Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA VII KECEPATAN RESPIRASI

Nama : Intan Umarradina


No. Mahasiswa : 20200210024
Gol / Kel :-
Asisten : Husama Alaudin Bariq
CoAsisten :

FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
A. IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Intan Umarradina
No. Mahasiswa : 20200210024
Gol / Kel :
Asisten : Husama Alaudin Bariq
CoAsisten :

B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh suhu sterhadap kecepatan respirasi aerob kecambah kacang hijau.
C. BAHAN DAN ALAT

- Erlenmeyer - Kecambah
- Pipet tetes - Larutan BaCl2
- Plastik - Larutan NaOH 0,2 N
- Karet - Larutan HCl 0,1 N
- Benang - Indikator PP
- Statif dan klem - Kain kassa

D. CARA KERJA

1. Siapkan 6 botol atau Erlenmeyer dengan volume ±250 ml kemudian isi masing-masing
Erlenmeyer dengan larutan NaOH 0,2 N sebanyak 50 ml dan segera tutup rapat dengan
karet atay gabus.
2. Timbang 3 kelompok kecambah kacang hijau seberat ± 5 gr.
3. Bungkus kecambah dengan kain kassa, ikat dengan tali dan gantungkan bungkusan
kecambah kacang hijau tersebut ke dalam 3 buah Erlenmeyer, atur agar bungkusan
tidak menyentuh larutan NaOH, dan tutup kembali botol
4. Tiga botol yang lain tidak diberi kecambah, dipakai untuk control
5. Letakkan pasangan botol (berisi kecambah dan tidak) di tempat dengan suhu berbeda,
di tempat gelap, terang dan lemari pendingin dan simpan selama 24 jam
6. Kemudian tentukan jumlah CO2 yang dibebaskan dari respirasi dengan cara titrasi.
Pipet 10 ml dari setiap Erlenmeyer dan masukkan ke dalam Erlenmeyer lain kemudian
ditambahkan BaCl2 dan 3 tetes indicator pp, larutan akan berwarna merah jambu.
Titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warnanya hilang. Titrasi diulangi 3 kali untuk tiap
botol
7. Lakukan titrasi dengan cara yang sama untuk semua perlakuan termasuk
control
8. Catat dan amati perubahan yang terjadi setelah dilakukan titrasi.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Di luar (Suhu: 41°C)
Volume HCL yang dibutuhkan (ml)
Botol Perlakuan Botol Kontrol
UL
(y) (x)
1 16 17,2
2 16 17
3 16,2 19,8
Rerata 16.0667 18

2. Di dalam ruangan (Suhu: 28°C)

Volume HCL yang dibutuhkan (ml)


Botol Perlakuan Botol Kontrol
UL
(y) (x)
1 16,1 16,4
2 16,4 16,5
3 16,6 20,2
Rerata 16,3667 17,7

3. Di DalamLemariEs (Suhu : 12 °C)

Volume HCL yang dibutuhkan (ml)

Botol Perlakuan Botol Kontrol


UL
(y) (x)
1 16,9 16,7
2 16,9 16,6
3 18,2 17,7
Rerata 17,3334 17

RUMUS PERHITUNGAN KECEPATAN RESPIRASI = 10 (x-y) mg


1. Respirasi di luar ruangan dengan suhu 41˚C
= 10 (18-16,0067) mg
= 10 . 1,9333 mg
= 19,333 mg

2. Respirasi di dalam ruangan dengan suhu 28˚C


= 10 ( 17,7-16,3667) mg
= 10 . 1,3333 mg
= 13,333 mg

3. Respirasi di lemari es dengan suhu 12˚C


= 10 (17-17,3334) mg
= 10 (-0,3334) mg
= -3,334 mg

F. TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan sebagai
reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk
aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan,
perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adalah energi kimia dalam
bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH). Respirasi juga
menghasilkan karbondioksida yang berperan pada keseimbangan karbon di alam.
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi . Respirasi dan metabolisme karbon yang terkait di dalamnya
melepas energi yang tersimpan di dalam senyawa karbon dengan cara yang terkontrol untuk
digunakan oleh sel. Pada waktu yang bersamaan, respirasi menghasilkan banyak senyawa
karbon yang dibutuhkan sebagai prekursor untuk biosintesis senyawa organik lainnya.
Respirasi aerob merupakan proses yang umum terjadi dalam hampir semua organisme
eukariot, dan secara umum proses respirasi di dalam tumbuhan mirip dengan apa yang
dijumpai di dalam hewan dan eukoriot tingkat rendah, tetapi beberapa aspek khusus dari
respirasi tumbuhan membedakannya dari respirasi hewan. Respirasi aerob adalah proses
biologi yang memobilisasi dan mengoksidasi molekul organik secara terkontrol. Selama
respirasi, energi bebas dilepas dan disimpan sementara dalam bentuk ATP yang siap
digunakan untuk aktifitas sel dan perkembangan tumbuhan (Tjitrosomo, 1987).

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan dari data hasil yang diperoleh, laju respirasi sebesar 19,333 mgpada tempat
terang, sedangkan di tempat gelap menghasilkan 13,333 mg, dan penyimpanan di kulkas
menghasilkan -3,334 mg. Hal ini menunjukkan bahwa respirasi dapat terjadi secara optimal
pada suhu tempat yang terang, kondisi yang optimal untuk enzim dalam melakukan perannya
pada proses respirasi. Enzim dapat mempercepat jalannya proses respirasi yaitu pada
perubahan glukosa menjadi karbon dioksida. Hal ini membuktikan bahwa kecepatan respirasi
pada tempat terang lebih besar dibandingkan pada tempat gelap.

H. KESIMPULAN
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Pada acara uji kecepatan respirasi ini, dilakukan dengan
memberikan larutan NaOH pada setiap sampel, ditambahkan kecambah kacang hijau
kemudian dilakukan 3 perlakuan serta disimpan selama 24 jam. Kemudian sebanyak 3 kali
pada setiap sampel dilakukan titrasi. Berdasarkan data dari hasil pengujian yang dilakukan,
tempat terang dapat memperlaju kecepatan respirasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia.

Salisbury, F. B. 1985. Plant Physiology. California: Utah State University, Wadsworth


Publishing Company, Belmot.
Santosa. 1990. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM Press.
Yudiarti, Turrini. 2004. Buku Ajar Biologi. Semarang: Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro.

Yogyakarta, 28 April 2021


Asisten Praktikan

(Husama Allaudin Bariq) ( Intan Umarradina)

Anda mungkin juga menyukai