Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

( P e n g e n d a l i a n S os i a l d a l a m bi d a n g K e s e ha t a n)
Dosen Pengampu :
Ibu Ratih Indraswari, S.KM, M.Kes

Anggota Kelompok :
8. Hasna Izdihar Latifah
1. Dewi Epipania BR Naibaho
(25000120140316)
(25000120140298)
9. Maxentia Septrierly
2. Kunik Misbah Kurniawati
(25000120140318)
(25000120140303)
10. Muhammad Faiq Mu’tashim M
3. Alifia Nur Fadilla
(25000120140322)
(25000120140306)
11. Aurelya Bewin Chairunisa
4. Belinda Rifda Salsabilla
(25000120140323)
(25000120140307)
12. Afra Difta Maulidia
5. Agnhest Regina Cahyokusumo
(25000120140332)
(25000120140309)
13. Akmal Yusuf Abdulmajid
6. Rebecca Patricia Panjaitan
(25000120140340)
(25000120140311)
14. Keumala Tarie Phonna
7. Hanif Arrosyid Rahmatulloh
(25000120140351)
(25000120140312)
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL
● Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial sebuah upaya masyarakat dalam menentukan anggotanya yang belum
mematuhi pada segala jenis aturan, baik yang formal seperti hukum, atau informal seperti norma.
● Menurut Koentjaraningrat, pengendalian sosial memiliki peranan krusial dalam menghindari terjadinya penyimpangan
sosial melalui upaya pengaturan tindakan agar sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang telah disepakati bersama.
● Menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan,
yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan
kaidah-kaidah yang berlaku.
● Menurut Joseph S. Roucek, arti sesungguhnya pengendalian sosial adalah jauh lebih luas, karena pada pengertian tersebut
tercakup juga segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa
warga-warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku.
Dengan demikian, pengendalian sosial merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga
masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial. Tujuan utama pengendalian sosial adalah keteraturan sosial.
BENTUK PENGENDALIAN SOSIAL

Gosip Sanksi/Hukuman Pengucilan


Pembahasan perilaku negatif seseorang Tindakan pertanggungjawaban akan Tindakan pemutusan hubungan
yang tidak didukung dengan fakta suatu kesalahan berdasarkan norma sosial oleh masyarakat atau
(melibatkan beberapa orang saja) masyarakat ataupun peraturan sekelompok orang
pemerintah yang ada.
Rumor
Pembahasan perilaku negatif seseorang Ejekan Intimidasi
yang tidak didukung dengan fakta Bentuk sindiran, hinaan, Menakut-nakuti (terutama untuk
(melibatkan lebih banyak orang) celaan, dan cemooh memaksa orang atau pihak lain
berbuat sesuatu)

Teguran Agama
Kekerasan
Menanamkan dan meyakinkan
Kritik sosial yang dilakukan secara
masyarakat sesuai dengan Berupa kekerasan secara
langsung dan sifatnya terbuka.
agama yang dianut fisik
LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
DI MASYARAKAT

Keluarga Sekolah Aktivis

Tokoh masyarakat Kepolisian Adat


Pengadilan Media Pondok pesantren
JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
Jenis reaksi masyarakat terhadap kejahatan/ penyimpangan, pengendalian sosial terdiri dari:

Reaksi Formal Reaksi Informal


● Adalah reaksi yang dilakukan oleh ● Adalah jika masyarakat secara langsung
pranata formal tetapi tidak dilakukan melakukan berbagai tindakan
secara formal atau tidak mengikuti penanggulangan kejahatan dan tidak
aturan formal yang berlaku. mengandalkan pada bekerjanya pranata
pengendalian sosial formal.
CARA PENGENDALIAN SOSIAL

Konsep untuk mengatasi permasalahan sosial dalam pengendalian sosial menurut sifatnya :
1. Tindakan Preventif (Pencegahan) : Tujuannya mencegah dan mengurangi kemungkinan
terjadinya hal yang tak diinginkan
Contohnya, kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait tentang bahaya
yang ditimbulkan sebagai akibat dari merokok.
2. Tindakan Represif : agar penyimpangan yang sedang terjadi dapat dihentikan, dengan
memberikan hukuman dan sanksi
Contohnya, Satgas Covid memberikan hukuman kepada masyarakat yang tidak mengenakan
masker.
3. Tindakan Kuratif : untuk memberikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan agar
dapat menyadari kesalahannya dan mau serta mampu memperbaiki kehidupannya.
Contohnya, Memasukkan pecandu narkoba ke tempat rehabilitasi untuk mendapatkan
pembinaan agar para pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya kembali.
CARA PENGENDALIAN SOSIAL

Konsep untuk mengatasi permasalahan sosial dalam pengendalian sosial menurut sifatnya :
1. Cara Persuasif, menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing anggota
masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di
masyarakat. Terkesan halus dan menghimbau.
2. Cara Koersif, menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekerasan
fisik. Tujuan tindakan ini agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan buruknya lagi.
Jadi terkesan kasar dan keras.
3. Cara Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi, menurut Froman (1944), Jika suatu
masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka mereka harus melakukan perannya sebagai
anggota masyarakat. Melalui sosialisasi mereka dapat menjalankan peran sesuai dengan
yang diharapkan masyarakat.
4. Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial, Lapiere berpendapat bahwa
pengendalian sosial merupakan suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan
penerimaan kelompok. Keinginan kelompok dapat digunakan untuk menerapkan norma-
norma yang ada agar para anggotanya dapat merealisasikannya.
CONTOH DALAM PENGENDALIAN SOSIAL DALAM KESEHATAN :

Pengendalian kesehatan remaja dalam suatu daerah, dimana pada daerah tersebut memiliki
norma sosial yang menganggap bahwa remaja yang merokok dianggap ‘nakal’. Dalam kasus ini
faktor dari latar belakang orangtua dari remaja cukup mempengaruhi. Dimana remaja yang
memiliki orangtua perokok berat cenderung menjadi perokok berat. Maka pada kasus ini yang
dapat dilakukan adalah pertama, dilakukannya penyuluhan dari dinas kesehatan setempat dalam
penyuluhan apa bahaya merokok pada remaja dan akibat dari merokok
SUMBER REFERENSI
1. Cahyo, K., et al. (2020). Sosiologi Antropologi Kesehatan. Semarang: FKM UNDIP Press.
2. Yani, M. A. (2015). Pengendalian Sosial Kejahatan (Suatu Tinjauan Terhadap Masalah Penghukuman Dalam Perspektif Sosiologi). Jurnal Cita
Hukum, 3(1), 95338.

3. Ahmad. 2021. Pengendalian Sosisal. Yuksinau. DOI: https://www.yuksinau.id/pengendalian-sosial/#Bentuk_Pengendalian_Sosial


4. Cahyo, Kusyogo, dkk. 2020. Sosiologi Antropologi Kesehatan. Semarang: FKM UNDIP Press.
5. Varyani, Sulistyarini, Rustiyarso. FKIP Untan, Pontianak : ANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL PERILAKU MENYIMPANG SISWA
BERMASALAH DI SMA. Hal. 4.
6. Yani, Ahmad. (2015). Pengendalian Sosial Kejahatan; Suatu Tinjauan Terhadap Masalah Penghukuman Dalam Perspektif Sosiologi. Jurnal
Cita Hukum. Vol 3(1):77-90.

7. Herdiyanto, A., Rahardjo, E. T., Modul Pengendalian Sosial.


8. M. Sitorus, (2000), Berkenalan dengan Sosiologi I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.
9. Rosmalia, D., & Sriani, Y. (2017). Sosiologi Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 108
10. Cahyo, K., et al. (2020). Sosiologi Antropologi Kesehatan. Semarang: FKM UNDIP Press.
11. Modul, N., & II, S. PENGENDALIAN SOSIAL.
12. Metro, B. F. I. (2020). Peranan Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pengendalian Sosial Masyarakat Kota Metro.
13. Permenkes 36 tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Pada Sistem
Jaminan Sosial Nasional. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/116174/permenkes-no-36-tahun-2015.

Anda mungkin juga menyukai