Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMAN

BUDGETING: PLANNING AND CONTROL

RPS 5

Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., AK., M.Si.

Disusun Oleh:
I Made Lopa Rustiana (1907531257)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 200
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada Kami, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi
Manajemen dengan materi Budgeting: Planning And Control.

Penulis berharap Makalah Akuntansi Manajemen yang telah disusun ini dapat
memberikan sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari
bahwa Makalah Akuntansi Manajemen ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari
para pembaca.

Denpasar, 5 Maret 2021

Penulis
A. PERANAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Anggaran adalah rencana keuangan yang dibuat untuk tujuan masa depan
denganmengidentifikasi tindakan yang diperlukan dalam pencapaiannya. Anggaran ini
berupa rencanatertulis yang mengenai kegiatan bisnis dan dinyatakan dalam satuan
kuantitatif. Semua bisnisataupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
keuangan memerlukan anggaran untukperencanaan dan pengendalian aktivitas yang
dilakukan.

Perencanaan dan pengendalian sangat penting bagi perusahaan, perencanaan


danpengendalian memiliki keterkaitan satu sama lain. Perencanaan merupakan
pandangan yangorientasinya ke keadaan yang akan datang guna melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukanagar dapat mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan sedangkan
pengendalian lebih melihatkeadaan sebelumnya untuk menentukan apakah yang
sebenarnya terjadi, dan melakukanperbandingan hasil yang diperoleh dengan hasil
yang direncakan sebelumnya. Kemudian,perbandingan tersebut dapat digunakan untuk
menyesuaikan anggaran yang digunakan untukpengambilan keputusan dan rencana di masa
depan

Anggaran memiliki peran penting dalam perencanaan, pengendalian, dan


pembuatankeputusan. Anggaran juga berfungsi untuk memperbaiki komunikasi dan
koordinasi, suatuperanan yang menjadi semakin penting, seiring dengan
berkembangnya ukuran perusahaan.Dalam perencanaan, anggaran adalah salah satu
komponen penting yang di siapkan setelahdibuatnya rencana strategis. Rencana
strategis dibuat untuk mengidentifikasi strategi-strategiuntuk aktivitas dan operasi dimasa
depan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Maka daritujuan rencana strategi tersebut
dapat disusun dasar anggaran.

Dalam pengendalian, anggaran di gunakan sebagai rencana tindakan nyata


yangdiperlukan untuk pencapaian target peningkatan di masa depan seperti membandingkan
hasilyang di peroleh sekarang dengan hasil yang direncanakan selanjutnya.
Apabila terdapatperbedaan maka itu merupakan umpan balik yang menunjukan
situasinya di luar kendali.Sehingga perlu di identifikasi penyebabnya dan langkah
apa selanjutnya diambil untukmemperbaiki situasi.

B. JENIS-JENIS ANGGARAN
Ada berbagai jenis anggaran yang harus dimiliki oleh perusahaan. Jenis-jenis anggaran
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang dibuat untuk memprediksi penjualan di
masa yang akan datang dan di dalamnya berisi seluruh jenis barang yang akan dijual,
harga, jumlah, waktu, dan tempat penjualan.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi berisi tentang seluruh rencana unit perusahaan yang kelak hendak
diproduksi dalam periode anggaran. Anggaran produksi juga adalah landasan dari suatu
pembuatan anggaran biaya produksi yang di dalamnya ditentukan berdasarkan rencana
dan juga penjualan atau persediaan yang sebelumnya sudah direncanakan seperti biaya
dasar produksi, tenaga kerja, bahan baku, dan pabrik.
3. Anggaran Biaya Produksi
Mulyadi (2000) berpendapat bahwa anggaran produksi adalah suatu rencana dari berbagai
biaya yang terjadi untuk bisa mengolah bahan baku menjadi produk yang siap jual.
Sedangkan Aliminsyah (2003) menjelaskan bahwa biaya produksi adalah rencana biaya
produksi yang terjadi dalam kurun waktu satu periode tertentu di masa depan. Umumnya,
satu periode dalam penyusunan anggaran diartikan sebagai satu tahun anggaran.
4. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku adalah anggaran yang direncanakan secara lebih terperinci
atas jumlah unit bahan mentah yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses produksi
selama periode yang akan datang, sebagai suatu dasar untuk menyusun budget belanja
bahan mentah dan budget biaya bahan mentah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
bahan baku yang digunakan oleh suatu pabrik secara tradisional terbagi menjadi bahan
langsung dan bahan tidak langsung.
5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pada prinsipnya, tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja di pabrik yang secara
langsung terlibat pada seluruh proses produksi dan biayanya akan dikaitkan pada biaya
produksi atau barang yang diproduksi. Anggaran upah tenaga kerja langsung merupakan
anggaran yang direncanakan secara detail tentang upah yang akan dibayarkan oleh tiap
tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang.
6. Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran overhead pabrik berisi tentang perencanaan biaya overhead pabrik selama
periode anggaran dan bisa digunakan untuk laporan penyusunan anggaran kas serta laba-
rugi. Biasanya, anggaran ini akan meliputi berbagai biaya yang harus dikeluarkan dalam
pemakaian bahan tambahan, biaya tenaga kerja tidak langsung, pengawasan mesin
produksi, pajak, asuransi, sampai pada fasilitas lain yang dibutuhkan dalam suatu proses
produksi.
7. Anggaran Persediaan
Pada umumnya, anggaran persediaan akan memuat seluruh hal mengenai suatu
persediaan dalam periode tertentu. Di dalamnya, perusahaan akan membuat perencanaan
anggaran persediaan secara detail, mulai dari nilai persediaan dan jumlah persediaan yang
masih tersedia dalam periode yang akan datang.
8. Anggaran Program
Anggaran program merupakan anggaran operasional atau kegiatan perusahaan
berdasarkan seluruh program utama perusahaan yang berbentuk jenis produk, seperti
program pengembangan dan juga penelitian. Anggaran ini dibuat untuk membantu
perusahaan dalam menganalisa kesesuaian setiap program yang dijalankan perusahaan.
9. Anggaran Pertanggungjawaban
Anggaran pertanggungjawaban merupakan anggaran yang didalamnya terdapat anggaran
operasional atau kegiatan perusahaan yang disusun berdasarkan pusat
pertanggungjawaban perusahaan. Umumnya, anggaran ini berfungsi sebagai alat
pengendali yang digunakan untuk seluruh bagian manajer perusahaan.
10. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran pengeluaran modal berisi tentang seluruh prediksi perubahan aktiva tetap oleh
suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Anggaran ini dibuat atas dasar estimasi
penjualan dan dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan anggaran kas, overhead pabrik,
dan biaya non produksi.
11. Anggaran Kas
Anggaran ini berisi tentang estimasi sumber dan penggunaan kas dalam kurun waktu
tertentu. Selain itu, anggaran ini juga berisi anggaran operasi dan anggaran pengeluaran
modal, serta dimanfaatkan sebagai suatu dasar dalam menyusun anggaran neraca.
Sementara itu, anggaran ini juga sering dimanfaatkan untuk membantu menjaga likuiditas
perusahaan.
12. Anggaran Laba-Rugi
Anggaran laba-rugi dibuat berdasarkan anggaran operasi yang didalamnya berisi prediksi
laba-rugi perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, anggaran ini juga bisa
dimanfaatkan untuk dasar perencanaan anggaran neraca.

13. Anggaran Neraca


Anggaran neraca merupakan anggaran yang di dalamnya berisi tentang rencana keuangan
atau aktiva, utang, dan modal perusahaan di awal dan di akhir periode. Anggaran neraca
disusun berdasarkan hasil anggaran kas dan anggaran laba-rugi, serta dapat dimanfaatkan
sebagai dasar dalam pembuatan anggaran perubahan posisi keuangan.
14. Anggaran Posisi Keuangan
Anggaran terakhir yang wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah anggaran posisi
keuangan. Anggaran ini berisi tentang suatu rencana perubahan utang, aktiva, dan modal
perusahan selama periode anggaran ditetapkan. Dalam menyusun anggaran posisi
keuangan, pihak perusahaan bisa melihat hasil anggaran neraca yang sebelumnya telah
dibuat.

C. DIMENSI PERILAKU DARI ANGGARAN

Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja manajer. Bonus, kenaikan gaji, dan
promosi adalah hal yang dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer untuk mencapai atau
melampaui tujuan yang direncanakan. Perilaku positif muncul ketika tujuan tiap manajer
sejalan dengan tujuan organisasi dan manajer memiliki penggerak untuk mencapainya.
Sejalannya tujuan manajerial dan tujuan organisasi sering disebut sebagai kesesuaian tujuan
(goal congruence). Jika anggaran tidak dikelola dengan baik, para manajer tingkat bawah
dapat menggagalkan tujuan organisasi. Perilaku disfungsional (dysfunctional behavior)
adalah perilaku individual yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi. Sistem
anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan secara utuh
dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak. Penelitian dan praktik telah
mengidentifikasi beberapa fitur penting yang mendorong perilaku positif pada tingkat yang
wajar.

 Fitur penting yang mendorong prilaku positf pada tingkat wajar, yaitu:
1. Umpan balik yang seiring atas kinerja
Para manajer perlu mengetahui kinerja mereka berjalan sejalan dengan berlalunya tahun.
Dengan menyediakan laporan kinerja secara sering dan tepat waktu, mereka akan
mengetahui keberhasilan usaha mereka selama ini dengan tujuan mengambil tindakan
korektif dan mengubah rencana sebagaimana diperlukan.
2. Insentif Uang dan Non Uang
Sistem anggaran yang baik akan mendorong perilaku yang sesuai dengan tujuan. Cara
yang digunakan organisasi untuk mempengaruhi manajer agar melakukan lebih banyak
usaha dalam mencapai tujuan organisasi disebut insentif. Insentif uang (monetary
incentive) digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seorang manajer untuk
melalaikan dan membuang-buang sumber daya dengan menghubungkan kinerja anggaran
pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan adalah sanksi ekonomi
terbesar untuk kinerja yang buruk. Orang juga dapat termotivasi dengan faktor intrinsik
psikologis dan sosial, seperti kepuasan bila pekerjaan dilakukan dengan baik,
penghargaan, tanggung jawab, harga diri, dan sifat pekerjaan itu sendiri. Insentif bukan
uang (nonmonetary incentive) termasuk memperkaya pekerjaan, meningkatkan tanggung
jawab dan otonomi, program penghargaan non-uang, dan lain-lain dapat digunakan untuk
meningkatkan sistem pengendalian anggaran.
3. Anggaran Partisipatif
Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta
dalam pembuatan anggaran dari pada membebankan anggaran kepada manajer tingkat
bawah. Anggaran partisipatif memiliki 3 potensi masalah.
a. Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Beberapa manajer mungkin cenderung menyiapkan anggaran terlalu tinggi atau
terlalu ketat. Karena tujuan yang dianggarkan cenderung menjadi tujuan manajer saat
partisipasi dimungkinkan, membuat kesalahan semacam ini dalam menyiapkan anggaran
dan dapat menurunkan penurunan tingkat kinerja.
b. Membuat kelonggaran dalam anggaran (sering disebut sebagai menutupi anggaran)
Kelonggaran Anggaran (budgetary slack) atau menutup anggaran muncul ketika
seorang manajer memperkirakan pendapatan rendah atau meninggikan biaya dengan
sengaja.
c. Partisipasi Semu.
Masalah ketiga dengan partisipasi muncul ketika manajer puncak menerapkan
pengendalian jumlah atas proses penganggaran sehingga hanya mencari partisipasi palsu
dari para manajer tingkat bawah. Praktik ini dinamakan partisipasi semu.
4. Standar yang realistis
Tujuan yang ada dalam anggaran digunakan untuk mengukur kinerja. Jadi, tujuan ini
harus sesuai kondisi dan harapan-harapan yang realistis. Anggaran seharusnya
mencerminkan realita operasional seperti tingkat aktivitas aktual, perubahan musiman,
efisiensi, dan tren ekonomi umum. Anggaran fleksibel digunakan untuk memastikan
bahwa biaya yang dianggarkan dapat secara realistis dibandingkan dengan biaya untuk
tingkat aktivitas aktual. Anggaran sementara seharusnya mencerminkan pengaruh
musiman. Pemotongan anggaran seharusnya berdasarkan pada peningkatan yang
direncanakan dalam hal efisiensi dan bukan hanyalah penurunan tanpa standar tertentu.
5. Kemampuan Mengendalikan Biaya
Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggung jawab atas biaya-biaya yang
dapat mereka kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya
yang tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Sebagai contoh, para manajer divisi
tidak memiliki kuasa untuk mengotorisasi biaya di tingkat korporasi, seperti penelitian
dan pengembangan, serta gaji para manajer tingkat atas.
6. Berbagai Ukuran Kinerja
Sering kali, organisasi kerap membuat kesalahan dalam penggunaan anggaran sebagai
satu-satunya ukuran mereka akan kinerja manajerial. Ketika ukuran keuangan atas kinerja
menjadi ukuran yang penting, penekanan yang berlebihan dapat mengarah pada bentuk
perilaku yang disfungsional yang disebut memerah sumber daya perusahaan (milking de
firm) atau eksploitasi (myopia). Perilaku eksploitasi muncul ketika seorang manajer
mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja anggaran dalam jangka pendek, tetapi
membawa pengaruh buruk jangka panjang bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting Buku 1. Thomson: South-
Western.

https://idoc.pub/documents/peranan-anggaran-dalam-perencanaan-dan-pengendalian-
34m7xr03qp46

Ismail, Ibnu. 2020. Jenis-jenis Anggaran yang Harus Dimiliki Perusahaan.


https://accurate.id/akuntansi/jenis-jenis-anggaran/
Putra, Gustu. 2020. Dimensi Perilaku dari Anggaran.
https://www.academia.edu/9198090/Dimensi_Perilaku_dari_Anggaran#:~:text=Fitur
%20tersebut%20meliputi%20umpan%20balik,biaya%2C%20dan%20berbagai
%20ukuran%20kinerja.

https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrakt/article/download/45/34#:~:text=Sebagai%20alat
%20manajemen%2C%20anggaran%20membantu,jangka%20pendek%20dan
%20pengendalian%20organisasi.&text=Pada%20dasarnya%20perencanaan%20adalah
%20suatu%20pengambilan%20keputusan.

Anda mungkin juga menyukai