Laporan Praktikum Kimia Analitik 3 PDF Free
Laporan Praktikum Kimia Analitik 3 PDF Free
1
PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN
KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kadar karbonat dengan titrasi asam basa menggunakan
indikator visual
2. Menentukan kadar hidrogen karbonat dengan titrasi asam basa
menggunakan indikator visual
2
melewati titik ekuivalen. Untuk membantu mengamati titik akhir titrasi asam
basa, dapat digunakan indikator tertentu yang berupa asam atau basa lemah
yang memiliki zat warna yang berbeda dalam bentuk asam atau basa dan
mempunyai nilai pKa di sekitar titik ekivalensi dari reaksi titrasi yang
diamati. Proses titrasi dihentikan, kemudian volume titer yang diperlukan
untuk menitrasi dicatat. Dengan menggunakan data volume titran, volume
dan konsentrasi titer maka konsentrasi titran dapat dihitung.
Asam karbonat merupakan asam diprotik, yang dapat membentuk garam
karbonat dan garam hidrogen karbonat. Dalam air, kedua garam ini bersifat
basa sehingga dapat dititrasi dengan asam kuat secara bertahap. Persamaan
reaksi yang terjadi antara asam garam karbonat dan garam hidrogen karbonat
dengan asam kuat adalah :
3
dicatat nilainya. Proses titrasi dilakukan duplo dan data volume HCl yang
digunakan dirata-ratakan.
Lalu, sebanyak 25 mL larutan sampel dipipet ke dalam labu erlemeyer
250 mL, kemudian ditambahkan 50 mL aqua dm dan tiga tetes indikator pp
hingga berwarna ungu. Larutan sampel tersebut dititrasi dengan larutan baku
sekunder HCl hingga warna ungu indikator pp tepat hilang. Titrasi segera
dihentikan, skala buret dibaca dan data volume HCl yang digunakan dicatat
nilainya. Kemudian, tiga tetes indikator metil jingga ditambahkan ke dalam
labu erlemeyer hingga larutan berubah warna menjadi kuning. Titrasi
dilanjutkan kembali hingga warna larutan tepat berubah menjadi jingga.
Titrasi segera dihentikan, skala buret dibaca dan data volume HCl yang
digunakan untuk proses kedua dicatat nilainya. Proses titrasi pertama dan
kedua dilakukan duplo, data volume HCl untuk proses pertama dan kedua
masing-masing dirata-ratakan.
Volume HCl :
ungu – tidak
Na2CO3 10.60 ml 10.60 ml 10.60 ml PP
berwarna
4
berwarna
metil
24.80 ml 24.70 ml 24.75 ml kuning - jingga
jingga
V. Pengolahan Data
Pembakuan HCl oleh larutan baku primer Na2CO3:
- Penentuan jumlah mol larutan baku primer Na2CO3
Na2CO3
CO32-
H+ Volum titrasi I
HCO3-
H+ Volum titrasi II
-
3
-
3
6
Melalui titrasi sampel oleh HCl, diperoleh kadar hidrogen karbonat
sebesar 22.845% dalam sampel.
7
Adanya penanda perubahan keadaan saat reaksi sempurna antara
titran dengan titer terjadi (\sama-sama habis bereaksi), dapat berupa
perubahan warna larutan, arus listrik, dan sebagainya
Kesetimbangan reaksi mengarah ke pembentukan produk sehingga
dapat diukur secara kuantitatif dengan menentukan titik akhir titrasi
Indikator yang digunakan dalam percobaan ini adalah pp (phenophtalein)
dan metil jingga. Range pH kerja pp yaitu pada interval 8.0 – 9.6. Telah
dilakukan perhitungan sebelumnya, bahwa pH titik ekivalen karbonat berada
pada pH 8,3 yang masih berada di dalam rentang pH kerja fenolftalein. Oleh
karena itu, pada titrasi karbonat, digunakan indikator fenolftalein. Range pH
kerja metil jingga yaitu pada interval 3.1 –4.4. Telah dilakukan perhitungan
sebelumnya, bahwa pH titik ekivalen hidrogen karbonat berada pada pH 3.9
yang masih berada di dalam rentang pH kerja metil jingga. Oleh karena itu,
pada titrasi hidrogen karbonat, digunakan indikator fenolftalein.
Titik akhir titrasi adalah titik pada titrasi dimana reaksi telah berjalan
secara sempurna yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Sedangkan
titik ekivalen adalah titik dimana titran dan titer mencapai keadaan ekivalen
yaitu secara stoikiometri tepat habis bereaksi.
Reaksi yang terjadi dalam percobaan titrasi antara sampel dengan HCl:
(1)
(2) 10,36
pH TE karbonat → hidrogen karbonat:
Air bebas mineral dapat dibuat dari air ledeng dengan melalui berbagai
proses, di antaranya destilasi bertingkat, deionisasi, osmosis balik, filtrasi
karbon, microporous filtration, ultrafiltrasi, oksidasi ultraviolet, atau dialisis.
Prinsipnya adalah dengan pemisahan air dari mineral-mineral yang
terkandung di dalamnya, bisa melalui pemisahan berdasarkan titik didih, resin
penukar ion pengikat mineral, dan sebagainya.
8
Air bebas CO2 dapat diperoleh dengan mengalirkan Ba(OH)2 yang akan
mengikat CO2 menjadi BaCO3 yang berwujud padat pada suhu ruangan dalam
mesin pompa vakum. Prinsip pembuatan air bebas CO2 adalah penambahan
suatu senyawa yang mampu bereaksi dengan CO2 dan membentuk suatu
senyawa yang terpisah dari air.
Reaksi yang terjadi:
Metode titrasi asam basa dapat dilakukan untuk kombinasi campuran
hasil ionisasi asam diprotik.
Pada titrasi ini, pratikan harus menggunakan air bebas mineral dan CO2
karena kandungan mineral dan CO2 dalam air dapat memperbesar galat hasil
percobaan akibat adanya reaksi air dengan CO2 menjadi H2CO3 yang
menyebabkan titrasi yang dilakukan menjadi tidak akurat lagi.
Dalam proses titrasi asam basa, hasil kadar yang diperoleh tidak akurat
100 % karena terdapat beberapa kesalahan dalam proses titrasi, antara lain:
ketidaktepatan pembacaan volume HCl pada buret, pengambilan larutan
sampel saat akan dititrasi, penimbangan sampel dan pembuatan larutan,
ketidakbersihan alat yang digunakan, dan sebagainya.
VII. Kesimpulan
Titrasi asam basa dengan menggunakan indikator visual dapat digunakan
untuk menentukan kadar suatu zat di dalam suatu senyawa.
9
Skoog, Douglas A.et.al.1996. Fundamentals of Analytical Chemistry 5th
Edition, Orlando: Saunders College Publishing Page 382-388.
10