PDF Metode Pelaksanaan Metode Terowongan Ok DL
PDF Metode Pelaksanaan Metode Terowongan Ok DL
1. Umum
Terowongan pengelak adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau bukit yang
berfungsi sebagai pengalihan aliran sungai selama pelaksanaan pekerjaan bendungan. Terowongan
umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan pada waktu dimulainya pekerjaan konstruksi sampai pada saat Konduit
Pengelak di tutup dengan sumbat beton (plugging) pada saat pengisisan waduk. Penentuan ukuran dari
terowongan pengelak sangat erat hubungannya dengan penentuan tinggi cofferdam. Makin kecil
bangunan pengelak maka diperlukan cofferdam yang lebih tinggi.
Coverdam Hulu
Saluran Pengelak
Coverdam Hilir
As Bendung
Saluran Pengelak
5. Beton cyclope
6. Shotcrete t=5 cm dengan tulangan wiremesh
7. Beton lantai kerja mutu K100
8. Bekisting tipe ekspose
9. Beton mutu K225
10. Besi Tulangan Beton ulir
11. Waterstop , W=320 mm
12. Joint Filler
13. Beton Plugging (K 225)
14. Filling Grouting pada plugging
15. Dowel Bar Dia. 22
Tahapan konstruksi yang dilakukan pada pembangunan terowongan pengelak Waduk Gondang,
terbagi menjadi 3, yaitu :
c) Pekerjaan Finishing.
2. Stripping 30 cm
3. Galian Tanah
4. Galian batu.
3. Dump truck
4. Gergaji mesin
9. Hasil pekerjaan pembersihan akan ditinjau oleh Pengawas / Direksi / Konsultan untuk
menentukan apakah pekerjaan pembersihan telah sesuai dengan spesifikasi teknis dan apakah
pekerjaan berikutnya bias dimulai apa tidak.
10. Pekerjaan stripping tebal 30 cm dikerjakan setelah pekerjaan clearing & grubbing,
Mengumpulkan hasil stripping ke lokasi tertentu yang telah ditentukan oleh Pengawas / Direksi
/ Konsultan, atau tempat yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
2. GalianTanah
Lingkup pekerjaan galian ini adalah penggalian dan pengangkutan semua material baik yang
dipergunakan (Suitable) kembali maupun yang tidak digunakan (unsuitable), termasuk
penanganan , pengangkutan ke lokasi penumpukan / pembuangan, pembentukan dan perapihan
galian sesuai alur, elevasi, kemiringan dan ukuran yang tercantum dalam gambar. Pekerjaan galian
dilakukan oleh operator, serta diawasi oleh pengawas & juru ukur yang berpengalaman. Supaya
hasil galian benar-benar sesuai alur, elevasi, kemiringan dan ukuran yang diinginkan, juru ukur
akan memasang bow plank pada interval jarak tertentu sebagai acuan. Peralatan yang digunakan :
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Alat Ukur
4. Alat Bantu
2. Periksa kesiapan peralatan dan tenaga kerja. Pasang rambu pengaman di sekitar lokasi
pekerjaan bila diperlukan.
3. Laksanakan penggalian berpedoman pada Patok / bow plank yang dipasang juru ukur.
4. Hasil galian diangkut ke lokasi stock pile atau dibuang ke lokasi yang disetujui.
5. Periksa ukuran, elevasi, kemiringan memanjang dan melintang galian. Bila belum sesuai
lakukan perapihan.
6. Setelah pekerjaan selesai, hasil galian diperiksa elevasinya oleh juru ukur, terutama supaya
tidak terjadi kesalahan.
7. Hasil pekerjaan galian akan ditinjau oleh Pengawas / Direksi / Konsultan untuk menentukan
apakah pekerjaan galian telah sesuai dengan gambar serta spesifikasi teknis dan apakah
pekerjaan berikutnya bias dimulai apa tidak.
3. Galian Batu
Pekerjaan galian batu sangat berbeda dengan pekerjaan galian tanah biasa, lingkup pekerjaan
galian ini adalah penggalian, pembelahan (penghancuran) dan pengangkutan semua material baik
yang dipergunakan kembali maupun yang tidak digunakan, termasuk penanganan, pengangkutan
kelokasi penumpukan / pembuangan, pembentukan dan perapihan galian sesuai alur, elevasi,
kemiringan dan ukuran yang tercantum dalam gambar. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan alat
Excavator + Breaker apabila tidak bisa akan di gunakan metode peledakan ( Blasting ). Peralatan
yang digunakan :
1. Excavator + Breaker
2. Excavator
3. Dump Truck
4. Alat Ukur
2. Pemasangan pembesian
3. Pemasangan bekisting
4. Pekerjaan Pengecoran
5. Curing
6. Pembongkaran Bekisting
2.4. Pengecoran
Setelah formwork diinspeksi dan dicek dimensi, selimut beton dan vertikalitasnya
selanjutnya dilakukan pekerjaan pengecoran menggunakan concrete pump. Proses
pengecoran pada kolom dilaksanakan dalam beberapa tahapan cor, Setelah pengecoran tahap
pertama selesai kemudian dilanjutkan pemasangan bekisting tahap berikutnya kemudian di
cor begitu seterusnya sampai elevasi top yang ditentukan di gambar. Tiap sambungan cor
digunakan waterstop. Karena trowongan saluran pengelak dan intek jadi satu, maka
pengecoran dilakukan bersamaan.
Pekerjaan pengecoran menggunakan alat sebagai berikut :
1. Batchink plant
2. Truck mixer
3. Concrete pump
4. Beton vibrator
5. Dan peralatan bantu lainnya
Pengecoran Tahap 3
Pengecoran Tahap 2
Pengecoran Tahap 1
Lantai Kerja 20
cm
Segera setelah permukaan cor difinishing dan mulai setting, dilakukan curing. Curing
permukaan atas beton menggunakan karung goni basah yang ditutupkan ke permukaan
beton. Beton tetap dijaga basah selama minimal 7 hari secara terus menerus. Untuk
permukaan vertikal, curing dilakukan segera setelah bekisting dibuka. Curing menggunakan
curing compund yang disemprotkan secara merata ke permukaan beton dengan alat pompa
penyemprot hama.
seleasai,Pekerjaan beton cyclope ini terdiri dari campuran beton dan batu belah dengan
perbandingan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.Peralatan yang digunakan adalah :
1. Batchink plant
2. Truck mixer
3. Concrete pump
4. excavator
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengisi rongga yang kosong antara puncak dinding beton cor
dengan dinding tanah hasil galian, yang secara umum memang sulit untuk bisa terisi penuh dengan
material beton cor pada saat pengecoran. Demikian juga dengan pemadatannya yang juga sulit
sehingga sering terjadi kepadatan beton kurang yang akibatnya kekuatannya juga bisa berkurang.
Jenis matrial yang diinjeksikan adalah jenis mortar grout yang campurannya harus mengikuti
spec dan dikontrol kekentalannya dengan alat yang disebut flow cone.
sebagian, dengan beton. Dalam pelaksanaannya harus diperhitungkan adanya kenaikan suhu
beton karena adanya proses kimiawi dalam pengerasannya yang menimbulkan
akumulasi energi panas. Oleh karena itu, kebanyakan konstruksi beton plug dilengkapi dengan
water cooling pipe yang ditanam dalam beton setiap tinggi 1 meter. Pada saat pelaksanaan water
cooling pipe ini dialiri sirkulasi air dengan debit sekitar 16 liter/menit untuk kepentingan
pendinginan dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya retak dan penyusutan yang terlalu
cepat. Disamping cooling pipe juga rangkaian pipa untuk injeksi cement-milk pada saat
pelaksanaan contact grout nanti. Pengecoranpun dilakukan secara berlapis dengan tinggi sekitar 1
meter per lapis. Karena umumnya letak bagian plugging didalam conduit , maka alat yang dipakai
untuk pengecoran adalah concrete pump
1. Setelah semua persiapan sudah selesai dicek keamanan nya termasuk pemasangan wire
mess maka beton mortar bisa diorder di batching plant.
2. Setelah beton tiba ditempat pengecoran, mortar dimasukan lagi kedalam mesin shotcrete.
3. Menembakkan mortar pada bidang yang akan dicor dengan tekanan compressor
2. Kompressor dengan working pressure 7 bar dan kapasitas minimum 250 cfm.
3. Sumber Listrik PLN atau generator +/- 10 kVa 3 x 380 V/50 Hz.