Oleh:
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian
pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan
(susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan
adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus
Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan
nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang
mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap
dalam jumlah yang seimbang, beberapa nutrien yang dibutuhkan oleh ternak
antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air serta mineral. Pakan
berkualitas baik jika mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrisi secara tepat,
baik, jenis jumlah serta imbangan nutrisi bagi ternak sehingga proses metabolisme
Fungsi pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan.
Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan
pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering
diberikan pada ternak kerja antara lain berupa: hijauan dan konsentrat (makanan
penguat).
berbeda-beda ada ang berbentuk tepung, mash, pelet, crumble, kibble, dan masih
banyak lagi benntuk bahan pakan ini memiliki bentuk yang beragam agar ternak
Fungsi kemampuan uji fisik pakan yaitu salah satu metode agar
memperoleh bobot badan yang baik dan mengandung nutrisi pada ternak, Oleh
sebab itu perlu diperhatikan kebutuhan pakan maupun zat-zat makanan yang
utama pada ternak. Kecernaan zat-zat makanan merupakan faktor yang sangat
1.2. Tujuan
untuk mengetahui bentuk, aroma, asal bahan pakan dan sumber bahan pakan.
1.3. Manfaat
yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk,aroma, asal bahan pakan dan
2021 pukul 13.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Unit Analisis
4. Mengambil dokumentasi
5. Membuat laporan
3.1.Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan Pengenalan Sifat Fisik Bahan Pakan dapat dilihat pada
tabel 3.
Sumber Hasil
Karbohidr Bau Tepung Pengolaha
5 Dedak at Tengik (mash) n Padi
Hasil
Tepung Sumber Berbau Tepung Pengolaha
6 Ikan Protein Harum (mash) n Ikan
Hasil
Pengolaha
Tepung Sumber Tidak Tepung n Bulu
7 Bulu Protein Berbau (mash) Ayam
Tepung Hasil
Kepala Sumber Berbau Tepung Pengolaha
8 Udang Protein Harum (mash) n Udang
Hasil
Bungkil Samping
Kelapa Sumber Bau Butiran / Pengolaha
9 Protein Tengik Krambel n Kelapa
Hasil
Ampas Samping
Tahu Sumber Berbau Tepung Pengolaha
10 Protein Harum (mash) n Tahu
Kulit Ari
Kedelai Sumber Berbau Butiran/ Hasil
11 Protein Tengik Krambel Pertanian
Tepung Hasil
Cangkang Sumber Bau Tepung Pengolaha
12 Kepiting Kalsium Harum (mash) n Kepiting
3.2.Pembahasan
3.2.1. CF.BP.11
didapatkan nama bahan pakan yaitu, Cf. Bp 11, merupakan sumber pakan
komplit, beraroma sedikit harum, berbentuk krambel (butiran) dan berasal dari
campuran jagung, dedak dan tepung ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Widiawati, (2018) yang mengatakan bahan pakan yang digunakan untuk ayam
broiler adalah bahan pakan crumble Bp 11 sebagai bahan pakan komplit dengan
3.2.2. Comfeed
didapatkan nama bahan pakan yaitu, comfeed, sebagai sumber pakan komplit,
beraroma tengik, berbentuk pellet dan berasal dari campuran jagung, dedak dan
konsentrat tepung ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiyanto dkk., (2012)
yang mengatakan bahwa complete feed (kandungan PK 12% dan TDN 64%) yang
tersusun dari pakan asal rumput gajah dan konsentrat. Konsentrat tersusun dari
bungkil sawit, jagung kuning, onggok, dedak padi, bungkil biji kapuk, kulit kopi,
minyak kelapa, bungkil kelapa, urea, mineral mix dan garam sehingga dikatakan
3.2.3. Jagung
pakan didapatkan nama bahan pakan yaitu jagung, sebagai sumber energi, tidak
beraroma, berbentuk butiran dan berasal dari hasil pertanian. Hal ini sesuai
memiliki kadar protein yang rendah dan defisien terhadap beberapa asam amino,
kasarnya yang rendah (2%) dan energi termetabolisnya yang sangat tinggi, yaitu
3370 - 3394 kkal/kg. Keunggulan yang lain adalah adanya pigmen xanthophils
yang menyebabkan warna kuning pada telur, kaki ayam, dan kulit ayam, sumber
pro-vitamin A, dan sumber asam lemak. Hal tersebut disebabkan karena jagung
3.2.4. RK.24
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang dilakukan pada bahan pakan
didapatkan nama bahan pakan yaitu, RK-24, sebagai sumber protein, beraroma
harum, berbentuk tepung dan merupakan pakan hasil tepung ikan. Hal ini sesuai
pakan konsetrat protein yang biasa dicamprkan dalam bentuk tepung atau mash
3.2.5. Dedak
pakan didapatkan nama bahan pakan yaitu, dedak merupakan bahan pakan sumber
energi yang berasal dari hasil samping pengolahan padi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Ali, (2019) yang mengatakan bahwa dedak padi merupakan hasil
samping limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang dilakukan pada bahan pakan
didapatkan nama bahan pakan yaitu tepung ikan, sebagai sumber protein,
beraroma harum, berbentuk tepung dan berasal dari pengolahan ikan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Anggriani, (2019) yang mengatakan Tepung ikan yang
bermutu baik memiliki tekstur halus, ukuran partikel seragam, berwarna cokelat,
aromanya amis khas tepung ikan, tidak terdapat jamur, bebas dari sisa-sisa tulang
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang dilakukan pada bahan pakan
didapatkan nama bahan pakan yaitu tepung bulu sebagai sumber protein, tidak
bearoma, berbentuk bulu dan berasal dari pengolahan bulu ayam. Hal ini sesuai
dengan pendapat Bidura, (2010) yang menyatakan bahwa tepung bulu yaitu
sebagai hasil samping dari industri perunggasan, bulu ayam merupakan salah satu
bahan pakan kaya akan protein yang sangat murah. Kandungan protein bulu ayam
pakan didapatkan nama bahan pakan yaitu tepung kepala udang, sebagai sumber
protein, beraroma harum khas udang, berbentuk tepung dan berasal dari hasil
samping pengolahan udang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agustno, (2019)
Tepung limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang yang terdiri
dari kepala dan kulit udang. Hilkias, (2017) menambahkan bahwa limbah udang
terdiri dari kepala, kulit (cangkang) dan kaki. Kandungan limbah udang yaitu
protein kasar 36,75%, lemak kasar 5,72%, serat kasar 14,49%, Ca (kalsium)
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang dilakukan pada bahan pakan
didapatkan nama bahan pakan yaitu, Bungkil kelapa, sebagai sumber protein,
beraroma tengik, berbentuk butiran dan berasal dari pengolahan kelapa. Hal ini
sesuai denggan pernayataan dari Haropu, (2018) yang menyatakan bahwa bungkil
kelapa merupaka hasil ikutan yang didapat dari ekstraksi daging buah kelapa
mempunyai faktor pembatas, yaitu kandungan serat yang cukup tinggi dan
kualitas protein yang kurang baik. Bungkil kelapa ini memiliki aroma yang
laboratorium yaitu ampas tahu merupakan bahan pakan yang berasal dari industry
pembuatan tahu yang merupakan sumber protein yang tinggi,hal ini sesuai dengan
pernyataan dari ceha (2011) yang menyatakan ampas tahu merupakan produk sisa
dari produksi tahu yang masih memiliki kandungan protein relatif tinggi, karena
laboratorium yaitu kulit ari kedelai termasuk bahan pakan yang berasal dari hasil
industri pembuatan tempe yang merupakan sumber protein, hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Auza dkk., (2017) yang menyatakan bahwa kulit ari kedelai
merupakan limbah industri hasil pembuatan tempe yang diperoleh setelah melalui
proses perebusan dan perendaman kacang kedelai, kulit ari kedelai ini masih
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang dilakukan pada bahan pakan
didapatkan nama bahan pakan yaitu tepung cangkang kepiting, sebagai sumber
kalsium, berbentuk tepung dan berasal dari pengolahan kepiting. Hal ini sesuai
dengan pendapat Baye, (2015) yang mengatakan Salah satu upaya yang dapat
menjadi pakan ternak dalam bentuk tepung sebagai sumber kalsium, cangkang
V. PENUTUP
4.1.Kesimpulan
2. Bahan pakan yang memiliki bentuk krambel/butiran yaitu Cf.Bp 11,jagung,kul
yaitu RK 24,dedak,tepung ikan,tepung bulu,tepung kepala udang,ampas tahu,t
4.2. Saran
3. Saran untuk teman yaitu agar saling membantu satu sama lain dalam
penyusunan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Auza, F, A., R, Badaruddin., dan R, Aka. Peningkatan Nilai Nutrisi kulit ari bijik
Kedelai yang Difermentasi dengan Menggunakan Teknologi Efektivitas
Mikroorganisme (EM4) dan Waktu Inkubasi yang Berbeda. Jurnal
Scientific Pinisi. Vol 3(2) :128
Ali, N., Agustina dan Dahniar. 2011. Pemberian Dedak yang Difermentasi
DenganEm4 Sebagai Pakan Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol
4(1).
Agustono, A., M, Hadi dan Y, Cahyoko. 2019. Pemberian Tepung Limbah Udang
yang Difermentasi dalam Ransum Pakan Buatan Terhadap Laju
Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan
Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan. Vol
1(2).
Bidura N., G. dan Partama. 2010. Pengaruh Penggunaan Tepung Bulu Ayam
Terfermentasi dalam Ransum Terhadap Bobot Potong dan Jumlah Lemak
Abdomen Ayam Broiler. Majalah ilmiah peternakan . Vol 13(3)
Baye A., F. Sompie, B. Bagau dan N. Regar. 2015. Penggunaan Tepung Limbah
Pengalengan Ikan Dalam Ransum Terhadap Performa Broiler. ZOOTEC.
Vol 35(1).
Ceha, R. dan R.M.E. Hadi. 2011. Pemanfoatan Limbah Ampas Tahu sebagai
Bahan Baku Proses Produl<si Kerupuk Pengganti Tepung Tapioka.
Prosiding SnaPP 20ll Sains, Teknologi dan Kesehatan. ISSN: 2089-3582.
Hal. I 73- 1 80.
Fasikah, U. 2013. Proporsi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Terigu dan
Jumlah Lemak Terhadap Mutu Organoleptik Biskuit Berlemak (Rich
Biscuit). Jurnal Tata Boga. Vol 2(1).
Hilkias, W., E, Suprijatna., dan Y,S, Ondho. 2017. Pengaruh penggunaan tepung
limbah udang fermentasi terhadap karakteristik organ reproduksi pada
puyuh petelur (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan.
Vol 27(2).
Kestaria, Nur, H., & Malik, B. (2016). Pengaruh Substitusi Pakan Komersil
dengan Tepung Ampas Kelapa Terhadap Performa Ayam Kampung.
Jurnal Peternakan Nusantara. Vol 2(1).
Mulia, D, S., E, Yuliani., H, Maryanto dan C, Purbomartono. 2015. Peningkatan
Kualitas Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pakan dengan Fermentasi
Rhizopus Oliposporus. Sainteks. Vol 12(1) :11.