BEDAH
VISI PROGRAM STUDI NERS
Menghasilkan lulusan Ners dengan keunggulan keperawatan penyakit kronis
yang berwawasan teknologi, kewirausahaan dan Kemitraan.
1
1. BAB I BAB II
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI
PENDAHULUAN
A. Tujuan Instruksional Umum Dan Sasaran Pembelajaran
A. Informasiumum Tujuan Instruksional Umum
Deskripsi mata ajar Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif didasari ilmu dan
teknologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan pada pasien dewasa yang
Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang mengalami gangguan sistem-sistem tubuh yang termasuk dalam area keperawatan medikal
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat bedah.
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika
Tujuan Intrusional khusus
melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan Setelah menyelesaikan tahap profesi seminat KMB ini Mahasiswa diharapkan mampu :
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat 1. Mesintesa pengetahuan tentang anatomi, fisiologi dan patofisiologi untuk dapat
menjelaskan perubahan – perubahan atau gangguan dalam fungsi system tubuh.
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini 2. Mengkaji status kesehatan pasien dengan gangguan system tubuh yang lazim terjadi
yang berkaitan dengan keperawatan pada orang dewasa. Praktik meliputi pengkajian kesehatan secara umum, perkembangan, social budaya dan
Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan keadaan emosi.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi:
pada klien dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami masalah a) Identifikasi tanda dan gejala gangguan system tubuh yang lazim terjadi pada klien
pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) dewasa.
b) Merumuskan diagnose keperawatan berdasarkan data primer dan sekunder yang
ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya. terkait dengan perubahan dalam fungsi system tubuh.
c) Menentukan tujuan keperawatan dan merancang rencana tindakan keperawatan
Jumlah SKS dan lamanya program berdasarkan permasalahan / kebutuhan pasien.
Mata ajar profesi ini mempunyai bobot 6 SKS dan diberikan pada d) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
dibuat meliputi: penyuluhan/pendidikan kesehatan, tindakan mandiri keperawatan,
tahapan profesi, setelah menyelesaikan program pendidikan akademik
kolaborasi, pengamatan dll.
(S1 Keperawatan). Lama pembelajaran adalah 6 minggu (6 hari dalam e) Mengevaluasi tindakan keperawatan.
seminggu) untuk program profesi. 4. Pemberian ASKEP minimal pada 8 kasus gangguan system di klinik dengan memilih
dari system-sistem berikut ini yaitu : pencernaan, kardiovaskuler, pernafasan,
Kegiatan pembelajaran secara umum perkemihan, persyarafan, THT, MATA, endokrin, musculoskeletal, integument, imun,
haematology, kasus infeksi, kasus keganasan.
Kegiatan pembalajaran dilakukan dengan melaksanakan praktik klinik 5. Kasus kelolaan dapat dicapai di bangsal penyakit dalam, bangsal bedah, bangsal syaraf,
di Rumah Sakit yang telah ditentukan.Kegiatan penunjang seperti poli THT dan Kulit, ruang Hemodialisa dan ruang operasi.
seminar kasus dilakukan di rumah sakit atau di kampus. 6. Menjelaskan pengaruh dan efek samping dari terapi obat yang diberikan sesuai
program dokter.
7. Melaksanakan tindakan pertolongan pertama pada kasus gawat di ruang rawat.
8. Mendokumetasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan
memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Semua yang sudah dipelajari pada pokok
bahasan mata kuliah Keperawatan
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
Medikal Bedah tahap akademik dan mata kuliah penunjang lainnya serta tehniktehnik
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia (mandiri)
profesional.
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
B. Kompetensi 17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
Setelah mengikuti Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah asuhan keperawatan
mahasiswa mampu:
Untuk membantu pencapaian kompetensi dalam setiap proses pendidikan profesi klinik
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
setiap bagian maka disusun daftar kompetensi kasus untuk tingkat pencapaian
keperawatan pada orang dewasa. kompetensi knowledge atau pengetahuan tentang penyakit dan daftar kompetensi
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja ketrampilan klinik untuk tingkat pencapaian ketrampilan klinis. kompetensi kasus pada
tim. bagian Keperawatan Medikal Bedah ini disusun berdasarkan penyakit atau problem
kesehatan terbanyak di Indonesia, sedangkan daftar kompetensi ketrampilan klinis
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan merupakan ketrampilan klinis yang harus dikuasai disesuaikan dengan jenis dan
bertanggung jawab. kompetensi tindakan bagi seorang ners generalis.
4. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
Tingkat pencapaian kompetensi ketrampilan klinis ( list of clinical skills)
5. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama 1. Teori
atau faktor lain dari setiap klien yang unik. Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan yang meliputi prinsip, indikasi,
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kontra indikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan atau ketrampilan
klinis.
kesehatan klien dewasa. 2. Melihat atau Mendemonstrasikan Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai tentang suatu tindakan atau ketrampilan klinis dan pernah melihat serta mampu
dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif mendemonstrasikan.
agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif. 3. Melakukan atau Menerapkan Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan
tentang suatu tindakan atau ketrampilan klinis dan dapat melakukan tindakan
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam tersebut beberapa kali dengan bimbingan atau supervisi.
mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa. 4. Rutin Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau
9. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan ketrampilan klinis dan berpengetahuan (rutin) dalam melakukan tindakan.
konsisten.
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar Daftar kasus dan tingkat capaian
dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
1. Gangguan sistem PERNAFASAN: Asuhan Keperawatan pada pasien Pneumonia,
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui PPOK, Asma dan Ca Paru, faringitis, tauma leher Dn kanker paru pasien Covid-19 /
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko. MERS / SARS / Flu burung
12. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang 2. Gangguan system Kardiovaskuler : Asuhan Keperawatan pada pasien Dekompensasio
berlaku dalam bidang kesehatan. cardis, Hipertensi dan Aritmia.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan 3. Gangguan sistem Hemotalogi : Asuhan Keperawatan pada pasien Leukimia, Anemia
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . dan DHF
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
4. Gangguan sistem Endokrin : Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Militus, Daftar Keterampilan klinik
Hiperterodisme dan hipotirodisme.
5. Gangguan sistem Imunologi : Asuhan Keperawatan pada pasien Remumatik dan
HIV/IDS
Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan
6. Gangguan sistemPencernaan : Asuhan Keperawatan pada pasien Apendisitis, kanker
kolorektal, hepatitis, sirosis hepatis, pankreatitis akut, diare, kolelitiasis akut, ileus
obstruktif, karsinoma saluran cerna dan typoid Melakukan interpretasi rekaman EKG
Melakukan pemberian darah : mengecek instruksi, mencocokan identitas,
7. Gangguan sistemPerkemihan : Asuhan Keperawatan pada pasien Penyakit Ginjal
kronik dan BPH memberikan darah, monitor selama pemberian, evaluasi reaksi transfusi
8. Gangguan sistemMuskoloskeletal : Asuhan Keperawatan pada Pasien fraktur dan
Melakukan monitoring dan evaluasi efekifitas stocking elastis
dislokasi Melakukan pemberian posisi kepala netral
9. Gangguan sistem Integumen : Asuhan Keperawatan pada pasien Luka Bakar Melakukan tatalaksana klien terpasang EVD (External Ventrikular Drainage)
Melakukan tatalaksana klien dengan peningkatan tekanan intrakranial
10. Gangguan sistem Sensori Persepsi : Asuhan Keperawatan pada Galukoma,katarak,
otitis dan vertigo. Melakukan aspirasi pada klien dengan ekstravasasi
Memberikan kompres hangat/ dingin pada klien dengan ekstravasasi
11. Gangguan sistem Persyarafan : Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke, tumor
otak, meningitis dan cidera kepala. Melakukan talaksana keperawatan klien yang akan diberikan transfusi dan
12. Pasien PRE, INTRA dan POSTOPERASI di kamar operasi.
produk darah yg membutuhkan observasi khusus
Melakukan perawatan Central line/Peripherally Inserted Central Line
13. ANATOMI - FISIOLOGI, PATOLOGI ,FARMAKOLOGI , BIOKIMIA, dan
TERAPI DIET yang terkait asuhan keperawatan pada kasus-kasus diatas. (PICC) catheter
PEMERIKSAAN FISIK pada sistem pernafasan, kardiovaskuler, pencernaan, Melakukan Perawatan AV shunt/ CDL
perkemihan, muskuloskeletal, integumen, endokrin dan neurologis.
Mengukur CVP
14. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN KLINIS KEPERAWATAN yang diperlukan Melakukan penekanan di area perdarahan pada klien dengan radioterapi
untuk memberikan asuhan keperawatan pada setiap kasus diatas.
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Monitoring tanda perburukan fungsi pernafasan
Memberikan oksigen: simple mask, rebreathing mask, non-rebreathing mask, Melakukan pemasangan Tube feeding / Nasogastric
tracheostomy tube Memberikan nutrisi per oral pada pasien berisiko tinggi
Melakukan suctioning: nasotracheal, Oropharyngeal, Nasopharyngeal, close
Memberikan nutrisi melalui Tube feeding / Nasogastric
suction
Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula darah
Melakukan perawatan trakeostomi : perawatan tube, membersihkan luka, ganti
Melatih fungsi menelan pada klien dengan disfagia
balutan
Melakukan irigasi NGT
Melakukan perawatan WSD : ganti balutan, ganti botol, membuang cairan
Memberikan makan secara oral pada klien post tindakan brakhiterapi
Melakukan chest physioterapi
nasofaring
Melakukan postural drainage
Melakukan pengukuran Incentive spirometry
Kebutuhan dan Eliminasi
Kebutuhan Oksigen
Melakukan pemasangan intermitten kateter
Melakukan pengkajian awal terdiri dari : Alergi, Alasan masuk RS, Riwayat kesehatan Melakukan pemasangan kateter urin / Douer katheter laki-laki/ perempuan
(genogram),
Melakukan enema
Melakukan pemeriksaan fisik (head to toe)
Melakukan manual evakuasi faeses
Melakukan pemeriksaan neurologi dasar : GCS, Pupil, Fungsi motoric, Fungsi
sensibilitas, Fungsi saraf kranial, Tanda rangsang meningeal, Tingkat keparahan stroke Melakukan perawatan sistostomy
dengan Skala NIHSS, Tingkat kecacatan/ ketunaan dengan skaka Rankin, Prognosa Melakukan perawatan kolostomy
stroke dengan skala Orpington, Skrining fungsi menelan Melakukan monitoring dan evaluasi keseimbangan cairan
6
Melakukan Pemeriksaan dan analisa spirometri Melepas kateter menetap
Melakukan pengkajian Status psikososial dan ekonomi Melakukan perawatan peritoneal dialisis
Melakukan pengkajian Risiko jatuh Melakukan perawatan klien hemodialisis
Melakukan pengkajian Status fungsional Melakukan irigasi kateter / bladder
Melakukan pengkajian Tingkat nyeri
Melakukan pengkajian Skrining gizi
Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi
Melakukan pengkajian Kebutuhan Discharge planning
Memenuhi kebutuhan mobilisasi/pergerakan/ immobilisasi 7
Memenuhikebutuhan personal hygiene, integumen
Mengkaji risiko dekubitus ( Skala Norton/ Skala Braden) Memandikan klien dengan kondisi kritis
Melakukan perawatan kulit pada klien resiko tinggi Melakukan perawatan mulut klien dengan penurunan kesadaran
Melaksanakan alih baring dengan five pillow Monitoring dan evaluasi pencapaian pemenuhan kebutuhan personal hygiene
Melakukan perawatan luka grade II dan III
Melakukan Range of Motion (ROM) pada kasus pathologis
Melakukan perawatan luka ulkus gangrene
Melakukan ambulasi dengan alat bantu jalan Melakukan perawatan luka / pin external fikasasi (Illizarov)
Melakukan perubahan posisi dengan metode logroll Melakukan perawatan luka amputasi
Melatih klien berjalan dengan alat bantu: tongkat; walker Melakukan perawatan area penusukan pin (pin site care)
Melakukan mobilisasi pada klien paska operasi Melakukan perawatan drain
Melakukan perawatan klien dengan traksi : skin traksi, skeletal traksi, Hallow Melakukan perawatan luka post operasi diameter > 5 cm
traksi, kotrel traksi Melakukan perawatan luka operasi dengan dehiscene, exudatif, infeksi, dan
nyeri
Melakukan perawatatan eksternal immobilisasi : cast/ gips
Melakukan perawatan luka kanker dewasa dan anak dengan perdarahan, high
Melatih mobilisasi pada klien paska amputasi exudatif, infeksi, bau, dan nyeri
Melakukan penatalaksanaan posisi pada klien gangguan jantung Melakukan perawatan luka simple fistula dengan high exudatif, maserasi,
Melatih mobilisasi pada klien dengan gangguan jantung eskoriasi
Melakukan perawatan luka percuteus tube: gastrostomi, neprostomi,
Kebutuhan Istirahat dan Tidur trachesotomi, sistostomi, trans bilier hepatic dengan infeksi, maserasi,
eskoriasi.
Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur Melakukan perawatan luka kaki diabetik tanpa penyulit
Melakukan penilaian skala nyeri Melakukan perawatan luka arterial dan venous ulcer dan bandaging tanpa
Melakukan hipnotherapy, imajinasi terpimpin penyulit
Melakukan evaluasi pemberian relaksan Melakukan perawatan luka post radiasi
Melakukan pencegahan cidera selama klien tidur Melakukan irigasi mata
Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi lingkungan Melakukan irigasi telinga
Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal
Keterangan :