Anda di halaman 1dari 53

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Satu

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa dan aksara Bali
yang diakui sebagai aset budaya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap benda disekitar melalui
pemanfaatan bahasa dan aksara Bali sebagai aset budaya.
3.1 Memahami wacana tentang pekarangan di Bali, prabot dapur dan fungsinya masing-
masing
4.1 Mengeksplorasi wacana pekarangan, perabotan dapur, dan teks pidarta bahasa Bali

Indikator :
1.1.1 Mensyukuri bahasa Bali dalam melestarikan budaya.
2.1.1 Peduli terhadap bahasa dan aksara Bali sebagai asset budaya.
3.1.1 Mengungkap isi bacaan tentang pekarangan dan teks ringkas “Nyakan di Paon”.
3.1.2 Menyebutkan makna kosa dan anggah-ungguh kruna tentang pekarangan dan
perabotan di dapur.
4.1.1 Menceritakan isi teks pidarta bahasa Bali beserta alus kruna pada teks pidarta yang
dibaca
4.1.2 Membawakan teks pidarta bahasa Bali ke depan kelas dengan vokal dan lafal yang
baik

Materi Pembelajaran

Nyakan di Paon
I mémé, semengan suba bangun, langsung ka paon lakar nyakan. Satondén nyakan, ia
ngedasin bak tongos yéh, tongos ngumbah piring, muah saluir prabotan di paon. Masambilan
ngé yéh anget ané kanggon nyeduh téh muah kopi.
I bapa, semengan suba kaseduhin kopi ban i mémé. Kopiné mawadah cangkir, téh tiangé
kawadahin lumur utawi gelas. Kopiné adukanga ban cékot, séndok cenik.
I mémé suba ngidupang kompor, ngaé yéh anget ban kéncéng ané malakar ban
aluminium. Suwud nyeduh kopi, i mémé nyakan nasi nganggon panci. Disubané lebeng,
nasiné kacelepang di magikjéré. Yen suba genep dedaarané, tiang ané orahina mabanten
saiban satondén ngajeng.
Di paon, i mémé liu pesan namping prabot. Ada kikihan kanggon ngikih nyuh, ada siyut
kanggon ngadukang nasi, ada talenan tatakan ngueb jukut muah bé, ada tiuk kanggon ngaet
bé muah jukut, ada pangoréngan ané kanggon magoréngan, ada paso kanggon madonan, ada
mangkok wadah kuah, ada lumur muah cangkir kanggon ngaé téh muah kopi, ada termos
wadah yéh anget, ada magikjér wadah nasi, ada séndok nasi, séndok téh, muah ané lénan.

Parinama Prabotan ring Paon


1. Termos
2. Teko
3. Cangkir
4. Tiuk
5. Pengkihan
6. Panci
7. Ketel
8. Blender
9. Garpu
10. Sinduk
11. Pengorengan
12. Lumbur

Pangénter Baos
Téks Pangénter Baos
Om Swastyastu
Ida dané, para atiti sané wangiang titiang, miwah para sameton sané asihin titiang.
Ngiring riin ngadeg ajebos saha nguncarang doa manut sradha drué suang-suang!
.......... Berdoa bersama!.......
Matur suksma mantuk ring sapangrauh Ida-dané sami, ngamiletin Acara Pamungkah
Lomba Nyastra Bali, rahinané mangkin, Saniscara, tanggal 28 Oktober 2017, magenah ring
SD Negeri. 1 Denpasar.
* Sané kaping singgihin titiang ibu kepala sekolah,
* Bapak manggala komité sané wangiang titiang,
* Bapak-bapak lan ibu-ibu guru sané kusumayang titiang,
* Para pamilet lomba sami sané asihin titiang.
Pangayubagia aturang titiang majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, duaning
sampun mapaica karahajengan ring iraga sareng sami. Pinaka pamungkah acara, pacang katur
sasolahan Sekar Jagat. Pragina lan panabuh, inggih, durusang!
……......…...........… Sesolahan Sekar Jagat ….........…………..
Ida dané sinamian. Acara salanturipun, atur piuning saking manggala karya. Majeng
ring ibu Puspasari, inggih, durusang!
……………................…. Atur Piuning …………….........………..
Para atiti sinamian, sané mangkin nincap ring acara kaping tiga, sembrama wacana
saking ibu kepala sekolah, sané sapisan mamungkah resmi acara Lomba Nyastra Bali
warsané puniki. Majeng ring ibu kepala, galah katur!
……………...........… Sembrama Wacana …................………..
Ida-dané sané wangiang iitiang, Kadi punika titiang prasida ngénterang acara puniki.
Kirang langkung antuk titiang matur, titiang nunas pangampura. Pinaka pamuput, titiang
ngojarang parama santih, Om Santih Santih Santih Om.

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan berkomunikasi tentang kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran seperti
posisi tempat duduk dan kelengkapan belajar siswa.
Guru menjelaskan tentang tata tertib di dalam setiap belajar bahasa Bali di
kelas.
Guru memberikan bimbingan tentang sikap sopan santun dan kepedulian
dengan teman dan keluarga.
Guru menanyakan kepada siswa kendala-kendala atau permasalahan yang
dihadapi dalam belajar bahasa Bali saat di kelas empat.
Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menjelaskan tujuan dan
manfaat mempelajari isi bacaan tentang pekarangan.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa diminta untuk membaca teks paragraf yang berjudul “Nyakan di Paon”
pada buku Buku Basa lan Sastra Bali Kelas 5.
Siswa mencatat dan menyimak penjelasan tentang peralatan di dapur atau
paon.
Siswa mengamati gambar-gambar peralatan di dapur yang ditayangkan dengan
slide.
Menanya
Setelah membaca dan menyimak penjelasan guru, siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya.
Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada isi bacaan yang
berjudul “Nyakan di Paon”
Mengeksflorasikan
Setelah bertanya, siswa diminta untuk membaca kembali teks paragraf yang
berjudul “Nyakan di Paon”.
Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi yang terdapat pada teks
paragraf yang berjudul “Nyakan di Paon”.
Siswa berdiskusi dengan temannya dalam mengungkap isi bacaan tersebut.
Mengasosiasikan
Siswa menulis ide pokok masing-masing paragraf untuk mengungkap isi
bacaan.
Siswa menyimpulkan isi bacaan atau teks paragraf yang berjudul “Nyakan di
Paon”.
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil kerjanya mengungkap isi
bacaan yang berjudul “Nyakan di Paon”.
Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan pendapatnya tentang
hasil kerja temannya yang dibacakan di depan kelas.
Guru memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang apada saat proses pembelajaran.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal pada lembar kerja siswa
dan selanjutnya membahas bersama-sama.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari ini.
Guru-guru memberikan kata-kata motivasi atau semangat kembali kepada
semua siswa.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru mencairkan suasana untuk menarik siswa untuk belajar dengan bercerita
yang lucu.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan memahami isi teks pidarta bahasa Bali dan alus
kruna pada teks ugrawakia.
Guru juga menjelaskan manfaat memahami isi dan alus kruna pada teks
ugrawakia.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak teks ugrawakia dengan seksama yang ditayangkan dengan
slide.
Siswa membaca teks ugrawakia yang pada buku teks bahasa Bali kelas lima.
Siswa mendengarkan pembacaan teks pidarta yang dibakan oleh salah satu
siswa yang ditunjuk oleh guru di depan kelas.
Menanya
Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk menarik pertanyaan dari
siswa.
Siswa menanyakan makna kosa kata dan alus kruna yang terdapat pada teks
ugrawakia.
Mengeksflorasikan
Setelah bertanya, siswa diminta untuk menggali informasi tentang cara
membaca atau membawakan teks ugrawakia dengan intonasi yang tepat.
Siswa berdiskusi dengan temannya tentang cara membaca atau membawakan
teks ugrawakia pada suatu acara.
Mengasosiasikan
Siswa berlatih membacakan atau membawakan teks ugrawakia.
Siswa menyimpulkan cara membacakan atau membawakan teks ugrawakia
Mengkomunikasikan
Guru meminta atau menunjuk siswa secara random untuk membacakan atau
membawakan teks ugrawakia.
Siswa yang lain menyimak dengan seksama pembacaan teks ugrawakia oleh
temannya.
Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah berani tampil di depan
kelas.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama tentang materi yang
sudah dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.

B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian antar Teman
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis diberikan dalam bentuk uraian singkat
Instrument:
1. Ane anggo ngikih madan ….
2. Prabot paon ane anggon nyimpen yeh anget madan ….
3. Prabot paon ane anggon magorengan madan ….
4. Inggih Ida dane sareng sami sane …. tiang.
5. Dane jero mangku sane …. titiang.

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI
D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Produk
a) Produk, menggambar lima prabot paon dan diisi nama dengan huruf Bali.
Aspek penilaian yaitu: ketuntasan, pasang aksara, keserasian warna.

Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2+ Aspek 3
Nilai = X 100
SMI

Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.

Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
Teks Ugrawakia
B. Bahan
Pulpen dan buku tulis (kelengkapan belajar siswa).
Papan tulis
Spidol
LCD proyektor
C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Kamus bahasa Bali
Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Satu

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa dan aksara Bali
yang diakui sebagai aset budaya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap benda disekitar melalui
pemanfaatan bahasa dan aksara Bali sebagai aset budaya.
3.2 Mengenali teks satua, masatua Bali, dan mengungkap isi satua dan tata makna kosa
kata satua Bali
4.2 Masatua Bali secara mandiri dalam bahasa Bali lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
Indikator :
1.1.1 Mensyukuri bahasa Bali dalam melestarikan budaya.
2.1.1 Peduli terhadap bahasa dan aksara Bali sebagai asset budaya.
3.2.1 Menyimak isi teks satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”
3.2.2 Menjelaskan isi tentang satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”
4.2.1 Menjelaskan penggunaan anggah-ungguhing basa Bali dalam satua dan gatra
berbahasa Bali.
4.2.2 Menulis kembali isi satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas” dengan kalimat sendiri.

Materi Pembelajaran

Masatua Bali

I Sugih tekén I Tiwas


Ada tuturan satua I Sugih tekén I Tiwas. I Sugih ia sugih pesan, nanging demit, iriati, tur
duleg tekén anak lacur. Liu anaké tusing demen tekén I Sugih.
I Tiwas buka adané tiwas pesan, nanging melah solahné, tusing taén jail tekén timpal.
Sai-sai ia ka alasé ngalih saang lakar adepa ka peken.
Nuju dina anu I Tiwas kumah I Sugihé ngidih api. Ditu ngomong I Sugih, “Ih Tiwas,
alihin ja icang kutu! Yan suba telah kutuné upahina ja baas.” I Tiwas ngalihin kutun I Sugihé.
I Tiwas upahina baas acrongcong. Ia ngéncolang mulih, baasé jakana.
I Sugih buin masiksikan, maan kutu aukud. Ngénggalang ia kumah I Tiwasé, laut
ngomong kené, “Ih Tiwas, ené icang maan kutu aukud. Jani mai ulihang baas icangé.”
Mesaut I Tiwas, “ Yé..., baasé suba jakan tiang.” Masaut I Sugih, “Nah, ento suba aba mai
anggon pasilihné, kutun wakéné sing telah!”
Nasi ané suba makiré lebeng juanga ban I Sugih. Laut ngomong, “Ih Tiwas, ituni Nyi
nyilih api tekén saang. Api tekén saang ento patut manakan" Ditu lantas apin I Tiwasé juanga
baan I Sugih. Tekaning saangné apesel gedé masih juanga, I Tiwas bengong ngenehang
lacurné buka kéto.
Maninné, I Tiwas tundené nebuk padi baan I Sugih. Lakar upahiné baas duang
crongcong. I Tiwas nyak nebuk kanti sanja mara pragat. Upahina ia baas, laut encol mulih
lakar nyakan. I Sugih jumahné nyéksék baasné, maan latah dadua. Ditu encol ia kumah I
Tiwas. Suba teked laut ngomong, “Ih Tiwas, ené baasé enu misi latah dadua. Jani ulihang
baas icangé." Suud ia ngomong kéto, jakanan I Tiwasé juanga ban I Sugih.
Sedek dina anu I Tiwas luas ka alasé, ngalih saang. Sagét teka sang kidang tur ngomong,
“Ih Tiwas, apa kaalih ditu?” Masaut I Tiwas, “Tiang ngalih saang tekén paku.”
Ngraos I Kidang, “Ih Tiwas, lamun Nyai nyak nyeluk jit nirané, lakar ada pabaang
nirané!” Jeg seluka jit kidangé. Mara kedenga limané jeg liu pesan misi pepayasan. Teked
jumahné, makejang pianakné baanga gelang, bungkung, kalung ema.
Pesu ia mablanja, tepukina tekén I Sugih mapayas sarwa bungah. I Sugih matakon, “Ih
Tiwas, dija Nyai maan emas liu?” Masaut I Tiwas, “Ibi tiang ka alasé ngalih lakar jukut.
Sagét ada kidang, nundén tiang nyeluk jitné. Mara seluk tiang, jeg bek liman tiangé misi
pepayasan." Jeg ngéncolang I Sugih mulih.
Buin maninné I Sugih luas ka alasé, nyaru-nyaru buka anak tiwas. Saja énggal teka i
kidang, tur matakon, “Wi...h, Nyén ento krasak-krosok?” Masaut I Sugih, “Tiang I Tiwas.” O
kéto? Mai Tiwas, seluk jit wakéné!” Kéto pasaut Kidangé.
Mara seluka jit kidangé, jeg kajepit liman I Sugihé tur paida abana ka dui-duiné. I Sugih
ngeling koné katulung-tulung. “Nunas ampura, lébang tiang! Tiang kapok, tiang kapok!”
Di pangkungé I Sugih mara lébanga. Awakné rodrod matatu babak belur. Di subané
inget, mara ia magaang mulih. Teked jumahné lantas ia gelem. Kéto upah anaké loba, demit,
iriati, tur duleg tekén anak lacur.

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru memeriksa dan memastikan kondisi kesiapan siswa untuk memulai
pelajaran.
Guru memberikan bimbingan karakter kepada siswa tentang saling toleransi
dengan teman-teman di sekolah.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang sudah dipelajari pada minggu
sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat menyimak isi teks satua Bali “I Sugih
tekén I Tiwas”.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menceritakan atau membawakan satua “I Sugih tekén I Tiwas” di depan
kelas.
Siswa menyimak satua “I Sugih tekén I Tiwas” yang diceritakan atau
dibawakan oleh guru.
Menanya
Setelah menyimak satua dari guru, siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya.
Siswa bertanya tentang kosa kata dan isi dari satua tersebut.
Mengeksflorasikan
Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan data terkait isi teks dan
penggunaan anggah-ungguhing basa Bali pada satua “I Sugih tekén I Tiwas”.
Siswa merangkum informasi yang sudah diperoleh terkait penggunaan
anggah-ungguhing basa Bali dalam satua “I Sugih tekén I Tiwas”.
Mengasosiasikan
Siswa menyimpulkan penggunaan anggah-ungguhing basa Bali dalam satua “I
Sugih tekén I Tiwas”.
Siswa menulis kesimpulan penggunaan anggah-ungguhing basa Bali tersebut
pada buku latihan.
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaiakan hasil kerja tentang kesimpulan penggunaan anggah-
ungguhing basa Bali pada teks satua.
Guru memberikan koreksi dan meluruskan enyampaian siswa tentang
penggunaan anggah-ungguhing basa Bali yang kurang tepat.
Guru memberikan penguatan atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang dalam proses pembelajaran.
Siswa ditugaskan untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang sudah
dipelajari.
Guru- memberikan kata-kata motivasi atau semangat kembali kepada semua
siswa.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru menanyakan kondisi atau keadaan fisik siswa.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menceritakan kembali satua yang berjudul “I Sugih tekén I Tiwas”.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat menjelaskan atau menceritakan kembali
isi tentang satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”.
Guru memberikan motivasi untuk tetap bersemangat belajar dan tidak
memilih-milih pelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru meminta siswa untuk mencatat wandan kruna lingga.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang wanda kruna lingga dan wirasan
mabaos.
Siswa diminta untuk membaca kembali satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”.
Pada buku teks.

Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
terkait kosa kata pada satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”.
Siswa menanyakan juga tentang cara atau ekspresi membawakan satua Bali.
Mengeksflorasikan
Setelah sesi bertanya, guru meminta siswa untuk menggali informasi tentang
isi satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”..
Siswa saling bertukar pikiran dengan temannya isi satua Bali “I Sugih tekén I
Tiwas”.
Mengasosiasikan
Siswa membuat kesimpulan tentang cara isi satua Bali “I Sugih tekén I
Tiwas”.
Siswa menulis kembali isi pada satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas” dengan
bahasa sendiri.
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk memcakan kembali hasil kerja yang sudah ditulis
yaitu menulis kembali isi satua Bali “I Sugih tekén I Tiwas”.
Siswa yang lain memberikan tanggapan terkait hasil kerja temannya yang
dibacakan di depan kelas.
Guru kembali memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama tentang amteri yang
sudah dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.

B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis diberikan dalam bentuk uraian singkat
Instrument:
1. Kruna madaar basa alusne ….
2. Titian basa madiane ….
3. Kruna iba madan kruna basa ….
4. Yening wenten anak brangti pastika ngraos basa ….
5. Yening murid ngraos ring bapak guru patut nganggen basa ….

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI

D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Produk
a) Produk menulis kembali satua I Sugih tekén I Tiwas dengan bahasa sendiri.
Aspek penilaian yaitu: kesesuaian kata/bahasa, ketuntasan, dan kerapian tulisan.

Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2+ Aspek 3
Nilai = X 100
SMI

Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.

Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
Teks satua Bali
B. Bahan
Pulpen, buku tulis, dan penggaris (kelengkapan belajar siswa)
Papan tulis
Spidol
LCD proyektor
C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Kamus bahasa Bali

Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Satu

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa dan aksara Bali
yang diakui sebagai aset budaya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap benda disekitar melalui
pemanfaatan bahasa dan aksara Bali sebagai aset budaya.
3.3 Memahami manfaat belajar kelompok dengan bahasa Bali sesuai anggah-ungguhing
basa Bali.
4.3 Menyajikan tek pengalaman belajar kelompok (melajah secara mandiri dalam bahasa
Bali lisan dan tulis.

Indikator :
1.1.1 Mensyukuri bahasa Bali dalam melestarikan budaya.
2.1.1 Peduli terhadap bahasa dan aksara Bali sebagai asset budaya.
3.3.1 Membaca teks wacana tentang belajar kelompok yangberbahasa Bali.
3.3.2 Menjelaskan isi wacana belajar kelompok dan manfaat belajar berkelompok
4.3.1 Menemukan informasi, kruna alus (kosa kata) dalam wacana belajar berkelompok
4.3.2 Membaca, menembangkan, dan memahami isi teks lirik Pupuh Ginanti

Materi Pembelajaran
Wacana Malajah

Wacana wantah istilah linguistik sané kanggén maosang indik basa-basita, tuturan,
pakrunan, bebaosan, dialog, pidarta, sembrama wecana, satua, miwah sané lianan. Ring basa
Bali, wecana mateges saluir pakrunan utawi bebaosan.

Malajah Kelompok
Yéning maosang indik tatacara malajah sané becik, silih tunggilnyané wénten malajah
makelompok (belajar kelompok) utawi malajah masareng-sareng. Puniki becik
kalaksanayang duaning pacang prasida saling dagingin (isi-mengisi).
Sajeroning malajah makelompok, akéh angga kelompok nénten becik lintangan ring 5
(limang) diri. Yen lintangan ring lelima, pacang mapuara ramé/uyut. Patut wénten silih
tunggil manados manggala utawi ketua kelompok.
Satunggil wénten tugas mabuat saking ibu/bapak guru digelis mapupul kaénter antuk
manggalané. Sadurung patemon, ketua nitahang mangda sareng sami nyiagayang tur
malajahin materi sané jagi kabligbagang. Sasampun matemu, wénten sané présentasi, raris
masaur-pitakén (tanya jawab) mangda diskusiné mamargi becik kadi anak seminar.
Indik kawigunan malajah kelompok (sinarengan) prasida kabaosang kadi puniki.
1) Nincapang pasametonan sesamén angga kelompok
2) Nincapang tur nglimbakang pangweruhan angga
3) Nincapang pengalaman presentasi sakadi guru
4) Nincapang kawagedan mabaos ring sang akéh
5) Nincapang kawagedan tur purun mapitakén.

Pupuh Ginanti
pupu; ginnÓi,

1, ]IwrtÉi \rniku, ggÞrenêog smodi,


m\l)bu( s(wml, ml\rnuæ(wsisip/,
nunsÀgu* sinmæur, mr& hid s*hê*wiai.

2, rinuju]]i;kpitu,pe\Þoe\sennuejonin/,
p&ptã)lesÂkhcp/, nikwnÓ;m(gisuci,
pbÌsihnuæ(wml,mr&jgtÐtiebnin/.

3, klw)\ienktuju, sk&senm\Ñ\wit/,
ebzé*s)m%m\usn*,\m\á)h*m\ÑkopÓi,
rwu;puputuæiak(y, he\ánã)k)el útÓmi.

4, s*lubÒkekocpÀiiku,duekmu\á;kolw)\i,
mr&wit&trubil,mnujuedwsluwi;,
peyognÀidhê*]Iw,mgd*ytkutßti.

5, hesÙn&wusnßburu,s*lubÒkn)muskit/,
skitÉhtÐenÓoesuæd,s*Átßenmni\álin/,
mÞ)stßbu(r&hmãr,pc*nujusÙ(gluwi;.

Anggah-ungguh Basa
Mangkin, sor singgih basa Baliné kawastanin anggah-ungguh basa Bali. Sané mawinan
wénten anggah-ungguh basa Bali duaning wénten Tri Wangsa miwah Wangsa Jaba.
Tri Wangsa: tetiga wangsané sané kabaos sang singgih, minakadi: Brahmana (Ida ayu,
Ida Bagus), Ksatria (Anak Agung, Cokorda, Gusti), miwah Wésia (Para konglomerat).
Wangsa Jaba utawi sang sor wantah sameton Baliné sané mawit saking Sudra Wangsa.
Minakadi, I Putu, Luh Rai, I Ketut, I Wayan, miwah sané lianan.
Sasampun parajana Baliné pada madué swagina, wénten sang singgih miwah sang sor.
1) Sang singgih: pejabat, majikan, diréktur, manajer, réktor, dosén, guru, bendésa, msl.
2) Sang sor: CS, sopir, tukang ketik, pegawé, buruh, murid, parekan, panyroan, msl.
Malarapan kawéntenan pabinayan linggih punika, metu raris tata krama mabaosan sakadi
puniki.
Wangsa Jaba ri kala matur ring Tri Wangsa patut nganggén basa alus.
Imba: Madé Lara matur ring Ida Bagus (Basa Alus) Ratu ida Bagus, sira peséngan
Ratuné?
1) Tri Wangsa ri kala mabaos ring Wangsa Jaba kangkat mabaos andap (biasa, nénten
alus, utawi madia).
Imba: Ida Ayu mabaos ring Luh Rai (Basa Andap) Ih Rai, belin Rainé dija jani
masuk?
2) Pegawé (rakyat) ri kala matur ring prakanggé (pejabat) patut mabaos alus.
Imba: Sopir matur ring Pak Réktor (Basa Alus) Pak réktor, bénjang jam kuda Bapak
lunga?
3) Prakanggé (pejabat) rikala mabaos ring rakyat (pegawé) kangkat mabasa andap
(biasa, utawi madia).
mba: Kepala sekolah mabaos ring murid (Basa Andap) Ih gus, aba jep mai suraté ané
baang bapak tuni!

Dialog Mabasa Bali


Ngiring malajah mabaos antuk ngapalang dialog I Lara sareng Ida Ayu ring sor puniki!
Wacén magiliran ring arepan kelasé!
1. I Lara : “Ampura ratu, wawu prasida titiang tangkil.”
2. Ida Ayu: “Nah sing kéngkén Dé.”
3. I Lara : “Sapunapi, durus makarya péper?”
4. Ida Ayu: “Payu. Uli tuni iang ngantosang.”
5. I Lara : “Titiang sampun muat buku kekalih.”
6. Ida Ayu: “O nah ento suba anggon!”
7. I Lara : “Puniki ngiring wacén riin!”
8. Ida Ayu: “Nah, Madé suba malu maca!”
9. I Lara : “Malih jebos Ratu mikayunin!”
10. Ida Ayu: “Nah dé, lautang anaké!”
11. I Lara : “Ratu sampun makta buku?”
12. Ida Ayu: “Iang suba masi ngaba buku.”
13. I Lara : “Ratu sané madué punika?”
14. Ida Ayu: “Aa dé, iang ané ngelah.”
15. I Lara : “Dija iratu polih?”
16. Ida Ayu: “Iang meli ibi sanja di toko.”

Puisi Bali Anyar


Puisi Baliné wénten: (1) Puisi Bali tradisional (Bali purwa) makadi tembang-tembang sané
sampun kawacén, (2) Puisi Bali modern (Bali anyar). Tata ngwacén puisi Bali anyar pateh
kadi puisi basa Indonesia, nénten nganggén tembang.

Ngwacén Puisi Bali

Suba Langah
(Ketut Sariani)

Suba langah nawang ané melah,


bikasné ngancan tawah,
matingkah ririh tuah di umah,
nanging jerih di gumi wayah.
Maperah wayah cara lebihan upah,
kéné kéto bakat bayah,
sing karwan ngilangang basang layah.
Suba langah nawang nyujukang sanggah,
pongah ngorahang awak jengah,
nyegjegang warisan anak odah.

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan arahan dan bimbingan tentang tata cara berprilaku
menghargai orang lain.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang sudah dibahas pada minggu
sebelumnya.
Guru memberikan penjelasan tujuan dan manfaat yang memahami teks
wacana “Malajah Kelompok”.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat pengertian dan contoh-contoh anggah-ungguhing basa Bali
yang ditayangkan dengan slide.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang anggah-ungguhing basa Bali.
Guru meminta siswa untuk membaca teks wacana yang berjudul “Malajah
Kelompok”.
Menanya
Setelah mencatat dan menyimak penjelasan guru, siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya.
Siswa menanyakan tentang kosa kata dan anggah-ungguhing yang terdapat
pada teks wacana “Malajah Kelompok”.
Mengeksflorasikan
Setelah mencatat dan menyimak penjelasan, guru meminta siswa untuk
menggali informasi dan kruna alus yang terdpat pada teks “Malajah
Kelompok”.
Siswa mencari alus kruna pada teks wacana “Malajah Kelompok” dengan
melihat arti atau terjemahan pada kamus bahasa Bali.
Mengasosiasikan
Siswa menyimpulkan isi wacana dan penggunaan anggah-ungguhing basa Bali
pada teks wacana “Malajah Kelompok”.
Siswa menulis informasi atau isi wacana dan penggunaan kruna alus pada teks
wacana “Malajah Kelompok”.
Mengkomunikasikan
Siswa diminta untuk menyampaikan hasil kerja tentang isi atau informasi yang
terdapat pada teks wacana “Malajah Kelompok”.
Guru memberikan bimbingan dan memfasilitasi siswa saat membacakan hasil
kerjanya.
Siswa diminta untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa.
Guru memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama materiyang sudah
dipelajari hari ini.
Guru memberikan kata-kata motivasi atau semangat kembali kepada semua
siswa.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru mmengetahui kondisi siswa dengan menanyakan kabar.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru mengajak siswa untuk tepuk irama.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat memahami lirik pupuh Ginanti.
Guru memberikan motivasi untuk tetap bersemangat belajar dan tidak
memilih-milih pelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa diminta membaca dan memahami aksara Wreastra, gantungan, dan
pasang aksara.
Siswa membaca teks pupuh Ginanti yang beraksara Bali pada buku teks.

Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
terkait pengucapan dan pasang aksara pada teks pupuh Ginanti.
Mengeksflorasikan
Siswa mencoba menggali pemahaman lebih dalam tentang teks pupuh Ginanti
yang berhuruf Bali.
Siswa melakukan diskusi tentang membaca teks sekaligus melantunkan
pupuh Ginanti yang berhuruf Bali.
Mengasosiasikan
Siswa melakukan latihan membaca dan melantunkan teks pupuh Ginanti yang
beraksara Bali.
Siswa membuat kesimpulan cara membaca atau melantunkan pupuh Ginanti
yang beraksara Bali.
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa satu persatu untuk membaca atau melantunkan teks
pupuh Ginanti yang beraksara Bali.
Guru memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.
Guru memberikan tugas membaca di rumah puisi Bali anyar yang terdapat
pada buku teks.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama materi yang sudah
dipelajari.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.

B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian antar Teman
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.
Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis diberikan dalam bentuk uraian singkat
Instrument:
1. Wangsa jaba rikala matur ring Tri wangsa patut nganggen basa ….
2. Kruna nawang basa alusne ….
3. Kruna mabaos basa andapne ….
4. Muride yening matur ke pak guru nganggen basa ….
5. Ratu, singgih peranda sane dahat …. titiang.

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI

D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
a) Unjuk Kerja, membaca langsung lima kalimat beraksara Bali.
Aspek penilaian yaitu: ketepatan pengucapan dan ketuntasan.

Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2
Nilai = X 100
SMI

Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.
Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
Teks pupuh Ginanti beraksara Bali
B. Bahan
Buku, puplpen, pensil, dan penghapus (kelengkapan belajar siswa)
Papan tulis
Spidol
LCD proyektor
C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Kamus bahasa Bali

Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Dua

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.1 Menerima makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa dan aksara Bali
yang diakui sebagai aset budaya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2.2 Memiliki perilaku jujur dan disiplin melalui pemanfaatan bahasa dan aksara Bali
sebagai aset budaya dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Menganalisis teks puisi Bali tradisional dan modern tentang hidup sehat dengan
bahasa Bali lisan dan tulis.
4.4 Menyajikan Puisi Bali tradisional (Pupuh) dan puisi Bali modern secara mandiri.

Indikator :
1.1.2. Melestarikan bahasa Bali sebagai sarana dalam memperoleh ilmu pengetahuan
2.2.1 Berprilaku jujur melalui pemanfaatan bahasa dan aksara Bali dalam kehidupan
sehari-hari
3.4.1 Memahami perbedaan puisi Bali tradisional dan modern melalui menembangkan
dan membacanya.
3.4.2 Menjelaskan makna teks puisi Bali tradisional dan modern tentang hidup sehat
dengan bahasa Bali.
4.4.1 Menyebutkan arti dan bentuk halus kata-kata bahasa Bali pada teks tembang dan
puisi
4.4.2 Menembangkan lirik puisi Bali purwa dan membaca teknis tekes puisi Bali
modern.

Materi Pembelajaran
Pupuh Mijil

pupu; mijil/,
ded*o dhu; \)l; siypæuti;,
sub mtlu; Ïeko,
minbÀd liemolsÓlu;en,
n\& lcu( hd nkÂ)pukin/,
hnkÇ)rikÇ)rik/kliwtɱsipÀipun/.

Matembang Semarandana

| i i
i o | e
* u e
|.
Pu ni ka ka su kan gu mi,

| e e
e e |
i o e o
i | .
Si nah i pun bi sa i lang,

| i e e
u | i o
i e o | .
A kéh jad ma bu duh ké to,

| o e
u u |

( i e o
i | .
Dé ning dé wa ka su jad man,

| i i
i i |

e o i
i |
Sa gét su gih emas pé rak,
| i o
i ( |

i o e
o | .
A re pang ang gén te tu lung,

| o e u
e | i
o e o i ||
.
Pi da na yang ring be ra ya.

Wangsan Lengkara

Lengkara wantah kalimat ring basa Indonesia. Manut wigunannyané, lengkara basa
Baliné kepah dados tigang soroh luiripun:
(1) lengkara pidarta (kalimat berita)
Conto : I Durma anak cerik ubuh mémé bapa.
(2) lengkara pitakén (kalimat tanya)
Conto : Sira peséngan arin Ratuné?
(3) lengkara pituduh (kalimat perintah)
Conto : Luh, jemakang jep mémé yéh!

Kruna Andap
Kruna andap inggih punika kruna sané rasa basannyané andap (éndép),
nénten alus miwah nénten kasar. Kruna Andap maderbé wangun alus.
Conto : jalan, malali, demen, pesan, miwah ati msl.
Kruna Alus Mider (Ami)
Kruna alus mider inggih punika kruna alus sané dados kanggén nyinggihin
sang singgih, miwah kanggén ngasorang sang sor. Puniki duaning wangun
alusnyané wantah asiki.
Conto : sami, saking, nunas, kaiwangan, mangkin msl.
Kruna Alus Madia (Ama)
Kruna alus madia inggih punika kruna alus sané rasa basannyané
pantaraning alus singgih miwah alus sor.
Upami: Patutné sampun kabaos ampun. Kruna ampun puniki kabaos alus madia.
Conto : tiang, ampun, nggih, ten, niki/nika msl.
Kruna Alus Sor (Aso)
Kruna alus sor inggih punika kruna alus sané wirasané kanggén ngasorang
angga, ngasorang linggih sang sor.
Conto : ipun, padem, embas, mirage, miwah muat

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Untuk menarik siswa untuk belajar, guru melantunkan pupuh Mijil di depan
kelas.
Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menjelaskan tujuan
memahami perbedaan cara menembangkan puisi tradisional dan modern.
Guru menjelaskan manfaat mempelajari nama-nama objek wisata yang ada di
seluruh Bali.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat wangsan lengkara (lengkara pidarta, pitaken, dan pituduh).
Siswa menyimak penjelasan guru tentang wangsan lengkara.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang perbedaan cara menembangkan atau
membaca puisi tradisional dan modern.
Menanya
Setelah siswa menyimak penjelasan, guru meberikan umpan balik kepada
siswa untuk bertanya tentang perbedaan cara membaca atau menembangkan
puisi tradisional dan modern.
Siswa menanyakan arti dan bentuk halus yang terdapat pada puisi tradisional
dan modern.
Mengeksflorasikan
Siswa saling bertukar pikiran tentang perbedaan puisi tradisional (pupuh
semarandana) dan modern dari cara membaca atau melantunkan.
Siswa mencoba mencari arti dan dan bentuk halus yang terdapat pada puisi
tradisional (pupuh semarandana) dan modern.
Mengasosiasikan
Siswa menulis arti dan bentuk halus yang terdapat pada puisi tradisional
(pupuh semarandana) dan puisi modern.
Siswa mengelompokkan bentuk halus atau wirasan lengkara pada puisi
tradisional (pupuh semarandana) dan puisi modern.
Mengkomunikasikan
Siswa ditunjuk untuk menyampaikan hasil kerja bentuk halus atau wirasan
lengkara pada puisi tradisional (pupuh semarandana) dan puisi modern.
Guru mengoreksi hasil kerja siswa yang dirasa kurang tepat denga wirasan
lengkara.
Guru menugaskan siswa untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa
dan membahasnya bersama-sama.
Guru memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama tentang materi yang
sudah dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk selalu rajin belajar
dan membantu orang tua.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru menanyakan kondisi siswa” alit-alite sapunapi gatrane, sami becik?”
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan dan memeriksa kondisi kesiapan siswa untuk memulai
pelajaran.
Guru mengajak siswa bersama-sama melantunkan puisi Bali Modern “Malali
ka Nusa Dua”.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat memahami arti sekaligus melantunkan
puisi Bali Purwa yaitu pupuh Semarandana.
Guru memberikan motivasi untuk tetap bersemangat belajar dan tidak
memilih-milih pelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat wirasan kruna andap, alus mider, dan alus madia yang
ditayangkan oleh guru dengan slide.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian dan contoh-contoh
wirasan kruna masing-masing.
Siswa menyimak lantunan tembang pupuh Semarandana yang dilantunkan
oleh guru di depan kelas.
Menanya
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Siswa bertanya atau meminta guru untuk mengulang kembali cara
melantunkan pupuh semarandana.
Mengeksflorasikan
Setelah bertanya siswa mencoba melantunkan pupuh semarandana.
Siswa saling betukar pikiran dengan temannya cara melantunkan pupuh
semarandana.
Mengasosiasikan
Siswa menulis makna yag terkandung pada teks pidarta “Bali Wisata Budaya”
dan teks gatra Bali “Ngayah”.
Mengkomunikasikan
Siswa diminta untuk melantunkan pupuh semarandana di depan kelas.
Guru memberikan bimbingan langsung kepada siswa saat melantunkan pupuh
semarandana di depan kelas.
Guru kembali memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama yang sudah
dipelajari yaitu memahami dan cara melantunkan pupuh semarandana.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin dan selalu membantu orang tua.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.
Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.

B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian antar Teman
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis diberikan dalam bentuk uraian singkat
Instrument:
1. Kruna saking basa andapne ….
2. Lengkara pidarta pateh teken kalimat ….(ring bahasa Indonesia).
3. Kruna pitaken kaciriang madaging tanda ….
4. Pupuh mijil ngaranjing sekar ….
5. Bapak kepala sekolah … ring muid-muride.

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI

D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Projek dan Produk
a) Produk, menulis 5 contoh kalimat basa alus
Aspek penilaian yaitu: ketuntasan, ketepatan makna, anggah-ungguh basa
Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2+ aspek 3
Nilai = X 100
SMI

Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.

Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
Teks pupuh Semarandana
B. Bahan
Pulpen, buku tulis, penggaris (kelengkapan belajar siswa).
Papan tulis
Spidol
Penghapus papan tulis
LCD proyektor
C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Kamus bahasa Bali

Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Dua

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.2 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa,
budaya, dan lingkungan alam.
2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur serta bertanggung jawab dan disiplin dengan
memperhatikan kesantunan berbahasa Bali.
3.5 Memahami konsep pidato pendek tentang Rajeg Bali dengan bantuan guru dan teman
4.5 Membawakan teks pidato bahasa Bali secara mandiri ke depan kelas

Indikator :
1.2.1 Menyadari keberadaan bahasa Bali dalam kehidupan social.
2.3.1 Bersikap santun dalam menggunakan bahasa dan aksara Bali.
3.5.1 Menjelaskan konsep/teori tentang pidato bahasa Bali.
3.5.2 Membaca teks pidato bahasa Bali dengan pelafalan dan vokal yang baik dan benar.
4.5.1 Mengungkap isi pidato dan makna kosakata pada teks pidato yang dibaca.
4.5.2 Mengkomunikasikan penggunaan anggah-ungguhing Basa Bali yang baik dan
benar.

Materi Pembelajaran

1. Wirasan Pidarta
Istikah pidarta wantah wangun alus saking kruna pidato. Maiketan ring istilah pidarta
puniki wénten kekalih sané patut kawirasayang:
1) Pidarta inggih punika bebaosan mabasa Bali alus sané
ring sang sareng akéh.
1) Mapidata inggih punika ngwedar daging pikayunan ring
sang sareng akéh gumanti sida karesepin.
2) Pamidarta inggih punika anaké sané ngwedar pidarta mabasa Bali
2. Wangun Pidarta
Wangun (format) téks pidarta masaih ring karangan utawi surat, sané madaing
pendahuluan, isi, penutup. Indik wangun pidarta basa Bali, sida kabaosang kadi ring sor
puniki.
1) Murdan pidarta, pateh ring judul pidato
2) Pangastuti, pateh ring salam (Om Swastyastu)
3) Purwaka, pateh ring pendahuluan
4) Wicara/daging, pateh ring isi pidato
5) Pacutetan, pateh ring simpulan
6) Pamuput, pateh ring penutup.
1. Tetikesan Pidarta
1. Patut ngangge basa alus
2. Vokal mangda pulung
3. Naganutin wirama
4. Semangat mangabar-abar

Pidarta Pepasahan
Om Suastyastu
Inggih ida dane sane dhat wangiang titian miwah para pamilet lomba pidarta basa Bali
sane asihin titiang.
Rasa angayu bagia katur ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, riantuk Ida sampun arsa
mapica karahajengan.
Inggih Ida dane ring galahe sane becik puniki, titian jagi ngwedar pidarta sane
mamurda “Nguripang Agni Ngrajegang Budaya Bali”.
Ida dane sinamian. Duaning urip krama Baline nginggilang pariwisata budaya,
ngupapira budaya Bali nenten pisan dados kalaliang. PKB marupa pidabdab sane kalintang
becik ngupapira seni budaya Bali.
Kocap PKB warsa 2018, ngambil tema “Api Dharmaning Kahuripan”. Tunas titian,
para guru wisesa jagat Bali mangda eling ngamargiang Agni Brata, madue semangat angabar-
abar, mawinan prasida dados tetuladan kramane sami.
Maiketan ring api dharmaning kauripan, ngiring astiti bhakti ring Ida Sang Hyang
Widhi sane maprabawa Sang Hyang Brahma. Ring angga sarira, taler kaupapira angni murub
puika sane sayaga ngicenin iraga semangat.
Ring kauripan sarahina, sareng sami jagi bingung yening nenten wenten api. Ri kala
pacing mabanten, taler maserana api. Wenten piranti asep utawi dupa, sane duke riin
nganggen api takep utawi pangasepan.
Indik kawiguan api sane tiosan, Dewaning Agni (Ida Sang Hyang Brahma) taler kapuji
maka dewaning kasucian pinaka panglebur sebel kandel ring anggan I manusa.
Malih asiki. Ri kala titian miwah Ida dane sampun lampus, janten pacing kageseng
nganggen api ring upacara pangabenan. Asapunika agung kawigunan genine ring kauripan
iraga sareng sami.
Ida dane sinamian. Ngiring gamel pisan kautaman agni punika anggen ngrajegang jagat
Bali! Yadiastun sampun sering pisan kabaosang ajeg Bali punika, titian kantun sumenia ring
manah. Sampun ke baos ajeg Bali punika kalksanayang? Punika sane patut kapikayunin
sareng sami.
Ida dane sinamian. Pnaka pacutetan, ngiring ngupapira agni, malarapan astiti bakti ring
Ida Hyang Widhi. Mogi ja Ida Bhatara Brahma, asung ngicenin sinar suci marupa semangat,
miwah prasida ngamolihang kasukertan jagat.
Inggih, Ida dane miwah para semeton sane wangiang titian. Wantah amunika titian
prasida matur mogi-mogi wenten pikenohipun. Nunas ampura mantuk ring saluir kakirangan
atur titiang. Inggih, puputang titian antuk parama santih.
Om santih santih santih Om

Pupuh Ginada
Wacén Pupuh Ginada sané mahuruf Bali ring sor!

pupu;gind.
1, n\&enmu\á;r&elonÓ(, (8a)

ew*otiw sà¡\á¡;r&gurit/, (8i)

somæunÀipunßpumhn/, (8a)

\)l;pihnkÓt)lu, (8u)

mÙnimÙnipddÙnn/, (8a)

lu;hairi, (4i)

enpl&wy;yp)j;. (8a)
Wirasan Lengkara
Lengkara pateh ring kalimat bahasa Indonesia. Wénten lengkara pidarta (kalimat
berita), lengkara pitakén (kalimat tanya), dan lengkara pituduh (kalimat perintah).
a) Lengkara pidarta
 Luh Rai suba kelas 6.
 Ibuk tiangé madagang di peken.
b) Lengkara pitakén
 Ajak kuda Luh manyama?
 Dija bapak Luhé magaé?
c) Lengkara pituduh
 Dé, jemakang jep bapak ambu!
 Selegang malajah nah!

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru menumbuhkan ketertarikan siswa belajar bahasa Bali dengan bercerita
yang menarik atau lucu.
Guru mengulas lembali secara singkat materi pada pertemuan minggu
sebelumnya.
Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menjelaskan tujuan dan
manfaat memahami konsep atau teori tentang pidarta basa Bali.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat wangun (format) teks pidarta yang dituliskan oleh guru pada
papan tulis.
Siswa menyimak penjelasan tentang wangun (format) teks pidarta yang
dituliskan pada papan tulis.
Menanya
Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk memancing pertanyaan
dari siswa.
Siswa menanyakan wangun (format) teks pidarta yang belum dipahami.
Mengeksflorasikan
Siswa diminta untuk membaca contoh pidarta perpisahan pada buku teks Buku
Basa lan Sastra Bali Kelas 5.
Siswa diminta untuk mengungkap isi pidarta perpisahan yang dibaca.
Siswa berdiskusi dengan temannya untuk mengungkap atau menyampaikan isi
pidarta perpisahan dengan bahasa sendiri.
Mengasosiasikan
Siswa berlatih untuk mengungkap atau menyampaikan isi pidarta dengan
bahasa sendiri.
Guru memberikan bimbingan secara langsung saat siswa melakukan latihan
mengungkap isi pidarta tersebut.
Mengkomunikasikan
Siswa diminta untuk menyampaikan langsung pidarta perpisahan dengan
bahasa sendiri di depan kelas.
Guru memberikan penguatan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Siswa diminta untuk menjawab soal-soal yang terdapat pada lembar kerja
siswa dan membahasnya bersama-sama.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama materi yang sudah
dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru menanyakan kondisi siswa” sisya sareng sami punapi gatrane?”
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran seperti
kelengkapan alat belajar.
Guru melantunkan pupuh Ginada untuk menarik minat siswa belajar bahasa
Bali.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat membaca serta memahami teks pidarta
bahasa Bali dengan pelafalan dan vokal yang baik dan benar.
Guru memberikan arahan dan bimbingan tentang karakter bangsa seperti jujur,
pecaya diri, dan bertanggung jawab.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat wirasan lengkara yang ditayangkan dengan slide.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang wirasan lengkara.
Siswa diminta untuk membaca pidarta peroisahan pada pada buku teks Buku
Basa lan Sastra Bali Kelas 5.
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
terkait kosa kata yang terdapat pada pidarta perpisahan.
Mengeksflorasikan
Setelah bertanya siswa diminta untuk menganalisis penggunaan anggah-
ungguhing basa Bali.
Siswa melakukan diskusi dengan teman sebangku penggunaan anggah-
ungguhing basa Bali.
Mengasosiasikan
Siswa menyimpulkan penggunaan anggah-ungguhing basa Bali pada pidarta
bahasa Bali.
Siswa merangkum penggunaan anggah-ungguhing basa Bali pada pidarta
bahasa Bali.
Mengkomunikasikan
Guru menyuruh siswa perwakilan masing-masing deret bangku untuk
menyampaikan hasil kerja tentang penggunaan anggah-ungguhing basa Bali
pada pidarta bahasa Bali.
Guru memberikan koreksi dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
Guru kembali memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama yang sudah
dipelajari yaitu mengungkap menemukan makna yang terkandung pada teks
bacaan.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.
B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian antar Teman
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis diberikan dalam bentuk uraian singkat
Instrument:
1. Dija Iluh nongos? Lengkara ring samping manut wirasa lengkara madan ….
2. Kruna matemu basa alusne ….
3. Wangun pidarta wenten murdan pidarta. Murda pateh teken ….
4. Ida sampun ngarayunang, nanging tiang during ….
5. Ida ngicen titian, benjang titian je …. Ida.

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI

D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Produk
a) Produk, menerjemahkan lima kaliamat berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Bali
alus.
Aspek penilaian yaitu: ketuntasan, ketepatan makna, dan anggah-ungguh basa
Bali.

Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2+ Aspek 3
Nilai = X 100
SMI

Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.

Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
Teks pidarta
B. Bahan
Kelengkapan belajar siswa
Papan tulis
Spidol
Penghapus papan tulis
LCD proyektor

C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Kamus Anggah-ungguhing bahasa Bali

Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa Bali

Kelas/Semester : V/Dua

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan


Kompetensi Inti :

KI 1 Menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasar-kan rasa ingin tahu tentang diri, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak yang sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan
berakhlak mulia .

Kompetensi Dasar :
1.2 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa,
budaya, dan lingkungan alam.
2.4 Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air serta kehidupan
berbangsa dan bernegara melalui pemanfaatan bahasa dan aksara Bali sebagai aset
Budaya.
3.6 Memahami Uger-uger (Pasang Aksara Bali) dan Tata Tulis Ejaan Bali Latin
4.6 Menyajikan teks Basa Bali dengan aksara Bali sesuai dengan pasang aksara Bali
secara mandiri.

Indikator :
1.2.1 Menyadari keberadaan bahasa Bali dalam kehidupan social.
2.4.1 Peduli terhadap bahasa dan kaksara Bali sebagai asset bangsa.
3.6.1 Memahami uger-uger dan mampu menulis kata bahasa Bali yang berisi ardasuara
dan pangangge ardasuara.
3.6.2 Memahami uger-uger penulisan kata dua suku dan tiga suku, sekaligus mahir
menulisnya
4.6.1 Terampil Menulis aksara Bali sesuai uger-uger pasang aksara Bali
4.6.2 Terampil menulis kosa kata bahasa Bali sesuai Ejaan Bali Latin.

Materi Pembelajaran
Pasang Aksara
Basa Baliné kasurat nganggén Aksara Bali miwah huruf Latin. Nyurat Bali manut Pasang
Aksara Bali, nyurat Latin manut Ejaan Bali Latin.

1. Nyurat Ardasuara
Aksara Ardasuara inggih punika luir aksara Baliné sané maderbé wiguna kekalih,
pinaka suara miwah pinaka wianjana. Wénten patpat aksara Baliné sané kabaos aksara
Ardasuara.

y, l,
w, r,
ya, la, wa, ra,

Panganggé Ardasuara
Sané kabaos panganggé ardasuara wantah luir wangun gantungan aksara ardasuara
kadi ring sor!
Luir Panganggé Ardasuara

¨¨¨¨¨ê, nania wit saking aksara


y,
¨¨¨¨¨É, cakra wit saking aksara
r,
¨¨¨¨¨¨Þ, gantungan la wit saking aksara
l,
¨¨¨¨¨Ù, suku kembung wit saking aksara
w,
Ring sor puniki alit-alité pacang manggihin sasuratan sané madaging panganggé
ardasuara kadi puniki.
No. Ring Suratan Panganggé Ardasuara
1 tbê, ¨¨¨ê, (nania)
2 kÞsik/, ¨¨¨Þ, (gantungan
la)
3 putÉi, ¨¨¨É,
(guwung/cakra)
4 stÙ, ¨¨¨Ù,
(suku kembung)
Kruna Kalih Kecap

Kruna lingga kalih kecap sané kecapé ring ajeng mapepet ( ...),) patut kasurat
majajar (nganutin uger-uger pasang jajar).

Upami: * kema : k)m, * sema : s)m,


* rena : t)k, * lemah : 2)m;,
Kruna Lingga Tigang Kecap
Uger-uger nyurat kruna lingga tigang kecap kadi ring sor!
1) Kruna lingga tigang kecap sané masuara (e pepet) wit saking basa Kawi/Sansekerta
kasurat antuk aksara lagna (suara e nénten mapepet).

Upami: * segara : sogr, * negara : nogr,


* semadi : smodi, * semaya : s)my,
2) Kruna lingga tigang kecap sané masuara (e pepet) wit saking kruna basa Bali kasurat
mapepet.

Upami: * kedelé :
k)d)el, * cepaka :
c)pk,
* keladi :
k)ldi, * ketimun :
k)timun/,
* kekara :
k)kr, * dedara :
d)dr,
3) Kruna lingga tigang kecap sané masuara (e pepet) wit saking kruna basa Indonesia
taler kasurat mapepet.

Upami: * sepatu :
s)ptu, * sepéda :
s)epd,
* bendera:
b)enÑr, * sekolah : s)ekol;,
* celana :
c)ln, * pengaruh: p)\ru;,
Ejaan Bali Latin
Nyurat basa Bali pateh sakadi basa Indonesia mangda manut ring tata ejaan. Uger-
uger nulis Latin mawasta Ejaan Bali Latin. Sasuratan sané nénten manut ring Ejaan kabaos
iwang.

1. bali => Bali


2. suwe => sue
3. medaging => madaging
4. ngupepira => ngupapira
5. krame => krama

Iwang Huruf Kapital

Uratiang sasuratan ring sor indik kaiwangan nyurat huruf kapital saha sasuratan sané
patut.
No Suratan Iwang Sane patut
1 ring bali ring Bali
2 kac. Kintamani Kac. Kintamani
3 Sanggaran Sanggaran
4 jagat baliné jagat Baliné
5 maletus. Paiketan maletus. Paiketan

Iwang Nyurat Cetak Miring


Uratiang sasuratan ring sor indik kaiwangan nyurat huruf cetak miring, saha sasuratan
sané patut.
No Suratan Iwang Sane patut
1 (hutan lindung) (hutan lindung)
2 (cagar alam) (cagar alam)
3 Pangkaja Sari 2 Pangkaja Sari 2

Iwang Nyurat Pangater


Cingakin sasuratan ring sor puniki indik kaiwangan nyurat pangater, saha sasuratan
sané patut.
No Suratan Iwang Sane patut
1 keanggén tegal kanggén tegal
2 sané kewastanin sané kawastanin
3 kepiare antuk kapiara antuk
4 taler kewikanin taler kawikanin
5 patut kepiare patut kapiara
6 sané ketumbuhin sané katumbuhin

Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan bimbingan karakter bangsa seperti jujur, tanggung jawab,
dan peduli.
Guru cerita tentang pengalamannya saat menjadi siswa untuk menjalin
kedekatan dengan siswa.
Guru membahas secara singkat materi yang sudah dipelajari pada minggu
sebelumnya.
Guru memberikan semangat dengan menjelaskan tujuan dan manfaat
memahami pasang aksara Bali.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mencatat pengertian dan contoh-contoh pangangge suara yang
ditayangkan dengan slide.
Siswa menyimak dengan seksama penjelasan guru tentang pengertian dan
contoh-contoh pangangge Ardasuara.
Menanya
Setelah menyimak penjelasan guru, siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami tentang penggunaan pangangge
Ardasuara.
Mengeksflorasikan
Siswa diberikan kesempatan untuk menggali informasi lebih dalam tentang
pengertian dan penggunaan pangangge Ardasuara.
Siswa menganalisis pengertian dan penggunaan pangangge Ardasuara.
Siswa diminta untuk menyalin lima kalimat dengan penggunaan pangangge
Ardasuara.
Mengasosiasikan
Siswa menyalin lima kalimat dengan penggunaan pangangge Ardasuara.
Siswa menyimpulkan pengertian dan tata cara penggunaan pangangge
Ardasuara.
Mengkomunikasikan
Siswa satu persatu diminta untuk menunjukkan hasil kerja kepada guru untuk
diberikan koreksi atau penilaian.
Guru menyuruh siswa untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa dan
membahasnya.
Guru memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang perhatiannya
kurang.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama tentang matri yang
dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin dan selalu hormat kepada orang tua.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Kedua
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru menanyakan kondisi siswa” alit-alite kenken kabare?”
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan mempelajari pasang aksara Bali serta manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Guru memberikan motivasi untuk tetap bersemangat belajar dan tidak
memilih-milih pelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberika freetest kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang pangangge Ardasuara.
Siswa mencatat dang menyimak pasang aksara Bali untuk kruna kalih kecap
dan tigang kecap.
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
terkait pasang aksara Bali untuk kruna kalih kecap dan tigang kecap.
Mengeksflorasikan
Siswa menggali informasi lebih dalam pemahamannya tentang pasang aksara
Bali untuk kruna kalih kecap dan tigang kecap dengan melihat contoh-contoh
pada buku teks.
Siswa melakukan diskusi dengan temannya menyalin ke aksara Bali beberapa
kata yang diberikan oleh guru.
Mengasosiasikan
Siswa menulis atau menyalin kata-kata sesuai pasang aksara Bali untuk kruna
kalih kecap dan tigang kecap.
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil kerjanya dengan
menunjukkan kepada guru untuk diberikan koreksi atau penilaian.
Guru menyuruh siswa untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.
Guru kembali memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama materi yang sudah
dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Pertemuan Ketiga
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam panganjali “Om
Suastiastu”.
Guru melakukan absensi dan menanyakan kondisi siswa yang tidak hadir
kepada siswa yang lain.
Apersepsi
Guru menanyakan kondisi kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan bimbingan tentang pembangunan karakter bangsa.
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan mempelajari kruna pangentos dan ejaan Bali Latin
dan penulisan.
Guru menjelaskan manfaat mempelajari kruna pangentos dan ejaan Bali Latin
dan penulisan.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberikan catatan dan penjelasan tentang kruna pangentos dan ejaan
Bali Latin.
Siswa mencatat dang menyimak dengan seksama penjelasan guru tentang
kruna pangentos dan ejaan Bali Latin.
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
tentang kruna pangentos dan ejaan Bali Latin.
Mengeksflorasikan
Siswa menggali informasi lebih dalam tentang kruna pangentos dan ejaan Bali
Latin dalam penulisan.
Siswa melakukan diskusi dengan temannya tentang kruna pangentos dan ejaan
Bali Latin dalam penulisan beberapa kata dan kalimat yang diberikan oleh
guru.
Mengasosiasikan
Siswa merangkum tentang kruna pangentos dan ejaan Bali Latin dalam
penulisan beberapa kata dan kalimat yang diberikan oleh guru. .
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil kerjanya dengan menulis di
papan tulis tentang kruna pangentos dan ejaan Bali Latin dalam penulisan kata
dan kalimat yang diberikan oleh guru.
Guru menyuruh siswa untuk menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.
Guru kembali memberikan motivasi atau semangat kepada siswa yang
perhatiannya kurang.
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
membahasnya bersama-sama.

C. Kegiatan Akhir
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bersama-sama materi yang sudah
dipelajari hari ini.
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran untuk minggu depannya.
Guru menegaskan kembali serta menghimbau siswa untuk belajar di rumah
dengan rajin.
Pembelajaran ditutup dengan parama santi.

Penilaian

A. Penilaian Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Guru mengobservasi atau mengamati prilaku siswa terkait sikap spiritual yang
meliputi:
1. Rasa syukur menggunakan bahasa Bali sebagai sarana memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Disiplin dalam melaksanakan doa sebelum memulai atau melaksanakan
pembelajaran.

B. Penilaian Sosial
Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian antar Teman
Guru mengamati langsung prilaku siswa terkait sikap social yang meliputi:
a) Kerja sama dengan teman dalam proses pembelajaran.
b) Percaya diri dalam menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi.

Skor Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

1. M (81 - 100) = Membudaya


2. MB ( 66 - 80) = Mulai Berkembang
3. MT (51 - 65) = Mulai Terlihat
4. BT ( < 50 ) = Belum terlihat

C. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
a) Tes Tulis dengan menyalin lima kalimat ke dalam aksara Bali sesuai pasang
aksara.
Instrument:
1. I Bapa meli bebek lua dadua.
2. Liu misi tabia ngranaang rasane lalah.
3. Kladine alingseh pulana di tegale.
4. Kretane paida teken jarane.
5. Kekuane piarana di kolame.

Skor Pengetahuan Tes Tulis

Jumlah Perolehan Skor


Nilai ¿ X 100
SMI

D. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Produk
a) Produk, menyalin lima kalimat dengan aksara Bali
Aspek penilaian yaitu: ketuntasan dan ketepatan pasang aksara.

Skor Ketrampilan
Aspek 1+ Aspek 2+ Aspek 3
Nilai = X 100
SMI
Remedial Dan Pengayaan

Remedial
1) Remedial individu
Remedial individu diberikan kepada siswa secara individu yang belum mencapai
satandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial dilaksanakan dengan
cara menjelaskan kembali tentang materi tertentu yang belum dipahami.
2) Remedial Klasikal
Remedial Klasikal diberikan kepada siswa secara klasikal atau menyeluruh
apabila dalam satu kelas 75% siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dilaksanakan dengan cara mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa.

Pengayaan
1) Pengayaan diberika kepada siswa yang sudah mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan diberikan pengayaan suapaya siswa dapat
memperdalam penguasan materi dengan cara menjadi tutor sebaya, membahas
masalah, membuat karya, dan membuat suatu projek.

Media, Bahan, dan Sumber Belajar

A. Media
Slide show presentasi.
B. Bahan
Pensil, buku tulis, buku gambar, penghapus dan Crayon atau pensil warna.
Papan tulis
Spidol
LCD proyektor
C. Sumber Belajar
Buku Teks Basa lan Sastra Bali SD Kelas 5
Buku pengayaan bahasa Bali
Buku Ejaan Bali Latin

Mengetahui Denpasar,
Kepala SD ...................................., ……………………………..
Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali

( )
( )

Anda mungkin juga menyukai