Anda di halaman 1dari 15

A.

MANFAAT MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Manfaat media penyuluhan pertanian adalah :
1. menghindarkan salah tafsir (salah pengertian)
2. Memberikan informasi yang lebih jelas, lebih mudah ditangkap dan
lebih mudah diingat

Membangkitkan keinginan, minat, motivasi serta rangsangan untuk


mengadopsi pesan yang disampaikan

3. membantu memusatkan perhatian, meningkatkan pengertian dan


pemahaman pesan yang disampaikan
4. membantu keberhasilan penyuluhan pertanian dalam
menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani
5. meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir
6. meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar
7. memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan sasaran
8. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
terdapat dalam gambar hidup (film)
9. membantu menumbuhkan pengertian dan dengan demikian
membantu perkembangan kemampuan berbahasa
10. memberikan pengalaman yang konkrit yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang
lebih banyak dalam belajar

B. FUNGSI MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Penggunaan media dalam kegiatan penyuluhan pertanian
sangat penting, terutama untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisien
dari proses komunikasi. Dengan menggunakan media diharapkan
dapat lebih mengkonkritkan apa yang dijelaskan oleh seorang penyuluh
kepada petani, petani lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi,
apa yang dilihat petani akan terkesan lebih lama dibandingkan apa yang
didengar, mampu memotivasi petani, mampu memusatkan perhatian
pada hal-hal yang biasanya diabaikan dan diharapkan dapat
merangsang petani untuk menerapkan apa yang dianjurkan.
Oleh karena itu kegunaan media sebagai alat bantu penyuluhan
dalam kegiatan penyuluhan pertanian mempunyai beberapa fungsi
umum diantaranya :

1. Memperjelas Penyajian Pesan


Pesan yang disampaikan secara verbalistis sering menyebabkan
banyaknya distorsi pesan. Penggunaan media dalam proses
penyampaian pesan diharapkan mampu setidaknya mengurangi
distorsi bahkan dapat lebih memperjelas pesan yang disampaikan.
Hal ini diperkuat pendapat Muller & Rose (1975) yang menyatakan
bahwa kemampuan daya serap media manusia ketika belajar melalui
penglihatan 82%, pendengaran 11%, penciuman 3,5%,
perasaan 2,5% dan pengecapan 1%.
Media juga dapat mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama sehingga menghilangkan salah pengertian.
2. Mengatasi Keterbatasan Waktu
Waktu terus berputar dari detik kedetik, menit, jam, hari, tahun.
Setiap kejadian yang pernah terjadi dimuka bumi ini sering hanya
diceritakan dari mulut ke mulut sehingga hanya berupa cerita
legenda, ada sedikit tertulis di batu berupa batu tertulis atau dinding-
dinding goa, ada yang lebih baik yaitu ditulis dalam buku sejarah atau
buku lainnya.
Jika kita ingin mempunyai suatu kejadian yang pernah terjadi di muka
bumi ini dengan bercerita secara lisan, akan banyak distorsi pesan
yang menyebabkan kurang dipahaminya detik-detik cerita yang
sesungguhnya. Penggunaan gambar-gambar, film, foto kejadian,
bentuk fisik bukti pendukung, data-data kuantitatif dari setiap
kejadian dan lain-lain pasti akan lebih mampu mengkonkritkan
kejadian itu. Oleh karena itu dengan menggunakan media misalnya,
berupa gambar film, foto, bentuk fisik (model) seperti tersebut di
atas, maka kejadian yang telah terjadi tempo dulu akan dapat
disampaikan lebih konkrit, contohnya serangan hama wereng dan
penyebabnya yang pernah melanda petani padi di jawa pada tahun
1974 dan sebagainya
3. Mengatasi Kerterbatasan Ruang
Bumi berbentuk bulat yang kita tempati ini adalah ruang yang sangat
sempit jika dibandingkan dengan galaxi yang ada. Tetapi dengan
kenyataan dengan sistem transportasi yang telah ada, untuk
mengelilingi bumi ini masih dibutuhkan waktu berjam-jam, berhari-
hari, bahkan berminggu-minggu. Untuk mendapat informasi yang
lebih akurat dan lebih cepat tentunya dibutuhkan biaya yang sangat
mahal.
Alangkah tidak efektif dan tidak efisien jika kita ingin mengetahui
bentuk orang eskimo saja, kita harus berpergian ke kutub utara. Oleh
karena itu, dengan menggunakan media berupa apa saja, seperti:
foto, film, gambar, video, computer (internet) dan sebagainya kita
akan dapat mempelajari sesuatu, kejadian, masalah dan lain-lain
yang terjadi di belahan bumi lainnya. Sehingga dengan media kita
dapat mengatasi keterbatasan ruangan.
4. Mengatasi Keterbatasan Daya Indera
Daya indera manusia sangat terbatas. Seseorang tidak mungkin
dapat melihat dengan jelas bakteri yang ada di dalam air misalnya.
Apalagi jika kita akan mempelajari bagaimana perkembangbiakan
bakteri tersebut. Dengan menggunakan lensa pembesar tertentu
yang dipasang pada micro-camera kejadian tersebut dapat diamati.
Demikian halnya jika anda ingin melihat secara jelas dan detail
bagaimana proses mekarnya bunga mawar, anda dapat menangkap
pesan itu dengan Video Camera secara slow motion.
Oleh karena itu keterbatasan daya indera, dapat diatasi dengan
bantuan media dan anda dapat mampu memahami sesuatu atau
suatu pesan tertentu.
5. Menyikapi Sikap Pasif Sasaran
Belajar adalah proses aktif. Sesorang dikatakan belajar, jika ia
melakukan sesuatu, menbaca sesuatu, menulis sesuatu, melihat
sesuatu, mencoba sesuatu dan sebagainya. Sehingga proses
belajar mengajar terjadi.
Jika anda hanya mendengar sesuatu, kemampuan daya setiap
indera anda lebih rendah dibandingkan jika anda disamping
mendengar, juga melihat sesuatu itu (Briggs, 1970). Dengan
digunakanya media visual misalnya, aktivitas indera penglihatan kita
dirangsang lebih aktif. Hal ini dapat menimbulkan gairah belajar dan
interaksi lebih langsung karena adanya ketertarikan perhatian
sasaran sehingga memungkinkan belajar mandiri sesuai dengan
bakat, kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
6. Mengatasi Sifat Unik Sasaran
Sifat unik sasaran atau orang yang sedang belajar, seperti sifat
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, dasar pendidikan dan
budaya yang berbeda, kondisi fisiologis dan psikologis yang
berbeda, akan mempengaruhi minat, sikap, pendapat, kepercayaan,
intelegensia, daya belajar, keterbatasan daya indera, adat istiadat
dan moral sosial berbeda pula.
Perbedaan sifat-sifat unik sasaran akan berpengaruh terhadap
proses belajar mengajar oleh karena terhambatnya proses
komunikasi. Misalnya keterbatasan pendengaran dan penglihatan
dapat diatasi dengan penggunaan sound system, penerangan,
ukuran huruf, warna dan lain-lain yang lebih memadai.
Oleh karena itu dengan penggunaan media diharapkan mampu
mengurangi dan mengatasi perbedaan sifat unik sasaran.

C. JENIS MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Media Penyuluhan ini dapat dibagi :
1. Alat peraga : yaitu alat-alat yang berfungsi untuk memperjelas
materi penyuluhan yang diuraikan oleh penyuluh/guru.
2. Media display dengan perlengkapannya : yaitu alat-alat yang
digunakan untuk membantu meragakan alat peraga.
Menurut Sulaiman (1981)
Media pengajaran penerangan dan penyuluhan pertanian, digambarkan

Media Penyuluhan

Alat-alat Audio
Alat-alat Audio Alat-alat Visual Visual

- Radio -Film bersuara


- Tape - LCD
- VCD - VCD
- Gramophon - Televisi

Alat-alat Alat-alat
Visual 2 Dimensi Visual 3 Dimensi

- Benda asli
- Model
- Specimen
- Diorama

Alat-alat Alat-alat
Visual 2 Dimensi Visual 2 Dimensi
Pada bidang yang Bidang yang
Tidak transparan transparansi

- Peta Singkap - Slide


- Kartu Kilat - OHT
- Poster - Film Stup
- Foto - Film Bisu
- Diagram
- Bagan
- Grafik

Penjelasan :
a. Alat-alat Audio : adalah alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi
atau suara.
b. Alat-alat Visual : adalah alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa
atau bentuk.
c. Alat-alat Audio Visual : adalah alat-alat yang dapat menghasilkan
rupa dan suara dalam satu unit.

JENIS-JENIS MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


1. Benda yang sesungguhnya, baik yang hidup maupun yang mati.
Misalnya ikan dalam akuarium, tanaman dalam pot, kumpulan
serangga mati dalam suatu tempat (insectarium), binatang, mati
yang diawetkan dan sebagainya.
2. Benda tiruan, yang ukuran bisa lebih kecil dari benda sesungguhnya
(miniatur) sama besar (scale model) atau lebih besar. Misalnya
maket (unit bangunan, miniatur).
3. Gambar-gambar dan benda lain yang dibuat atau dipertunjukkan
tanpa pertolongan alat optik, seperti lukisan gambar karikatur,
ilustrasi (gambar pengisi), kartu kilat (Flash Card), leaflet, folder,
brosur, poster, papan flanel, grafik, kain bentangan (spanduk) dan
lain-lain.
4. Gambar-gambar yang dibuat atau dipertunjukkan dengan
pertolongan alat optik, misalnya, foto, slide, film, televisi, gambar,
dari overhead proyektor (OHP), LCD, VCD, dan lain sebagainya.

D. JENIS BAHAN PENYULUHAN


Jenis bahan penyuluhan yang sering digunakan dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu bahan penyuluhan tercetak,
bahan penyuluhan audio, audio visual dan bahan penyuluhan obyek
fisik/benda nyata.
 Bahan penyuluhan tercetak
Beberapa contoh yang sering digunakan antara lain leaflet, folder,
buku, brosur, poster, flipchart. Kelebihannya relatif tahan lama, dapat
dibaca berulang-ulang, mudah dibawa dan sebagainya.
Kelemahannya, dalam proses penyiapan memerlukan waktu yang
lama, cenderung membosankan jika terlalu banyak pesan dan
panjang.
 Bahan penyuluhan audio
Beberapa bentuk yang sering digunakan adalah siaran radio dan
kaset rekaman audio. Kelebihan bahan penyuluhan ini informasi
yang dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap bila direproduksi,
produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah
didistribusikan. Kelemahnya bila terlalu lama akan membosankan,
perbaikan harus memproduksi master baru.
 Bahan penyuluhan audio visual
Contohnya siaran televisi, kaset video dan film. Kelebihannya dapat
memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik gambar maupun
gerak, lebih atraktif dan komunikatif. Kelemahannya biaya produksi
relatif mahal, produksinya relatif lama, untuk dapat melihat
diperlukan alat yang relatif mahal.
 Bahan penyuluhan obyek fisik/benda nyata
Kelebihan dapat memberikan lingkungan belajar yang mirip dengan
aslinya, memberi simulasi banyak indera, dapat digunakan latihan
kerja, latihan menggunakan alat atau latihan simulasi. Kelemahan
relatif mahal, untuk pengadaan benda nyata dan jumlah orang yang
terlibat terbatas.

Dalam pengertian bahan penyuluhan terdapat beberapa hal


yang saling berkaitan. Ada tujuan penyuluhan yang akan dicapai.
Tujuan itu berupa perubahan perilaku yakni pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut didekati dengan pesan yang
dikembangkan dari rekomendasi teknologi. Pesan tersebut kemudian
didesain, dikembangkan, dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan
penyuluhan dan dikemas dalam bahan (media) penyuluahan.
Beberapa hubungan antara jenis bahan penyuluhan dengan
perubahan perilaku tertera pada tabel berikut :
Perilaku Jenis bahan penyuluhan
Audio Cetak Audio visual Obyek
nyata
Kognitif - + + +
Psikomotorik - - ++ +
Afektif ++ - +++ +
Keterangan : + : Memberi efek yang baik
- : Sukar memberi efek

E. KLASIFIKASI MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Klasifikasi media dari berbagai pendapat dan dari berbagai
dasar pendekatan telah banyak dikemukakan para ahli media dan ahli
komunikasi. Taksonomi yang telah dibuat mengenai klasifikasi media
tersebut umumnya sama, tetapi pendekatannya berbeda.
Berikut berupa klasifikasi media :
1. Taksonomi menurut Rudy Bretz
a. Media Audio-Visual Gerak
b. Media Audio-Visual Diam
c. Media Audio Semi Gerak
d. Media Visual Gerak
e. Media Visual Diam
f. Media Semi Gerak (Contoh Tekantograph)
g. Media Audio
h. Media Cetak
2. Taksonomi menurut Briggs
Taksonomi ini didasarkan atas stimulasi atau rangsangan yang
dapat ditimbulkan oleh medianya, yaitu :
a. Kesesuaian rangsangan tersebut dengan karateristik sasaran.
b. Persyaratan tugas pembelajaran.
c. Materi pembelajaran.
d. Transmisi.
3. Taksonomi menurut Gagne
Taksonomi ini didasarkan atas fungsi media, yaitu media :
a. Demonstrasi
b. Komunikasi lisan
c. Cetak
d. Gambar Diam
e. Gambar Gerak
f. Film Bersuara
g. Mesin Belajar
4. Taksonomi menurut C.J. Duncan
Taksonomi ini didasarkan atas tingkat kerumitan perangkat media
Hirarki Media Audiovisual dari C.J. Duncan.

Manuskrip diktak, Diktat, Biblografi


“Personal” Referensi, Duplikat gaambar.

Pameran dinding (termasuk papan tulis),


Kelompok
Realia Spesimen, Model.

Epidiaskop, Buku Teks, Buku Kerja,


Produksi
Lembaran Teks Terprogram.
(Rekaman)
Pita Audio, Cakram (piringan)
Rekaman, laboratorium bahasa (audio)
Produksi
(Rekaman)
Film bingkai, film rangkai, OHP
Tutorial audiovisual. Laboratorium
Kelompok Bahasa yang diperkaya Stereogram
Produksi dan sistem proyeksi dengan polarisasi.
(Rekaman)

Film bisu, filmgelang, film dengan


Suara magnetik, dan film dengan
suara optik (buit-in).

Teks terprogram dengan peralata,


Radio vision, TV siaran terbatas
(CCTV), sistem respon (sasaran),
program siaran TVST langsung
(Live), sistempembelajaran dengan
komputer, siaran audio dan siaran TV.

Dari beberapa taksonomi di atas, klasifikasi lebih sederhana


dikemukakan oleh Heinich (1986). Klasifikasi ini didasarkan atas sifat
media dan bagaimana media tersebut ditangkap oleh indera manusia.
1. Bersifat Visible (Dapat dilihat)
a. Media non projected Visual (contoh: Grafik, Tercetak & Photografy)
b. Media Projected Visual (contoh: Transparansi, Film, Slaid dan lain-
lain)
2. Bersifat Audio (Dapat didengar)
a. Audio Semi Gerak (Audio pointer, rekaman tulisan)
b. Audio (radio, telepon)
3. Bersifat Visi dan Audible (Dapat dilihat dan didengar)
a. Film termasuk sound-slide combinations
b. Vidio/interaktive vidio
c. Variabel motion program
d. VCD
e. LCD
4. Media Tiga Dimensi
a. Benda nyata
b. Specimen
c. Model
d. Pameran
e. Diorama

F. MENENTUKAN JENIS MEDIA


Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses
belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam
perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. Paling tidak ada 6
(enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan
jenis media yang digunakan, antara lain :
1) Siapa yang akan dilatih ?
2) Apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik ?
3) Dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama ?
4) Metode belajar apa yang digunakan ?
5) Media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
6) Bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?

G. PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN


Media tidak dapat dipilih dan digunakan asal saja, tetapi harus
dipilih dengan seksama dan digunakan dengan benar. Tidak ada suatu
mediapun yang dapat dipakai untuk mencapai semua tujuan, sehingga
tidak mungkin semua diperlakukan dengan media yang sama. Dalam
penyelenggaraan penyuluhan, pemilihan jenis media yang digunakan
perlu dipertimbangkan pada kebersamaan antara metode belajar
mengajar, tujuan dan situasi pelatihan. Berikut ini gambaran
penggunaan media penyuluhan yang sesuai untuk berbagai kelompok
sasaran dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Penggunaan Jenis Media Berdasarkan Kelompok Sasaran
No. Jenis Media Sasaran
Massal Kelompok Individu
1. Poster √ - -
2. Film Layar Lebar √ - -
3. Film Vedeo - √ -
4. Folder/Leaflet - √ √
5. Brosur, Komik - √ √
6. Peta Singkap/Flipchart - √ -
7. Kartu Kilat/Flaschard - √ -
8. Papan Flanel - √ -
9. Siaran Pedesaan (TV, Radio) √ - -
10. Kaset Rekaman - √ √
11. Slide - √ -
12. Photo - √ √
13. Transparansi - √ -
14. Model - √ -
15. Papan Tulis - √ -
16. Telephone - - √

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan


media, antara lain : Tujuan perubahan yang akan dicapai oleh sasaran,
karakteristik sasaran/peserta didik, strategi komunikasi, isi pesan, biaya
dan karakteristik wilayah.
Banyak ragam media atau jenis media yang dapat kita pilih
dan kita gunakan tergantung pada materi yang disajikan,
keadaan/kebutuhan sasaran, situasi tempat pembelajaran dan tentunya
tergantung tujuan yang ingin dicapai. Ragam media penyuluhan yang
kerap digunakan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok
besar, yaitu media penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio,
media penyuluhan audio visual dan objek fisik atau benda nyata.
Dari sekian banyak media dalam penggunaannya tidak ada
satu mediapun yang terbaik, karena setiap jenis media mempunyai
kelemahan. Yang terbaik tentunya menggunakan kombinasi beberapa
jenis media, sehingga dapat menutupi kelemahan media tersebut.
Pengelompokan media dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kelompok Media, Contoh-contoh yang Kerap Digunakan dan


Karakteristiknya
No. Kelompok Contoh-Contoh
Media
1. Media Buku, brosur, leaflet, folder, poster, flipchart (peta
Penyuluhan singkap)
Tercetak Kelebihannya : relatif tahan lama, dapat dibaca
berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan
belajar masing-masing, mudah dibawa dsb.
Kelemahannya : Proses penyampaian sampai
pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan
gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai,
cenderung membosankan bila padat dan
panjang.
2. Media Siaran radio dan kaset rekaman audio
Penyuluhan Kelebihannya : Informasi dikemas sudah tetap, terpatri
Audio dan tetap sama bila direproduksi. Produksi dan
reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah
didistribusikan.
Kelemahannya : Bila terlalu lama akan membosankan,
perbaikan atau revisi harus memproduksi master baru.
3. Media Siaran televisi, kaset Video, Sound slide dan film.
Penyuluhan Kelebihannya : dapat memberikan gambaran yang lebih
Audio- konkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih
Visual atraktif dan komunikatif.
Kelemahannya : Biaya produksi relatif mahal, produksi
memerlukan waktu dan diperlukan peralatan yang tidak
murah.
4. Media Menunjukan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga
penyuluhan dimensi dan alat peraga.
berupa Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar
Objek fisik yang amat mirip dengan lingkungan kerja sebenarnya,
atau benda memberikan stimulasi terhadap banyak indera, dapat
nyata digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan
alat bantu dan atau latihan simulasi.
Kelemahannya : Relatif mahal untuk pengadaan benda
nyata.

H. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Media yang akan digunakan untuk suatu penyajian dalam
proses belajar-mengajar, dapat dipilih dari media yang telah tersedia
atau menyiapkannya/membuatnya lebih dahulu.
Dalam memilih media yang akan digunakan, harus
memperhatikan beberapa prinsip umum pemilihan media antara lain :
1. Bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk suatu
penyuluhan.
2. Harus diyakini, media yang dipilih sesuai dengan tujuan penyuluhan.
3. Harus diketahui betul isi materi media yang akan digunakan, untuk
tingkatan (level) sasaran yang mana, bagaimana kondisi/karakteristik
sasaran, cara belajar sasaran dan sebagainya.
4. Bagaimana metode penyuluhan yang akan digunakan dan
bagaimanakah pendekatannya apakah Large Group, Small Group
atau Independent study.
5. Media yang dipilih harus sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
Apakah ada ruangan yang daya listriknya memadai, ruangan dapat
digelapkan atau tidak dan sebagainya.
6. Pemilihan media sebaiknya dilakukan sendiri oleh
presenter/penyaji/penyuluh.
7. Media yang dipilih sebaiknya yang dapat membuat sasaran
mendapatkan pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan minat,
kemampuan dan pengalaman sasaran.
8. Harus selalu dingat bahwa sebagai sumber belajar dan sebagai
pengalaman belajar bagi sasaran, tidak tergantung dari
baik/buruknya media tetapi tergantung konkrit/abstraknya
pengalaman belajar yang akan diperoleh sasaran.

I. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Beberapa kriteria pemilihan media penyuluhan yang harus
dipertimbangkan adalah
1. Isi, Harus :
 Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (TIK).
 Up-to-date
 Benar
 Tingkat kesulitannya sesuai dengan level sasaran
 Tidak menjadi lebih abstrak
2. Ide utama media harus mengarah pada tujuan penyuluhan (TIK).
3. Media harus mampu memotivasi minat sasaran dan komunikatif
 Mengandung gerak.
 Warna sesuai dengan fungsionalnya.
 Tahapan, ekonomis.
4. Pembiayaan, ekonomis.
5. Kualitas teknologi dari media, baik (warna, kejelasan/ketajaman,
suara/audio dan lain-lain)
6. Media harus sesuai dengan kondisi/lingkungan belajar.
 Large, Small, Independent Study.
 Listrik, penerangan = memadai.
 Ruangan = memadai
 Tersedia/tidak, fasilitas alat bantu seperti OHP, Slide Projector,
Opaque Projector, video Tape recorder, televisi, Lond Speaker
dan lain-lain.
7. Media harus dapat meningkatkan kemampuan sasaran (PSK).
8. Keabsahan/validitas media harus tinggi.
9. Penggunaan media penyuluhan pertanian disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran penyuluhan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai