Anda di halaman 1dari 8

INSTRUMEN DAN NORMA ALAT UKUR KEBUGARAN JASMANI

1. INSTRUMEN

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk mengukur tingkat

kesegaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi salah satu tolak ukur

dalam mengetahui tingkat kesegaran jasmani anak yang digolongkan sesuai dengan umur anak

tersebut.

Sesuai dengan tolak ukur kesegaran jasmani, maka tolak ukur

ini hanya berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani anak sesuai dengan golongan umur

tersebut. Dengan demikian tolak ukur ini tidak berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani bagi

mereka yang tidak termasuk kelompok umur tersebut.

Pusat kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang diberi nama tes

kebugaran jasmani indonesia (TKJI) yang kategorinya dikelompokan menjadi 4 kelompok

1. Umur 6 s/d 9 tahun

2. Umur 10 s/d 12 tahun

3. Umur 13 s/d 15 tahun

4. Umur 16 s/d 19 tahun

Kategori dengan membedakan juga jenis kelamin dimana kategori putra dan putri. TKJI

merupakan battery test dimana terdiri dari :

A. Sprint

Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan.

- Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start. - Gerakan : 1. Pada aba-aba “SIAP” peserta
mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. 2. Pada aba-aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju
garis finish.
B. Pull Up

Pull up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu.

- Sikap Permulaan :

Peserta berdiri tegak dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar
bahu. Pegangan telapak tangan menghadap kearah letak kepala.

- Gerakan :

a. Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada

diatas palang tunggal kemudian kembali kesikap awal permulaan dan gerakan tersebut dihitung satu

kali.

b. Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai kaki tetap merupakan satu garis lurus.

c. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin dalam waktu 60 detik
C. Sit Up

Sit-up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

- Sikap Permulaan : Peserta berdiri tegak dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap kearah letak kepala.

- Gerakan : a. Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau
berada diatas palang tunggal kemudian kembali kesikap awal permulaan dan gerakan tersebut dihitung
satu kali. b. Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai kaki tetap merupakan satu garis lurus.
c. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin dalam waktu 60 detik

D. Vertical Jump

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai.

- Sikap permulaan

1. Terlebih dahulu ujung jari peserta di olesi dengan serbuk kapur


2. Peserta berdiri tegak di dekat dinding, kaki rapat, papan sekala berada pada sisi kanan / kiri badan

peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan sekala

hingga meninggalkan bekas jari.

- Gerakan

Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua tangan diayun kebelakang ;

Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat

sehingga menimbulkan bekas ; Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat, atau boleh di nselingi

peserta lain.
E. Lari Jarak Sedang

Lari jarak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan pembuluh

darah.

- Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang garis start

- Gerakan Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri siap untuk lari ; Pada saat aba-aba “YA”
peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish.
2. NORMA ALAT UKUR

Hasil dari setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil

kasar, hal ini desebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda,

yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.

Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI.

Setelah hasil kasar disetiap tes di ubah dalam satuan nilai, maka di lanjutkan dengan

menjumlahkan dari semua nilai-nilai dari kelima butir tes TKJI. Hasil penjumlahan tersebut

digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani siswa.

Anda mungkin juga menyukai