Anda di halaman 1dari 2

A successive level approach —> integrate various kinds of information

(1) Full Scale IQ


– Pada banyak kasus, full scale IQ —> estimasi kemampuan intelektual yang
paling reliabel dan valid
– Full scale IQ —> global estimate of the child’s level of cognitive ability
– Klasifikasinya (Table BC-2)

(2a) Membandingkan Verbal and Performance IQ


– Fokusnya adalah Verbal IQ dan Performance IQ, serta seberapa jauh
perbedaan antara keduanya
– Verbal IQ —> kemampuan pemahaman verbal
– Performance IQ —> kemampuan organisasi perseptual (perceptual
organization)
– Untuk lihat persentilnya —> Table BC-1

(3) Melihat variabilitas antar subtes dalam skala yang sama


(Subtest variability within scales)
– Deviasi (perbedaan) berbagai skor subtes dari mean skalanya
– Deviasi skor subtes X, Y, Z dari mean-nya Verbal Scale
– Deviasi skor subtes A, B, C dari mean-nya Performance
– Hipotesis mengenai strength dan weakness dapat dikembangkan dari
analisis ini

(4) Intersubtest variability


– Membandingkan beberapa set subtes atau cluster of subtests
– Misalnya Set 1 (subtes X, A, B) dibandingkan dengan Set 2 (subtes, Y, Z, C)

(5) Intrasubtest variability


– Fokus pada pola performa individu dalam setiap subtes
– Misal, pola jawaban dalam subtes X; pola jawaban dalam subtes Y; dll
– Yang dibahas dapat dilihat dari per itemnya: individu dapat menjawab item
pertama, gagal pada 4 item berikutnya, menjawab satu item selanjutnya,
dst —> akan ada pola
– Uneven pattern —> indikasi inefficiency dalam kemampuan kognitif atau
atensinya

(6) Qualitative analysis


– Lihat apakah ada jawaban yang aneh? Kalau ga ada, tulis aja ga ada. Ga
usah dibuat ribet.

Anda mungkin juga menyukai