Anda di halaman 1dari 29

Universitas Muhammadiyah Cirebon

PENYAKIT PNEUMONIA
Kelompok 1
3E_ilmu keperawatan
Nama Kelompok;
1. Nur Janah 190711140

2. Nandhita Septi Maharani


190711142
3. Nisha Revliani Fajhri
190711120
4. Nissa Awaliyah Ariesta
190711121
5. Iif Latifah Aini 190711125
6. Edwin Pramana Putra
190711132
TOPIK PEMBAHASAN

Gejala Pneumonia Farmakologi

Pengertian Pneumonia Patofisiologi Terapi Diet pada


Gangguan Pneumonia
Pengertian Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang
salah satu atau kedua paru-paru, sehingga
menyebabkan kantong udara di paru tersebut
meradang dan membengkak. Selain itu,
kantong-kantong udara kecil yang berada di
ujung saluran pernapasan pengidap juga bisa
dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Itulah
mengapa pneumonia sering disebut juga dengan
01 pneumonia istilah paru-paru basah.

Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan


pneumonia
02
sebagian besar oleh mikroorganisme (virus,
bakteri) yang menyerang jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk dan sering
kesulitan bernafas yang biasanya disebut dengan
nafas cepat atau sesak nafas pada anak usia
balita 0-5 tahun.
Gejala Pneumonia
Place Your Picture Here

Pneumonia

Gejala pneumonia bisa muncul secara tiba-tiba maupun


berkembang secara perlahan selama 24 sampai 48 jam sejak
terinfeksi. Pneumonia yang masih ringan biasanya akan
menimbulkan gejala yang mirip flu, hanya saja biasanya
berlangsung lebih lama. Selain itu, berikut ini gejala lain yang
bisa dialami oleh pengidap pneumonia:

 Deman tinggi
 Batuk (kering/berdahak)
 Nafas cepat
 Nafas bersuara
 Kadang merasakan nyeri dada
 Sesak nafas atau kesulitan bernafas
 Pucat dan kadang kebiruan apabila sudah terjadi
kekurangan oksigen
catatan..

Pengidap pneumonia yang berusia di atas 65 tahun mungkin tidak akan mengalami demam,
tetapi bisa mengalami penurunan kesadaran, seperti tampak bingung atau kurang waspada.

Your Picture Here

Untuk blita umur 2 tahun sampai 5 tahun tarikan nafasnya 40


kali atau lebih dari 3 menit
Untuk balita umur 2 bulan sampai 2 tahun tarikan nafasnya 50
kali atau lebih permenit
Dan untuk umur yang kurang dari 2 bulan tarikan nafasnya 60
kali atau lebih permenit
Patofisiologi
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem imun
terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya
sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering pneumonia
adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.

VIRUS

Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk kedalam
paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung. Setelah masuk
virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel,
sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut
apoptosis. Ketika sistem imun (DL leukosit meningkat) merespon terhadap infeksi virus,
dapat terjadi kerusakan paru. Sel darah putih, sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi
sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli. Kumpulan dari sel yang rusak
dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah
(terjadi pertukaran gas). Orang dengan masalah pada sistem imun juga berresiko terhadap
pneumonia yang disebabkan oleh cytomegalovirus. Tipe dari bakteri gram positif yang
menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus
pneumoniae, sering disebut ”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari
pneumonia pada segala usia kecuali pada neonatus. Gram positif penting lain penyebab dari
pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih
jarang daripada bakteri gram negatif. Beberapa dari bakteri gram negatif yang
menyebabkan pneumoni termasuk Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae,
Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Moraxella catarrhalis. Bakteri ini sering
hidup pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.
Bakteri atipikal yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,
Mycoplasma pneumoniae, dan Legionella pneumophila.
Lanjutan..

JAMUR

Jamur Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum, tetapi hal ini mungkin terjadi pada
individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS, obat-obatan imunosupresif
atau masalah kesehatan lain. patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur
mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri, Pneumonia yang disebabkan jamur
paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformans,
Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis. Histoplasmosis paling sering ditemukan
pada lembah sungai Missisipi, dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika
Serikat bagian barat daya.Parasit Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-
paru.

PARASIT

Parasit Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini secara
khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan. Setelah memasuki tubuh, mereka
berjalan menuju paru-paru, biasanya melalui darah. Terdapat seperti pada pneumonia tipe
lain, kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan
transportasi oksigen. Salah satu tipe dari sel darah putih, eosinofil berespon dengan dahsyat
terhadap infeksi parasit. Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah
Toxoplasma gondii, Strongioides stercoralis dan Ascariasis
Farmakologi
LEFAMULIN
Mekanisme LEFAMULIN adalah pleuromutilin antibakteri sistemik. Menghambat sintesis bakteri protein melalui interaksi (ikatan
hidrogen, interaksi hidrofobik, dan ikatan Van der Waals) dengan A-dan P-sites dari peptidil transferase center (PTC) di
Kerja domain V dari 23s rRNA dari subunit 50S. Pengikatan saku  ribosom bakteri menutup sekitar inti mutilin untuk pas
menginduksi yang mencegah posisi yang benar dari tRNA. LEFAMULIN adalah
bakterisida invitro melawan S. pneumoniae, H. influenzae dan M. Pneumoniae (Termasuk strain macrolide-tahan), dan
bakteriostatik terhadap S. aureus dan S. pyogenes pada konsentrasi klinis yang relevan. LEFAMULIN tidak aktif
terhadap Enterobacteriaceae dan Pseudomonas aeruginosa.

Interaksi dengan Antimikroba Lain;

Studi In vitro menunjukkan nem, penisilin, tigecycline, trimetoprim/


sulfametoksazol,
dan vankomisin). LEFAMULIN telah menunjukkan sinergi in vitro dengan
doxycycline
terhadap S. aureus.
Kegiatan antimikroba
Bakteri gram positif
Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus ( isolat methicillin-rentan)
Bakteri gram negatif
Haemophilus influenzae
Bakteri gram positif
Staphylococcus aureus ( methicillin-resistant [MRSA] isolat)
LEFAMULIN
Dosis Pemakaian Lefamulin

Untuk pengobatan orang dewasa dengan CABP, dosis yang dianjurkan


LEFAMULIN;
Tabel Dosis LEFAMULIN di Pasien Dewasa CABP
DosisDurasi Pengobatan150 mg setiap 12 jam dengan infus intravena
lebih dari 60 menit *5 sampai 7 hari600 mg oral setiap 12 jam5 hari *
Dengan pilihan untuk beralih ke LEFAMULIN Tablet 600 mg setiap 12
jam untuk menyelesaikan program perawatan

Reaksi alergi Interaksi


Untuk mengurangi perkembangan bakteri resistan terhadap obat dan mempertahankan efektivitas LEFAMULIN dan obat
antibakteri lainnya, LEFAMULIN harus digunakan hanya untuk mengobati atau mencegah infeksi yang terbukti atau
obat
diduga kuat disebabkan oleh bakteri yang rentan. Ketika budaya dan informasi kerentanan yang tersedia, mereka harus
dipertimbangkan dalam memilih atau memodifikasi terapi antibakteri. Dengan tidak adanya data tersebut, epidemiologi
dan kerentanan pola lokal dapat berkontribusi untuk pemilihan empirik terapi
Terapi Diet pada
Gangguan Pneumonia
Nutrisi pada Pneumonia
Tujuan intervensi nutrisi acalah mengobati malnutrisi yang ada dan mencegah terjadinya
defisiensi nutrisi serta menyangga sistem imun sehingga diharapkan dapat menurunkan
infection rate, lenght of stay dan pembiayaan.'' Malnutrisi protein- energi menyebabkan
disregulasi T Cell mediated immunity sehingga banyak T Cell yang imatur. Rasio THI:TH2
menurun sehingga menyebabkan kondisi imun tersupresi dan risiko kematian menjadi
meningkat.

Kebutuhan Kalori Penderita Pneumonia

Contents Title
Estimasi kebutuhan nutrisi adalah: REE
(Resting Energy Expenditure) yang dihitung
dengan rumus Harris-Benedict dikalikan faktor
aktivitas atau stress.REE laki-laki: 66 + 13,7 BB
(kg) +5 TB (Cm) - 6,8 Umur (tahun).REE Estemasi kebutuhan kalori
perempuan : 65,4 + 9,6 BB (kg) +1,7 TB (Cm) -
4,7 Umur (tahun).Faktor aktivitas /stress :•
Bedah elektif : 1,0-1,1• Multiple faktor: 1,1- 1,3• Estimasi kebutuhan kalori juga dapat
Infeksi berat:1,2-1,6• Kebakaran : 1,5 -2,1 diperhitungkan :• Obese dengan risiko refeeding :
20-25 Kcal/kg/BB• Stress ringan - sedang : 25 -35
Kcal / kg/BB (kebanyakan pasien rawat inap)•
Contents Title Stress berat , penyembuhan luka :> 35 Kcal/kg
BB.Sebagai contoh : penderita pneumonia laki-
laki 60 tahunTB: 170 cm, BB : 65 kgdengan
tingkat stress sedang .Langkah I : REE laki-laki :
66+(13,7x 65)+(5x70)-6,8 x 60 =1389,5
Kcal.Langkah II : REE x faktor aktivitas/stress :
=1389,5 x 1,3=1818, 05 kal=1800 Kcal
Kapan support nutrisi
dimulai?
Pada penderita malnutrisi pemberian nutrisi dianjurkan diawali dengan hypocaloric
feeding (20-25 Kcal/kg/BB) untuk mencegah terjadinya refeedingsyndrome. Setelah
evaluasi elektrolit stabil baru diberikan feeding sesuai perhitungan.' Total kalori intake
140% REE secara total parenteral dengan glukosa laju infus < 4 mg kg/BB/menit dan
kandungan lemak 40-60% tidak meningkatkan respiratory quotient >l. Overfeeding bila
terjadi dapat berakibat hiperglikemia, peningkatan produksi COz dan farry liver. -8
Kapan suatu suport nutrisi mulai diberikan merupakan salah satu kajian dalam
penanganan pasien -pasien rawat inap. Support nutrisi yang diberikan lebih awal,
dimulai dalam 3 hari pertama perawatan ternyata memberikan keuntungandibanding
support nutrisi yang diberikan lebih terlambat dimana infection rate lebih rendah dan
hospital stay lebih pendek.'Peranan Suplemen Vitamin dan Mineral pada
PneumoniaSelain faktor kebutuhan kalori yang adekuat penderita rawat inap
memerlukan asupan vitamin dan mineral untuk menyangga sistem imun optimal.
Defisiensivitamin A dapat menyebabkan disfungsi netrofil, NK cell dan makrofag.
Defisiensi vitamin E menyebabkan disfungsi T Cell dimana penderita AIDS yang
mengalami defisiensi vitamin E mengalami progresivitas penyakitnya. Nutrien lain
yang berperan dalam respon imun seperti zinc, vitamin B12,selenium, copper.
Defisiensi zinc berkait dengan limfopenia dan peningkatan produksi steroid
(glucocorticoid mediated upregulation of lymphocyte apoptosis).'Brooks et al.'
membuklikan bahwa pemberian zinc pada penderita pneumonia berat sembuh lcbih
cepat. Pencegahan merupakan salah satu stralegi yang dapat ditempuh untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas pneumonia dan diantaranyamengendalikan
faktor risiko seperti obesitas, malnutrisi, merokok dan kemungkinanpemberian
probiotik.'0.11
Contoh gambar
penyakit pneumonia

#alveoli normal dan yang terkena pneumonia


Your Picture Here

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Modern
Portfolio
Presentation
Askep Pneumonia
PENGKAJIAN
Pengkajan Keperawatan

Pengkajian keperawatan dilakukan dengan cara pengumpulan data secara subjektif (data yang didapatkan dari pasien/keluarga)
melalui metode anamnesa TextdanHere
data objektif (data hasil pengukuran atau observasi).
Menurut Nurarif (2015), pengkajian yang harus dilakukan adalah :
a. Indentitas: Nama, usia, jenis kelamin,
b. Riwayat sakit dan kesehatan
1) Keluhan utama: pasien mengeluh batuk dan sesak napas.
2) Riwayat penyakit sekarang: pada awalnya keluhan batuk tidak produktif, tapi selanjutnya akan berkembang menjadi batuk
produktif dengan mukus purulen kekuning-kuningan, kehijau-hiajuan, kecokelatan atau kemerahan, dan serring kali berbau busuk.
Klien biasanya mengeluh mengalami demam tinggi dan menggigil (onset mungkin tiba-tiba dan berbahaya). Adanya keluhan nyeri
dada pleuritits, sesak napas, peningkatan frekuensi pernapasan, dan nyeri kepala
3) Riwayat penyakit dahulu: dikaji apakah pasien pernah menderita penyakit seperti ISPA, TBC paru, trauma. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi.
4) Riwayat penyakit keluarga: dikaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai
penyebab pneumoni seperti Ca paru, asma, TB paru dan lain sebagainya.
5) Riwayat alergi: dikaji apakah pasien memiliki riwayat alergi terhadap beberapa oba, makanan, udara, debu.
c. Pemeriksaan fisik Text Here
1) Keadaan umum: tampak lemas, sesak napas
2) Kesadaran: tergantung tingkat keprahan penyakit, bisa somnolen
PENGKAJIAN
Pengkajan Keperawatan

Tanda-tand vital:
- TD: biasanya normal Text Here
- Nadi: takikardi
- RR: takipneu, dipsneu, napas dangkal
- Suhu: hipertermi
4) Kepala: tidak ada kelainan Mata: konjungtiva nisa anemis
5) Hidung: jika sesak, ada pernapasan cuping hidung Paru:
- Inspeksi: pengembangan paru berat dan tidak simetris, ada penggunaan otot bantu napas
- Palpasi: adanya nyeri tekan, peningkatan vocal fremitus pada daerah yang terkena.
- Perkusi: pekak bila ada cairan, normalnya timpani
- Auskultasi: bisa terdengar ronchi.
6) Jantung: jika tidak ada kelainan, maka tidak ada gangguan
7) Ekstremitas: sianosis, turgor berkurang jika dehidrasi, kelemahan

Text Here
DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan

Menurut Nurarif (2015), diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada anak dengan masalah pneumonia:
Text Here
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebihan yang ditandai dengan jumlah sputum
dalam jumlah yang berlebihan, dispnea,sianosis, suara nafas tambahan (ronchi).
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan yang ditandai dengan dispena, dispena,
penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung.
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kalpier yang ditandai dengan dispnea saat
istirahat, dispneu saat aktifitas ringan, sianosis.
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Asupan diet kurang yang ditandai dengan
ketidakmampuan menelan makanan,membran mukosa pucat, penurunan berat badan selama dalam perawatan.
e. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang ditadai dengan
Dispnea setelah beraktifitas,keletihan, ketidaknyamanan setelah beraktifitas
f. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan yang ditandai dengan ibu/keluarga mengatakan
tidak mengetahui penyakit yang diderita pasien, cara penularan, faktor resiko, tanda dan gejala, penanganan dan cara
pencegahannya Text Here
Infographic Style

Your Text Here


Text Text Text
Your Text Here
Add Text Text Text Text
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
Add Text Text Text Text
designed. I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation. Easy to change colors,
Add Text Text Text Text
photos and Text.

Your Text Here


Text Text Text
Your Text Here
Add Text Text Text Text
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
Add Text Text Text Text
designed. I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation. Easy to change colors,
Add Text Text Text Text
photos and Text.
Option C
Infographic Style
Option A Option B Option C Option D

Your Text Here X O X O

Your Text Here O O O X

Your Text Here X X O X

Your Text Here 0 X x O

Your Text Here O O X 0

Your Text Here O o O x


AWESOME
SLIDE
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
Our Team Style
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe
that this Template will your Time.

Place Your Picture Here Place Your Picture Here Place Your Picture Here

Name Here Name Here Name Here

DOCTOR DOCTOR DOCTOR

abcd@company.com abcd@company.com abcd@company.com


Facebook.com/abcd Facebook.com/abcd Facebook.com/abcd
Twiter.com/abcd Twiter.com/abcd Twiter.com/abcd
Your Picture Here

ANY QUESTION?
Thank You
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Anda mungkin juga menyukai