TAHUN 2015
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUKAPAYUNG
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Demam Berdarah Dengue adalah demam tinggi mendadak 2-7 hari
tanpa penyebab yang jelas, terdapat tanda-tanda perdarahan (bintik-
bintik merah/ptekie, mimisan perdarahan pada gusi, muntah/berak
darah), ada perbesaran hati dan dapat timbul syok (pasien gelisah, nadi
cepat dan lemah, kaki tangan dingin, kulit lembab, kesadaran menurun.
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit 20%) dan trobositopeni (trombosit < 100.000/mm 3).
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat dan salah satu penyakit menular yang potensial
menimbulkan kejadian luar biasa/wabah. Sejak pertama ditemukan
penyakit DBD di Indonesia pada tahun 1968, jumlah kasus cenderung
meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga kejadian
luar biasa (KLB)/wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di
Indonesia.
DBD disebabkan oleh virus dengue yg ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah,
sehingga penularannya terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk
penular tersebut.
Penyakit Demam berdarah Dengue ( DBD ) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat kususnya daerah yang non edemis.
Dewasa ini, penyebaran penyakit DBD lagi terbatas pada daerah
perkotaan tetapi sudah mermabah sampai daerah pedesaan seperti yang
terjadi di desa Bongas.
“Berdasarkan laporan W1 bulan Mei 2015, telah terlaporkan ada
kasus DBD di Desa Rancapanggung di RT. 01 RW. 02 sebanyak 1 kasus.
Untuk mengetahui gambaran epidemiologi DBD yang terjadi di Desa
Rancapanggung RT. 01 RW. 02, dilakukan investigasi secara terkoordinasi
dalam Tim Penanggulangan KLB Puskesmas Mukapayung Kabupaten
Bandung Barat atau TRC (Tim Reaksi Cepat) pada hari Selasa tanggal 11
Mei 2015.”
B. Tujuan
1) Terindentifikasinya penduduk yang berisiko tinggi terhadap penularan
DBD
II METODOLOGI
A. Definisi Operasional
Kasus DBD adalah orang yang tenderita gejala yang dimulai dengan
panas tinggi tanpa sebab yang jelas selama 2-7 hari, disertai timbulnya
gejala tidak tidak napsu makan, mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati dan tanda-tanda pendarahan gusi atau hematoma pada daerah
suntikan.
Kejadian luar biasa Demam berdarah adalah timbulnya kasus dari tidak
ada menjadi ada atau peningkatan kasus dua kali atau lebih secara
bermakna dalam satu periode waktu ( minggu ) di bandingkan dengan
periode sebelumnya pada daerah yang sama.
B. Lokasi dan Sasaran
Lokasi Kejadian Luar Biasa Demam berdarah Dengue ( KLB – DBD )
di Desa Rancapanggung RT. 01 RW. 02, sedangkan sasaran investigasi
dan penanggulangan adalah rumah penderita serta rumah-rumah dan
lingkungan disekitar penderita dengan radius penanggulangan 100 meter.
C. Sumber dan Analisa Data
Data Primer diperoleh berdasarkan hasil dari survey ke rumah,
sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas puskesmas dan aparat
desa setempat.
Selanjutnya data yang diperoleh dari kedua sumber tersebut
dianalisis secara diskriptif dan disajikan secara narasi.
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Bongas
Tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK
JML
DESA
PEND LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Rancapanggung 11.597 418 1.306 2.753 987 342 5.806 417 1.303 2.745 984 342 5.791
B. Penanggulangan
Setiap ada satu kasus DBD di daerah non endemis dinyatakan
sebagai KLB dan penanggulangan dilaksanakan secara komprehensif
yaitu:
Melaksanakan survey jentik, bertujuan untuk melihat ada tidaknya
Rancapanggung.
B. Saran- saran
Puskesmas diharapkan selalu melaksanakan pemantauan terhadap