MAKALAH
Oleh :
M. AZMIE FADILLAH
14041025
3
B
a
b
P
e
n
d
a
h
u
l
u
a
n
A
.
P
e
m
i
l
i
h
a
n
J
u
d
u
l
4
sering mengalami kondisi darurat ketahanan pangan di
1
memengaruhi negara-negara lain di kawasan Horn of Africa.
2
menderita bencana kelaparan. Bencana kelaparan tersebut
1
FAO, “FAO Roadmap for Recovery in the Horn of
Africa”, dalam
http://www.fao.org/docrep/meeting/023/MB842E.pdf diakses pada 24 Februari
2015
2
Sanji Gunasekara, “Why Is Famine Occuring in the 21st Century? Somalia –
5
A Case Study”,
Pacific Ecologist, Autumn/Winter, 21, 2012.
6
internal dan konflik telah memicu negara ini pada
3
bencana kemanusiaan atau kelaparan.
4
mendorong Food and Agriculture Organization (FAO)
7
menguntungkan serta upaya FAO untuk mewujudkan
Pangan di Somalia
3
Oxfam International, “Famine in Somalia: Causes and
Solutions”, dalam
http://www.oxfam.org/en/somalia/famine-somalia-causes-and-solutions
diakses pada 24
Februari 2015
4
sebagai suatu badan di bawah naungan PBB yang bertujuan untuk
berkontribusi
dalam meningkatkan taraf hidup manusia, produksi, proses,
dan berbagai hal yang berkaitan dengan pangan dan
pertanian
8
B
.
T
u
j
u
a
n
P
e
n
u
li
s
a
n
C.
Latar
Belakan
g
Masalah
9
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting
5
berakibat pada kematian. Terdapat banyak faktor yang dapat
6
lainnya. Krisis pangan banyak terjadi di negara-negara
k
e
b
u
t
u
h
a
n
p
a
n
g
a
n
.
10
5
Aman Wirantakusumah, Pangan dan Gizi, Sagung Seto, Bogor, 2001, hal. 1
6
Thomson Reuters Foundation, “What Creates Food
Crisis?”, dalam
http://www.trust.org/spotlight/what-creates-food-crises/ diakses pada 24
Februari 2015
11
Krisis pangan yang berkepanjangan dapat
orang
7
per hari.
12
Somalia, Sudan, Sudan Selatan, dan Uganda memiliki
7
IPC Global Partners, Integrated Food Security Phase Classification
Technical Manual, Version 1.1, FAO, Roma, 2008, hal. 4
13
tersebut. Somalia menjadi salah satu negara di kawasan
8
dapat berkembang dengan baik.
910
pembajakan. Berbagai konflik berkepanjangan di Somalia
14
distribusi makanan dengan baik.
15
subsidi cukup mengganggu kondisi perekonomian
11
hutang negara yang semakin tinggi.
16
penduduk Somalia menderita krisis pangan akut sekaligus
13
kelaparan.
11
Sanji
Gunase
kara,
op.cit.,
hal. 5
12
FAO, “Deepening Food Security Crisis in Southern Somalia –
Funds Urgently Needed to
Maximize Upcoming Rains”,
dalam
http://www.fao.org/emergencies/resources/documents/resources-
detail/en/c/174057/ diakses pada 24 Februari 2015
13
UNEP, “Food Security in the Horn of Africa: The Implications of a
Drier, Hotter, and More
Crowded Future”, dalam
https://capacity4dev.ec.europa.eu/system/files/file/11/01/2013_-
_1200/food_security_in_the_horn_of_africa_the_implications_of_a_dr
ier_hotter_and_more_cr owded_future.pdf. diakses pada 24 Februari
2015
17
meningkatkan resiko rumah tangga yang rentan jatuh pada
pengungsian dengan
14
kondisi kekurangan gizi.
15
usia 5 tahun.
18
bantuan, meningkatnya angka gizi buruk, dan lonjakan
membutuhkan
14
FAO, “Deepening Food Security Crisis in Southern Somalia – Funds
Urgently Needed to
Maximize Upcoming Rains”, loc.cit
15
Jeremy Hance, “Poor Rains Then Floods Lead to Food Crisis in
Somalia”, dalam
http://news.mongabay.com/2014/1111-hance-food-crisis-somalia.html diakses
pada 24 Februari
2015
19
FAO berupaya untuk menciptakan ketahanan
20
dalam mendapatkan makanan yang tepat untuk
16
FAO, “About FAO”, dalam http://www.fao.org/about/en/ diakses pada 24
Februari 2015
17
WHO, “Food Security”, dalam
http://www.who.int/trade/glossary/story028/en/ diakses pada
24 Februari 2015
21
Sebagai negara gagal dan miskin yang
b
e
r
i
k
u
t
1
8
11
mempekerjakan penduduk yang rentan kelaparan
produktif.
18
FAO, “Q&A – Famine and Drought in Horn of
Africa”, dalam
http://www.disasterriskreduction.net/fileadmin/user_upload/drought/docs/FAO
%20Famine%20
12
masa mendatang. Secara umum, FAO berupaya untuk
masyarakat
dalam
menangani
19
krisis.
12
pemberantasan kemiskinan yang turut menjadi akar
19
Ibid.
20
FAO, “Programmes in Somalia”, dalam
http://www.fao.org/somalia/programmes-and-
projects/en/ diakses pada 24 Februari 2015
13
menciptakan ketahanan pangan di masa mendatang yang
Somalia.
D.
Pok
ok
Per
mas
alah
an
E.
Keran
gka
Dasar
Teori
pertumbuhan ekonomi.
14
FAO, UNICEF dan WFP menjelaskan resiliensi
buruk maka
15
sesungguhnya yang mempertahankan negara adalah entitas
16
yang diberikan oleh USAID sejalan dengan dua definisi
17
an. Menurutnya, perubahan yang terjadi yang
l
e
b
i
h
s
u
b
j
e
k
t
i
f
.
2
1
18
menganalisis apakah usaha tersebut disambut baik oleh
tersebut.
F
.
H
i
p
o
t
e
s
i
s
21
https://petikdua.wordpress.com/2011/08/23/analisis-teori-dan-
konsep-ketahanan-pangan- dan-keterkaitannya-terhadap-krisis-
19
pangan-global-dalam-ilmu-hubungan-internasional/ diakses tanggal 18
Januari 2016.
20
2. FAO berhasil menerapkan strategi resliensi untuk
merespon.
G.
Meto
dolog
i
Penel
itian
berikut:
1. Dokumen-dokumen ilmiah
21
3. Jurnal ilmiah, buletin surat kabar, serta media lainya
H.
Siste
matik
a
Penul
isan
22
Bab ini berisikan pemilihan judul, tujuan penulisan, latar
penulisan.
P
a
n
g
a
n
23
Menjelasakan penerapan strategi resiliensi oleh FAO
Somalia.
24