Konseling Karir Kel 5 (Krumboltz)
Konseling Karir Kel 5 (Krumboltz)
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Kelas: BKI-3/SEM IV
2020
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala Puja dan Puji serta Syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha
Kuasa, Pencipta Alama Semesta. Menjadikan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk yang
dianugerahi akal dan hati, bertugas sebagai khalifah dalam mengelola dan memakmurkan
bumi ini. Hanya dengan izin dan RahmatNya makalah dengan judul “TEORI
KRUMBOLTZ” ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, karena terbatasnya ilmu yang
dimiliki. Untuk itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah kami di masa yang akan datang. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan individu yang sudah
dewasa. Di manapun dan kapan pun mereka berada. Karir yang akan dipilih dapat menjadi
wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu. Istilah
karir menunjukkan sifat developmental daripengambilan keputusan kerja, yaitu bahwa
pengambilan keputusan itu suatu proses, dan bahwa proses itu berlangsung sepanjang hayat(
Munandir, 1996). Sedangkan winkel (2007), menegaskan bahwa karir lebih menunjuk pada
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup yang meresapi
seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Karir
menjadi sebuah kebutuhan karena mempengaruhi pemikiran dan perasaan seseorang dalam
segala aspek kehidupan dalam tahap perkembangannya dan waktu yang lama.
Bimbingan karier adalah proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya dan
mempertemukannya, sehingga pada akhirnya mampu memilih bidang pekerjaan, menyiapkan
diri untuk bidang pekerjaan dan membina karir dalam bidangtersebut.1
Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa
agaria mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, dapat memutuskan apa yang
diharapkan dari pekerjaan dan dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang
diharapkannya, disamping pekerjaan untuk mencari nafkah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Bimbingan konseling karir ?
2. Apa yang di maksud biografi singkat John D Krumboltz?
3. Apa yang dimaksud Theory social Learming Krumboltz?
4. Bagaimana langkah-langkah Teori Social Learning Krumboltz dan kegunaannya ?
5. Bagaimana aplikasi Teori karir Kramboltz
6. Bagaimana Kegunaan Teori Krumboltz
1
Ardiatna Wahyu Aminnurrohim,dkk., Survei Faktor-Faktor Penghambat Perencanaan Karir
Ssiwa: Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application,
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bimbingan konseling karir
2. Untuk mengetahui biografi singkat John D Krumboltz
3. Untuk mengatahui Theory social Learming Krumboltz
4. Untuk mengatahui langkah-langkah Teori Social Learning Krumboltz dan
kegunaannya?
5. Untuk mengetahui aplikasi Teori karir Kramboltz
6. Untuk mengetahui Kegunaan Teori Krumboltz
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan karier adalah proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya dan
mempertemukannya, sehingga pada akhirnya mampu memilih bidang pekerjaan, menyiapkan
diri untuk bidang pekerjaan dan membina karir dalam bidang tersebut.3
Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa
agaria mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, dapat memutuskan apa yang
diharapkan dari pekerjaan dan dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang
diharapkannya, disamping pekerjaan untuk mencari nafkah. 4
Dari beberapa uraian tentang pengertian bimbingan karir diatas, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan dan konseling karir merupakan suatu proses pemberian bantuan, pelayanan
dan pendekatan terhadap individu agar yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya dan mengenal dunia kerja. Merencanakan masa depan dengan bentuk
2
Dewa Ketut Sukardi, Pendekatan Konseling Karir Di Dalam Bimbingan Karir (Suatu Pendahuluan),
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), hal. 12.
3
Rachman Natawijaya, Beberapa Pendekatan Dalam Bimbingan Karier, (Bandung: CV. Diponegoro,
1981), hal. 19.
4
Ruslan A. Ghani, Bimbingan Karier, (Bandung: Angkasa), hal. 10
3
kehidupan yang diharapkannya, untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu
keputusan yang paling tepat sesuai dengan keadaan diri berkaitan dengan persyaratan-
persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan atau karier yang dipilihnya.
Pada tahun 1979, teori Krumboltz berdasarkan pembelajaran sosial Albert Bandura
diperkenalkan. Meskipun ide Bandura mengenai perolehan perilakutelah berubah sampai
pada beberapa tingkat tertentu, Krumboltz tidak membuat perubahan yang berarti dalam
teorinya. Pendekatan belajar sosial terhadap teori perkembangan karir (Social Learning To
Career Development Theory) menekankan pada pentingnya perilaku dan kognisi dalam
membuat keputusan karir. Pembuatan keputusan karir individu dipengaruhi oleh lingkungan
(proses pembelajaran sosial), terutama dari orang lain yang berarti signifikan (significant
other). Dalam mengambil keputusan individu dapat mengamati, meniru, dan mencontohi
orang-orang yang ada disekelilingnya, jika apa yang diamatinya itu dapat direalisasikannya
menjadi sebuah perilaku. Kombinasi antara hereditas, lingkungan, sejarah, atau pengalaman
belajar dan pendekatan keterampilan atau keahlian adalah hal yang patut diperhatikan dalam
pembuatan keputusan karir. Pengambilan keputusan adalah pilihan yang dibuat individu dari
dua atau lebih alternatif. 6
Dasar dari teori pemilihan karir dari Krumboltz ini memandang bahwa manusia
memilih karirnya sebagai hasil dari pengalaman dan pengaruh yang dimiliki dalam hidupnya.
Pengalaman dan pengaruh ini termasuk orang tua, guru, hobi, atau ketertarikan yang
menggerakkan individu untuk mengenal, serta mengeksplorasi pekerjaan yang diasosiasikan
dengan elemen dalam hidupnya.
5
Dede Rahmat Hidayat, dkk, Karier:Teori dan Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Komprehensif, (Sukabumi: CV Jejak), hlm. 110
6
Stephen P Robbins, Timothy A Judge, Perilaku Organisasi Edisi 16, (Jakarta: Salemba Empat, 2015),
hal. 109
4
Konsep pendekatan belajar sosial terhadap teori perkembangan karir, menekankan
pada pentingnya perilaku dan kognisi dalam membuat keputusan karir. Lebih lanjut
disebutkan, bahwa pembuatan keputusan karir individu dipergunakan oleh lingkungan
(proses pembelajaran sosial), terutama dari orang lain yang berarti signifikan (significant
other). Dengan kata lain, bahwa dalam mengambil keputusan karir individu dapat mengamati,
meniru, dan mencontoh orang-orang yang ada di sekelilingnya, jika apa yang di amatinya itu
sesuai dengan keinginan individu, maka apa yang diamatinya itu dapat direalisasikannya
menjadi sebuah perilaku.7
7
http://blog.uad.ac.id/sifa/2014/12/08/teori-sosial-kognotif-karir.html, diakses pada 05 Maret2020
5
4. Setelah itu, barulah seseorang di hadapkan pada kemampuan bekerja dalam
menitih karirnya. Kemampuan tersebut sangat penting untuk menunjang karir
seseorang. Dalam bekerja, tentulah harus memiliki kecerdasan dalam bertindak,
sikap kepemimpinan yang baik, dan kemampuan dalam memecahkan berbagai
persoalan yang ada dalam pekerjaan tersebut.
Dalam teori ini, proses perkembangan dan pemilihan karier melibatkan empat
faktor yaitu:
Yang pertama, warisan genetik dan kemampuan khusus mencakup sejumlah kualitas
bawaan yang dapat meningkatkan kesempatan karier individu.
Faktor kedua, kondisi dan peristiwa lingkungan dipandang sebagai faktor yang
berpengaruh yang sering kali berada di luar control individu. Peristiwa-peristiwa dan keadaan
tertentu di dalam lingkungan individu mempengaruhi perkembangan keterampilan, kegiatan,
dan pilihan karier.
6
problem-solving, kebiasaan kerja, mental sets, respon emosional, dan respon kognitif.
Keterampilan-keterampilan ini menentukan hasil masalah dan tugas yang dihadapi oleh
individu. Tasks approach skills sering kali termodifikasi akibat pengalaman yang bagus
maupun jelek.
Pembentukan keyakinan dan generalisasi individu merupakan hal yang sangat penting
dalam model social-learning. Peranan konselor adalah menelusuri asumsi-asumsi dan
keyakinan individu dan mengeksplorasi alternative keyakinan dan tindakan yang perlu
dilakukan. Membantu individu memahami sepenuhnya validitas keyakinan individu
merupakan komponen utama model social-learning. Secara spesifik, konselor sebaiknya
berusaha mengatasi masalah-masalah berikut:
1) Individu mungkin tidak dapat mengakui bahwa masalah yang dihadapinya dapat
diatasi (mereka berasumsi bahwa sebagian besar masalah merupakan bagian dari
2) Individu mungkin tidak dapat melakukan upaya yang dibutuhkan untuk membuat
mengeksplorasi alternatif).
4) Individu mungkin memilih alternatif yang buruk atau alasan yang tidak tepat
(individu tidak mampu mengevaluasi karir secara realistik karena keyakinan yang
7
salah dan ekspektasi yang tidak relistik).
mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya (tujuannya mungkin tidak
Krumboltz dan Baker (1973) mengidentifikasi beberapa langkah yang terlibat dalam
mebuat pemilihan yang berhubungan dengan apa yang dibutuhkan dalam karirnya
Crites (1981) memberikan beberapa point mengenai masalah klien yang berhubungan
a. Ketidakjelasan tujuan
berikut:
8
b. Individu yang mengaku telah melakukan pilihan karier memerlukan bantuan juga
keputusan).
Teori ini cukup alternatif sebagai dasar konseling karir. Krumboltz menolak gagasan
tradisional bahwa tujuan konseling karir adalah untuk memilih pekerjaan berdasarkan
karakter personal pembuat keputusan. Tetapi, Krumboltz menyarankan bahwa tujuannya
adalah untuk memfasilitasi perolehan pengetahuan tentang diri dan skill yang dibutuhkan
untuk menangani dunia yang selalu berubah yang dipenuhi dengam ketidakpastian. Menurut
Krumbolz individu yang tidak belajar untuk mengambil keuntungan dalam kesempatan
pembelajaran yang diberikan kepada mereka dalam pelatihan dasar berkelanjutan cenderung
untuk membuat keputusan yang tidak bagus. Yang paling penting, konseling karir harus
menyiapkan klien untuk mengenali dan mengambil keuntungan dari kesempatan
pembelajaran yang diberikan pada mereka. Konseling karir harus dilakukan dengan empat
pertimbangan:
1. Para klien harus siap untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian mereka
dibandingkan keadaan mereka ketika pertama kali mereka masuk proses
konseling. Konselor karir harus membantu klien untuk memetakan status mereka
dan memberi garis besar rencana untuk perubahan dan pengembangan. Dengan
adanya rencana untuk berubah para klien mengembangkan struktur kesempatan
mereka.
8
https://Teori bimbingan karir_ Pengambilan Keputusan Karier Krumboltz- Sang Konselor.html,
diakses pada 25/03/2016
9
2. Para klien harus siap dengan sebuah kondisi umum pekerjaan yang sedang
berubah.
3. Para konselor karir harus lebiih fokus dan membantu klien menangani
serangkaian masalah pekerjaan yang mereka hadapi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. bimbingan dan konseling karir merupakan suatu proses pemberian bantuan, pelayanan
dan pendekatan terhadap individu agar yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya dan mengenal dunia kerja. Merencanakan masa depan dengan
bentukkehidupan yang diharapkannya, untuk menentukan pilihannya dan mengambil
suatu keputusan yang paling tepat sesuai dengan keadaan diri berkaitan dengan
persyaratan-persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan atau karier yang dipilihnya.
2. John D Krumboltz adalah seorang profesor pendidikan dan psikologi di Stanford
University dengan spesialis bidang psikologi konseling. Ia juga seorang pionir untuk
berbagai teori konseling karir seperti social learning theory pada 1979. Pada tahun
2002 ia mendapat pengahargaan dari APA’s Award for Distinguished Profesional
Contribution to Applied Research. 9
3. Krumboltz mengatakan bahwa secara potensial penyebab kesusahan dalam membuat
pemilihan karir yang bersumber dari penggeneralisasian yang salah, pembandingan
diri dengan satu orang, perkiraan yang dilebih- lebihkan dalam hasil dampak
emosional, menggambarkan hubungan sebab akibat yang salah, ketidak acuhan dalam
hubungan fakta dan memberikan kecendrungan yang tak pantas kepada even yang
lemah kemungkinannya. Maka Krumboltz percaya bahwa beberapa dari hal ini
berhubungan kepada fakta kesusahan dalam menentukan pemilihan karir.
4. Dalam teori ini, proses perkembangan dan pemilihan karier melibatkan empat faktor
yaitu:
Yang pertama, warisan genetik dan kemampuan khusus mencakup sejumlah
kualitas bawaan yang dapat meningkatkan kesempatan karier individu.
Faktor kedua, kondisi dan peristiwa lingkungan dipandang sebagai faktor yang
berpengaruh yang sering kali berada di luar control individu. Peristiwa-
peristiwa dan keadaan tertentu di dalam lingkungan individu mempengaruhi
perkembangan keterampilan, kegiatan, dan pilihan karier.
Faktor ketiga, pengalaman belajar, mencakup pengalaman belajar instrumental
dan asosiatif. Pengalaman belajar instrumental adalah yang dipelajari individu
11
melalui reaksi terhadap konsekuensi, tindakan yang hasilnya dapat langsung
teramati, dan melalui reaksi orang lain.
Faktor keempat, keterampilan pendekatan tugas (tasks approach skills),
mencakup keterampilan-keterampilan yang sudah dikembangkan oleh
individu, seperti keterampilan problem-solving, kebiasaan kerja, mental sets,
respon emosional, dan respon kognitif.
Yang paling penting, konseling karir harus menyiapkan klien untuk mengenali dan
mengambil keuntungan dari kesempatan pembelajaran yang diberikan pada mereka.
B. Saran
Guru BK diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dunia kerja, jumlah
peluang kerja, serta kualifikasi yang dibutuhkan untuk berbagai macam jenis profesi yang ada
sehingga kemampuan individu dalam mengambil keputusan karir diharapkan dapat benar-
benar mengarahkan individu kearah karir yang sesuai dengan dirinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. Dewa Ketut Pendekatan Konseling Karir Di Dalam Bimbingan Karir (Suatu
Pendahuluan). Jakarta: Ghalia Indonesia. 1989
Hidayat, Dede Rahmat, dkk. Karier:Teori dan Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Komprehensif. Sukabumi: CV Jejak
Natawijaya, Rachman. Beberapa Pendekatan Dalam Bimbingan Karier. Bandung: CV.
Diponegoro. 1981
Ghani, Ruslan A. Bimbingan Karier. Bandung: Angkasa
Robbins, Stephen P, Timothy A Judge. Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta: Salemba
Empat, 2015
http://blog.uad.ac.id/sifa/2014/12/08/teori-sosial-kognotif-karir.html , Diakses pada 05 Maret
2020
https://Teori bimbingan karir_ Pengambilan Keputusan Karier Krumboltz- Sang
Konselor.html. Diakses pada 25/03/2016
Aminnurrohim, Ardiatna Wahyu , dkk. Survei Faktor-Faktor Penghambat Perencanaan
Karir Ssiwa: Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and
Application.
13