Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SEPAK SILA PADA PERMAINAN


SEPAK TAKRAW

Patrice Alfiandi
Nur Ali dan Hendro Wardoyo
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan sepak sila pada
permainan sepak takraw. Pendekatan penelitian pengembangan model latihan sepak sila pada
permainan sepak takraw ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (Research and
Development) dari Sugiyono. Subjek pada penelitian ini adalah klub sepak takraw tanah abang
jakarta pusat dengan jumlah 10 atlet pada uji coba kelompok kecil dan klub sepak takraw
cendrawasih jakarta barat dengan subjek 30 atlet pada uji coba kelompok besar. Pada penelitian
ini peneliti bekerja sama dengan tiga ahli dalam bidang olahraga sepak takraw sebagai expert
judgment. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
justifikasi ahli, dimana model latihan yang telah dibuat dan diuji cobakan kemudian
dikonsultasikan dan dinilai oleh para ahli dalam bidang olahraga sepak takraw
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan variasi model latihan sepak
sila agar pemain tidak merasa bosan melewati latihan sepak sila dan agar tercapai teknik dasar
yang maksimal. Model latihan ini juga bertujuan untuk dapat dijadikan bahan referensi bagi
para pelatih dalam membuat model latihan sepak sila sesuai dengan kemampuan atlet yang
dimiliki.
Melalui uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan uji justifikasi ahli,
menghasilkan produk pengembangan model latihan sepak sila pada permainan sepak takraw
sebanyak 24 model latihan yang sesuai dengan teori latihan dasar sepak sila.

Kata Kunci: Model Latihan, Sepak Sila dan Sepak Takraw

PENDAHULUAN SEA Games 2013 Indonesia hanya mampu


Sepak takraw merupakan salah satu berada di peringkat ke empat, di bawah
cabang olahraga yang mulai populer dan peringkat Thailand, Myanmar, dan
banyak diminati masyarakat dari semua Malaysia.
golongan. Hal ini dapat dilihat dari animo Berdasarkan data tiga gelaran
masyarakat dalam menyaksikan terakhir SEA Games, prestasi tim sepak
pertandingan cabang olahraga sepak takraw takraw Indonesia tidak mengalami
sangat tinggi baik itu dari tingkat Sekolah kemajuan. Salah satu faktornya adalah
Dasar sampai Perguruan Tinggi atau dari lemahnya regenerasi atlet sepak takraw di
tingkat daerah sampai ketingkat nasional daerah, salah satunya di DKI Jakarta yang
diselenggarakan oleh pihak terkait. menjadi barometer pembinaan olahraga di
Harus diakui dalam beberapa tahun Indonesia, prestasinya masih tertinggal dari
terakhir prestasi sepak takraw nasional daerah lain khususnya pada tim sepak
tertinggal dari negara-negara tetangga takraw DKI Jakarta di ajang kejuaraan
terutama Thailand, berdasarkan hasil PON, yang diselenggarakan pada tahun
pengamatan peneliti prestasi tim sepak 2004 di Palembang. Tim sepak takraw DKI
takraw Indonesia pada SEA Games yang Jakarta hanya menduduki peringkat kedua.
belum mampu berprestasi secara konsisten. Pada pertandingan PON XVII berikutnya
Pada SEA Games 2011 Indonesia hanya tahun 2008 yang diselenggarakan di
mampu mendapatkan satu emas di bawah Kalimantan timur prestasinya mengalami
Thailand dan Myanmar. Sedangkan pada penurunan, tim sepak takraw DKI Jakarta

111
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

berada diperingkat empat, dan PON XVIII Prestasi bisa tercapai apabila
tahun 2012 di provinsi Riau tim sepak memenuhi beberapa hal seperti atlet
takraw DKI Jakarta gugur dalam babak potensial, selanjutnya dibina dan diarahkan
penyisihan dan tidak dapat melanjutkan oleh sang pelatih. Karena tanpa di bina dari
dipertandingan babak berikutnya. usia dini, setiap atlet tidak akan mempunyai
Sedangkan untuk gelaran PON XIX prestasi yang maksimal dan tidak memiliki
2016 di Jawa barat hanya tim sepak takraw karakteristik sebagai atlet profesional.
putri yang mendapat peringkat, yaitu Pada pembinaan wilayah idealnya
peringkat tiga. Pada PON XIX 2016 Jawa dalam melakukan pembinaan harus
barat, Tim sepak takraw DKI Jakarta gagal memperhatikan tiga komponen penting
dalam meraih target, setelah 40 tahun seperti fisik, psikologi dan teknik. Tiga
lamanya Tim sepak takraw DKI Jakarta komponen ini harus selalu dijaga dan harus
belum mendapatkan medali emas untuk ditingkatkan secara berkesinambungan
Tim putra dan putri. untuk menghadapi latihan dan
Menurunnya prestasi sepak takraw pertandingan.
di DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai Komponen fisik yang perlu dijaga
faktor antara lain kalender kompetisi dan ditingkatkan adalah kekuatan,
kegiatan yang kurang atau tidak dapat kecepatan, daya tahan, daya ledak,
terselenggaranya kompetisi, tidak koordinasi, keseimbangan dan kelincahan.
diaplikasikannya ilmu pengetahuanan Sepak takraw adalah olahraga yang
teknologi secara maksimal dan kurang memerlukan kondisi fisik, maka dapat
berfungsinya pemantauan dalam mencari dikatakan faktor kondisi fisik inilah yang
atlet-atlet sepak takraw yang berbakat. mendasari semua teknik gerakan yang
Kurangnya pemberian motivasi setiap atlet terdapat dalam olahraga sepak takraw.
untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya. Terkadang setiap atlet selalu melupakan
Untuk itulah Pengprov PBPSTI DKI kondisi fisiknya, baik atlet pemula atau pun
Jakarta haruslah secara cepat menyikapi hal profesional sekali pun selalu melupakan
ini dengan melakukan langkah-langkah dan tidak meningkatkan kondisi fisiknya
yang tepat agar prestasi sepak takraw di yang sudah menurun. Tanpa setiap atlet
Ibukota tidak semakin ketinggalan dengan sadari kondisi fisik ini perlu dijaga dan
daerah-daerah lain. sangat perlu ditingkatkan agar dapat
Beberapa kasus juga dialami pada melewati setiap teknik dasar sepak takraw
wilayah pembinaan di DKI Jakarta. Hampir dengan baik dan dapat menunjukkan
semua tempat pembinaan sepak takraw di penampilannya dengan baik pada saat
DKI Jakarta tidak membina setiap atletnya bertanding.
dari usia dini, pelatih sepak takraw DKI Perlu disadari bahwa persoalan
Jakata tidak mempercayai pemain hasil penampilan atau performance atlet dalam
pembinaan wilayah-wilayah di DKI Jakarta. meraih prestasi bukan hanya menyangkut
Masalah ini harus diperhatikan masalah fisik semata, dalam arti mereka
dengan baik oleh setiap pengurus Pengprov yang fisiknya kuat dipastikan akan
PBPSTI DKI Jakarta, karena atlet yang memenangkan pertandingan. Namun
datangnya instan, hanya memikirkan sebenarnya hal tersebut bersifat multifaktor.
kemenangan pada setiap pertandingan yang Sekurangnya terdapat faktor psikologi yang
dilewati saja atau kepuasaan batin tersendiri diyakini mempengaruhi penampilan atlet,
karena sudah memenangkan pertandingan, peran psikologis berkaitan dengan kesiapan
tanpa memikirkan jenjang dan prestasi dan kesanggupan mental untuk berlatih dan
kedepannya. Ada pun pembinaan setiap bertanding dalam rangka meraih prestasi.
wilayah di DKI Jakarta yang membina Di dalam permainan sepak takraw
atlet-atletnya dari usia dini, mereka banyak sekali teknik-teknik dasar yang
membina, terencana, berjenjang dan harus dikuasai oleh seorang pemain, ada
berkelanjutan melalui kompetisi untuk teknik dasar sepak sila, sepak cungkil,
mencapai prestasi setinggi-tingginya. memaha, heading, tekong (service), smash,
dan block. Dari rangkaian teknik dasar di

112
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

atas ada beberapa teknik yang harus Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak
diketahui, yaitu teknik bertahan dan teknik Takraw.
menyerang. Teknik bertahan meliputi sepak
sila yang baik dan block. Sedangkan teknik Dalam Dunia Olahraga Penelitian
menyerang adalah smash dan tekong dan Pengembangan atau (Research and
(service). Development) sangatlah penting untuk
Seorang pemain sepak takraw harus membuat model atau mengembangkan
memiliki ketrampilan sepak sila yang baik suatu model latihan yang sudah ada dan
untuk melakukan teknik bertahan dan memperbaharuinya serta di uji
teknik menyerang dalam permainan sepak keefektifannya. Untuk meningkatkan
takraw. Karena sepak sila juga salah satu performa pemain (atlet). Seperti yang
gerakan yang sangat dominan dalam tertulis di buku Nana Syaodih Sukmadinata:
permainan sepak takraw. Sepak sila dapat “Penelitian dan Pengembangan atau
didefinisikan sebuah cara memainkan bola Research and Development (R&D) adalah
secara efektif dan efesien untuk sebuah strategi atau metode penelitian yang
mendapatkan hasil optimal. cukup ampuh untuk memperbaiki praktik”.
Seorang pemain sepak takraw yang Dari semua pendapat para ahli di
kurang dalam ketrampilan teknik dasar atas Penelitian dan Pengembangan atau
sepak sila sangat pengaruh langsung Research and Development (R&D) adalah
terhadap kegagalan meredan serangan atau pola pikir untuk melakukan Penelitian dan
pun untuk membangun serangan (smash), Pengambangan. Mulai dari permasalahan
karena sepak sila dalam permainan sepak yang sering lihat (Fakta) untuk di teliti dan
takraw memiliki tiga kegunaan yaitu: untuk di pahami permasalahan tersebut. Untuk
mengontrol, passing, serta untuk mencari solusi permasalahan tersebut
membangun serangan (Smash). dilakukan pengembangan permasalahan
Latihan sepak sila pada permainan agar dapat mencari solusi permasalahannya.
sepak takraw yang selama ini para pelatih Setelah di lakukan pengembangan di
hanya melakukan atau memberikan latihan buatlah model latihan baru atau
sepak sila yang monoton, seperti metode memperbaharui model yang sudah ada dan
latihan drill, setiap para pelatih hanya menguji keefektifannya serta untuk
melemparkan bola kepada setiap atlet, lalu meningkatka, variasi, kualitas dan menjadi
setiap atlet melakukan sepak sila pada referensi untuk para pelatih.
posisinya masing-masing, atau atlet hanya Adapun alur rancangan model
diberikan bola lalu atlet melakukan sepak metode Penelitian dan Pengembangan yang
sila dengan media tembok. digambarkan dalam bagan seperti dikutip
Para pelatih khususnya pelatih dari Sugiyono adalah sebagai berikut:
sepak takraw DKI Jakarta baik di setiap
wilayah pembinaan dan perguruan tinggi
selama ini hanya menggunakan
metode/model latihan yang sudah ada tanpa
melihat tahapan-tahapan apa saja yang
harus dilakukan pada saat melakukan sepak
sila, dari awalan, kaki membentuk sila,
meng-push bola dengan kaki bagian dalam
dan impact. Jadi penguasaan teknik dasar Gambar 1. Langkah-langkah Penggunaan
sepak sila pada permainan sepak takraw Metode
masih rendah dan kurangnya perhatian Research and Development (R&D)
setiap pelatih dan atlet dalam melakukan Sumber: Sugiyono,”Metode Penelitian
teknik dasar sepak sila dengan benar. Pendidikan”,(Bandung: Alfabeta, 2015)
Berdasarkan uraian di atas penulis h.409
merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang Pengembangan Model

113
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

Berikut langkah-langkah Penelitian terdapat kekurangan dan kelemahan.


dan Pengembangan dan penjelasannya pada Dalam uji pemakaian, sebaiknya
gambar tersebut: pembuat produk selalu mengevaluasi
1. Potensi dan Masalah, Potensi adalah bagaimana kinerja produk dalam hal ini
segala sesuatu yang bila didaya gunakan adalah metode mengajar.
akan memiliki nilai tambah. Masalah 10.Pembuatan produk masal, bila produk
adalah penyimpangan antara yang yang berupa metode mengajar baru
diharapkan dengan yang terjadi. tersebut telah dinyatakan efektif dalam
2. Mengumpulkan Informasi, setelah beberapa kali pegujian, maka metode
potensi dan masaah dapat di tunjukkan mengajar baru tersebut dapat diterapkan
secara faktual dan uptodate. pada setiap lembaga pendidikan.
3. Desain Produk, Produk yang di haslikan
dalam penelitian Research and Hakikat Latihan
Development bermacam-macam. Latihan adalah upaya untuk
4. Validadi Desain, merupakan proses meningkatkan kualitas fungsional organ-
kegiatan untuk menilai apakah organ tubuh serta psikologi pelakunya. Jadi
rancangan produk, dalam hal ini metode latihan yang dilakukan harus disusun secara
mengajar baru secara rasional akan lebih tepat dan benar sesuai dengan tujuan yang
efektif dari yang lama atau tidak. ingin dicapai. Latihan yang dilakukan
5. Perbaikan Desain, setelah desain secara tidak tepat akan mempengaruhi
produk, divalidasi melalui diskusi perkembangan atlet baik secara fisiologi
dengan pakar dan para ahli lainnya, ataupun psikolgi. Bahkan sebaliknya latihan
maka akan dapat diketahui yang dilakukan dengan benar dan
kelemahannya. Kelemahan tersebut terprogram akan memberikan suatu
selanjutnya dicoba untuk dikurangi perubahan pada sistem tubuh, baik sistem
dengan cara memperbaiki desain. Yang metabolisme, sistem syaraf,dan otot
bertugas memperbaiki desain adalah maupun sistem hormonal.
yang mau menghasilkan produk Pada prinsipnya latihan merupakan
tersebut. suatu proses perubahan kearah yang lebih
6. Uji coba produk, seperti yang telah baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas
dikemukakan, kalau dalam bidang fisik, kemampuan fungsional peralatan
teknik, desain produk yang telah dibuat tubuh, dan kualitas psikis anak latih atau
tidak bisa langsung diuji coba dulu, atlet. Pembebanan latihan yang salah akan
tetapi harus dibuat terlebih dulu menjadi mendapatkan dampak besar yang sangat
barang, dan barang tersebut yang fatal untuk para atlet. Menurut Sukadiyanto,
diujicoba. istilah latihan berasal dari kata dalam
7. Revisi produk, penguji efektivitas bahasa Inggris yang dapat mengandung
metode mengajar baru pada sampel yang beberapa makna seperti: practice, exercises,
terbatas tersebut menunjukkan bahwa dan training. Pengertian latihan yang
metode mengajar baru ternyata yang berasal dari kata practice adalah aktivitas
lebih efektif dari metode lama. untuk meningkatkan keterampilan
8. Uji coba pemakaian, setelah penguji (kemahiran) berolahraga dengan
terhadap produk berhasil, dan mungkin menggunakan berbagai peralatan sesuai
ada revisi yang tidak terlalu penting, dengan tujuan dan kebutuhan cabang
maka selanjutnya produk berupa metode olahraganya.
mengajar baru tersebut diterapkan dalam Pengertian latihan yang berasal dari
lingkup lembaga pendidikan yang luas. kata exercises adalah perangkat utama
Dalam operasinya, metode baru tersebut, dalam proses latihan harian untuk
tetapi harus dinilai kekurangan atau meningkatkan kualitas fungsi sistem organ
hambatan yang muncul guna untuk tubuh manusia, sehingga mempermudah
perbaikan lebih lanjut. olahragawan dalam penyempurnaan
9. Revisi produk, apabila dalam pemakaian gerakannya. Latihan atau exercises
dalam lembaga pendidikan yang luas merupakan materi latihan yang dirancang

114
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

dan disusun oleh pelatih untuk satu sesi merasa lelah atau cedera. Dan tidak lupa
latihan atau satu kali tatap muka dalam juga penutupdari latihan harus diakhiri dari
latihan. Menurut Sukadiyanto susunan evaluasi dari latihan yang baru saja
materi latihan dalam satu kali tatap muka dijalankan dan ditutup dengan doa.
pada umumnya berisikan materi, antara Latihan yang berasal dari kata
lain: training adalah penerapan dari suatu
a. Pembukaan atau pengantar latihan. perencanaan untuk meningkatkan
b. Pemanasan (warming-up). kemampuan berolahraga yang berisikan
c. Latihan inti. materi teori dan praktek, metode, dan
d. Latihan tambahan (suplemen). aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan
e. Cooling down atau penutup. dan sasaran yang akan dicapai. Menurut
Nossek yang dikutip oleh Sukadiyanto,
Pembukaan atau pengantar latihan latihan yang berasal dari kata training
adalah awal dari proses sebuah latihan, adalah suatu proses penyempurnaan
bagaimana latihan tersebut dibuka. kemampuan berolahraga dengan
Pembukaan atau pengantar latihan adalah pendekatan ilmiah, memakai prinsip
awalan untuk menentukan agar latihan pendidikan yang terencana dan teratur,
berjalan dari awal sampai dengan akhir. sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat
Pembukaan atau pengantar latihan terdiiri pada waktunya.
dari latihan dibuka dengan doa dan setelah Dapat disimpulkan bahwa setiap
itu pelatih memberikan arahan dan atlet harus meningkatkan kualitas dirinya
menjelaskan program latihan, maksud dari baik secara fisiologi ataupun psikologi,
latihan dan tujuan dari latihan yang harus fisologis yang dimaksud adalah fisik dan
dicapai oleh atlet. teknik. Kualitas fisik dan teknik seseorang
Pemanasan (warming up) adalah dapat berkembang jika diiringi aktivitas.
proses dimana persiapan otot atau Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas
peregangan otot pada atlet agar siap yang menunjang terhadap perkembangan
digunakan untuk materi inti nanti, fisik dan teknik seseorang itu sendiri.
Pemanasan yang dilakukan harusnya Latihan juga didefinisikan suatu
maksimal agar tidak terjadi cedera pada proses yang berulang dan meningkatkan
atlet. Hal yang tidak kalah penting dari potensi dalam rangka mencapai prestasi
pemanasan adalah harus memperhatikan yang maksimal dan mempunyai tujuan
suhu tubuh dan denyut nadi dari atlet. untuk meningkatkan penampilan atlet.
Pemanasan yang baik akan member Latihan akan berjalan dengan sesuai dengan
dampak dalam proses latihan berjalan lebih tujuan apabila diprogram sesuai dengan
aman dan terhindar dari cedera. kaidah-kaidah latihan yang benar. Latihan
Latihan inti adalah bagian juga merupakan proses yang sistematis dan
terpenting atau bagian yang ingin dicapai berlatih yang dilakukan secara berulang-
dalam proses latihan. Latihan inti yang ulang dengan kian hari kian menambah
dibuat sangat penting artinya karena jumlah beban latihan serta intensitas
bagaimana seorang pelatih membuat latihannya.
program agar tujuan dari proses latihan saat Program latihan ini disusun secara
itu dapat dicapai oleh sang atlet. Pelatih sistematis, terukur, dan disesuaikan dengan
harus mengenal dengan jelas bagaimana tujuan latihan yang dibutuhkan, latihan juga
karakterisktik dari atletnya sehingga latihan membutuhkan waktu yang relatif lama
inti dari proses latihan berjalan dengan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
lancar. Hasil latihan fisik dan teknik bukanlah
Colling down atau penutup juga sesuatu yang dapat diperoleh dalam waktu
materi yang wajib dilakukan oleh seorang yang singkat. Hasil latihan meningkat
atlet dalam proses akhir dari sebuah latihan. secara progresif bila semua tahapan latihan
Colling down bisa dilakukan sendiri-sendiri dilewati dengan benar. Latihan juga
oleh atlet, bisa juga secara bersamaan. merupakan suatu proses yang dilewati
Maksud dari colling down agar atlet tidak seseorang untuk mencapai prestasi, prestasi

115
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

tinggi sesorang tdak akan tercapai bila tidak Dan ditambahkan oleh Achmad
melalui proses latihan yang tinggi, serius, Sofyan Hanif dalam bukunya menjelaskan
dan keja keras. juga: “Diberbagai daerah sepak takraw
Berdasarkan pendapat ahli di atas memiliki nama yang berbeda-beda, dalam
dapat disimpulkan bahwa setiap atlet harus bahasa Bugis disebut “marraga” atau
meningkatkan kualitas dirinya baik secara mdaga”, dalam bahasa Makasar disebut
fisiologi ataupun psikologi, fisologis yang “akraga” sedangkan di Sumatra disebut
dimaksud adalah fisik dan teknik. Kualitas “bermain rago” dan Nusantara disebut
fisik dan teknik seseorang dapat “sepak raga”. Dan dilengkapi juga dalam
berkembang jika diiringi aktivitas. Aktivitas buku Abdul Aziz juga mengatakan: “Dalam
yang dimaksud adalah aktivitas yang bahasa Thailand disebut “takraw”, di
menunjang terhadap perkembangan fisik Filipina disebut “sepa-sepa”, di Myanmar
dan teknik seseorang itu sendiri. disebut “ching loong”, di Indonesia
Tujuan akhir latihan dalam bidang “rago”, Brunei “sepakraga jala”, dan Laos
olahraga adalah untuk meningkatkan “kator”.
penampilan olahraga dalam melakuan Secara singkat sejarah sepak
aktivitas harus disesuaikan dengan takraw, tahun 1965 dibentuk ASTAF
kemampuan seseorang dari yang mudah ke (Asian Sepak Takraw Federation) yang
yang sukar, dari yang sederhana ke yang menaungi kegiatan para pecinta sepak
rumit. Selain itu, harus tetap diingat bahwa takraw di daerah asia, kemudian juga
ketika melaksanakan latihan, seseorang dibentuk juga ISTAF (International Sepak
harus memperhatikan pengulangan dari Takraw Federation). Tahun 1981
setiap aktivitas yang dilakukan. Hal PERSERASI resmi diterima sebagai
tersebut dilakukan untuk mencegah hal-hal anggota KONI, kemudian pada tahun 1987-
yang tidak diinginkan seperti cedera otot 1966 selama 9 tahun, PERSERASI berubah
dan sebagainya. nama menjadi PERSETASI (Persatuan
Jadi latihan merupakan komponen Sepak takraw Seluruh Indonesia). Dan
penting untuk dipelajari terutama bagi para mulai tahun 2005 sesuai hasil munas,
pelatih. teori sangat lah penting untuk PERSETASI resmi berubah nama menjadi
dipelajari dan dipahami dan pada setiap PSTI (Persatuan Sepak takraw Indonesia)
atlet harus meningkatkan kualitas dirinya Dalam bukunya yang berjudul
masing-masing dalam hal fisik maupun Sepak takraw, Abdul Aziz menjelaskan
Teknik pengertian dari sepak takraw yaitu : “Sepak
takraw adalah suatu permainan yang
Teknik Sepak Sila Sepak takraw dilakukan diatas lapangan empat persegi
Sepak takraw saat ini menjadi salah panjang, rata, baik terbuka maupun
satu cabang olahraga permainan yang tertutup, serta bebas dari semua rintangan.
cukup populer dan banyak diminati oleh Lapangan dibatasu oleh net, bola yang
kalangan masyarakat. Sepak takraw adalah dipakai tebuat dari rotan atau plastic
olahraga asli Indonesia dan telah lama “synthetic fibre” dianyam bulat. Permainan
berkembang di tanah air, dengan banyak ini menggunakan seluruh anggota tubuh,
dimainkan oleh masyarakat Indonesia kecuali tangan.”
terutama yang berdomisili di pantai, seperti Menurut Ucup Yusuf, dkk mereka
daerah Kepulauan Riau, Sumatra bagian juga menjelaskan bahwa: “Permainan sepak
barat, dan Makasar. Dalam bukunya, Nur takraw dilakukan oleh dua regu yang
Ali, dkk. mengatakan bahwa : “Secara berhadapan di lapangan yang dipisahkan
harafiah kata “takraw” berasal dari bahasa oleh jaring (net) yang terbentang membelah
Thai yang berarti bola yang terbuat dari lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu
rotan. Kemudian ditambah didepan kata yang berhadapan terdiri atas 3 orang
“sepak” yang artinya menendang, pemain yang bertugas sebagai tekong yang
memainkan bola dengan bagian kaki mulai berdiri paling belakang, dua orang lainnya
dari ujung kaki sampai ke pangkal paha.” menjadi pemain depan yang berada di

116
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

sebelah kiri dan kanan yang disebut apit lawan, menimang bola, mengumpan kepada
kiri dan apit kanan.” kawan serta dapat menyelamatkan serangan
Achmad Sofyan Hanif dalam lawan.
bukunya yang berjudul Kepelatihan Dasar
Sepak takraw menjelaskan pengertian
permaianan sepak takraw bahwa:
“Sepak takraw merupakan perpaduan atau
pengembangan tiga macam permainan yaitu
sepakbola, bola voli dan bulu tangkis.
Dikatakan sama dengan sepakbola karena
permainan itu dimainkan dengan
menggunakan kaki dan anggota badan yang
lain kecuali tangan, dikatakan bola voli
karena ada teknik umpan, blok, dan smash,
dan dikatakan bulu tangkis karena ukuran Gambar 3. Teknik Dasar Sepak Sila
lapangan dan net sama dengan bulu Sumber: Achmad Sofyan Hanif,
tangkis.” “Kepelatihan Dasar Sepak takraw”,
Dalam bermain sepak takraw yang (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
benar, seorang atlet dituntut mempunyai h. 24
kemampuan dan ketrampilan yang baik.
Kemampuan yang dimaksud adalah 2. Sepak cungkil atau menyepak bola
kemampuan dasar bermain sepak takraw. dengan punggung kaki
Meliputi: menyepak bola dengan Sepak cungkil adalah sepakan atau
menggunakan bagian-bagian kaki, menyepak bola dengan menggunakan
memainkan bola dengan kepala, mendada, punggung kaki atau ujung kaki yang
memaha, bahu, serta menggunakan telapak digunakan untuk mengambil dan
kaki. Kemampuan dasar diatas itu antara menyelamatkan bola yang jauh dari
satu dengan yang lainnya merupakan satu jangkauan dan arah datang bola lebih
kesatuan yang tidak terpisahkan. Tanpa rendah.
mengusai kemampuan dasar atau teknik
dasar, seorang atlet tidak dapat memainkan
bola dalam suatu permainan sepak takraw
dengan baik.
Abdul Aziz mengatakan:
“Sebagaimana olahraga lainnya, dalam
upaya pencapaian prestasi olahraga sepak
takraw juga dipengaruhi oleh berbagai
aspek yang saling menunjang antara lain: Gambar 4. Teknik Dasar Sepak Cungkil
aspek teknik, aspek fisik, aspek taktik, dan Sumber: Achmad Sofyan Hanif,
aspek psikologi.” Aspek teknik yang “Kepelatihan Dasar Sepak takraw”,
dimaksud adalah pemain sepak takraw (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
harus mengusai dan memiliki ketrampilan h. 25
teknik dasar dan ketrampilan teknik
lanjutan bermain sepak takraw yang baik 3. Sepak Badek / menyepak bola dengan
pula. kaki bagian samping luar
Teknik-teknik dasar dalam sepak Sepak badek adalah menyepak bola
takraw dapat diuraikan sebagai berikut: dengan kaki bagian luar atau samping atau
1. Sepak Sila atau menyepak bola dengan bisa dikatakan kebalikan dari sepaksila.
kaki bagian dalam Sepak badek dapat juga digunakan untuk
Sepak sila adalah menyepak bola menyelamatkan bola dari serangan lawan,
dengan menggunakan kaki bagian dalam. menguasai bola.
Sepak sila sering digunakan dalam bermain,
sepak sila digunakan untuk menerima servis

117
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

teknik khusus saling berhubungan erat


dalam permainan sepak takraw sehingga
harus selalu dilakukan secara bersamaan
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Adapun Abdul Aziz menjelaskan
dalam bukunya bahwa teknik lanjutan atau
teknik khusus dalam permainan sepak
takraw, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 5. Teknik Dasar Sepak Badek 1. Teknik Sepak mula atau servis
Sumber: Achmad Sofyan Hanif, “Sepak Sepak mula atau biasa disebut
takraw Untuk Pelajar”, (Jakarta: PT Raja servis adalah sepakan yang dilakukan oleh
Grafindo Persada, 2015), h. 38 seorang tekong ke arah lapangan lawan
sebagai cara memulai permainan. Sepak
4. Sundulan atau Heading mula merupakan teknik khusus terpenting
Main kepala atau heading adalah dalam permainan sepak takraw karena
memainan bola dengan menggunakan angka dapat diperoleh regu yang melakukan
kepala. Bola disundul dengan bagian kepala sepak mula. Terdapat beberapa jenis sepak
seperti dahi, samping kiri kepala, samping mula yaitu teknik tekong toss spin dan dan
kanan kepala, dan bagian belakang kepala. teknik tekong punggung.
Gunanya ada bermacam-macam, bagian
dahi untuk mengumpan pada teman,
melakukan serangan dengan kepala.
Bagian samping kanan dan bagian
samping kepala dapat digunakan untuk
bertahan dari servis lawan dan juga
digunakan untuk bertahan dari servis lawan
dan digunakan juga untuk melakukan
serangan ke pihak lawan. Bagian belakang Gambar 7. Teknik Lanjutan Servis atau
kepala untuk menyerang pihak lawan Sepak Mula
dengan tipuan. Sumber : Ucup Yusuf, Sudrajat
Prawirasaputra, Lingling Usli,
“Pembelajaran Permainan Sepak takraw:
Pendekatan Ketrampilan Taktis di SMU”,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga,
2001), h. 40

2. Teknik mengumpan bola


Teknik lanjutan ini adalah gerakan
yang dilakukan oleh pemain untuk
memindahkan bola dari seorang pemain
Gambar 6. Teknik Dasar Menyundul kepada pemain lain supaya dapat diteruskan
Sumber : Achmad Sofyan Hanif, untuk gerak kerja berikutnya seperti
“Kepelatihan Dasar Sepak takraw”, mengumpan balik atau smash. Teknik
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), mengumpan merupakan teknik yang sangat
h. 26 penying juga dalam permianan sepak
takraw, sebab tanpas umpan yang baik
Selain memiliki teknik dasar, susah bagi regu itu untuk mengatur
seorang pemain atau atlet juga harus serangan-serangan yang mantap unutk
mempunyai teknik khusus. Teknik khusus mendapatkan poin. Smash-smash yang baik
yang dimaksud adalah bagaimana seorang hanya dapat dilakukan jika ada pengumpan
atlet dapat memainkan bola didalam suatu yang baik juga. Teknik mengumpan bola
permainan sehingga permainan dapat bisa dengan teknik dasar apa saja dalam
berjalan dengan baik. Teknik dasar dan sepak takraw namun yang paling sering

118
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

digunakan adalah mengumpan bola dengan dengan posisi pemain yang melakukan blok
menggunakan sepak sila karena bola yang mendekati net. Blok juga sebagai salah satu
diumpan bisa lebih terarah. alat pertahanan pemain untuk
menggagalkan serangan dari lawan. Teknik
ini dapat dilakukan dengan dahi, bagian
belakang badan (punggung), kaki atau paha.

Gambar 8. Teknik Lanjutan Mengumpan


BolaSumber : Abdul Aziz Hakim, dkk., “
Sepak takraw”, (Surabaya: Unesa
University Press, 2007), h. 16 Gambar 10. Teknik Lanjutan Blok atau
3. Teknik smash Membendung bola
Smash adalah teknik lanjutan yang ada Sumber: Ucup Yusuf, Sudrajat
dalam sepak takraw, teknik ini merupakan Prawirasaputra, Lingling Usli,
teknik gerak serangan yang dilakukan untuk “Pembelajaran Permainan Sepak takraw:
mematikan permainan lawan dengan Pendekatan Ketrampilan Taktis di SMU”,
menggunakan kaki dan gerakan tertentu. (Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga,
Terdapat beberapa jenis smash yaitu, smash 2001), h. 43
gulung, smash kedeng dan smash gunting.
Seorang smash harus mempunyai Teknik khusus dan teknik dasar
tingkat daya ledak otot yang bagus agar adalah satu kesatuan yang harus dilakukan
dapat menguasai teknik ini. Smash secara bertahap dan terus-menerus, maka
dilakukan pemain pada waktu bola umpan diharapkan pelatih serta pembina sepak
berada diatas udara, kemudian kaki takraw harus selalu memperhatikan setiaap
diayunkan sampai diatas kepala dengan perkembangan dari atlet sehingga dapat
sepak kuda diarahkan ke daerah lawan dan menghasilkan atlet yang berkualitas.
mencetak poin. Smash merupakan salah Latihan yang bervariasi dan tidak monoton
satu cara menyerang yang dilakukan oleh akan membuat atlet menjadi semangat
tim selain teknik sepak mula atau servis. dalam latihan sehingga terjadi peningkatan
dalam latihan dan tujuan dari latihan dapat
tercapai. Tidak lupa juga selain penguasaan
teknik yang baik oleh atlet haruslah juga
ada dalam diri atlet kabugaran fisik yang
baik, taktik dari pelatih dan psikologis yang
sudah matang dalam menjadi calon jura
sehingga targaet yang diingikan dapat
tercapai maksimal.
Gambar 9. Teknik Lanjutan Smash Berdasarkan pendapat para ahli
Sumber: Ucup Yusuf, Sudrajat diatas dapat disimpulkan bahwa sepak
Prawirasaputra, Lingling Usli, takraw adalah olahraga permainan tiga
“Pembelajaran Permainan Sepak takraw: orang melawan tiga orang dalam dua tim
Pendekatan Ketrampilan Taktis di SMU”, dengan tujuan mengembalikan bola
(Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga, sedemikan rupa sehingga dapat jatuh
2001), h. 41 dilapangan lawan atau menyebaban lawan
membuat pelanggaran atau bermain salah,
4. Teknik blok atau membendung bola. dimainkan dengan cara yang sesuai dalam
Teknik lanjutan ini adalah teknik peraturan permainan sepak takraw.
yang gerakannya dilakukan untuk menahan Sepak sila adalah gerakan teknik
bola atau mengembalikkan bola lawan, baik dasar dalam permainan sepak takraw.
yang berasal dari smash atau heading Sepak sila juga gerakan yang paling sering

119
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

di lakukan pada permainan sepak takraw. 2) Tahap Lanjutan


Untuk mengumpan dan menerima bola Pada tahap ini, teknik dasar sepak sila
pertama dari tekong (service) lawan, dilakukan dengan berpasangan. Tingkat
pemain sepak takraw harus memiliki teknik kesulitan yang lebih tinggi pada tahap ini
sepak sila dengan baik. lebih ditekankan terhadap atlet setelah
Ada beberapa gerakan menyepak melalui tahapan kemahiran individu seperti
dalam permainan sepak takraw, yaitu: (1) yang tersebut di atas. Pada masa persiapan
menyepak dengan kaki bagian dalam (sepak umum dan khusus dari program latihan,
sila), (2) menyepak dengan punggung kaki teknik sepak sila secara berpasangan dapat
(sepak kura), (3) menyepak dengan kaki dilakukan dengan pemain siapa saja, akan
bagian luar (sepak badek). tetapi pada pra kompetisi, sebaiknya
Achmad Sofyan Hanif dalam pasangan di atur menyerupai pasangan
bukunya menjelaskan: Latihan sepak sila di dalam permainan.
bagi menjadi dua tahap model latihan , Hal ini dimaksudkan agar kekompakan dan
yaitu: Tahap awal dan Tahap lanjutan. keterbiasaan secara visual dari atlet terus
Berikut penjelasan latihan tahap awal dan terjalin antarpasangan/regu, dengan
tahap lanjutan beserta model latihanya: demikian akan terus terjaga dan
1) Tahap awal terimplementasi dalam permainan/game.
Sepak sila dilakukan tidak hanya (Contoh: apit umpan berpasangan dengan
berlaku pada satu bagian kaki saja, namun apit smash, apit smash berpasangan dengan
disajikan secara proporsional antarbagian tekong atau dapat dilakukan secara
kaki pemain. Dalam pelaksanaannya bersama-sama oleh ke-3 posisi).
berlaku secara umum seperti yang telah Metode latihan pada tahap ini antara lain:
dilakukan pada sebagian pelatih di a) Sepak sila berpasangan 1 kali sentuhan
Indonesia, adalah sebagai berikut: dengan formasi 1-2. Jarak ± 3-4 meter
a) Sepak sila kaki kanan-kiri, dengan (sesuai jarak tekong/umpan ke arah
menggunakan tali (tingkat dasar). pemain apit penyerang).
b) Sepak sila kaki kanan-kiri yang b) Sepak sila berpasangan 2 kali sentuhan
dilakukan secara bergantian selama 1-5 dengan formasi 1-2. Mengontrol bola
menit dengan variasi ketinggian bola di dengan kaki kiri dan meng-push bola
antaranya: dengan kaki kanan ke arah pemain lain
• 20 cm atau sebaliknya.
• 50 cm c) Sepak sila berpasangan 1 kali sentuhan
• 100 cm dengan formasi 1-2-3. Tanpa
• 200 cm mengontrol bola, melalui sepak sila
• 400 cm kanan atau kiri melakukan gerakan
c) Sepak sila kaki kanan-kiri dengan meng-push bola ke arah pemain lain.
ketentuan frekuensi perkenaan bola Rotasi arah bola passing dapat diubah.
sebanyak 50 kali, 100 dan 200 kali tanpa d) Sepak sila berpasangan 2 kali sentuhan
melakukan kesalahan. (apabila terjadi dengan formasi 1-2-3. Mengontrol bola
kesalahan, maka pengulangan dilakukan dengan kaki kiri dan meng-push bola
sampai dengan jumlah frekuensi perkenaan dengan kaki kanan ke arah pemain lain
tercapai). atau sebaliknya. Rotasi arah bola
Pada teknik dasar tahap awal ini passing dapat diubah.
dilakukan secara perseorangan oleh para
pemain dengan bimbingan para pelatih. Hal
yang perlu ditekankan dalam pelaksanaan
teknik dasar sepak sila ini adalah posisi
kaki tumpu, posisi badan, posisi lengan, dan
kaki saat perkenaan dengan bola

120
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

Jadi, dari tahapan-tahapan model


latihan sepak sila diatas maka peneliti
melihat perlu adanya lagi pengembangan
model latihan teknik dasar sepak sila
kepada atlet. Peneliti mengembangkan
model latihan dari tahapan awal sampai
Gambar 11. Formasi Sepak Sila pada tahap lanjutan sehingga atlet yang
Berpasangan bersangkutan dapat mengontrol bola sepak
Sumber: Achmad Sofyan takraw dengan menggunakan teknik dasar
Hanif,”Kepelatihan Dasar Sepak takraw”, sepak sila.
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2015),
h.54 METODE PENELITIAN
Tujuan Penelitian
e) Sepak sila berpasangan 1 kali sentuhan
dengan perkenaan terfokus pada satu Secara umum hasil dari sebuah
sisi bagian kaki (kanan atau kiri) penelitian pengembangan adalah
dengan cara berjalan mengitari menghasilkan produk baru yang nantinya
dapat menggunakan model latihan ini
daerang lapangan bermain atau dengan
ketentuan waktu 5 menit, ketinggian ketika melatih. Tujuan penelitian dan
bola dilakukan secara bertahap dari pengembangan ini adalah pengembangan
rendah ± 2-3 meter dari lantai (umpan model latihan sepak sila untuk cabang
olahraga sepak takraw yang bervariatif dan
semi lob) atau mengacu kepada
ketinggian bola umpan normal yakni ± inovatif.
4-5 meter dari lantai. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
f) sepak sila berpasangan dengan
Pengambilan data ini dilakukan di kampus
maksimal 2 kali sentuhan secara
B Universitas Negeri Jakarta.
bergantian (kaki kanan, kiri) dengan
2. Waktu Penelitian
cara berjalan mengitari daerah
Adapun waktu penelitian selama tiga bulan
lapangan bermain atau dengan waktu
yang akan dimulai bulan November 2016.
selama 5 menit, ketinggian bola seperti
Satu bulan pertama pada bulan November
tersebut di atas.
digunakan untuk pembuatan proposal. Satu
g) Dengan 2 kali sentuhan: Mengontrol bulan berikutnya pada bulan Desember
bola dengan kaki kiri dan meng-push untuk pembuatan penelitian. Satu bulan
bola dengan kaki kanan, demikian terakhir pada bulan Januari digunakan
halnya sebaliknya. Dilakukan secara untuk pengolahan data, analisa data,
dinamis (tidak di tempat), ketinggian penulisan hasil penelitian, hingga sidang.
bola seperti tersebut di atas. Sepak sila
secara dinamis/ berjalan Karakteristik Pengembangan Model
Perencanaan dan penyusunan
penelitian ini adalah pengembangan produk
berupa model latihan sepak sila pada
permainan sepak takraw. Sasaran dalam
penelitian dan pengembangan model latihan
sepak sila pada permainan sepak takraw ini
adalah anggota Klub Sepak takraw Jakarta
Pusat dan Klub Sepak takraw Cendrawasih
Jakarta Barat.
Gambar 12. Sepak Sila Berjalan 1. Sasaran penelitian.
Sumber: Achmad Sofyan Hanif, Sasaran penelitian atau pengguna yang
M.Pd,”Kepelatihan Dasar Sepak akan diteliti dalam penelitian
takraw”,(Jakarta: PT Rajagrafindo pengembangan model latiham sepak sila
Persada,2015), h.55 pada permainan sepak takraw

121
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

2. Subyek penelitian. storyboard script yang menyajikan bentuk-


Adapun yang menjadi subyek penelitian bentuk pengembangan model latihan sepak
adalah seluruh atlet pemula, ini sila dalam bentuk latihan, yang
dirumuskan agar dapat mempermudah diaplikasikan dalam permainan sepak
pelaksanaan uji coba produk. Adapun takraw.
dalam uji coba kelompok kecil meliputi Analisis Kebutuhan
klub sepak takraw jakarta pusat dan Secara keseluruhan terdapat 3
meliputi jumlah atlet sebanyak 10 orang, tujuan umum yang akan diungkap dalam
dalam uji coba kelompok besar meliputi studi pendahuluan atau analisis kebutuhan,
klub sepak takraw cendrawasih jakarta yaitu: (1) memberikan variasi model
barat dan melibatkan jumlah atlet latihan. (2) memberikan referensi untuk
sebanyak 30 orang. pelatih. (3) upaya peningkatan program
Pengembangan model latihan sepak latiahan sepak sila.
sila untuk cabang olaharaga sepak takraw Berdasarkan Tujuan umum diatas
ini adalah dengan menggunakan metode kemudian menjadi dasar peneliti melakukan
penelitian dan pengembangan (Research studi pendahuluan dengan menggunakan
and Development) dari buku Sugiyono, instrumen wawancara yang mendalam (in-
yaitu suatu proses yang digunakan untuk depth interview) kepada klub sepak takraw
mengembangkan dan memvalidasi produk- di Dki Jakarta serta melakukan survey
produk pendidikan, yang tidak hanya karena tujuan utamanya adalah melakukan
bersifat materi seperti buku teks, film, persiapan teknis dengan menjajaki lebih
pembelajaran, dan lain-lain, tapi juga dahulu karakteristik subyek penelitian dan
termasuk prosedur dan proses seperti tempat yang akan dilakukan penelitian dan
metode atau model pembelajaran serta pengembangan. Hal tersebut untuk
metode pengelolaan pembelajaran. mengetahui seberapa penting
Hasil akhir dari penelitian ini pengembangan model latihan sepak sila
adalah pengembangan model latihan sepak pada permainan sepak takraw yang akan
sila. Selain itu hasil dari penelitian dikembangkan peneliti.
pengembangan ini akan menghasilkan Hasil studi pendahuluan atau
produk berupa desain latihan model latihan temuan lapangan selanjutnya dideskripsikan
sepak sila yang lengkap dan lebih dan dianalisis sehingga dapat diperoleh
spesifikasi ke cabang olahraga sepak takraw suatu rumusan hasil data yang telah
yang akan di buat menjadi sebuah buku dikumpulkan. Rumusan hasil ini bersifat
untuk dijadikan bahan referensi bagi para deskriptif dan analisis, dengan mengacu
pelatih dan pemain dalam menerapkan pada tujuan studi pendahuluan baik tujuan
latihan sepak sila. umum. Berikut akan dijabarkan mengenai
Agar rancangan model dapat hasil analisis kebutuhan dan temuan
berjalan dengan baik dan benar, maka lapangan yang diperoleh dari hasil
peneliti akan menggunakan alur rancangan observasi penelitian, dari pelatih sepak
model. Adapun alur rancangan takraw khususnya di Dki Jakarta.
pengembangan model latihan sepak sila Hasil analisis kebutuhan dan
pada permainan sepak takraw dilakukan temuan di lapangan selama ini pelatih klub
dengan metode penelitian dan sepak takraw kurang memperhatikan
pengembangan ini dapat digambarkan juga keterampilan teknik dasar sepak sila pada
dalam bagan seperti dikutip dari Sugiyono saat latihan, dan selama ini pelatih hanya
sebagai berikut. melihat hasil akhir dalam teknik sepak sila.
Dalam segi sarana dan prasarana pun yang
HASIL PENELITIAN DAN digunakan dalam latihan masih terbatas.
PEMBAHASAN Pelatih sepak takraw pada
Hasil Pengembangan Model umumnya kurang memberikan materi
Pengembangan model latihan sepak teknik sepak sila masih monoton, jadi
sila pada permainan sepak takraw ini materi yang disajikan lebih berfifat kurang
tertulis dalam bentuk naskah atau inofatif, hal ini berdampak pada motivasi

122
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

atlet dalam mengikuti latihan smash sepak 29 yang tertulis pada tabel di atas.
takraw, atlet cenderung jenuh atau bosan, Diperoleh 24 model latihan sepak sila yang
jadi materi latihan yang didapat kurang dikategorikan layak untuk digunakan dalam
maksimal. pengembangan model latihan sepak sila
Berdasarkan analisis kebutuhan dan pada permainan sepak takraw. 5 dikurangi
temuan di lapangan secara garis besar karena tidak memenuhi kriteria atau skor
selama ini pelatih sudah berupaya maksimal hasil presentasenya di bawah 50%.
dalam memberikan materi teknik sepak sila Berdasarkan data yang dikumpulkan dari
agar atlet dapat tertarik mengikuti materi masing-masing ahli yang terdiri dari tiga
latihan sepak sila, akan tetapi karena ahli masih terdapat beberapa rancangan
kurangnya sumber-sumber model latihan produk yang perlu direvisi sebelum
yang ada menyebabkan pelatih kesulitan dilakukan uji coba kelompok kecil dan uji
dalam menambah referensi latihan teknik coba kelompok besar. Revisi produk
sepak sila yang akan diberikan. Maka dimaksudkan agar rancangan produk yang
secara umum pelatih sangat membutuhkan dikembangkan lebih sempurna. Berikut ini
berbagai model latihan teknik sepak sila adalah ringkasan revisi produk berdasarkan
yang variatif dan inofatif terutama dengan saran dari para ahli sebagai berikut :
dimasukannya model latihan yang a. Urutkan model berdasarkan tingkat
disesuaikan dari gerak yang sederhana kesulitannya, mulai dari yang termudah
hingga gerakan yang lebih kompleks. ke yang lebih sulit.
Berikut model latihan sepak sila pada b. Penggunaan alat harus sesuai dengan
permainan sepak takraw yang dapat kebutuhan, peralatan yang dicantumkan
disajikan sebanyak 24 model latihan sepak dalam penulisan model hanyalah yang
sila pada permainan sepak takraw. benar-benar diperlukan.
A. Kelayakan Model
Sebelum pengembangan model Uji coba kelompok kecil
latihan sepak sila pada permainan sepak Uji coba kelompok kecil akan
takraw yang dikembangkan dinyatakan diperoleh data tentang kemudahan dan
layak untuk diuji cobakan di lapangan, kemenarikan pengembangan model latihan
maka peneliti melakukan validasi atau uji sepak sila pada permainan sepak takraw.
kelayakan model kepada tiga orang ahli Subjek uji coba dalam uji coba kelompok
yaitu ahli/dosen sepak takraw, ahli pelatih kecil sebanyak 10 atlet yang di ambil secara
nasional, ahli pelatih provinsi. Ketiga ahli acak. Data diambil dengan cara
tersebut menilai rancangan model yang di memberikan instrumen berupa angket
kembangkan sehingga akan layak untuk kuisioner. Setelah data diperoleh kemudian
diuji cobakan di lapangan. dihitung rata-rata persentase hasil dari
Hasil evaluasi berupa nilai untuk jumlah jawaban yang diperoleh dari
kriteria tujuan model latihan, sarana dan pengisian angket tersebut.
prasarana, cara pelaksanaan dan gambar
model latihan sepak sila pada permainan Tabel 3. Hasil Analisis Data Uji Coba
sepak takraw menggunakan skala guttman Kelompok Kecil
1-0. Skor dan kriteria yang digunakan N Variabel Sko Sko % Ke
adalah sebagai berikut: (1) skor 0 apabila o. r r t.
jawaban yang diberikan “tidak layak”; (2) hasi ma
skor 1 apabila jawaban yang diberikan l ks
“layak”. 1 Kemuda 787 960 75. Bai
Berikut merupakan ringkasan revisi han 00 k
berdasarkan evaluasi dan saran dari para 2 Kemena 790 960 78. Bai
ahli/pelatih sepak takraw: rikan 75 k

Berdasarkan hasil uji


kelayakan model latihan sepak sila yang
dilakukan terhadap model yang berjumlah

123
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

Berdasarkan tabel diatas dikembangkan diperoleh rata-rata


kemudahan pengembangan model latihan presentase 84.13%. Sedangkan berdasarkan
sepak sila pada permainan sepak takraw kemenarikan atlet dari model latihan yang
diperoleh nilai 75.00% dinyatakan baik. dikembangkan diperoleh rata-rata
Berdasarkan kemenarikan pengembangan presentase 84.79%. Dari hasil tersebut
model latihan sepak sila pada permainan menunjukkan bahwa pada uji coba
sepak takraw diperoleh nilai 78.75% dan kelompok besar secara keseluruhan,
dinyatakan baik. Hasil analisis data uji coba pengembangan model latihan sepak sila
kelompok kecil pada tabel diatas terhadap pada permainan sepak takraw dinyatakan
atlet klub sepak takraw tanah abang jakarta baik dan dapat digunakan pada proses
pusat dapat dilanjutkan ke uji coba latihan dengan beberapa perbaikan
kelompok besar dengan beberapa catatan diantaranya: (1) pada model latihan sepak
diantaranya: (1) sarana dan prasarana harus sila dapat divariasikan lagi dengan
memadahi (2) Jarak harus di sesuaikan mengubah arah bola (2) Pelaksanaan harus
dengan revisian. di sesuaikan dengan tujuan latihan.

Uji coba kelompok besar Pembahasan


Berikut akan disajikan pengolahan Hasil akhir produk pengembangan
data hasil uji coba kelompok besar terhadap model latihan sepak sila pada permainan
pengembangan model latihan sepak sila sepak takraw setelah dilakukan penelitian
pada permainan sepak takraw. Pada uji yaitu berupa buku model latihan sepak sila.
coba kelompok besar menggunakan 30 atlet Pengembangan buku latihan sepak sila ini
dari klub sepak takraw cendrawasih jakarta adalah sebagai bekal para pelatih klub
barat diambil secara acak. sepak takraw untuk melatih teknik dasar
Kegiatan uji coba kelompok besar sepak sila atas analisis kebutuhan di klub
dilaksanakaan pada tanggal 9 januari 2017 sepak takraw kurang bervariasi dan
di klub sepak takraw cendrawasih jakarta membuat atlet terkadang jenuh umtuk
barat. Data diambil dengan cara melewati latihan teknik sepak sila.
memberikan instrumen berupa angket Setelah menganilisis kebutuhan
kuisioner. Setelah data diperoleh kemudian model latihan sepak sila sangat penting,
dihitung rata-rata persentase hasil dari peneliti membuat 29 model yang kemudian
jumlah jawaban yang diperoleh dari diserahkan kepada tiga orang ahli untuk
pengisian angket tersebut. Berikut ini diminta validasi tentang model yang
adalah analisis data yang dilakukan peneliti susun. Berdasarkan hasil uji
berdasarkan data hasil uji coba kelompok kelayakan model latihan sepak sila yang
besar. dilakukan terhadap model latihan menjadi
24 model yang divalidasi oleh seorang ahli
Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Coba yang tertuang pada table di atas.
Kelompok Besar Dari 29 model latihan yang telah
N Variabel Sko Sko % Ket. diuraikan di atas terdapat lima model
o r r latihan yang dinyatakan tidak layak untuk
has ma diujicobakan, berikut model latihan sepak
il ks sila pada permainan sepak takraw yang
1 Kemudah 242 288 84.1 Baik tidak layak untuk diujicobakan beserta
an 3 0 3 Sek alasan menurut para ahli :
ali 1. Model latihan Formasi 1-2-3 model
2 Kemenari 244 288 84.7 Baik latihan baris satu banjar “Tidak Layak”
kan 2 0 9 Sek karena pemain yang berdiri sendiri lebih
ali sering menerima bola, lebih dapat hasil
yang baik (efektif)
Berdasarkan kemudahan atlet 2. Model latihan formasi 1-2-3-4 model
mempraktekkan model latihan yang latihan dengan posisi tanda + “Tidak
Layak” karena lebih banyak

124
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

perpindahan pemain dari pada Implikasi


penguasaan bola Penerapan model latihan yang
3. Model latihan formasi 1-2-3-4 sepak sila dikembangkan oleh peneliti dinilai cocok
berhadapan passing bola mendatar untuk digunakan dalam proses latihan,
formasi 1-2-3-4 “Tidak Layak” kurang khususnya pada latihan teknik sepak sila.
efektif karena lebih banyak pemain yang Model latihan yang dikembangkan
diam menunggu datangnya bola. menyajikan latihan yang inofatif dan fariatif
4. Model latihan formasi 1-2-3-4-5 sepak dapat dilakukan oleh seluruh atlet. Serta
sila dengan posisi diameter lingkaran berdasarkan hasil penelitian yang telah
hoop (4 meter) “Tidak Layak” karena x= dilaksanakan model latihan sepak sila ini
target tidak jelas, membuat pemain mudah dan menarik bagi pesrta didik serta
tidak beraturan. memberikan kontribusi yang baik dalam
5. Model latihan formasi 1-2-3-4-5 sepak proses latihan.
sila dengan modifikasi permainan hoop
“Tidak Layak” karena sering dilakukan Saran
(sudah ada) pada latihan sepak sila. Pada bagian ini dikemukakan
beberapa saran yang dikemukakan oleh
Ada pun kelemahan dari model peneliti sehubung dengan model latihan
latihan sepak sila ini yang dikembangkan sepak sila yang dikembangkan. Adapun
peneliti memiliki kelemahan yaitu: saran-saran yang dikemukakan meliputi
1. Memerlukan waktu dalam menyiapkan saran pemanfaatan, saran deseminasi, dan
alat latihan sebelum mempraktekkan saran pengembangan lebih lanjut.
2. Karena model latihan ini ditujukan 1. Saran Pemanfaatan
untuk melatih teknik dasar sepak sila, Pada pemanfaatan produk ini harus
pelatih harus lebih jelih untuk melihat memperlihatkan kondisi sarana dan
gerakan demi gerakan yang dilakukan prasarana yang ada. Produk ini diharapkan
oleh atlet. menjadi alternatif media latihan sepak sila
3. Sarana dan prasarana di dalam klub yang menjadi rujukan para pelatih klub
sepak takraw pada umumnya masih sepak takraw.
minim, namum model latihan yang 2. Atlet
diciptakan membutuhkan sarana yang Produk model latihan sepak sila
cukup banyak untuk melakukannya yang dikemas dalam bentuk buku ini
sebaiknya dilihat atau dipelajari terlebih
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN dahulu sebelum melaksanakan kegiatan
SARAN latihan materi sepak sila , sehingga
Kesimpulan diharapkan dapat menarik minat atlet dalam
Dalam penelitian pengembangan mengikuti latihan khususnya pada materi
model, produk yang dihasilkan berupa latihan sepak sila.
pengembangan model latihan sepak sila 3. Pelatih
pada permainan sepak takraw yang dikemas Pada pelaksanaan latihan sepak sila
dalam bentuk buku. Berdasarkan data yang sebaiknya pelatih tidak terlebih dahulu
telah dikumpulkan dari hasil penelitian memberikan teknik sepak sila yang
yang terdiri dari validasi ahli, uji coba sebenarnya, atau pelatih meberikan bentuk-
kelompok kecil dan uji coba kelompok bentuk model latihan sepak sila yang baru,
besar serta pembahasan penelitian hasil agar atlet tidak bosan dalam melakukan
penelitian, maka peneliti dapat menarik pelaksanaan latihan.
kesimpulan bahwa peneliti menghasilkan
produk latihan berupa 24 item model
latihan sepak sila pada permainan sepak
takraw.

125
Pengembangan Model Latihan Sepak Sila Pada Permainan Sepak Takraw

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Hakim, dkk.,“ Sepak


takraw”,(Surabaya: Unesa
University Press, 2007)
Achmad Sofyan Hanif,”Kepelatihan Dasar
Sepak takraw”.(Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2015)
Arif S. Sadiman,”Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya”,(Jakarta: Pustekom
Dikbud, 2003)
James Takudung dan Wahyuningtyas
Puspitorini, Kepelatihan Olahraga
Pembinaan Peningkatan Prestasi
(Jakarta: Cerdas Jaya,2012)
Nana Syaodih Sukmadinata,”Metode
Penelitian Pendidikan”,(Bandung:
Rosdakarya,2010)
Nusa Putra,”Research and
Development”,(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2011)
Sanusi hasibuan, Imron ahmad, Eko
harianto. Evaluasi program
pembinaan pusat pendidikan dan
latihan olahraga pelajar di
kalimantan timur, riau dan sumatra
barat tahun 2009 (Asisten Deputi
Iptek Olahaga, Deputi Peningkatan
Prestasi dan Iptek Olahraga,
Kemenpora R.I)
Sugiyono,”Metode Penelitian
Pendidikan,Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif,dan
R&D”,(Bandung: Alfabeta,2015)
Sukadiyanto. Pengantar Teori dan
Metodologi Melatih Fisik.
(Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNY)
Ucup Yusuf, Sudrajat Prawirasaputra,
Lingling Usli, “Pembelajaran
Permainan Sepak takraw:
Pendekatan Ketrampilan Taktis di
SMU”, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Olahraga, 2001)
Wasis D. Dwiyoga, Konsep Penelitian &
Pengembangan, Disajikan Pada
Lokakarya Metodologi Penelitian
Jurusan Kepembelajaran Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang (Malang:
Universitas Negeri Malang, 2004)

126

Anda mungkin juga menyukai