BEBERAPA ISTILAH
2
1. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh
peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, sedangkan pejabat lain
hanya merupakan kekecualian.
4. Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik yang dibuat
oleh atau di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan
dalam UUJN
5. Akta Autentik adalah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh
undang-undang dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang
berkuasa untuk itu di tempat akta dibuatnya.
6. Minuta Akta adalah asli Akta yang mencantumkan tanda tangan para
penghadap, saksi, dan Notaris, yang disimpan sebagai bagian dari Protokol
Notaris.
7. Salinan Akta adalah salinan kata demi kata dari seluruh Akta dan pada bagian
bawah salinan Akta tercantum frasa "diberikan sebagai SALINAN yang sama
bunyinya".
8. Kutipan Akta adalah kutipan kata demi kata dari satu atau beberapa bagian
dari Akta dan pada bagian bawah kutipan Akta tercantum frasa "diberikan
sebagai KUTIPAN".
9. Grosse Akta adalah salah satu salinan Akta untuk pengakuan utang dengan
kepala Akta "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA", yang mempunyai kekuatan eksekutorial.
3
10. Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang merupakan arsip negara
yang harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
para pihak.
Pasal 19 UUJN menentukan :2
“(1)Notaris wajib mempunyai hanya satu kantor, yaitu di
tempat kedudukannya.
(2)Tempat kedudukan Notaris sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah wajib mengikuti tempat kedudukan Notaris.
(3)Notaris tidak berwenang secara berturut-turut dengan
tetap menjalankan jabatan di luar tempat
kedudukannya.
(4)Notaris yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dikenai sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pemberhentian sementara;
c. pemberhentian dengan hormat; atau
d. pemberhentian dengan tidak hormat. “
3
Indonesia, Undang-Undang Jabatan N otaris, Ps. 52
8
4
G.H.S Lumban Tobing, Op.Cit., hal. 50
9
AKTA OTENTIK
RELAAS
Akta Notaris sebagai Akta Otentik ada 2 golongan, yaitu terdiri dari :
1) Akta Partij atau Akta Pihak (partij akten) yaitu akta yang dibuat ”di
hadapan” (ten overstaan) Notaris;
8
Ibid., hal. 51
9
Herlien Budiono,Dasar Teknil Pembuatan Akta Notari, Cet. Ke 1. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2013), hal. 7
13
Pasal 2
Harga jual beli Tanah dan Bangunan tersebut adalah sebesar Rp
1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta Rupiah), yang
dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dengan cara
sebagai berikut:
-
-
.Pasal 3
16
14
Ibid., hal. 53
23
- Komisaris Utama:
- Komisaris :
Selanjutnya rapat dengan ini memberi kuasa kepada Direksi
Perseroan dan
.
- baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak untuk
memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk
memberitahukan/melaporkan perubahan susunan pemegang saham
dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan tersebut
kepada instansi/pejabat yang berwenang dan membuat segala
perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan dalam perubahan
anggaran dasar tersebut yang mungkin diubah atau ditambah yang
diminta atau dipertimbangkan oleh yang berwajib dan berhubung
dengan itu, wakil-wakil atau salah seorangnya dikuasakan untuk
menerangkan dan menyatakan segala perubahan dan tambahan yang
perlu didalam akta notaris, membuat, minta dibuatkan dan
menandatangani segala surat-surat dan akta-akta, umumnya
menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk mencapai
maksud tersebut, tidak ada tindakan yang dikecualikan.
- Karena tidak ada hal-hal lain yang akan dibicarakan lagi, maka
Ketua Rapat menutup Rapat ini pada pukul ……………………..
- Satu dan lain terhitung mulai saat rapat ini ditutup.
- Maka, saya, Notaris, membuat Risalah Rapat ini dari segala apa
yang dibicarakan dan diputuskan, untuk dapat dipergunakan sebagai
bukti dimana perlu.
- Para penghadap saya, Notaris kenal;
DEMIKIANLAH AKTA INI
- Dibuat sebagai minuta, dibacakan serta ditandatangani di Jakarta
pada hari dan tanggal tersebut pada awal akta ini dengan dihadiri
oleh:
- sebagai saksi-saksi.
- Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris, kepada
penghadap dan saksi saksi, maka seketika ditandatanganilah akta ini
oleh penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.
- Dilangsungkan dengan
26
a. judul akta;
b. nomor akta;
c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan
d. nama lengkap dan tempat kedudukan notaris.
Pasal 16 ayat 1 huruf m UUJN menentukan bahwa “Di dalam menjalankann jabatannya Notaris wajib
16
membacakan aktad ihadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) orang saksi atau 4 (empat) orang
27
(7)UUJN17;
b. uraian tentang penandatanganan dan tempat
penandatanganan atau penerjemahan akta jika ada;
c. nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan,
jabatan, kedudukan, dan tempat tinggal dari tiap-tiap saksi akta;
dan
d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi
dalam pembuatan akta atau uraian tentang adanya perubahan
yang dapat berupa penambahan, pencoretan, atau penggantian
serta jumlah perubahannya.
(5) Akta Notaris Pengganti, Notaris Pengganti Khusus, dan Pejabat
Sementara Notaris, selain memuat ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), juga memuat nomor dan tanggal
penetapan pengangkatan, serta pejabat yang mengangkatnya.
Pasal 38 UUJN mementukan bahwa, awal akta atau kepala akta memuat:
1. Judul akta;
2. Nomor akta;
3. Jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; serta
4. Nama lengkap dan tempat kedudukan notaris.
- untuk membuat Risalah Rapat dari apa yang dibicarakan dan diputuskan dalam
Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa, yang diadakan pada hari, tanggal
dan pukul dan tempat sebagaimana tersebut diatas
30
ATAU
18
Indonesia, Undang-Undang Jabatan N otaris, Ps. 1 angka 1.
33
BADAN AKTA
1. Komparisi Akta
2. Premise Akta
3. Isi Akta
4. Uraian Mengenai pengenalan penghadap
19
Indonesia, Undang-Undang Jabatan N otaris,Ps. 38 ayat 3.
20
G.H.S.L. Tobing, Op.Cit. hal. 146
34
a. Identitas Penghadap
Untuk komparisi berkaitan dengan perorangan harus menyebutkan
hal-hal sebagai berikut:
(1) Nama lengkap (sebutkan nama lengkap penghadap
ditambah gelarnya (jika ada);
(2) Tempat dan tanggal lahir;
(3) Kewarganegaraan;
(4) Pekerjaan/jabatan/kedudukannya;
(5) Tempat tinggal;
(6) Identitas diri (KTP dengan menyebutkan NIKnya ).
b. Contoh Komparisi
Tuan ALI, lahir di Jakarta, pada tanggal 18-08-1988 (delapan belas Agustus
seribu sembilan ratus delapan puluh delapan), Warga Negara Indonesia, swasta,
bertempat tinggal di Jakarta , Jalan Bungur Besar Raya nomor 50, Rukun
36
Isi akta merupakan bagian dari akta yang berisi keinginan atau
kehendak dari para pihak.
Pasal 39
(1) Penghadapharus memenuhisyarat sebagai berikut:
AKHIR AKTA
delapan puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di Tangerang,
Jalan Mawar nomor 10, Rukun Tetangga 006, Rukun Warga 007, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan
Karang Tengah, Kota Tangerang, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
3671125205870008;
- yang saya, notaris kenal. sebagai saksi-saksi.
- Setelah saya, Notaris membacakan akta ini kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini
ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris;.
- Dilangsungkan dengan tanpa perubahan.
Pada bagian akhir akta harus disebutkan tempat akta dibuat, dibacakan
dan ditandatangani.
Pasal 40 UUJN23menentukan:
(1) Setiap akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit2
(dua) orang saksi, kecuali peraturan perundang-undangan
menentukan lain.
(2) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. paling rendah berumur 18 (delapan belas) tahun atau telah
menikah;
b. cakap melakukan perbuatan hukum;
c. mengerti bahasa yang digunakan dalam akta;
d. dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf; dan
e. tidak mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah
dalam garis lurus ke atas atau ke bawah tanpa pembatasan
derajat dan garis ke samping sampai dengan derajat ketiga
dengan Notaris atau para pihak.
(3) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikenal oleh
23
Indonesia, Undang-Undang Jabatan N otaris, Ps.40
43
24
Indonesia, Undang-Undang Jabatan N otaris, Ps. 41
25
G.H.S.L. Tobing, Op.Cit., hal. 201
44
- ...
- sebagai saksi-saksi.
- Segera setelah saya, Notaris membacakan akta ini kepada para
penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para
penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris;.
- Dilangsungkan dengan ....
Pasal 43 ayat 1 UUJN menentukan bahwa akta wajib di buat dalam bahsa
Indonesia. Pasal 43 ayat 3 UUJN menentukan dalam hal para pihak
menghendaki maka akta dapat dibuat di dalam bahasa asing.
Berkaitan dengan ketentuan pasal 43 ayat 1 dan ayat 3 UUJN tersebut,
yang menjadi pertanyaan adalah apakah akta notaris dapat dibuat dalam
bahasa asing?
Diatas telah dikatakan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 43 ayat 3
UUJN bahwa dalam hal para pihak menghendaki maka akta dapat
dibuat di dalam bahasa asing. Dan sehubungan dengan hal tersebut Pasal
43 ayat 4 UUJN menentukan bahwa dalam hal akta dibuat dalam bahasa
asing maka notaris wajib menerjermahkannya ke dalam bahasa Indonesia
dan selanjutnya Pasal 43 ayat 5 UUJN menentukan apabila notaris tidak
dapat menerjemahkan atau menjelaskan maka akta tersebut
diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi.
Jika kita melihat pada rumusan Pasal 43 ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 tersebut
maka jelas bahwa akta notaris dapat dibuat di dalam bahasa asing yang
dikehendaki oleh para pihak dan kemudian akta itu diterjemahkan oleh
47
Indonesia, Undang-Undang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, UU No. 24 Tahun
26
2009, LN No. 109 Tahun 2009, TLN No. 5035, Ps. 31.
48
akta tidak lagi ditentukan secara tegas di dalam UUJN, karena sejak
dilakukannya perubahan atas UU No. 30 tahun 2004 dengan UU No. 2
tahun 2014 ketentuan tersebut telah ditiadakan. Namun demikian penulis
berpendapat walaupun tidak ditentukan secara tegas di dalam UUJN,
syarat tersebut tetaplah berlaku karena sebagai pejabat kepercayaan
notaris wajib memahami dan mengerti akta yang dibuat oleh atau
dihadapannya, agar ia dapat memahami apa yang dikehendaki oleh para
pihak untuk dituangkan di dalam akta tersebut dan agar notaris dapat
menjelaskan isi akta tersebut kepada para pihak sesuai dengan apa yang
tertuang didalam akta. Tanpa memahami bahasa yang digunakan di
dalam akta tentunya hal tersebut tidak dapat tercapai
Jadi didalam pembuatan akta dengan menggunakan bahasa asing sudah
tentuharus menggunakan bahasa asing yang dimengerti oleh
notaris.Seandainya notaris tidak mengerti bahasa asing tersebut tentunya
notaris wajib membuat akta tersebut dalam bahasa Indonesia saja dan
kemudian menterjemahkan akta tersebut ke dalam bahasa yang
dimengerti penghadap dengan bantuan penterjemah resmi.
CONTOH DITERJEMAHKAN OLEH NOTARIS
PENANDATANGANAN AKTA
Pasal 44 UUJN
(1) Segera setelah akta dibacakan, akta tersebut ditandatangani
oleh setiap penghadap, saksi, dan Notaris, kecuali apabila ada
penghadap yang tidak dapat membubuhkan tanda tangan
dengan menyebutkan alasannya.
(2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara
tegas dalam akta.
(3) Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3)
ditandatangani oleh penghadap, Notaris, saksi, dan penerjemah
resmi.
(4) Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan
penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3) dan Pasal 43 ayat (3), dan ayat (4) dinyatakan secara tegas
pada akhir akta.
(5) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu akta hanya
mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan dan
dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk
menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada Notaris.
50
KOMPARISI
A. KOMPARISI PERORANGAN
1. PENGHADAP TELAH MENIKAH ---- OBYEK PERJANJIAN
MERUPAKAN HARTA PRIBADI
-Tuan ALI, lahir di Jakarta, pada tanggal 18-08-1988 (delapan belas Agustus seribu
sembilan ratus delapan puluh delapan), Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat
tinggal di Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya nomor 50, Rukun Tetangga 003, Rukun
Warga 005, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, pemegang
Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3171031808880006;
- Menurut keterangannya tanah dan bangunan yang menjadi obyek perjanjian yang
termuat dalam akta ini merupakan harta pribadi/harta bawaan yang diperolehnya
sebelum perkawinan dengan isterinya nyonya ANA, sehingga untuk melakukan
perbuatan hukum dalam akta ini tidak memerlukan persetujuan dari siapapun juga;
Tuan ALI, lahir di Jakarta, pada tanggal 18-08-1988 (delapan belas Agustus seribu
sembilan ratus delapan puluh delapan), Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat
tinggal di Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya nomor 50, Rukun Tetangga 003, Rukun
Warga 005, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, pemegang
Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3171031808880006;
53
(1) Surat kuasa otentik atau surat lainnya yang menjadi dasar
kewenanganpembuatanakta yangdikeluarkandalam bentuk
originaliatausuratkuasadibawahtanganwajibdilekatkan pada
Minuta Akta.
(2) SuratkuasaotentikyangdibuatdalambentukMinutaAkta diuraikan
dalamakta.
(3) Ketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(1)tidakwajib
dilakukan apabila surat kuasa telahdilekatkanpadaaktayang
dibuat di hadapan Notaris yang sama dan hal tersebut
dinyatakandalamakta.
KOMPARISNYA :
57
Bunyi Komparisinya :