Anda di halaman 1dari 4

PENGAMATAN PEMILU/PILKADA KALIMANTAN SELATAN KOTA

BANJARMASIN

Nama :Deswita Citra Fakhrodi


Kelas : Regular Malam Banjarmasin
NPM : 2001010106
Prodi : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
BAB I : PENDAHULUAN
 

1.1 Latar Belakang


Pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan sarana demokrasi untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena itu pilkada harus
diselenggarakan secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas–luasnya, dan
dilaksanakan dalam suasana kondisi yang diwarnai dengan situasi dan kondisi yang tertib,
tentram dan aman. “Adalah keniscayaan bahwa pemilihan kepala daearah secara langsung oleh
rakyat tidak serta-merta (taken for granted) menjadikan kualitas demokrasi di daerah meningkat.
Harapan untuk meningkatkan kualitas demokrasi akan bisa mengaburkan pemahaman tentang
strategi demokratisasi dalam pilkada, jika tidak memiliki aspek-aspek penting pilkada

Peran Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin Dalam
Menyosialisasikan. Pemilu 2020 Pada Pemilih Pemilu 2020 menjadi rakyat dalam negara pesta
demokrasi di Indonesia, Peranan humas lembaga sangat vital dalam penyampaian segala bentuk
informasi yang berkaitan dengan pemilu 2020 pada masyarakat Banjarmasin dan termasuk
pemilih dalam berinteraksi dengan humas lembaga. Dalam hal ini, masyarakat tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut peranan humas KPU Banjarmasin pada pemilih.
1.2 Tujuan
Menganalisis tentang Pelaksanaan Pilkada di Daerah/Lokasi Tempat Tinggal anda
dipandang dari sudut pandang Manajemen Humas (Berdasarkan Teori Lasswell).

1.3 Ruang Lingkup


Pelaksanaan pemungutan suara yang dilaksanakan oleh KPPS saat pilkada di kalsel.

BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI


Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan teori komunikasi awal (1948). Lasswell
menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah
menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa
Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa).
 Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur-
unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (Komunikator), Message (Pesan), Media (Media),
Receiver (Komunikan/Penerima), dan Effect (Efek). Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber)
melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud
memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. Yang
memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

BAB III : PEMBAHASAN


Masyarakat yang hidup di zaman globalisasi ini dituntut untuk menguasai media agar
tidak ketinggalan zaman. Salah satunya yaitu media informasi apapun yang dimuat didalamnya.
Yang melatarbelakangi perkembangan tekhnologi yaitu media menjadi sasaran kepentingan para
investor. Masyarakat pastinya sudah paham mengenai permasalahan ini.
Media menjadi wadah bagi aspirasi masyarakat untuk mengeluarkan pendapatnya dengan
terbentuknya konvergensi. Media informasi canggih yang sudah tersedia ini bisa digunakan
masyarakat ketika tidak bisa memanfaatkan media konvensional. Dengan adanya media
informasi yang canggih ini bisa membantu problematika politik yang menggelitik.

BAB IV : PENUTUP
Hasil pembahasan mengenai pengaruh konvergensi media terhadap pergaulan anak muda,
memberikan kesimpulan bahwa perkembangan teknologi informasi cukup membantu dari
berbagai aspek, baik itu aspek pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Terutama aspek yang
paling mendukung yaitu aspek politik.

Anda mungkin juga menyukai