PERCERAIAN
(Studi di Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjarsari)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Syari‟ah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
SITI NUR FATIMAH
NIM. 15.21.2.1.006
، َٔان ًُ َكاتَثُانهرٌٍِ ُِسٌد ُاألَدَا َء،ٍِال هَّلل َ ٍ ان ًُ َجا ِْد ُ ِف: شالثة حك عهى هللا عَٕٓى
ِ س ِث
َ ََٔانُها ِك ُحانهرٌٍِ ُِسٌد ُان َعف
اف
)(سُُانتسيري
Ada tiga orang yang sudah tentu akan ditolong oleh Allah : orang yang
telah berjihad dijalan-Nya, mukaatib yang ingin melunasi hutangnya, dan
orang yang menikah untuk menjaga kehormatan dirinya.
( HR. At-tirmidzi)
vi
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku yang tercinta, bapak Kuminto dan Ibu Dartik Sri
Wahyuni, yang selalu memberikan kasih sayang, do‟a, dukungan serta
motivasi baik secara moril maupun materil dalam kehidupanku. Yang
telah sabar membimbingku dan Ridhomu menjadi pelancar setiap
langkahku.
2. Kakekku Tercinta bapak Aman Hanip yang selalu memberikanku
semangat dan dukungan untukku.
3. Abdurrahman Wahid yang selalu menjadi penyemangat, motivator,
dan pendukungku di setiap langkahku.
4. Kakakku tersayang Zulfi Kautsar, S.A.P. dan Imroatul Mualifah yang
selalu menjadi pendengar setia disetiap bahagia dan susahku.
5. Sahabatku tersayang, Anggit Fitri Astari, Widyati Istiqomah, Mursidah
yang telah menemaniku dalam susah maupun duka, menjadi
penyemangat serta patner yang tulus dan ikhlas.
6. Sahabatku yang paling aku sayangi dan aku cintai Septiana Nurul
Imroati yang selalu menjadi yang terbaik , patner terbaik selama
kuliah.
7. Sahabatku Halida Nuril Arafah, Khurotul Hanik, Linda Nuraini yang
telah bersedia menjadi sahabat terbaik semasa SMA dulu.
vii
8. Sahabat Kecilku Retno Devi Fransisca, S.Sos yang telah menjadi
sahabat dari TK sampai saat ini yang telah bersedia membuka telinga
demi mendengarkan setiap keluh kesahku.
9. Teman-teman seperjuangan HKI A‟15 yang sudah bersama-sama
berjuang menuntut ilmu di kampus tercinta ini.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterassi yang dipakai dalam penulisan skripsi di
fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Surakarta berdasarkan pada
Keputusan Bersama Menteri Agamas dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari
1988. Pedoman transliterasi tersebut adalah:
1. Konsonan
Fonem konsonan Bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf, sedangkan dalam transliterasi ini sebagian
dilambangkan dengan tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf
serta tanda sekaligus. Daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf
latin adalah sebagai berikut:
ت Ta T Te
ج Jim J Je
د Dal D De
ز Ra R Er
ض Sin S Es
ix
ض d}ad d} De (dengan titik di
bawah)
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ن Kaf K Ka
ل Lam L El
و Mim M Em
ٌ Nun N En
ٔ Wau W We
ِ Ha H Ha
1. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal Tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Fath}ah A A
Kasrah I I
x
Dammah U U
Contoh:
1 كتة Kataba
2 ذكس Zukira
3 ٌرْة Yazhabu
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf maka translierasinya gabungan huruf,
yaitu:
Tanda dan Nama Gabungan Nama
Huruf Huruf
ي........أ Fathah dan Ai A dan i
ya
Contoh:
No Kata bahasa Arab Transliterasi
1. كٍف Kaifa
2. حٕل Haula
2. Maddah
Maddah atau vokal yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:
Harakat Nama Huruf dan Nama
dan Tanda
Huruf
ي.......أ Fathah dan a> A dan garis
alif atau ya di atas
xi
ي........أ Kasrah dan i> i dan garis di
ya atas
Contoh:
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. لال Qa>la
2. لٍم Qi>la
3. ٌمٕل Yaqu>lu
4. ًزي Rama>
3. Ta Marbutah
Transliterasi untuk Ta Marbutah ada dua:
a. Ta Marbutah hidup atau yang mendapatkan harakat fathah, kasrah
atau dammah transliterasinya adalah /t/.
b. Ta Marbutah mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya
adalah /h/.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang /al/ serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka Ta Marbutah itu ditransliterasikan dengan /h/.
Contoh:
No Kata bahasa Arab Transliterasi
2. طهحة T}alhah
4. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tuisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda yaitu tanda Syaddah atau Tasydid. Dalam
transliterasi ini tanda Syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf,
yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda Syaddah itu.
Contoh:
xii
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. زتُّا Rabbana
2. ّ
َصل Nazzala
5. Kata Sandang
Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf
yaitu ال. namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan
antara kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah dengan kata
sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf /l/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata
sandang itu. Sedangkan kata sandang yang diikuti oleh huruf
Qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti dengan huruf
Syamsiyyah atau Qamariyyah, kata sandang ditulis dari kata yang
mengikuti dan dihubugkan dengan kata sambung.
Contoh:
No Kata bahasa Arab Transliterasi
1. انسجم
ّ Ar-rajulu
2. انجالل Al-Jala>lu
6. Hamzah
Sebagaimana telah di sebutkan di depan bahwa Hamzah
ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya terletak di tengah
dan di akhir kata. Apabila terletak di awal kata maka tidak
dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa huruf alif. Perhatikan
contoh-contoh berikut ini:
No Kata bahasa Arab Transliterasi
1. أكم Akala
2. ٌٔتأخر ta‟khuduna
3. انُؤ An-Nau‟u
xiii
7. Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem bahasa Arab tidak mengenal huruf
kapital, tetapi dalam transliterasinya huruf kapital itu digunakan seperti
yang berlaku dalam EYD yaitu digunakan untuk menuliskan huruf
awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului
oleh kata sandangan maka yang ditulis dengan huruf kapital adalah
nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya.
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila
dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan
tersebut disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat
yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak digunakan.
Contoh:
No Kalimat Arab Transliterasi
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi‟il, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang
sudah lazim dirangkaikan denga kata lain karena ada huruf atau
harakat yang diilangkan maka peulisan kata tersebut dalam
transliterasinya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu bisa dipisahkan
pada setiap kata atau bisa dirangkaikan.
Contoh:
No Kalimat Bahasa Arab Transliterasi
xiv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul :“PERAN PENGHULU UNTUK
MENANGGULANGI TERJADINYA PERCERAIAN (Studi di
Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjarsari)”. Skripsi ini disusun
untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurursan Hukum
Keluarga Islam (Al-Ahwal Asy-Syakhsiyah), Fakultas Syari‟ah IAIN
Surakarta.
xv
7. Drs. Basir Selaku Penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan
Banjarsari yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam proses
memnerikan data untuk Skripsi ini.
8. Pegawai KUA Kecamatan Banjarsari, Bapak Yunan, Ibu Eti, Ibu Yuni,
Bapak Fakih Hidayat, dan juga Bapak Mahfur terimakasih telah
banyak membantu saya dalam proses penyelesaian Skripsi ini.
9. Keluargaku Ayah, Ibu, Kakek dan Kakakku yang senantiasa
mendoakan dan memberi dukungan dalam menyelesaikan
pendidikan ini.
10. Serta para pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penulis yang
telah membantu dari pelaksanaan hingga tersusunnya skripsi ini.
11. Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya
do‟a serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan
balasan kebaikan pada semuanya. Amin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Penulis
xvi
ABSTRAK
Siti Nur Fatimah, NIM: 15.21.21.006. Skripsi: “PERAN
PENGHULU UNTUK MENANGGULANGI TERJADINYA
PERCERAIAN ( Studi di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Banjarsari)”.
Peran penghulu adalah tugas penghulu dalam upaya
memberikan bantuan terhadap calon pengantin agar tercapainya
keluarga sakinah. Bimbingan pernikahan yang bertujan menanggulangi
terjadinya perceraian KUA Kecamatan Banjarsari telah melakukan
Tugasnya untuk membantu memberikan bimbingan kepada calon
pengantin atau memeberikan bimbingan kepada pasangan yang
bermasalah dalam membina rumah tangga. Alasan utama peran
Penghulu dalam bimbingan dan memberikan jembatan kepada
pasangan yang berniat bercererai harus dilaksanakan dengan baik dan
efisien oleh KUA Kecamatan Banjarsari. Keterlibatan penghulu dalam
menanggulangi perceraian merupakan bagian dari tugas pokok
penghulu. Meskipun keterkaitan penghulu dan perceraian tidak ada
kaitannya, karena pada prinsipnya perceraian dilakukan di Pengadilan
agama. Tapi, penghulu merupakan pintu terakhir untuk memberikan
solusi kepada masyarakat.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peran penghulu
dalam menanggulangi perceraian dan untuk mengetahui faktor
pendorong dan penghambat penghulu dalam menjalankan peran untuk
menanggulangi terjadinya perceraian. Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode
pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
Obesevasi dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara
dilakukan oleh kepada penghulu dan pembantu penghulu di KUA
Kecamatan Banjarsari kemudian data diambil dengan mencantumkan
dokumentasi yang relevan.
Hasil penelitian ini menunjukkan peran penghulu dalam
menanggulangi perceraian adalah memberikan nasihat penerangan
untuk yang berkepentingan seperti calon pengantin, pasangan
bermasalah dan masyarakat umum. Baik melalui acara penasihatan
nikah, wawancara, memberikan bantuan moril kepada calon pengantin,
keluarga bermasalah dan masyarakat umum dalam menyelesaikan
masalah perkawinan dan kerumahtanggaan. Faktor pendukung
penghulu KUA Kecamatan Banjarsari adalah aktifnya calon pengantin
dalam menghadiri bimbingan atau penasihatan pernikahan. Faktor
penghambat adalah Masih banyak masyarakat yang apabila ingin
bercerai tanpa melalui penghulu terlebih dahulu.
Kata Kunci : Peran Penghulu, Menaggulangi Perceraian, KUA
xvii
ABSTRACT
Siti Nur Fatimah, SRN: 15.21.21.006. Thesis: “THE ROLE
OF THE CHIEFTAIN IN OVERCOMING THE DIVORCE
(Study Case at the Office of Religious Affairs in Banjarsari Sub-
istrict) ".
The chieftain role is the tasks in an effort to provide assistance
to the prospective brides in order to achieve a harmonious family.
Marriage guidance aimed at overcoming the divorce, the Office of
Religious Affairs (KUA) Banjarsari sub-istrict has done its job to help
provide guidance to prospective brides or provide guidance to couples
who have problems in fostering the household. The main reason for the
chieftain's role in providing guidance and providing a bridge to couples
who intend to divorce must be carried out properly and efficiently by
the Office of Religious Affairs (KUA) of Banjarsari sub-district. The
involvement of the chieftain in overcoming divorce is a part of his
principal task. Although there is no relation between the chieftain and
the divorce, because in principle the divorce is carried out by religious
court. But the chieftain is the last alternative to provide solutions to the
public.
This study is intended to determine the role of the chieftain in
overcoming the divorce and to find out the chieftain's supporting and
inhibiting factors in carrying out the role of tackling divorce. This is a
qualitative research which was using data collection methods such as
observation, interviews and documentation. Observation was carried
out by observing, interviews conducted by the chieftain and his
assistant in the Office of Religious Affairs (KUA) of Banjarsari sub-
district, then the data was taken by including relevant documentation.
The results of the study indicate the role of the chieftain in
overcoming the divorce is to provide good advice to interested parties
such as the prospective brides, problematic couples and the public.
Either through marriage counseling, interviews, providing moral
assistance to prospective brides, troubled families and the public in
resolving marital and household problems. The chieftain's supporting
factor of theOffice of Religious Affairs (KUA) of Banjarsari sub-
district is the active bride-to-be in attending marriage counseling or
counseling. The inhibiting factor is still many people who if they want
a divorce without going through the chieftain first.
Keywords: :The chieftain role, Overcoming the divorce, The Office of
Religious Affairs (KUA)
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ...................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH .............................. v
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
E. Kerangka Teori ......................................................................................... 9
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 15
G. Metode Penelitian...................................................................................... 19
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 22
I. Sistematika Penulisan ............................................................................... 23
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penghulu
1. Pengertian ........................................................................................... 25
2. TugasPokok dan Teknis PelaksanaanTugas ....................................... 26
3. Kompetensi Penghulu ......................................................................... 30
xix
B. Perceraian
1. Pengertian ............................................................................................ 31
2. Dasar Hukum ..................................................................................... 33
3. Macam-macam .................................................................................... 34
4. Alasan-alasan ...................................................................................... 35
5. Akibat .................................................................................................. 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 66
B. Saran ........................................................................................................ 67
xx
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 68
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara dengan Penghulu, Pembantu PPN,
pasangan yang mengikut Bimbingan, Pasangan yang
tidak mengikuti Bimbingan dan Pasangan Bermasalah
yang mengikuti Bimbingan Pra talak
Lampiran 2 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 3 : Daftar Riwayat Hidup
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
para ahli sosiologi. Perspektif dasar teori ini adalah bahwa tingkah laku
1
Suharso, KamusBesar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV.WidyaKarya,
2005), hlm 206.
1
2
setara atau sesuai dengan status sosial yang disandang oleh masing-
adalah tugas yang berat bagi seorang penghulu agar tidak terjadi
2
Tri Dayakisni dan Hudaniah, PsikologiSosial, (Malang: UMM Press,
2012), hlm 16-17.
3
Edy SuhardonoTeori peran,(Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 1994),
hlm 10.
3
ع ِهٍ ٌى ض ِه ِّ ۚ َٔ ه
َ َّللاُ َٔا ِس ٌع ٌُ ْغ ُِ ِٓ ُى ه
ْ ََّللاُ ِي ٍْ ف
Artinya :
motivasi dan perhatian kepada calon pengantin. Dan tidak hanya untuk
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
4
Departemen Agama RI, Alquran dan terjemahannya (Bandung:
Diponegoro, tt), hlm. 356
4
kepenghuluan.
pengembangan kepenghuluan.
Banjarsari yaitu :
mendokumentasikan pernikahan. 5
5
Drs. Basir, Ketua Kantor Urusan Agama KecamatanBanjarsari ,Wawancara
Pribadi, 27 September 2019, jam 10.00-11.00. Dikutip dengan ijin.
5
6
Ibid
7
Peraturan Menteri Pendayaguaan aparatur Negara Nomor PER /62/M.
PAN/6/2005 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya.
6
2017 ada 1.016 pasangan yang menikah, dan pada tahun 2018
8
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Rencana Kerja Kantor Urusan Agama
Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2016-2018
9
Ibid
7
Banjarsari”.
B. Rumusan Masalah
menanggulangi perceraian?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perceraian.
2. Manfaat Praktis
masyarakat.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Peran
9
yang di sandang.
akhirnya.
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.30 Tahun 2005 Pasal
1 (3) Tentang Wali Hakim .
12
Peraturan Menteri Agama Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 tentang
Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya.
11
pengembangan kepenghuluan. 14
13
Ibid
14
Kepmen PAN Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 Pasal 4Tentang Tugas
Pokok Penghulu
12
PPN dibantu oleh wakil PPN. PPN dijabat oleh Kepala KUA yang
5. Kompetensi Penghulu
a. Unsur Pertama
15
Peraturan Menteri Pendayaguaan Aparatur Negara Nomor PER /62/M.
PAN/6/2005 Pasal 1 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya.
16
Zainal Fatah, Penghulu dan angka kreditnya, (Semarang:Kementrian
Agama,2015) hlm.1
13
seorang penghulu.
b. Unsur Penunjang
hukum islam.
17
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Penghulu,
(Jakarta: Departemen Agama RI,2008), hlm.33.
14
6. Peran Penghulu
pengantin. 18
pernikahan.19
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah agar tercipta
F. Tinjauan Pustaka
18
Nasyith Mahmudi, Penghulu KUA Banjarsari, Wawancara Pribadi , 28
Januari 2019, Jam 13.00-13.30 WIB. Dikutip dengan ijin.
19
Drs. Basir, Penghulu KUA Banjarsari, Wawancara Pribadi, 27 September
2019, Jam 10.00-11.00 WIB. Dikutip dengan ijin.
20
Khoirunnisa, Panduan KonselingPranikah,,,hlm 31
16
yang dilaksanakan 2x (dua kali) dalam seminggu setiap hari senin dan
kamis, mulai jam 09.00 sampai dengan jam 12.00 (3 jam) pelajaran
21
Nur Alimahmudrikah,”Penerapan kursus calon pengantin dalam
menanggulangi perceraian di kecamatan Botoa Kabupaten Maros”. Skripsi
(Makasar: Fak. Syariah dan Hukum UIN Alaudin. 2017).
17
22
Fatimah Syam“ Peran Penghulu dalam memberikan penyuluhan
pernikahan terhadap masyarakat Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues” Skripsi
(Banda Aceh Fak Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-raniry).
18
Adapun hasil skripsi ini adalah bahwa beberapa upaya yang dilakukan
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
dan data yang di butuhkan. Dalam hal ini penelitian lapangan akan
(PPN) Bapak Nasyith Mahmudi, S.sy dan bapak Dr. Basir selaku
Kecamatan Banjarsari.
23
Ahmad Faisal “ Efektivitas BP4 Dan Perannya Dalam Memberikan Penataran
atau Bimbingan pada calon pengantin studi pada BP4 Kecamatan Kembangan
Kotamadya Jakarta, Skipsi (Jakarta Fak. Syariah UIN Syarif Hidayatullah.2007).
20
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
a. Lokasi penelitian
b. Waktu Penelitian
a. Observasi
b. Wawancara
Hidayat, S.Ag.
c. Dokumentasi
a. Reduksi data
24
Suratman, Metode Penelitian Hukum, (Bandung:ALFABETA,2013)
hlm,127
23
informasi.
a. Penyajian data
b. Penarikankesimpulan
ada.
I. Sistematika Penulisan
seorang peneliti.
Kecamatan Banjarsari.
A. Penghulu
1. Pengertian
pengembangan kepenghuluan.26
25
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.30 Tahun 2005 Pasal 1
(3) Tentang Wali Hakim.
26
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/62/M.PAN/6/2005 Pasal 3 Tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka
Kreditnya.
25
26
pengembangan kepenghuluan. 27
sebagai berikut :
kepenghuluan
wali hakim.
kepenghuluan.28
b. Penghulu Muda
28
Ibid
28
pengantin.
calon pengantin.
calon pengantin.
asyakhsiyyah29
c. Penghulu Madya30
kepenghuluan.
nikah/rujuk.
29
Ibid.,hlm 29
30
Ibid.,hlm 31
30
pelaksaan nikah/rujuk.
nikah/rujuk.
kepenghuluan.
3. Kompetensi
a. Unsur Utama
1) Pendidikan.
3) Pengembangan kepenghuluan.
b. Unsur Penunjang
31
Ibid.,hlm 33
31
penghulu.
B. Perceraian
1. Pengertian
pandang dari segi bahasa dan dari segi terminology. Dari segi
perkawinan.32
perceraian.33
berasal dari kata cerai, artinya lepas atau putus. Dan menurut
32
Endra Muhadi, “Aspek-Aspek Maqasid Asy-Syariah Dalam Penetapan
Alasan-Alasan Perceraian Pada PP NO 9 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum
Islam”, (Yogyakarta: Stiletto Indie Book, 2019),hlm.50.
33
Beni Ahmad Saebani dan Syamsul Falah,M “Hukum Perdata Islam di
Indonesia”, (Bandung: Pustaka Setia,2011),hlm.147.
33
putusan Pengadilan.35
2. Dasar Hukum
َٔإِ ٌْ ِخ ْفت ُ ْى ِشمَاقَ َت ٍْ ُِ ِٓ ًَا فَا ْتعَثُٕا َح َك ًًا ِي ٍْ أ َ ْْ ِه ِّ َٔ َح َك ًًا ِي ٍْ أ َ ْْ ِه َٓا إِ ٌْ ٌ ُِسٌدَا
Artinya :
34
Endra Muhadi, “Aspek-Aspek Maqasid Asy-Syariah Dalam Penetapan
Alasan-Alasan Perceraian Pada PP NO 9 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum
Islam”, (Yogyakarta: Stiletto Indie Book, 2019),hlm.51
35
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3019).
36
Muhammad Nasib AR-RIFA‟I,Kemudahandari Allah: ringkasan Tafsir
IbnuKatsir(Jakarta: GemaInsani,1999)hlm.706
34
yaitu:37
a. Kematian
b. Perceraian
hal yaitu:
37
Wasman, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, (Yogyakarta :
CV.Mitra Utama), hlm, 85
35
c. Keputusan Pengadilan
4. Alasan- alasan
berikut:38
disembuhkan.
38
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3019).
36
berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah
berlangsung.
suami istri.
5. Akibat Perceraian
39
Ahmad Rofiq,”Hukum Perdata Islam di Indonesia”, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada,2015),hlm.223.
37
qabla al-dukhul.
38
39
m².
2. Kondisi Geografis
Karanganyar
Surakarta
Kelurahan Banyuanyar.
40
b. Keadaan Penduduknya.
3. Pendidikan
berikut:
Tabel 1
DATA LEMBAGA PENDIDIKAN KECAMATAN BANJARSARI40
1. TK Negeri 1
2. TK Swasta 65
3. SLB 5
4. SDN 58
5. SD Swasta 14
6. MIN 1
7. SMP Negeri 8
8. SMP Swasta 14
40
Laporan Tahunan 2017 KUA Banjarsari
41
9. MTsN 1
12. MAN 1
15. PTN -
16. PTS 4
4. Tempat Ibadah
Tabel 2
DAFTAR TEMPAT IBADAH KECAMATAN BANJARSARI41
1. Masjid 223
2. Langgar 36
3. Musholla 25
4. Gereja katholik 0
5. Gereja protestan 68
6. Pura 1
7. Vihara 5
5. Pondok pesantren
41
Ibid
42
Surakarta.
Surakarta.
6. Lembaga Keagamaan
Masjid, TPA/TPQ.
Visi :
Misi :
ketatalaksanaan.
rujuk.
kependudukan dan
Pesantren.
42
Laporan Tahunan 2017 KUA Banjarsari, hal.2
44
9. Pelaksanaan
a. Bidang Administrasi
b. Bidang Kepenghuluan
1974.
administrasi/arsipnya.
tentang Wakaf.
sosial.
Manahan Surakarta.
selama 1 bulan.
Surakarta.
Surakarta.
47
Kecamatan Banjarsari
1. Struktur Organisasi
Tabel 3
STRUKTUR ORGANISASI KUA KECAMATAN BANJARSARI43
43
Laporan Tahunan 2018 KUA Banjarsari
48
19660729199803100
196107251983031009
197303242014111010 Islam
197503141999032005
1976070420021220001 Islam
a. Kepala Kantor
kegiatan.
b. Pengolah Data
nikah.
foto).
kantor.
6) Penasehatan perkawinan.
administrasi.
9) Konfirmasi P3N.
d. Penyuluh
kiblat.
Panti Jompo
dinas sosial
52
Kecamatan Banjarsari
Tabel 4
Data NTCR KUA Kecamatan Banjarsari Tahun 2016-2017
NTCR 2016
1.006 37 143 -
NTCR 2017
1.003 16 36 -
NTCR 2018
1.016 2 29 -
KUA Kecamatan Banjarsari angka tertinggi pada tahun 2016 dan 2017
beragam.
berikut :
Tabel 5
Data Penyebab Perceraian KUA Banjarsari Tahun 2016-2018
Faktor Tahun Jumlah
Meninggalkan Suami/Istri 45 10 10 65
menerus
Perselingkuhan 40 20 5 65
Kekejaman/Penganiayaan 15 1 16
Cacat Psikologis - - - -
kewajiban
permasalahan itu muncul karena suami atau istri tidak memenuhi hak dan
44
Drs .Basir, Ketua Urusan Agama Kecamatan Banjarsari, Wawancara
Pribadi 28 Februari 2020, Jam 10.00-11.00
45
Pratiwi, Warga Kelurahan Setabelan, Wawancara Pribadi, Jumat 28
Februari 2020
55
menjalankan kewajibannya. 46
rumah tangga saya, pada saat itu saya merasa sudah tidak bisa bertahan
dalam rumah tangga saya, penyebab utamanya karena suami saya yang
saya”.47
meminta rekomendasi untuk bercerai ke PA, tetapi pada saat itu saya
46
Starman, Warga Setabelan, Wawancara Pribadi, Jumat 28 Februari 2020
47
Jamilah, Warga Nusukan , Wawancara Pribadi, Senin 2 Maret 2020.
56
suami atau istri tidak menjalankan hak dan kewajiban dalam rumah
tangga.
Tabel 6
Data Bimbingan KUA Kecamatan Banjarsari Tahun 2016-2018
2. 2017 52 50 2
3. 2018 31 22 9
48
Agustin, Warga Nusukan,Wawancara Pribadi, Senin 2 Maret 2020
57
mengatakan bahwa : Telah menikah satu tahun yang lalu dan belum
49
Drs. Basir , Penghulu KUA Kecamatan Banjarsari, Wawancara Pribadi, Senin 02
Februari 2020.
50
Nasyhit Mahmudi, Penghulu KUA Kecamatan Banjarsari, Wawancara Pribadi, Senin
02 Maret 2020
58
rumah tangga kami selam ini. Meskipun kami belum dikaruniahi anak
kegiatan ini. Meskipun kami menikah di rumah tetapi kami masih bisa
51
Oni, warga Manahan, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2020
52
Ridwan, Warga Manahan, Wawancara Pribadi, Senin 02 Maret 2020
53
Fandi, Warga Manahan, Wawancara Pribadi, Senin 02 Maret 2020
59
tetapi masih banyak yang tidak hadir dalam pembinaan dan jumlahnya
sedikit.54
pengantin yang pada saat itu tidak hadir dalam bimbingan pranikah
suatu alasan. Dan bagi pasangan suami istri yang bermasalah masih
54
Petugas Pelaksana Bimbingan Pranikah KUA Banjarsari, Wawancara
Pribadi, Senin 02 Maret 2020
60
terjadi perceraian.
semua orang yang akan bercerai datang ke KUA untuk meminta bantuan
61
62
penasihatan Pran Nikah. Kedua, nasihat Pra Talak. Nasihat Pra Nikah
lahir batin antara seorang pria dan wanita sebgai suami istri yang sesuai
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan nasihat Pra Talak adalah nasihat
sebagai berikut :
perceraian.
menjalankan kewajibannya.
menanggulangi perceraian
berikut :
64
sakinah.
sebuah perceraian.
diantaranya :
perceraian dini.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
66
67
B. Saran
2012.
68
69
BanjarsariTahun 2016-2018.
Perkawinan.
PEDOMAN WAWANCARA
DOKUMENTASI PENELITIAN
WawancaradenganCalonPengantin
Wawancaradengan Penghulu KUA Banjarsari
2. Nim : 152121006
8. Riwayat Pendidikan :
Penulis