10 - 11. Ekosistem Buatan 2
10 - 11. Ekosistem Buatan 2
BUATAN
- E KOS I ST E M
PE RSAWA H A N
- E KOS I ST E M K E B U N
C A M PU R A N
- TEGALAN
- PE K A R A N G A N
- KO L A M
- TA M B A K , d l l .
EKOSISTEM BUATAN:
Suatu suatu ekosistem yang lingkungannya diciptakan oleh manusia serta
memenuhi kriteria tertentu untuk disebut sebagai suatu ekosistem, contohnya
taman, perkotaan, perkebunan, sawah, dan kolam ikan.
Karakteristik Ekosistem Buatan
- Keberagaman spesies serta komposisi lingkungan cenderung lebih sedikit,
dibandingkan dengan ekosistem alami. Apabila ada spesies yang kurang
disuka cenderung untuk dihilangkan secara perlahan lahan.
- Ekosistem buatan dibuat dengan tujuan tertentu, oleh karena itu ekosistem
ini lebih rapuh serta rentan akan kegagalan akibat kurangnya keragaman
serta adanya ketergantungan pada campur tangan manusia.
- Menurut sudut pandang kepentingan manusia, ekosistem buatan lebih
produktif, karena ada campur tangan manusia
- Ekosistem buatan yang didampingi adanya perbaikan yang berkelanjutan
dapat meningkatkan pendapatan penduduk suatu daerah tertentu, serta
memungkinkan untuk dipakai sebagai perluasan tempat tinggal manusia.
dan yang terakhir.
- Ekosistem buatan bergantung pada hukum alam, karena manusia hanya
berperan sebagai penemu bukan sebagai pencipta hukum alam.
Rantai Makanan:
Pada ekosistem buatan ini rantai makanan yang terjadi cenderung terbatas
karena komponen ekosistem dan keragamannya pun lebih sedikit.
▪ Produsen, dikenal sebagai autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat membuat
mekanannya sendiri. Makhluk ini selalu menduduki tingkatan pertama di
dalam rantai makanan.
▪ Konsumen, dapat berupa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau
omnivor (hewan yang memakan tumbuhan dan hewan lainnya). Omnivor ini
mirip dengan manusia, karena mengkonsumsi berbagai macam makanan.
▪ Detritivores dan decomposer, yaitu merupakan bagian terakhir dari rantai
makanan. Detritivor merupakan organisme yang memakan hewan dan
tumbuhan yang sudah mati, contoh detritivor adalah cacing tanah.
Decomposer seperti jamur dan bakteri yang melengkapi rantai makanan.
Mereka menguraikan sampah organik, dan mengembalikan nutrient ke tanah
atau samudera untuk kembali digunakan oleh autotrof.
Rantai makanan
CONTOH EKOSISTEM BUATAN
EKOSISTEM SAWAH
Adalah ekosistem buatan yang berupa lahan usaha bidang pertanian tanaman padi.
Secara fisik, ekosistem sawah memiliki permukaan yang rata, dilengkapi pematang,
dan hamparan tanaman padi. Ekosistem sawah memiliki tanah dengan kondisi yang
sedikit berair
- Dalam sistem surjan, bidang yang rendah disebut "lembah" dan yang tinggi
disebut "bukit". Lembah biasanya ditanami padi pada musim hujan dan
palawija pada musim kemarau.
- Pada tempat-tempat yang sering mengalami surplus air pada musim
penghujan, bagian lembah digunakan sebagai pengontrol kelebihan air,
menjadi penampung kelebihan air. Genangan air tinggi tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman di bagian "bukit".
EKOSISTEM SAWAH pasang surut:
- Sawah ini dibuat di dekat sungai, rawa-rawa atau di dekat pantai.
- Sawah pasang surut memanfaatkan debit air untuk sistem irigasinya. Ketika
debit air banyak, air yang tidak tertahan akan meluber dan mengairi sawah-
sawah.
- Karena dibuat di dekat pantai, tanaman yang ditanam di sawah pasang surut
harus tahan terhadap kontaminasi air garam. Jika tidak, maka tanaman akan
cepat mati dan tidak dapat dipanen.
- Ekosistem sawah pasang surut dapat ditemukan di daerah pantai utara Jawa,
pantai timur Sumatera dan Kalimantan bagian barat.
EKOSISTEM SAWAH RAWA:
- Merupakan sawah yang proses pengairan/sumber airnya berasal dari sungai
atau waduk, lalu dibuatkan irigasi untuk menyalurkan air ke area pesawahan.
- Hal ini dapat dilakukan secara teratur dan optimal sehingga tidak selalu
bergantung kepada curah hujan, jadi sawah jenis ini dapat bertahan di
berbagai musim.
EKOSISTEM SAWAH LEBAK:
- Ekosistem sawah lebak merupakan ekosistem sawah yang dibuat diantara
dua sungai yang besar.
- Sistem irigasinya memanfaatkan aliran air kedua sungai besar di kanan
kirinya. Ketika musim kemarau para petani tidak perlu menunggu air hujan
karena debit air di sungai besar masih cukup untuk mengairi sawah. Ketika
musim penghujan debit sungai begitu banyak, maka sawah lebak rawan
terhadap banjir atau tergenang air.
- Sistem irigasi yang baik harus dibangun untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Jika sistem irigasi sudah tepat, maka sawah lebak sangt
menguntungkan bagi petani karena tidak memerlukan banyak biaya selama
bercocok tanam.
- Ekosistem lebak dapat dijumpai di sekitar Sungai Musi dan Sungai Ogan di
Sumatera.
- Saat ini sawah lebak jarang ditemui karena sangat beresiko terkena banjir
dari luapan sungai saat musim hujan. Banyak petani mengalih fungsikan
sawah jenis ini menjadi perkebunan seperti sawit, karet, dll.
EKOSISTEM SAWAH BENCAH:
- Artinya: sawah yang mendapatkan air dari selokan
- Merupakan sawah yang menggunakan sistem cocok tanam di lahan-lahan
basah, seperti area rawa atau sungai yang sudah disurutkan airnya.
- Saat ini sawah bencah sudah jarang ditemukan juga, karena memiliki resiko
yang sama seperti sawah lebak.
KOMPONEN PADA EKOSISTEM SAWAH
➢ Komponen biotik: padi sebagai tanaman primer; rumput dan gulma lainnya
sebagai tanaman sekunder; burung, tikus, katak, dan beberapa serangga
sebagai hama; terkadang ditemukan ular sawah sebagai predator tikus dan
katak; cacing dan mikroorganisme lainnya dalam tanah (berperan sebagai
detritivore. Umumnya manusia membuat sawah hanya untuk ditanami padi
saja. Adapun komponen biotik di sawah dibagi menjadi:
1. Produsen
Merupakan organisme yang dapat menghasilkan/membuat makanannya sendiri, seperti
tumbuhan padi dan tanaman lainnya.
2. Konsumen
Yaitu organisme yang membutuhkan produsen sebagai makanannya. Jadi organisme ini tidak
dapat membuat makanannya sendiri sehingga selalu bergantung kepada produsen untuk
bertahan hidup. Bisanya merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan pemakan biji-
bijian (omnivora) atau dalam rantai makanan disebut Konsumen Primer.
Di sawah juga selain hewan herbivora dan omnivora, ada juga hewan karnivora atau pemakan
daging. Jika dalam rantai makanan disebut konsumen sekunder.
3. Pengurai
Yaitu organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme hidup yang sudah mati, sehingga
menjadi zat organik. Beberapa contohnya sepeti bakteri, cacing, dan jamur.
➢ Komponen abiotik:
2. Air
Semua makhluk hidup sangat membutuhkan air, di sawah air berperan penting untuk melarutkan dan membawa
sumber makanan bagi tanaman padi. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan tergantung iklim di
tempat tersebut.
3. Cahaya matahari
Cahaya matahari sangat penting bagi makhluk hidup, terutama untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Cahaya
matahari mempengaruhi keragaman jenis ekosistem juga, karena dapat menentukan suhu diberbagai daerah bumi.
4. Udara
Udara mengandung berbagai macam jenis gas seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida, dll. Oksigen berguna untuk
bernafas, nitrogen berguna untuk membentuk protein, dan karbon dioksida berguna untuk tumbuhan dalam proses
fotosintesis.
5. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca dalam jangka waktu yang panjang, misalnya per-periode atau per-tahun. Sedangkan
cuaca merupakan iklim pada suatu daerah dalam jangka yang pendek seperti mingguan dan bulanan.
TUGAS
1. Sebutkan (bila perlu disertai dengan gambar) perbedaan antara tiap-tiap
jenis sawah.
2. Berikan 3 buah contoh rantai makanan yang terjadi pada sawah
EKOSISTEM kebun campuran
- Kebun campuran pada umumnya terdiri dari berbagai macam tanaman setahun
(sayuran dan pangan) yang diselingi oleh bamboo atau pohon-pohonan.
Lokasinya biasanya agak jauh dari rumah (tidak sedekat pekarangan), dimana
pohon yang banyak ditanam adalah buah-buahan (Wiradinata, 1989)
- Suatu areal tertentu billa di dalamnya terdapat percampuran antara tanaman
semusim (annual) dan tanaman tahunan (perennial) pada suatu saat dan musim
tertentu dikenal sebagai kebun campuran atau disebut juga talun muda
(Iskandar et al., 1981)
- Aspek Komersial
Produksi komersial sisa dari yang dikonsumsi bisa dijual untuk tambahan
penghasilan. Sedangkan untuk contoh aspek dalam produksi komersial
sebagian besar bisa didapat dari tanaman yang dapat dipergunakan
sebagai bahan bangunan, buah-buahan dan jenis-jenis komoditas
perdagangan seperti kelapa, cengkih, kopi, dan lain-lain.
Contoh Kebun:
Kelapa sawit, teh, kelapa, kakao atau coklat, kopi, karet
KOMPONEN PADA EKOSISTEM kebun campuran
➢ Komponen biotik:
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat
organic (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan
yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen
adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
2. Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-
bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen
heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur,
dan mikroba.
3. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap
sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana
yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai
adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan
pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.
d. Manusia
Di dalam agroekosistem ataupun ekosistem buatan manusia yang diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, manusia sangat berperan penting di dalamnya, mulai
dari persiapan awal sampai dengan pasca panen, dan bahkan sebagai konsumen hasil
produksi.
e. Biota tanah
Di dalam tanah, berdasarkan berdasarkan fungsinya dalam budidaya pertanian secara
umum terdapat dua golongan jasad hayati tanah, yaitu yang mrnguntungkan dan yang
merugikan. Berdasarkan spesifikasi fungsinya, jasad hayati tanah digolongkan menjadi:
- Jasad fungsional, contohnya bakteri nitromonas dan nitrobacter yang berperan dalam
nitrifikasi, bakteri rhizobium alam fiksasi N-bebas, endomikoriza dalam penyediaan
dan penyerapan hara P oleh tanaman.
- Jasad nonfungsional, contohnya media dekomposer bahan organik.
f. Hewan ternak
Kehadiran hewan ternak seperti kerbau juga dapat menjadi komponen yang meng-
untungkan dalam pertanian, terutama dalam tipe persawahan. Kerbau dapat digunakan
sebagai alat bantu manusia dalam membajak sawah secara tradisional.
g. Pathogen
Pathogen dapat diartikan sebagai mikroorganisme yang menyebabkan timbulnya
penyakit pada tanaman.
h. Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki, atau tumbuhan yang tumbuh tidak
sesuai dengan tempatnya. Kehadiran gulma pada suatu lahan pertanian
menyebabkan berbagai kerugian yakni menurunkan ngka hasil, menurunkan mutu
hasil, menjadi inang alternative hama atau patogen, mempersulitpengolahan dan
mempertinggi biaya produksi, dapat menumbuhkan zat beracun dari golongan fenol
bagi umbuhan lainnya, dan mengurangi debit dan kualitas air.
i. Hama
Ada beberapa hama yang dikenal dalam pertanian yakni Nematoda parasitic
tanaman, serangga hama tanaman, tungau, siput, hewan vertebrata, satwa liar dan
burung (Arifin, 2013).
➢ Komponen abiotik:
Komponen Abiotik Ekosistem pekarangan desa dan talun yaitu sebagai
berikut:
a. Air.
Tak kurang dari 50% penyusun tubuh organisme terdiri akan air. Oleh sebab itu, air
merupakan salah satu komponen abiotic yang sangat menentukan kelangsungan
hidup organisme.
b. Tanah.
Tanah merupakan tempat hidup seluruh kehidupan. Sebagian besar penyusun
makhluk hidup baik langsung maupun tidak langsung berasal dari tanah.Oleh sebab
itu tak mungkin ada kehiduan tanpa adanya tanah.
c. Udara
Udara atau gas merupakan komponen utama dari atmosfer bumi. Gas-gas di
atmosfer ini disamping sebagai selimut bumi, juga sebagai sumber berbagai unsur
zat tertentu, seperti oksigen, karbondioksida, nitrogen dan hidrogen.
d. Cahaya
Cahaya matahari merupakan komponen abiotic yang berfungsi sebagai sumber
energi primer bagi ekosistem.
e. Suhu
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu, hal itu karena pada
setiap tubuh makhluk hidup akan berlangsung proses kimia yang berkitan erat
dengan suhu.
f. Kelembaban
Kelembapan adalah kadar air pada udara. Kelembapan udara mempunyai pengaruh
yang besar terhadap ketersediaan air dalam tubuh. Tersedianya air dalam tubuh
berperan besar dalam menunjang proses metabolisme.
g. Arus angin
Arus angin mempunyai pengaruh yang besar terhadap perikehidupan tumbuhan.Di
samping itu, arus angin juga berpengaruh dalam menjaga kesuburan tanah suatu
lingkungan. Pada daerah yang arus anginnya kencang, hanya jenis tumbuhan yang
mempunai perakaran kuat dan berbatang liat yang dapat bertahan
hidup. Sedangkan tumbuhan yang perakarannya tidak kuat dan batangnya tidak liat,
maka akan mudah terangkat atau patah oleh kencangnya angin.
h. Derajat keasaman / pH
Derajat keasaman atau pH pada media memberi pengaruh yang besar terhadap
distribusi organisme. Pada lingkungan yang berbeda pH-nya akan berbeda pula
organisme yang hidup disana.
i. Iklim
Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai
komponen abiotik lainnya, seperti kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan lain-
lain.
Iklim suatu daerah sangat menentukan jenis tanaman dan hasil produksi
pertaniannya.
j. Topografi
Topografi adalah altitude dan latitude suatu tempat. Topografi mempunyai pengaruh
besar terhadap penyebaran makhluk hidup, yang tampak jelas adalah penyebaran
tumbuhannya.
k. Garam mineral
Tumbuhan mengambil zat hara dari tanah atau air di lingkungan berupa larutan ion
garam-garam mineral.
l. Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama dalam arti luas (jazat pengganggu). Pestisida juga
merupakan factor penting dalam agroekosistem. (Arifin, 2013).
EKOSISTEM tegalan
- Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan
terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya
sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.
- Tegalan adalah tanah kering yang terletak di sekitar daerah pemukiman
(desa) karena keadaannya yang kering tidak dapat diubah menjadi sawah
(Sugeng HR, 1989).
- Menurut Prasetyo (2006), tegalan adalah suatu daerah dengan lahan
kering yang bergantung pada turunnya air hujan atau lahan yang tidak
memperoleh pengairan tekhnis ataupun setengah teknis.
-
EKOSISTEM peKARANGAN
- Pekarangan adalah tanah di sekitar perumahan, kebanyakan berpagar
keliling, dan biasanya ditanami padat dengan beraneka macam tanaman
semusim maupun tanaman tahunan untuk keperluan sendiri sehari-hari dan
untuk diperdagangkan. Pekarangan kebanyakan saling berdekatan, dan
besama-sama membentuk kampung, dukuh, atau desa (Terra, 1948).
TUGAS
1. Gambarkan 2 buah contoh denah pola pekarangan.
2. Gambarkan masing-masing 1 buah contoh:
a. Pola stratifikasi vertikal dapa pekarangan (dalam
bentuk tampak-potongan)
b. Pola stratifikasi horizontal pada pekarangan
(dalam bentuk sketsa)
3. Berikan 3 buah contoh rantai makanan yang terjadi
pada pekarangan
EKOSISTEM KOLAM
- Kolam adalah perairan di daratan yang lebih kecil ukurannya daripada
danau. Kolam terbentuk secara alami atau dapat dibuat manusia.
Pembatasan pasti yang membedakan danau dan kolam tidak pernah
tuntas. Wikipedia
- Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah
tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau
hewan air lainnya.
- Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu
perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar
mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target
produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat
berfugsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus
berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami.
- Ekosistem kolam ditandai oleh adanya bagian perairan yang tidak dalam sehingga
(kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) memungkinkan tumbuh-tumbuhan
berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan.
- Tidak ada batasan tegas yang dapat dibuat antara danau dan kolam.
- Kolam dapat dijumpai dikebanyakan daerah dengan curah hujan yang cukup.
- Kolam sementara yaitu kolam kering untuk beberapa waktu dalam kurun
waktu setahun, terutama menarik dan mendukung komunitas yang unik.
Organisme di dalam kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium
dorman selama periode kering atau dapat bergerak ke dalam dan keluar
kolam, seperti amfibi dan serangga air yang dewasa.
- Kolam yang terjadi karena pembendungan atau penggalian oleh manusia,
atau oleh binatang seperti “beaver” adalah salah satu yang paling banyak.
- Ekosistem Kolam memiliki kekhasan tersendiri, sebab unit biosistem yang
ada didalamnya berbeda dengan yang ada di ekosistem lainnya. Secara
umum komponen ekosistem kolam juga tersusun atas komponen Abiotik dan
Biotik.
EKOSISTEM TAMBAK
- Tambak adalah tempat yang dibuat sedemikian rupa agar mahluk hidup
bisa dibudidayakan dan memungkinkan untuk diambil manfaatnya. Adapun
binatang yang populer dibudidayakan dengan sistem tambak adalah ikat
mujair, ikan bandeng, ikan nila, ikan bawal, kepiting, udang, dan masih
banyak lagi lainnya. Organisme ini kemudian yang membentuk ekosistem
yang terbatas pada wilayah tambak tersebut
- Ekosistem tambak adalah ekosistem buatan yang sengaja diciptakan untuk
keperluan budidaya perikanan.
- Ekosistem tambak berupa kolam buatan yang biasanya berada di daerah
pantai. Kolam ini diisi air dan dimanfaatkan sebagai media budidaya
berbagai jenis ikan, kerang, atau udang.
Fungsi Tambak
Sebagai ekosistem buatan, fungsi tambak yang diharapkan antara lain:
- Sebagai tempat hidup ikan atau habitat buatan bagi mahluk hidup yang
hendak dibudidayakan.
- Sebagai wadah ataupun tempat tumbuhnya berbagai makanan alamiah
yakni plankton, klekap dan lain-lain. Secara tidak langsung menjadi tempat
hewan lainnya untuk mencari makanan, missal burung-burung air dan masih
banyak lainnya.
- Sebagai tempat “terperangkapnya” berbagai macam
hewan air yang liar dan bisa menjadi sumber pasma
nutfah yang sangat baik memaksimalkan hasil
budidaya di tambak.
- Menghasilkan sumberdaya dengan nilai ekonomis yang
diharapkan bisa menjadi sumber penghidupan
masyarakat.
EKOSISTEM WADUK/BENDUNGAN
- Waduk merupakan lokasi penampungan air guna memenuhi
keperluan manusia seperti pengairan/irigasi pertanian,
pembangkit tenaga listrik, lokasi rekreasi, dan sarana olahraga.
- Waduk adalah ekosistem baru dengan substrat dasar
seringkali berasal dari kebun atau sawah maupun hutan
dengan sifat geologi yang berbeda-beda. Pada umumnya,
komunitas biotik dari ekosistem ini terbentuk masih dalam fase
suksesi dengan usia yang berbeda-beda, tadinya sekian
banyak macam ikan ditebarkan kemudian tidak sedikit
tumbuhan pendatang tumbuh, contohnya kiambang dan
enceng gondok yang menutupi permukaan dan mempengaruhi
kondisi waduk.
- Ekosistem waduk adalah ekosistem buatan
yang berupa bangunan penahan atau
penimbun air yang digunakan untuk
berbagai kebutuhan manusia dimana dalam
proses pembuatannya manusia memiliki
peran yang sangat besar.
EKOSISTEM permukiman
- Ekosistem pemukiman adalah ekosistem buatan yang
sengaja dibangun sebagai lingkungan tempat tinggal atau
hunian serta sebagai kegiatan yang mendukung ber-
langsungnya kehidupan manusia.
- Yang termasuk ekosistem pemukiman misalnya:
• Kawasan perkotaan,
• Kawasan perdesaan, dan lain sebagainya.
EKOSISTEM kebun binatang
- Kebun binatang juga merupakan salah satu ekosistem buatan.
- Tempat ini dibuat dengan tujuan sebagai sarana edukasi pengenalan hewan liar
maupun domestic. Terkadang kebun binatang juga dijadikan sebagai tempat
penangkaran hewan yang dilindungi.
- Terdapat banyak hewan di kebun binatang, meliputi hewan air, darat dan udara
yang semuanya dipelihara di dalam kandang yang baik.
Sumber: Google