Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Praktik Kerja Lapangan (PKL) Industri merupakan bagian dari
Kurikulum Program Studi (Prodi) DIII Farmasi STIKES Rumah Sakit
Anwar Medika yang dilaksanakan oleh Mahasiswa di Apotek, Rumah
Sakit, dan Industri selama jangka waktu tertentu di bawah bimbingan staf
dari Pembimbing Lahan dan dari Pembimbing Akademik STIKES RS
Anwar Medika.
Pada semester I sampai dengan semester V, Mahasiswa
mendapatkan pelajaran teori dan praktik berupa mata kuliah dan praktikum
dalam berbagai aspek kefarmasian yang mencakup obat (modern dan
tradisional), makanan dan minuman, kosmetika, alat kesehatan dan PKRT,
serta pelajaran kefarmasian lainnya. Namun untuk Prodi DIII Farmasi yang
menekankan penguasaan ketrampilan, maka belajar teori di ruang kelas dan
praktik di laboratorium bagi Prodi DIII Farmasi mempunyai sifat dan
jangkauan yang terbatas dan dianggap tidak cukup karena diberikan
mengikuti metode belajar di ruang kelas, oleh karena itu harus dilengkapi
dengan pengetahuan dan pengalaman di luar kampus/dunia kerja.
Sehubungan dengan hal itu maka dirancang PKL Industri ini yang
berguna untuk melengkapi dan memberikan pengalaman kepada Mahasiswa
tentang bagaimana penerapan pengetahuan yang telah diperoleh di ruang
kuliah tersebut dapat diamati/dilakukan di berbagai tempat di dunia kerja.
Tempat PKL Industri dipilih dan disesuaikan dengan bidang
pekerjaan atau keahlian di mana para Mahasiswa akan bekerja nantinya
setelah menyelesaikan studi. Hasil observasi di lahan PKL Industri
dilanjutkan dengan menulis laporan PKL Industri.
Laporan PKL Industri disusun dan ditulis oleh Mahasiswa dibawah
bimbingan satu orang Pembimbing lahan PKL Industri dan satu orang
Pembimbing Akademik dari STIKES Rumah Sakit Anwar Medika.

LAPORAN PKL INDUSTRI 1


1.2. TUJUAN PKL INDUSTRI
Tujuan PKL Industri meliputi:
1. Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia usaha
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan
mahasiswa untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap mahasiswa
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Industri

1.3. MANFAAT PKL INDUSTRI


Adanya PKL Industri ini diharapkan dapat mencapai beberapa manfaat,
yaitu:
1. Bagi mahasiswa:
a. Dapat meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi
dalam dunia kerja
b. Dapat menyaksikan apa yang dilakukan di dunia kerja atau rumah
sakit secara langsung bukan hanya teorinya saja
2. Bagi Program Studi:
a. Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi
khususnya untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi
tempat PKL Industri
b. Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat PKL Industri
3. Bagi instansi tempat PKL Industri:
Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan
kebijakan perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan hasil
pengkajian dan analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL Industri

LAPORAN PKL INDUSTRI 2


1.4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PKL INDUSTRI
Kunjungan Industri atau PKL Program Studi DIII Farmasi STIKES RS
Anwar Medika dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2019
Pukul : 1. PT VITAPHARM pukul 08.20-12.00
2. PT Yakult pukul 14.30-16.00
Tempat : 1. PT VITAPHARM
Jl. Panjang Jiwo no.42 Rungkut Surabaya
2. PT Yakult Indonesia Persada
Jl. Ngoro Industrial Park (NIP) Mojokerto Jawa
Timur

LAPORAN PKL INDUSTRI 3


BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. PENGERTIAN INDUSTRI


Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan
atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Salah satu jenis industri adalah industri farmasi. Menurut definisi yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1799/MENKES/PER/XII/2010, industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki
izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan
obat. Bahan obat sendiri adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat
yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standard mutu sebagai bahan baku
farmasi.

2.2. FUNGSI INDUSTRI


Berdasarkan fungsinya, industri farmasi memiliki fungsi sebagai
berikut :
1. Pembuatan obat dan atau bahan obat,
2. Pendidikan dan pelatihan,
3. Penelitian bidang farmasi
4. Pengembangan Industri farmasi yang memproduksi obat yang dapat
mendistribusikan atau menyalurkan hasil produksinya langsung

2.3. TUJUAN INDUSTRI


Tujuan pembangunan industri farmasi adalah untuk :
1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan
merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil

LAPORAN PKL INDUSTRI 4


budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup;
2. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha.
3. Mengetahui keadaan industri farmasi di Indonesia
4. Mengkaji permasalahan yang ada dalam industri farmasi
5. Memberi solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam
industri farmasi

2.4. PERSYARATAN INDUSTRI


1. Disebuah industri harus memiliki surat Izin Usaha Industri (IUI), yaitu
:
 Izin Usaha Industri (baru)
1. Mngisi formulirpermohonan
2. Fotocopy KTP Direksi dan Dewam Komisaris
3. Fotocopy NPWP
4. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya
5. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
6. Surat keterangan Domisili Peusahaan
7. Surat Rekomendasi dari Lurah dan Camat setempat
8. Fotocopy UKL/UPL serta dan atau AMDAL bagi perusahaan
industri yang mengandung dampak pencemaran
9. Fotocopy Surat Izin Gangguan/HO
10. Fotocopy SIUP dan TDP
11. Persyaratan tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh
masing-masing kabupaten/kota
2. Persyaratan Industri farmasi adalah:
Setiap pendirian industri farmasi wajib memperoleh izin industri
farmasi dari Direktur Jenderal. Direktur Jenderal yang dimaksud
adalah Direktur Jenderal pada Kementerian Kesehatan yang tugas dan
tanggung jawabnya di bidang pembinaan kefarmasian dan alat

LAPORAN PKL INDUSTRI 5


kesehatan. Persyaratan untuk memperoleh izin industri farmasi
sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes RI No.
1799/Menkes/Per/XII/2010 adalah sebagai berikut:
1. Berbadan usaha berupa perseroan terbatas;
2. Memiliki rencana investasi dan kegiatan pembuatan obat;
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
4. Memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang Apoteker
Warga Negara Indonesia masing-masing sebagai penanggung
jawab pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu; dan
5. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung ataupun
tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan
di bidang kefarmasian.
6. Dikecualikan dari persyaratan di atas poin 1 dan 2, bagi pemohon
izin industri farmasi milik Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2.5. PENGELOLAAN INDUSTRI


Bisa Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang
menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan
Nusantara dan Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang
dinamis dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.
Sedangkan jika pada industri farmasi pengelolaan industrinya lebih
spesifik.

2.6. PELAYANAN INDUSTRI


1. Transparan
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti.
2. Akuntabilitas

LAPORAN PKL INDUSTRI 6


Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional.
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektifitas.
4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi , kebutuhan dan
harapan masyarakat.
5. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku , ras,
agama, golongan, gender dan status ekonomi.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak
dan kewajiban masing-masing pihak sesuai ketentuan yang berlaku.

2.7. PERPAJAKAN INDUSTRI


1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market
oriented industry) adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi
potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-
kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar
akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja /
labor (man power oriented industry) adalah industri yang berada pada
lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri
tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif
dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku
(supply oriented industry) adalah jenis industri yang mendekati lokasi

LAPORAN PKL INDUSTRI 7


di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya
transportasi yang besar.
Industri farmasi ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22 atas
penjualan obat kepada distributor di dalam negeri dengan tarif sebesar
0,3% dari Dasar Pengenaan PPN. Hal tersebut berdasarkan ketentuan
yang mengatur mengenai pemungutan PPh Pasal 22, hal itu ditunjukan
pemungut PPh Pasal 22 dilakukan secara otomatis tanpa Surat Keputusan
dari Kepala KPP tempat Wajib Pajak pemungut terdaftar.

LAPORAN PKL INDUSTRI 8


BAB III
PEMBAHASAN

3.1.
PT VITAPHARM
3.1.1. SEJARAH INDUSTRI PT VITAPHARM
Pada akhir tahun 1961, Haji Muhammad Husein Alhamid;
Nehemia pesik; Drs. Wim Kalona Apt; Drs. Estefanus Looho Apt; Drs.
Grouw Soen Hok Apt; telah bersepakat untuk mendirikan suatu pabrik
Farmasi di Surabaya. Untuk mewujudkan tekad mereka, didirikan PT.
General Indonesian Producing Centre di jalan karet 80-86, Surabaya,
yang di kukuhkan di muka notaries Mr. Oe Siang Djie pada tanggal 30
april 1962. Kemudian dalam bulan juni 1962 telah diperluas dengan
ikut sertanya Dr. Tio Tiong Hoo, yang khusus memimpin pembuatan
kosmetik.
Dua tahun kemudian, pada tanggal 13 juni 1964, nama
perusahaan diganti menjadi PT. pabrik Pharmasi "Vita". Mengapa
menggunakan nama "Vita"? Karena berhubungan dengan Vitamin,
karena pada mulanya yang menjadi produksi utama adalah obat –
obatan, sementara viva cosmetics masih merupakan produk sampingan.
Perusahaan semakin besar dan berkembang, modal pun selalu
bertambah. Tetapi, di akhir tahun 1966 pemerintah mengambil suatu
tindakan tegas di bidang moneter. Seribu rupiah menjadi satu rupiah.
Walaupun modal menjadi kecil, namun produksi terus meningkat,
pemasaran berkembang dan produk mulai bergeser, sehingga kosmetik
menjadi produk utama PT. Pabrik Pharmasi "Vita Dengan luas tanah

LAPORAN PKL INDUSTRI 9


4,8 hektar serta dilengkapi mesin-mesin baru dan peralatan lain yang
dibutuhkan, PT Pabrik “VITA” mengembangkan produk-produk
unggulannya saat itu seperti Viva Milk Cleanser Face Tonic, Viva
Hand and Body Lotion, Viva Face Powder, dan lain-lain. Pemindahan
dari pabrik lama ke pabrik baru ini telah berlangsung sejak bulan juni.
Bukan hanya mesin-mesin yang perlu ditambah tapi faktor
manusiapun perlu mendapat perhatian, dalam rangka perusahaan ikut
berpartisipasi memperluas kesempatan kerja, sehingga jumlah seluruh
pekerja meningkat menjadi 500 orang lebih. Tepat pada hari kamis, 24
juli 1975, oleh M.Yusuf sebagi menteri perindustrian RI bersama RP
Mohammad Noer yang menjadi Gubernur Tingkat I Jawa Timur saat
itu, PT Pabrik Pharmasi “VITA” diresmikan beroperasi di pabrik yang
baru, di Jalan Panjang Jiwo Rungkut Surabaya.
Pada tahun 1983 dengan bergabungnya Djoenaedi Joesoef yang
juga pemilik PT konimex, Solo menjadi pemegang saham terbesar, PT
pabrik Pharmasi “ VITA” semakin menguatkan langkahnya untuk
menjadi produsen kosmetika yang berjaya di tanah air ini. Perubahan
itu ditandai pula dengan perubahan pengurus PT Pabrik Pharmasi
“VITA” dimana melalui rapat pemegang saham tanggal 21 September
1984

3.1.2. TATA RUANG INDUSTRI PT VITAPHARM


A. Laboratorium pembuatan sampel sedian padat, cair, serbuk
 Sebelum masuk ke ruangan harus memakai APD.
 Di ruangan ini dilakukan pemeriksaan. Bahan kemas mulai
dari suhu dan warna dalam pembuatan bedak padat diperiksa
juga ketahanannya.
 Di dalam Laboratorium pembuatan sampel terdapat ruangan
fisika Kimia. Dalam pembuatan parfum yang menggunakan
alat khusus untuk mengukur kemurniaan parfum.
B. Ruangan Produksi

LAPORAN PKL INDUSTRI 10


 Sebelum masuk ke area harus memakai jas laboratotium dan
sarung tangan.
 Di area produksi dalam pembuatan sediaan padat, dan cair
menggunakan sistem ficting.
 Di ruangan produksi, memproduksi berbagai produk seperti
sediaan seperti cream, cairan dan serbuk.
 Dalam proses pembuatan harus memenuhi standart, semua
bahan Baku harus halal.
 Penimbangan bahan, dalam penimbangan harus ada
pendampingan.
 Dalam pembuatan sediaan HBL dilakukan proses sampai 12x
untuk fase minyak dan air. Pembuatan serbuk dilakukan
proses 9x dengan proses homogen, blower, di gerus sampai
halus.
 Sebelum di kemas diperiksa oleh quality control (QC) untuk
di periksa kimia, fisika, dan mikrobiologi.
C. Ruangan Pengemas
Di ruangan ini produk dikemas sesuai dengan kemasannya
masing- masing beserta aturan lainnya.
D. Ruangan Penyimpanan
Setelah di kemas produk akan di simpan dalam ruangan
penyimpanan yang ber AC.
E. Gudang Penyimpanan Barang.
 Ruangan ini sebagai tempat penyimpanan barang yang siap di
kirim dengan menggunakan sistem FIFO dan LIFO.
 Barang yang berlebel kuning menandakan barang masih dalam
pemeriksaan.

LAPORAN PKL INDUSTRI 11


3.1.3. STRUKTUR ORGANISASI PT VITAPHARM

LAPORAN PKL INDUSTRI 12


LAPORAN PKL INDUSTRI 13
3.1.4. PENGELOLAAN INDUSTRI PT VITAPHARM

3.1.5. PELAYANAN INDUSTRI PT VITAPHARM


Dari segi promosi PT VITAPHARM menggunakan strategi
1. Above The Line menggunakan media seperti televisi, radio, tabloid,
outdoor dan online untuk mempromosikan informasi baru yang
ada dalam Viva Cosmetics, sehingga konsumen lebih mudah untuk
menjangkau informasi dan membuat konsumen tertarik untuk
menggunakan viva cosmetics.

LAPORAN PKL INDUSTRI 14


2. Below the line yang mencakup Sampling, Beauty demo, Beauty
class dan Beauty event. Dengan di adakannya stategi ini maka
konsumen lebih mengenal dan dapat berkesan di hati konsumen
3. Layanan PT VITAPHARM Bekerja Sama Dengan Rudi Hadi
Suwarno
Dalam rangka mempercepat proses distribusi dan informasi
kepada distributor dan retailer PT VITAPHARM mengadakan
kerjasama dengan Rudi Hadi Suwarno. Melalui kerjasama ini para
retailer dan distributor dapat menikmati layanan melalui kartu
member viva cosmetics. Layanan tersebut memungkinkan para
retailer dan distributor melakukan pemesanan barang,
mendapatkan berita terkini mengenai produk pada viva cosmetics
serta menyampaikan saran dan masukan dengan praktis melalui
above the line dan below the line. Dengan layanan ini diharapkan
para retailer dan distributor dapat menikmati manfaat berupa
penghematan waktu dan penyederhanaan prosedur pemesanan
barang sehingga mempercepat proses distribusi barang ke pasar.

3.1.6. EVALUASI MUTU PELAYANAN INDUSTRI PT VITAPHARM


Macam kegiatan publisitas PT. VITAPHARM yaitu:
Penyelenggara Tata rias Tari Pendet dengan peserta terbanyak.
Dalam rangka upaya meningkatkan cinta terhadap budaya Indonseia
salah satunya tari pendet maka PT VITAPHARM, Direktur HRD
(Human Resourcer and Develepoment) PT VITAPHARM meminta
kesediaan para pencinta Produk viva cosmertics yang tentunya
dimotori oleh REKOR MURI untuk membantu penyelenggaraan
kegiatan Tata rias tari pendet dengan peserta terbanyak. Kegiatan
tersebut sudah diselenggarakan dalam acara melestarikan Cinta
Budaya (Tari pendet).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pencitraan PT
VITAPHARM tersebut sebetulnya sudah lama digagas oleh Direktur

LAPORAN PKL INDUSTRI 15


HRD (Human Resourcer and Develepoment) namun dikarenakan satu
dan lain hal maka baru bisa terwujud pada tahun 2011. Selain
bertujuan meningkatkan pencitraan PT VITAPHARM kegiatan ini
juga mempunyai misi untuk mengkampanyekan gerakan cinta produk
Indonesia khususnya viva cosmetics, edukasi sejarah dan
perkembangan Viva Cosmetics serta Promosi Layanan dan Produk PT
VITAPHARM. Penyelenggaraan Merias Alis dengen peserta
terbanyak tahun 2013 PT VITAPHARM bekerjasama dengan MURI
mengadakan sebuah kegiatan merias kecantikan yang berjudul
"MERIAS ALIS PESERTA TERBANYAK" Dengan tema kegiatan :
"PERAN VIVA COSMETIC DALAM MELAYANI
MASYARAKAT" Obyek kegiatan merias alis pada wanita kontestan
segala sesuatu yang dapat meningkatkan citra pelayanan, kenyamanan
dan kepedulian Viva Cosmetics terhadap lingkungan sekitarnya,
dengan harapan masyarakat akan semakin mencintai dan bangga akan
Viva Cosmetics.

3.1.7. STRATEGI PENGEMBANGAN PT. VITAPHARM


Dalam pendistribusian suatu produk, perencanaan sangat mutlak
di perlukan selain untuk mempermudah penyampaian barang dari
produsen ke konsumen akhir. PT VITAPHARM mempunyai beberapa
distributor yang bekerjasama seperti PT. Panti kosmetika baru (Head
office), PT. Moga djaja (perwakilan Malang) dll.
Dalam iklan mempunyai ikatan kerja sama dengan Rudi Hadi
Suwarno untuk meyakinkan para konsumen lebih memilih produk viva
cometics. Perusahaan PT VITAPHARM memiliki jaringan distribusi
yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di Pulau Jawa
ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia. Lalu
menjadikan produk cosmetics tersebar di hampir setiap jenis outlet
baik pasar tradisional maupun pasar modern.

LAPORAN PKL INDUSTRI 16


3.2. PT YAKULT
3.2.1. SEJARAH INDUSTRI PT YAKULT
PT. Yakult adalah salah satu perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang produksi susu fermentasi. PT. Yakult didirikan
tepatnya tanggal 2 Februari 1990 sementara produksinya dimulai
pada bulan Januari tahun 1991. Dana yang digunakan adalah dari
Penanaman Modal Asing secara penuh, artinya 100% dari Yakult
Jepang, tempat asalnya. Pabrik Yakult ada 2 yaitu yang pertama di
daerah Sukabumi, tepatnya di Desa Pewawahan Cicurug,
Sukabumi, Jawa Barat. Di Sukabumi PT. Yakult memiliki luas
lahan sekitar 50.000 meter persegi dan bangunan seluas 12.925
meter persegi. Kapasitas produski PT. Yakult Indonesia Persada
bisa mencapai 3.300.000 botol / hari, yang kedua yaitu berada di
daerah Mojokerto tepatnya di kawasan Ngoro Industrial Park (NIP)
Mojokerto Jawa Timur. Di Mojokerto PT. Yakult memiliki luas
lahan sekitar 52.500 meter persegi dan bangunan seluas 19.956,47
meter persegi. Kapasitas produksi PT. Yakult Indonesia Persada
bisa mencapai 4.800.000 botol / hari. Mulai tahun 1992, PT.
Yakult Indonesia Persada membuka kesempatan bagi siswa SMP,
SMA, Mahasiswa, dan umum untuk berkunjung (kunjungan
industri) dan menyaksikan secara langsung proses produksi yaitu
pada hari senin-jumat

3.2.2. TATA RUANG INDUSTRI PT YAKULT


1. Ruang pembibitan
Proses pembibitan ini dilakukann secara manual. Saat
pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah
menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan
selama satu hari (fermentasi). Selama proses fermentasi gula
mengalami proses HTST (High Temperature Short Time), dan

LAPORAN PKL INDUSTRI 17


susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature).
Waktu penampungan saat fermentasi ialah tujuh hari dengan
suhu 37oC.
4. Ruang pelarutan
Diruang ini susu bubuk skim dan glukosa di larutkan dan
di strerilkan kemudian di kirim ketangki Kultur.
5. Ruang pengkulturan bakteri
Di tangki ini bibit L.Casei Shirota Strain dikulturkan
untuk mendapatkan jumlah bakteri yang ditentukan dan
merupakan ciri khas dari Yakult yaitu sekitar 6,5 Miliyar.
Satu tangki di ruangan ini mampu menampung sekitar 1800
Liter. Tangki ini terlebih dahulu disterilkan dan kemudian
dimasukkan Susu bubuk + glukosa + bibit yang sudah
difermentasi tadi. Kemudian tangki ini difermentasi lagi selama
1 minggu dengan suhu tangki sekitar 37oC. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan asam Yakult (asam laktat).Hasil fermentasi
ini akan berupa susu gumpalan oleh karena itu harus
dihaluskan terlebih dahulu dengan ditambahkan sirup dan
sukrosa + air.
6. Ruang pencampuran
Di ruang ini terdapat tangki dengan kapasitas 32.00
Liter. Tangki ini digunakan untuk menyatukan/mencampur
semua bahan yang diatas tadi seperti Kultur bakteri L.casei +
susu bubuk + glukosa + sirup dan larutan steril sehingga
menjadi Yakult konsetrat. Seperti yang telah dijelaskan, hasil
pencampuran ini menghasilkan susu yang menggumpal oleh
karena itu di tank ini hasil pencampuran tadi akan ditambahkan
air agar menjadi cair.
7. Mesin pembuat botol
Untuk menjaga kehigienitasnya, maka proses pembuatan
botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia. Mesin pencetak

LAPORAN PKL INDUSTRI 18


botol ini mampu mencetak 1100 botol/jam dengan
menggunakan bahan baku Polistirena resin berkualitas tinggi.
Pembuatan ini menggunakan sistem Injection Blowmoulding.
Setelah jadi botol ini akan dikirim ke tempat penampungan
botol dengan menggunakan angin yang telah disterilkan.
8. Tangki penampung botol
Tangki berbahan stenlis steel ini memiliki kapasitas
555.000 botol. Tangki ini berhubungan dengan mesin
penangkap botol.
9. Mesin penangkap botol
Mesin ini berfungsi untuk mendirikan botol-botol yang
berjalan diatas konveier. Selain itu di mesin ini botol-botol
yang telah di produksi tadi dibersihkan dari debu yang
menempel.
10. Pembotolan
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam
botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada
seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll. Botol
Yakult di tutup degan sistem hampa udara menggunakan
aluminium foil. Semua proses ini dilakukan secara otomatis.
Dalam sekali produksi, mesin ini mampu menghasilkan 45.000
botol.
11. Mesin pengemasan
Mesin ini mengemas 5 botol Yakult menjadi 1 pack
multi dan selanjutnya di pack 10 pack multi sehingga satu
kemasan berisi 50 botol.
Ada 2 jenis warna kemasan Yakult. Biru untuk sistem distribusi
Yakult Lady yaitu dari rumah ke rumah, sedangkan yang Putih
untuk sistem direct sales seperti penjualan ke toko atau
swalayan.
12. Mesin pembawa Pallet

LAPORAN PKL INDUSTRI 19


Mesin ini membawa pallet kosong dari ruang
pembersihan palet ke ruang packing. Mesin ini mampu
menampung 10.000 botol yakult yang siap dibawa ke Cold
Room.
13. Cold room
Diruangan ini Yakult di simpan terpisah berdasarkan
warna Packingnya. Yakult menerapkan sistem FIFO yaitu First
in First out. Ruangan yang bersuhu 5oC ini mampu menyimpan
2.700.000 botol.
14. Delivery
Cara pengiriman Yakult menggunakan mobil yang
dilengkapi pendingin. Yakult ini kemudian dikirim ke berbagai
cabang di seluruh Indonesia.

15. Ruang kendali mutu


Di ruangan ini akan dilakukan sampling dari hasil
produk Yakult tadi. Hal ini bertujuan untuk pengecekan mutu
dan keamanan. Di ruangan ini juga dilakukan pengujian dan
pengendalian mutu yang dilakukan mulai dari pemilihan bahan
baku selama proses berlangsung sampai pada berakhirnya masa
kadaluwasa Yakult.
16. Ruang kendali mutu Mikrobiologi
Di ruangan ini mikrobiologi diuji sesuai dengan standar
Yakult. Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai
dengan standar yang di inginkan, maka produk Yakult siap
dipasarkan.

LAPORAN PKL INDUSTRI 20


3.2.3. STRUKTUR ORGANISASI PT YAKULT

3.2.4. PENGELOLAAN INDUSTRI PT YAKLUT


PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi
variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada
produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu
juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan
pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah
terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional
Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.Dalam pembuatan
Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat
botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan
aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai
macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air
gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan
beberapa tahap proses produksi :
1. Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual.
Saat pembibitan, susu bubuk disteril sehingga warnanya
berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan

LAPORAN PKL INDUSTRI 21


dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan
selama satu hari.
2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST
(High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (
Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi
adalah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix
menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang
berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk
gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult
konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan
ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4. Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin
menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat
menghasilkan 11.000 botol.
5. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
6. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin,
diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua
botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin
akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja,
dimana mengorganisasikan ulang tenaga kerjanya dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga dapat
memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling
berkaitan. PT Yakult memproduksi suatu produk yang mempunyai
karakteristik sama dan memungkinkan untuk diproses dalam sel
kerja tertentu. Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan
empat hal, yaitu peramalan permintaan secara akurat, adanya
perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi
yang optimal, dan adanya perubahan-perubhan lain. PT Yakult

LAPORAN PKL INDUSTRI 22


memiliki kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun
produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai
dengan permintaan yang ada.

3.2.5. PELAYANAN INDUSTRI PT YAKULT


PT.Yakult memiliki 2 sistem distribusi yaitu :
1. Direct Sales dengan sasaran toko tradisional dan toko modern
2. Yakult lady dengan sasaran konsumen langsung,pelanggan
kantor,sekolah dan rumah

3.2.6. EVALUASI MUTU PELAYANAN INDUSTRI PT YAKULT


Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap
kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan
produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan
produk jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT
Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Pengawasan mutu bahan baku
Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang
sebelum disimpan sementara di gudang atau sebelum dipakai
proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah
sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena biasanya bahan
baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat
dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling
dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan
bahan baku.
2. Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh
Quality Control Process yaitu melakukan system pengendalian
mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa
organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi

LAPORAN PKL INDUSTRI 23


pada proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu
harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk
mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu
terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang
berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3. Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh
Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system
pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring
penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan
pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.

3.1.7 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PT. YAKULT

 Memperluas pemasaran sehingga dapat dijangkau seluruh


masyarakat di pelosok Indonesia.

 Sesuai prinsip Yakult, Yakult diproduksi dengan harga


terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.

 Yakult secara kontinyu melakukan pengembangan-


pengembangan sesuai dengan permintaan pasar.

LAPORAN PKL INDUSTRI 24


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN
Kegiatan PKL Industri dilaksanakan mempunyai beberapa tujuan
dan manfaat bagi mahasiswa. PKL industri sendiri termasuk cara
pembelajaran yang cukup baik untuk memperkenalkan industri kepada
mahasiswa agar tidak kaget jika mereka sudah memasuki kerja di industri.
PKL Industri dilaksanakan di PT. VITAPHARM Surabaya. PT.
VITAPHARM sendiri merupakan pabrik dengan bidang kosmetik, dalam
PT. VITAPHARM itu sendiri memiliki 4 merk dagang yaitu, viva
cosmetic, viva queen, viva white, red-A. Produk-produk di atas yang
banyak di pakai oleh masyarakat. PT. VITAPHARM memperoleh banyak
penghargaan karena produk viva telah di percayai masyarakat dengan
kualitasnya, yaitu tidak terdapat campuran bahan-bahan kimia yang dapat
merusak kulit. Sejak itu PT. VITAPHARM bisa berkembang besar dan
maju.
PKL Industri dilaksanakan di PT Yakult. Yakult adalah minuman
susu Fermentasi.  Penemu susu fermentasi ini adalah ahli mikrobiologi
Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Yakult merupakan minuman susu
probiotik serta memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan-bahan dasar
pembuatan yakult adalah susu, krim, bakteri lactobacillus casei shirota,
gula dll. Botol yakult dibuat dengan jenis plastik polistiren yang food
grade karena dipercaya akan meminimalisir migrasi kepada produk. Untuk
penyimpanan, yakult haruslah disimpan dalam keadaan dingin dengan
suhu 00-100 celcius karena untuk menjaga fungsi dari bakteri lactobascillus
shirota agar berfungsi maksimal. Distribusi Yakult menggunakan direct
sales (mobil box) yang terdapat cooler box dan disebarkan ke supermarket

LAPORAN PKL INDUSTRI 25


serta menggunakan jasa yakult lady yang mengantarkan produk yakult ke
rumah-rumah. Industri PT yakult sendiri berada pada 2 tempat yaitu :
1. Bertempat di Desa Pasawahan Cicurung Sukabumi Jawa Barat
2. Bertempat di Jln Ngoro Industri Park (NIP) Mojokerto Jawa Timur
Di PT Yakult hampir keseluruhan menggunakan mesing dan
membutuhkan hanya seditit tenaga manusia. Ada beberapa ruang di dalam
industri PT Yakult seperti ruang khusus untuk menerima kunjungan dari
luar seperti siswa-siswi SMK dan SMA, mahasiswa dll, ruang pembuatan
yakult sendiri, ruang pembuatan botol dll.

4.2. SARAN
Seharusnya lebih ontime dan melaksanakan kegiatan sesuai jadwal
yang telah ditentukan supaya tidak terburu-buru hingga pada saat dhuhur
tidak sholat.
Seharusnya ketika kunjungan industri didalam pabrik
melaksanakannya berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan supaya
bisa berdiskusi untuk pembuatan laporan setelahnya dan dengan
pembimbing masing-masing supaya lebih bisa dibimbing dengan baik
tidak bingung sendiri, dan ilmu yang didapatkan bisa maksimal.
Seharusnya lebih baik laporan hasil setelah melaksanakan kegiatan
ini individu bukan kelompok karena jika kelompok pasti ada yang tidak
ikut mengerjakan laporan tersebut dan kasihan pada mahasiswa yang
mengerjakannya sendiri untuk nama kelompok.

LAPORAN PKL INDUSTRI 26


DAFTAR PUSTAKA

 https://text-id.123dok.com/document/eqon125y1-struktur-organisasi-pt-
yakult-indonesia-persada-cabang-medan.html
 https://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3854438/analisis-kepuasan-
konsumen-terhadap-pelayanan-yakult-lady-pada-pt-yakult-indonesia-
persada.html/
 http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-
penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html?m=1
 http://jembatan4.blogspot.com/2013/11/tujuan-pembangunan-industri.html?
m=1
 KEPRES No. 41 th 1996
 http://www.kemenperin.go.id/profil/424/rekomendasi-yang-diterbitkan-
kementerian-perindustrian
 https://dunianotaris.com/prosedur-pengurusan-izin-usaha-industri-iui.php
 https://www.academia.edu/16008496/KUALITAS_PELAYANAN_KHUSU
SNYA_DALAM_INDUSTRI_JASA
 http://nadyameprista.blogspot.com/2012/11/pt-yakult-indonesia-persada.html
 http://unitedofaces.blogspot.com/2014/11/laporan-kunjungan-industri-pabrik-
yakult.html
 https://brainly.co.id/tugas/4937734
 http://christinaosha.blogspot.com/2014/05/pt-yakult-indonesia.html
 http://isnanaina.blogspot.com/2015/03/hasil-laporan-kkl.html
 http://myanajemenstrategik.blogspot.com/2016/05/
 https://caridokumen.com/download/laporan-kkl-pt-vitapharm-
_5a44dceeb7d7bc7b7a8e4357_pdf
 https://www.academia.edu/30596614/Laporan_yakult

LAPORAN PKL INDUSTRI 27


LAMPIRAN

LAMPIRAN PT. VITAPHARM

Pengemasan Berbagai Produk PT. VITAPHARM

Proses
Produksi

LAMPIRAN PT. YAKULT

LAPORAN PKL INDUSTRI 28


Dr.Minoru Shirota
Penemu bakteri L. Casei Shirota
Strainatau bakteri bahan pembuatan
yakult

Produksi PT Yakult

Kemasan Yakult

LAPORAN PKL INDUSTRI 29


Distribusi atau Pelayanan dari PT Yakult

Direct Sales Yakult Lady

Foto Kegitan PKL Industri

LAPORAN PKL INDUSTRI 30

Anda mungkin juga menyukai