
Pustaka (buku teks, karya ilmiah, dan jurnal; termasuk juga dalam bentuk CD-ROM dan
media lainnya) Tuliskan rekapitulasi jumlah ketersediaan pustaka yang relevan dengan
Tabel 1.
13
(1) (2) (3)
Skripsi 2028
Tesis 31
TOTAL eksemplar
H. 2. Prasarana
Tuliskan data ruang kerja dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
Jumlah
Ruang Kerja Dosen Jumlah Luas (m2)
Ruang
kelas, ruang
laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun percobaan, dsb. Kecuali ruang dosen)
yang dipergunakan PS dalam proses belajar mengajar dengan mengikuti format tabel
berikut:
14
Utilisasi
Kepemilik (Jam
Kondisi
Jumla an
Total /minggu)
No. Jenis Prasarana h Luas
(m2) Tidak
Unit Teraw
SD SW Teraw
at
at
2. Kantor 2 48 v v 72
3. Lab. Komputer 1 64 v v 60
Lab. Tata 1 80 v 8
5.
Busana
Lab. Perikanan 2 48 v v 8
6.
Darat
Kebun 1 20.000 v v 8
7.
Percobaan
8. Perpustakaan 1 80 v v 72
Keterangan:
Tuliskan data prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama,
Kepemilika
Kondisi
Total n Unit
Jenis Prasarana Jmlh
No. Luas Tidak Pengelol
Penunjang Unit Teraw
(m2) SD SW Teraw a
at
at
15
2 Lap. Volly 2 144 V v STP
4 Perpustakaan 1 80 V v STP
STP
Keterangan:
1. Pengertian mutu
Mutu adalah kesesuaian dengan standar, sesuai dengan harapan pelanggan, sesuai
dengan apa yang dijanjikan dan memenuhi persyaratan. Mutu pendidikan di Sekolah
proses pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan
sesuai renstra, renop dan standar akademik. Pencapaian tujuan ini berkaitan dengan
capaian pembelajaran dari aspek sikap dan tata nilai, pengetahuan dan
keterampilan.
2. Mutu Pendidikan
secara dinamis. Mutu ini juga mencakup pelayanan akademik; administrasi, sarana-
16
Sistem penjamin mutu akademik Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus
kualitas unit pelayanan akademik dan kualifikasi mutu gelar akademik yang
diberikan. Hal ini berarti bahwa sistem penjamin mutu harus menjamin kompetensi
dan profesionalitas di bidang pelaksanaan akademik dan output atau lulusan yang
pembelajaran. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan terkait dengan sistem
b. Acuan Standar
dalam:
Perguruan Tinggi;
17
2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 108/DIKTI/Kep/2001
jurusan;
Perguruan Tinggi;
Mei 2006 Tentang Pendirian STP St. Agustinus Keuskupan Agung Pontianak
157/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VII/2013
18
sistem penjaminan mutu di semua unit kerja di Sekolah Tinggi Pastoral Santo
Agung Pontianak terdiri dari Senat, Ketua Sekolah, Puket I, Pukte II, dan Puket III
1. Senat
adalah Pemimpin Sekolah Tinggi yang dibantu oleh para wakil yang
19
membantunya. Ketua bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan
Puket I, II, dan III adalah para wakil ketua yang bertanggung jawab dalam
penjamin mutu. Puket I, II, III dibantu oleh LPM merumuskan pelaksanaan
sistem penjamin mutu dan prosedur yang tepat dalam memantau dan menilai
Pontianak;
20
h. Pengembangan dan pelaksanaan sistem penjamin mutu akaemik internal
Agung Pontianak;
c. Intruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan standar Akademik, Manual Mutu, an
Manual Prosedur;
dibantu oleh sekretaris prodi, tim koordinasi semester yang dibentuk pada
Pontianak atas usulan atau rekomendasi Puket I dan Karpodi. Tim koordinasi
semester terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris dan 2
(dua) orang anggota. Tugas dan tanggung jawab tim koordinasi semester
yaitu:
21
a. Membantu pengelola program studi dalam kegiatan akademik semester;
(satu) semester.
22
LAMPIRAN
KKNI
5. Deskripsi Matakuliah
6. SAP/SILABUS MATAKULIAH
23
MATA KULIAH
PROGRAM STUDI
SKS
SEMESTER
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PERKULIAHAN
(COURSE LEARNING OUTCOMES)
24
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BERDASARKAN PERMENRISTEKDIKTI NO. 44/2015 SNPT PASAL 12
MATA KULIAH :
SKS :
KODE :
PROGRAM STUDI :
SEMESTER :
Kemampuan Pengalaman
yang Bahan Metode Waktu Belajar Kriteria,
Minggu
Diharapkan Kajian Pembela Belajar Mahasiswa Indikator dan Daftar Referensi yang digunakan
Ke-
pada Setiap jaran (Menit) (Deskripsi Bobot Penilaian
Pertemuan Tugas)
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
Ke-6
Ke-7
Ke-8
Ke-9
Ke-10
Ke-11
Ke-12
Ke-13
Ke-14
Ke-15
Ke-16
25
26