Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktek Pre-Klinik Keperawatan Gerontik menerapkan konsep dasar dan teori-teori


terkait dengan gerontik dan melakukan asuhan keperawatan gerontik sesuai dengan
masalah kesehatan yang lazim pada lansia diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Mata kuliah ini akan berguna dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
pada lanjut usia diberbagai tatanan pelayanan kesehatan, sehingga mahasiswa
memahami perubahan yang terjadi pada lansia dan dampak fisiologis dan psikologis
pada proses menua baik dipanti Puskesmas maupun pada lansia yang tinggal dengan
keluarga dalam masyarakat.

Tahap Praktik Pre-Klinik merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat


menerapkan dan memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada lansia,
keluarga dalam masyarakat. Merupakan salah satu mata kuliah dalam tahap Praktik
Pre-Klinik yang akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan
asuhan keperawatan pada lansia sehat maupun sakit.

Praktik Pre-Klinik Keperawatan Gerontik mempunyai beban sebanyak 1 SKS yang


akan dilaksanakan dalam waktu 2 minggu yaitu praktek klinik di Puskesmas Nanggalo
dan Masyarakat. Proses pembelajaran meliputi pengalaman belajar klinik dan
lapangan dengan metode kasus, diskusi dan presentasi. Mahasiswa yang mengikuti
praktek Pre-Klinik Keperawatan Gerontik adalah mahasiswa yang telah
menyelesaikan mata ajar Keperawatan Gerontik pada tahap perkuliahan.

Buku panduan Praktik Pre-Klinik Keperawatan Gerontik ini dibuat dengan tujuan agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami semua hal yang diharapkan dapat dicapai
dalam proses pembelajaran ini. Buku panduan ini berusaha memberikan informasi
tentang tujuan dan kompetensi, materi yang harus dikuasai mahasiswa, metode
pembelajaran praktek laboratorium, tata tertib, lahan praktek, proses pelaksanaan
praktek, siklus praktek, tugas mahasiswa dan proses evaluasi dari proses
pembelajaran ini.

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


2

B. TUJUAN PRAKTIK
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik pre-klinik Keperawatan Gerontik mahasiswa
diharapkan mampu memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada lansia di
keluarga dan di Puskesmas.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus selama 2 minggu (12 hari) mahasiswa mampu memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan :

1. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem kardiovaskuler


2. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem pernafasan
3. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem persyarafan
4. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem pencernaan
5. Asuhan keperawatan lanisa dengan gangguan sistem perkemihan
6. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem endokrin
7. Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem muskuloskletal
8. Asuhan keperawatan pada lansia dengan demensia
9. Asuhan keperawatan lansia dengan pemenuhan kebutuhan stres dan
koping
10. Asuhan keperawatan lansia dengan pemenuhan kebutuhan tidur

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


3

BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. DESKRIPSI
Praktik pre-klinik keperawatan gerontik memberikan gambaran pengalaman belajar
praktek pre-klinik pada mahasiswa semester 5 (lima) program studi S1 Keperawatan,
yang merupakan upaya dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat
mempraktikkan teori dan prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan yang dipelajari pada
tahap akademik yang diterapkan dalam melakukan asuhana keperawatan profesional
yang amana dan efektif, dimulai dengan pengkajian terhadap manusia untuk memenuhi
aspek kebutuhan fisik, psikologis, sosial, cultural dan spiritual. Membantu mahasiswa
mengkaji pola kesehatan lansia melalui penerapan proses keperawatan sebagai dasar
pemecahan masalah. Selain itu mahasiswa juga diharapkan mampu menjalankan fungsi
advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan gerontik.

Praktik pre-klinik keperawatan gerontik berfokus pada pasien lanjut usia dengan
masalah kesehataan yang bersifat aktual, risiko, dan potensial serta untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia. Kegiatan praktek difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dengan menggunakan proses keperawatan dan konsep dasar.
Kegiatan pembelajaran meliputi metode pre dan post conference (responsi LP dan
Kasus), diskusi kasus, dan penyuluhan kelompok. Evaluasi pencapaian keterampilan
dan ujian keterampilan dengan menggunakan analisa kasus lansia dalam keluarga.

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip keterampilan dasar dalam
keperawatan guna mencapai tujuan keberhasilan perawatan pada klien secara efektif,
dan efisien. Mahasiswa diharapkan mampu memahami proses pemecahan masalah
yang diaplikasikan dalam asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan
yang didukung buku-buku sumber yang relevan dan dasar-dasar praktek keperawatan
berbasis bukti penelitian.

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


4

STANDAR KOMPETENSI
No KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
1 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit
keperawatan lansia dg lansia dan asuhan keperawatan teoritis
gangguan sistem penyakit yang termasuk pada lingkup
kardiovaskuler. sistem kardiovaskuler.
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler.
c. Menegakan diagnosa keperawatan
berdasarkan analisa data yang dapat
selama melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara membuat 4
tujuan yang akan dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa keperawatan
dan intervensi keperawatan beserta
rasional untuk mengatasi masalah klien
dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
sistem kardiovaskuler
 Mampu menjelaskan penyakit sistem
kardiovaskuler pada lansia
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan sistem kardiovaskuler
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
2 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan sistem yang termasuk pada lingkup sistem
pernafasan. pernafasan.
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem pernafasan.
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang dapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem pernafasan.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara membuat
tujuan yang akan dicapai untuk dapat

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


5

menyelesaikan diagnosa keperawatan


dan intervensi keperawatan beserta
rasional untuk mengatasi masalah lansia
dengan gangguan sistem pernafasan.
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia dengan
gangguan sistem pernafasan seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
sistem pernapasan
 Mampu menjelaskan penyakit
pernafasan pada lansia
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan sistem pernafasan
 Mampu melakukan fisioterapi dada
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
3 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan sistem yang termasuk pada lingkup sistem
persarafan. persarafan.
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem persarafan
c. Menegakan diagnose berdasarkan
analisa data yang dapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem persarafan
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara membuat
tujuan yang akan dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa keperawatan
dan intervensi keperawatan beserta
rasional untuk mengatasi masalah klien
dengan gangguan sistem persarafan
e. Mampumelakukan tindakan keperawatan
pada lansia dengan gangguan sistem
persarafan seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
khusus sistem persarafan.
 Pemeriksaan fisik status mental.
 Pemeriksaan fisik tingkat kesadaran.
 Pemeriksaan fisik fungsi sensorik
 Pemeriksaan fisik fungsi motorik
 Pemeriksaan fisik fungsi kaku kuduk
 Pemeriksaan fisik brudzinski I, II,
Tanda Kerniq.

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


6

 Pemeriksaan fisik tanda laseque.


f. Mampu menjelaskan penyakit sistem
persyarafan
g. Mampu melakukan perawatan lansia
dengan sistem persyarafan
h. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
4 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan yang termasuk pada lingkup sistem
gangguan sistem pencernaan.
pencernaan b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem pencernaan.
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang dapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem pencernaan.
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah klien dengan
gangguan sistem pencernaan.
e. Mampumelakukan tindakan keperawatan
pada lansia dengan gangguan sistem
pencernaan seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
khusus sistem pencernaan
 Mampu menjelskan tentang penyakit
sistem pencernaan
 Mampu melakukan perawatan NGT
dirumah
 Mampu melakukan perawatan
kolostomi
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
5 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan sistem yang termasuk pada lingkup sistem
perkemihan perkemihan
b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem perkemihan
c. Menegakan diagnosa berdasarkan analisa

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


7

data yang dapat selama melakukan


pengkajian dan pemeriksaan fisik pada
lansia dengan gangguan sistem
perkemihan
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah klien dengan
gangguan sistem perkemihan
e. Mampumelakukan tindakan keperawatan
pada lansia dengan gangguan sistem
perkemihan seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
khusus sistem perkemihan
 Mampu menjelaskan penyakit sistem
perkemihan pada lansia
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan sistem perkemihan
 Mampu melakukan perawatan kateter
dirumah
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
6 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan sistem yang termasuk pada lingkup sistem
endokrin. endokrin
b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada klien dengan gangguan sistem
endokrin
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang didapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada klien dengan gangguan sistem
endokrin
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah lansia dengan
gangguan sistem endokrin
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia dengan
gangguan sistem endokrin seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
khusus sistem endokrin

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


8

 Mampu melakukan prosedur


pemeriksaan kadar gula darah
 Mampu menjelaskan ke lansia
penyakit sistem endokrin
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan penyakit sistem
endokrin
 Mampu melakukan perawatan luka
DM pada lansia dirumah
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
7 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan system yang termasuk pada lingkup sistem
musculoskeletal. musculoskeletal
b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem musculoskeletal
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang didapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
musculoskeletal
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah klien dengan
gangguan musculoskeletal
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem musculoskeletal
seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan fisik
khusus muskuloskeletal.
 Mampu memeriksa kadar asam urat
pada lansia
 Mampu menjelaskan penyakit
musculoskletal pada lansia
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan sistem muskuloskletal
 Mampu melakukan prosedur ROM
 Mampu melakukan imobilisasi dini
8 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan Demensia yang termasuk pada lingkup demensia

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


9

b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan


fisik, kognitif, afektis, sosial pada lansia
dengan Demensia.
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang didapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik, kognitif, afektif dan sosial pada
lansia dengan demensia.
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah lansia dengan
demensia
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem musculoskeletal seperti
:
 Mampu melakukan pemeriksaan
fisik, kognitif, afektif dan sosial
khusus demensia.
 Mampu menjelaskan penyakit
demensia pada lansia
 Mampu menjelaskan perawatan pada
lansia demensia
 Mampu menerapkan keterampilan
untuk mengatasi dimensia pada
lansia
9 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan pemenuhan yang termasuk pada lingkup pemenuhan
kebutuhan stres dan stres dan koping.
koping b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik, kognitif, afektif pada lansia dengan
pemenuhan stres dan koping
c. Menegakan diagnosa keperawatan
berdasarkan analisa data yang didapat
selama melakukan pengkajian dan
pemeriksaan pada lansia dengan
pemenuhan stres dan koping.
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah lansia dengan
pemenuhan kebutuhan stres dan koping
e. Mampu melakukan tindakan

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


10

keperawatan pada lansia dengan


pemenuhan stres dan koping seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan
fisik, kognitif, dan afektif pada lansia
dengan pemenuhan stres dan koping
 Mampu melakukan pemeriksaan
SKALA DEPRESI GERIATRIK
YESAVAGE
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
10 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar pemenuhan
keperawatan pada lansia kebutuhan tidur dan asuhan
dengan pemenuhan keperawatan teoritis gangguan tidur.
kebutuhan tidur b. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik, kognitif, afektif pada lansia
dengan pemenuhan stres dan koping
c. Menegakan diagnosa keperawatan
berdasarkan analisa data yang didapat
selama melakukan pengkajian dan
pemeriksaan pada lansia dengan
pemenuhan kebutuhan tidur
d. Membuat rencana asuhan keperawatan
dengan cara membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat menyelesaikan
diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional untuk
mengatasi masalah lansia dengan
pemenuhan kebutuhan tidur
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia dengan
pemenuhan kebutuhan tidur seperti :
 Mampu melakukan pemeriksaan
fisik, kognitif, dan afektif pada lansia
dengan pemenuhan kebutuhan tidur
 Mampu menjelaskan kebutuhan tidur
pada lansia
 Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan pemenuhan kebutuhan
tidur pada lansia
g. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan

C. PENGALAMAN PEMBELAJARAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


11

1. Memberikan mahasiswa pengetahuan, pemahaman dan wawasan mengenai


keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pada lansia berdasarkan masalah yang
dihadapi oleh masing-masing lansia
2. Membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh Ners
professional
3. Melatih keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lansia

D. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
1. Hard Skill (berkaitan dengan kemampuan kognitif)
a. Memiliki pengetahuan, pemahaman penguasaan dan kemampuan
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip ketrampilan dalam
keperawatan gerontik guna mencapai tujuan keberhasilan perawatan pada lansia
secara efektif, efisien dan ekonomis
b. Memiliki kemempuan memahami proses pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan klinik dan secara komprehensif yang diaplikasikan dalam asuhan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang didukung dasar-
dasar praktis keperawatan berbasis bukti penelitian
c. Memiliki ketrampilan dan melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat
proses keperawatan
2.Soft Skill (Berkaitan dengan pengembangan kepribadian)
Deskripsi Ada/Tidak
Pengembangan ketrampilan teknis Ada
Pengembangan ketrampilan analytical Ada
Pengembangan ketrampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan ketrampilan menulis/dokumentasi Ada
Pengembangan ketrampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepercayaan diri Ada
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A. KEGIATAN PRAKTEK

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


12

Pada pelaksanaan praktek, mahasiswa akan mengelola pasien dengan gangguan


system kardiovaskuler, muskuloskletal, respirasi, imun dan hematologi, endokrin,
perkemihan, gangguan demensia, dan gangguan tidur pada lansia dengan
menggunakan metodologi keperawatan dan membuat laporan pendahuluan serta
laporan asuhan keperawatan yang dituangkan dalam bentuk laporan asuhan
keperawatan. Kegiatan praktek berfokus pada melalui pencapaian kompetensi
asuhan keperawan. Secara umum rincian kegiatan pada praktek keperawatan
gerontik ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pembekalan Praktek
Sebelum kegiatan praktek dimulai terlebih dahulu mahasiswa dibekali dengan
beberapa penjelasan yang berkaitan dengan tujuan praktek, kompetensi dan
cara pencapaian kompetensi tersebut yang ditetapkan oleh institusi
pendidikan bekerjasama dengan lahan praktek terkait.
b. Orientasi Praktek
Mahasiswa dikenalkan terlebih dahulu dengan wahana praktek dengan tujuan
membantu mahasiswa mengurangi stressor menghadapi lingkungan baru
sehingga aktifitas pembelajaran dapat dilakukan dengan baik.

2. Pelaksanaan Praktek klinik


a. Responsi Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus
Sebelum memulai ataupun setelah praktek dapat dilakukan diskusi dengan
tujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa yang berkaitan
dengan kasus yang dibahas pada kegiatan confrence case, meliputi
penggunaan konsep dengan benar, penggunaan referensi yang mendukung.
b. Tutorial
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang pembimbing yang telah ditetapkan. Tutorial dilaksanakan secara
terjadwal ataupun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan
pembimbing.
c. Problem Solving Skill
Bentuk kegiatan ini adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil
memecahkan masalah-masalah klinis, komprehensif dan dilanjutkan dengan

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


13

pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis yang akurat.


Pemecahan masalah klinis ini dapat dilakukan secara integrasi melalui tutorial
ataupun kegiatan terstruktur lainnya dalam bentuk pemberian penugasan.

B. STRATEGI PRAKTEK
1. Pembimbing Klinik memberikan pasien untuk kasus kelolaan sebanyak 2 (dua)
kasus yang terdiri dari 1 (satu) kasus kelolaandan 1 (satu) kasus resume di
Puskesmas selama 2 minggu. Selanjutnya mahasiswa diharuskan membuat laporan
pendahuluan dan laporan kasus asuhan keperawatan untuk ke– dua kasus tsb sesuai
format yang ditetapkan.
2. Praktek difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia melalui pencapaian
keterampilan dasar sesuai target yang harus diselesaikan.
3. Setiap melakukan tindakan prosedural atau askep sesuai kompetensi mahasiswa
diharuskan untuk selalu melaporkan secara lisan tentang cara melakukan, respon
klien, hasil tindakan untuk kemudian di evaluasi oleh pembimbing.
4. Pembimbing diharuskan mencatat perkembangan kemampuan mahasiswa selama
melakukan praktek sesuai dengan kompetensi meliputi 5 aspek penilaian yaitu
kemampuan dalam menggunakan: a). komunikasi, b). asuhan keperawatan, c).
keterampilan tekhnis atau prosedural, d). tehnologi dan informasi kesehatan, e).
fungsi kepemimpinan dan manajemen.
5. Pada Minggu ke 2 dilaksanakan ujian praktek dengan syarat utama target
pencapaian pengkajian keluarga sudah dilaksanakan hingga skoring masalah.

C. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTEK


1. Waktu Pelaksanaan
Praktek dilaksanakan selama 2 minggu /12 hari kerja
2. Tempat Praktek dilakukan di Puskesmas Nanggalo yang telah ada perjanjian
kerjasama dengan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang terutama pada poli
lansia

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


14

D. TATA TERTIB
1. Umum
Secara umum tata tertib atau peraturan praktek sesuai dengan ketentuan yang ada
pada buku panduan umum praktek Profesi Ners Program Studi S-1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
2. Khusus; mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Tata Tertib
1) Mengisi daftar hadir setiap hari
2) Kehadiran mhs 100%
3) Wajib hadir 15 menit sebelum shiff dimulai
4) Menggunakan uniform lengkap sesuai ketentuan
5) Wajib mengikuti pembekalan sebelum turun praktek
6) Buku Panduan praktek pre-klinik Keperawatan Gerontik wajib dibawa tiap
hari selama siklus praktek profesi
7) Buku panduan Keperawatan Gerontik tidak boleh hilang atau rusak sampai
dengan akhir siklus praktek pre-klinik.
b. Penugasan
1) Mahasiswa dibagi menjadi 4 (empat) kelompok dari setiap kelas
2) Setiap membuat laporan Asuhan keperawatan kelolaan sebanyak 1 (satu)
dan asuhan keperawatan resume 1 (satu) selama 2 minggu dengan
menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan lansia dalam keluarga
dan 1 (satu) kasus resume menggunakan format pengkajian lansia individu
yang telah ditetapkan akademik.
3) Laporan asuhan keperawatan kelolaan dan resume diterima oleh
pembimbing yaitu diawal minggu selanjutnya setelah waktu prak tik
berakhir.
4) Melaksanakan responsi untuk setiap laporan askep yang dilaporkan sesuai
kontrak waktu dengan masing-masing pembimbing.
5) Penyuluhan dan pemeriksaankesehatan lansia dilakukan dalam tanggung
jawab kelompok. Sebelum melakukan penyuluhan harus melakukan konsul
pre planning penyuluhan terlebih dahulu pada masing-masing pembimbing
klinik dan akademik.

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


15

6) Setiap kelompok membuat laporan akhir kegiatan penyuluhan dan


pemeriksaan dalam bentuk video singkat dalam bentuk CD.

BAB IV
EVALUASI

A. BENTUK EVALUASI
Bentuk evaluasi yang digunakan pada Praktek Pre-Klinik Keperawatan Gerontik
ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian penampilan/kinerja sehari-hari selama melakukan praktek
2. Laporan pendahuluan Asuhan keperawatan
3. Laporan kasus asuhan keperawatan

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


16

4. Responsi Asuhan keperawatan


5. Diskusi kasus
6. Laporan resume
7. Ujian Praktek
8. Laporan hasil kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kelompok

B. CAKUPAN DAN BOBOT EVALUASI


1. Laporan Askep bobot : 30%
Merupakan penilaian yang dilakukan oleh pembimbing terhadap deskripsi
resume askep yang dibuat mahasiswa yang dinilai dari kemampuan
mahasiswa dalam menyusun peta konsep yang komprehensif dengan
mendeskripsikan kasus kelolaan dengan singkat pada pasien dg ggn system
kardiovaskuler, pernapasan, persarafan, perkemihan, endokrin, pencernaan,
muskuloskletal, demensia, pemenuhan kebutuhan stres dan koping,
pemenuhan kebutuhan tidur. Skor nilai adalah 1-4:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
2. Skill Prosedur bobot: 20%
Merupakan penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan
asuhan keperawatan yang difokuskan pada pencapaian keterampilan dasar
untuk memenuhi kebutuhan lansia dilihat dari target pencapaian keterampilan
yang telah diakui oleh pembimbing sebanyak 55 prosedur (100%) Penilaian
dilakukan dengan memberikan skor 1-4 dengan ketentuan sbb:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
3. Soca (student oral case analysis) atau Responsi bobot 20 %
Responsi berisi pertanyaan – pertanyaan seputar konsep dasar keperawatan
yang harus dikuasai mahasiswa dalam praktek keperawatan gerontik.
Penilaian berkaitan dengan level pencapaian untuk masing-masing unit

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


17

kompetensi (kognitif, afektif dan psikomotor). Penilaian dilakukan oleh


pembimbing dengan memberikan skor 1 – 4 dengan ketentuan sbb:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
4. Peer Review / Penilaian lahan praktek bobot 10 %
Berupa penilaian yang dilakukan oleh pembimbing berkaitan dengan aktifitas
mahasiswa selama praktek dengan memberikan skor 1 – 4 untuk tiap item
penilaian dengan ketentuan sbb:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
5. Ujian Praktek 20 %
Merupakan penilaian yang dilakukan pembimbing akademik maupun klinik
terhadap kemampuan akhir mahasiswa meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan
fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia mengacu pada konsep
keperawatan gerontik dinilai dengan menggunakan skor 1-4 :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

C. KETENTUAN UJIAN
1. Mahasiswa mempersiapkan diri dan berada ditempat ujian sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan
2. Ujian dilakukan pada minggu ke 1 atau 2 di rumah lansia dan ditentukan oleh
pembimbing akademik
3. Kasus-kasus yang akan diujikan adalah kasus yang ditemui di Wilayah Kerja
Puskesmas Nanggalo dan ditentukan oleh pembimbing klinik
4. Penguji ujian praktek terdiri dari 1 penguji (1 penguji dari akademik)

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


18

5. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan praktek yang diperlukan pada saat ujian
6. Selama ujian mahasiswa dapat dibantu oleh seorang mahasiswa piket untuk
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan intervensi
7. Melakukan intervensi yaitu berupa penyuluhan dan demonstrasi tindakan
intervensi komplementer atau terapi modalitas pada lansia di rumah
8. Mahasiswa yang gagal ujian praktek masih punya kesempatan untuk ujian ulang
1 (satu) kali dengan ketentuan sama.

D. PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian dimulai disesuaikan dengan pembimbing akademik
2. Mahasiswa sudah membawa format ujian praktek
3. Mahasiswa harus membawa Pre Planning kunjungan
4. Mahasiswa menyiapkan lembar balik, leaflet dan alat yang akan digunakan
5. Mahasiswa menyiapkan baki dan tempat untuk demonstrasi intervensi
komplementer atau terapi modalitas
6. Mahasiswa diberikan waktu selama 30 menit untuk melakukan intervensi
keperawatan pada lansia

E. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus praktek pre-klinik Keperawatan Gerontik apabila telah
menyelesaikan seluruh aspek kegiatan praktek, dievaluasi menggunakan format
yang sudah ditentukan dan mendapatkan nilai batas minimal 75 (B) dari seluruh
kegiatan.

REFERENSI BUKU TEKS YANG DIGUNAKAN


1. Allender, J.A., Spradley, B. W (2010). Community health nursing: Promotion
and protection thepublic’s health. (6th edition). USA. Lippincott Williams
&Wikins
2. Anderson, E.T dan Judith, Mc. F. (2011). Keperawatan Komunitas: Teori dan
Praktek. Jakarta: EGC
3. Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M. (2013). Nursing intervention
classification (NIC). 6th ed. St. Louis Missouri: Mosby Elsevier

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


19

4. Black, J.M, Hawks J.H.(2006).Medical Surgical Nursing: Clinical Management


for Positive Outcomes .Philadhelpia: WB. Saunders Company.
5. Ebersole, P., Hess, P., & Touhy, T. (2014). Gerontological Nursing & Helathy

Aging. (2nd ed).

6. Edelman., et.al.(2010). Helath promotion : throught the life span.ed.7.Mosby:


Elsevier.
7. Herdman, T.Heather. (2015). Nanda InternationalInc. Diagnosis Keperawatan :

definisi dan klasifikasi 2015-2017/ ; alih bahasa, Budi Anna Keliat...[et al].; editor

prnyrlaras, Monica Ester.__Ed.10.__Jakarta : EGC, 2015

8. La Ode, Sarif. (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik. Nuha Medika : Yogyakarta

9. Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults. 6th ed. USA: Lippincott
Williams & Wilkins
10. Nugroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.
11. Stanhope, M., Lancanster, J, (2016). Community health nursing. Fourth
Edition USA.Mosby Year Book.
12. Stanley.,& Bare. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Juniarti &
Kurnianingsing: alih bahasa). Jakarta: EGC

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Anda mungkin juga menyukai