Anda di halaman 1dari 9

HOSPITALISASI PADA ANAK

Ns. Ito Wardin, S.Kep., M.Kep


• Hospitalisasi rawat inap merupakan suatu proses yang karena sesorang
mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah.

• Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami reaksi hospitalisasi


dalam bentuk anak rewel, tidak mau didekati oleh petugas kesehatan,
ketakutan, tampak cemas.
1 Faktor Lingkungan rumah sakit
Faktor Berpisah dengan orang yang sangat
2 berarti
faktor yang Faktor Berpisah dengan orang yang sangat
dapat 3 berarti yang akan di hospitalisasi
menimbulkan Faktor kehilangan kebebasan dan
stres Ketika anak
menjalani
4 kemandirian
hospitalisasi Faktor pengalaman yang berkaitan
5 denganpelayanan kesehatan
Faktor perilaku atau interaksi dengan
6 petugas rumah sakit
Umur dan
perkembangan kognitif

Faktor-Faktor Yang Kecemasan Orang tua


Mempengaruhi
Anak Dalam
Bereaksi Terhadap
Persiapan anak dan orang tua
Hospitalisasi

Ketrampilan koping anak dan


keluarga
RESPON SESUAI USIA

TODDLER/ 12 BULAN SEKOLAH/ 6-12 TAHUN


• Meminta agar orang tua tetap disampingnya • Mudah tersinggung/ marah walaupun ortu
didekatnya
• Memeluk orang tua • Menarik diri
• Tempertantrum • Tidak mampu berhubungan dng
PRASEKOLAH/ 3-6 TAHUN teman sepermainan
• menolak makan • Menolak kehadiran saudara kandung

• sukar tidur REMAJA/ 14-17

• merengek pada ortu • Sulit berpisah dng ortu & suasana Rumah
• menarik diri • Takut kehilangan kontak dengan teman
• mengekspresikan marah scr tdk
langsung
Reaksi Psikologis Anak
Terhadap Hospitalisasi
Reaksi anak terhadap hospitalisasi dimulai saat sebelum
masuk rumah sakit, selama hospitalisasi, dan setelah
pulang dari rumah sakit. Perubahan perilaku temporer
dapat terjadi selama anak dirawat di rumah sakit sampai
pulang dari rumah sakit

1. perpisahan dari orang-orang terdekat,


2. Hilangnya kesempatan untuk membentuk
hubungan baru, dan
3. lingkungan yang asing
4. ketakutan terjadi mutilasi anggota tubuh atau
kematian
5. ketakutan terhadap rasa nyeri dan
ketidaknyamanan
6. kehilangan kontrol emosi dan fisik
7. persepsi tentang perubahan fisik
Pencegahan
Persiapan hospitalisasi
Proses persiapan hospitalisasi
dapat dilakukan dengan Mencegah dan mengurangi perpisahan
pemberian informasi secara
verbal dan tertulis, kunjungan Orang tua mendampingi
keliling rumah sakit, anak dapat mengurangi Mencegah kehilangan kontrol
pertunjukan menggunakan kecemasan anak. Orang
boneka dan permainan yang tua diharapkan terlibat Kehilangan kontrol dapat
Mencegah dan mengurangi ketakutan
menggunakan miniatur dalam aktivitas terjadi akibat perpisahan,
pembatasan fisik dan akan cedera tubuh dan nyeri
peralatan rumah sakit yang pengobatan sehingga
nanti akan dijumpai anak pada orang tua dapat perubahan rutinitas.
Anak akan dihantui rasa takut
saat proses pengobatan berpartisipasi terhadap Kehilangan kontrol dapat
akan mengalami cedera tubuh
pengobatan dicegah dengan
dan nyeri dalam menghadapi
meningkatkan
prosedur yang menyakitkan
kebebasan bergerak,
mempertahankan
rutinitas anak,
mendorong kemandirian
dan meningkatkan
pemahaman
Penanganan DampakHospitalisasi

Terapi Bermain Terapi Badut


Untuk menghilangkan stress Permainan badut anak bisa mengontrol
Ketika di temapt di rawat atau emosi dan bisa tertawa ketikan di rawat
di rumah sakit. di rumah sakit

Terapi Musik Penggunaan premedikasi ansiolitik


Metode mengurangi stres dan sedatif
pada anak yang mengalami Tujuan premedikasi dengan sedatif adalah
hospitalisasi. Berbagai menurunkan kecemasan anak saat akan
penelitian telah menunjukkan dilakukan induksi anestesi, terutama pada
efek fisologis dan psikologis penggunaan masker. Midazolam digunakan
dari musik terhadap anak untuk menurunkan kecemasan pada saat
yang mengalami hospitalisasi. induksi anestes
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai