Denah dapur
E D n
C
Keterangan :
M L
D A. Kulkas
B
K
B. Ruang pemorsian
C. Gudang peralatan
H I L
gudang peralatan
F
D. Ruang penyajian
A J
E. Kompor
F. Ruang pemasakan
G. Toilet
A. Alur kerja
Alur kerja di balai pelatihan merupakan system bolak-balik. Bolak-balik adalah pintu
masuk dan pintu keluar satu arah, jalur pengolahan bolak balik. Alur kerja dimulai dari
penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan kering, penyimpanan bahan
makanan basah, persiapan bahan makanan, pemasakan bahan makanan dan
pendistribusian bahan makanan
B. Tata Letak
Penyelenggaraan makanan diperlukan sarana dan prasarana yang lengkap dan
tepat untuk menunjang tercapainya tujuan. Secara umum sarana dan prasarana adalah
alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan didalam pelayanan publik.
Apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak dapat
mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sarana atau fasilitas
merupakan segala sesuatu berupa benda atau bahan yang mempunyai peran untuk
memudahkan dan memperlancar proses penyelenggaraan makanan. Sarana dan
prasarana penyelenggaraan makanan berupa tempat pengolahan (dapur) dan peralatan
pengolahan (Moenir, 2000).
Dapur adalah suatu tempat makanan dan minuman diolah serta disiapkan sesuai
pesanan (Donald, 2004). Menurut depertemen pariwista pos dan telekomunikasi
(2004) dapur merupakan tempat untuk mengolah makanan untuk disajikan. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dapur adalah suatu tempat untuk
pengolahan makanan dan minuman untuk disajikan sesuai pesanan. Syarat dapur
yang sehat sebagai berikut :
a. Mudah dicapai dari semua ruang perwatan
b. Terletak sedemikian rupa sehingga kegaduhan, keribuan, dan bau makanan dari
dapur tidak menganggu ruangan lain sekitarnya
c. Mudah dicapai kendaraan dari luar untuk pengiriman bahan makanan
d. Tidak dekat dengan pembuangan sampah serta mendapatkan udara dan sinar yang
cukup (Depkes, 2005)
Tata letak dapur balai pelatihan :
a. Bangunan
Bangunan dapur di balai pelatihan saat ini sudah baik. Bangunan telah mengikuti
dan melaksanakan tata letak dapur yang baik.
b. Lantai
Syarat lantai yang baik yaitu kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dibuat
miring sehingga mudah dibersihkan dan lantai selalu dalam keadaan bersih, tahan
terhadap asam dan tidak memberikan suara keras. Beberapa macam bahan dapat
digunakan seperti bata keras, teraso tegel dan sebagainya. Luas lantai tidak boleh
kurang dari 15-25 m². Lantai harus selalu dalam keadaan bersih terpelihara
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (Depkes, 2013).
c. Dinding
Dinding produksi seharusnya dibuat dari porselin atau keramik setinggi 2 meter
terutama pada tempat pencucian, peracikan dan pengolahan. Permukaan dinding
dapur sebelah dalam harus halus, kering dan tidak menyerap air, mudah
dibersihkan, tidak berlubang. Jika permukaan dinding kena percikan air maka 2
meter dari lantai dilapisi bahan kedap air yang permukaannya halus, tidak
menahan debu dan warnanya terang (Depkes, 2005).
Syarat dinding dapur yang baik adalah harus halus, mudah dibersihkan, dapat
memantulkan cahaya yang cukup bagi ruangan, dan tahan terhadap cairan. Semua
kabel dan pipa harus berada dalam keadaan terbungkus atau tertanam dalam lantai
atau dinding (Depkes, 2013).
d. Langit-langit
Langit-langit dapur di balai pelatihan telah tertutup, oleh sebab itu bangunan
dapur ini dilengkapin ventilasi dan jendela yang lebar pada dinding bangunan
serta bagian dapur dekat kompor terdapat pintu yang dibuka saat pengolahan. Hal
ini dapat membantu srikulasi udara dan sudah mampu memberikan srikulasi udara
yang memadai serta dapat mencegah panas pada ruangan. Langit-langit dapur
sudah dibuat tinggi, sehingga memungkinkan tersedia udara yang cukup. Sirkulasi
udara yang cukup dapat mencegah suhu ruangan berlebihan dan membantu
membuang asap dari hasil pengolahan
II. ANALISIS PERALATAN DAN SANITASI PERALATAN PENYELENGGARAAN
MAKANAN
No Nama Peralatan Bahan Dasar Ukuran Jumlah
1 Stock pot (panci untuk membuat kaldu, Stainless steel 28 cm 1 pcs
merebus daging, sayuran, dan membuat
sup) 24 cm 2 pcs
2 Sauce pot (panci untuk memasak saus, Stainless steel 20 cm 2 pcs
merebus daging, sayuran, dan sup)
3 Sauce pan (panci bertangkai untuk Alumunium 20 cm 3 pcs
membuat saus dan merebus sayuran.
Berbahan dasar aluminium dengan
ukuran)
4 Saute pan (panci bertangkai untuk Stainless steel 18 cm 2 pcs
menumis, memasak saus, menggoreng
daging dengan minyak sedikit) 25 cm 2 pcs
5 Rousting pan (panci untuk memanggang Carbon steel 33x23x4,5cm 4 pcs
daging, unggas, dan sebagainya.) berlapis Teflon
anti lengket
6 Frying pan (alat untuk menggoreng Stailess steel 24 cm 2 pcs
A. dengan minyak sedikit dan memasak
omellette.) 22 cm 3 pcs
7 Whisking bowl (mangkuk untuk Stainless steel 18 cm 3 pcs
mengocok, kegunannya untuk mengocok
telur, cream, membuat mayonnaise dan 20 cm 2 pcs
saus)
8 Mixing bowl (mangkuk untuk Stainless steel 22 cm 5 pcs
mengaduk, kegunaannya untuk
mencampur makana seerti salad, daging
dan lain-lain)
9 Colander (alat peniris. Kegunaanya Stainless steel 20,5x16,5x6.8 5 pcs
untuk meniriskan sayuran yang direbus/ cm
dicuci)
4. Penyimpanan Basah :
a. Bahan makanan dimasukkan kedalam wadah yang
tertutup dan terpisah sesuai dengan jenisnya untuk
mencegah kontaminasi makanan.
b. Beri label tanggal penerimaan bahan makanan untuk yang
penyimpanannya lama.
c. Untuk daging yang penyimpanannya cukup lama dapaat
disimpan di freezer (bagian bawah) dengan suhu sekitar
-10OC
d. Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari
dapat disimpan di freezer atas dengan suhu -5oC.
e. Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller bagian
bawah yang bersuhu antara 10-15oC.
f. Catat bahan makanan yang masuk dan yang digunakan di
kartu stock/buku keluar masuknya bahan makanan.
g. Gunakan lebih dahulu bahan makanan yang dating awal
(FIFO).
Unit terkait 1. Unit pantry
Dokumen 1. Kartu stock/buku catatan keluar masuknya barang/bahan
makanan.