Bab 1-4 Praktek Pre-Klinik Kom II-2
Bab 1-4 Praktek Pre-Klinik Kom II-2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Buku panduan Praktik Pre-Klinik Keperawatan Gerontik ini dibuat dengan tujuan agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami semua hal yang diharapkan dapat dicapai
dalam proses pembelajaran ini. Buku panduan ini berusaha memberikan informasi
tentang tujuan dan kompetensi, materi yang harus dikuasai mahasiswa, metode
pembelajaran praktek laboratorium, tata tertib, lahan praktek, proses pelaksanaan
praktek, siklus praktek, tugas mahasiswa dan proses evaluasi dari proses
pembelajaran ini.
B. TUJUAN PRAKTIK
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik pre-klinik Keperawatan Gerontik mahasiswa
diharapkan mampu memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada lansia di
keluarga dan di Puskesmas.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus selama 2 minggu (12 hari) mahasiswa mampu memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan :
BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN
A. DESKRIPSI
Praktik pre-klinik keperawatan gerontik memberikan gambaran pengalaman belajar
praktek pre-klinik pada mahasiswa semester 5 (lima) program studi S1 Keperawatan,
yang merupakan upaya dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat
mempraktikkan teori dan prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan yang dipelajari pada
tahap akademik yang diterapkan dalam melakukan asuhana keperawatan profesional
yang amana dan efektif, dimulai dengan pengkajian terhadap manusia untuk memenuhi
aspek kebutuhan fisik, psikologis, sosial, cultural dan spiritual. Membantu mahasiswa
mengkaji pola kesehatan lansia melalui penerapan proses keperawatan sebagai dasar
pemecahan masalah. Selain itu mahasiswa juga diharapkan mampu menjalankan fungsi
advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan gerontik.
Praktik pre-klinik keperawatan gerontik berfokus pada pasien lanjut usia dengan
masalah kesehataan yang bersifat aktual, risiko, dan potensial serta untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia. Kegiatan praktek difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dengan menggunakan proses keperawatan dan konsep dasar.
Kegiatan pembelajaran meliputi metode pre dan post conference (responsi LP dan
Kasus), diskusi kasus, dan penyuluhan kelompok. Evaluasi pencapaian keterampilan
dan ujian keterampilan dengan menggunakan analisa kasus lansia dalam keluarga.
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip keterampilan dasar dalam
keperawatan guna mencapai tujuan keberhasilan perawatan pada klien secara efektif,
dan efisien. Mahasiswa diharapkan mampu memahami proses pemecahan masalah
yang diaplikasikan dalam asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan
yang didukung buku-buku sumber yang relevan dan dasar-dasar praktek keperawatan
berbasis bukti penelitian.
STANDAR KOMPETENSI
No KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
1 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit
keperawatan lansia dg lansia dan asuhan keperawatan teoritis
gangguan sistem penyakit yang termasuk pada lingkup
kardiovaskuler. sistem kardiovaskuler.
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler.
c. Menegakan diagnosa keperawatan
berdasarkan analisa data yang dapat
selama melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara membuat 4
tujuan yang akan dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa keperawatan
dan intervensi keperawatan beserta
rasional untuk mengatasi masalah klien
dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia dengan
gangguan sistem kardiovaskuler seperti :
Mampu melakukan pemeriksaan fisik
sistem kardiovaskuler
Mampu menjelaskan penyakit sistem
kardiovaskuler pada lansia
Mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan sistem kardiovaskuler
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
2 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar penyakit dan
keperawatan pada lansia asuhan keperawatan teoritis penyakit
dengan gangguan sistem yang termasuk pada lingkup sistem
pernafasan. pernafasan.
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia dengan
gangguan sistem pernafasan.
c. Menegakan diagnosa berdasarkan
analisa data yang dapat selama
melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan gangguan
sistem pernafasan.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara membuat
tujuan yang akan dicapai untuk dapat
C. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
D. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
1. Hard Skill (berkaitan dengan kemampuan kognitif)
a. Memiliki pengetahuan, pemahaman penguasaan dan kemampuan
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip ketrampilan dalam
keperawatan gerontik guna mencapai tujuan keberhasilan perawatan pada lansia
secara efektif, efisien dan ekonomis
b. Memiliki kemempuan memahami proses pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan klinik dan secara komprehensif yang diaplikasikan dalam asuhan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang didukung dasar-
dasar praktis keperawatan berbasis bukti penelitian
c. Memiliki ketrampilan dan melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat
proses keperawatan
2.Soft Skill (Berkaitan dengan pengembangan kepribadian)
Deskripsi Ada/Tidak
Pengembangan ketrampilan teknis Ada
Pengembangan ketrampilan analytical Ada
Pengembangan ketrampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan ketrampilan menulis/dokumentasi Ada
Pengembangan ketrampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepercayaan diri Ada
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN PRAKTEK
B. STRATEGI PRAKTEK
1. Pembimbing Klinik memberikan pasien untuk kasus kelolaan sebanyak 2 (dua)
kasus yang terdiri dari 1 (satu) kasus kelolaandan 1 (satu) kasus resume di
Puskesmas selama 2 minggu. Selanjutnya mahasiswa diharuskan membuat laporan
pendahuluan dan laporan kasus asuhan keperawatan untuk ke– dua kasus tsb sesuai
format yang ditetapkan.
2. Praktek difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia melalui pencapaian
keterampilan dasar sesuai target yang harus diselesaikan.
3. Setiap melakukan tindakan prosedural atau askep sesuai kompetensi mahasiswa
diharuskan untuk selalu melaporkan secara lisan tentang cara melakukan, respon
klien, hasil tindakan untuk kemudian di evaluasi oleh pembimbing.
4. Pembimbing diharuskan mencatat perkembangan kemampuan mahasiswa selama
melakukan praktek sesuai dengan kompetensi meliputi 5 aspek penilaian yaitu
kemampuan dalam menggunakan: a). komunikasi, b). asuhan keperawatan, c).
keterampilan tekhnis atau prosedural, d). tehnologi dan informasi kesehatan, e).
fungsi kepemimpinan dan manajemen.
5. Pada Minggu ke 2 dilaksanakan ujian praktek dengan syarat utama target
pencapaian pengkajian keluarga sudah dilaksanakan hingga skoring masalah.
D. TATA TERTIB
1. Umum
Secara umum tata tertib atau peraturan praktek sesuai dengan ketentuan yang ada
pada buku panduan umum praktek Profesi Ners Program Studi S-1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
2. Khusus; mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Tata Tertib
1) Mengisi daftar hadir setiap hari
2) Kehadiran mhs 100%
3) Wajib hadir 15 menit sebelum shiff dimulai
4) Menggunakan uniform lengkap sesuai ketentuan
5) Wajib mengikuti pembekalan sebelum turun praktek
6) Buku Panduan praktek pre-klinik Keperawatan Gerontik wajib dibawa tiap
hari selama siklus praktek profesi
7) Buku panduan Keperawatan Gerontik tidak boleh hilang atau rusak sampai
dengan akhir siklus praktek pre-klinik.
b. Penugasan
1) Mahasiswa dibagi menjadi 4 (empat) kelompok dari setiap kelas
2) Setiap membuat laporan Asuhan keperawatan kelolaan sebanyak 1 (satu)
dan asuhan keperawatan resume 1 (satu) selama 2 minggu dengan
menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan lansia dalam keluarga
dan 1 (satu) kasus resume menggunakan format pengkajian lansia individu
yang telah ditetapkan akademik.
3) Laporan asuhan keperawatan kelolaan dan resume diterima oleh
pembimbing yaitu diawal minggu selanjutnya setelah waktu prak tik
berakhir.
4) Melaksanakan responsi untuk setiap laporan askep yang dilaporkan sesuai
kontrak waktu dengan masing-masing pembimbing.
5) Penyuluhan dan pemeriksaankesehatan lansia dilakukan dalam tanggung
jawab kelompok. Sebelum melakukan penyuluhan harus melakukan konsul
pre planning penyuluhan terlebih dahulu pada masing-masing pembimbing
klinik dan akademik.
BAB IV
EVALUASI
A. BENTUK EVALUASI
Bentuk evaluasi yang digunakan pada Praktek Pre-Klinik Keperawatan Gerontik
ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian penampilan/kinerja sehari-hari selama melakukan praktek
2. Laporan pendahuluan Asuhan keperawatan
3. Laporan kasus asuhan keperawatan
C. KETENTUAN UJIAN
1. Mahasiswa mempersiapkan diri dan berada ditempat ujian sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan
2. Ujian dilakukan pada minggu ke 1 atau 2 di rumah lansia dan ditentukan oleh
pembimbing akademik
3. Kasus-kasus yang akan diujikan adalah kasus yang ditemui di Wilayah Kerja
Puskesmas Nanggalo dan ditentukan oleh pembimbing klinik
4. Penguji ujian praktek terdiri dari 1 penguji (1 penguji dari akademik)
5. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan praktek yang diperlukan pada saat ujian
6. Selama ujian mahasiswa dapat dibantu oleh seorang mahasiswa piket untuk
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan intervensi
7. Melakukan intervensi yaitu berupa penyuluhan dan demonstrasi tindakan
intervensi komplementer atau terapi modalitas pada lansia di rumah
8. Mahasiswa yang gagal ujian praktek masih punya kesempatan untuk ujian ulang
1 (satu) kali dengan ketentuan sama.
D. PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian dimulai disesuaikan dengan pembimbing akademik
2. Mahasiswa sudah membawa format ujian praktek
3. Mahasiswa harus membawa Pre Planning kunjungan
4. Mahasiswa menyiapkan lembar balik, leaflet dan alat yang akan digunakan
5. Mahasiswa menyiapkan baki dan tempat untuk demonstrasi intervensi
komplementer atau terapi modalitas
6. Mahasiswa diberikan waktu selama 30 menit untuk melakukan intervensi
keperawatan pada lansia
E. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus praktek pre-klinik Keperawatan Gerontik apabila telah
menyelesaikan seluruh aspek kegiatan praktek, dievaluasi menggunakan format
yang sudah ditentukan dan mendapatkan nilai batas minimal 75 (B) dari seluruh
kegiatan.
definisi dan klasifikasi 2015-2017/ ; alih bahasa, Budi Anna Keliat...[et al].; editor
9. Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults. 6th ed. USA: Lippincott
Williams & Wilkins
10. Nugroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.
11. Stanhope, M., Lancanster, J, (2016). Community health nursing. Fourth
Edition USA.Mosby Year Book.
12. Stanley.,& Bare. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Juniarti &
Kurnianingsing: alih bahasa). Jakarta: EGC