Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN RHEUMATOID ARTHRITIS

A. DEFINISI
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan
ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
Kata arthritis berasal dari bahasa Yunani, “arthon” yang berarti sendi, dan “itis” yang berarti
peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang pada sendi. Sedangkan Rheumatoid Arthritis
adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya tangan dan kaki) mengalami
peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan pada
bagian dalam sendi
Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan dan banyak mengenai
penduduk pada usia produktif sehingga memberi dampak sosial dan ekonomi yang besar.
Diagnosis dini sering menghadapai kendala karena pada masa dini sering belum didapatkan
gambaran karakteristik yang baru akan berkembang sejalan dengan waktu dimana sering sudah
terlambat untuk memulai pengobatan yang adekuat
B. ETIOLOGI
Etiologi secara pasti, namun faktror resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit,
antara lain :
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Jenis kelaminwanita lenih sering
3. Genetic
4. Kegemukan dari penyakit genotik
5. Kelainan pertumbuhan
6. Kepadatan tulang
C. Kasifikasi
Menurut Adelia (2009) beeberapa rematik yaitu :
1. Rematik sendi
Rematik yang menyerang sendi dikenal dengan nam reumatik sendi ( reumatik
arukuler)
2. Rematik jaringan lunak (monartikuler)
Golongan penyaklit reumatik yang mengenai jaringan lunak diluar sendi sehingga
disebut juga reumatik luar sendi
D. Patofisiologi
Pemahaman mengenai anatomi normal dan fisiologi persendian diartrodial atau sivovyal
merupakan kunci untuk memahami patofisiologi penyakit reumatik fungsi persendian
sinovial memiliki kisaran gerak tertentu kendati masing-masing orang tidak mempunyai
kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang dapat digerakkan pada sendi sinovial
yang normal kartilago artikular membungkus ujung tulang pada sendi dan menghasilkan
perkumaan yang licin serta ulet untuk digerakkan. Membran sinovial melapisi dinding
dalam kapsula fibrosa dan mengsecresi cairan kedalam ruang antar tulang. Fungsi dari
cairan sinovial ini yaitu peredam kejut (syok absorber) dan pelumas yang memungkinkan
sendi untuk beregrak secara bebas dalam arah yang tepat sebaliknya, pada penyakit
rematik degeneratif dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder sinovitis ini biasanya
lebih ringan serta menggambarkan suatu prose reaktif, dan lebih besar kemungkinannya
untuk terlihat penyakit lanjut, pelepasan ptoteoglikan tulang rawan yang bebas dari
kartilago artikuler yang mengalami degenerasi dapat berhubungan dengan sinovitis
kendati faktor-faktor imunologi dapat pula terlibat (Smelzer dan Bare, 2002)

PATHWAY
E. Mnisfestasi klinis
a) Nyeri sendi
b) Hambatan gerakkan sendi
c) Kaku pagi
d) Krepitasi
e) Pembesaran sendi
f) Perubahan gejala berjalan
F. Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan baik, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan beberapa
komplikasi diantaranya :
a) Cervical myelaty
b) Sindrom sjogren
c) Limfoma
d) Penyakit jantung
G. Pemeriksaan Pununjang

1. Laboratorium

a. Penanda inflamasi : Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP)
meningkat

b. Rheumatoid Factor (RF) : 80% pasien memiliki RF positif namun RF negatif tidak
menyingkirkan diagnosis

c. Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP) : Biasanya digunakan dalam diagnosis
dini dan penanganan RA dengan spesifisitas 95-98% dan sensitivitas 70% namun
hubungan antara anti CCP terhadap beratnya penyakit tidak konsisten

2. Radiologis

Dapat terlihat berupa pembengkakan jaringan lunak, penyempitan ruang sendi,


demineralisasi “juxta articular”, osteoporosis, erosi tulang, atau subluksasi sendi.
H. Therapy
a) Medikamentosa
b) Instirhatkan sendi yang sakit
c) Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
d) Lingkungan yang aman untuk melindungi cedera
e) Dukungan psikososial
f) Fisioterafi
g) Diet rendah
I. Diaqgnosa Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai