Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SKILL PRACTICE

SEDIAAN TOPIKAL

A. Lembar Kerja
Tanggal : 7 Juni 2021
Nama : Syifa Urrahmah Fadhilah
NIM : 18613115
Kelas/Kelompok : C/C4
Resep : Resep 2 (sediaan topical)

SKRINING RESEP
1. Assesment
a. Administratif

No Uraian Pada resep


Ada Tidak
1. Nama dokter
2. SIP dokter
3. Alamat dokter
4. Tanggal penulisan resep
5. Paraf/tanda tangan dokter
6. Nama pasien
7. Alamat pasien
8. Umur pasien
9. Jenis kelamin
10. Berat Badan
11. Nama obat
12. Kekutan obat
13. Jumlah obat
14. Aturan pakai
b. Kesesuaian Farmasetis

No Kriteria Permasalahan Pengatasan


1. Bentuk sedian Tidak ada -

2. Stabilitas obat Tidak ada -

3. Inkompatibiltas Tidak ada -

4. Cara pemberian Tidak ada -

5. Jumlah dan Tidak ada -


aturan pakai

c. Kesesuaian Klinis

No Nama Obat Dosis Dosis Kesimpulan Rekomendasi


resep literatur dosis

1. Sulfur 1 gram 1-8% krim, Sesuai -


dioles 1-3 kali
sehari

2. Asam salisilat 1 gram 0.5-2% Sesuai -


(maksimal 2%),
digunakan 1-3
kali sehari

3. Clindamycin 2% 1-2% Sesuai -


2. Pehitungan & penimbangan bahan :
- Sulfur : ditimbang sebanyak 1 gram
- Asam salisilat : ditimbang 1 gram
- Clindamycin 2%
Bahan yang dibutuhkan : kebutuhan resep x bobot total sediaan = 2% x 30 mL = 0,6
gram
- Spiritus dilitus = diambil sebanyak 30 mL

3. Compatibilitas dan stabilitas :


1. Sulfur
- Kompatibilitas : sulfur inkompatibel dengan sejumlah bahan kima seperti klorat,
nitrat, zat pengoksidasi lain, halogen, fosfor dan logam berat.
- Stabilitas : sulfur bereaksi dengan logam seperti tembaga dan besi akan menghasilkan
warna dengan logam,
2. Klindamisin
- Kompatibilitas : inkompatibel dengan sediaan yang bersifat basa, obat yang tidak
stabil pada pH rendah, ampisilin, aminofilin, barbiturate, ca glukonat, seftriakson,
siprofloksasin, idarubisin, Mg sulfat, fenitoin, dan ranitidine.
- Stabilitas : stabil pada suhu ruang sekitar 20-25⁰C
3. Asam salisilat
- Kompatibilitas : asam salisilat inkompatibel dengan larutan besi klorida (dapat
menghasilkan warna ungu) dan dengan nitro ether kuat. Dapat bereaksi dengan alkali
dan hydroxids membentuk garam yang larut dalam air.
- Stabilitas : peka terhadap cahaya, dapat menyublim dan stabil secara kimiawi di
bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).

4. Instruksi Pengerjaan :
1. Dibersihkan alat dengan kapas dan alcohol
2. Ditimbang asam salisilat sebanyak 1 gram
3. Dimasukkan asam salisilat ke dalam mortar kemudian diberikan alcohol sebanyak 2-3
tetes, gerus hingga halus
4. Dimasukkan sulfur sebanyak 1 gram dan klindamisin sebanyak 0,6 gram
5. Ditambahkan spiritus dilitus sebanyak 30 mL kemudian dicampur berlawanan arah
dengan jarum jam hingga homogen
6. Cek homogenitas dengan melihat ada tidaknya gumpalan atau warna yang tidak
merata pada sediaan
7. Setelah homogen, dimasukkan losion ke dalam botol kemudian ditutup rapat
8. Dibuat etiket dan copy resep bila peru
5. Label Informasi/Etiket :
Apotek Farmasi Praktis
Jl Kaliurang Yogyakarta

No : 1 Tgl: 7/6/2021
Nama : Fira (17 tahun)

DIOLESKAN TIPIS
2 x SEHARI DI AREA KULIT YANG SAKIT

OBAT LUAR
KOCOK DAHULU
Nama obat : Obat jerawat (sulfur, as.salisilat, clindamycin)
ED : 26/6/2021
Jml : 1 botol paraf

6. Container use (penyimpanan) :


Dimasukkan dalam botol berwarna gelap (karena asam salisilat peka terhadap cahaya)

7. Packaging and storage requirements :


Dimasukkan ke dalam box kecil untuk kemasannya dan disimpan dalam suhu ruang 20-25
derajat celcius dan terhindar dari sinar matahari langsung.

POST TEST
1. Fungsi bahan yang digunakan dalam praktikum
Jawab :
- Sulfur : digunakan sebagai keratolitik, antiseptic ringan antijamur dan parasitisida
ringan, untuk terapi acne/jerawat
- Asam salisilat : digunakan untuk mengobati jerawat, sebagai keratolitik yang kuat dan
antiseptic ringan.
- Clindamycin : digunakan sebagai antibiotic untuk mengobati infeksi yang disebabkan
oleh bakteri anaerob, bakteri gram positif, jerawat/acne vulgaris, dan bacterial
vaginosis (sumber : MIMS)
2. Tujuan pengobatan untuk resep yang di dapatkan
Jawab :
Obat yang diberikan pada resep yang didapatkan (resep 2) digunakan untuk
mengobati jerawat (acne vulgaris) – obat totol jerawat/losion jerawat

3. Berapa jenis sediaan topical dan apa perbedaan yang satu dengan yang lainnya
Jawab :
1. Salep : merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada
kulit atau selaput lendir yang komposisi bahan dasarnya banyak mengandung
lemak, menempel lama di kulit dan lebih sulit untuk dihilangkan.
2. Krim : sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai, menggunakan formula
W/O atau O/W, lebih mudah dibersihkan dari kulit.
3. Pasta : salep padat, kaku, yang tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi
sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.
4. Gel : sediaan setengah padat yang akan segera mencair jika terkontak dengan
kulit, absorbsi pada kulit lebih baik daripada krim.
5. Losion : merupakan sediaan yang terdiri dari komponen obat yang tidak dapat
terlarut terdispersi dalam cairan dengan konsentrasi mencapai 20%, pemakaiannya
harus di kocok terlebih dahulu, mudah diaplikasikan.

Anda mungkin juga menyukai