Anda di halaman 1dari 11

MODUL PANDUAN

PRAKTIK KLINIK PK
KMB 1 & 2
PRODI SARJANA
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN

POLTEKKES TANJUNGKARANG
KEMENKES RI

JURUSAN KEPERAWATAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNYA, maka buku
panduan Praktik Keperawatan KMB Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan ini dapat diselesaikan.
Buku panduan ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan dosen
pembimbing dalam melaksanakan Praktik Klinik KMB. Buku panduan ini
diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian
kompetensi dalam menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Klinik KMB mahasiswa
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Tanjungkarang.
Akhir kata, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan buku panduan ini. Masukan dan
kritikan yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan panduan
praktek klinik KMB ini.

Penyusun
Daftar isi

Halaman

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN 1
BAB II : TUJUAN DAN KOMPETENSI 2
BAB III : PROSES BIMBINGAN 3-5
a.Metode Pembelajaran
b.Tata Tertib
BAB IV : PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK 6-8
BAB V : EVALUASI 9
DAFTAR LAMPIRAN :
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
FORMAT PENGKAJIAN MEDIKAL BEDAH
FORMAT SUPERVISI
FORMAT TARGET
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BELAJAR KLINIK
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Sarjana Terapan Keperawatan diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes


Tanjungkarang untuk menjawab kebutuhan pasar akan lulusan pendidikan
keperawatan yang berorientasi pada kesiapan kerja. Kurikulum pendidikan Program
Studi Sarjana Terapan Keperawatan disusun dengan konsentrasi pada sistem
pembelajaran keahlian pada specific trades. Mahasiswa di bimbing dan di didik
untuk mencapai kualifikasi KKNI level VI sebagai berikut :

1. Mampu memanfaatkan IPTEK dalam bidang keahliannya dan mampu


beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
3. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan serta
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran pada Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan untuk mencapai profil lulusan sesuai level 6 pada KKNI adalah
dengan melaksanakan proses pembelajaran Klinik. Proses pembelajaran ini
dimaksudkan agar peserta didik mempunyai pengalaman nyata berhadapan dengan
pasien dan belajar bekerja untuk menyelesaiakn permasalahan tersebut melalui
asuhan keperawatan. Proses pembelajaran klinik dilakukan di lahan praktek yang
salah satunya adalah Rumah Sakit. Di lahan praktek inilah mahasiswa diharapkan
dapat mencapai kompetensinya sehingga akan terbentuk profil lulusan seperti yang
diharapkan dalam kurikulum.

Mata Ajar Praktek Keperawatan KMB 1 & 2 adalah salah satu mata ajar klinik pada
program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
yang membahas penerapan asuhan keperawatan area keperawatan medikal bedah
pada pasien yang mengalami gangguan sistem tubuh pada tingkatan usia dewasa.

B. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Praktik Keperawatan KMB bagi pembimbing dan mahasiswa Prodi Sarjana
Keperawatan Tanjungkarang agar tercapai persamaan persepsi dalam menjalankan
proses belajar mengajar.
BAB 2

GAMBARAN MATA KULIAH

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa


mempraktekkan teori dan konsep yang telah dipelajari di kelas dan di uji coba di
laboratorium dibawah pengawasan instruktur laboratorium. Pembelajaran di klinik
difokuskan pada pengalaman belajar mempraktikkan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan sistem tubuh pada orang dewasa. Mahasiswa akan melaksanakan
pembelajaran praktikum klinik dengan melaksanakan asuhan keperawatan langsung
pada klien di lahan praktik klinik (rumah sakit) dengan bimbingan. Mata kuliah ini
berfokus pada pelaksanaan asuhan keperawatan yang meliputi: pengkajian
keperawatan, penegakkan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan keperawatan dan evaluasi yang terdokumentasi sesuai kaidah
dokumentasi keperawatan.

B. Tujuan Mata Kuliah

Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu memberikan


asuhan keperawatan secara mandiri pada klien dengan gangguan fungsi tubuh dengan
indikator mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian dengan terampil dan benar pada klien dengan
gangguan sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, persyarafan,
endokrin, imun, perkemihan, integumen, muskuloskeletal dan penginderaan
yang dirawat di rumah sakit.
2. Merumuskan diagnosis keperawatan dengan terampil dan benar pada klien
dengan gangguan sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler,
persyarafan, endokrin, imun, perkemihan, integumen, muskuloskeletal dan
penginderaan yang dirawat di rumah sakit.
3. Merumuskan tujuan dan menyusun rencana tindakan keperawatan dengan
terampil dan benar pada klien dengan gangguan sistem pencernaan,
pernafasan, kardiovaskuler, persyarafan, endokrin, imun, perkemihan,
integumen, muskuloskeletal dan penginderaan yang dirawat di rumah sakit.
4. Melakukan tindakan keperawatan dengan terampil dan benar pada klien
dengan gangguan sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler,
persyarafan, endokrin, imun, perkemihan, integumen, muskuloskeletal dan
penginderaan yang dirawat di rumah sakit.
5. Melakukan evaluasi keperawatan dengan terampil dan benar pada klien
dengan gangguan sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler,
persyarafan, endokrin, imun, perkemihan, integumen, muskuloskeletal dan
penginderaan yang dirawat di rumah sakit.
6. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, persyarafan,
endokrin, imun, perkemihan, integumen, muskuloskeletal dan penginderaan
yang dirawat di rumah sakit yang dirawat di rumah sakit dengan terampil dan
benar sesuai kaidah dokumentasi keperawatan

C. Alokasi Waktu

Mata Kuliah ini diberi beban SKS Klinik sebesar 6 SKS (KMB 1 : 3 SKS dan KMB 2 : 3
SKS) dengan satuan waktu yang harus ditempuh peserta selama 6 minggu. Sesuai
ketentuan adaptasi baru di era new normal pandemik covid 19, waktu pembelajaran
akan ditempuh dengan modifikasi daring dan luring untuk memperoleh pengalaman
belajar di lahan diluar tugas terstruktur dan mandiri yang diberikan.

D. Materi/Topik :
Keperawatan Medikal Bedah I :
1. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Persyarafan : Askep Stroke,, cidera
kepala, meningitis, cidera medulla spinalis dll.
2. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Pencernaan : Askep Gastritis kronis,
Askep cirorhis hepatis, Askep carsinoma colon (pre atau post op) dll
3. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Askep CHF Askep
IMA, Askep kelainan katup, dll.
4. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Pernafasan : Askep TBC Paru, Asma
Bronkhiale, Ca Paru., PPOK dll
Keperawatan Medikal Bedah II :
1. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Endokrin : Askep Diabetes Mellitus,
Hyper/Hypotiroidisme
2. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Imun dan Hematologi : Askep
Anemia,
HIV AIDS, Hemofilia, Stephen Jhonson Syndrome, dll
3. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Perkemihan : Askep CKD, BPH, Batu
Saluran Kemih, Ca. Kandung Kemih, dll.
5. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Integumen : Askep Luka Gangrene
DM, Luka Bakar, dll
6. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Askep Fraktur,
Osteosarkoma, Osteomyelitis, Spondilitis, dll
7. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Penginderaan : Askep Katarak, Askep
Otitis Media, Askep Glaukoma, Kanker Mata dll
BAB 3
PROSES PEMBIMBINGAN

A. Metode Pembelajaran
Proses bimbingan pada mata kuliah ini ditekankan pada bimbingan yang
interaktif dan individual untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab
mahasiswa. Cara memberikan bimbingan tersebut juga mendorong penggunaan
berbagai macam strategi kreatif. Strategi kreatif tersebut meliputi : confrence (pre dan
post), simulasi, bed side teaching, ronde keperawatan, supervisi, bimbingan laporan
studi kasus, belajar mandiri, observasi, pengajaran afektif dan pemberian tugas. Strategi
pembelajaran ini dilakukan dengan praktikum klinik langsung pada klien yang dirawat di
rumah sakit melalui supervisi dan bimbingan oleh pembimbing akademik dan
pembimbing lahan praktik.

B. Tata Tertib
Peserta didik yang mengikuti praktek belajar lapangan mematuhi tata tertib
dibawah ini :
1. Tiap peserta didik mentaati peraturan yang terdapat dalam buku panduan
praktik Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Tanjungkarang
2. Pembimbing akademik dan pembimbing lahan berkewajiban dan berhak
untuk mengingatkan peserta didik yang melalaikan tata tertib
3. Kehadiran peserta didik dalam praktik klinik 100%
4. Memakai seragam sesuai peraturan yang ditetapkan Jurusan Keperawatan
Tanjungkarang Poltekkes Tanjungkarang Kemenkes RI untuk Mahasiswa
Prodi DIV Keperawatan Tanjungkarang

5. Mentaati peraturan dan tata tertib lahan praktik.

6. Ketentuan Waktu Praktik : mengikuti ketentuan lahan praktik.

6. Jadwal praktik diatur oleh pembimbing lahan menyesuaikan dengan kondisi


ruangan
7. Peserta didik yang tidak mengikuti praktik klinik harus melaporkan
ketidakhadirannya kepada koordinator mata kuliah atau pembimbing.
8. Peserta didik harus mengganti waktu praktik yang ditinggalkan dihari lain atas
persetujuan pembimbing, dengan ketentuan :
 Dengan alasan sakit (surat dokter) sesuai dengan hari yang
ditinggalkan 
 Izin, mengganti sebanyak 2 kali hari yang ditinggalkan

 Tanpa alasan, TIDAK LULUS MATA KULIAH PK III KMB

C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui evaluasi terhadap kemampuan knowledge, afektif dan
psikomotor. Nilai akhir merupakan nilai kumulatif seluruh komponen yang dinilai
selama proses PBM dilakukan dan merupakan nilai mata ajar.

1. Nilai Knowledge (40%)


Kemampuan knowledge merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
pengetahuan teoritis dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot 30%
dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu Laporan Pendahuluan
30%, Pre dan Post Conference 30% dan Seminar Kasus Kelompok 40%.

2. Nilai Afektif (30%)


Kemampuan Afektif merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek sikap
profesional dan kemampuan membangun hubungan kerja yang etis, disiplin dan
bermoral. Aspek ini diberi bobot 30% dari nilai kumulatif dengan komponen yang
dinilai yaitu Disiplin 40%, Penerapan Etika Profesi 30% dan Kerjasama Teamwork
30%.

3. Nilai Psikomotor (30%)


Kemampuan psikomotor merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
ketrampilan klinik dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot 40%
dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu target kompetensi 30%,
ujian/supervisi 30% dan laporan kasus 40%

D. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :

1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian kumulatif.


2. Kehadiran praktek klinik /lapangan 100 %
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib lahan praktik.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes., at. All. (1993). Nursing care plans. Philadelphia: F.A Davis
Company.
Brunner & Suddarth. (2000). Medical surgical nursing. Philadelphia:
Lippincott
Hudaak & Gallo. (1999). Keperwatan kritis. Jakarta: EGC
Ignativicus., at all. (1999). Medical surgical nursing: across the healt care
continum. Philadelphia: W.B Soundrs
Luckman & Sorrensen. (1997). Medical surgical nursing: a psychophysiologi
approach. Philadelphia: WB Sounders
Price & Wilson. (1997). Patofisiologi. Jakarta: EGC
Soeparman. (1999). Ilmu penyakit dalam. Jakarta: FK UI penerbit FKUI.
Carpenito. (2000). Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC
Heyes, C. (1989). Pemeriksaaan fisik. Jakarta: Bina rupa aksara.
Barbara, B. (2000). Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Jakarta: EGC
Nurbaiti, Iskandar., dkk. (2004). Panduan penatalaksanaan gawat darurat
telinga hidung tenggorokan. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Sunatrio, S. (2000). Resusitasi cairan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Morris, dkk. (1990). Buku saku keseimbangan cairan dan elektrolit. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Lewis., Heitkemper., Dirksen. (2000). Medical surgical nursing: assesment
and management of clinical problem. USA: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai