Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan KATA PENGANTAR
rahmatnya TIM PENYUSUN dalam hal ini adalah FORUM DISKUSI PELATIH DAFTAR ISI
FUTSAL INDONESIA dapat menyelesaikan FUTSAL COACHING MANUAL BAGIAN I FUNDAMENTAL FUTSAL
sebagai pedoman dalam menjalankan program dan perencanaan latihan yang A. APA ITU FUTSAL 1
baik dan benar kepada para PELATIH FUTSAL di Indonesia mulai tingkat usia B. TERMINOLOGI FUTSAL 1
pemula sampai tingkat usia dewasa. C. KETERAMPILAN MENTAL DALAM FUTSAL 16
Dalam FUTSAL COACHING MANUAL ini, TIM PENYUSUN akan
menjelaskan tentang bagaimana cara melatih dengan baik dan benar yang BAGIAN II METODOLOGI MELATIH
mampu menciptakan pemain-pemain Futsal Indonesia untuk masa yang akan A. METODE LATIHAN 17
datang dengan bertujuan menciptakan pemain TIM NASIONAL FUTSAL B. PROSES LATIHAN 19
INDONESIA. C. PRINSIP-PRINSIP DALAM LATIHAN 20
TIM PENYUSUN menyadari bahwa masih perlunya kesempurnaan
dalam membuat FUTSAL COACHING MANUAL maka dari itu, sangat BAGIAN III TEKNIK PENJAGA GAWANG
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, sehingga A. POSISI PENJAGA GAWANG 22
mendorong kami untuk bisa memperbaikinya. B. TAKTIK PENJAGA GAWANG 32
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada FEDERASI FUTSAL C. KATEGORI USIA PENJAGA GAWANG 43
INDONESIA dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan D. MATERI LATIHAN PENJAGA GAWANG 46
FUTSAL COACHING MANUAL ini sehingga dapat terselesaikan E. PERALATAN LATIHAN PENJAGA GAWANG 56
TIM PENYUSUN berharap apa yang di sampaikan sangat bermanfaat,
untuk semua pelatih-pelatih futsal di INDONESIA. BAGIAN IV PENGEMBANGAN FISIK ATLIT FUTSAL JANGKA PANJANG
A. USIA 6-8 TAHUN 58
B. USIA 9-10 TAHUN 60
TIM PENYUSUN C. USIA 11-13 TAHUN 62
D. USIA 14-16 TAHUN 64
FDPFI 2021 E. USIA 17-20 TAHUN 67
I
FUTSAL COACHING MANUAL
BAGIAN VI BERTAHAN
A. PEMBAGIAN AREA 97
B. SISTEM BERTAHAN 99
C. SET PLAY BERTAHAN 103
REFERENSI 119
II
FUTSAL COACHING MANUAL
BAGIAN I ini juga melatih gerak kaki dan pengembangan individu dalam kecepatan
gerak yang ada sangat sempit, sehingga bola harus bergerak lebih cepat. Hal
1
FUTSAL COACHING MANUAL
à Anchor membuka ruang bagi rekannya untuk menciptakan gol. Selain itu, pivot harus
Anchor adalah pemain yang berada pada posisi lini terakhir sebelum kuat dalam melindungi bola dan memiliki naluri yang sangat baik untuk
penjaga gawang. Pada posisi ini pemain sangat berperan dalam mencetak gol. Dalam bertahan pivot menjadi orang yang paling depan dalam
melakukan bertahan dan pengatur serangan. Anchor juga dituntut melakukan pertahanan.
untuk kreatif dalam menjaga dan mengatur tempo permainan. Pada posisi ini, pivot dibagi menjadi dua tipe, yaitu Fix Pivot dan Fake Pivot.
Ala adalah pemain yang banyak bergerak berada pada posisi area sisi kanan finishing area.
dan kiri lapangan. Pemain ini mempunyai karakteristik mobilitas F Fake Pivot: Pivot yang bermain dengan mobilitas pada
tinggi dengan pergerakan tanpa bola dan memiliki teknik open play area dan finishing area.
melakukan penyerangan. Namun, bukan hanya baik dalam menyerang, Area dalam membangun serangan yang diawali oleh distribusi penjaga
pemain ala juga harus baik dalam bertahan. gawang (10 meter) dari garis gawang.
Pivot adalah pemain yang berada di lini depan dan bertugas sebagai pencetak Area menyusun serangan (10-30 meter) dari garis gawang.
gol. Pivot menjadi target umpan dari penjaga gawang sebelum à Finishing area
anchor dan ala membantu untuk mencetak gol (hal ini tidak berlaku Area untuk melakukam eksekusi akhir atau mencetak gol dalam menyerang
kepada level grassroot dan usia lanjut). Pivot juga harus mampu (30-40 meter) dari garis gawang.
2
FUTSAL COACHING MANUAL
3. AREA LAPANGAN BERTAHAN sentuhan bola dalam waktu singkat dan ruang yang sempit. Latihan ini
à Dangers Area menantang pemain untuk mengontrol dan memanipulasi bola dengan semua
Area berbahaya ketika bola yang dikuasai lawan memasuki area bertahan permukaan kaki yang berbeda.
yang berjarak (10 meter) dari garis gawang. Penguasaan bola dalam pengembangan pemain Futsal sangat penting.
à Warning Area Memiliki konsentrasi yang baik dan tetap menjaga fokus pemain adalah suatu
Area bertahan ketika bola memasuki area tengah (10-30 meter) dari garis bagian yang tak terpisahkan dalam penguasaan bola. Ball mastery adalah
gawang. teknik menguasai bola dengan memaksimalkan kedua kaki. Latihan tersebut
Area bertahan ketika bola memasuki area (30-40 meter) garis gawang. penguasaan bola menjadi sempurna. Latihan teknik-teknik dasar sangat
4. TEKNIK DAN TAKTIK INDIVIDU DENGAN BOLA penting dikuasai oleh setiap pemain. Pernyataan Coerver juga
à Goal Clearance mengungkapkan bahwa, “Teknik-tenik dasar diperlukan sewaktu lari berliku-
Proses awal yang dilakukan oleh penjaga gawang ketika bola keluar yang liku, berputar, dan berbalik. Begitu pula saat melindungi bola, mengadakan
disebabkan kontak bola terakhir pemain lawan. evaluasi, serta mengamankan bola jika tidak ada teman yang berdiri bebas”.
Ball Mastery secara bahasa artinya penguasaan bola. Teknik dasar menguasai Shielding The Ball atau bisa disebut dengan menjaga bola dari pemain
bola adalah pondasi awal bagi seorang pemain Futsal sehingga sangat penting bertahan dengan cara melindungi bola dengan badan. Shielding biasanya
untuk dimiliki setiap pemain. Penguasaan bola dalam Futsal adalah praktik sering digunakan ketika pemain yang menguasai bola dalam tekanan lawan
rutin yang secara teknis memungkinkan pemain mendapatkan ratusan dan pada umumnya dilakukan oleh pivot.
3
FUTSAL COACHING MANUAL
Shielding terjadi ketika pemain yang memiliki bola memposisikan diri di Pada permainan Futsal, umumnya kontrol bola dengan menggunakan telapak
antara bola dan lawannya sehingga menciptakan penghalang dengan tubuh kaki (sole). Sole memberikan permukaan atau penampang yang lebih besar
mereka. Pemain hanya menggunakan tubuhnya sebagai perisai untuk sehingga lebih sedikit pantulan yang terjadi saat pemain mengontrol bola
menjaga jarak antara bola dan pemain bertahan. Futsal yang lebih berat. Pemain dapat dengan cepat mengusai bola saat
Hal-hal yang harus dilakukan oleh pemain yang melindungi bola: menggunakan teknik ini. Mengontrol atau menerima bola dengan telapak kaki
à Tempatkan tubuh di antara bola dan pemain lawan. dapat dilakukan pemain dengan cara memposisikan diri pada wilayah yang
à Arahkan bahu ke lawan. tepat ke arah datangnya bola. Teknik ini dapat berjalan efektif dengan
à Tekuk lutut, turunkan bagian bawah dan kaki harus selebar bahu. memperhatikan situasi permainan yang sedang berlangsung, sehingga sesaat
à Letakkan lengan di tengah dada lawan. sebelum menerima bola gerakan teknik ini mampu dilakukan secara tepat
à Gunakan lengan, bahu, tubuh dan kaki untuk menjauhkan lawan. guna.
Jaga bola tetap bergerak dengan menggunakan kaki terjauh dari lawan. Dalam menerima bola, penting untuk mempercepat penguasaan bola guna
Bola dalam permainan Futsal sering kali datang lebih cepat dari jarak yang berikutnya. Hal yang dimaksud dengan menyiapkan fase permainan
dekat. Hal ini membuat kontrol bola lebih sulit karena bola dapat dengan berikutnya yaitu kontrol bola terarah dengan mendatangi langsung searah
mudah memantul dari kaki. Ada beberapa cara untuk menerima bola, yaitu bola yang datang (Direction) atau mengubah arah (Changing Direction)
dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dada, paha, atau dengan sentuhan pertama. Keterampilan teknis ini menjadi sangat penting
telapak kaki (sole) tergantung dari kondisi dan situasi saat bola datang. saat bermain dan ini merupakan dalah satu teknik khusus dalam permainan
ini.
4
FUTSAL COACHING MANUAL
à Control Sole adalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain
Teknik pemain menerima bola dengan kaki bagian telapak. lainnya dalam pertandingan. Passing dalam Futsal haruslah akurat, terukur,
Teknik pemain menerima bola dengan mendatangi langsung searah bola yang Dalam tekniknya, passing dapat dilakukan dengan langsung mengarah ke kaki
datang. rekan satu tim atau ke ruang yang akan dimanfaatkan oleh teman satu tim.
à Control and Changing Direction Pada pelaksanaannya, passing umumnya dilakukan dengan menggunakan
Teknik pemain menerima bola dengan mendatangi langsung dan mengubah kaki bagian dalam, punggung kaki dan kaki bagian luar.
posisi badan serta arah bola. Namun dalam permainan Futsal terdapat teknik khusus dalam passing,
Teknik pemain menerima bola dengan berputar membelakangi lawan. F Passing menggunakan tumit belakang atau back heel,
Teknik pemain menerima bola dengan kaki bagian dalam. F Passing menggunakan ujung kaki atau toe,
à Control Outside F Passing menggunakan sisi kaki bagian luar atau outside foot pass pada
Teknik pemain menerima bola dengan kaki bagian luar. saat bergerak, ataupun
Passing atau biasa disebut mengoper adalah cara terbaik untuk à Splitting Pass
mengendalikan permainan, melancarkan serangan, mengalahkan satu atau Teknik mengumpan bola dari sisi lapangan kanan ke sisi lapangan kiri atau
lebih lawan dan mempertahankan kepemilikan bola dalam suatu tim. Passing sebaliknya melewati lawan dan menembus petahanan.
5
FUTSAL COACHING MANUAL
Teknik mengumpan bola lurus ke depan di sisi yang sama melewati lawan Teknik mengumpan bola dengan menggunakan ujung depan bagian kaki
Teknik mengumpan bola dengan menggunakan kaki bagian depan pada bola Kemampuan mengumpan bola dengan melakukan umpan langsung dengan
Teknik mengumpan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Teknik mengumpan bola saat pemain pertama yang menguasai bola
à Instep Foot Pass melakukan operan ke pemain kedua dengan dilanjutkan pemain pertama lari
Teknik mengumpan bola dengan menggunakan kaki bagian punggung. ke ruang yang kosong untuk melewati lawan. Kemudian dengan satu
à Outside Foot Pass sentuhan pemain kedua mengembalikan operan bola ke pemain pertama
Teknik mengumpan bola menggunakan bagian tumit kaki. Teknik mengumpan bola dengan menggunakan kepala.
Teknik mengumpan bola dengan menggunakan telapak kaki. Teknik mengumpan bola dengan tanpa melihat kawan atau mengumpan
6
FUTSAL COACHING MANUAL
à Choice of pass F Pemain juga sebaiknya tetap menjaga keseimbangan dan kelenturan
Pilihan dalam mengumpan bola (datar, setinggi lutut, diatas kepala) tubuh sewaktu melakukan gerakan.
à Type of pass F Telapak kaki yang digunakan untuk menyentuh bola dilakukan secara
à Dribbling F Pemain harus memiliki pandangan yang fokus sewaktu menyentuh bola.
Dribbling merupakan teknik pemain dalam menguasai dan menggiring bola F Pemain harus selalu waspada akan pergerakan tim lawan karena pemain
untuk melewati lawan dengan tujuan menciptakan peluang dalam mencetak lawan akan mencoba merebut bola saat lengah.
gol. Hal yang perlu diketahui dalam teknik dribbling adalah bagaimana cara Teknik dribbling pada dasarnya ada tiga macam, yaitu dribbling
menguasai bola serta menjaga jarak dengan lawan. Inti dari dribbling yaitu menggunakan kaki dalam, dribbling menggunakan punggung kaki dan
memancing datangnya lawan dan melewatinya serta membuat bola mengarah dribbling menggunakan kaki luar.
pada ruang kosong sehingga membuka kesempatan untuk mencetak gol ke 1. Dribbling menggunakan kaki dalam.
arah gawang lawan. Setiap pemain Futsal wajib memiliki penguasaan yang Pemain akan mampu mengelabui pemain lawan ketika memakai teknik
baik pada teknik ini. Artinya, keseimbangan dan fleksibilitas pemain adalah dribbling kaki dalam. Pada teknik ini, penggiringan bola dilakukan ke
hal yang utama. Berikut hal yang harus diperhatikan dalam melakukan arah sisi kiri tubuh pemain lawan apabila menggunakan bagian dalam
dribbling: kaki kanan. Begitu juga sebaliknya, bola digiring ke sisi kanan pemain
F Dalam melakukannya, pemain harus mampu untuk menguasai bola. lawan apabila menggunakan kaki kiri.
dengan lawan.
7
FUTSAL COACHING MANUAL
2. Dribbling menggunakan punggung kaki dengan bola sedekat mungkin dengan kaki seperti saat menggiring bola.
Saat pemain lawan jaraknya cukup jauh dari pemain dan tak mengancam Keduanya adalah cara untuk mengalahkan pemain tetapi keterampilan yang
pergerakan tim, maka biasanya dribbling bola dapat dilakukan dengan digunakan berbeda.
punggung kaki. Hanya saja, cara dribbling ini tak begitu banyak Kemampuan pemain berlari dengan bola dengan bebas adalah bagian penting
digunakan karena efektivitasnya yang kurang dalam hal mengecoh lawan dari dribbling yang efektif. Running with the ball melibatkan dribbling, berlari
ke arah samping kiri atau kanan. dengan bola dengan tujuan melewati atau mengalahkan lawan. Berlari
3. Dribbling menggunakan kaki luar dengan bola adalah salah satu konsep teknis pertama yang harus diajarkan
Pemain juga dapat Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian kepada anak-anak saat mereka memulai permainan Futsal. Pemain harus
luar. Tujuan dribbling satu ini adalah untuk mengecoh pemain lawan ke menggunakan sentuhan ringan untuk memastikan menjaga bola sedekat
arah samping. mungkin dengan kaki mereka. Kontrol bola lebih penting daripada kecepatan
à Running with the Ball walaupun pemain harus berlari dengan cepat.
Running with the Ball atau berlari dengan bola dapat menggunakan kaki à Fly
bagian luar atau punggung kaki untuk mempermudah melakukannya, Hal Kemampuan seorang pemain memindahkan bola dengan kaki luar dari
penting teknik ini adalah bola harus selalu berada dalam penguasaan kaki jangkauan pemain bertahan. Gerakan ini biasanya dilakukan untuk melewati
sehingga pemain tidak perlu melihat ke bawah tetapi dapat melihat ruang lawan atau untuk mendapatkan ruang untuk melakukan passing atau
8
FUTSAL COACHING MANUAL
à Deceive Teknik dasar shooting terbagi menjadi dua, yaitu dengan menggunakan
Kemampuan pemain dalam melakukan gerakan badan untuk menipu lawan punggung kaki dan yang spesifik dalam Futsal yaitu menggunakan ujung kaki.
saat menguasai bola satu lawan satu. Kedua teknik tersebut seringkali diterapkan dalam permainan Futsal. Hal ini
à Trick Kick disebabkan menembak menggunakan punggung kaki dan ujung kaki dapat
Keterampilan gerak tipu yang dilakukan pemain seolah-olah akan menghasilkan kekuatan tendangan yang lebih besar.
menendang bola. Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik yaitu shooting dengan ujung kaki
à Penetration dan shooting punggung kaki.
Kemampuan pemain dalam menggiring bola untuk menusuk pertahanan F Pertama, teknik shooting dengan ujung kaki. Teknik shooting yang paling
lawan dan memanfaatkan ruang yang telah tercipta. sering digunakan dalam Futsal adalah menendang dengan ujung kaki.
à Shooting Teknik ini biasanya digunakan ketika berada dalam posisi yang tidak
Teknik pemain menendang bola ke arah gawang dengan tujuan untuk menguntungkan. Tendangan yang dihasilkan akan sangat keras dan tepat
menciptakan gol. Shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh sasaran. Cara melakukannya adalah pemain menempatkan badan tepat
setiap pemain, Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol, karena di depan bola. Posisikan kaki tumpuan di belakang dengan jari
seluruh pemain Futsal mempunyai kesempatan untuk menciptakan gol dan menghadap ke gawang dan kaki satunya diayunkan ke belakang bersiap
memenangkan pertandingan. Dalam permainan Futsal, shooting merupakan untuk menendang. Tendang bola tepat di bagian tengahnya dengan
sebuah usaha seorang pemain untuk menembakkan bola ke arah gawang menggunakan ujung kaki sekeras mungkin. Biarkan kaki terus mengayun
secara langsung, baik dengan kaki, kepala, atau anggota badan lainnya. ke depan.
9
FUTSAL COACHING MANUAL
F Kedua, teknik menendang dengan punggung kaki. Teknik ini hampir mirip à Shooting Toe
dengan teknik shooting pertama. Hanya saja diperlukan latihan yang Teknik pemain menendang bola ke gawang dengan menggunakan kaki bagian
lebih sering agar tendangan lebih keras. Cara melakukannya adalah ujung kaki.
pemain berdiri di depan bola dan posisikan kaki tumpuan di samping bola à Direct Shoot
dengan jari menghadap ke arah gawang. Kemudian ayunkan kaki lainnya Teknik pemain langsung menendang bola ke gawang tanpa menahan bola.
sekuat mungkin. Heading atau biasa disebut menyundul adalah salah satu usaha seorang
à Shooting Inside pemain melakukan sentuhan bola dengan menggunakan kepala dengan
Teknik pemain menendang bola ke gawang dengan menggunakan kaki bagian tujuan mengumpan, mencetak gol, menahan, atau menghalau.
Teknik pemain pemain menendang bola ke gawang dengan menggunakan kaki Gerakan berlari lurus ke depan bertujuan untuk menerima umpan dalam
Teknik pemain menendang bola ke gawang dengan menggunakan kaki bagian Kemampuan pemain dalam melakukan gerakan berlari mundur atau berlari
luar. ke daerah bertahan bertujuan untuk menciptakan ruang pada saat menyerang
10
FUTSAL COACHING MANUAL
Kemampuan gerak kaki untuk bergerak ke samping dengan posisi kaki kanan Suatu gerakan tanpa bola yang mengarah ke depan dilakukan dengan cara
dan kiri sejajar dan posisi tubuh yang seimbang. berlari melewati bagian samping atau belakang teman satu tim.
Kemampuan gerakan pemain tanpa bola yang menyilang (membelah Adalah suatu pergerakan yang dilakukan oleh para pemain dengan berpindah
lapangan lawan) dengan tujuan untuk menciptakan ruang atau peluang atau bertukar tempat antar pemain serta saling mengisi posisi antara
Kemampuan gerakan pemain untuk berhenti disertai perubahan kecepatan Kemampuan pemain untuk melakukan gerakan tanpa bola yang mengganggu
yang signifikan untuk mengelabui lawan. penjagaan dari lawan untuk membantu teman satu tim dalam menguasai
Kemampuan gerakan pemain untuk memutar badan yang berguna untuk à Dummy Run
melihat situasi bola atau menerima bola. Kemampuan gerakan pemain untuk berlari dari sisi luar lapangan ke dalam
à Speed and Change Direction Run dan kembali ke sisi luar guna menipu lawan menciptakan ruang untuk
Kemampuan gerak pemain dalam mengubah kecepatan saat berlari dari menerima bola.
11
FUTSAL COACHING MANUAL
Kemampuan pemain yang terlibat dalam situasi permainan. Kemampuan pemain dalam menempatkan posisi tubuh agar selalu terlibat
lawan dalam situasi satu lawan satu. Pergerakan pemain tanpa bola untuk mendukung pemain yang sedang
à Eyes On The Ball memegang bola dengan tujuan menggerakan lawan, menciptakan dan
Kemampuan pandangan pemain melihat bola dan memprediksi arah bola. memanfaatkan ruang.
à Second Post à Dinamis
Area sisi terjauh tiang gawang dari posisi penjaga gawang berdiri. Saat Pergerakan pemain dalam berpindah tempat untuk menciptakan ruang.
menyerang pemain bisa melakukan support untuk mencetak gol dalam à Momentum
area ini. Saat bertahan, area ini harus ditutup untuk mempertahankan Sebuah peristiwa yang tepat untuk membuat sebuah keputusan dalam waktu
ancaman ketika lawan akan mencetak gol. singkat.
à Awareness à Reading the game
Sikap kewaspadaan pemain dalam melihat situasi permainan. Situasi saat pemain membaca taktik dan jalannya permainan baik
à Body Angle menyerang atau bertahan dalam sebuah pertandingan.
Kemampuan seorang pemain dalam menempatkan sudut tubuh yang ideal
12
FUTSAL COACHING MANUAL
6. MENYERANG melakukan penetrasi atau through pass dalam membangun dan menyusun
Penguasaan bola yang dilakukan tim pada saat menyerang dengan tujuan 7. BERTAHAN
à Spread Out Suatu kondisi atau keadaan saat pemain bertahan melakukan tekanan
Sebuah kondisi atau keadaan saat pemain menyebar seluas- dengan intensitas tinggi untuk merebut bola dari pemain lawan yang
luasnya dengan memanfaatkan lebar lapangan. Hal ini akan menguasai bola.
ataupun vertikal dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan yang lain. Suatu kondisi atau keadaan saat pemain bertahan yang dilalukan dengan cara
Sebuah kondisi atau keadaan saat pemain yang mengambil posisi di sisi kiri à Compact
dan kanan lapangan untuk menciptakan ruang di tengah secara horizontal. Sebuah kondisi saat tim merapat sesempit-sempitnya sehingga membuat
Sehingga tercipta ruang untuk pemain dalam melakukan penetrasi atau lapangan permainan menjadi sempit bagi lawan. Kondisi ini dilakukan secara
splitting pass di dalam membangun dan menyusun serangan. horizontal dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya dan secara vertikal
Sebuah kondisi atau keadaan saat pemain yang mengambil posisi maksimal à Pressure
jauh di belakang dan depan lapangan untuk menciptakan kedalaman ruang di Suatu kondisi atau keadaan saat pemain bertahan dengan cara
tengah secara vertikal, sehingga tercipta ruang untuk pemain dalam menekan lawan yang sedang menguasai bola.
13
FUTSAL COACHING MANUAL
à Statis à Interception
Sebuah kondisi atau keadaan pemain saat diam, tidak bergerak, tidak aktif, Teknik gerakan pemain untuk memotong arah laju bola ketika bola bergerak.
à First Defender Teknik gerakan pemain dalam memperhitungkan perubahan situasi yang
Pemain bertahan pertama yang jaraknya paling dekat dengan lawan yang akan terjadi.
à Second Defender Teknik gerakan pemain menghalau bola dengan menggunakan ujung kaki di
Pemain bertahan yang jaraknya dekat setelah pemain pertama dengan lawan situasi satu lawan satu.
à Close Distance Teknik gerakan pemain menahan bola ketika lawan akan melakukan
Teknik pemain melakukan penjagaan saat bertahan satu lawan satu dengan tendangan.
pemain lawan yang menguasai bola dengan jarak sentuh dengan lawan à Timing
tersebut rapat berhadapan secara vertikal. Pemilihan waktu pemain yang tepat dalam mengambil keputusan baik dengan
pertama dalam bertahan dengan lawan yang menguasai bola. Teknik ini à Counter Attack
bertujuan menutup jalur through pass, splitting pass atau penetration. Sebuah kondisi atau keadaan saat tim melakukan serangan balik, dengan
14
FUTSAL COACHING MANUAL
Sebuah kondisi atau keadaan saat tim membangun kembali serangan dengan Tendangan sudut yang diberikan kepada tim menyerang saat bola
terstruktur karena tidak dapat melakukan counter attack. meninggalkan area permainan setelah terjadi kontak terakhir pada pemain
à Reorganisasi bertahan.
Sebuah kondisi atau keadaan saat tim kehilangan bola lalu melakukan à Direct Free Kick
pergerakan kembali ke belakang untuk mengorganisasi kembali pertahanan. Tendangan bebas langsung yang dilakukan oleh tim yang menyerang.
à Set play Tendangan bebas tidak langsung yang harus dilakukan lebih dari satu
Situasi bola mati untuk memulai kembali permainan melalui Kick off, Kick in, sentuhan oleh tim yang menyerang atau tersentuh pemain bertahan.
à Kick Off Tendangan yang dilakukan pada titik D-area dengan jarak 6 meter akibat tim
Tendangan untuk memulai pertandingan yang dilakukan di titik tengah bertahan melakukan pelanggaran.
lapangan, baik saat memulai pertandingan atau setelah terjadinya gol. à Second Penalty
à Kick In Tendangan yang dilakukan dengan jarak 10meter dari garis gawang lawan
Tendangan ke dalam ketika bola keluar di area sisi (kanan dan kiri) lapangan. yang disebabkan oleh tim bertahan melakukan pelanggaran lebih dari 5 kali.
15
FUTSAL COACHING MANUAL
Tendangan bebas tanpa penjagaan yang dilakukan di tempat kejadian dengan F Teknik pernapasan.
jarak 6-10meter dari garis gawang lawan, yang disebabkan oleh tim bertahan F Penetapan tujuan.
Ketarampilan mental di dalam Futsal adalah bagian psikologis yang F Membangun energi & kepercayaan diri.
hambatan mental yang menghalangi pemain untuk mencapai potensi puncak F Kepemimpinan.
diharapkan hasilnya dapat meningkatkan kinerja pemain sehingga dapat F Citra & visualisasi,
berhasil dalam kompetisi apapun. Keterampilan mental juga harus menjadi F Manajemen stres,
Keterampilan mental merupakan bagian dari ilmu keolahragaan dengan F Membangun tim.
mempelajari perilaku manusia dalam lingkungan olahraga. Efek signifikan F Pedoman konseling dasar.
dari olahraga pada para pemain. dan efek intervensi pada kinerja olahraga.
16
FUTSAL COACHING MANUAL
a. Persiapkan pemain secara fisik dan mental untuk bagian utama sesi
METODOLOGI MELATIH
latihan.
A. METODE LATIHAN
b. Mencegah cedera.
Seni melatih adalah menempatkan latihan di dalam aspek konseptual dari
c. Berlari dengan/tanpa bola.
sesi tersebut. Merancang dan melaksanakan latihan yang efektif adalah hal
d. Pemanasan harus dihubungkan dengan latihan utama atau latihan teknik.
penting dari semua fungsi latihan. Berikut beberapa fungsi latihan:
e. Durasi sesi pemanasan sekitar 10-15 Menit.
1. Penjelasan Sesi Latihan di Ruang Ganti
3. Sesi Teknik
a. Pelatih kepala harus mempunyai rencana harian, mingguan, bulanan, dan
a. Latihan teknik fokus pada isi prinsip dari semua teknik.
tahunan.
b. Latihan teknik penting untuk individu dan tim dalam
b. Konten sesi harian harus disediakan dalam salinan elektronik atau
mengimplementasikan taktik dan penguasaan bola.
salinan cetak.
c. Biasanya dimulai dengan latihan tanpa lawan yang sederhana.
c. Bagi tanggung jawab kepada asisten untuk setiap sesi latihan.
d. Latihan teknik harus berhubungan dengan keterampilan dan situasi
d. Pengarahan singkat:
permainan.
v Tujuan dari sesi latihan.
e. Contoh teknik latihan: passing atau mengoper bola.
v Gambaran sesi latihan.
v Passing tanpa lawan yang sederhana.
v Gunakan peralatan untuk membantu latihan seperti papan tulis
v Penekanan pada kualitas sentuhan bola, seperti: ketepatan,
atau layar proyektor.
waktu, bobot dan kecepatan passing.
e. Durasi sesi penjelasan sekitar 20-30 menit.
17
FUTSAL COACHING MANUAL
a. Penekanan kepada posisi permainan yang spesifik. Penekanan kepada semua pemain untuk mengembangkan pengertian yang
b. Penekanan kepada pemain secara individu dalam mengambil keputusan homogen saat latihan oleh setiap individu/grup/tim dalam melaksanakan
pada situasi yang berbeda. peran dan tanggung jawab pada situasi pertandingan 5v5 yang sesungguhnya.
c. Penekanan kepada kekuatan atau kelemahan secara individu dari para 5. Pengarahan
d. Realistis dari permainan. dari sesi dan menginformasikan performa mereka dan apa yang akan
3.2. Sesi Keterampilan & Taktik (Advance Training) dipelajari disesi selanjutnya. Jangan lupa mengingatkan mereka tentang
c. Latihan keterampilan fokus kepada kualitas dari pengambilan keputusan: b. Melepaskan nyeri otot dan meningkatkan pemulihan.
18
FUTSAL COACHING MANUAL
f. Pendinginan: 10 menit. Sesi harus dimulai dengan penjelasan yang mudah dimengerti, termasuk
B. PROSES LATIHAN demo latihan atau praktik latihan dalam gerakan lambat. Dengan
Proses latihan yang terdapat dalam setiap sesi metode latihan berguna untuk memperhatikan: siapa, bagaimana, dan dimana memulainya.
meningkatkan performa individu maupun tim. Selain itu, berguna untuk 4. Observasi
mengubah sikap fungsi latihan yang lebih baik, dengan praktik dan bermain Observasi dalam sesi latihan sangat penting karena bisa memberikan
dengan bimbingan langsung dari pelatih. Berikut 10 poin penting yang harus pelajaran ke setiap pemain. Observasi dapat dilakukan dengan melakukan
dipahami dalam proses latihan: komunikasi dengan pemain. Beri waktu yang cukup untuk pemain
1. Organisasi mendapatkan pengalaman dalam memahami subjek (misal 1-2 menit). Setiap
Area latihan, cone, bola, rompi, ukuran area yang sesuai untuk jumlah pemain, observasi, berikan masukan yang positif dalam koreksi penampilan. Observasi
jumlah pemain, peningkatan latihan, dan waktu tahapan latihan. lebih mendalam dilakukan untuk mencari faktor kegagalan dalam sesi latihan
2. Penjelasan Singkat dan harus berdasarkan pada sisi objektif dan bukan seluruh aspek futsal.
Pelatih kepala harus mencegah penjelasan panjang yang membuang-buang 5. Identifikasi Masalah/Kesalahan
waktu selama sesi praktek di lapangan. Selain itu, pelatih kepala juga harus Dalam identifikasi masalah, harus berdasarkan poin latihan utama. Berikan
mencegah bercerita panjang lebar tentang kenangan, dll. Pelatih kepala sedikit penjelasan tujuan koreksi untuk peforma yang lebih baik.
dapat memberikan penjelasan yang singkat (sekitar 1-2 menit) dan 6. Hentikan Sesi
memastikan pemain memahami penjelasan yang diberikan. Dengan Bila pemain melakukan kesalahan dalam gerakan, pelatih menghentikan sesi.
19
FUTSAL COACHING MANUAL
Berikan waktu bagi pemain untuk memahami subjek. Hindari terlalu banyak 10. Pengarahan
penghentian sesi karena akan membuat proses latihan tidak efektif. Berikan kesimpulan pada sesi latihan, pencapaian pada setiap sesi latihan,
7. Koreksi dan berikan apresiasi kepada pemain yang telah kerja keras dalam setiap sesi
Pada sesi koreksi, pelatih harus mampu melihat dengan teliti apa yang latihan. Selain itu, berikan pula pedoman latihan untuk sesi berikutnya.
menjadi sebuah kesalahan. Proses ini untuk mencapai tujuan dari setiap C. PRINSIP-PRINSIP DALAM LATIHAN
proses latihan. Penekanan pada saat sesi koreksi harus tepat pada poin Prinsip melatih dibagi menjadi tiga bidang utama:
latihan teknik atau taktik. Dalam dalam sesi ini mengajarkan bagaimana 1. Perencanaan
mendekati pemain untuk dikoreksi. Pelatih harus memiliki sebuah perencanaan harian, mingguan, bulanan, dan
8. Demonstrasi tahunan.
Dalam sesi ini, pelatih memberikan contoh gerakan yang benar kepada 2. Memimpin Latihan
pemain dengan bahasa yang sederhana atau gerakan (non-verbal). Dalam sesi Pelatih wajib terlibat langsung ke dalam situasi latihan, ujicoba, hingga
demonstrasi menjadi lebih baik dalam pengulangan, kualitas, dan jarak yang sampai ke pertandingan.
tepat saat berkomunikasi. Lakukan pengulangan untuk performa yang benar. 3. Mengevaluasi
Motivasi pemain untuk peforma yang lebih baik dan tekad untuk mencapai Pelatih mempunyai bahan-bahan dalam hal melakukan evaluasi baik dalam
9. Mulai Kembali Sesi Dalam peran melatih, pelatih pada awalnya perlu mengembangkan
Mulai kembali sesi dari tempat yang sama saat kesalahan terjadi pada keterampilan dalam memberikan:
20
FUTSAL COACHING MANUAL
d. Pengamatan, dan v Siapkan program latihan untuk memenuhi kebutuhan setiap pemain.
e. Menganalisis dan memberikan umpan balik. v Membantu pemain untuk mengembangkan keterampilan baru.
Selain itu, sebagai seorang pelatih diperlukan pula untuk mengembangkan 7. Memperkirakan
banyak keterampilan lainnya, seperti: Gunakan tes evaluasi untuk memantau kemajuan pelatihan dan memprediksi
1. Koneksi penampilan.
Memahami proses pembelajaran dan prinsip-prinsip latihan. v Menyarankan pemain tentang penggunaan suplemen legal.
3. Metodologi 9. Kondisi
v Memahami dan menerapkan metode pengajaran yang tepat. Memahami dan mengetahui cara mengembangkan sistem energi pemain.
v Pentingnya menjelaskan kepada pemain tentang keselamatan. v Mengevaluasi kinerja kompetisi pemain.
21
FUTSAL COACHING MANUAL
BAGIAN III
1. Posisi Awal
Penjaga gawang berdiri di area gawang dengan jarak 1-3 meter di depan garis
v Selalu berada satu garis dengan bola (in line with a ball).
v Pandangan (awareness)
22
FUTSAL COACHING MANUAL
Teknik memegang bola yang datang dari serangan lawan, baik yang lambat
23
FUTSAL COACHING MANUAL
jari tangan.
3.2.1 Menangkap Bola Tengah (tampak depan)
v Posisi tangan dan jari sangat penting.
cross/posisi L
24
FUTSAL COACHING MANUAL
4. Shoot Stopping v Efektifitas: lakukan deflect ke arah samping, ke atas atau ke luar
4.1. Block (Menghadang) lapangan dan jangan beri kesempatan kedua untuk finishing (rebound).
v Bola yang dihadang oleh penjaga gawang masih bisa dikuasai oleh
penjaga gawang.
4.2.1 Deflect
5. Cross
4.1.1 Block huruf L atau M (menggunakan satu atau dua kaki). Hal-hal yang harus
v Bola yang dibelokkan atau diubah arahnya oleh penjaga gawang. v Kepala: mengangkat, melihat bola, rekan setim dan lawan
Namun, bola tersebut dibuang jauh oleh penjaga gawang dan tanpa v Badan: posisi tegak dan hindari untuk memiringkannya, condong ke
25
FUTSAL COACHING MANUAL
v Kaki: satu lutut dekat ke lantai, satu lutut ke atas dan ditekuk 90
derajat.
kuat untuk memblokir atau membelokkan bola yang jauh dari jangkauan
Ada juga cross lainnya, yaitu cross M yang menggunakan dua lutut yang v Badan: sangat penting tidak mengubah posisi tubuh dengan posisi
26
FUTSAL COACHING MANUAL
v Kaki: satu kaki dilebarkan dengan maksimal (sesuai arah bola) dan satu 7. Diving
lagi tertekuk ke belakang. Penjaga gawang menjatuhkan badan untuk menangkap, memblokir atau
membelokkan bola yang jauh dari jangkauan penjaga gawang. Diving adalah
7.1 Klasifikasi
v Lintasan bola:
ü Bola bawah,
ü Bola atas
7.2 Efektivitas
ü Untuk menangkap
ü Untuk menepis/deflect
27
FUTSAL COACHING MANUAL
7.1 Diving
7.3 Diving Bola Tengah
28
FUTSAL COACHING MANUAL
v Bowling (bawah),
v Hips (tengah),
v Parabol.
29
FUTSAL COACHING MANUAL
rekan setim.
Teknik passing
30
FUTSAL COACHING MANUAL
Kontrol bola sering disebut juga receiving (re: Bahasa Inggris) atau menahan 11. Recovery Position
bola. Kontrol bola merupakan gerakan dengan konsentrasi tinggi untuk 11.1 Memutar
menerima operan dari rekan setim. Kontrol bola dapat dilakukan dengan Teknik bangun setelah jatuh dengan cara memutar bagian pinggang dengan
menggunakan sole, kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dada dan bagian tujuan bangun secepat-cepatnya untuk posisi siap kembali. Efektifitas:
tubuh lainnya. dilakukan ketika datang bola rebound di arah yang berlawanan dengan posisi
jatuh.
31
FUTSAL COACHING MANUAL
tujuan spesifik permainan. Taktik individu adalah suatu usaha yang dilakukan
juga bisa memberikan andil yang besar kepada tim untuk mencetak gol.
11.2.1 Recovery Position – Tidak Memutar Ketika penjaga gawang salah dalam mengambil keputusan, maka akan
32
FUTSAL COACHING MANUAL
berakibat sangat fatal terhadap situasi di lapangan. Butuh pengalaman baik keputusan. Taktik bertahan dapat dibagi ke dalam beberapa area. Berikut
secara visual maupun praktikal agar penjaga gawang bisa maksimal dalam pembagian area penjaga gawang tersebut:
mengambil keputusan.
a. How (Bagaimana)
situasi bertahan?
b. When (Kapan)
situasi bertahan?
c. Where (Dimana)
Pembagian Area Bertahan Penjaga Gawang
Di mana posisi penjaga gawang yang tepat pada saat situasi bertahan?
Mengapa penjaga gawang merupakan sosok penting dalam situasi bertahan? Area ini biasanya tidak mengharuskan penjaga gawang meninggalkan
2. Taktik Bertahan gawangnya dan membiarkan lawan menembak ke arah gawang. Hal ini
Tugas utama seorang penjaga gawang, yaitu menghindari timnya dari disebabkan sudut yang sangat sempit untuk lawan mencetak gol. Kalau
kebobolan. Setiap penjaga gawang harus mengetahui area circle atau D area seandainya penjaga gawang bergerak keluar meninggalkan gawangnya, maka
supaya selalu dalam posisi yang baik dan benar dalam pengambilan akan ada passing kombinasi di daerah gawang yang ditinggalkannya dan bisa
33
FUTSAL COACHING MANUAL
Situasi yang sering terjadi di area ini : Situasi yang sering terjadi di area ini adalah:
v Situasi dua atau tiga melawan penjaga gawang v Mengantisipasi bola panjang di bagian belakang pemain terakhir.
Situasi yang sering terjadi di area ini: Taktik bertahan penjaga gawang salah satunya adalah mengorganisasi
v Mempersempit sudut ketika lawan mengancam pertahanan pada saat situasi bola mati untuk lawan. Situasi ini juga sering
v Antisipasi bola rebound dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol. Komunikasi penjaga gawang dalam
v Adaptasi individu penjaga gawang mengorganisasi pertahanan dan fokus dalam mengantisipasi datangnya bola
d. Area 3: 5–6 meter (Hijau) akan mengurangi terjadinya gol ke gawang sendiri. Ada tujuh (7) situasi yang
Situasi yang sering terjadi di area ini adalah: akan dibahas dalam materi ini, yaitu:
v Coverage situasi 1v1, 2v1, 3v2, dan keadaan lainnya. v Penalti 6 meter
34
FUTSAL COACHING MANUAL
v Free kick without wall Apabila terjadi di daerah sendiri, maka penjaga gawang harus memberikan
a. Corner kick (Tendangan Penjuru) aba-aba yang tegas kepada rekan setim untuk segera menempatkan diri
Dalam kondisi seperti ini, pemain mengambil posisi di tiang terdekat dan dalam posisi yang benar.
KICK IN DENGAN 1 PAGAR KICK IN DENGAN 2 PAGAR
arah lawan yang mengambil tendangan sudut. Berikan aba-aba yang tegas
Pada gambar di bawah ini, area yang diberi warna dan keterangan jumlah
berada di area warna tersebut. Jumlah pagarnya sesuai dengan yang ada di
Corner Kick 2
gambar tersebut.
Corner Kick 2
35
FUTSAL COACHING MANUAL
Kekurangan:
Free kick dengan jumlah pagar satu pemain biasanya dilakukan pada jarak di
atas 10 meter dari gawang dan pada sudut ruang yang sempit. Dalam situasi
ü Penjaga gawang mengantisipasi bola shooting di area yang terbuka Beberapa situasi saat free kick dengan satu pemain sebagai pagar
ü Penjaga gawang maju 1–3 meter di atas garis gawang F Free Kick dengan Dua Pemain Pagar
ü Penjaga gawang memberikan arahan kepada pemain bertahan lain untuk Free kick dengan jumlah pagar 2 pemain biasanya dilakukan pada jarak di
mengantisipasi bola lanjutan jika lawan melakukan passing. bawah 10 meter atau mendekati D area. Dalam situasi ini penjaga gawang
Kelebihan: memposisikan diri dengan:
v Lebih mudah untuk mengatur pemain bertahan agar fokus 1v1. ü Kedua pagar di posisikan menutup ruang tembak di tiang pertama
v Lawan akan kesulitan melakukan kombinasi setplay. ü Penjaga gawang antisipasi bola shooting di area yang terbuka
36
FUTSAL COACHING MANUAL
ü Penjaga gawang maju kurang lebih 1-2 meter dari garis gawang
Kelebihan:
Kekurangan:
Situasi saat free kick dengan dua pemain sebagai pagar
v Ada satu pemain yang tidak terkawal dan menjadi tanggung jawab
penjaga gawang. ü Penjaga gawang maju di antara garis gawang dan pagar (kurang lebih
F Free Kick dengan 2 atau 3 Pemain Pagar ü Penjaga gawang memberi arahan kepada pemain bertahan lain untuk
Free kick dengan 2 atau 3 pemain pagar biasanya dilakukan pada jarak antara mengantisipasi bola lanjutan jika lawan melakukan passing.
6–10 meter atau mendekati D area dengan posisi di tengah. Dalam situasi ini ü Bentuk pagar disesuaikan dengan bentuk setpiece
ü 2 atau 3 pemain pagar diposisikan menutup ruang tembak di tiang v Dengan jumlah pagar 2–3 pemain, maka 50–75% sudut gawang akan
pertama tertutup
ü Penjaga gawang antisipasi bola shooting di area yang terbuka v Sudut penendang akan semakin sempit.
37
FUTSAL COACHING MANUAL
v Lawan bisa melakukan kombinasi setplay v Ketika bola bergerak, penjaga gawang juga harus bergerak untuk
v Fokus penjaga gawang akan terpecah karena penjaga gawang mengantisipasi, artinya penjaga gawang memegang penuh kendali untuk
d. In Direct Free Kick (Tendangan Bebas Tidak Langsung) v Fokus penjaga gawang akan terpecah karena harus mengantisipasi
Free kick dengan jumlah pagar tiga pemain biasanya dilakukan pada jarak 6 semua kondisi.
dengan satu pemain pagar yang terdekat ke tiang gawang agak mundur
ke belakang.
38
FUTSAL COACHING MANUAL
menyesuaikan dengan jarak tendangan, bentuk setpiece tim lawan, dan f. Penalti 10 Meter
menutup posisi lawan. Jika tendangan penalti dilakukan dari jarak 10 meter, maka penjaga gawang
ü Hal yang harus diperhatikan penjaga gawang adalah memberikan arahan harus maju 3–4 langkah ke depan (maksimal 5 meter dari gawang) untuk
ke pemain bertahan untuk mengantisipasi bentuk setpiece lawan. Selain menutup sudut datangnya bola.
itu, tugas penjaga gawang berikutnya adalah menutup setiap sudut yang
e. Penalti 6 Meter
Jika penalti 6 meter terjadi, penjaga gawang hanya dapat melakukan gerakan
yang akan menendang. Penjaga gawang akan merasa kesulitan ketika lawan
Situasi saat penalti 10 meter
mendapatkan penalti. Jarak yang sangat dekat menjadi faktor paling sulit
Apabila sebuah tim melakukan pelanggaran sebanyak enam (6) kali kepada
tim lawan, maka wasit akan memberikan hadiah penalti dari titik ke dua atau
penalty 10 meter. Namun, apabila kejadian pelanggaran ini terjadi pada jarak
Situasi saat penalti 6 meter antara 6–10meter, lawan boleh meminta tendangan ini di tempat kejadian
pelanggaran.
mengantisipasinya. Akan tetapi, dengan latihan yang maksimal akan
39
FUTSAL COACHING MANUAL
4. Taktik Bertahan saat Transisi (dari Menyerang ke Bertahan) a. Situasi 1 v penjaga gawang
Transisi adalah bagian yang sering terjadi saat pertandingan, selain situasi Pada situasi ini, penjaga gawang disarankan berada di area 3 (sekitar 5–6
open play. Konstribusi penjaga gawang di situasi transisi juga sangat besar. m). Tujuannya adalah untuk mempersempit sudut tembak dan dribbling bola
Dibutuhkan teknik dasar dan pemahaman taktik yang kuat pada saat transisi sehingga lawan menjauh dari gawang.
tersebut.
menyerang ke bertahan. Ada enam (6) situasi yang akan dibahas dalam
Situasi 1v penjaga gawang
materi ini, yaitu:
40
FUTSAL COACHING MANUAL
Penjaga gawang bertugas menutup pemain lawan yang tidak bisa dijaga oleh
sudut ruang tembak dan dribbling bola sehingga lawan menjauh dari gawang.
bola ke tiang kedua. Penjaga gawang juga bisa mengarahkan lawan dan bola
41
FUTSAL COACHING MANUAL
f. Situasi 3v2 + Penjaga Gawang tim lawan saja, akan tetapi penjaga gawang juga bisa berkontribusi untuk
Penjaga gawang maju kearah area 3 untuk menutup sudut shooting ke proses awal dalam serangan sebuah tim. Penjaga gawang harus memiliki
gawang dan mengarahkan lawan untuk dribbling menjauh dari D area distribusi bola yang baik dengan didukung oleh teknik yang sempurna.
v Corner kick
v Kick in
v In direct kick
42
FUTSAL COACHING MANUAL
v 10 m shoot Semua distribusi yang dilakukan penjaga gawang tersebut tergantung dengan
v Free kick without wall situasi dan kondisi lawan dan rekan setim. Penjaga gawang tidak akan terlalu
v Penalty banyak terlibat perannya dalam taktik menyerang, kecuali penjaga gawang
Salah satu peranan penjaga gawang pada saat menyerang adalah distribusi pemain pada umumnya. Dibutuhkan teknik dasar, pemahaman taktik dan
bola. Distribusi bola yang baik akan menentukan berhasil atau tidaknya strategi yang kuat untuk mendukung strategi menyerang sebuah tim.
Distribusi bola dapat dibagi menjadi dua jenis: 1. Hal-hal yang Harus Dimiliki Penjaga Gawang
Penjaga gawang harus tahu bentuk serangan apa yang akan dimulai. Akurasi
KAPASITAS KAPASITAS
FISIK TEKNIK
terhadap sasaran distribusi bola adalah kunci. Bola harus terukur dan tepat PENJAGA
GAWANG
di kaki atau badan pemain yang menjadi target. Penjaga gawang berusaha
43
FUTSAL COACHING MANUAL
17-20 formal. Oleh karena itu, tujuan program usia ini difokuskan pada:
TAHUN
v Menanamkan kecintaan pada futsal khususnya penjaga gawang
14-16 TAHUN
v Memberikan semangat apresiasi untuk anak yang ingin menjadi
11-13 TAHUN penjaga gawang.
Pada kelompok usia ini, penjaga gawang pertama kali mengenal futsal secara v Menanamkan jiwa kebersamaan (mental).
formal. Oleh karena itu tujuan program usia ini difokuskan pada: Usia 14-16 tahun
v Menanamkan kecintaan pada futsal, khususnya penjaga gawang Kelompok usia ini disebut sebagai ‘usia kritis’. Di masa ini penjaga gawang
v Menanamkan kemampuan gerak dasar atletik melalui latihan sulit belajar teknik baru. Proses puberitas yang dialami ini membuat penjaga
koordinasi insentif dan gerak dasar penjaga gawang. gawang menjadi kaku dan lambat. Untuk itu tujuan program usia ini
44
FUTSAL COACHING MANUAL
v Memelihara kemampuan koordinasi dan reaksi serta mengasah Usia 20 tahun ke atas
kemampuan daya tahan dan kekuataan Kelompok usia ini disebut sebagai usia dewasa menuju senior. Di masa ini
v Memberikan kemampuan dasar untuk lebih baik. penjaga gawang sudah mulai dapat disejajarkan dengan materi untuk pemain
v Memberikan wawasan taktik penjaga gawang saat bermain baik dalam senior dengan kematangan yang lebih baik. Oleh karena itu, tujuan program
v Mulai mengenalkan taktik-taktik baru v Mengelola kemampuan seluruh elemen kemampuan koordinasi,
v Menanamkan jiwa kebersamaan (mental). reaksi, kekuataan dan daya tahan tubuh secara menyeluruh
Kelompok usia ini disebut sebagai usia dewasa awal. Di masa ini penjaga v Mematangkan kemampuan teknik dasar penjaga gawang
gawang sudah mulai dapat disejajarkan dengan pemain senior. Tentunya v Menanamkan jiwa kebersamaan (mental)
dengan kematangan yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan program usia ini
difokuskan pada:
45
FUTSAL COACHING MANUAL
Teknik Koordinasi
Dasar Gerak
Koordinasi
Teknik Gerak
v Pengetahuan dasar futsal
v Kebersamaan/mental
46
FUTSAL COACHING MANUAL
Kesenangan
Kondisi Fisik
Teknik
25%
Koordinasi Gerak Dasar
Kondisi Fisik Koordinasi Gerak
20%
10%
v Mendalami peraturan permainan futsal
v Pendalaman peraturan permainan futsal
v Pendalaman mengenai teknik dasar penjaga gawang secara detail
v Pendalaman teknik dasar menengah penjaga gawang secara detail
v Pemahaman taktik penjaga gawang secara detail
v Pemahaman taktik penjaga gawang
v Permainan dalam unsur taktikal
v Permainan sederhana
v Permainan sesungguhnya
v Permainan sesungguhnya
v Pembinaan kondisi fisik secara detail
v Pembinaan kondisi fisik secara menengah
v Pembinaan jiwa kebersamaan, keberanian, motivasi, konsentrasi, dan
v Pembinaan jiwa kebersamaan, keberanian, motivasi, konsentrasi, dan
mental
mental
47
FUTSAL COACHING MANUAL
6-13 Tahun
Usia 20 tahun ke atas
Durasi Latihan: 45-60 Menit Pengetahuan Dasar Futsal
Peraturan Permaianan
Kondisi Fisik
20% v Pokok-pokok peraturan futsal
Teknik Dasar
Koordinasi Gerak v Penerapan peraturan dalam permainan
Pengenalan Bola
v Pendalaman peraturan permainan futsal
v Bentuk bola
v Pendalaman mengenai teknik dasar Penjaga gawang secara lebih detail
v Sifat-sifat bola
v Pengetahuan taktik penjaga gawang secara detail
v Teknik-teknik dasar penjaga gawang
v Permainan dalam unsur taktikal
v Penempatan posisi
v Permainan sesungguhnya
v Menangkap dan menepis Bola
v Pembinaan kondisi fisik secara detail
v Penguasaan bola
v Pembinaan jiwa kebersamaan, keberanian, motivasi, konsentrasi /
v Melempar dan mengoper bola
mental.
v Teknik cross, split, diving penjaga gawang
v Kelincahan kaki
48
FUTSAL COACHING MANUAL
v Situasi penjaga gawang dalam situasi 1v1, 2v1, 3v2 v Penerapan peraturan dalam permaianan
v Situasi penjaga gawang dalam situasi corner kick dan free kick. Pengetahuan Teknik Dasar Menengah Penjaga Gawang
v Kemampuan untuk fokus atau memperhatikan v Mengatur tempo serta membaca permainan dalam bertahan
v Membuat keputusan atau kemantapan hati v Situasi penjaga gawang dalam situasi 1v1, 2v1, 3v2
v Keberanian v Situasi penjaga gawang dalam situasi corner kick dan free kick.
49
FUTSAL COACHING MANUAL
Permainan Sesungguhnya
v Penerapan taktik
v Kelenturan
Contoh 2
v Daya tanggap dan kewaspadaan
v Keberanian
v Komunikasi
50
FUTSAL COACHING MANUAL
Contoh 1
Contoh 4
Contoh 2
51
FUTSAL COACHING MANUAL
Contoh 3 Contoh 5
Contoh 4
14-16 Tahun
Contoh 1
52
FUTSAL COACHING MANUAL
Contoh 2 Contoh 4
17-20 Tahun
Contoh 3 Contoh 1
53
FUTSAL COACHING MANUAL
Contoh 2 Contoh 4
U-20 Ke Atas
Contoh 3 Contoh 1
54
FUTSAL COACHING MANUAL
Contoh 2 Contoh 4
Contoh 3
55
FUTSAL COACHING MANUAL
3) Cones 4) Hurdles
56
FUTSAL COACHING MANUAL
57
FUTSAL COACHING MANUAL
58
FUTSAL COACHING MANUAL
v Peningkatan kemampuan gerak terjadi sejalan dengan meningkatnya 3. Aktivitas Latihan Fisik
kemampuan koordianasi mata, tangan, dan kaki. Aktivitas latihan fisik untuk usia 6–8 tahun harus diperhatikan sifat-sifat
v Perbandingan kemampuan gerak antara anak laki-laki dan perempuan pertumbuhan dan perkembangannya agar anak dapat tumbuh dan
secara umum hanya kecil atau hampir tidak berbeda. berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki pada
c. Perkembangan Kemampuan Gerak Dasar mereka. Sifat-sifat tersebut yang akan digunakan sebagai pertimbangan
Beberapa macam gerak dasar dan variasi yang harus dikuasai: dalam upaya memberikan program latihan yang sesuai dengan kondisi bagi
v Berlari, Sifat-sifat yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan, serta minat
v Mendaki, dalam melakukan aktivitas, khususnya aktivitas latihan fisik yang diperlukan
v Meloncat dan berjengket, dan diberikan kepada anak usia 6–8 tahun adalah sebagai berikut:
v Mencongklang dan lompat tali, v Aktivitas fisik cukup yang memerlukan penggunaan otot-otot besar.
v Memantul-mantulkan bola, dan pengorganisasian yang sederhana, dan tidak terlalu lama pada setiap
gerakan-gerakan binatang.
59
FUTSAL COACHING MANUAL
v Keterampilan motorik dasar, seperti berlari, melompat, melempar, ada pada anak usia 6–8 tahun menjadikan mereka tidak terlalu senang
menggelinding, memutar, menendang, dan menangkap perlu diajarkan dicampuri atau terlalu diatur apabila sedang beraktivitas.
Usia 6–8 tahun merupakan jendela pertama untuk mengembangkan v (Pengembangan) Daya Tahan,
v Semua aktivitas fisik yang dilakukan untuk pengembangan aerobic 1. Kategori Usia
Aktivitas latihan fisik untuk usia 6–8 tahun dalam melakukan latihan v Tahapan Dalam LATD: Learning to Train
harus ada peran orang dewasa (orang tua, pelatih, atau guru) untuk v Usia Kronologis: Laki-laki (9–12 tahun) dan Perempuan (8–11 tahun)
mengawasi keselamatannya. Kemampuan anak usia 6–8 tahun untuk Pada tahap ini pelatih melakukan pembelajaran motorik pada laki-laki dan
mengontrol tubuhnya masih belum baik, sehingga masih perlu pengawasan. perempuan. Fokusnya untuk membangun dasar keterampilan motorik halus
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa sifat individualistik dan egosentrik yang dan memperkenalkan keterampilan motorik untuk meningkatan ABC
60
FUTSAL COACHING MANUAL
(acceleration, balance, and coordination). Selain itu, pada tahap ini juga untuk v Mengembangkan keterampilan permainan dan persepsi yang
mengembangkan keterampilan olahraga secara keseluruhan. Untuk memulai memandu motorik dan aktivitas kognitif.
mengintegrasikan komponen fisik, mental, kognitif, dan emosional dalam 3. Aktivitas Latihan Fisik
program yang terstruktur dengan baik. Aktivitas fisik untuk usia 9–10 tahun lebih ditekankan untuk
2. Karakteristik Perkembangan Motorik mengembangkan keterampilan dasar seperti berlari, melompat, melempar,
Anak belajar keterampilan dengan pengulangan dan rangsangan dari setiap menangkap, jatuh, dan keseimbangan, sehingga anak pada usia ini dapat
aktivitas untuk meningkatkan keterampilan yang menyenangkan dan adanya terkoordinasi dengan baik. Aktivitas fisik pada usia ini mencakup intensitas
sebuah tantangan yang baru. rendah untuk mengembangkan kapasitas aerobik, daya tahan otot, kekuatan,
a. Perkembangan Fisik dan kelentukan. Perkembangan otot usia 9–10 tahun masih belum
v Melatih pembelajaran motorik pada laki-laki dan perempuan berkembang dan harus terus dilatih.
v Tingkatkan keterampilan motorik RJT (running, jumping, throwing) Perkembangan fisik mengarah pada sesuatu yg signifikan yaitu perbaikan
v Pengembangan kekuatan harus dilanjutkan dengan penambahan dalam pengkondisian dan peningkatan kekuatan serta kemampuan fisik ini
lompatan ringan (rendah). disertai dengan pengorbanan rasa percaya diri serta keingintahuan anak-
b. Perkembangan Gerak anak dalam aktivitas fisik. Fleksibilitas menjadi semakin penting menjelang
v Mengembangkan kemampuan gerakan dan keterampilan teknik yg akhir usia ini ketika individu mendekati periode pertumbuhan dan
v Pada tahap ini mereka memilki tingkat gairah yang tinggi pada saat Pengembangan kecepatan harus terus terfokus pada kelincahan, kecepatan,
latihan keterampilan dasar. dan kecepatan segmental dalam berbagai arah dengan gerakan yg kurang
61
FUTSAL COACHING MANUAL
dari 5 detik. Pengembangan aerobik secara umum harus terus berlanjut v Daya tahan,
melalui permainan yang menyenangkan. Selain itu, anak usia 9–10 tahun v Kecepatan,
memiliki tingkat gairah yang tinggi selama latihan keterampilan dasar v Kelentukan,
dalam tahap latihan fisik harus difokuskan pada pengembangan kualitas v Keseimbangan,
Aktivitas latihan fisik untuk usia 9–10 tahun harus mengikuti program v Keseimbangan,
latihan intensitas rendah untuk menekankan kesenangan. Dalam usia ini, v Kelincahan,
tubuh tumbuh dengan kecepatan yang stabil dengan kelompok otot yang lebih v Koordinasi, dan
besar tumbuh. Sistem kardiorespirasi berkembang dan kapasitas aerobik v Daya ledak
memadai untuk sebagian besar aktivitas. Pada tahap ini, bagaimanapun Komponen-komponen biomotorik tersebut dapat dikembangkan dengan
kapasitas anaerob sangat terbatas sehingga anak-anak memiliki toleransi aktivitas fisik, baik bersifat permainan atau metode atletik sesuai dengan
asam laktat yg rendah. Setiap aktivitas latihan fisik bisa dikembangkan fase atau tahapan kelompok umur 9–10 tahun. Pada usia ini, pelatih bisa
dalam bentuk permainan yang menyenangkan, baik permainan kecil ataupun melakukan pendekatan latihan fisik yang kreatif secara khusus untuk
v Kelentukan, Pada usia ini, para pemain sudah mulai kritis terhadap segala hal yang
62
FUTSAL COACHING MANUAL
materi latihan yang mengambarkan latihan futsal yang sebenarnya, serta bisa v Di usia ini juga pemain memiliki rasa ‘lapar’ untuk belajar, perhatian
memberikan jawaban atau solusi-solusi dari pertanyaan dan permasalahan yang meningkat, ketegasan serta memiliki keterampilan untuk
Aktivitas fisik pada usia 11–13 tahun menekankan pada pengembangan v Dalam hal berkelompok, pemain pada usia ini umumnya memiliki
koordinasi gerak, kelentukan, pengenalan jenis berlari dalam futsal, semangat kerjasama tim, bersaing, dan berkompetisi yang tinggi.
pengembangan latihan keseimbangan, latihan dasar kecepatan, serta reaksi. 2. Aktivitas Latihan Fisik
Selain itu, pelatih juga harus memperkenalkan latihan dasar untuk daya Aktivitas latihan fisik pada kategori usia 11–13 tahun ini lebih banyak
tahan dan kekuatan. tentang aktivitas pengenalan dasar serta pengembangan kemampuan. Hal ini
1. Karakteristik Perkembangan Motorik bertujuan agar pemain memiliki pengetahuan untuk dapat lebih memahami
a. Perkembangan Fisik & Kemampuannya aktivitas fisik di futsal yang sebenarnya dan mempersiapkan mereka untuk
v Perubahan fisik yang sangat signifikan ditandai dengan peningkatan kategori usia setelahnya. Aktivitas tersebut antara lain:
v Keseimbangan dan koordinasi gerak yang sudah lebih baik dari v Latihan dasar & jenis-jenis lari dalam futsal,
v Seperti dijelaskan di awal paragraf bahwa pada usia 11–13 tahun, v Latihan kelentukan tubuh,
pemain sudah memiliki pemikiran yang kritis terhadap hal-hal yang v Pengenalan latihan kekuatan, dan
63
FUTSAL COACHING MANUAL
v Pengenalan latihan daya tahan (bisa dengan contoh metode small menjadi gemar mencoba-coba dalam emosi yang labil sehingga mudah
sided game). terpengaruh. Meskipun semua tahapan usia itu penting, tahap ini latihan fisik
3. Komponen Biomotorik dalam kategori ini mungkin saja yang paling penting. Itu rumit dan
v Kelentukan (fleksibilitas), menantang dari segi biologis, fisiologis, poin sosiologis, mental, dan
v Latihan kecepatan, kelincahan, dan reaksi, emosional dari lihat karena kebanyakan anak laki-laki dan perempuan
v Koordinasi gerak, Sebelum pubertas dan pasca pubertas, diagnosis sederhana dapat
v Pengenalan atau pengembangan latihan daya tahan, dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan atlet atau tim. Sebuah program
v Pengenalan atau pengembangan latihan kekuatan. latihan dapat dikembangkan berdasarkan pada diagnostik tersebut. Saat
D. USIA 14–16 TAHUN pubertas besar sejumlah faktor lain harus diperhitungkan.
Usia 14–16 tahun merupakan masa remaja (masa pubertas). Masa remaja Beberapa ciri-ciri masa pubertas usia 14–16 tahun:
merupakan masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak v Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya.
mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan v Suka meyembunyikan isi hatinya.
masa penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga menyimpang dari v Sikapnya tidak menentu atau labil.
aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan masyarakat. v Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib.
Dalam proses perkembangan kematangan psikologis dan biologis, remaja v Perbedaan sikap pemuda dengan sikap gadis.
64
FUTSAL COACHING MANUAL
1. Perkembangan Masa Remaja sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya
Perkembangan dan pertumbuhan fisik pada masa remaja. Perubahan- mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja yang v Proporsi Tubuh
berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis. Pada mulanya, tanda- Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh
tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas, baik yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota
anak laki-laki ataupun perempuan mengalami pertumbuhan yang cepat badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
(disebut ‘growth spurt’ atau percepatan pertumbuhan). Perubahan fisik pada b. Perubahan Internal
usia ini terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan di seluruh bagian dan v Sistem Pencernaan
dimensi badan. Pada kategori usia ini, perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi
2. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja terlampau berbentuk pipa, dengan usus yang bertambah panjang dan
a. Perubahan Eksternal bertambah besar. Selain itu, otot-otot di perut dan dinding-dinding
v Tinggi Badan usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, organ hati bertambah berat,
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia dan kerongkongan bertambah panjang.
17-18 tahun, sedangkan rata-rata anak laki-laki setahun sesudahnya v Sistem Peredaran Darah
atau sekitar 18-19 tahun. Jantung tumbuh pesat selama masa remaja. Pada usia 17 atau 18
v Berat Badan tahun beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal
Perubahan berat badan mengikuti saat yang sama dengan perubahan dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan
tinggi badan. Tetapi, berat badan pada kategori usia 14-16 tahun jika jantung sudah matang.
65
FUTSAL COACHING MANUAL
v Sistem Pernafasan Tujuannya, tahap membangun dasar aerobik yang kuat, lebih jauh
Kapasitas paru-paru perempuan hampir matang pada usia 17 tahun, kembangkan kecepatan dan kekuatan dan lanjutkan membangun dan
sedangkan anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa menyempurnakan keterampilan teknis dan taktis khusus olahraga.
tahun kemudian. Ada tiga periode sensitif adaptasi yang dipercepat untuk pelatihan, yaitu
v Sistem Endokrin aerobik, kecepatan, dan kekuatan. Kemampuan melatih aerobik yang optimal
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan dimulai dengan onset kecepatan tinggi puncak (phv), yang utama percepatan
ketidakseimbangan, sementara dari seluruh sistem endokrin pada pertumbuhan selama pematangan.
awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan Pertumbuhan yang kompleks dalam aspek biologis, fisiologis, proses
berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir sosiologis, mental, dan emosional selama masa puber, pelatih pasti sudah
masa remaja atau awal masa dewasa. pandai pengetahuan tentang proses pertumbuhan dan pematangan. Selama
v Jaringan Tubuh pertumbuhan mendadak, tubuh rentan cedera. Ini bisa menjadi masalah
Perkembangan kerangka berhenti rata–rata pada usia 18 tahun. berikut permulaan percepatan pertumbuhan dan berlanjut setelah phv.
Jaringan juga terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran Tulang dan tulang rawan tertentu lebih banyak rentan terhadap cedera.
matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot. Memantau keselarasan tubuh (yaitu, pergelangan kaki, lutut, pinggul, bahu,
3. Aktivitas Latihan Fisik dan tulang belakang), otot keseimbangan (trisep dan bisep, paha depan dan
Pada usia 14–16 tahun, pengambilan keputusan keterampilan terus paha belakang), dan fleksibilitas sangat penting selama tahap ini. Mencari
berkembang. Dan atlet terus berkembang mengembangkan fondasi fisik setiap keselarasan tubuh, ketidakseimbangan otot, atau masalah fleksibilitas.
66
FUTSAL COACHING MANUAL
Atlet disiplin dalam melakukan pemanasan dan pendinginan, pencegahan dan harus dipantau dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan berkala sangat
perawatan cedera, dan pentingnya istirahat dan pemulihan. penting untuk memastikan pemain sehat dan tampil sesuai potensi mereka.
v Fleksibilitas, v Labil
1. Karekterisitik Usia 17–20 tahun v Lebih mengerti aspek-aspek teknik dan taktik dengan lebih baik
Pada kategori usia 17-20 tahun, fokus pelatihan telah bergeser pada v Matang menjadi pribadi individualistis dengan mempunyai pendapat,
pengoptimalan kinerja. Pemain pada usia ini mungkin masih membutuhkan kebutuhan-kebutuhan dan ekspektasi sendiri.
pengalaman taktis tambahan dalam permainan yang bertekanan tinggi untuk v Kinerja tinggi sebagai fokus dari semua perilaku dan program secara
rentang usia ini adalah memaksimalkan semua kapasitas. Pada kategori usia 17-20 tahun pelatihan fisik mencakup spesialisasi awal
Program pelatihan fisik menekankan kebugaran individu untuk pemeliharaan dan akhir dari elemen khusus olahraga yang membutuhkan pelatihan intensif
dan peningkatan fisik yang lebih optimal. Namun, pekerjaan dan pemulihan di seluruh tahap dan melibatkan perencanaan tahunan dan multi-tahun yang
lebih kompleks. Lebih jauh lagi, train to win mendahului tahap aktif untuk
67
FUTSAL COACHING MANUAL
kehidupan — tahap yang melayani atlet yang mampu mengikuti kompetisi di 2. Aktivitas Latihan Fisik
tingkat nasional dan internasional tertinggi, dan siapa pun yang terlibat Dalam tahap ini semua periodisasi digunakan (tunggal, ganda dan multi) dan
dalam aktivitas fisik seumur hidup. Atlet berperforma tinggi di tahap aktif keterampilan motorik khusus yang spesifik ditentukan. Semua kemampuan
untuk kehidupan sedang dalam transisi dari rejimen pelatihan sistematis ke fisik dikembangan seiring dengan kemajuan persiapan mental untuk
pemeliharaan kesehatan dan kegiatan rekreasi, mungkin melibatkan menghadapi tekanan saat kompetisi berlangsung.
beberapa tingkat kompetisi master. Pelatihan dan kompetisi sangat penting dalam train to win. Penyusunan
Tahap train to win, meskipun bukan tahap terakhir dari keseluruhan jalur, program pelatihan beberapa siklus tahunan yang memenuhi kebutuhan
adalah tahap performa tertinggi dan periode yang harus digunakan untuk pelatihan, kompetisi, dan pemulihan serta tetap mengingat tujuan akhir
menentukan efektivitas proses pengembangan atlet jangka panjang (ltad) membutuhkan perencanaan dan pemantauan yang sangat cermat. Ditambah
dari sudut pandang performa tinggi. Karena train to win merupakan tahap dengan pemantauan berkelanjutan yang efektif, sebagai prosedur siklus,
akhir dari persiapan atletik, saat itulah keterampilan dan penampilan khusus sangat penting.
olahraga dan posisi dimaksimalkan. Kapasitas fisik, teknis, taktis (termasuk Setiap kekurangan yang ditampilkan dalam urutan ini atau bagian
keterampilan membuat keputusan), mental, dan pribadi dan gaya hidup gabungannya kemungkinan besar akan mengakibatkan kegagalan untuk
seorang atlet sepenuhnya ditetapkan pada tahap ini. Tim pendukung ilmuwan mencapai tingkat kinerja yang diidentifikasi. Keterlibatan tim pendukung
olahraga harus diintegrasikan sepenuhnya ke dalam tim pelatih atlet dan yang terdiri dari para ahli yang berkualifikasi dan berpengalaman dari
berkontribusi pada rencana berkala. Pertunjukan olahraga bertubuh cacat berbagai disiplin ilmu (misalnya, kedokteran olahraga, ilmu olahraga, analisis
dan berkelas dunia memerlukan peralatan kelas dunia yang disesuaikan kinerja, dan teknologi) dapat menjadi prasyarat untuk membantu pelatih
dengan tuntutan acara dan kebutuhan atlet. merancang, melaksanakan, dan meninjau rencana di tingkat kinerja tertinggi.
68
FUTSAL COACHING MANUAL
v Peningkatan dan pemeliharaan kapasitas fisik v Pelatihan khusus olahraga, teknis, taktis, dan terkait kebugaran,
v Pengembangan lebih lanjut dari keterampilan teknis, taktis, dan bermain biasanya memerlukan 9 hingga 15 sesi terprogram per minggu
v Pemodelan dan latihan tanpa henti dari semua aspek pelatihan dan v Peningkatan olahraga pelatihan khusus, biasanya di wilayah 70 persen
v Pemulihan terintegrasi dan praktik dan periode regenerasi sebagai v Jumlah awal kompetitif yang optimal
bagian dari proses pelatihan dan kompetisi v Memastikan bahwa pelatihan ditandai dengan intensitas tinggi dan
v Perhatian diberikan untuk memaksimalkan kapasitas tambahan dan volume tinggi sepanjang tahun.
mendidik atlet (yaitu, menjadi siswa olahraga) v Izinkan istirahat pencegahan yang sering untuk menghindari fisik dan
v Kinerja tinggi sebagai fokus dari semua perilaku dan program secara v Gunakan periodisasi tunggal, ganda, tiga kali lipat, atau multipel seperti
v Menargetkan acara-acara besar: olimpiade, kejuaraan dunia, tur piala v Terus menyempurnakan rencana empat tahunan pemodelan.
dunia, dan lainnya kompetisi multisport (olahraga profesional atau semi v Memaksimalkan kapasitas tambahan. Atlet yang mencapai batas batas
profesional tertentu seperti nhl, golf, dan curling dapat mengikuti format genetik masih dapat meningkatkan penampilan mereka dengan
kompetisi yang berbeda.) menggunakan kapasitas tambahan untuk mendapatkan keuntungan yang
v Perencanaan meliputi g format tunggal, ganda, tiga kali lipat, atau lebih baik
berganda seperti yang ditentukan oleh olahraga atau tahun kalender 3. Komponen Biomotorik
tertentu v Kecepatan,
69
FUTSAL COACHING MANUAL
v Kekuatan, semasa remaja karena pertumbuhan yang cepat dan tidak seimbang saat
v Daya tahan, itu menyebabkan mereka kurang luwes dan kaku.Fungsi psikomotorik,
v Lari cepat dan koordinasi, yaitu kemampuan kaki mampu berjalan dan meloncat secara maksimal.
v Kekuatan tubuh, Biasanya atlet yang berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau
v Pergerakan cepat dan kekuatan. klimaks pada usia dewasa muda. Selain itu, kemampuan halus mampu
F. KATEGORI USIA DI ATAS 21 TAHUN menggerakkan tangan dan mulut secara maksimal
1. Karakteristik Usia di atas 21 Tahun v Dari segi emosional, kategori usia ini masih mengalami stabilitas emosi
v Penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan dan harapan baru dimulai yang naik turun, namun tetap terkontrol, cenderung mengarah ke titik
sekitar usia 18-25 tahun dan berakhir pada usia 35-40 tahun. seimbang dan bisa menerima tanggung jawab. Pada masa ini, setiap
v Perkembangan fisik, seperti fungsi organ-organ berjalan dengan orang dewasa muda, baik itu laki-laki dan perempuan, diharapkan untuk
sempurna dan mengalami masa produktifitas yang tinggi menerima tanggung jawab sesuai dengan masing-masing tugas yang
v Perkembangan motorik pada kategori usia ini memliki kecepatan respon dipikulnya. Ketegangan emosi terjadi pada orang dewasa dini, karena
yang maksimal dan mereka dapat menggunakan kemampuan ini dalam mereka baru memasuki suatu lingkungan sosial baru dan hal ini
situasi tertentu yang lebih luas. Pemain pada usia di atas 20 tahun lebih merupakan bentuk adaptasi dan penyesuaian diri.
baru, daripada mereka yang mendekati usia setengah umur. Selain itu, Setelah melewati tahapan-tahapan latihan fisik sesuai dengan
para pemain muda dapat mengandalkan kemampuan motorik mereka perkembangan usianya, seperti gerak dasar, pengembangan gerak
dalam situasi-situasi tertentu yang mana tidak dapat mereka lakukan multilateral, hingga pengembangan di tiap komponen biomotorik, maka
70
FUTSAL COACHING MANUAL
hasilnya adalah keterampilan motorik, pengalaman teknis, dan kualitas taktis muncul, memungkinkan kualitas fisik untuk dimasukkan ke dalam situasi
adalah kekuatan para pemain pada usia ini. pertandingan khusus untuk futsal.
Pada usia 21 tahun ke atas, periodisasi latihan sangat penting. Seluruh 3. Komponen Biomotorik
aktivitas fisik yang telah dibentuk dan dikembangan di tahapan sebelumnya v Daya tahan: aerobik, anaerobik dan daya tahan khusus
harus dipelihara dengan mengoptimalkan dan memantau kapasitas fisik. v Kekuatan: kekuatan maksimal dan kekuatan kecepatan
Selain itu, mengoptimalkan kekuatan pemain menjadi prioritas. Latihan v Kecepatan: kecepatan khusus dan kecepatan daya tahan
khusus dan pemulihan di antara jeda pertandingan atau latihan harus v Koordinasi: koordinasi yang kompleks, baik dengan atau tanpa bola
diberikan agar mencegah cedera pemain. v Propriosepsi: meningkatkan keseimbangan dan koordinasi sehingga
Penghitungan beban latihan juga sangat penting untuk persiapan fisik, agar dapat mencegah cedera dan pemulihan cedera atau setelah lama
terpantau, dan mencegah terjadinya cedera dalam proses latihan. Beban istirahat.
71
FUTSAL COACHING MANUAL
Pelaksanaan
72
FUTSAL COACHING MANUAL
c. Latihan keseimbangan dengan bola 3 • Variasi menyebut angka dapat dilakukan oleh pelatih dengan focus
ke gerakan keseimbangan nya
• *Pelatih menyesuaikan jumlah pemain dengan bola
Noted: Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
Petunjuk Pelaksanaan:
• 1 pemain 1 bola*
• Pemain 1 Dribbling ( ) melewati cones ( ) & markers
( ) dengan aturan tidak boleh terkena
• Pelatih memberikan aba-aba “stop & menyebut angka 1”, maka
Petunjuk Pelaksanaan:
pemain berhenti men-dribble bola dan segera membuat gerakan
• Pelatih membagi pemain menjadi 2-6 kelompok*
balance dalam bentuk pesawat terbang (sikap kapal terbang)
• Pemain 1 melakukan gerakan keseimbangan
• Pelatih memberikan aba-aba “stop & menyebut angka 2”, maka
sesuai dengan kelompok nya masing-masing.
pemain berhenti men-dribble bola dan segera melempar bola ke atas,
lalu melompat untuk menangkap bola nya, serta mendarat dengan
• Setelah itu, pemain 1 menerima Passing bola dari pemain 1
keseimbangan (dribble bola – lempar – lompat – tangkap -
• Pemain 1 Dribbling bola ke area pemain 1C dan melewati nya
mendarat).
sampai area finishing untuk shooting ke arah gawang.
V
C
• Pelatih memberikan aba-aba “stop & menyebut angka 3”, maka V
gerakan keseimbangan
V
C
membuat gerakan balance berdiri dengan 1 kaki V
C
V
73
FUTSAL COACHING MANUAL
• *Pelatih menyesuaikan jumlah pemain dengan bola f. Latihan koordinasi dengan bola 6
Noted: Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
Petunjuk Pelaksanaan:
Pemain dibagi menjadi 5 pos, sbb;
Petunjuk Pelaksanaan: • Pos 1: Icky Shuffle + Lob + Dribbling
• Pemain 1 melakukan berbagai macam gerakan koordinasi dengan • Pos 2: Single Leg In & Out + Double Passing / One Touch Pass
ledder drills sesuai dengan kelompok nya masing-masing. • Pos 3: Two Forward One Back + Passing + Wall Pass
• Setelah itu, penjaga gawang Passing melempar bola atas/lob ke • Pos 4: One Footed Hop + Double Dribbling / Take Over
pemain 1 dan melakukan Controlling bola dengan baik • Pos 5: Two Footed Hop + Passing + Dribbling
menggunakan berbagai macam perkenaan badan/kaki. Noted:
• Setelah Controlling, Pemain 1 Dribbling bola ke area slalom pole • Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
dan melewati nya sampai area finishing untuk shooting ke arah • Perpindahan ke arah kanan
gawang.
• Pelatih dapat melakukan variasi gerakan koordinasi dan merotasi
antar kelompok nya
Noted: Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
74
FUTSAL COACHING MANUAL
Petunjuk Pelaksanaan:
Petunjuk Pelaksanaan:
• 1 pemain 1 bola
Dibagi menjadi 2 pos/kelompok;
• Pemain melakukan gerakan Ball Feelling/Dribbling bebas di area
• Pos 1; Kecepatan lurus + 1v1 + Finishing
yang sudah di tentukan
• Pos 2; Kecepatan rubah arah + 1v1 + Finishing
• Saat pelatih memberi aba-aba/kode “stop & run”, pemain
• Pelatih memberikan aba-aba/kode saat mendistribusikan bola ke
tinggalkan bola dan berlari sprint mencari bola pemain lain yang
arah tengah
terdekat
• Pemain dari 2 kelompok berlari dengan kecepatan untuk merebut
• Setelah berhasil mendapatkan bola dari pemain lain, maka pemain
booa dari tengah
melakukan gerakan Ball Feelling/Dribbling yang lain sesuai instruksi
• Pemain yang mendapatkan bola segera melakukan finishing
pelatih dan bersiap untuk mendengar aba-aba untuk melakukan
shooting untuk mencetak gol ke arah gawang
kecepatan.
Noted:
Noted:
Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
• Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
Dapat dilakukan variasi kecepatan dengan 2v2, 3v3, dan 4v4
• Dapat dilakukan variasi kecepatan dengan dribbling
75
FUTSAL COACHING MANUAL
Petunjuk pelaksanaan.
• Pelatih membagi pemain menjadi 2 kelompok untuk bermain dengan
Petunjuk pelaksanaan. 2 gawang.
• Pelatih Membagi pemain Menjadi 2 kelompok • Durasi waktu 4 – 6 menit
• Kelompok A untuk melakukan Driblling (melewati atau lari • Jumlah melakukan 6 – 8 repetisi
kebelakang pemain B) • 1 set
• Durasi waktu 40 – 60 detik • Rest 2 – 4 menit
• Jumlah melakukan 6 – 8 repetisi Noted: Perhatikan Teknikal. Durasi Waktu. Area dan Istirahat.
• 2 – 4 set
• Rest antar set 2 – 4 menit
Noted: Perhatikan Teknikal. Durasi Waktu. Area dan Istirahat.
76
FUTSAL COACHING MANUAL
c. Aerobic capacity endurance without the ball d. Speed with the ball
77
FUTSAL COACHING MANUAL
78
FUTSAL COACHING MANUAL
Tata Cara Pelaksanan: yaitu mengejar pemain No.2 dan berusaha mencegahnya melakukan
Pelatih memberikan aba-aba untuk memulai, dan pemain memulai sesuai penyelesaian akhir.
dengan gerakan yang sudah dikelompokan. Aktivitas 2
Perpindahan pemain dari Kelompok 1 ke 2, dari 2 ke 3 dan seterusnya sampai Ialah aktivitas yang sama dengan yang dilakukan seperti aktivitas 1 namun
semua pemain melakukan 5 aktivitas latihan yang ada sudah dengan adanya tekanan dari lawan.
*Hal yang perlu diperhatikan ialah durasi waktu, area, tekhnik serta waktu istirahat *Hal yang perlu diperhatikan ialah durasi waktu, area, tekhnik serta waktu istirahat
Latihan pengembangan kecepatan untuk contoh No.3 ialah aktivitás dengan Pelatih membagi pemain menjadi 6 kelompok
bola (seolah dalam permainan) yaitu aktivitas melakukan penyelesaian akhir Kelompok 1 / Push Up
(FINISHING/FINALISASI) Kelompok 2 / Sit Up
Tata Cara Pelaksanaan: Kelompok 3 / Back Up
Aktivitas 1 Kelompok 4 / Tricep Dips
Pemain No.5 melakukan dribbling dengan kecepatan dan melakukan Kelompok 5 / Lunges
penyelesain akhir kegawang yang dijaga No.1 setelah melakukan (baik gol Kelompok 6 / Squat
ataupun tidak) pemain tersebutt (No.5) langsung melakukan aktivitas lain
79
FUTSAL COACHING MANUAL
80
FUTSAL COACHING MANUAL
• Pos 1 : Pemain melakukan gerakan ledder drill • Pos 3; Pemain melakukan 2 V 2 maksimal sentuhan setiap pemain 3
• Pos 2 : Pemain melakukan gerakan melewati slalom sentuhan dan ada target gawang kecil
• Pos 3 : Pemain melakukan lompat dengan satu kaki di ring • Pos 4; Pemain melakukan Teknik dasar dan ada finishing dengan
• Pos 4 : Pemain melakukan lompat dengan 2 kaki ( lompat ke depan, shooting
lompat menyamping ) • Pos 5; Pemain melakukan kombinasi dengan 1 sentuhan passing, dan
• Pos 5 : Pemain melakukan lari Zigzag 1 kelompok yang tanpa bola melakukan jogging pindah tempat
• Di awali dengan pelatih membagi menjadi 5 kelompok • Pos 6; Pemain melakukan Teknik dasar menggiring bola.
• Seluruh pemain wajib melewati setiap pos yang sudah ada di lakukan • Dalam waktu 2-6 menit setiap kelompok melakukan perpindahan
tanpa ada istirahat dengan durasi 30 – 60 menit dengan denyut nadi pos/area, dilakukan sebanyak 2 – 6 set.
60-70% dari denyut nadi maksimal. • Durasi Latihan 20-60 menit dengan denyut nadi 60-85% dari denyut
nadi maksimal.
b. Latihan daya tahan (aerobic capacity)
c. Latihan daya tahan (aerobic capacity)
81
FUTSAL COACHING MANUAL
diagonal ( ). ke pemain 5 , setelah itu pemain 3 sprint • Pemain melakukan finishing sebanyak mungkin
diagonal menuju arah yang sama dengan passing tersebut dan begitu • Dalam 1 seri 40 detik – 2 menit dan dilakukan sebanyak 2 – 6 set,
juga akan di lakukan oleh pemain yang lain. istirahat antar set 3 – 5 menit.
• Latihan Kedua, pemain 2 dan 4 bersamaan melakukan passing • Durasi Latihan 30 menit dengan denyut nadi 85 – 100 % dari denyut
pararel ( ) ke pemain 3 dan 5 , setelah itu pemain 2 dan nadi maksimal.
b4 berlari ke tengah dan mengitari cones ( ).
• Setiap seri untuk Latihan 5 –10 menit dengan 2 – 6 set, waktu e. Latihan daya tahan (anaerobic)
istirahat 1 – 2 menit.
• Durasi Latihan 15 – 45 Menit dengan denyut nadi Latihan 60 – 85 %
denyut nadi maksimal (220 – umur atlet).
• Variasi Latihan: Gerakan tanpa bola atau berlari tanpa bola
melakukan gerakan lari menyamping, lari mundur, lari menyilang.
82
FUTSAL COACHING MANUAL
• Dalam 1 seri 3 – 7 menit dan dilakukan sebanyak 2 – 6 set, istirahat • Seri selanjutnya di lakukan dengan cara kebalikan dari yang pertama,
antar set 3 – 5 menit. yaitu pengulangan pertama adalah 30 meter dan kedua 25 meter dan
• Durasi Latihan 30 menit dengan denyut nadi 85 – 100 % dari denyut seterusnya sampai 10 meter.
nadi maksimal. • Waktu istirahat antar set 3 – 5 menit
• Variasi Latihan: Memulai pertandingannya dengan kick in. • Durasi Latihan 20 – 60 Menit, denyut nadi maksimal
• Variasi Latihan: Jogging bisa di ganti dengan lari mundur, lari
f. Latihan kecepatan menyamping.
g. Latihan kecepatan
83
FUTSAL COACHING MANUAL
melakukan menembak bola ke gawang (shooting). Lakukan dengan • 6. Sebelum melakukan gerakan menembak bola ke gawang
cepat untuk pergantian posisinya. (shooting), lakukan gerakan gerakan shock/break run dan
• Tiap seri melakukan selama 60 – 90 detik, 3 – 5 rept dan 2 – 3 set. menyelesaikan dengan tembakan bola ke gawang.
Istirahat antar set 2 – 3 menit. • Tiap seri 3 – 5 rept dan 2 – 3 set. Istirahat antar set 3 - 5 menit.
• Durasi Latihan 20 Menit, denyut nadi maksimal • Durasi Latihan 20 Menit, denyut nadi maksimal
• Variasi Latihan: Shooting dengan 1 sentuhan • Variasi Latihan: Lakukan gerakan lari menyilangkan kaki (side run).
84
FUTSAL COACHING MANUAL
• Pelatih membuat 3 pos, yang terdiri dari dua lompatan berbeda dan
satu koordinasi khusus dengan bola. Di pos pertama melakukan
85
FUTSAL COACHING MANUAL
lompatan menyamping (4 lompatan), pos dua melakukan menggiring Pelatih Membagi pemain Menjadi 4 kelompok
bola diantara cones, pos tiga melakukan lompatan ke depan dengan • Kelompok 1 jump
2 kaki. • Kelompok 2 shuttle run
• Pemain yang melakukan menggiring bola dapat memilih siapa yang • Kelompok 3 zig zag
di oper, setelah mengoper bola melakukan berlari di belakang • Kelompok 4 ladder drill
pemain yang menggiring bola. Pemain pertama yang menerima bola • Pelatih memberikan aba-aba “go/mulai” semua pemain di setiap
itu pemain yang melakukan tembakan bola ke gawang (shooting). kelompok melakukan gerakannya
Setelah itu memulai Kembali dan menunggu untuk giliran Noted: Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
selanjutnya dan melakukan pemutaran se arah jarum jam.
• Waktu istirahat antar set 3 menit b. Endurance training without the ball (aerobic capacity)
• Durasi Latihan 20 – 60 Menit, denyut nadi maksimal.
• Variasi Latihan: Lompatan dengan 1 kaki, menggiring bola bisa
dengan ball mastery
86
FUTSAL COACHING MANUAL
gerakan tipuan setelah itu melakukan passing ke arah teman yang d. Speed training with the ball (specific speed)
sudah melakukan gerakan yang sama.
Noted: Perhatikan Teknikal, Durasi Waktu, Area, dan Istirahat
87
FUTSAL COACHING MANUAL
e. Strength training without the ball (circuit training) f. Strength training with the ball (power)
Pelatih Membagi pemain Menjadi 6 pos: Pelatih Membagi pemain Menjadi 4 kelompok:
• Pos 1 tricep • Pemain 1 melakukan gerakan jumping squat. Setelah itu melakukan
• Pos 2 lunges dribbling
• Pos 3 weighted push up • Pemain 2 melakukan horizontal jump. Setelah itu melakukan
• Pos 4 standing one leg dumbble dribbling dan passing
• Pos 5 tricep chair • Pemain melakukan single leg bench hops. Setelah itu melakukan
3
88
FUTSAL COACHING MANUAL
6. USIA 21 TAHUN KE ATAS • Tiap seri masing-masing kelompok melakukan selama 5-10 menit
Latihan daya tahan aerobic dan anaerobic. Latihan kecepatan khusus dan dan berpindah pos/area sebanyak 2-4 set. Dengan waktu istirahat 1-
SAQ. Latihan kekuatan umum dan khusus. 2 menit.
a. Endurance training (aerobic capacity) • Durasi latihan 20-60 menit dengan denyut nadi 60-85 % dari denyut
nadi maksimal.
b. Endurance training (aerobic capacity)
89
FUTSAL COACHING MANUAL
Pelatih Membagi pemain Menjadi 2 kelompok • Bermain 2v2 + GK di area 20m x 20m.
• Kelompok A untuk bermain 4v4 di area 20m x 20m, dengan • Pemain menyerang berusaha mencetak gol ke gawang atau passing
membatasi sentuhan sebanyak 3 sentuhan, 2 sentuhan atau 1 diantara Marker disamping gawang pemain lawan, pemain bertahan
sentuhan. melindungi gawang dan merebut bola untuk bergantian menyerang.
• Kelompok B untuk bermain 3v1 dengan membatasi sentuhan • Tiap seri masing-masing kelompok melakukan selama 60-90 detik.
sebanyak 2 atau 1 sentuhan. sebanyak 3-5 repetisi dan 2-3 set. Dengan waktu istirahat 3 menit.
• Tiap seri masing-masing kelompok melakukan selama 3-7 menit dan
berpindah pos/area sebanyak 2-6 set. Dengan waktu istirahat 3
menit.
• Durasi latihan 30 menit dengan denyut nadi 85-100 % dari denyut
nadi maksimal.
90
FUTSAL COACHING MANUAL
e. Speed training (specific speed 1v1) f. Speed training (speed, agility and quickness)
• Bermain 1v1 + GK di area 20m x 20m. Pemain dibagi menjadi 4 pos, sbb;
• Pemain menyerang berusaha mencetak gol ke gawang, dan pemain • Pos 1: Front Jump + Zigzag Run + Sprint (Deceleration)
bertahan melindungi gawang dan merebut bola untuk bergantian • Pos 2: Lateral Jump + Shuttle Run 4x + Sprint (Deceleration)
menyerang. • Pos 3: Split Jump 4x L/R + Slide Step + Sprint (Deceleration)
• Tiap seri masing-masing kelompok melakukan selama 30 detik. • Pos 4: Acceleration-Deceleration
sebanyak 3-5 repetisi dan 2-3 set. Dengan waktu istirahat 3 menit. • Tiap seri masing-masing kelompok melakukan sebanyak 3-5 repetisi
dan 2-3 set. Dengan waktu istirahat 3 menit.
91
FUTSAL COACHING MANUAL
Pemain dibagi menjadi 8 pos, dan 4 kelompok sbb; Pelatih membagi pemain menjadi 3 kelompok*
• Pos 1: Push Up • Pemain 1 melakukan gerakan Lateral Jump 8x L/R. Setelah itu,
• Pos 2: Squat melakukan Doubble Passing dengan pemain 2 , dilanjutkan main
• Pos 3: AB Roller 1v1.
• Pos 4: lunges • Pemain 3 melakukan gerakan Barbell Jump Squat 4x. Setelah itu,
• Pos 5: Side Flank menerima bola dari pemain 4 , dilanjutkan dengan finishing untuk
• Pos 6: Hips shooting ke arah gawang .
• Pos 7: Dips • Pemain 5 melakukan gerakan Burpees 8x. Setelah itu, melakukan
• Pos 8: Step Up Doubble Passing dengan pemain 6 , dilanjutkan main 1v1.
• Perpindahan pemain dari pemain 1 ke 2, 2 ke 3, 3 ke 4 dan seterusnya • Tiap jenis latihan dilakukan 2-4 set, dengan waktu istirahat antara
sampai semua pemain melakuan 8 jenis latihan. 2-3 menit antar jenis latihan dan 3-5 menit antar set.
• Tiap jenis latihan dilakukan selama 20-40 detik, dengan istirahat • Perpindahan pemain dari pemain 1 ke 2, 2 ke 3, 3 ke 4 dan
aktif yaitu melakukan passing berpasangan selama 20-40 detik. seterusnya.
Diulang sebanyak 2-4 set.
• Pemain yang melakukan Passing berpasangan bertujuan sebagai
istirahat aktif setelah melakukan gerakan Strength.
92
FUTSAL COACHING MANUAL
BAGIAN V 2.4. Setiap jarak 20 meter yang telah ditempuh dan pada setiap akhir level
VO2MAX
2.2. Pada level 1, jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 > 60 > 55 59 - 55 54 - 50 54 - 50 49 - 45 49 - 45 44 - 40 < 45 < 40
kali bolak-balik.
2.3. Pada level 2 dan 3, jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam
93
FUTSAL COACHING MANUAL
B. KECEPATAN C. KEKUATAN
Kecepatan adalah kemampuan pemain untuk berpindah atau bergerak dari Kekuatan adalah kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal
satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang singkat atau secepat – dalam satu usaha. Hal ini dapat diukur dengan satu repetisi usaha maksimum
Panjang lapangan futsal hanya 20 meter. Hal ini menjadi salah satu faktor Cara mengukur kekuatan biasanya dilakukan di tempat khusus dengan alat
untuk menyesuaikan tes yang diberikan kepada pemain. Untuk melakukan tes khusus, seperti gym atau fitness center. Jenis tesnya biasa dikenal dengan 1
kecepatan ini dapat menggunakan tes sprint 20 meter. (satu) kali repetisi maksimal atau bisa disebut satu angkatan maksimal.
2. Tata Cara Tes Pengukuran Kecepatan Untuk di level terbawah atau usia pembinan yang belum diperbolehkan untuk
2.2. Pemain melakukan sprint atau berlari secepat mungkin dari start menuju menggunakan alat, maka ada jenis tes menggunakan berat badan sendiri atau
terbaik yang diambil untuk dikomparasikan dengan norma tes yang ada. Beberapa cara atau gerakan untuk melakukan tes pengukuran kekuatan
PA PI PA PI PA PI PA PI PA PI v Push up,
KECEPATAN
/ 20 M v Back up,
SPRINT 2,8 - 3,0 3,2 - 3,4 3,1 - 3,3 3,5 - 3,7 3,4 - 3,6 3,8 - 4,0 3,7 - 3,9 4,1 - 4,3 > 3,9
> 4,3
DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK
94
FUTSAL COACHING MANUAL
v Lunges, atau 2.1. Pemain duduk dengan tungkai lurus tanpa sepatu, sendal, atau alas kaki
3. Norma Tes Kekuatan 2.2. Kedua kaki rapat dengan alat tersebut
BAIK SEKALI BAIK SEDANG KURANG KURANG SEKALI
2.3. Pemain diminta membungkuk sejauh mungkin, sehingga kedua jari
KEKUATAN / PA PI PA PI PA PI PA PI PA PI
tangan bergeser di atas garis skla tersebut
MUSCLE
ENDURANCE >50 >40 41-49 31-39 33-40 22-30 25-32 13-21 < 25 >13 2.4. Jika memiliki alat serambi 15 cm, maka jarak yang dicapai oleh ujung jari
satunya ialah dengan metode tes sit and reach. Metode ini biasanya
E. KELINCAHAN
menggunakan alat khusus. Akan tetapi, bisa juga dengan alat yang
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dan posisi
dimodifikasi bila tidak ada alat yang dimaksud.
tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak sesuai situasi yang
95
FUTSAL COACHING MANUAL
Banyak metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran Daya ledak adalah produk dari kekuatan dan kecepatan. Daya ledak
kelincahan seseorang. Dalam futsal indonesia disepakati untuk merupakan kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam
menggunakan pengukuran tes dengan metode shuttle run atau berlari waktu yang amat singkat.
2. Tata Cara Tes Pengukuran Kelincahan Banyak metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran daya ledak
2.1. Start dilakukan dengan berdiri. seseorang, untuk futsal indonesia disepakati untuk menggunakan pengukuran
2.2. Pemain sprint atau berlari secepat mungkin dari start menuju garis finish tes dengan metode standing long jump atau dapat diarikan melopat sejauh
yang jaraknya hanya 5 (lima) meter. mungkin kearah depan dengan tumpuan kedua kaki tanpa ancang - ancang
2.3. Setiap pemain berlari bolak-balik sebanyak 8 (delapan) kali secepat 2. Tata Cara Tes Pengukuran Daya Ledak
2.4. Setiap pemain melakukan 2 (dua) kali percobaan dan hasil waktu terbaik 2.2. Lutut ditekuk sampai membentuk sudut 45 derajat dengan kedua tangan
3. Norma Tes Kelincahan 2.3. Kemudian pemain coba menolak ke depan dengan kedua kaki sekuat-
BAIK SEKALI BAIK SEDANG KURANG KURANG SEKALI
kuatnya dan mendarat dengan kedua kaki
PA PI PA PI PA PI PA PI PA PI 2.4. Setiap pemain diberikan kesempatan 3 kali percobaan dan hasil terbaik
KELINCAHAN
/ SHUTTEL
> 12 > 12,6
12,1 - 12,7 - 12,6 - 13,6 - 13,1 - 14,1 -
> 13,5 > 14,5
diambil sebagai hasil akhir.
RUN 12,5 13,5 3,0 14,0 13,5 14,5
DETIK DETIK DETIK DETIK
DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK DETIK
96
FUTSAL COACHING MANUAL
LEDAK
29 - 36 32 - 38 24 - 28 27 - 31 10 - 23 18 - 26
Area bertahan di dalam futsal dapat dibagi menjadi 3 area/wilayah, yaitu
> 36 CM > 38 CM < 10 CM < 18 CM
CM CM CM CM CM CM
danger area, warning area, dan safe area.
Danger Area
Warning Area
Safe Area
1. Danger Area
Danger area adalah area daerah pertahanan tim yang berada di wilayah 15
meter dari garis gawang
97
FUTSAL COACHING MANUAL
v Warna merah sebagai tanda di mana area tersebut sangat berbahaya v Warna kuning merupakan tanda bahwa area ini harus diperhatikan
v Di dalam area ini dibutuhkan koordinasi dan konsentrasi antar pemain. v Di dalam area ini dibutuhkan koordinasi dan konsentrasi pemain.
v Di dalam area ini bisa menggunakan dua tipe bertahan, yaitu man-to- Untuk menyesuaikan situasi yang terjadi.
man dan zone. v Di dalam area ini bisa menggunakan dua tipe bertahan, yaitu man-to-
v Sangat berbahaya, karena jarak pertahanan yang dekat dengan v Kondisi fisik sedikit terkuras karena area bertahan yang lebih luas.
v Akan lebih banyak tembakan atau shooting ke arah gawang. Safe Area adalah area yang yang berada di wilayah 25-40m dari garis
v Tingginya konsentrasi penjaga gawang sangat dibutuhkan. gawang.
2. Warning Area v Warna hijau sebagai tanda dimana area tersebut berada di daerah
Warning Area adalah area yang berada di wilayah 15-25 meter dari pertahanan lawan.
garis gawang. v Di area ini dibutuhkan koordinasi dan konsentrasi antar pemain.
98
FUTSAL COACHING MANUAL
v Di dalam area ini bisa menggunakan dua tipe bertahan, yaitu man-to- 1. Man to Man (Pertahanan Individu)
man dan zone. Tipe pertahanan man to man atau satu lawan satu mengharuskan setiap
v Area ini bisa digunakan pada saat situasi tertinggal atau pemain bertahan menjaga atau menempel satu pemain penyerang.
membutuhkan kemenangan, bisa juga dilakukan pada situasi lawan Poin-poin penting tipe bertahan man to man adalah:
Kelebihan: v Objek bukan hanya bola, tetapi juga lawan dan ruang.
v Bisa membuat lawan melakukan kesalahan dalam menyerang. v Tidak ada pelapis (cover)
v Dapat merebut bola dengan cepat. v Pertahanan individu bisa menjadi sebab lawan membuat kesalahan.
v Lawan tidak dapat berkembang dalam membangun serangan. v Dalam pertahanan individu dapat juga situasi bertukar lawan (situasi
v Di dalam area ini bisa menekan dan merebut bola dari lawan untuk blocking atau terlewati).
menciptakan gol karena dekat dengan gawang lawan. Kelebihan sistem bertahan man to man:
v Area bertahan sangat luas. v Mudah untuk menyesuaikan dalam perubahan situasi permainan.
Sistem bertahan di dalam futsal dapat dibagi menjadi empat tipe bertahan, Kekurangan sistem bertahan man to man:
yaitu man to man (individu), zone (daerah), mix (gabungan), dan alternative v Pemain perlu memiliki kondisi fisik yang sangat baik.
(kekurangan jumlah).
99
FUTSAL COACHING MANUAL
v Tidak ada pelapis (cover) karena setiap pemain bertanggung jawab Poin-poin penting sistem bertahan zone adalah:
v Situasi akan berbahaya apabila lawan melakukan blocking. v Pendukung organisasi dalam quick attack atau serangan cepat.
v Dibutuhkan konsentrasi tinggi dan komunikasi yang baik. v Mengurangi kelelahan fisik, dibandingkan tipe bertahan yang lain.
Gambar 2.1 Contoh Tipe Bertahan Man to Man v Mengurangi jumlah pelanggaran tim.
100
FUTSAL COACHING MANUAL
Sistem bertahan mix merupakan tipe bertahan gabungan antara man to man
101
FUTSAL COACHING MANUAL
alternative:
v Dibutuhkan koordinasi antar pemain sehingga mereka bisa membuat
Keterangan: diri.
v Pemain bertahan nomor 1 ditugaskan untuk melakukan penjagaan v Adaptasi perubahan situasi permainan lawan.
situasi pemain penyerang melakukan power play atau terdapat satu pemain
Gambar 2.5 Contoh sistem bertahan alternative 1-2.
102
FUTSAL COACHING MANUAL
Kick in adalah keadaan saat pemain lawan yang mendekati titik bola untuk
melakukan tembakan/shooting. Gambar 3.2 Pergerakan defense ketika bola dan/atau pemain tim lawan
bergerak.
103
FUTSAL COACHING MANUAL
Keterangan: Keterangan:
v Pemain bertahan nomor 1 menjaga di antara titik bola dan in line v Pemain bertahan nomor 1 berada di antara titik bola dan second
v Apabila bola diumpan ke pemain penyerang nomor 4, maka pemain v Fokus pada lawan dan area.
bertahan nomor 2 yang mendatangi atau menekan bola yang berada 2. Corner Kick (Tendangan Sudut)
pada pemain penyerang nomor 4. Sistem bertahan saat corner kick atau tendangan sudut dapat dibagi
Namun, posisi awal bertahan saat kick in berbeda jika tidak ada pemain tim menjadi dua, yaitu area dan man to man.
Gambar 3.3 Posisi awal defense set play kick in. Gambar 3.4. Posisi awal defense set play corner kick dengan menjaga area
104
FUTSAL COACHING MANUAL
Gambar 3.6. Posisi awal defense set play saat free kick
Keterangan:
v Situasi ketika free kick terjadi di bawah 10 meter dari garis gawang.
v Ketika defense set play man to man dilakukan, maka setiap pemain
lawan.
105
FUTSAL COACHING MANUAL
BAGIAN VII
A. PEMBAGIAN AREA
106
FUTSAL COACHING MANUAL
Green Zone / Zone 3 v Sistem ini menawarkan banyak sekali kemungkinan dalam variasi
v Masing-masing pemain diatur sesuai kemampuanya. serangan, sehingga ada banyak pilihan pergerakan dan solusi untuk
v Posisi akhir dalam penyelesaian serangan membentuk segitiga. menembus pertahanan lawan.
v Setidaknya satu orang harus berada di D-area atau second post v Posisi tubuh dan kesigapan yang benar adalah kunci terbaik untuk
lawan. pemain membaca pertahanan lawan. Selain itu, pemain juga harus
v Efektif dan efisien dalam melakukan penyelesaian serangan. memilih gerakan yang tepat untuk mengeksekusi peluang yang ada.
B. SISTEM MENYERANG v Konsep bermain dengan jarak yang dekat dan ideal adalah salah satu
1. Sistem 4–0 pilar dari sistem ini untuk mendapatkan ruang kosong di belakang
v Sistem 4–0 adalah sistem menyerang dengan 4 (empat) pemain di dalam punggung lawan dan selalu menimbulkan kepada pemain bertahan.
lapangan hampir membentuk garis sejajar atau posisi yang melengkung. v Dalam pengorganisasian sistem ini, pemain harus mengikuti
v Koordinasi yang istimewa di antara empat pemain. pengembangan dalam koordinasi 2 (dua) pemain dan pada akhirnya bisa
v Fundamental membaca dan membuat keputusan dengan melihat celah di dengan koordinasi 4 (empat) pemain.
baris pertahanan lawan agar tepat dalam pengembilan keputusan, v Rekrut pemain yang memiliki kemampuan yang baik dan pergerakan
v Setiap pemain tanpa bola harus selalu menawarkan jalur passing dengan Target Sistem 4–0
posisi yang terlihat atau tujuan bola (target area) yang terbuka kepada v Menciptakan ruang kosong di belakang garis pertahanan lawan.
107
FUTSAL COACHING MANUAL
v Menciptakan situasi bermain bertahan satu garis atau hampir segaris v Lawan dibiarkan tanpa covering.
agar tercipta ruang kosong dan tidak ada pemain lawan yang melapisi v Sistem bertahan man to man yang dilakukan lawan menyebabkan
v Melakukan pergerakan yang berkesinambungan agar pemain lawan serta v Lebih mudah menciptakan ruang kosong dan menang jumlah pemain.
organisasi pertahanan tidak seimbang dan kelelahan. v Memanfaatkan situasi ruang kosong dan menang jumlah pemain untuk
v Mempertahankan penguasaan bola dengan baik agar memberikan lebih melakukan penyelesaian serangan.
v Di saat melakukan penguasaan bola, maka otomatis tim mengontrol v Sistem tidak berjalan jika tim tidak memiliki kapasitas taktis yang baik
tempo dan ritme permainan. karena pemain harus terus menerus konsentrasi membaca permainan.
v Menciptakan situasi menang jumlah pemain atau poisisi yang v Diperlukan banyak latihan bagi para pemain untuk bergerak dalam
Kelebihan Bermain 4–0 v Sulit dilakukan untuk tim yang tidak memiliki level teknik, taktik, dan
v Kinerja kelompok lebih teratur karena lebih bergantung pada gerakan fisik yang baik.
kolektif daripada aksi individu. v Sangat mudah jatuh ke dalam permainan pasif tanpa kedalaman jika para
v Ini memungkinkan tim dapat mengatur kecepatan tempo permainan, pemainnya tidak memamhami filosofi penyerangan.
dengan penguasaan bola yang lama. v Tidak ada ruang kosong jika lawan bertahan terlalu dalam.
v Ideal digunakan jika tim lawan memberikan tekanan di area 1 (red zone) v Tim lawan akan melakukan sedikit covering di pertahanan sendiri jika
atau area 2 (yellow zone). bola hilang ketika mulai membangun serangan.
108
FUTSAL COACHING MANUAL
v Kelelahan secara fisik pemain akan dialami karena terus bergerak v Pivot berguna untuk menahan bola di area pertahanan lawan untuk
dengan ataupun tanpa bola. diberikan kembali ke rekan yang melakukan penetrasi dari lini tengah,
v Setiap pemain memerlukan kontrol bola yang sempurna. sisi lapangan, ataupun belakang
v Membutuhkan sinkronisasi antar pemain yang sempurna. v Pivot berperang untuk menarik lawan ke samping agar di tengah terjadi
Contoh Gerak Sistem 4–0 ruang kosong untuk ala ataupun anchor.
v Pivot juga bisa turun ke area sendiri untuk memberikan bantuan kepada
arah bola.
Tugas Pivot
v Pivot bergerak dari sisi ke sisi dan dalam hal ini tidak ada rotasi pivot
109
FUTSAL COACHING MANUAL
v Menjalankan kombinasi bermain menyerang seperti through pass, v Kemampuan yang kurang baik dari pivot dalam hal control, shielding,
splitting pass, wall pass, lob pass dan overlap. timing passing dan shooting akan mengakibatkan sistem menyerang
Kelebihan Bermain 3–1 tidak berjalan dengan baik.
v Rotasi bisa dilakukan dimungkinkan tanpa menggangu posisi bermain Contoh Pergerakan Sistem 3–1
v Seranga balik kemungkinan kecil terjadi jika bola berhasil direbut lawan
ritme permainan.
v Sistem tidak berjalan jika tim tidak memiliki kapasitas taktis yang baik
110
FUTSAL COACHING MANUAL
berkolaborasi membentuk lengkungan untuk membuka ruang agar tercipta v Dengan dukungan dua pemain akan lebih cepat untuk melakukan
Target Sistem 1–3 v Serangan balik kemungkinan kecil terjadi jika bola hilang karena pemain
v Anchor selalu memiliki pilihan passing vertikal, diagonal, horizontal, atau pada posisi anchor telah berada di belakang untuk memperlambat
v Jarak anchor dengan tiga pemain lainnya disarankan tidak terlalu v Lebih banyak penguasaan bola berarti menentukan tempo dan ritme
berdekatan karena apabila terjadi intercept akan tersedia ruang yang permainan dalam melakukan serangan.
v Tiga pemain bertugas membongkar pertahanan lawan dengan ataupun v Sistem jarak passing yang jauh menyebabkan resiko kesalahan passing
v Selalu berusaha membentuk segitiga dalam konsep menyerang meluas v Kurangnya kesabaran dalam rotasi permainan menyebabkan mininmnya
v Posisi tubuh dan kesigapan yang terbuka sebelum dan sesudah v Setiap pemain harus memliki kualitas passing, shielding dan shooting
Kelebihan Bermain 1–3 v Sistem ini sulit berjalan ketika lawan melakukan high pressing pada
111
FUTSAL COACHING MANUAL
menciptakan ruang untuk rekan setim atau untuk diri sendiri pemain Contoh Pergerakan Sistem 1–3
menciptakan gol.
112
FUTSAL COACHING MANUAL
v Free kick indirect (maksimal 4 (empat) sentuhan rangkaian) 4. Kriteria Set Play (Eksekutor)
v Penalty v Tiga pemain lain dalam lapangan membuat gerakan untuk menciptakan
Tujuan utama dalam pertandingan adalah mencetak gol. Gol melaui set play v Body feint atau gerak tipuan tubuh
lebih banyak tercipta di dalam area pertahanan lawan. Namun tidak menutup v Memutuskan membuat penyelesaian serangan
kemungkinan gol dapat diciptakan dari dalam area pertahanan sendiri. v Mengutamakan akurasi sebelum power dalam penyelesaian serangan
v Disguise pass atau operan tipuan (menggunakan pandangan, mata, gerak 5. Keberhasilan Set Play
tubuh, kaki, dan tangan) v Singkronisasi waktu saat reaksi antara seluruh pemain.
v Choice of pass atau pilihan passing (datar, setinggi lutut, setinggi kepala, v Sinkronisasi waktu yang tepat.
dan lob pass) v Hal penting yang harus dicatat adalah passing atau tidak tergantung
v Reinvolved as executor atau segera terlibat kembali dalam permainan v Membutuhkan pemahaman yang baik antar sesama pemain
menjadi eksekutor.
113
FUTSAL COACHING MANUAL
keadaan momen satu ke momen yang lainnya. Transisi iala momen paling
krusial dalam permainan ketika merebut atau kehilangan bola. Dalam futsal,
momen transisi ini adalah momen cepat dalam permainan karena terjadi
Situasi transisi regaining the ball langsung dilakukan ketika bola direbut dari
lawan dan tidak ada tekanan saat menguasai bola dan bergerak ke depan
membuka ruang bebas untuk menerima bola. Ada dua situasi yang harus
dipahami, yaitu:
114
FUTSAL COACHING MANUAL
1. Counter Attack memulai serangan balik. Ini hampir pasti datang dari tangan mereka, dan
Counter attack adalah kondisi saat tim melakukan serangan balik dengan mereka akan membutuhkannya pertimbangkan arah, mempercepat dan
mengeksploitasi ruang di depan dan belakang lapangan. Kemampuan tim atau pembobotan operan mereka kememastikan bahwa kepemilikan adalah tidak
individu yang memanfaatkan peluang dengan cepat dan tepat menyerang ke kalah. (Learning, 2013, hal. 35).
daerah lawan saat lawan tidak menguasai bola agar lawan tidak punya Semua pemain, termasuk penjaga gawang, harus mengembangkan 'naluri'
kesempatan untuk mengerorganisasi pertahanan. Tujuan counter attack kapan harus melawan saat lawan menyerang. Dari segi teknis, kemampuan
adalah untuk menciptakan gol dengan cepat memanfaatkan ruang atau pemain berlari cepat dengan bola untuk memberikan serangan yang cepat
ketidakstabilan posisi pemain lawan. dengan gerakan efektif dan dukungan pemain lainnya saat tidak memiliki
Konsep serangan balik adalah bereaksi dengan cepat untuk mendapatkan gol bola harus dilatih dan dikuasai.
setelah merebut bola. Selama transisi ini, posisi pemain lawan yang bertahan 2. Tiga cara melakukan counter attack:
mungkin tidak teratur sehingga kemungkinan rusaknya konsentrasi untuk v Dribbling dan shooting bola dengan cepat ke arah gawang (gambar 1).
kembali ke posisi. Situasi ini dapat dimanfaatkan tim untuk menciptakan v Melakukan permainan cepat, dengan 3 atau 4 kali passing diakhiri
peluang mendapatkan gol. Jika dilakukan dengan baik, dan dengan kecepatan, dengan shooting (gambar 2).
peluang untuk mencetak gol dapat ditingkatkan. v Dengan permainan direct pass ke pertahanan lawan baik melalui penjaga
Penjaga gawang bisa menjadi kunci serangan balik. Serangan balik sering gawang atau pemain yang merebut bola (gambar 3)
dimulai dengan aman dan cepat dari akurasi distribusi bola yang baik oleh
115
FUTSAL COACHING MANUAL
Gambar 1 Gambar 3
Gambar 2
Gambar 4
116
FUTSAL COACHING MANUAL
3. Restart jika garis pertahanan rendah, menguasai bola kembali untuk rebuild up atau
Restart adalah kondisi saat tim membangun kembali serangan dengan memainkan bola selama mungkin tidak menutup kemungkinan untuk
terstruktur karena tidak dapat melakukan counter attack. Tujuan restart melakukan counter attack dengan direct pass.
adalah memastikan alur bola aman dalam penguasaan dan melakukan B. TRANSISI KETIKA KEHILANGAN BOLA
serangan dengan terstruktur untuk membongkar pertahanan lawan. Semua Fase paling berbahaya dalam pemainan futsal yaitu peralihan kondisi saat tim
pemain harus menyebar sehingga membuat area permainan menjadi lebih kehilangan penguasaan bola dari menyerang ke bertahan. Ketika kehilangan
luas dan dapat menguasai bola selama mungkin. Pilihan untuk melakukan panguasaan bola, tim perlu mengatur kembali posisi untuk bertahan. Jika tim
restart atau ball possession muncul dari kemampuan tim dalam mengenali tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan bola kembali dalam
situasi tim lawan dalam mengorganisasi pertahanan ketika kehilangan bola beberapa detik pertama setelah kehilangan panguasaan bola, lebih baik
atau dengan kata lain kecepatan dalam mengatur ulang posisi bertahan. pemain cepat kembali ke posisinya untuk bertahan. Tujuannya adalah untuk
Restart ini sangat erat kaitannya dengan filosofi bermain tim itu sendiri. mendapatkan pertahanan terorganisir ke posisi terbaik dan memperlambat
Seperti halnya tim Inggris yang terkenal dengan kick and rush setelah aliran bola untuk masuk ke daerah pertahanan.
merebut bola, tending, dan lari. Penanaman filosofi bermain sangat penting 1. Pressure
untuk usia-usia pemain muda atau dimulai dari usia dini. Pilihan-pilihan di Pressure adalah sebuah kondisi saat tim kehilangan bola lalu melakukan
atas tergantung dari situasi yang tercipta, terutama ruang dan posisi pemain, penjagaan dengan cara menekan lawan, menutup ruang, dan jalur passing
baik posisi pemain menyerang dan bertahan. Jika pemain bertahan merebut atau dribbling ke depan. Tujuan pressure adalah merebut bola kembali
bola dengan garis pertahahan tinggi atau high pressure akan memungkinkan dengan cepat atau minimal memutus serangan lawan dengan cepat dan untuk
untuk melakukan counter attack dengan dribbling dan shooting. Akan tetapi,
117
FUTSAL COACHING MANUAL
menguasai bola kembali atau menurunkan intensitas permainan agar tidak pemain dalam bertahan (overload) untuk memastikan gawang aman dari
terjadi counter attack. serangan lawan. Selain itu reorganisasi bertujuan untuk menunda serangan
Pemahaman pemain mengenai posisi dan jumah keunggulan pemain menjadi tim lawan dan mendapatkan waktu untuk mengatur pertahanan tim. Ruang
kunci dalam kefektifan memutus aliran bola. Efektifitas paling utama pemain terbatas yang tersedia di lapangan futsal dapat membuat garis pertahanan
dalam melakukan transisi ketika terjadi kehilangan bola adalah reaksi dari terorganisir dengan cepat.
posisi pemain terdekat dengan bola yang langsung melakukan tekanan Kunci utama dalam reorganisasi adalah kecepatan pemain untuk kembali ke
kepada lawan agar lawan tidak dapat berpikir untuk melakukan counter wilayah pertahanan atau danger area untuk membuat situasi bertahan
attack. kolektif. Pemain bertahan memaksa pemain lawan untuk bermain dengan
Resiko terbesar dalam melakukan pressing adalah seringnya terjadi kaki yang lebih lemah dan mengarahkan permainan ke
bola dapat membuka ruang untuk tim lawan menusuk ke area pertahanan
karena memaksa pemain bertahan untuk tetap ada di daerah lawan dan
2. Reorganisasi
Reorganisasi adalah sebuah kondisi saat tim kehilangan bola lalu melakukan
118
FUTSAL COACHING MANUAL
REFERENSI
119
Forum Diskusi Pelatih Futsal Indonesia
Andri Irawan. M.Pd Muhammad Triyoga Irsan Tena Wahyudin Ageng Guntoro
Dr. Efraim Ferdinand Bawole. M.Th Wahyu Triyanto Mohammad Lily Alfisyahrin Ade Lesmana M. Bagus Widya Pura Nugraharja
Fandy Frima Dana Butarbutar Achmad Syaibani Ade Nurhadi Panca Fauzi
Eko Prabowo, M.Pd Edy Susanto Deny Handoyo Ayi Muhammad Yusuf
Adil Hussein Sayan Karmadi Yos Adi Wicaksono Hidral Abdurahman
Azhar Rahman Dadang Iskandar Naim Hamid Ananda Aprizal
Nur Fitranto, M.Pd Yolla Hendro Sugeni, S.Pd Julinur Hafid Dhedy Ahadiat Putra
Maya Muharina Fajriah, S.Pd Eka Sanjaya S.E Affri Apdalah Ilham Mulyawan