Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PERSENTASI KELOMPOK 6 DAN 7

Laporan Persentasi Kelompok 6


Materi: Asuhan Keperawatan Thalasemia
Anggota:
 Nais Nurana
 Nanda Juniar Istiandari
 Naufal Fawwaz Aufaa
 Pitria Kusuma Devi
 Raeisya Azriliyani
 Umi Najihah

Pertanyaan dan Jawaban


1. Pengobatan Thalasemia apakah hanya dengan transfusi darah saja atau tidak? Dan
jika transfusi darah itu dilakukan berapa kali? (Refinda Yunita Permatasari)
Jawaban: (Pitria Kusuma Devi)
Ya. Karena penderita thalassemia tidak dapat disembuhkan dan belum ada obatnya.
Jadi ketika penderita thalassemia mengalami anemia berat, jalan satu-satunya adalah
dengan melakukan transfusi darah seumur hidupnya. Transfusi ini dilakukan setiap 1
bulan sekali atau 3 minggu sekali.

2. Apabila dalam melakukan diagnosis prenatal dan dinyatakan bahwa bayi dalam
kandungan terkena Thalasemia, maka bagaimana intervensi keperawatan yang harus
dilakukan? (Afni Wulandari)
Jawaban: (Pitria Kusuma Devi)
Intervensi tidak bisa sembarang dilakukan, harus dilakukan terlebih dahulu proses
pengkajian dan perumusan diagnosis dengan hati-hati. Ketika bayi dalam kandungan
dinyatakan menderita Thalasemia hal yang harus dilakukan adalah:
 Konsultasi dengan ahli (Tenaga Kesehatan).
 Pemeriksaan rutin tiap bulan.
 Perhatikan gizi selama kehamilan.
 Hindari stress.
 Transfusi darah harus dipertimbangkan jika ada tanda anemia.

3. Apa dampak Thalasemia yang diderita saat hamil bagi sang ibu? (Cindiani Pratiwi)
Jawaban: (Nanda Juniar Istiandari)
Wanita hamil dengan Thalasemia beresiko mengalami anemia, terkena diabetes tipe 1,
beresiko mengalami keguguran, preklamsia, janin kecil, hambatan pertumbuhan janin,
dan harus transfusi darah secara rutin.

4. Kenapa transfusi darah dari orang yang donor darah ke penerima bisa mengalami
komplikasi? (Eca Amelia)
Jawaban: (Raeisya Azriliyani)
Komplikasi bisa terjadi misalnya seseorang yang akan mendonorkan darah
sebenarnya menderita HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Namun, karena kelalaian
pemeriksaan sebelum transfusi darah ia tak terdeteksi mengalaminya. Maka, terdapat
kemungkinan orang yang menerima transfusi darah bisa terjangkit penyakit sama
yang berasal dari pendonor darah.

Laporan Persentasi Kelompok 7


Materi : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Angina Pecrotis
Anggota :
 Rena Kusnawati
 Renaldi Purnama
 Reni Nuraeni
 Salbiyah Izmi
 Santi Susilawati
 Winda Aprianti

Pertanyaan dan jawaban


1. Pada ppt bagian pemeriksaan penunjang ada yang namanya arteriografi koroner,
jelaskan bagaimana proses pemeriksaannya? ( Ghina Dwi Anggini)
Jawaban : ( Rena Kusnawati )
Angiografi koroner adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk penyimpanan
darah jantung dengan menggunakan teknologi pencitraan sinar-X . Prosedur ini
dilakukan terutama untuk melayani bagaimana darah mengalir melalui arteri jantung
dan menentukan apakah terdapat penyumbatan atau penyempitan arteri.
2. Pada angina pectoris apakah bisa benar benar disembuhkan? jika bisa jelaskan
caranya seperti apa ? ( Uun Mayangsari kelas B )
Jawaban : ( Renaldi Purnama )
Penyakit angina pectoris atau angin duduk tidak dapat disembuhkan akan tetapi dapat
diobati ketika gejala muncul sewaktu-waktu yaitu dengan :
1.Membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.
2.Konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung banyak serat, seperti biji-
bijian, sayuran, dan buah-buahan.
3.Seimbangkan aktivitas fisik yang dilakukan dengan istirahat.
4.Jangan makan melebihi porsi kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
5.Hindari asap rokok, dan batasi konsumsi alkohol.
6.Hindari stres, dan tangani stres dengan baik.
7.Kontrol kadar gula darah dan lakukan diet sehat jika kamu mengidap diabetes.
3. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien angina apabila pasien mengalami nyeri
dada tiba- tiba dan pasien berada di rumah bukan di rumah sakit / klinik .
( Yayah Rokayah )
Jawaban : ( Reni Nuraeni )
1. Hentikan semua aktivitas yang sedang pengidap angin duduk lakukan agar kerja
jantung menjadi lebih ringan.
2. Berbaring dan beristirahat di tempat yang nyaman.
3.Cobalah untuk bernapas dengan teratur agar tubuh menjadi lebih tenang.
4. Jangan lupa untuk segera mengunjungi rumah sakit agar mendapatkan pertolongan
medis.

4. Pemeriksaan penujang bagian no.4 ada uji latihan, pertanyaannya maksud dari uji
latihannya itu seperti apa ? ( Refina Yunita Kelas B )
Jawaban : ( Winda Aprianti )
Uji Latih Jantung (ULJ) menggunakan treadmill atau ergometer sepeda yang
dilengkapi dengan pemantauan EKG 12 sandapan merupakan metode diagnostik
lanjutan yang dipertimbangkan bagi pasien dengan probabilitas pretes terhadap
penyakit jantung koroner stabil antara 15%-65%.
ULJ dapat memicu munculnya kelainan pada EKG yang bersifat diagnostik untuk
PJK seperti depresi segmen ST ≥ 0,1 mV yang berdurasi 0,06-0,08 detik dan
didahului titik J pada satu atau lebih sandapan. Namun, pemeriksaan semacam ini
sangat dibatasi oleh kemampuan pasien khususnya bagi mereka yang memiliki
masalah muskuloskeletal maupun penyakit non jantung yang mempengaruhi
tercapainya titik lelah. Alternatif terhadap hal ini adalah penggunaan uji latih yang
dipicu secara farmakologis. [6,34]
Sementara itu, ULJ juga bermanfaat dalam menilai efikasi terapi farmakologis
maupun revaskularisasi serta menentukan peresepan latihan fisik yang aman setelah
gejala angina terkendali. Untuk tujuan tersebut, ULJ dilakukan ketika pasien sedang
mendapat pengobatan agar performa fisik dan pengendalian iskemia dapat dinilai.

Anda mungkin juga menyukai