Anda di halaman 1dari 21

Apa itu korupsi ?

Korupsi dalam ( bahasa Latin:


corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, Korupsi juga dapat diartikan
rusak, menggoyahkan, sebagai tindakan setiap orang
memutarbalik, menyogok) yang dengan tujuan
Korupsi adalah tindakan pejabat menguntungkan diri sendiri atau
publik, baik politisi maupun orang lain atau suatu korporasi.
pegawai negeri, serta pihak lain
Juga menyalahgunakan
yang terlibat dalam tindakan itu
kewenangan, kesempatan atau
yang secara tidak wajar dan tidak
legal menyalahgunakan
sarana yang ada padanya karena
kepercayaan publik yang jabatan atau kedudukan yang
dikuasakan kepada mereka untuk dapat merugikan keuangan negara
mendapatkan keuntungan sepihak atau perekonomian negara.
beberapa teori mengemukakan
penyebab orang melakukan Teori CDMA (Robert Klitgaard)
tindakan korupsi. Berikut teori Korupsi (corruption) terjadi karena
yang paling umum: faktor kekuasaan (directionary)
Teori Triangle Fraud (Donald R. dan monopoli (monopoly) yang
Cressey) tidak dibarengi dengan
Ada tiga penyebab mengapa akuntabilitas (accountability).
orang korupsi yaitu adanya
Teori Willingness and
tekanan (pressure), kesempatan
Opportunity
(opportunity) dan rasionalisasi
(rationalization). Menurut teori ini korupsi bisa
Teori GONE (Jack Bologne) terjadi bila ada kesempatan akibat
Faktor-faktor penyebab korupsi kelemahan sistem atau kurangnya
adalah keserakahan (greed), pengawasan dan keinginan yang
kesempatan (opportunity), didorong karena kebutuhan atau
kebutuhan (needs) dan keserakahan.
pengungkapan (expose).
Dampak dampak
1. Dampak Terhadap Ekonomi

korupsi : Ekonomi berfunsi sebagai faktor terpenting


bagi masyarakat. apabila korupsi sudah masuk
pada perekonomian negara mana mungkin bisa
makmur masyaraktnya jikalau semua proses
ekonomi dijalankan oleh oknum yang korup. Hasil
dari dampak korupsi terhadp ekonomi yakni,
Dampak ekonomi Lambatnya Pertumbuhan ekonomi dan
Dampak sosial dan kemiskinan Investasi
masyarakat Turunya Produktifitas
Dampak birokrasi Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
pemerintahan Menurunnya Pendapatan Negara dari Sektor
Dampak politik dan demokrasi Pajak
Dampak terhadap penegakan Meningkatnya Hutang Negara
hukum
Dampak terhadap pertahanan
dan keamanan
Dampak kerusakan lingkungan
. Dampak Sosial dan Kemiskinan
Rakyat Tidak Berlakunya Peraturan dan
Dari dampak sosial dan Kmiskinan Perundng Undangan
Rakyat akan menybabkan
Mahalnya harga jasa dan peraturan perundang undangan tidak
pelayanan publik lagi berlaku karna, kebanyakan para pejabat
Lambatnya pengentasan tinggi, pemegang kekuasaan atau hakim
kemiskinan rakyat sering kali dijumpai bahwa mereka mudah
Akses bagi masyarakat sangat sekali terbawa oleh hawa nafsu mereka. dan
terbatas juga sering kali semua permasalahan selalu
bertambahnya anka kriminalitas diselesaikan dengan korupsi.
4. Dampak Terhadap Polittik dan Demokrasi
3. Runtuhnya Otoritas Pemerintahan Dari dampak terhadap politik dan
Penyebab dari runtuhnya demokrasi tersebut menghasilkan
otoritas pemerintahan yakni, Munculnya kepemimpinan yang korup
Matinya Etika Sosial Politik Hilangnya kepercayaam publik pada
para wakil rakyat sudah tidak demokrasi
dapat dipercaya sebagai pelindung Menguatnya system politik yang dikuasai
rakyat, karna mereka hanya oleh pemilik modal
memikirkan anak buah mereka jika Hancurnya kedaulatan rakyat.
salah satu dari mereka melakukan
tindak korupsi
"Di negeri yang penuh muslihat,
korupsi seolah jadi perkara lumrah.
Perburuan menjadi paling kaya,
menjadi hobi para abdi negara." -
Najwa Shihab

"Satu demi satu


lembaga amanah
reformasi, ditundukkan
rayuan korupsi." -
Najwa Shihab
Faktor faktor
korupsi
faktor faktor korupsi terdiri dari
Perilaku korupsi terjadi karena faktor internal (dari dalam diri
sikap mental materialistik dan individu) dan faktor ekternal (dari
luar diri individu).
konsumtif di masyarakat serta
Faktor internal terdiri dari 2 (dua)
sistem politik yang masih aspek, yaitu aspek individu dan
mendewakan materi aspek sosial. Sedangkan faktor
eksternal terdiri dari Sapek sikap
masyarakat terhadap korupsi,
aspek ekonomi, aspek politik dan
aspek organisasi.
Faktor eksternal
Faktor Internal faktor internal merupakan faktor penyebab korupsi
yang datang dari sebab-sebab luar. Ini meliputi
Faktor internal merupakan faktor penyebab
beberapa aspek, yaitu:
korupsi yang datang dari diri pribadi. Faktor ini
Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
terdiri dua aspek perilaku, yaitu individu dan Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya
sosial. Aspek perilaku individu meliputi sifat korupsi di antaranya adalah:
tamak atau rakus manusia, moral yang kurang - Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama
kuat, san gaya hidup konsumtif. korupsi adalah masyarakat sendiri.
Sementara aspek sosial dapat terjadi karena - Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat
dorongan perilaku keluarga. Kaum behavioris korupsi.
- Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan
mengatakan bahwa lingkungan keluarga lah
bisa dicegah dan diberantas bila mereka ikut aktif
yang secara kuat memberi dorongan bagi
dalam agenda pencegahan dan pemberantasan.
orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat Aspek ekonomi
baik seseorang yang sudah menjadi sifat Aspek ekonomi yang menjadi faktor penyebab korupsi
pribadinya. adalah pendapatan yang tidak mencukupi.
Lingkungan dalam hal ini malah memberi Aspek politis
dorongan dan bukan memberi hukuman pada Aspek politis yang menjadi faktor penyebab korupsi
orang ketika ia menyalahgunakan seperti kepentingan politis, meraih dan mempertahakan
kekuasaannya. kekuasaan.
Sanksi pidana bagi pelaku
Aspek organisasi
Aspek organisasi yang menjadi faktor

korupsi
penyebab korupsi di antaranya adalah:
- Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
- Tidak adanya kultur organisasi yang benar
- Kurang meadainya sistem akuntabilitas
yang benar Menurut Pasal 5 UU No 20 Tahun 2001 :
- Kelemahan sistem pengendalian manajemen Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
- Lemahnya pengawasan. (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan
atau pidana denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:

a. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada


pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara negara tersebut berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan kewajibannya atau ;
b. Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara karena atau
berhubungan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya
Pasal 12 B UU No 20 Tahun 2001 :
Pasal 6 UU No 20 Tahun 2001 : (1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
(tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan berhubungan dengan jabatan nya dan yang berlawanan
pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai
(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp berikut:
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) a. Yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau
lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan
setiap orang yang:
merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;
a. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim
b. Yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap
yang diserahkan kepadanya untuk diadili; atau: dilakukan oleh penuntut umum.
b. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada (2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyeleng gara negara
seseorang yang menurut ketentuan peraturan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara
perundang- undangan ditentukan menjadi advokat seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
untuk menghadiri sidang pengadilan dengan maksud tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana
untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
akan diberikan berhubung dengan perkara yang rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
diserahkan kepada pengadilan untuk diadili. rupiah).
jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan di atas,

Jenis tindak masih ada tindak pidana lain yang berkaitan dengan
tindak pidana korupsi yang tertuang pada UU No. 31

pidana Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
korupsi Jenis tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak
pidana korupsi itu adalah:
a. Merintangi proses pemeriksaan perkara
jenis tindak pidana korupsi sebagai
korupsi;
berikut: b. Tidak memberi keterangan atau memberi
a. Kerugian keuangan negara, keterangan yang tidak benar;
c. Bank yang tidak memberikan keterangan
b. Suap-menyuap, rekening tersangka;
c. Penggelapan dalam jabatan, d. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan
d. Pemerasan, atau memberi keterangan palsu;
e. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak
e. Perbuatan curang, memberikan keterangan atau memberi
f. Benturan kepentingan dalam keterangan palsu;
pengadaan, f. Saksi yang membuka identitas pelapor.

g. Gratifikasi.
Ada begitu banyak strategi, cara atau upaya yang
kesemuanya harus disesuaikan dengan konteks,
masyarakat maupun organisasi yang dituju.

Konsep pemberantasan
A.Setiap negara, masyarakat mapun organisasi harus
mencari cara mereka sendiri untuk menemukan

korupsi solusinya.
B.Upaya Penanggulangan Kejahatan (Korupsi) dengan
Hukum Pidana
Tidak ada jawaban yang tunggal dan Kebijakan penanggulangan kejahatan atau yang
sederhana untuk menjawab mengapa korupsi biasa dikenal dengan istilah politik kriminal atau
timbul dan berkembang demikian masif di criminal policy oleh G. Peter Hoefnagels dibedakan
suatu negara. Ada yang menyatakan bahwa sebagai berikut (Nawawi Arief : 2008):
korupsi ibarat penyakit ‘kanker ganas’ yang 1.kebijakan penerapan hukum pidana (criminal law
sifatnya tidak hanya kronis tapi juga akut. application)
2.kebijakan pencegahan tanpa hukum pidana
Ia menggerogoti perekonomian sebuah negara (prevention without punishment)
secara perlahan, namun pasti. Penyakit ini 3.kebijakan untuk mempengaruhi pandangan
menempel pada semua aspek bidang kehidupan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan
masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas. lewat mass media (influencing views of society on
Perlu dipahami bahwa dimanapun dan sampai pada crime and punishment / mass media) (atau media
tingkatan tertentu, korupsi memang akan selalu ada sosial)
dalam suatu negara atau masyarakat.
1. Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan
C.Berbagai Strategi dan/atau Upaya membentuk lembaga yang independen yang khusus
Pemberantasan Korupsi menangani korupsi. Sebagai contoh di beberapa negara
didirikan lembaga yang dinamakan Ombudsman
berbagai upaya atau strategi yang dilakukan Lembaga ini pertama kali didirikan oleh Parlemen Swedia
untuk memberantas korupsi yang dikembangkan dengan nama Justitieombudsmannen pada tahun 1809.
oleh United Nations yang dinamakan the Global Peran lembaga ombudsman --yang kemudian berkembang
pula di negara lain--antara lain menyediakan sarana bagi
Program Against Corruption dan dibuat dalam
masyarakat yang hendak mengkomplain apa yang
bentuk United Nations Anti-Corruption Toolkit dilakukan oleh Lembaga Pemerintah dan pegawainya.
(UNODC : 2004) .
Salah satu peran dari ombudsman adalah mengembangkan
kepedulian serta pengetahuan masyarakat mengenai hak
mereka untuk mendapat perlakuan yang baik, jujur dan
efisien dari pegawai pemerintah (UNODC : 2004).
3. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu upaya memberantas korupsi adalah
2. Pencegahan Korupsi di Sektor
memberi hak pada masyarakat untuk mendapatkan
Publik
akses terhadap informasi (access to information).
Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah
•Isu mengenai public awareness atau kesadaran serta
dengan mewajibkan pejabat publik untuk
kepedulian publik terhadap bahaya korupsi dan isu
melaporkan dan mengumumkan jumlah kekayaan
pemberdayaan masyarakat adalah salah satu bagian
yang dimiliki baik sebelum maupun sesudah
yang sangat penting dari upaya memberantas
menjabat.
korupsi.

Korupsi juga banyak terjadi dalam perekruitan Salah satu cara untuk ikut memberdayakan
pegawai negeri dan anggota militer baru. Korupsi, masyarakat dalam mencegah dan memberantas
kolusi dan nepotisme sering terjadi dalam kondisi korupsi adalah dengan menyediakan sarana bagi
ini. Sebuah sistem yang transparan dan akuntabel masyarakat untuk melaporkan kasus korupsi.
dalam hal perekruitan pegawai negeri dan •Pers yang bebas adalah salah satu pilar dari
anggota militer juga perlu dikembangkan. demokrasi. Semakin banyak informasi yang diterima
oleh masyarakat, semakin paham mereka akan
bahaya korupsi.
g. Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
Tindak
Sejumlah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan KPK Pidana Pencucian Uang
antara lain:
a. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang h. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2005
Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
tentang
b. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Negera yang Bersih dan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
c. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang
KPK Undang-Undang No. 46 Tahun 2009
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
d. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan i. Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2012
Dalam Pencegahan dan Pemberantasan tentang Perubahan Atas Peraturan
Tindak Pidana Korupsi
e. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemerintah No. 63 Tahun 2005 Tentang
Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
f. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 Tentang KPK
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
j. Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian
Sejumlah peraturan komisi
pemberantasan korupsi
antara lain :
Selain hal diatas tahukah kamu lembaga apa saja yang
a.organisasi dan tata kerja bergerak dalam bidang pencegahan dan pemberantasan
komisi pemberantasan korupsi ?
a. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan
korupsi lahirnya UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
b.pedoman pelaporan dan Korupsi maka Kepolisian dan Kejaksaan mempunyai partner
baru dalam memberantas tindak pidana korupsi, dan seiring
penetapan status berjalannya waktu KPK m e n j a d i lembaga yang dipercaya
gratifikasi masyarakat dalam memberantas korupsi.
b. Indonesia Corruption Watch (ICW) salah satu NGO atau
Organisasi Non Pemerintah yang aktif melakukan studi
terhadap tindak pidana korupsi dan namanya sudah dikenal
secara nasional sebagai indikator semaikin tanggapnya
masyarakat terhadap isu korupsi
cegah bahaya laten korupsi
c. Transparency International dengan katakan “TIDAK” pada
korupsi :
Indonesia (TII) merupakan salah a. Terbuka yang artinya setiap
satu chapter Transparency penggunaan yang
International, sebuah jaringan bersumber dari keuangan negara
harus dapat
global NGO antikorupsi yang dipertanggungjawabkan, terbuka
mempromosikan transparansi dan juga memiliki arti iktikad baik dari
akuntabilitas kepada lembaga- seseorang dalam penggunaan
anggaran yang digunakan
lembaga negara, partai politik, sebagaimana peruntukannya.
bisnis, dan masyarakat sipil. b. Iman, sebagaimana yang kita
Bersama lebih dari 90 chapter ketahui bahwa Indonesia
berlandaskan Pancasila dengan
lainnya, TII berjuang membangun berketuhanan Yang Maha Esa,
dunia yang bersih dari praktik dan sehingga setiap insan Indonesia
dampak korupsi di seluruh dunia. seyogyanya mampu membentengi diri
dari perbuatan tercela seperti korupsi
dengan iman yang mantap
- Amanah adalah sifat yang dapat
dipercaya, hal ini menjadi sangat
penting karana memiliki jabatan yang
di pegangnya, sifat amanah ini dapat
menjadi pandu bagi seseorang untuk
tetap menjaga kepercayaan negara
dan rakyat
terhadap apa yang ia kerjakan.
- kerjasama, sikap ini muncul bukan
dalam satu
malam memang, namun
sederhananya orang yang lebih
mementingkan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi atau
golongannya adalah contoh terbaik.
Karena dengan kerjasama segala
persoalan terasa lebih ringan dan
dapat di selesaikan secara efektif
dan efisien.
Pemerintah berusaha keras untuk melakukan
reformasi struktural secara besar-besaran. Regulasi
yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit terus
akan kita pangkas. Mekanisme dan prosedur birokrasi
yang rumit kita sederhanakan yang kemudian
didukung dengan penggunaan teknologi digital seperti
e-budgeting, e-procurement, e-audit, dan aplikasi-
aplikasi lainnya,” ungkapnya.

Pembenahan sistem yang sedang dilakukan tersebut pasti Namun, orientasi dan mindset dalam pengawasan
memerlukan dukungan pengawasan yang efektif, baik dan penegakan hukum harus diarahkan untuk
yang dilakukan oleh pengawas internal di institusi perbaikan dan tata kelola pencegahan korupsi.
pemerintah, pengawas eksternal yang melibatkan Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa
beberapa lembaga di luar pemerintah, dan juga dengan
banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada
mengundang partisipasi publik untuk mengawasi kerja
aparat pemerintah. Menurut Presiden, profesionalitas
bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar
aparat penegak hukum memiliki posisi yang sangat sentral tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi
dalam penindakan dan juga pencegahan. lagi,” tegasnya.
Saya berharap dengan langkah-
langkah yang sistematis, yang
sistemik, dari hulu sampai hilir, kita
bisa lebih efektif memberantas
korupsi, lebih efektif memberantas
kemiskinan dan mengurangi
pengangguran, dan menjadikan
Indonesia negara maju yang kita
cita-citakan,” tandasnya
Membiarkan terjadinya korupsi
besar-besaran dengan
menyibukkan diri dengan ritus-ritus "Seluruh kedudukan enak diambil
hanya akan berarti membiarkan orang-orang tua. Mereka hanya
berlangsungnya proses pemiskinan pandai korupsi. Rencana-
bangsa yang makin melaju." - rencanaku kandas di laci-laci.
Abdurrahman Wahid Angkatan tua itu sungguh bobrok!
Setiap republiken mestinya
republiken sejati. Satu kesalahan
bisa membuat dia jadi khianat
tanpa maunya sendiri." - Ananta
Toer
Upaya Daftar pustaka

pencegahan
Https://www.kompas.com,
Https://lsc.bphn.go.id,

korupsi
Wikipedia,
Https://ditjenpp.kemenkehumam.
go.id

Kelompok 4
- Nur arvita ramadanty
-siti hardina
-Sri wahyuni
-silfana nirwana
-Fitriani makmur

Anda mungkin juga menyukai