Farmakologi Kelompok 1
Farmakologi Kelompok 1
Disusun oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala nikmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Farmakologi yang berjudul Konsep Farmakologi Menurut
Pandangan Islam dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Supardi.,S.Kep.,Ns.,M.Sc dalam mata kuliah Farmakologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis jauh dari kata sempurna.leh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bermafaat dan bisa
menambah wawasan pengetahuan kita.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.2 Allah Menurunkan Penyakit Karena Ada Obatnya, Islam Itu Mengajarkan untuk
Berobat.........................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Islam menganjurkan adanya pencegahan suatu penyakit?
b. Apa dalil yang menegaskan bahwa Islam menganjurkan adanya pencegahan penyakit?
c. Apakah Allah menurunkan penyakit karena ada obatnya?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bahwa Islam sangat menganjurkan tentang adanya pencegahan suatu
penyakit.
b. Untuk menjelaskan tentang pentingnya dalil atau landasan supaya kita tidak salah
pengartian.
c. Untuk mengatahui bahwa Allah memberikan suatu penyakit pasti ada obatnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa inilah yang sering
terjadi pada kebanyakan manusia; mereka tertipu dengan waktu luang dan nikmat sehat,
kedua nikmat tersebut berlalu tanpa manfaat. (Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari:
14/182)
Menjaga Nikmat Sehat
Setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita wajib untuk kita syukuri.Dalam
hadits yang mulia di atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
pentingnya nikmat sehat. Salah satu cara mensyukuri nikmat sehat adalah dengan
menjaga nikmat sehat itu sendiri. Dalam Al-
Qur`an banyak terdapat ayat-ayat yang menyiratkan perintah untuk menjaga kesehatan, di
antaranya adalah firman Allah ta’ala:
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada kalian sebagai rezeki yang
halal dan baik, dan bertakwalah kamu kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
(QS. Al-Maidah: 88.
Terkait ayat yang mulia ini Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksud dari halalan
thayiban adalah makanan yang dzatnya halal dan juga baik. (Al-Mishbahul Munir fi
Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 397)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan bahwa maksudnya adalah
makanla dari rezki Allah yang telah diberikan kepada kalian dengan cara memperolehnya
yang halal; bukan dengan cara mencuri, merampas, dan cara-cara lain yang tidak benar.
Makanan tersebut juga harus thayib (baik) yang tidak mengandung kotoran
(penyakit).Oleh karena itu dikecualikan dalam hal ini hewan-hewan yang menjijikan dari
jenis binatang buas dan lainnya. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 242)
Intinya dalam ayat ini Allah ta’ala memerintahan kita untuk memakan makanan
yang tak sebatas halal saja, namun ia juga harus baik agar tidak membahayakan
kesehatan kita.
7
Dalam ayat yang lain Allah ta’ala juga berfirman:
8
nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi: 2380, Ibnu Majah: 3349. Hadits ini dinyatakan shahih oleh
Syaikh al-Albani)
Al-Hafizh Muhammad bin Abdurrahman al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa perut
diciptakan agar tulang punggung menjadi tegak dengan makanan (yang dikonsumsi).
Memenuhi perut dengan makanan akan menyebabkan kerusakan bagi agama seseorang
dan dunianya (kesehatan badannya), sehingga perut menjadi lebih buruk dibanding
wadah makanan. (Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’it Tirmidzi: 5/381)
Ath-Thibi menjelaskan maksud hadits ini adalah bahwa hak yang wajib dipenuhi
hanyalah sebatas untuk menegakkan tulang punggungnya agar bisa melakukan ketaatan
kepada Allah ta’ala.Apabila memang ingin melebihinya maka hendaknya tidak melebihi
bagian yang telah disebutkan (sepertiga saja). (Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’it
Tirmidzi: 5/381)
Intinya, dalam hadits di atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
umatnya untuk berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum. Makan dan minum secara
berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan seseorang; baik kesehatan jasmaninya
maupun rohaninya.
Hadist lain yang menyaratkan perintah menjaga kesehatan adalah hadist Ibnu
Ka’ab bin Malik, dari bapaknya ia berkata :
“Rasulullah saw. makan dengan tiga jari, dan beliau menjulatinya sebalum mencuci
tangannya.” (HR. Muslim : 20320)
Manfaat makan menggunakan tangan dari sisi kesehatan :
1. Mencegah Diabetes Tipe 2
2. Meningkatkan kinerja pencernan
3. Mencegah makan terlalu banyak
2.2 Allah Menurunkan Penyakit Karena Ada Obatnya, Islam Itu Mengajarkan
untuk Berobat
Disebutkan dalam hadist sahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah saw.
bersabda : “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan
penawarnya,” (HR. Bukhari).
Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi bersabda,
9
بَ َرأَ بِإ ِ ْذ ِن هللاِ َع َّز َو َج َّل،اب ال َّد َوا ُء ال َّدا َء
َ صَ َ فَإ ِ َذا أ،ُك ِّل دَا ٍء َد َوا ٌء
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka
dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik ,
bahwasanya Nabi bersabda,
َ أَنَتَد،ِ يَا َرسُوْ َل هللا: فَقَا َل، ُت ْاألَ ْع َراب
َ دz َ ت،ِا َد هللاzzَا ِعبzzَ نَ َع ْم ي:ا َلzzََاوى؟ فَق
،َاووْ ا ِ َو َجا َء،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ت ِع ْن َد النَّبِ ِّي
ُ ُك ْن
ْالهَ َر ُم:ال
َ َ َما هُ َو؟ ق: قَالُوا.اح ٍد َ ض ْع دَا ًء إِالَّ َو
ِ ض َع لَهُ ِشفَا ًء َغي َْر دَا ٍء َو َ َفَإ ِ َّن هللاَ َع َّز َو َج َّل لَ ْم ي
“Aku pernah berada di samping Rasulullah b. Lalu datanglah serombongan Arab dusun.
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya,
wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah I tidaklah meletakkan sebuah penyakit
melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit
apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul
Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan
shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya
Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)
10
berseberangan dengan syariat, bakhan sampai pada cara-cara kesyirikan dan kekufuran,
yang mereka istilahkan dengan “Pengobatan Alternatif”. Terkadang pula beronat datang
ke orang pinter (paranormal), dukun, tukang santet, atau kyai.
Nabi bersabda yang artinya “Barang siapa yang mendatangi seseorang dukun kemudaian
dia bertanya tentang sesuatu (dia memp0ercayainya) mala shalatnya tidak diterima
selama 40 hari.”. ini adalah peringatan sekaligus ancaman dari Rasulullah tentang
besarnta dosa perbuatan tersebut.
Adapun cara pengobatan yang syar’i yang diajarkan Allah dan Rasullulah yaitu:
1. Ruqyatul Qur’an (sibacakan ayat-ayat Al-Qur’an)
Dalam surah Al-Isra: 82
“Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-
orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82).
Obat yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah obat lahiriyah dan batiniah.
Al-Quran bisa menjadi obat lahiriyah dengan dibacakan kepada orang yang sakit
jasadnya. Al-Quran menjadi obat batiniah yaitu dengan mempelajarinya,
merenungkan makna-makna yang terkandung didalamnya dan mengamalkan
dengan penuh keyakinan menjadikan jiwanya tenang.
2. Doa
Rasulullah saw. bersabda yang berarti :
“Do’a adalah senjatanya orang yang beriman dan tiangnya agama dan cahaya
langit dan bumi”
Diterangkan oleh Syaikh Salim Al-hilaly behwa berdo’a itu adalah salah satu
sebab disembuhkannya penyakit.
11
3. Ikhtiar Syar’iyah (melakukan usaha yang dibenarkan syari’at)
Seorang melakukan usaha yang dzahir (yang tampak) untuk mencari sebab
datangnya kesembuhan. Misalnya, datang ke dokter yang ahli, minum madu,
melakukan hijamah (bekam), atau usaha-usaha yang tidak dilarangoleh syari’at.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita wajib untuk kita syukuri. Dalam
hadits yang mulia di atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
pentingnya nikmat sehat. Salah satu cara mensyukuri nikmat sehat adalah dengan
menjaga nikmat sehat itu sendiri. Terkait ayat yang mulia ini Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa maksud dari halalan thayiban adalah makanan yang dzatnya halal dan juga baik.
Makanan tersebut juga harus thayib yang tidak mengandung kotoran . Oleh
karena itu dikecualikan dalam hal ini hewan-hewan yang menjijikan dari jenis binatang
buas dan lainnya. Intinya dalam ayat ini Allah ta’ala memerintahan kita untuk memakan
makanan yang tak sebatas halal saja, namun ia juga harus baik agar tidak membahayakan
kesehatan kita.
Disebutkan dalam hadist sahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah saw.
"Hadist diatas memberikan pengertian bahwa semua penyakit yang menimpa manusia
makan Allah turunkan obatnya. " Kadang ada orang menemukan obatnya, ada juga yang
belum bisa menemukannya. Mereka berobat dengan cara yang berseberangan dengan
syariat, bakhan sampai pada cara-cara kesyirikan dan kekufuran, yang mereka istilahkan
dengan "Pengobatan Alternatif". Terkadang pula beronat datang ke orang pinter , dukun,
tukang santet, atau kyai.
Nabi bersabda yang artinya "Barang siapa yang mendatangi seseorang dukun kemudaian
dia bertanya tentang sesuatu mala shalatnya tidak diterima selama 40 hari"
3.2 Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui Konsep
Farmakologi Menurut Islam. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami
13
harapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir
pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat
DAFTAR PUSTAKA
https://alkarimah.or.id/allah-menurunkan-penyakit-dan-obatnya/
https://www.google.com/search?
q=allah+itu+menurunkan+penyakit+bahwa+ada+obatnya&oq=alla&aqs=chrome.0.69i59j69i57j
0l3j46j0l4.2741j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://www.republika.co.id/berita/qdfxox366/allah-tidak-akan-menurunkan-penyakit-tanpa-
obatnya#:~:text=Begitu%20juga%20disebutkan%20dalam%20hadits,obatnya%20kecuali
%20satu%20saja%2C%20kematian.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5333036/ayat-alquran-tentang-wabah-penyakit-dan-
cara-menghadapinya
https://tafsirweb.com/660-quran-surat-al-baqarah-ayat-173.html
https://tafsirweb.com/1972-quran-surat-al-maidah-ayat-88.html
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/m-husnul-arif/hidup-sehat-dengan-pola-
makan-sehat-menurut-hadis-nabi-1ubNnATDlWY
https://www.google.com/amp/s/www.popbela.com/career/inspiration/amp/niken-ari/hadist-
tentang-kebersihan
http://dakwahkesehataniu.blogspot.com/2016/02/ayat-al-quran-dan-hadits-tentang.html?m=1
14