Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN JIWA

ISOLASI SOSIAL

Disusun Oleh :

ADDINATUL MUQTADIROH (2014901050)

ADHAINI WIDIYAWATI (2014901051)

ALRI LESTARI (2014901053)

APRILIA CAHYANINGRUM (2014901054)

DEWI KURNIAWATI (2014901057)

GUSMILASARI (2014901059)

PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG

TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN JIWA
ISOLASI SOSIAL

Topik : Gangguan Jiwa


Sub Topik : Isolasi Sosial
Sasaran : Keluarga & Pasien yang Mengalami Isolasi Sosial
Hari/Tanggal : , April 2021
Waktu : 20 menit
Penyaji : Mahasiswa

I. TUJUAN PENYULUHAN
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga & klien
dapat berinteraksi dengan orang lain secara optimal.
b. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, keluarga & klien dapat
mengerti dan mampu memahami tentang:
1) Mengetahui pengertian isolasi sosial.
2) Mengetahui penyebab isolasi sosial.
3) Mengetahui tanda dan gejala isolasi sosial.
4) Mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
5) Mengetahui penatalaksanaan isolasi sosial.
II. ISI/MATERI
1. Pengertian isolasi sosial.
2. Penyebab isolasi sosial.
3. Tanda dan gejala isolasi sosial.
4. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
5. Penatalaksanaan isolasi sosial.
III. MEDIA DAN ALAT
1. Leaflet
2. Powerpoint
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab/Diskusi
V. KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Peserta

1. Pre interaksi:
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
5 menit
3. Menjelaskan maksud dan Mendengarkan
tujuan
4. Menanyakan kesiapan Menjawab
pasien

2. Interaksi:
1. Menjelaskan tentang Menyimak
pengertian dari isolasi
sosial
10 menit 2. Menjelasklan tentang apa Menyimak
saja penyebab dari
menarik diri
3. Menjelaskan tentang Menyimak
tanda dan gejala dari
isolasi sosial
4. Menjelaskan tentang Menyimak
keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan
kerugian berhubungan
dengan orang lain
5. Peran serta keluarga
dalam merawat klien Menyimak
isolasi sosial
6. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan isolasi Menyimak
sosial
3. Terminasi:
1. Merapikan alat
2. Menyimpulkan hasil
5 menit
penyuluhan kesehatan
3. Evaluasi keberhasilan Menjawab pertanyaan
penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh
penyuluh.
4. Memberikan saran Mendengaran
5. Salam penutup menjawab salam

Lampiran Materi

A. MEMBERIKAN MINUM PADA BAYI BARU LAHIR


1. Pengertian nutrisi.
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan titik
penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit khususnya dalam menentukan diet yang optimal.
2. Tujuan pemberian nutrisi pada bayi baru lahir
Berfungsi untuk menghasilkan energi bagi fungsi organ gerak dan fungsi fisik
sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan
sebagai perlindungan dan pengatur suhu tubuh.
3. Cara memberikan nutrisi dengan menyusu secara langsung pada ibu.
 Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting
dan disekitar kalang payudara.
 Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.
 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah, jangan menekan puting susu atau kalang payudara saja.
 Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut.
 Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan puting serta kalang payudara dimasukkan ke dalam mulut
bayi.
 Melepas hisapan bayi.
 Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
puting susu dan di sekitar kalang payudara, biarkan kering dengan sendirinya.
 Menyendawakan bayi

4. Cara memberikan nutrisi melalui Oral Gastric Tube (OGT).


 Mencuci tangan
 Membantu klien dalam mengatur posisi kepala bayi dalam posisi semi fowler
atau ekstensi
 Mengecek penempatan / kepatenan OGT
 Menggunakan sarung tangan
 Membuka spuit yang telah terpasang, ketika akan membuka spuit pada
pangkal selang OGT klem terlebih dahulu dengan cara menekuk pangkal
selang, kemudian lepaskan spuit dari pangkal selang OGT dan lepaskan klem
 Melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit yang telah terpasang untuk
memastikan kadar residu lambung
 Selanjutnya ambil air minum hangat terlebih dahulu yang sudah tersedia dalam
gelas dengan menggunakan spuit dan masukan ujung spuit pada ujung pangkal
selang OGT tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air minum masuk
 Kemudian ambil makanan cair yang telah disediakan dalam gelas dengan
menggunakan spuit, lap ujung spuit dengan menggunakan tissue dan
masukkan ujung spuit pada pangkal selang OGT, tinggikan 45 cm dari atas
abdomen klien hingga makanan masuk
 Terakhir beri air minum hangat kembali
 Sendawakan bayi agar tidak terjadi gumoh
 Posisikan kembali klien ke dalam posisi semula
 Membereskan kembali alat yang telah digunakan
 Membuka sarung tangan dan letakkan pada bengkok
 Mencuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/288/3/11.RADHA%2520RANI
%252CP07120015011%25283%2529.pdf&ved=2ahUKEwixioPuu4HvAhWUbSsKHY
n0DN4QFjABegQIAhAG&usg=AOvVaw13Wr5hJXjLZR41G0r6TO88

Syahrul, dkk,. 2008. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai