Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. ADI SATRIA ABADI

BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, KELEMBAGAAN, KEAHLIAN & SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 1 TAHUN 2020

KELOMPOK 4

1. ATEP KURNIAWAN
2. YULIA NINGSIH
3. DEBERTUS BARRANG PL
4. IKHSAN DIYARMA
5. MAULANA DANURI

PT. SAFETY FIRST INDONESIA


Yogyakarta, 13 Agustus 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat
dan karunia-Nya sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan lapangan
pada PT. Adi Satria Abadi, yang sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan calon Ahli K3Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL
dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terkaithal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh staff di PT. MUARA ARTHA PERSADA dan PT. SAFETY
FIRST INDONESIA selaku penyelenggara pelatihan Ahli
K3Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk
menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
penyusunan laporan
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Online Training
angkatan ke-1 tahun 2020 yang telah mampu menjaga suasana
pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang
baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif
singkat, sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihandan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta,13 Agustus 2020

Penyusun

MAP (Muara Arta Persada)


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................2
1.3 Ruang Lingkup..................................................................................2
1.4 Dasar Hukum....................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan.........................................................4
2.2 Temuan.............................................................................................6
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Temuan Positif.....................................................................10
3.2 Analisa Temuan Negatif...................................................................23
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................37
4.2 Saran................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri,
penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang
semakin rumit dan komplek tidak bias di hindari, sehingga perlu
memerlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Perkembangannya ilmu
dan teknologi dapat terlihat dalam penggunaan mesin peralatan produksi
dan bahan baku produksi ataupun bahan berbahaya yang meningkat dan
modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selaras
dengan keahlihan dan keterampilan tenaga kerja yang
mengoperasikannya. Semakin kompleknya peralatan dan semakin
canggihnya penerapan teknologi dan proses industri yang berlangsung
maka potensi bahaya kecelakaan baik secara langsung atau tidak
langsung yang akan berdampak pada pekerja dan lingkungan sekitar.
Mengingat pentingnya keselamatan kerja dan lingkungannya, maka di
perluhkan perlindungan dan tindakan pencegahannya, untuk itu pemerintah
mengeluarkan berbagai peraturan untuk keselamatan dan kesehatan kerja,
seperti UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ,UU no 13 tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan, Permenaker no. 02 th 1980 Tentang
Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Permenaker no 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja,
Pada kegiatan praktek kerja lapangan di PT Adi Satria Abadi yang
bergerak di bidang penyamakan kulit, kami meninjau masalah K3 meliputi
Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian dan SMK3 pada perusahaan
tersebut sebagaimana penerapan di lapangan sesuai dengan dasar
hokum yang berlaku.

MAP (Muara Arta Persada)


1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
di lapangan khususnya di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3.
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi Peserta Calon Ahli
K3 Umum.
4) Calon Peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1) Pelaksanaan K3 di Lingkungan Kerja
2) Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian
dan SMK3.

1.4 DASAR HUKUM


A. Dasar Hukum K3 Kesehatan
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014
Tentang Klinik.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang
Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.15/MEN/VIII/2008 Tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.:SE.01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat
Makan.
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Kep/68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS
di Tempat Kerja.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No
Per.11/MEN/VI/2005 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif Lainnya di Tempat Kerja.

B. Dasar Hukum K3 Kelembagaan dan Keahlian K3


a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992 Tentang
Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

C. Dasar Hukum K3 Penerapan SMK3


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen
Keselamatan dan
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penyamaan kulit, berdiri tahun 1994. Perusahaan ini mempunyai
dua divisi yaitu divisi sarung tangan dan divisi penyamaan kulit. Untuk
divisi penyamaan kulit berlokasi di Kawasan Industri Banyakan, Situmulyo,
Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. Perusahaan ini berdiri di
tanah seluas 1,5 ha dengan luas bangunan 700 m2.
Jumlah total tenaga kerja 214 orang dengan perempuan 36 orang,
laki-laki 178 orang, 208 orang pegawai tetap, 6 orang pegai kontrak . Yang
bekerja dalam sistem Non-shift. Dengan waktu kerja 8 jam kerja yang
diterapkan pada 5 hari kerja Senin – Jumat dimulai dari Pukul 08 : 00 -17 :
00 WIB. Selama masa pandemi sistem kerja 1 shift dengan system 1 hari
kerja satu hari libur, mulai puku 07.00 – 17.00. Untuk peralatan yang
digunakan dalam perusahaan ini antara lain boiler, generator set, forklift,
mesin penetralan, mesin pencucian, mesin pewarnaan. Proses produksi
pada PT. Adi Satria Abadi terbagi menjadi dua proses yaitu produksi
basah dan produksi kering. Terdapat IPAL di dalam perusahaan guna
mengolah air limbah hasil produksi. Air limbah yang sudah melewati
berbagai macam proses seperti filtrasi, flokulasi dan sedimentasi
kemudian akan dibuang ke sungai yang berada dibagian belakang
perusahaan. Produksi dimulai dari pengolahan bahan baku berupa kulit
domba dan kambing sekitar 1000 sampai 2000 lembar yang didapat dari
bahan baku lokal maupun ekspor, berikut tahapan proses produksinya:
a Penghilangan sisa lemak
b. Tanning pencampuran air dengan berbagai bahan kimia sesuai
resep perusahaan dalam waktu 2 ½ hari
c. Gudang seleksi pengecekan kualitas yang akan disesuaikan
dengan grade di perusahaan.
d. Shaving menyamakan ketebalan kulit sebesar 0,55 mm
e. Dying proses pewarnaan pada kulit
f. Setter pengurangan kadar air dengan cara dipress
g. Pengeringan kulit dikeringkan secara manual atau dengan bantuan
blower
h. Milling proses pelemasan pada kulit agar kulit yang sudah
dikeringkan tidak kaku.
i. Staking melenturkan dan membersihkan kulit
j. Poolish proses pewarnaan pada bagian dalam kulit agar terlihat
mengkilap
k. Togle pembentangan kulit untuk mendapatkan luas optimal
l. Pengovenan dioven dengan suhu 60 oC dalam waktu 5 menit agar
kulit tidak mengkerut
m.Finishing meliputi pengukuran, pelabelan, pengecekan ulang,
packing.

Potensi bahaya di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi yaitu :


a. Terjepit
b. Terjatuh
c. Peledakan
d. Tertimpa Kulit
e. Terpeleset
f. Tertabrak
g. Tersengat aliran listrik
h. Terpapar bahan Kimia
i. Tersembur air panas
j. Kebakaran

Faktor Bahaya
Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu
kesehatan di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi, identifikasi bahaya yang
dilakukan diseluruh area PT. Adi Satria Abadi
1. Faktor Fisik
2. Faktor Ergonomi
3. Faktor Biologi
4. Faktor Fisika
5. Faktor Kimia
6. Faktor Pisikologi

2.2 Temuan

K3 Kesehatan Kerja :
Temuan Positif Temuan Negatif
- Jam kerja para pekerja 40 jam
seminggu
- Tersedianya ruang laktasi di - Tidak adanya petugas
perusahaan paramedis yang berjaga di
- Tersedianya Klinik Kesehatan di ruang klinik.
perusahaan
- memiliki akses yang mudah ke
Rumah Sakit
- Makan siang disediakan oleh - Belum adanya pelatihan
perusahaan (catering) tentang Hiperkes

- Seluruh tenaga kerja telah - Tidak adanya petugas P3K di


didaftarkan oleh perusahaan ke BPJS setiap area kerja.
Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan
- Adanya pemeriksaan
berkala terhadap karyawan
(pemeriksaan pernapasan,
pendengaran dan medical
cek up umum)
- Tersedia kotak P3K - Bentuk kotak P3K belum
sesuai peraturan
- Perusahaan sudah - Penempatan kotak P3K
menyediakan APD untuk digunakan belum menyeluruh
oleh tenaga kerja & memasang rambu
rambu penggunaan APD
- Perusahaan menyediakan - Penyedia makanan
minuman tambahan berupa susu (catering) belum memiliki izin dari
yang disediakan setiap hari kerja disnaker
untuk semua tenaga kerja. - Tidak adanya ruang makan
di perusahaan

- BNN pernah mendatangi - Pengecekan


perusahaan untuk melakukan edukasi penyalahgunaan narkotika tidak
terkait penyalahgunaan narkotika pernah dilakukan oleh perusahaan
terhadap seluruh dan hanya dilakukan sekali ketika
tenaga kerja. BNN mendatangi lokasi
perusahaan.
- Perusahaan belum
melakukan penyuluhan tentang
bahaya HIV/AIDS kepada
tenaga kerja.
- Perusahaan sudah menerapkan - Toilet di ruang produksi
protocol Kesehatan guna mencegah tidak di pisah ( bercampur ) antara
penyebaran virus Covid-19 di area laki- laki dan perempuan
perusahaan
- Kurangnya pemahaman
tentang penggunaan APD
sehingga beberapa karyawan
belum menggunakan APD

K3 Kelembaggan dan Keahlian K3


Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya P2K3 didalam - Belum melakukan pelaporan
perusahaan dan sudah disahkan 3 bulan sekali kepada
oleh disnaker Menteri
- Adanya operator yang
belum memiliki SIO
- Belum ada ahli K3 listrik
- Belum ada ahli K3 Kimia

- Adanya Ahli K3 Umum - Perpanjangan SKP


di perusahaan telat

- Adanya program kerja


P2K3 dan melakukan
evaluasi program selama
satu bulan
sekali
K3 SMK3
Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya serikat pekerja
- Perusahaan telah memenuhi
hak pekerja yaitu membayarkan
upah bagi pekerjanya
- Adanya Instruksi kerja - Tidak adanya kebijakan,
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan, dan
evaluasi kinerja SMK3
- SOP dan IK belum
tertempel disemua
tempat/mesin
- Masih ada pekerja yang
tidak menggunakan APD

MAP (Muara Arta Persada)


9
MAP (Muara Arta Persada)
9
BAB III
ANALISIS

3.1 Analisa Temuan Positif


A. K3 Keselamatan Kerja
No Temuan Foto Temuan Lokasi Analisis Sarana Dasar Bunyi Ayat
Temuan Temuan Hukum
1 Ruang Ruang Perusahaa Perlengkapa Undang Pekerja
laktasi. Laktasi n sudah n yang ada Undang perempuan harus
perusahaa mempunya di ruang No. 13 diberi
n i ruang laktasi harus Tahun kesempatan
laktasi di sesuaikan 2003 sepatutnya untuk
untuk dengan pasal 83 menyusui
pemenuha kebutuhan anaknya jika hal
n ibu dan itu harus
perlindunga anak. dilakukan selama
n tenaga waktu
kerja kerjanya.
wanita.

MAP (Muara Arta Persada)


10
2 Perusahaa Klinik Perusahaa Sudah PERMENA 1. Penyelenggara
n telah Perusahaa n telah bagus KER kesehatan kerja
mempuny n memenuhi hanya No. 3 dapat : a.
ai ruang fasilitas kurang Tahun Diselenggarkan
klinik kesehatan peralatan 1998 pasal sendiri oleh
kesehatan walaupun kurang 4 pengurus
( tenaga pekerja lengkap b.
kerja belum dan dokter Diselenggarakan
dapat berjumlah jaga. oleh pengurus
memeriks 500 orang. dengan
a kondisi mengadakan
kesehatan ikatan dengan
mereka di dokter atau
hari pelayan
Selasa kesehatan lain.
dan c. Pengurus dari
Jumat). beberapa
perusahaan
secara bersama
sama

MAP (Muara Arta Persada)


11
menyelenggaraka
n suatu
pelayanan
kesehatan kerja.
2. Direktur
mengesahkan
cara
penyelenggaraan
pelayanan kerja
sesuai dengan
keadaan.
3 Makan Tidak ada gambar Disediakan Perusahaan Disediakan Undang- Pasal 35 Ayat 3
siang hanya bersumber dari di area telah area kantik Undang Pemberi kerja
disediakan narasumber kerja menjaga untuk Nomor 13 sebagaimana
oleh kebutuhan menyajikan Tahun 2003 dimaksud pada
perusahaa nutrisi yang minuman Tentang ayat 1 dalam
n dibutuhkan atau Ketenagake memperkerjakan
(catering) oleh makanan rjaan tenaga kerja wajib
kariawan memberikan
dengan
memberi perlindungan yang
makan mencakup
kesejahteraan,
keselamatan, dan
kesehatan baik
mental maupun
fisik tenaga kerja.
4 Seluruh Tidak ada gambar Kantor PT Perusahaan Sudah sangat Peraturan Kepesertaan
tenaga hanya bersumber dari ASA mendaftarka baik untuk Presiden jaminan kesehatan
kerja telah narasumber. n tenaga menjamin No. 12 bersifat wajib dan
didaftarkan kerjanya ke kesehatan Tahun 2013 mencakup seluruh
oleh BPJS dan Tentang penduduk
perusahaa Ketenagake keselamatan Jaminan Indonesia.
n ke BPJS rjaan dan pekerja. Kesehatan
Ketenagak BPJS Pasal 6
erjaan dan Kesehatan
BPJS jaminan
Kesehatan kesehatan
. dan
keselamata
n kerja
untuk
tenaga
kerjanya.
5 Adanya Tidak ada gambar Kantor PT Perusahaa Harus Undang - Pengurus
pemeriksa hanya bersumber dari ASA n diselenggara Undang diwajibkan
an berkala narasumber mengetahu kan secara No. 1 memeriksakan
terhadap i derajat rutin dan Tahun semua tenaga
karyawan kesehatan terus 1970 kerja yang berada
per 6 bulan pekerja menerus. Pasal 8 dibawah
(pemeriksa dan pimpinanya
an mengetahu secara berkala
pernapasa i sejak dini pada dokter yang
n, penyakit ditunjuk oleh
pendengar akibat pengusaha dan
an dan kerja. dibenarkan
medical oleh direktur.
cekup
umum)
6 Adanya Tidak ada gambar Setiap Kelengkap Harus selalu Peraturan Fasilitas P3K
Kotak P3K hanya bersumber dari ruang a n kotak di periksa Menteri yang dimaksud
di narasumber kerja di PPPK di kelengkapa Tenaga pasal 2 ayat 1
beberapa dalam setiap n alat P3K. Kerja dan meliputi :
ruang area pabrik. ruangan Transmigra a. Petugas P3K
pekerjaan. sudah ada. si no b. Kotak P3K
Per.15/ME da isi
N/VIII/20 c. Alat evakuasi
08 Tentang dan alat
Pertolonga transportasi
n Pertama
Pada
Kecelakaa
n Di
Tempat
Kerja
7 Perusahaa Tidak ada gambar Kantor Perusahaan Pemberitahu Permenaker Pasal 2
n sudah hanya bersumber dari PT memberikan an dan tran nomoer Pengusaha wajib
menyediak narasumber ASA perlindunga selalu PER menyediakan APD
an APD n supaya mengingatka
n kepada
untuk tidak terjadi pekerja yang 08/MEN/VII/ bagi pekerja/buruh
digunakan kecelakaan masih belum 2010 di tempat kerja
oleh kerja atau memahami Tentang
tenaga penyakit terkait Alat Pasal 5
kerja & akibat kerja penggunaan pelindung Pengusaha atau
memasang APD diri Pengurus wajib
rambu mengumumkan
rambu secara tertulis dan
penggunaa memasang
n APD ramburambu
mengenai
kewajiban
penggunaan APD
di tempat kerja.
8 Perusahaa Tidak ada gambar Di sediaka Perusahaan Minuman Undang- Pemberi kerja
n telah hanya bersumber dari n di dekat meningkatk disediakan di Undang sebagaimana
menyediak narasumber area kerja a n derajat tempat yang Nomor 13 dimaksud pada
an kesehatan pantas dan Tahun ayat 1 dalam
minuman pekerja dan layak ketika 2003 memperkerjaka n
tambahan menambah dikonsumsi. Tentang tenaga kerja wajib
berupa semangat Ketenagake memberikan
susu yang untuk kerja rjaan Pasal perlindungan yang
disediakan 35 Ayat 3 mencakup
setiap hari kesejahteraan,
kerja untuk keselamatan, dan
semua kesehatan baik
tenaga mental maupun
kerja. fisik tenaga kerja.
10 BNN Tidak ada gambar dari Kantor Menambah Diberikanya PERMENA Pengusaha wajib
pernah perusahaan. PT wawasan materi KER melakukan upaya
mendatang ASA pekerja tentang Nomor : aktif pencegahan
i untuk tidak bahaya PER. 11 / dan
perusahaa menggunak narkoba MEN / VI / penanggulangan
n untuk an narkoba secara 2005 penyalahgunaan
melakukan karena berkala dan Tentang dan peredaran
edukasi berbahaya dilakukan Pencegaha gelap narkotika,
terkait dan secara rutin. n Dan psikotropika, dan
penyalahg menimbulka Penanggula zat adiktif lainya di
unaan n penyakit ngan tempat kerja.
narkotika seperti Penyalahgu
terhadap HIV/AIDS naan Dan
seluruh Peredaran
tenaga Gelap
kerja. Narkotika,
Psikotropika
, Dan Zat
Adiktif
Lainnya
Pasal 2
Ayat 1
11 Terdapat All area Perusahaan Sebaiknya Peraturan ayat (6) Jumlah
18 toilet di perusahaan sudah toilet di area Menteri kakus adalah
tempat sesuai produksi di Perburuhan sebagai berikut:
produksi dengan pisahkan No. 7 Tahun untuk 1 – 15 orang
dan 2 toilet regulasi peruntukan 1964 buruh = 1 kakus,
di office terkait laki – laki dan Tentang 16 – 30 = 2 kakus,
pemenuhan perempuan. Syarat 31 – 45 = 3 kakus,
jumlah Kesehatan, 46 – 60 = 4 kakus,
kakus di Kebersihan 61 – 80 = 5 kakus,
tempat serta 61 – 100 = 6 kakus
kerja. Penerangan dan untuk
dalam selanjutnya untuk
Tempat tiap 100 orang
Kerja. buruh harus
Dijelaskan disediakan minimal
pada pasal enam kakus.
6
12 Perusahaa Kantor Perusahaan Untuk Surat 1. Melakukan
n sudah PT telah melakukan edaran pemeriksaan
melakukan ASA memberi tes rapid NOMOR suhu tubuh
pencegaha wawasan pada karian HK.02.01/M 2. Menyediakan
n kepada ENKES/216 sarana cuci
penyebara pekerja /2020 tangan
n virus tentang Tentang 3. Memastikan
Covid 19 pencegahan protocol seluruh area
dengan penyebaran pencegahan kerja setelir
menyediak covid 19 penularan 4. Optimalisasi
an tempat corona virus sirkulasi udara
cuci disase dan sinar
tangan, (COVID-19) matahari
pengeceka di tempat 5. Menyediakan
n suhu, kerja tisu dan masker
sosialisasi 6. Menginformasik
dan an dan
pengawas mengedukasi
an kepada kepada seluruh
pegawi pekerja
7. Sosialisasi
tentang protocol
isolasi diri
8. Memasang
pesan-pesan
keshatan
9. Memasang
pembatas/barrie
r untuk memebri
jarak kontak,
pengaturan jam
kerja, shift kerja,
10. Petugas k3
melakukan
pemeriksaan
secara pro aktif

B. P2K3 (Panitia Pembinaan Keselamatan dan kesehatan kerja)


No Temuan Foto Temuan Lokasi Analisis Sarana Dasar Bunyi Ayat
Temuan Temuan Hukum
1 Adanya Kantor HSE Sudah Segala PERMENA Setiap tempat
organisasi terbentukny perencanaa KE kerja dengan
P2K3 di a struktur n di P2K3, R No 4 kriteria tertentu
dalam organisasi dilaksanaka Tahun 1987 pengusaha atau
perusahaa P2K3 dan n sesuai Tentang pengurus wajib
n disahkan SOP dari Panitia membentu k
oleh perusahaan Pembina P2K3
disnaker dan Keselamata
dikonsultasik n dan
a n ke Kesehatan
disnaker. Kerja Serta
Tata Cara
Penunjukan
Ahli
Keselamata
n Kerja
Pasal 2
Ayat 1
2 Perusahaa Perusahaan Perusahaa Sebaiknya PERMENA Menteri tenaga
n PT ASA n perlahan kompentensi KER No 2 kerja atau
sudah menerapka bidang lain tahun 1992 pejabat yang
memiliki n sesuai pun harus tentang tata ditunjuk
Ahli K3 dengan ada sertifikat cara berwenang
Umum regulasi dan SKP penunjukan, menunjuk ahli K3
pemerintah nya kewajiban pada tempat
dan kerja dengan
wewenang kriteria
ahli K3 tertentudan pada
pasal 2 ayat perusahaan yang
1 memberikan jasa
dibidang K3
3.2 Analisa Temuan Negatif
Pengendalia
n Resiko
No Foto Lokasi Temuan Potensi Bahaya P E C R Dasar Hukum Bunyi Ayat
yang Sudah
Ada
1 Tidak ada foto Tidak adanya Terjadi kecelakaan 6 2 3 36 Korban PERMENAKE 1.
hanya petugas kerja pada saat tidak langsung R Penyelenggara
bersumber dari
paramedis adanya petugas dibawa ke No. 3 Tahun kesehatan kerja
narasumber
didalam ruang medis di klinik rumah sakit 1998 pasal 4 dapat : a.
klinik. terdekat Diselenggarkan
sendiri oleh
pengurus
b.
Diselenggarakan
oleh pengurus
dengan
mengadakan
ikatan dengan
dokter atau
pelayan
kesehatan lain.
c. Pengurus dari
beberapa
perusahaan
secara bersama
sama
menyelenggarak
an suatu
pelayanan
kesehatan kerja.
2 Tidak ada Belum Terjadinya penyakit 10 2 7 140 Perusahaan PERMENAKE Setiap
foto hanya adanya akibat kerja baru akan RTRANS no 1 perusahaan yang
bersumber pelatihan mengajukan tahun 1979 mempekerjakan
dari tentang terkait tentang tenaga para
narasumber hiperkes pemenuhan kewajiban medis diwajibkan
dokter yang latihan untuk
bersertifikasi Hiperkes bagi mengirimkan
hiperkes tenaga para setiap tenaga
medis pasal 1 tersebut untuk
mendapatkan
latihan dalam
bidang hygine
perusahaan,
kesehatan dan
keselamatan
kerja.
3 Tidak ada Tidak adanya Tidak adanya kontrol 10 3 1 30 P3K dikelola PER.15/MEN/ Ayat 1 Pengusaha
foto hanya petugas P3K penggunaan obat oleh kepala VIII/2008 wajib
bersumber yang dalam kotak P3K divisi tetapi tentang menyediakan
dari tersertifikasi tidak ditunjuk pertolongan petugas P3K dan
narasumber sebagai pertama pada fasilitas P3K
petugas P3K kecelakaan ditempat kerja.
dan hanya tempat kerja
ada di pasal 2 Ayat 2 pengurus
strukyuran wajib
P2K3 tapi melaksanakan
tidak P3K ditempat
bersertifikasi kerja

4 Tidak ada ambangnya Menjadi temuan saat 3 2 1 6 Perusahaan PER.15/MEN/ a. terbuat dari
foto hanya tidak sesuai adanya audit akan mulai VIII/2008 bahan yang kuat
bersumber dengan perbaikan Tentang dan mudah
dari ketentuan/per dalam rangka pertolongan dibawa, berwarna
narasumber at uran. pemenuhan pertama pada dasar putih
proper hijau kecelakaan dengan lambang
tempat kerja P3K berwarna
pasal 10 hijau;
5 Tidak ada Perusahaan Makanan 10 10 3 300 Belum ada Undang- Pemberi kerja
foto hanya Tidak Yang dikonsumsi pengendalian Undang Sebagaimana
bersumber menyediakan terkontaminasi debu Nomor dimaksud pada
dari ruang makan dan tidak higienis 13 Tahun ayat 1 dalam
narasumber di area 2003 memperkerjakan
perusahaan Tentang tenaga kerja
Ketenagakerj wajib
aan Pasal 35 memberikan
Ayat 3 perlindungan
yang mencakup
kesejahteraan,
keselamatan,
dan kesehatan
baik mental
maupun fisik
tenaga kerja.
6 Tidak ada Perusahaan Kurangnya 3 2 15 90 Belum ada KEPMENAK Pengusaha wajib
foto hanya belum pengetahuan pengendalia ERTRANS melakukan
bersumber penyuluhan karyawan mengenai n No. Kep. upaya
dari tentang HIV/AIDS 68/Men/IV/20 pencegahan dan
narasumber bahaya 04 Tentang Penanggulangan
HIV/AIDS Pencegahan HIV/AIDS
kepada dan ditempat kerja
tenaga kerja. Penanggulan
gan
HIV/AIDS di
Tempat
Kerja Pasal 2
7 Tidak ada Pengecekan Adanya 10 2 40 800 Belum ada PERMENAK “Pengusaha
foto hanya penyalahgun kemungkinan pengendalia ER Nomor wajib melakukan
bersumber aa n karyawan yang n : PER. 11 / upaya aktif
dari narkotika menggunakan MEN / VI / pencegahan dan
narasumber tidak pernah narkoba tapi tidak 2005 penanggulangan
dilakukan terdeteksi oleh Tentang penyalahgunaan
oleh perusahaan Pencegahan dan peredaran
perusahaan Dan gelap narkotika,
dan hanya Penanggulan psikotropika dan
dilakukan gan zat adiktif lainnya
sekali ketika Penyalahgun di tempat kerja
BNN aan Dan
mendatangi Peredaran
lokasi Gelap
perusahaan. Narkotika,
Psikotropika,
Dan Zat
Adiktif
Lainnya
Pasal 2 Ayat
1
8 Toilet di Terjadi kesalahan / 6 1 1 6 Peraturan Ayat (2) Kakus-
ruang kesusilaan Menteri kakus tersebut
produksi penggunaan toilet Perburuhan harus terpisah
tidak di baik yang laki – laki No. 7 Tahun untuk laki-laki
pisah maupun perempuan 1964 dan perempuan
( bercampur Tentang sehingga tidak
) antara Syarat memungkinkan
laki- laki Kesehatan, terjadinya
dan Kebersihan gangguan
perempuan serta kesusilaan
Penerangan
dalam
Tempat
Kerja.
Dijelaskan
pada pasal 6
9 Masih Meningkatkan potensi 10 10 3 300 Pemasangan Undang- Pasal 35 Ayat 3
kurangnya bahaya dari paparan rambu- Undang Pemberi kerja
pemahaman alat atau bahan bahan rambu Nomor 13 sebagaimana
tentang produksi penggunaan Tahun 2003 dimaksud pada
penggunaan APD Tentang ayat 1 dalam
APD sehingga Ketenagakerja memperkerjakan
beberapa an tenaga kerja wajib
kariwan belum memberikan
menggunakan perlindungan yang
APD mencakup
kesejahteraan,
keselamatan, dan
kesehatan baik
mental maupun
fisik tenaga kerja.
10 Tidak ada - Belum - Menjadi temuan 10 2 1 20 Belum ada PER.04/MEN Sekurang-
foto hanya dilakukan saat audit pengendalia n /1987 kurangnya 3
bersumber pelaporan - Tidak adanya tentang bulan sekali
dari triwulan evaluasi oleh Panitia pengurus wajib
narasumber ke pemerintah pembina menyampaikan
- disnaker keselamatan laporan tentang
dan kegiatan P2K3
kesehatan kepada Menteri
kerja serta melalui Kantor
tata cara Departemen
penunjukan Tenaga Kerja
ahli setempat.
keselamatan
kerja pasal
12
11 Masa berlaku Perusahaan dianggap 10 1 7 70 sedang dalam Permenaker Keputusan
SKP sudah tidak memiliki Ahli K3 proses no 02 penunjukan Ahli
habis Umum pengurusan tahun 1992 K3
Tentang Tata sebagaimana
Cara dimaksud dalam
Penunjukan pasal 4 ayat 1
Kewajiban berlaku jangka
dan waktu 3 tahun
Kewenangan
Ahli
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Pasal 7
12 Belum adanya Operator yang 3 2 3 18 PER.09/MEN (1) Pesawat
orang yang tidak mempunyai /VII/2010 angkat dan
memiliki SIO SIO dianggap Tentang angkut harus
untuk semua ilegal dan OPERATOR dioperasikan
operator perusahaan akan DAN oleh operator
angkat angkut di slahakan jika PETUGAS pesawat angkat
adanya PESAWAT dan angkut yang
kecelaakn terait ANGKAT mempunyai
forklift DAN Lisensi K3 dan
ANGKUT buku kerja
BAB II sesuai jenis dan
Pasal 5 kualifikasinya.
(2) Operator
pesawat angkat
dan angkut
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) meliputi
operator
peralatan angkat,
pita transport,
pesawat
angkutan di atas
landasan dan di
atas permukaan,
dan alat
angkutan jalan
rel
13 Tidak ada Belum adanya Temuan pada saat 3 2 15 90 Perusahaan PERMENAK Untuk
foto hanya ahli K3 listrik audit, pengoperasian perlahan akan ER No 12 perusahaan yang
bersumber padahal electrical termasuk memenuhi tahun 2015 memiliki
dari energy lebih ilegal sesuai tentang K3 pembangkit listrik
narasumber dari 200Kva regulasi listrik lebih dari 200
dalam rangka ditempat Kva wajib
pemenuhan kerja pasal 7 mempunyai ahli
proper hijau K3 dibidang
listrik
14 Tidak ada - Tidak - Menjadi 10 2 1 20 Perusahaan Peraturan - Setiap
foto hanya adanya temuan saat perlahan akan Pemerintah perusahaan
bersumber perencana audit memenuhi No 50 Tahun wajib
dari an, sesuai 2012 menerapkan
narasumber pelaksanaa regulasi Tentang SMK3
n, dalam rangka Penerapan diperusahaanny
pemantaua pemenuhan SMK3 Pasal a
n, dan proper hijau 5 Ayat 1 - Kewajiban
evaluasi &2 sebagaimana
kinerja dimaksud ayat 1
SMK3 berlaku bagi
perusahaan:
- Belum ada - Potensi bahaya 10 10 7 700 - Belum ada a. Memperkerja
SOP dan dalam pekerjaan pengendal kan tenaga
Instruksi menjadi lebih ia n kerja/buruh
Kerja (IK) tinggi paling sedikit
yang 100 orang
merinci atau
setiap
pekerjaan
dan tidak
tempel di
setiap area
kerja
masing
masing

- Belum - Tidak ada 10 6 7 420 - Belum ada


adanya kontrol terhadap pengendal
formulir bahaya dan ia n
Checklist evaluasi
pekerjaan
K3 dan
dokum
en
pencatatan
K3
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. PT. Adi Satria Abadi sudah memiliki klinik dan ruang laktasi yang layak pakai
dan semua karyawan sudah terdaftar dalam BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan.
2. Perusahaan sangat konsen sekali terkait situasi pandemi dan mengikuti
arahan pemerintah sesuai protokol kesehatan..
3. Adanya P2K3 yang sudah disahkan oleh Disnaker.
4. Perusahaan perlahan memenuhi kebutuhan sesuai dengan regulasi yang
berlaku dalam rangka pemenuhan proper hijau.

B. SARAN
1. Petugas kesehatan perusahaan harus memiliki sertifikat Hiperkes.
2. Perlu adanya petugas P3K sesuai regulasi yang berkompeten
3. Sebaiknya melakukan Pembaruan SKP Ahli K3 Umum sebelum masa
berlakunya habis.
4. Sebaiknya SMK3 segera di buat dan diterapkan
5. Sebaiknya ada ahli K3 listrik karena perusahaan yang menggunakan lebih dari
200 Kva wajib ada ahli K3 listrik
6. Sebaiknya SIO operator pesawat angkat angkut dilengkapi jjika memang
terdapat 4 operator maka 4 SIO harus ada.
7. Sebaiknya SOP setiap pekerjaan harus ada dan ditempel di area pekerjaan masing
masing

MAP (Muara Arta Persada)


37
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.


Kep/68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS di
Tempat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang Kewajiban
Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1980
Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1981
Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992Tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No Per.11/MEN/VI/2005
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat
Kerja
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 02 tahun 1992 Tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
MAP (Muara Arta Persada)
38
MAP (Muara Arta Persada)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.15/MEN/VIII/2008Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.:SE.01/MEN/1979
Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
.UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

MAP (Muara Arta Persada)


39
LAMPIRAN

A. Tabel Rating Resiko dan Penilaian Resiko

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

39
MAP (Muara Arta Persada) 1

Anda mungkin juga menyukai