Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah.

: Komunikasi
Dosen Pembimbing : Asriani Bahar, S. Kep, Ns. M.Kes

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


PADA REMAJA

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Tenri Wulan
Makmur Said
Syayyidah Fatimah Azzahrah

Akademi Keperawatan Syekh Yusuf Gowa

Semester II/X/2020/20201
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Komunikasi dengan judul
“PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sungguminasa, 3 JUNI 2021

Penyusun

Kelompok 5

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A.Perkembangan komunikasi pada usia remaja................................................................................3
B. Sikap terapeutik komunikasi pada remaja.....................................................................................3
C. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja...........................................................................4
D. Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja........................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
Kesimpulan........................................................................................................................................6
Saran..................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan kesulitan
untuk melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa remaja untuk
setiap anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja
mulai mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas
mereka sendiri secara individu. Adanya perubahan biologis dan fisiologis ,
menghadapi tekanan dari teman sebayanya, mengalami ketertarikan pada lawan jenis,
dan lain sebagainya. Sementara orang tua juga mulai merasakan besarnya
kekhawatiran pada anak remaja mereka, baik terhadap pergaulannya maupun
perkembangan kepribadiannya. Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya?
Pendekatan terhadap orang tua adalah salah cara yang tepat dilakukan.
Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak-anak sangat penting dilakukan
karena akan membuat hubungan antara orang tua dan anak tetap terjalin dengan baik.
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif orang tua perlu memahami karakteristik
remaja.
Sebagai seorang perawat, perawat bisa memfasilitasi antara orang tua dan
remaja. Perawat bisa menggali masalah yang dihadapi remaja, dan selanjutnya orang
tua bisa diberitahukan cara mengatasi masalah anaknya. Agar tindakan yang diberikan
perawat bisa berjalan lancar, perawat perlu menerapkan strategi pelaksanaan di setiap
tindakan keperawatan. Pada makalah ini, kami akan membahas mengenai komunikasi
terapeutik pada klien remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Perkembangan komunikasi pada usia remaja


2. Menerapkan sikap terapeutik berkomunikasi pada remaja
3. Mengidentifikasi suasana komunikasi yang kondusif pada remaja
4. Menerapkan komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja

C. Tujuan Penulisan
 Mengetahui perkembangan komunikasi pada remaja
 Mengetahui sikap terapeutik berkomunikasi pada remaja
 Mengetahui suasana komunikasi yang kondusif pada remaja dan komunikasi
tingkat perkembangan remaja

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan komunikasi pada usia remaja


Fase Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju masa
dewasa. Dengan demikian pola piker dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari
anak-anak menjadi orang dewasa. Anak harus diberi kesempatan untuk belajar
memecahkan masalah secara positif. Apabila anak merasa cemas dan stress, jelaskan
bahwa ia dapat mengajak bicara teman sebayanya dan/atau orang dewasa yang ia
percaya terutama orang tua dan termasuk juga perawat yang selalu bersedia
menemani dan mendengarkan keluhannya.
Menghargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya merupakan hal yang
prinsip untuk diperhatikan dalam berkomunikasi. Luangkan waktu bersama dan
tunjukkan ekspresi wajah yang bersahabat dengannya, jangan memotong pembicaraan
saat ia sedang mengekspresikan perasaan dan pikirannya, menghargai pandangan
remaja serta menerima perbedaan. Hindari perkataan yang menyinggung harga
dirinya, hindari mengkritik atau menghakimi, hindari pertanyaan yang menyelidiki
atau interogasi. Kita harus menghormati privasinya dan berikan dukungan atas hal
yang telah dicapainya secara positif dengan selalu memberikan reinforcement positif.

B. Sikap terapeutik komunikasi pada remaja

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Pada masa transisi ini
remaja banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan kemampuan Bagaimana
komunikasi dengan anak remaja dilakukan? Adakah spesifik komunikasi yang
diterapkan pada remaja? Berikut ini sikap perawat, orang tua atau orang dewasa lain
yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja.

1. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka


untuk mengekspresikan perasaannya, pikiran dan sikapnya.
2. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan
sikapnya.
3. Janganmemotongpembicaraandanjanganberkomentaratauberespon
yang berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional, maka
sikap kita adalah memberikan support atas segala masalah yang
dihadapi remaja dan membantu untuk menyelesaikan dengan
mendiskusikannya.
4. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat
remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka.
5. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol dan
bercengkrama dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.

 Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Remaja


2
Penerapan komunikasi terapeutik pada remaja berikut ini:
1. Komunikasi terbuka: “Bagaimana sekolahmu hari ini?”, “Apa yang membuatmu
merasa senang hari ini di sekolah?”
2. Komunikasi Dua arah, yaitu bergantian yang berbicara dan yang mendengarkan.
Jangan mendominasi pembicaraan, sediakan waktu untuk remaja untuk
menyampaikan pendapatnya.
3. Mendengar aktif artinya tidak hanya sekadar mendengar tapi juga memahami dan
menghargai apa yang diutarakan remaja. Terima dan refleksikan emosi yang
ditunjukkan, misalnya dengan mengatakan, “ibu tahu, kamu merasa kesal karena
diejek seperti itu...”
4. Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja. Jika sedang tidak
bisa, katakan terus terang daripada Anda tidak fokus dan memutus komunikasi
dengan remaja.
5. Jangan memaksa remaja untuk mengungkapkan sesuatu yang dia rahasiakan karena
akan membuatnya tidak nyaman dan enggan berkomunikasi. Anak remaja sudah
mulai memiliki privasi yang tidak boleh diketahui orang lain termasuk orang tuanya.
6. Utarakan perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan jangan
memarahi atau membentak. Misalnya, “Mama khawatir sekali kalau kamu tidak
langsung pulang ke rumah.

C. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja


Keberhasilan berkomunikasi dengan remaja dapat dipengaruhi oleh suasana
psikologis antara perawat / orang tua / orang dewasa lain dengan remaja.

1. Suasana hormat menghormati Orang dewasa akan akan mampu berkomunikasi


dengan baik apabila pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia
boleh turut berfikir dan mengemukakan fikirannya.
2. Suasana Saling Menghargai Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan
harga diri mereka akan dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
3. Suasana Saling Percaya Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu
benar adanaya akan dapat membawa hasil yang diharapkan.
4. Suasana Saling Terbuka Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka
untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala
alternatif dapat tergali. Komunikasi verbal dan non verbal remaja perlu
diperhatikan, misalnya ekspresi wajah, gerkan tubuh dan nada suara yang
memberikan tanda tentang status emosionalnya.
D. Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja

Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan


kemampuan berdiskusi atau berdebat. Pada usia remaja, pola perkembangan
kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa sedangkan secara emosional sudah mulai
3
menunjukkan perasaan malu. Anak usia Remaja sering kali merenung kehidupan
yaitu tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.

Sehubungan dengan perkembangan komunikasi ini, maka yang dapat kita


lakukan adalah mengijinkan remaja berdiskusi atau curah pendapat pada teman
sebaya. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga
kerahasiaan dalam komunikasi karena akan menimbulkan ketidakpercayaan remaja.

4
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi pada dasarnya harus memperhatikan kematangan orang atau klien yang diajak
berbicara berdasarkan tingkatan usia, dalam hal ini yaitu kesempurnaan indra, kesempurnaan
dan kematangan otak , kematangan psikologi sehingga pada akhirnya kita dapat
menyesuaikan gaya bahasa, tekanan suara, dan jenis bahasa yang kita gunakan.

Saran

Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan, dan mampuh
menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia,
sosial, latar belakang,dan budayanya

5
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul.1988.Pengantar administrasi Kesehatan edisi kedua, PTBina Rupa Aksara
Nurjannah, Intansari.(2001) Hubungan terapeutik perawat dan klien : kualitas pribadi sebagai
sarana. Yongyakarta: bagian penerbit PSIK FK UGM
Potter and Perry.2005.Fundamental Keperawatan Volume 1.Jakarta:EGC.
Widjaja.2000.Ilmu Komunikasi.Jakarta:Rineka Cipta.
www.komunikasi lansia.com
Diposting oleh Unknown di 00.45

Anda mungkin juga menyukai